SINARHARAPAN.NET WEEKLY 29 MEI 2021

Page 1

EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

1

www.sinarharapan.net

EDISI

SABTU MINGGU

29-30 MEI 2021

www.sinarharapan.net

Menparekraf Dorong Pengembangan Wisata Edukasi di Ubud SHNet, Ubud- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengembangan wisata edukasi di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Hal ini disampaikan Menparekraf Sandiaga dalam kunjungannya ke Museum Puri Lukisan dan Museum Marketing 3.0 di kawasan Ubud. Menurutnya, wisata edukasi seperti kunjungan ke museum yang ada di Ubud sejalan dengan arah pengembangan pariwisata Indonesia yang berkualitas. “Kami ingin wisata edukasi wisata berbasis budaya berkearifan lokal, dengan penekanan pada wisata berkualitas dan berkelanjutan yang akan menjadi tema utama,” kata Sandiaga. Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, serta Direktur Event Nasional dan Internasional Dessy Ruhati. Sandiaga mengatakan, kawasan Ubud memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata edukasi berbasis budaya. Selain museum, Ubud juga memiliki sejumlah galeri seni terkemuka dan desa-desa wisata seperti desa adat Mas yang terkenal dengan produk kriya berupa ukiran kayu. Sehingga, ia juga mendorong agar Ubud menjadi destinasi work from gallery sebagai bagian dari Work From Bali. “Jadi nanti akan disiapkan spotspot di galeri-galeri dan museum-museum yang tersebar di seluruh Bali untuk menyediakan kepada rekanrekan yang sudah memutuskan untuk kembali berkegiatan di tengah-tengah alam yang sangat indah dikelilingi oleh artefak-artefak, lukisan-lukisan, serta produk-produk kriya kelas dunia. Kita harapkan work from gallery ini menjadi salah satu pilihan bagi rekanrekan yang akan memulai work from Bali di Kuartal ketiga (2021),” katanya. Sandiaga menyebutkan wacana ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf/Baparekraf untuk menggerakkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif

Dok. Biro Komunikasi Kemeparekraf

MENPAREKRAF SANDIAGA SALAHUDDIN UNO DORONG PENGEMBAGAN WISATA EDUKASI DI UBUD, BALI

di Pulau Dewata. “Jadi pemerintah akan hadir dan kementerian kami akan memastikan program kita tepat sasaran dan tepat manfaat. Tentunya dengan menerap-

kan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ucap Sandiaga. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Su-

kawati. Pria yang akrab disapa Cok Ace itu mengapresiasi rencana pelaksanaan Work From Gallery untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. “Saya sangat mengapresiasi rencana ini. Saya sangat setuju mudah-mudahan museum-museum ini tidak hanya menjadi bagian dari objek wisata Ubud tapi museum ini betul-betul menjadi tempat untuk menjadi tempat pendidikan,” ujar Cok Ace. Selain ke Museum Marketing 3.0 dan Museum Puri Lukisan, Sandiaga juga menyempatkan diri berkunjung ke Museum Runa yang memamerkan koleksi perhiasan khas Bali. (Stevani Elisabeth)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

2

Menparekraf Apresiasi Penerapan Protokol CHSE di Alas Harum Ubud SHNet, Ubud- Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di destinasi wisata Alas Harum, Ubud. Dalam kunjungannya ke Alas Harum, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Menparekraf Sandiaga mengatakan destinasi wisata yang dilengkapi dengan restoran dan sentra produksi kopi luwak ini dinilai berhasil menerapkan protokol CHSE secara ketat dan disiplin. “Covid-19 ini memaksa kita untuk terus berinovasi dan tadi saya lihat Alas Harum sudah membangun beberapa tambahan layanan, ini adalah bentuk adaptasi kita. Saya juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di sini karena kita perlu mempersiapkan diri menghadapi beberapa agenda besar yang ada di Bali,” kata Sandiaga. Beberapa agenda tersebut di antaranya adalah persiapan pembukaan Travel Corridor Arrangement dan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 2022 mendatang. “Jadi kami yakin ini akan menjadi destinasi yang akan dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga kita perlu berbenah dan mempersiapkan diri,” katanya. Sandiaga juga mengapresiasi keberhasilan Alam Harum yang mempertahankan 250 karyawannya dari pemutusan hubungan kerja. “Saya ucapkan terima kasih kepada pengelola Alas Harum karena selama pandemi dan sulitnya ekonomi, destinasi wisata terpadu Alas Harum ini tidak melakukan PHK terhadap

Dok. Biro Komunikasi Kemeparekraf

MENPAREKRAF SANDIAGA SALAHUDDIN UNO MENGUNJUNGI ALAS HARUM, UBUD, BALI

250 pegawainya,” ungkap Sandiaga. Hal ini diamini oleh pemilik Alas Harum, Made Ardhana. Menurutnya, hal ini bukanlah

sesuatu yang mudah. Ia membeberkan, pihaknya memberlakukan sistem kerja bergantian atau shifting terhadap 250 pegawainya.

“Jadi ada yang 12 hari kerja ada yang 10 hari kerja sesuai dengan kecakapannya dalam bekerja. Jadi kami di manajemen ini menyiapkan bagaimana

caranya mereka tidak jenuh di rumah dan kita juga tetap memberikan optimisme terhadap mereka semua. Kita tidak boleh menyerah terhadap situasi, mau separah apapun tetap kita bersyukur,” ujar Made Ardhana. Dalam kunjungan ini, Sandiaga ditemani Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati; dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Vinsensius Jemadu. (Stevani Elisabeth)


EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

www.sinarharapan.net

3

KemenkopUKM Targetkan Kontribusi Koperasi Produksi Terhadap PDB Menjadi 5,5 Persen SHNet, Yogyakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mendorong koperasi-koperasi di Indonesia khususnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) untuk melakukan diversifikasi usaha. Dia meminta agar KSP tidak hanya fokus pada pengucuran pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, namun diperlukan upaya untuk mulai merambah menjadi koperasi sektor produksi. Hal ini diperlukan sebagai upaya pemerintah bersama pelaku koperasi untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Teten mengatakan, koperasi yang mampu bergerak di sektor produksi justru bisa menjadi bantalan bagi perekonomian. Ia meyakini inovasi bisnis dan digitalisasi yang dilakukan oleh koperasi produksi dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi PDB nasional. Presiden Jokowi menugaskan kepada KemenkopUKM agar mampu mendorong kontribusi koperasi pada PDB nasional sebesar 5,2-5,5 persen di tahun 2024. Saat ini kontribusi koperasi terhadap PDB belum sampai pada 5 persen. Untuk memastikan target tersebut bisa tercapai maka jumlah koperasi yang bergerak di sektor produksi harus diperbanyak kuantitas ataupun kualitasnya. “Ayo kita pikirkan bersama-sama bagaimana untuk mengembangkan model bisnis koperasi untuk mulai garap sektor produksi sehingga koperasi masuk mendukung pengadaan bahan baku industri manufaktur. Saat ini banyak negara cari keunggulan khasnya apa untuk dijadikan basis produksi,” kata Teten Masduki saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) XXXII Ko-

Ist

MENTERI KOPERASI DAN UKM TETEN MASDUKI

perasi Simpan Pinjam (KSP) Puskop Credit Union Indonesia (Skd) atau Puskopcuina di Yogyakarta, Jumat (28/5). Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Ketua Pengurus PUSKOPCUINA Edi Vinsensius Petebang, Asisten Gubernur DIY Bidang Ekonomi dan Pengembangan Tri Saktiyana, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi. MenkopUKM juga berharap, koperasi yang sudah bergerak di sektor produktif untuk bisa membentuk factory sharing atau rumah produksi bersama. Menurutnya cara ini diperlukan untuk memastikan pasokan bahan baku terjaga, mendorong terciptanya efisiensi usaha, dan untuk kemudahan mendapatkan izin edar. Teten mengungkapkan, beberapa kasus yang sering terjadi pada koperasi yang bergerak di sektor produksi mengalami

kesulitan untuk memasarkan produk-produknya lantaran belum memiliki legalitas dan izin edar oleh pelaku usaha yang dinaunginya. “Banyak koperasi yang sudah punya usaha seperti sektor pangan olahan tapi sulit dapat izin edar karena produksinya di dapur dengan skala terbatas dan teknologi pengolahannya yang sederhana. Nah kalau mereka melakukan factory sharing di rumah produksi bersama maka akan mudah dapat izin edar sehingga produknya bisa laris di pasar,” sambung MenkopUKM. Teten juga meminta koperasi sekunder seperti Puskopcuina juga terus mengembangkan dukungannya untuk mendorong terwujudnya ekosistem yang baik bagi pembentukan koperasi sektor produksi. Dia menilai potensi yang dimiliki oleh Puskopcuina sangat besr lantaran membawahi sampai 44 Credit Union (CU) di

18 provinsi dengan total aset mencapai Rp7 triliun. “Saya sudah banyak berdiskusi dengan teman-teman di KSP yang asetnya sudah triliunan itu untuk masuk ke sektor produktif, mereka harus bisa create bisnis yang produktif sehingga bisa scaling up pelaku usaha yang selama ini mikro,” ujar Teten. Teten juga berpesan kepada pengurus KSP Puskopcuina untuk melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha lainnya. Untuk itu, spin off masuk ke sektor produksi menjadi pilihan. Koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggota dengan membeli produk sendiri serta dapat menciptakan lapangan kerja. Terlebih saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada produk pangan impor seperti garam, kedelai, jagung, beras, dan gula. Apabila Puskopcuina bisa memperkuat usaha anggotanya untuk menggarap sektor strat-

egis ini diyakini bisa meningkatkan bargaining power KSP. “Jadi intinya mindset enteprenuership dari koperasi ini mesti kita ubah. KSP Puskopcuina perlu melakukan transformasi bisnis. Saya ingin berterima kasih pada seluruh gerakan Credit Union yang selama pandemi ikut menyelamatkan ekonomi rakyat ini. Memang pemerintah nggak bisa sendiri untuk menghadapi pandemi sebab kita nggak tahu sampai kapan ini berakhir,” pungkas Teten. Di tempat yang sama Ketua Pengurus Puskopcuina Edi Vinsensius Petebang menambahkan bahwa Puskopcuina merupakan Koperasi Credit Union (CU) sekunder terbesar di Indonesia dari sisi aset dan anggota saat ini. Puskopcuina mewakili 506.455 orang anggota individu dari 44 CU primer yang tersebar di 18 provinsi dengan kantor pelayanan tersebar di 23 provinsi mulai dari Nias, Sumatera Utara sampai dengan Merauke, Papua per 31 Desember 2020. “Visi kami adalah menjadi federasi nasional credit union yang terintegrasi, terpercaya, dan berkelanjutan. Core layanan kami adalah pendampingan tata kelola, interlending, teknologi informasi, pendidikan dan pelatihan, serta pemberdayaan,” lanjut Edi. Edi menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai meningkatkan kontribusi koperasi pada PDB nasional. Puskopcuina mengatakan bahwa saat ini sudah ada beberapa dari anggotanya yang fokus untuk membiayai sektor produktif. “Kami siap. Saat ini sudah ada beberapa anggota kami yang memiliki usaha produktif,” katanya. (ij/sp)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terus menerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Harian Sinar Harapan Net hadir menjawab kebutuhan akan informasi harian yang jernih, terpercaya, dan membangkitkan harapan. Kami mendukung tujuan global pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan umat manusia dan planet bumi, sustainable development goals (SDGs); mengedepankan jurnalisme damai (peace journalism); menganut prinsip-prinsip pewartaan bermartabat; serta mendorong terciptanya sinergi positif dalam berjejaring. Perwujudan dukungan kami terhadap SDGs antara lain dalam bentuk penerapan tanggung jawab sosial di sepanjang rantai nilai (value chain) kami, termasuk penerapan efisiensi sumber daya dan energi dalam setiap aktivitas kami, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran dan distribusi. PENGELOLA AWAK REDAKSI: Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Aju, Daniel Duka, Gerald Pelapelapon, Herry Suroso, Inno Jemabut, Maya Handini, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama, Victor Simanjuntak. KONTAK: 021-28541720 ALAMAT: Office Tower Eightyeight@ Kasablanka 9A Floor, Jln. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta Selatan 12870 EMAIL: redaksi@sinarharapan.net

4

Bahan Kimia Penyebab Kanker Ditemukan pada 78 Produk Tabir Surya SHNet, Jakarta - Sebuah laboratorium pengujian independen telah mendeteksi bahan kimia benzena, karsinogen manusia yang diketahui, dalam 78 produk tabir surya dan sekarang meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menarik kembali produk tersebut. Laboratorium, Valisure, memeriksa kualitas obatobatan dan produk perawatan kesehatan. Baru-baru ini, perusahaan menguji hampir 300 produk tabir surya dan menemukan bahwa 27% mengandung benzena, menurut pernyataan dari perusahaan. Empat belas produk (5%) mengandung benzena pada tingkat yang lebih tinggi dari 2 bagian per juta (ppm), yang merupakan batas yang direkomendasikan FDA untuk benzena dalam obat-obatan yang bernilai medis yang tidak dapat dibuat tanpanya. “Kehadiran karsinogen manusia yang diketahui dalam produk yang secara luas direkomendasikan untuk pencegahan kanker kulit dan yang secara teratur digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak sangat mengganggu,” kata David Light, pendiri dan CEO Valisure, dalam pernyataan­ nya. Benzene adalah cairan tidak berwarna atau kuning muda yang terbentuk secara alami tetapi juga diproduksi oleh aktivitas manusia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Misalnya, emisi mobil dan pembakaran batu bara serta minyak dapat melepaskan bensin ke udara; bahan kimia tersebut juga digunakan dalam pembuatan beberapa plastik, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan dan pestisida, menurut CDC. Paparan benzene dalam kadar tinggi menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker darah, termasuk leukemia. Administrasi Keselamatan & Kesehatan Kerja A.S. membatasi paparan di tempat kerja terhadap benzena di udara hingga 1 ppm pada hari rata-rata dan maksimum 5 ppm selama periode 15 menit, menurut American Cancer Society. Badan Perlindungan Lingkungan membatasi benzena dalam air minum hingga 0,005 ppm, atau 5 bagian per miliar (ppb),

The Journal ie

yang juga merupakan batasan untuk air kemasan. FDA mengatakan bahwa benzena tidak boleh digunakan dalam pembuatan produk obat kecuali dalam keadaan khusus, terutama jika penggunaannya tidak dapat dihindari dan produk obat tersebut membuat kemajuan terapeutik yang signifikan. Dalam kasus ini, kadar benzena harus dibatasi hingga 2 ppm “kecuali jika dibenarkan,” kata FDA. Pada awal pandemi COVID-19 ketika terjadi kekurangan pembersih tangan, FDA untuk sementara mengizinkan pembersih tangan mengandung hingga 2 ppm benzena. Tetapi pada Maret 2021, Valisure mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi benzena di atas level ini di hampir dua lusin produk pembersih tangan, setidaknya satu di antaranya kemudian ditarik kembali. Mengingat temuan baru benzena dalam tabir surya, Valisure telah mengajukan petisi kepada FDA untuk menarik kembali 78 produk dan melakukan penyelidikannya sendiri terhadap pembuatan produk ini. Daftar lengkap produk tabir surya dengan benzena dapat ditemukan di petisi. Hampir semua dari 14 produk tabir surya dengan kadar benzena di atas 2 ppm merupakan produk semprot; tetapi bahan kimia tersebut juga muncul dalam losion dan

BEBERAPA PRODUK TABIR SURYA DISARANKAN UNTUK DITARIK

gel pereda luka bakar akibat sinar matahari. Meskipun FDA mengatakan benzene tidak boleh digunakan dalam pembuatan obat, badan tersebut tidak menetapkan batasan khusus untuk obat-obatan seperti tabir surya (FDA mengatur tabir surya sebagai obat yang dijual bebas.). Batas 2 ppm hanya berlaku untuk “keadaan khusus” yang diuraikan oleh agensi. Jadi, Valisure juga meminta FDA untuk menetapkan batas kadar benzena dalam tabir surya dan produk obat lain dalam situasi standar, dan menetapkan batas pemaparan dalam satu hari. Dilansir Live Science, karena benzena tidak terdeteksi di sebagian besar tabir surya yang diuji Valisure, perusahaan mengatakan bahwa penggunaan benzena dalam tabir surya bukan “tidak dapat dihindari”, dan jumlah bahan kimia yang terdeteksi tidak boleh diizinkan.

“Sangat penting bahwa badan pengatur mengatasi kontaminasi benzena dalam tabir surya ... sehingga semua individu merasa aman menggunakan produk tabir surya,” kata Dr. Christopher Bunick, seorang profesor dermatologi di Universitas Yale, dalam pernyataannya. Dalam pernyataan yang diberikan kepada Live Science, FDA mengatakan sedang meninjau petisi. “FDA menganggap serius setiap masalah keamanan yang diangkat tentang produk yang kami atur, termasuk tabir surya. Sementara badan tersebut mengevaluasi petisi warga yang diajukan, kami akan terus memantau pasar tabir surya dan upaya manufaktur untuk membantu memastikan ketersediaan tabir surya yang aman bagi konsumen AS,” kata pernyataan itu. Agensi menambahkan bahwa umumnya tidak mengomentari petisi yang tertunda. Penemuan ini tidak berarti bahwa orang harus berhenti menggunakan tabir surya, yang dapat membantu mencegah kanker kulit, kata Bunick “Banyak produk tabir surya yang diuji oleh Valisure tidak memiliki kontaminasi benzena, dan produk tersebut diduga aman dan harus terus digunakan, bersama dengan topi dan pakaian pelindung matahari yang sesuai, untuk mengurangi risiko kanker kulit,” kata Bunick. (Ina)


EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

www.sinarharapan.net

5

Menhub: Butuh Sekitar 132 Ribu Kendaran Listrik Operasional Pemerintah Sampai 2030

foto: kemenhub

MENTERI PERHUBUNGAN BUDI KARYA SUMADI

Jakarta – Hingga tahun 2030, Kemenhub memperkirakan total kebutuhan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk operasional pemerintah mencapai sekitar 132 ribu unit kendaraan roda empat. Perkiraan tersebut merupakan salah satu bagian dari hasil penyusunan Peta Jalan Transformasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai Kendaraan Operasional Pemerintahan dan Transportasi Umum yang dilakukan oleh Kemenhub. “Kami rencanakan penerapan penggunaan KBLBB sebagai kendaraan operasional pemerintahan, akan dilakukan di 3 (tiga) Kota Percontohan

di Indonesia yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat menjadi keynote speaker dalam acara Webinar dengan tema ‘Membangun Masyarakat eMobility’ yang diselenggarakan oleh Cigre Indonesia, Kamis (27/5). Menhub mengatakan, Peta Jalan (Road Map) yang telah disusun Kemenhub tersebut adalah dalam rangka mendukung percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Dalam rangka mendorong percepatan penggunan KBLBB

secara massal di Indonesia, pemerintah juga telah memberikan kemudahan (insentif fiskal) berupa pengenaan biaya pengujian KBLBB yang lebih murah dibandingkan dengan Kendaraan berbahan bakar minyak (BBM), yang masih terdapat item biaya uji emisi gas buang. Misalnya: untuk sepeda motor, biaya uji kendaraan BBM mencapai 9,5 juta rupiah, sedangkan untuk KBLBB hanya 4,5 juta rupiah. Kemudian, mobil, untuk kendaraan BBM mencapai 27,8 juta rupiah, sedangkan KBLBB hanya 13,2 juta rupiah. Dan Bus, untuk kendaraan BBM mencapai 126,9 juta, sedangkan KBLBB hanya 13,2 juta rupiah. Sejumlahpemerintah daerah

yakni di Jawa Timur, Banten, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga telah menyusun kebijakan insentif fiskal berupa pengurangan biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk KBLBB. “Sampai dengan saat ini, berdasarkan data dari Kementerian ESDM, juga telah dibangun 112 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia. Dan pada tahun 2031, kebutuhan SPKLU di Indonesia mencapai 7.146 unit,” kata Menhub. Menhub berharap, kolaborasi antara Kementerian/Lembaga dapat terus berjalan baik

agar penggunaan KBLBB di Indonesia dapat direalisasikan dengan cepat. “Stakeholder sudah bergerak, pelaku industri kita harapkan juga bergerak, masyarakat juga kiranya bisa melakukan suatu upaya mengurangi emisi CO2 dari kendaraan berbahan bakar fosil dengan menggunakan kendaraan listrik agar kualitas udara di Indonesia semakin baik,” ucap Menhub. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, Penggiat Kendaraan Listrik Indonesia Dahlan Iskan, serta Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril.(op-15)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

6

Kitami Institute dan IPB Kembangkan Pertanian Cerdas

SHNet, Kediri -- Atase Pendidkan dan Kebudayaan KBRI Tokyo memfasilitasi penandatangan kerja sama antara Kitami Institute of Technology (KIT), Jepang yang berlokasi di utara Hokkaido dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan tersebut dilakukan secara daring oleh Rektor KIT, Soichiro Suzuki dan Rektor IPB, Arif Satria pada Jumat (28/5). Atdikbud Tokyo, Yusli Wardiatno mengatakan bahwa kerja sama kedua universitas tersebut diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pertanian cerdas (smart agriculture) kedua negara sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

SHNet/Ist

Atdikbud KBRI Tokyo memfasilitasi penandatangan kerja sama antara Kitami Institute of Technology (KIT), Jepang dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan tersebut dilakukan secara daring oleh Rektor KIT, Soichiro Suzuki dan Rektor IPB, Arif Satria pada Jumat (28/5).

“Saya sangat berharap bahwa kerja sama ini dapat menghasilkan temuan dan inovasi yang menguntungkan bagi kedua universitas maupun kedua negara. Selain itu, kerja sama ini dapat dijadikan pembuka jalan bagi program magang mahasiswa sehingga dapat mendukung program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kemendikbudristek,” tegas Yusli.

Ia menambahkan bahwa kerja sama yang diinisiasi dirinya dengan Direktur Internasional KIT, Keiichi Homma pada Oktober 2020 itu dapat membantu KBRI Tokyo dalam meningkatkan diplomasi budaya dan Bahasa Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Rektor IPB, Arif Satria mengungkapkan bahwa bagi IPB kerja sama dengan KIT sangat

strategis dan akan difokuskan pada pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, perkuliahan, pelatihan, magang, serta pertukaran informasi dan materi akademik. “Saya berharap IPB dan KIT dapat mengembangkan agenda bersama untuk menangani masalah pertanian, perikanan, dan ilmu biologi maju demi keberlanjutan kehidupan manusia serta pengembangan transformasi pendidikan ting-

gi yang lebih positif dalam hal pembelajaran, penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat di masa depan,” tutur Arif. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemendikbudristek menampaikan bahwa Rektor KIT, Soichiro Suzuki mengatakan bahwa IPB merupakan partner pertama KIT dari wilayah Asia Tenggara. Untuk itu, KIT akan terus menggandeng IPB dalam pengembangan pertanian cerdas (smart agriculture). Acara penandatanganan itu ditutup dengan pertemuan antara perwakilan mahasiswa KIT dan IPB secara daring serta pembukaan program internasional kedua universitas untuk merencanakan implementasi kerja sama yang telah disepakati.(whm/sp)


EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

www.sinarharapan.net

7

Desa Burai Masuk Nominasi Ekowisata Terpopuler

SHNet, Jakarta - Belum lama ini, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2021, Desa Burai di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan meraih juara II, Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020, yang diselenggarakan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT). Penghargaan itu diraih setelah Kampung Warna Wani Desa Burai masuk dalam tiga besar nominasi Ekowisata Terpopuler. Keberhasilan masyarakat Burai memanfaatkan potensi desanya patut menjadi contoh ke desa lainnya dalam provinsi yang memiliki 17 kabupaten/ kota itu untuk memanfaatkan potensi desa mereka menjadi ekowisata. Desa Burai awalnya adalah sebuah desa yang sepi, terpencil dan kumuh. Namun dengan penataan kawasan dan pembenahan di sana-sini, desa ini setiap hari banyak dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar Sumsel. Kini di Desa Burai yang berjarak 48,6 km dari Palembang ibukota Propinsi Sumsel ini, telah memiliki fasilitas pendukung wisata air seperti jembatan, saung tempat makan, rumah tradisional/bangunan khas daerah pesisir, perahu, alat penangkap ikan, dan fasilitas lainnya kini menjadi tempat wisata alam. Pengunjung/wisatawan dapat menikmati pemandangan hijau lahan rawa yang dikelilingi pohon perkebunan karet sambil memancing, bermain perahu, serta menikmati aneka kuliner khas daerah setempat. Kemudian keberadaan bangunan tradisional khas pesisir seperti rumah bari atau rumah

Ist

KEINDAHAN DESA BURAI

panggung yang dibangun di atas air berusia dari 200 tahun, tarian tradisional bumme, dan kerajinan tenun songket menambah daya tarik masyarakat dan wisatawan mengunjungi Desa Burai, Keberhasilan masyarakat Desa Burai memanfaatkan potensi desa menjadi destinasi menarik dan banyak dikunjungi mengantarkan desa tersebut meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 sebagai ekowisata terpopuler

kedua nasional. seperti dikutip Antara, penghargaan di bidang pariwisata API Award 2020 kepada masyarakat Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir dijadwalkan diserahkan langsung Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno pada Rabu (26/5), namun batal karena kondisi zona merah COVID-19. Kondisi wilayah Kota Palembang dan beberapa daerah lainnya masuk zona merah

atau berisiko tinggi penularan COVID-19 menjadi penyebab Menteri Sandiaga membatalkan kunjungan kerjanya ke Desa burai dan berupaya menjadwalkan ulang kunjunganya ke desa tersebut. Dengan batalnya Menparekraf Sandiaga, acara penyerahan piala API Award 2020 yang telah dipersiapkan dengan matang tetap dilakukan oleh Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal mengatakan, untuk menyambut kedatangan Menparekraf Sandiaga, masyarakat Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, telah melakukan berbagai persiapan. “Melihat masyarakat telah melakukan persiapan acara penerimaan penghargaan dari Menparekraf itu secara maksimal, maka diambil kebijakan acara yang dijadwalkan pada 26 Mei 2021 ini tetap dilaksanakan di Desa Burai dengan konsep penyerahan piala

API Award 2020 kepada masyarakat Burai oleh Bupati Panca Wijaya,” ujarnya. Menparekraf Sandiaga Uno berkeinginan kuat untuk melakukan kunjungan ke Desa Burai guna memberikan motivasi kepada masyarakat untuk terus mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi ­kreatif. Bukti keinginan kuat melakukan kunjungan ke Desa Burai, Menparekraf berupaya menjadwalkan ulang kunjungan kerjanya pada 19 Juni 2021 atau menyesuaikan perkembangan kondisi zona merah COVID-19. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan mendorong masyarakat di provinsi setempat menciptakan tempat wisata baru dengan memanfaatkan potensi alam, seni dan budaya daerah. Akhir-akhir ini banyak tempat wisata yang diciptakan masyarakat baik secara berkelompok maupun perorangan. Selain Kampung Warna Warni yang berhasil dikembangkan masyarakat Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir menjadi ekowisata terpopuler pada tahun 2020, tempat wisata tersebut juga bisa diciptakan atau dikembangkan di tempat lain. Sebagai contoh, di Kota Palembang memiliki banyak potensi wisata di wilayah kelurahan yang dapat dikembangkan, seperti kawasan permukiman penduduk di daerah aliran Sungai Musi dengan keberadaan rumah adat dan perairan di sekitarnya dapat dikemas menjadi ekowisata yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. (Victor)


EDISI: SABTU - MINGGU, 29-30 MEI 2021

www.sinarharapan.net

8

Kuburan Batu Situs Prasejarah di Desa Batu Tering, NTB

SHNet, Jakarta – Pariwisata, Nusa Tenggara Barat berupa kuburan batu atau peti batu menjadi situs prasejarah yang dapat dilihat di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Terdapat empat situs kuburan yang dapat disaksikan dan dipelajari sejarahnya di sini. Kuburan batu yang dikategorikan batu sarkofagus ini memiliki pahatan dengan lambang wajah manusia yang diartikan untuk mencegah dari mara bahaya. Sedangkan, lambang alat kelamin manusia dipercaya memiliki arti kesuburan dan pahatan buaya yang terdapat

di peti batu memiliki arti hubungan manusia dengan alam arwah atau para leluhur. Dikutip dari IndonesiaKaya, bentuk kuburan yang memiliki wadah dan penutup ini dianggap para ahli merupakan salah satu bentuk kecerdasan manusia pada zamannya. Saat itu, mereka telah mampu menggunakan akalnya

untuk membuat penutup yang diukir dari batu. Pahatan yang terlihat di kuburan batu dipercaya sebagai pemikiran yang sangat maju. Situs kuburan batu yang dipercaya dari zaman megalitik ini terletak di Gunung Ai Renung, sekitar 30 kilometer dari Kota Sumbawa Besar. Para pengunjung yang ingin menuju kawasan wisata bersejarah ini juga harus melakukan pendakian terlebih dahulu selama kurang lebih 10 menit sebelum sampai di makam. Letak makam satu dengan makam yang lain tidak berdampingan. Masingmasing batu memiliki kawasan tersendiri. Situs kuburan batu merupakan wisata sejarah yang memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi setiap pengunjung yang datang berkunjung ke kawasan peti batu di Sumbawa, NTB. Berkunjung ke salah satu situs bersejarah yang ada di Indonesia ini akan menjadi pengalaman yang seru dan bermakna. (maya han)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.