SINARHARAPAN.NET WEEKLY 26 JUNI 2021

Page 1

EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

1

www.sinarharapan.net

EDISI

SABTU MINGGU

26-27 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

Hari Musik Dunia Momentum Kebangkitan Industri Musik Tanah Air SHNet, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin menjadikan hari musik dunia yang jatuh setiap 21 Juni sebagai momentum untuk kebangkitan industri ekonomi kreatif dan industri musik di Tanah Air dengan berinovasi dan beradaptasi di tengah pandemi. Menparekraf Sandiaga Uno saat Webinar ‘Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy’ (G-CINC) Expert Series: “Resilient Ecosystem, Stronger Crescendo” yang digelar secara hybrid dari Ambon, Senin (21/6/2021) menjelaskan, pandemi telah membuat kebiasaan hidup berubah, termasuk cara melakukan bisnis. Yang semula konvensional beralih ke digital. Hal serupa juga dialami berbagai subsektor ekonomi kreatif di Tanah Air, salah satunya industri musik. “Mari kita jadikan momentum hari musik dunia yang jatuh pada hari ini, sebagai upaya untuk bangkit dari keterpurukan. Para pelaku dan industri musik harus bisa beradaptasi, berkolaborasi, dan berinovasi agar industri yang digemari banyak kalangan ini dapat segera bangkit,” katanya. Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan, dampak pandemi bagi industri musik dirasakan sangat dalam pada tahun 2020. Mulai dari banyaknya konser musik yang dibatalkan, rekaman ditunda, hingga banyak kru-kru musik yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi. Bahkan Majalah Pollstar mengestimasi industri musik telah kehilangan

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

HARI MUSIK DUNIA JADI MOMENTUM KEBANGKITAN INDUSTRI MUSIK TAMAH AIR

lebih dari 30 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020 lantaran pembatalan konser dan pertunjukan musik lainnya. “Kita perlu menemukan perspektif segar tentang cara

mengubah bisnis dari industri musik. Untuk itu kegiatan ini diharapkan dapat menemukan solusi dan mengeksplorasi strategi bisnis yang dapat dijalankan kedepan, agar eko-

sistem musik tanah air dapat segera bangkit,” ujarnya. Seperti diketahui, Kemenparekraf bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Sekolah Bisnis dan Manajemen

ITB membentuk G-CINC yang menjadi salah satu wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengarusutamakan sektor ekonomi kreatif hingga memunculkan peluang kerja sama antar mitra ekonomi kreatif di dunia. “Program G-CINC mendatangkan para pakar dari berbagai negara untuk ‘sharing’ pengalaman dan ‘expertise’ di bidang ekonomi kreatif,” katanya. Pada kesempatan kali ini, G-CINC berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Havana, Kuba, menggelar expert series di Ambon yang telah dinobatkan sebagai kota musik oleh UNESCO. Dubes RI untuk Kuba, Nana Yuliana, mengharapkan melalui event ini dapat terjalin kerja sama Ambon dan Havana, tidak hanya melalui musik, namun juga bidang perdagangan dan Pendidikan. Dubes Kuba di Indonesia juga menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk pertukaran praktik kebudayaan dan musik antara kedua negara yang sudah bersahabat selama kurang lebih 60 tahun. “Kerja sama antara Ambon dan Havana (Ibukota Kuba) harus menjadi contoh kerja sama masa depan bagi industri musik, keduanya menjadi gambaran bagaimana musik dapat bergerak dan mengubah masyarakat. Industri musik Indonesia kurang lengkap dan bersemangat tanpa Ambon, begitu juga Kuba tanpa Havana, mari sama-sama jadikan momentum hari musik dunia sebagai momentum untuk berkolaborasi dan bangkit dari pandemi,” ujarnya. (Stevani Elisabeth)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

2

Kemenparekraf Gelar Konferensi Internasional Sounds of Borobudur SHNet, Magelang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar konferensi internasional Sound of Borobudur dengan tema “Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik” yang berlangsung secara hybrid dari Balkondes Karangrejo, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Yayasan Padma Sada Swargantara dan Kompas Group dalam upaya melestarikan warisan dunia Borobudur. Melalui musik, yang dapat dipahami oleh semua kalangan, kita dapat menggali nilai-nilai universal yang terdapat pada Candi Borobudur. Melalui alat-alat musik yg tergambar pada relief dan tersebar di 40 negara diseluruh dunia, kita dapat menggaungkan nilai-nilai tersebut dapat kepada dunia sebagai upaya promosi dan pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan. “Pada konferensi internasional hari ini kita bersama-sama melihat kembali jejak peradaban yang dimiliki bangsa ini serta relasi yang telah terjalin dengan berbagai bangsa seperti yang terpahat pada relief alatalat musik Candi Borobudur,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan sambutan dalam pembukaan konferensi internasional Sounds of Borobudur, Kamis (24/6) siang. Konferensi Internasional Sounds of Borobudur menghadirkan berbagai narasumber. Pada sesi pertama diisi oleh Professor of Music in The Sir Zerman Cowen School fo Music and Performance at Monash University,

Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf

KOFERENSI INTERNASIOAL SOUNDS OF BOROBUDUR.

Australia, Prof. Emerita Margaret Joy Kartomi AM, FAHA, Dr. Phil; Duta Besar LBBP RI New Zealand, Tantowi Yahya; Produser Musik, Addie MS. Sementara di sesi kedua diisi Professor Pakar Geografi Universitas Gajah Mada, Prof. DR. M. Baiquni MA; Direktur Industri Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf, Muhammad Amin; perwakilan VITO Singapura, Sulaeman Shehdek; dan perwakilan UNESCO, Moe Chiba. Sounds of Borobudur juga menghadirkan penampilan

orkestrasi musik yang dimainkan dengan indah oleh sejumlah musisi. Di antaranya Dewa Budjana dan Trie Utami yang berkolaborasi dengan musisi nusantara dari 5 DSP dan Nusantara (Vicky Sianipar, Ivan Nestor, Samuel Glenn, Moris, dan Nur Kholis) yang memainkan alat-alat musik yang terpahat pada relief Candi Borobudur seperti suling, luthe, ghanta, simbal, cangka, gendang, dan saron. Alat-alat musik tersebut bisa ditemukan di beberapa relief yang ada di Candi Borobudur, seperti relief WadariaJtaka, Gan-

dawyuha, Karmawibhangga, dan Lalitavistara. “Relief berbagai alat musik yang dimainkan dalam orkestrasi ini tentu telah menunjukkan betapa majunya peradaban leluhur kita,” ungkapnya. Sounds of Borobudur juga mendapat dukungan partisipasi aktif dari seniman dan musisi dari 10 negara, diantaranya Laos, Vietnam, Filipina, Myanmar, Taiwan, Jepang, China, Amerika, Spanyol, dan Italia. “Besar harapan saya kegiatan ini dapat menciptakan inovasi dan terobosan baru dalam pengembangan destinasi super prioritas Borobudur sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” lanjut Menparekraf. Turut hadir Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (daring); Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Ke-

giatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani (luring); Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) Kemenparekraf, Masruroh (luring); Ketua Yayasan Padma Sada Svargantara, Ir. Purwa Tjaraka (daring); dan para peserta lainnya. Dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan Padma Sada Svargantara, Ir. Purwa Tjaraka mengatakan penemuan relief alat musik di Candi Borobudur sudah terjadi lama namun selama ini hanya menjadi ilmu pengetahuan pasif. Sehingga, gagasan untuk memulihkannya adalah gagasan yang cerdas dan original, serta perlu ditindaklanjuti dengan baik oleh semua pihak. Dengan ratusan gambar relief-relief alat musik ini menunjukkan bahwa aktivitas musik di tempat ini 13 abad yang lalu sejauh ini belum ditemukan ditempat lain. Uniknya lagi sebagian besar alat musik tidak ditemukan lagi di Jawa, khususnya Jawa Tengah, tetapi justru tersebar di 34 provinsi dan ditemukan kemiripannya di negara lain. “Maka dalam kesempatan ini kami ingin melakukan eksplorasi lanjutan, untuk menunjukkan secara lebih nyata keterkaitan dengan bangsa lain dan adanya persahabatan antar bangsa melalui musik, yang sudah terjalin sejak dulu kala,” ujarnya. Produk ekonomi kreatif artisan lokal juga ditampilkan di acara ini, seperti Coklat Borobudur (kuliner), Griya Handycraft (kriya), Wang Si Nawang (kuliner), Wedang (kuliner), Kriya Kayu Rik Rok (kriya), Seruas Production (kriya), Mahadika Rajut (kriya), Gubuk Kopi Borobudur (kuliner), Singkong Keju Mlahar (kuliner), Batik Borobudur (fesyen), dan Wader Presto Yu Sari (kuliner).. (Stevani Elisabeth)


EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

3

Bijak Melihat Konflik Israel Palestina dari Berbagai Perspektif oleh Rico Andreano Fahreza

SHNet – Tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara di Palestina sungguh sangat memprihatinkan. Mereka adalah saudara-saudara kita sesama Muslim dan juga saudara-saudara dalam sesama manusia. Ribuan orang yang tak berdosa banyak menjadi korban. Agresi Zionis Israel tergolong dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Dentuman bom-bom yang diluncurkan oleh jet-jet Zionis Israel dan serangan artileri Zionis Israel meluluhlantakkan rumah-rumah Warga Palestina. Agresi demi agresi tak henti-hentinya menyerang Palestina. Sebagai Muslim kita juga sangat marah atas tindakan perlakuan pasukan Zionis Israel yang telah merusak kesucian Masjidil Aqsha, tempat suci Umat Muslim ketiga setelah Ka’bah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Hal inipun tentu sangat wajar kemarahan Umat Islam di seluruh dunia atas tindakan biadab pasukan Zionis Israel terhadap Masjidil Aqsha. Mengingat saat Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam melakukan perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsha. Konflik Israel dan Palestina yang berlangsung selama lebih dari 40 tahun lamanya, mengetuk nurani kita atas tragedi kemanusiaan tersebut. Namun kita juga lebih bersikap bijak dalam melihat konflik Israel dan Palestina. Isu kemanusiaan yang sangat rentan menjadi bahan framing seolah-olah konflik Israel-Palestina adalah perang Muslim melawan Yahudi. Memang sebagai Muslim kita perlu membela saudara Muslim Palestina dengan wujud solidaritas sesama Muslim tanpa memandang mazhab apapun. Yang

perlu menjadi perhatian adalah framing konflik Israel-Palestina digoreng dengan isu-isu agama perlu kita sikapi dengan bijak. Sehingga propaganda-propaganda isu Muslim melawan Yahudi dihembuskan oleh pihak-pihak mengambil keuntungan dari konflik tersebut. Kelompok intoleransi gencar-gencarnya melakukan propaganda di media sosial dengan mengasosiasikan bahwa di Palestina adalah mayoritas Muslim dan harus dibela, sedangkan Israel adalah mayoritas Yahudi yang harus diperangi, karena Israel biadab maka otomatis Yahudi adalah biadab semua. Bahkan lebih fatal mereka mencap Yahudi sebagai kafir yang harus dibunuh. Tentunya tidak bisa kita memberikan cap kafir begitu saja. Dalam fiqih ada pembagian kafir menjadi kafir dzimmi dan kafir harbi. Dalam konteks Zionis Israel maka jelas mereka adalah kafir harbi yang harus dilawan. Konflik Israel dan Palestina yang dibungkus dengan propaganda perang antar agama dikhawatirkan bisa menjadi po-

tensi konflik antar ah dengan framagama di Indoneing bahwa rezim sia. Kebencian-keAssad membanbencian antar agtai Ahlussunnah ama lain dengan Suriah. Berbdoktrin “semua agai hoax yang kafir harus dibbertebaran di meunuh” digunakan dia sosial tentang oleh kelompok Suriah. Dan bahintoleran dalam kan tak sedikit dari menindas minorinetizen yang memRICO ANDREANO tas saudara-saudaposting berita-berFAHREZA ra Non-Muslim. ita tentang tragedi Tapi tidak bisa di Suriah yang kedikatakan semua rakyat Israel benarannya dipertanyakan. adalah Yahudi, ada juga yang Sudah ada lembaga amal yang beragama Islam, Kristen, dan kredibel, seperti NU Care, Lazislain sebagainya. Tidak bisa Mu, Dompet Dhuafa, ACT, dan juga Palestina dikatakan may- lain sebagainya. Tentunya bagi oritas Muslim semua, bahkan masayarakat yang ingin memada yang beragama Kristen, berikan donasi kepada saudaKatolik, Kristen Maronit, dan ra-saudara di Palestina bisa lain sebagainya. melalui lembaga amal yang suKelompok intoleran getol me- dah terjamin kredibilitasnya. manfaatkan konflik Israel dan Dalam konteks politik internal Palestina dalam bentuk kedok di Palestina, sebenarnya Palestidonasi untuk menggalang dana, na mengalami perpecahan antar tetapi entah transparansinya faksi utama, Hamas dan Fatah. bagaimana. Hal inipun sangat Saling klaim pemerintahrentan untuk disalahgunakan an dan kekuasaan. Hamas sebagai menyandang dana bagi yang didukung oleh Iran dan kelompok teroris. Ikhwanul Muslimin mengguHal inipun polanya sama saat nakan jalur konfrontatif, setragedi kemanusiaan di Suri- dangkan Fatah faksi sekuler

Palestina lebih menggunakan jalur diplomatis dengan Isarel. Perlu langkah penyatuan antar faksi dan konsolidasi politik secara utuh untuk melawan pendudukan Israel. Hal inipun Pemerintah Indonesia perlu mengambil jalan dua kaki dalam bersikap atas konflik Israel dan Palestina. Di sisi lain, Pemerintah perlu bersikap sangat tegas kepada Israel melalui Dewan Keamanan PBB dan negara-negara mitra Israel dan dalam sisi kemanusiaan Indonesia perlu mengajak pemimpin Palestina dalam konsolidasi politik antar faksi dan memberi dukungan penuh kemerdekaan pada Palestina. Sehingga kita berharap agar tidak ada lagi penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina, serta Palestina bisa berdamai dengan Israel dengan rukun. Rico Andreano Fahreza, lulusan Sarjana Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, aktif mengikuti kegiatan menulis bareng cerpen dan puisi dan mengikuti pelatihan kepenulisan secara daring.


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terus menerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Harian Sinar Harapan Net hadir menjawab kebutuhan akan informasi harian yang jernih, terpercaya, dan membangkitkan harapan. Kami mendukung tujuan global pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan umat manusia dan planet bumi, sustainable development goals (SDGs); mengedepankan jurnalisme damai (peace journalism); menganut prinsip-prinsip pewartaan bermartabat; serta mendorong terciptanya sinergi positif dalam berjejaring. Perwujudan dukungan kami terhadap SDGs antara lain dalam bentuk penerapan tanggung jawab sosial di sepanjang rantai nilai (value chain) kami, termasuk penerapan efisiensi sumber daya dan energi dalam setiap aktivitas kami, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran dan distribusi. PENGELOLA AWAK REDAKSI: Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Aju, Daniel Duka, Gerald Pelapelapon, Herry Suroso, Inno Jemabut, Maya Handini, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama, Victor Simanjuntak. KONTAK: 021-28541720 ALAMAT: Office Tower Eightyeight@ Kasablanka 9A Floor, Jln. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta Selatan 12870 EMAIL: redaksi@sinarharapan.net

4

Inilah 10 Kota Termahal di Dunia untuk Expat

SHNet, Jakarta - Kota apa yang paling mahal di dunia? Ternyata bukan New York, Singapura, London ataupun Hongkong. Ternyata Ashgabat di Turkmenistan adalah kota termahal di dunia untuk pekerja asing. Ini menurut Survei Biaya Hidup Mercer tahun ini. Laporan tahunan memberi peringkat 209 kota berdasarkan biaya komparatif pengeluaran termasuk perumahan, transportasi, makanan dan hiburan, dengan New York City digunakan sebagai perbandingan dasar. Ibu kota Turkmenistan, yang menempati urutan kedua dalam daftar tahun lalu, adalah sesuatu yang berbeda dalam 10 besar, yang sebagian besar memiliki pusat bisnis seperti Hong Kong (kota termahal tahun lalu dan termahal kedua tahun ini), Tokyo (nomor empat untuk 2021) , Zurich (nomor lima untuk 2021) dan Singapura

(nomor tujuh untuk 2021). Krisis keuangan Turkmenistan yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan kekurangan pangan dan hiperinflasi, dikutip oleh Mercer sebagai alasan mengapa biaya hidup Ashgabat meningkat selama beberapa tahun terakhir. Mungkin perubahan terbesar dari survei Mercer tahun lalu melihat Beirut naik dari kota termahal ke-45 untuk pekerja internasional pada tahun 2020 menjadi kota termahal ketiga untuk tahun 2021. Mercer menempatkan perkembangan ini pada depresi ekonomi Lebanon, yang diperburuk oleh pandemi Covid-19 dan ledakan Pelabuhan Beirut pada Agustus tahun lalu. Sementara itu, karena Euro naik hampir 11% terhadap dolar AS, kota-kota Eropa mendapat peringkat yang relatif lebih mahal daripada

rekan-rekan AS mereka. Hal ini menyebabkan New York City keluar dari 10 besar Mercer secara keseluruhan, sementara Paris naik peringkat dari nomor 50 pada tahun 2020 menjadi nomor 33 pada tahun 2021. Demikian pula, apresiasi Dolar Australia membuat kota-kota di Australia seperti Sydney dan Melbourne naik peringkat Mercer. Adapun kota termurah untuk pekerja luar negeri, peringkat Mercer menunjukkan Tbilisi, Georgia (nomor 207), Lusaka, Zambia (nomor 208) dan Bishkek, Kirgistan (nomor 209). Mengubah pola kerja Vince Cordova, Pemimpin Mobilitas Internasional Timur Laut Mercer, mengatakan kepada CNN Travel bahwa peringkat tahun ini juga dipengaruhi oleh perubahan model bisnis setelah pandemi.

1. Ashgabat (Turkmenistan) 2. Hong Kong (China) 3. Beirut (Lebanon) 4. Tokyo (Japan) 5. Zurich (Switzerland) 6. Shanghai (China) 7. Singapore 8. Geneva (Switzerland) 9. Beijing (China) 10. Bern (Switzerland)

Di antara pembatasan perjalanan, adopsi model kerja dari rumah secara luas dan situasi Covid-19 yang bervariasi dari satu negara ke negara lain, beberapa perusahaan memilih perekrutan jarak jauh internasional sebagai pengganti relokasi pekerja ke negara lain. “Seiring dengan perubahan jenis penugasan internasional, ini menciptakan perubahan dalam permintaan barang dan jasa tertentu dan profil konsumen yang berbeda,” kata Cordova.(Ina)


EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

5

Menko Airlangga Minta Kualitas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi Ditingkatkan

foto: kemenko perekonomian

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani diterima Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (24/6).

Jakarta-Adanya Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya pembatasan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di beberapa negara pada tahun 2020. Hal tersebut berdampak pada penurunan jumlah penempatan PMI pada tahun 2020 sebesar 59% dan penurunan remitansi sebesar 17,5% dibanding tahun 2019. Pada Maret 2020, pemberlakuan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Keputusan Menaker) 151/2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan PMI menyebabkan jumlah penempatan PMI menurun. Jumlah penempatan mulai mengalami kenaikan ketika Keputusan Menaker 151/2020 dicabut dan diganti dengan Keputusan Menaker 294/2020 tentang Pelaksa-

naan Penempatan PMI pada Adaptasi Masa Kebiasaan Baru. Meski mulai mengalami kenaikan, namun jumlah penempatan PMI masih lebih rendah dibanding sebelum terjadi Pandemi Covid-19. Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk memberikan pelindungan bagi PMI dan keluarganya yang meliputi pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, baik sebelum, selama, dan setelah bekerja yang juga mencakup penempatan dan pemberdayaan ekonomi, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (24/6). Pertemuan tersebut salah satunya membahas terkait

perlunya penguatan kebijakan pelindungan PMI dan keluarga, terutama dalam hal penanganan keberangkatan dan kepulangan PMI pada masa pandemi dalam rangka penanggulangan Covid-19 secara global serta selanjutnya untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Concern kita adalah pada keberangkatan dan pulangnya pekerja migran. Hal ini harus termonitor dan kita juga harus bisa memprediksi, sehingga kesiapan daerah dapat ditingkatkan,” tegas Airlangga. Harus ada roadmap untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat di daerah yang menjadi kantong Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dengan pelatihan yang dapat melengkapi kebutu-

han pelatihan bagi CPMI agar dapat meningkatkan peluang sektor bekerja di luar negeri. Pada kesempatan tersebut, BP2MI menyampaikan berdasarkan data tahun 2020 hampir 120.000 PMI telah memanfaatkan Program Kartu Prakerja. “Dengan upskilling melalui prakerja, CPMI akan lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi,” tutur Airlangga. Selain memberikan program pelatihan untuk CPMI, BP2MI dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga telah melakukan diskusi terkait fasilitasi pemberian pelatihan kepada Purna PMI. BP2MI rencananya akan membuka 92 titik layanan pendampingan bagi Purna PMI di seluruh Indonesia.

Layanan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong Purna PMI untuk mengakses Program Kartu Prakerja, sehingga purna PMI dapat memperoleh pelatihan dalam rangka skilling, reskilling, maupun upskilling. Sehingga akan membantu mereka untuk mendapat pekerjaan baru di Indonesia, menjaga produktivitas agar tidak jatuh menjadi pengangguran pasca kepulangan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Benny Rhamdani beserta pejabat BP2MI lainnya.(sp)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

6

KBRI Kawal Akreditasi Sekolah Indonesia Bangkok SHNet, Kediri - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok menggelar Lokakarya (workshop) Instrumen Akreditasi. KBRI menyebutkan bahwa lokakarya tersebut untuk mempersiapkan dan mengawal akreditasi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB). Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan bahwa lokakarya tersebut diikuti oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Bangkok, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan SIB yang berlangsung secara daring dan luring pada 22 hingga 24 Juni 2021, di ruang pertemuan Anantara Huahin-Resort, Bangkok, Thailand. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), YM. Rachmat Budiman dalam sambutannya mengingatkan pentingnya sinergi, koordinasi, dan kerja sama guru, siswa, tenaga kependidikan, serta orang tua dalam mewujudkan tujuan pendidikan. “Tentu tujuan pendidikan ini yaitu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dapat tercapai dengan gotong royong dari semua warga sekolah,” ujar Dubes Rachmat saat membuka lokakarya. Lebih lanjut YM Rachmat Budiman menegaskan bahwa akreditasi merupakan standar pendidikan yang mutlak harus dipenuhi, baik secara formal maupun material. “Untuk itulah, mari kita simak baik-baik bagaimana standar pendidikan yang harus dipenuhi oleh SIB dan harus dipersiapkan dengan baik,” tutur Dubes. Mendukung arahan Dubes Rachmat, Atdikbud Achmad Wicaksono mengatakan bahwa dalam mempersiapkan akreditasi, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan harus dilakukan dengan penuh ke-

SHNet/Ist

Lokakarya akreditasi diikuti oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Bangkok, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan SIB yang berlangsung secara daring dan luring pada 22 hingga 24 Juni 2021, di Anantara Huahin-Resort, Bangkok, Thailand.

bersamaan dan saling berkoordinasi. “Untuk mencapai tu-

juan bersama yaitu mempertahankan akreditasi A (unggul), mari kita saling

berkoordinasi dan jaga kebersamaan,” tutur Atdikbud Achmad. Kepala Sekolah SIB, Susianto mengapresiasi Dubes RI dan Atdikbud yang telah berkontribusi besar kepada

SIB. Susianto, dalam laporannya mengatakan tujuan lokakarya ini adalah agar para guru SIB dapat menyusun administrasi dokumen yang baik dan sesuai dengan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP 2020) dengan bantuan pendampingan narasumber dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) S/M D.I. Yogyakarta yang sudah berpengalaman. Narasumber pada hari pertama, Ahmad Ma’ruf dari BAN menyampaikan tentang mutu lulusan dan proses pembelajaran. “Akreditasi berdasarkan kinerja, IASP 2020, tidak lagi mengutamakan administrasi, tetapi lebih berbasis pada kondisi yang sesungguhnya di lapangan melalui observasi, telaah dokumen, wawancara, dan angket,” ujar Ahmad Ma’ruf. Narasumber dari BAN selanjutnya, Kulsum Mur Hayati menambahkan bahwa akreditasi berbasis kinerja merupakan professional judgement yang menggunakan instrumen trianggulasi. “Mencocokkan data dari berbagai sumber, bisa peserta didik, guru, dan juga masyarakat yang sebagian besar dilakukan melalui wawancara, sedangkan angket hanya dilakukan apabila ada kasus perundungan,” ucapnya. Selanjutnya pada hari kedua, narasumber dari BAN Mugiyanta melakukan bedah komponen akreditasi manajemen sekolah dan komponen mutu guru bersama Kulsum Mur Hayati. Pada hari terakhir, Atdikbud Achmad bersama Kepala Sekolah SIB mengulas tentang evaluasi instrumen akreditasi, baik SD, SMP, maupun SMA. “Dengan lokakarya pendampingan ini, diharapkan SIB tidak hanya mempertahankan akreditasi A untuk semua jenjang yang sudah dicapai sebelumnya, tetapi dapat meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan standar pen­didikan nasional,” tutup


EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

7

Nanas, Komoditas Andalan Agrowisata Desa Tangkit Baru SHNet, Jakarta – Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Muarojambi Provinsi Jambi akan difokuskan pada pengembangan agrowisata nanas. Pembangunan kawasan agrowisata di Desa Tangkit Baru ini akan dilakukan di atas area seluas 200 hektar, saat ini sudah dikembangkan seluas 10 hektar. Desa Tangkit Baru terletak di kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi dengan luas area desa sebesar 1.811 hektar. Penduduk di desa ini bersifat homogen dari suku Bugis Sulawesi Selatan. Nanas menjadi komoditas utama yang dihasilkan dari desa ini. Tanaman nanas di desa ini cukup unik karena ditanam di atas lahan gambut. Selain menyegarkan, buah nanas juga mengandung enzim bromelain yang mampu meredakan gejala akibat peradangan, baik untuk metabolisme tubuh serta buah nanas mengandung antioksidan. Peneliti Muda Teknologi Pasca Panen BPTP Jambi, Desy Nofriati mengatakan, program ini bekerja sama dengan BUMDes Tangkit Baru. BPTP Jambi sendiri mulai melakukan pengembangan agrowisata sejak 2018. Saat ini diungkapkan Desy sudah terdapat beberapa spot yang secara umum bisa mengangkat desa ini sebagai destinasi wisata baru. Agrowisata ini dapat menjadi tujuan utama

Ist

KAWASAN PERTANIAN NANAS

bagi wisatawan karena letak geografis yang menguntungkan, bersebelahan dengan Kota Jambi dan memiliki akses yang dekat dengan Bandara Sultan Thaha Jambi. BPTP Jambi yang memiliki komitmen untuk membangun

Tangkit Baru dengan komoditas unggulan adalah nanas Tangkit. Pihaknya mencoba mengembangkan agrowisata menjadi lebih serius di tahun ini melalui kegiatan yang tahun ini namanya ‘hilirisasi inovasi produk nanas Tangkit Baru’

bersinergi dengan Komite Ekraf. Desy menambahkan, apa yang sudah dilakukan tidak ada artinya tanpa semangat dari masyarakat desa yang notabene adalah petani nanas dan pelaku UMKM. Kehadiran agrowisata nantinya akan menambah value lainnya pada desa ini yang dapat menjadi desa wisata edukasi dengan poin pendidikan berbasis pertanian nanas Tangkit Baru. “Pengunjung tidak saja mendapatkan destinasi yang hamparan kawasan nanas, sebuah kawasan potensial, tidak saja menikmati pemandangan, juga spot edukasi seperti bagaimana cara budidaya

nanas Tangkit, ditanam di atas lahan gambut, beberapa informasi teknologi pasca panen,” sebutnya, Tidak saja menjadi wisata edukasi, setelah pengembangan selesai desa ini juga mampu menjadi agro kuliner berbasis nanas sebagai upaya menghilirkan semua produk nanas Tangkit yang ada. Kesemua potensi yang ada di Desa Tangkit Baru ini menjadi magnet baru yang nantinya akan terintegrasi pada pemandangan di kawasan ini, pengunjung dapat menikmati berbagai produk inovasi nanas hasil UMKM setempat. Kolaborasi dengan Komite Ekraf diharapkan dapat terbangun sebuah konsep baru, pengunjung bisa merasakan energi positif dari sini, menikmati kudapan dari olahan nanas salah satunya sari buah nanas yang masih segar. “Dari agrowisata kita bisa menghadirkan panggung-panggung seniman yang akan mengangkat adat istiadat Desa Tangkit Baru. Akan banyak ide yang membantu desa Tangkit Baru, BPTP Jambi dan Ekraf Jambi,” terangnya. Petani dan pelaku usaha menjadi satu kesatuan. Dari petani didapat produk nanas segar yang berkualitas lewat cara budidaya yang benar, cara panen yang tepat sehingga dapat menghasilkan buah nanas yang besar dan dapat berbuah sepanjang waktu. (Victor)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 26-27 JUNI 2021

8

Hmmmm Lezatnya Lempok Durian Ala Palembang ini SHNet, Jakarta – Palembang mengenal kudapan yang bernama lempok durian. Meski tekstur dan warnanya sama, dodol durian dan lempok mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Perbedaan tersebut terletak pada bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dodol durian dibuat dari bahan utama tepung beras, sementara durian hanya dijadikan sebagai pelengkap rasa. Sedangkan dalam pembuatan lempok,

durian dibuat dari 100% buah durian yang dicampur dengan gula dan sedikit garam. Lempok durian secara umum terbuat dari tiga bahan saja, yaitu buah durian, gula, dan sedikit garam. Untuk

membuat lempok durian, hal pertama yang dilakukan adalah masukan ke dalam panci besar daging buah durian yang sudah dipisahkan dari bijinya. Lalu masukan gula dan sedikit garam. Sambil terus diaduk, adonan lempok durian kemudian dimasak di atas

kompor yang nyala apinya tidak terlalu besar, lamanya proses mengaduk bisa memakan waktu hampir 4 jam. Ketika adonan lempok sudah mulai mengental, matikan api dan biarkan lempok menjadi dingin dengan sendirinya. Lempok yang sudah dingin biasanya dikemas dengan menggunakan plastik. Sebagai kuliner yang berkembang dalam kebudayaan melayu, lempok tidak hanya berkembang di masyarakat Palembang, tetapi juga di Pontianak dan Bengkulu. Jika berkunjung ketiga daerah tersebut, lempok kerap dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh khas yang digemari banyak wisatawan. Karena selain memiliki cita rasa yang enak dan legit, harga lempok durian juga relatif terjangkau. Para penjual lempok juga mudah ditemukan di sudut-sudut jalan di kawasan Palembang. (maya han)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.