SINARHARAPAN.NET WEEKLY 5 JUNI 2021

Page 1

EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

1

EDISI

SABTU MINGGU 5-6 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

Kemenparekraf Gelar Bimtek CHSE di Desa Wisata Taro Bali SHNet, Gianyar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur menggelar bimbingan teknis, dukungan sapras CHSE dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan dan penguatan destinasi di Desa Wisata Taro dan sekitarnya yang berada di Kabupaten Gianyar, Bali. Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Pengembangan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh, dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021), mengatakan acara ini bertujuan untuk mempersiapkan Desa Wisata Taro dan dan desa wisata sekitarnya untuk mendukung kesiapan area zona hijau di Bali agar bisa segera menyambut kembali kedatangan wisatawan mancanegara. Ini adalah tindaklanjut kunker Menparekraf di bulan lalu dan tindak lanjut kick off DMO-DG Nusa Dua Sanur dan Ubud serta untuk mendukung percepatan kesiapan Green Zone Area Kab Gianyar khususnya di Ubud dan juga sebagai realisasi dukungan pemerintah terkait program Work From Bali (WFB). Program yang dimulai dari Bali diharapkan diikuti daerah lainnya dengan harapan program percontohan ini bisa memberikan keyakinan kepada wisatawan bahwa Bali aman, Indonesia aman dan sehat untuk dikunjungi,” kata Frans. Frans mengungkapkan,

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

PENERAPAN CHSE DI DESA WISATA TARO, BALI

Desa Wisata Taro yang sudah menyandang desa wisata berpredikat maju dapat menjadi contoh bagi desa wisata lain, terutama yang berada di sekitarnya untuk meningkatkan kapasitas dan menggali potensipotensi wisata yang ada. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi cara untuk bersinergi dan berkolaborAksi

menciptakan inovasi-inovasi baru dalam mendukung dan mengembangkan desa wisata rintisan, berkembang, dan maju menjadi mandiri dan berkelanjutan,” katanya. Selain itu, Direktur Pengembangan Destinasi II, Wawan Gunawan mengungkapkan acara ini juga dilaksanakan dengan tujuan membangun desa wisata yang

menjadi salah satu acuan tren wisata pasca pandemi Covid-19. Di mana wisatawan lebih memilih wisata pedesaan dan wisata alam dibanding wisata massal. “Pembangunan dan pendampingan desa wisata berkelanjutan harus direncanakan secara komprehensif dan holistik agar tujuan dari konsep pembangunan dan pengembangan desa wisata yang berkesinambungan dapat tercapai. Pengembangan potensi pariwisata desa juga dapat mempercepat kemajuan desa dari desa tertinggal menjadi berkembang yang pada akhirnya mampu menjadi

desa mandiri,” ungkap Wawan. Wawan menjelaskan, dalam acara yang dilaksanakan pada Jumat (4/6/2021) ini, pihaknya memaparkan ada tiga aspek pembangunan desa wisata yang harus diseimbangkan oleh para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di pedesaan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk peningkatan kualitas hidup, memperkuat nilai budaya masyarakat, dan memberikan nilai tambah perekonomian masyarakat. Masa pandemi ini menjadi momentum dan kesempatan bagi kita untuk membenahi destinasi. Kebersihan, kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan menjadi hal utama, sesuai dengan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability), karenanya dalam kegiatan ini kami juga memberikan dukungan sarana CHSE antara lain berupa tempat cuci tangan, tempat sampah dan signage sapta pesona” ucap Wawan. Kegiatan diikuti oleh para perwakilan pelaku wisata dan ekonomi kreatif dari desa wisata Taro dan sekitarnya di antaranya Desa Wisata Kedisan, Desa Tegallalang, Desa Keliki, Desa Mas, dan Desa Buah Koja. Juga sejumlah stakeholder dan penta helix di Gianyar. Masyarakat Gianyar sangat berterima kasih atas dukungan dari Kemenparekraf yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. (Stevani Elisabeth)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

2

Menparekraf Andalkan Desa Wisata untuk Bangkitkan Ekonomi Pedesaan SHNet, Magelang - Rangkaian sosialisasi ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kembali dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kali ini sosialisasi dilakukan di Desa Wisata Candirejo, Magelang, Jawa Tengah. Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Candirejo, Jumat (4/6/2021), mengatakan, Candirejo dipilih karena desa wisata ini kaya akan potensi pariwisata serta sumber daya alam dengan perpaduan lanskap gunung Menoreh dan suasana pedesaan. Desa pertama yang ditetapkan sebagai desa wisata di Kabupaten Magelang ini juga telah menerima penghargaan dan sertifikasi dari Kemenparekraf atas prestasinya sebagai desa wisata berkelanjutan. “Dengan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan acuan dan motivasi bagi desa lainnya yang ada di Indonesia untuk mengembangkan desa wisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Menparekraf mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa semua untuk beradaptasi dengan mengadopsi keterampilan-keterampilan baru. Dan desa wisata menjadi andalan bagi Kemenparekraf/ Baparekraf untuk mendongkrak pariwisata yang sifatnya lokal atau langsung memberikan dampak pada masyarakat. Ia pun berharap melalui sosialisasi ini banyak desa wisata yang ikut serta dalam ajang ADWI 2021. Keberhasilan Desa Wisata Candirejo pun diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia dalam mengembangkan desa dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat melalui desa wisata. “Kita berharap dari provinsi Jawa Tengah ini akan memasukkan desa-desa wisatanya yang sudah berkelas dunia seperti Karangrejo, Candirejo, dan beberapa desa wisata lainnya untuk ikut serta dalam ADWI. Harapan kita bisa sampai 500 desa wisata yang berpartisipasi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. “Bagi kami kebangkitan pariwisata ini

Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf

DESA WISATA CANDIREJO, MAGELANG

kita mulai dari desa wisata dan kita ingin desa wisata hadir membuka peluang usaha, peluang ekonomi, dan membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi, mengatakan, desa wisata telah menjadi salah satu program yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabu-

paten dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut ditunjukkan dengan keberpihakan dalam anggaran yang mendukung berkembangnya desa wisata di Jawa Tengah. Pemprov Jawa Tengah menyiapkan dukungan dana pengembangan tiga jenis desa wisata. Yakni desa wisata rintisan sebesar Rp100 juta, desa wisata berkembang Rp500 juta, serta desa wisata mandiri

sebesar Rp1 miliar. “Artinya kami juga menyambut kebijakan dari Menparekraf Sandiaga untuk mendukung pengembangan desa wisata. Dengan dukungan tersebut diharapkan desa wisata terus berkembang di Jawa Tengah,” kata Sinoeng Rachmadi. Sinoeng mengatakan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Tengah, hingga akhir 2023 ditargetkan 500 desa wisata tumbuh di Jawa Tengah. “Saat ini ada sekitar 150 desa wisata rintisan, 200 desa wisata berkembang, dan 20 desa wisata maju di Jawa Tengah. Kita harapkan yang berkembang naik menjadi desa wisata maju, desa wisata rintisan naik menjadi desa wisata berkembang, dan muncul lebih banyak desa-desa wisata rintisan,” kata Sinoeng. (Stevani Elisabeth)


EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

3

2.465 BUMDes dan 311 BUMDes Bersama Terdaftar di Kemendes PDTT

foto: kemendes

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (MENDES PDTT), ABDUL HALIM ISKANDAR

Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar kembali memberikan perkembangan terbaru mengenai proses pendaftaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai Badan Hukum. Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengatakan, sebanyak 2.465 BUMDes dan 311 BUMDes Bersama sudah mendaftarkan ke Kemendes

PDTT. Selanjutnya, Kemendes PDTT akan melakukaan verifikasi, jika dinyatakan oke, maka akan dikirim ke Kemenkumham. Di Kemenkumham, BUMDes akan mendapat nomor register sebagai badan hukum. “Nah, dari Kemenkumham langsung dikirim kembali ke Kemendes PDTT, dan di Kemendes dikirim ke BUMDes masing-masing,” jelasnya.

Sebagai badan hukum, BUMDes sah menjalin kerja sama bisnis dengan badan hukum lain seperti PT, CV dan koperasi. BUMDes juga sah untuk mendapat skema kredit pemerintah maupun komersial perbankan. “Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama segera bisa ditindaklanjuti, dengan dalam bentuk (nomor) registrasi BUMDes sebagai badan hukum. Karena ini kaitann-

ya dengan kerja sama, segera lakukan kerja sama dengan para pihak (terkait),” jelasnya. Adapun alur pendaftaran BUMDes maupun BUMDes bersama adalah dengan mengisi formulir di Sistem Informasi Desa meliputi Jenis BUMDes, Identitas pemohon berupa nama dan NIK kades. Nama BUMDes yang diajukan yang memuat tiga item yaitu BUMDes, nama yang dipilih dan nama desa. Setelah menen-

tukan nama, kemudian dibawa ke Musdes dan mendaftar ke SID dengan menyertakan sejumlah kelengkapan berkas seperti Perdes, berita acara dan Program Kerja. Big data BUMDes yang dikelola Kemendes PDTT digunakan untuk mendapatkan nomor badan hukum dari Kemenkumham, pendaftaran unit usaha ke Kementerian Investasi, perpajakan, hingga pembinaan satu per satu BUMDes.(sp)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terus menerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Harian Sinar Harapan Net hadir menjawab kebutuhan akan informasi harian yang jernih, terpercaya, dan membangkitkan harapan. Kami mendukung tujuan global pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan umat manusia dan planet bumi, sustainable development goals (SDGs); mengedepankan jurnalisme damai (peace journalism); menganut prinsip-prinsip pewartaan bermartabat; serta mendorong terciptanya sinergi positif dalam berjejaring. Perwujudan dukungan kami terhadap SDGs antara lain dalam bentuk penerapan tanggung jawab sosial di sepanjang rantai nilai (value chain) kami, termasuk penerapan efisiensi sumber daya dan energi dalam setiap aktivitas kami, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran dan distribusi. PENGELOLA AWAK REDAKSI: Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Aju, Daniel Duka, Gerald Pelapelapon, Herry Suroso, Inno Jemabut, Maya Handini, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama, Victor Simanjuntak. KONTAK: 021-28541720 ALAMAT: Office Tower Eightyeight@ Kasablanka 9A Floor, Jln. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta Selatan 12870 EMAIL: redaksi@sinarharapan.net

4

Es Laut Arktik Menipis Lebih Cepat dari yang Diperkirakan

SHNet, Jakarta - Es laut di wilayah pesisir Kutub Utara mungkin menipis hingga dua kali lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut sebuah studi pemodelan baru yang dipimpin oleh para peneliti UCL. Ketebalan es laut disimpulkan dengan mengukur ketinggian es di atas air, dan pengukuran ini terdistorsi oleh salju yang menimbang es yang terapung ke bawah. Para ilmuwan menyesuaikannya dengan menggunakan peta kedalaman salju di Kutub Utara yang sudah ketinggalan zaman dan tidak memperhitungkan perubahan iklim. Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal The Cryosphere, para peneliti menukar peta ini dengan hasil model komputer baru yang dirancang untuk memperkirakan kedalaman salju karena bervariasi dari tahun ke tahun, dan menyimpulkan bahwa es laut di wilayah pesisir utama menipis pada tingkat itu 70% hingga 100% lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Robbie Mallett (UCL Earth Sciences), mahasiswa PhD yang memimpin penelitian, mengatakan: “Ketebalan es laut adalah indikator sensitif kesehatan Arktik. Ini penting karena es yang lebih tebal bertindak sebagai selimut isolasi, menghentikan lautan. dari pemanasan atmosfer di musim dingin, dan melindungi laut dari sinar matahari di musim panas. Es yang lebih

tipis juga cenderung bertahan selama pencairan musim panas Arktik.” “Perhitungan sebelumnya tentang ketebalan es laut didasarkan pada peta salju yang terakhir diperbarui 20 tahun yang lalu. Karena es laut mulai terbentuk di akhir tahun, salju di atas memiliki lebih sedikit waktu untuk menumpuk. Perhitungan kami memperhitungkan penurunan kedalaman salju ini. untuk pertama kalinya, dan menyarankan es laut menipis lebih cepat dari yang kita duga.” Dilansir Science Daily, rekan penulis Profesor Julienne Stroeve (UCL Earth Sciences) mengatakan: “Ada sejumlah ketidakpastian dalam mengukur ketebalan es laut tetapi kami percaya perhitungan baru kami adalah langkah maju yang besar dalam hal menafsirkan data yang kami miliki dari satelit secara lebih akurat. “Kami berharap pekerjaan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja model iklim yang memperkirakan efek perubahan iklim jangka panjang di Kutub Utara dengan lebih baik -- wilayah yang memanas tiga kali lipat tingkat global, dan yang jutaan kilometer persegi es sangat penting untuk menjaga planet ini tetap dingin.” Untuk menghitung ketebalan es laut, peneliti menggunakan radar dari satelit CryoSat-2 Badan Antariksa Eropa. Dengan menghitung waktu yang dibutuhkan ge-

lombang radar untuk memantul kembali dari es, mereka dapat menghitung ketinggian es di atas air, dari mana mereka dapat menyimpulkan ketebalan total es. Dalam studi baru, para peneliti menggunakan model salju baru yang sebelumnya dikembangkan oleh para peneliti di UCL dan Colorado State University, SnowModel-LG, yang menghitung kedalaman dan kepadatan salju menggunakan input seperti suhu udara, hujan salju, dan data gerakan es untuk melacak berapa banyak salju yang terakumulasi. di atas es laut saat bergerak di sekitar Samudra Arktik. Dengan menggabungkan hasil model salju dengan pengamatan radar satelit, mereka kemudian memperkirakan tingkat keseluruhan penurunan ketebalan es laut di Kutub Utara, serta variabilitas ketebalan es laut dari tahun ke tahun. Mereka menemukan bahwa tingkat penurunan di tiga laut pesisir Laut Laptev, Kara dan Chukchi meningkat masing-masing sebesar 70%, 98% dan 110%, jika dibandingkan dengan perhitungan sebelumnya. Mereka juga menemukan bahwa, di seluruh tujuh laut pesisir, variabilitas ketebalan es laut dari tahun ke tahun meningkat sebesar 58%. Es laut di laut pesisir biasanya bervariasi dari setengah meter hingga dua meter. Semakin, es di wilayah ini tidak bertahan dari pencairan

musim panas. Penipisan es laut yang lebih cepat di pesisir laut Arktik berimplikasi pada aktivitas manusia di wilayah tersebut, baik dalam hal pelayaran di sepanjang Rute Laut Utara untuk sebagian besar tahun, maupun ekstraksi sumber daya dari dasar laut seperti seperti minyak bumi, gas dan mineral. Mallett mengatakan: “Lebih banyak kapal yang mengikuti rute di sekitar Siberia akan mengurangi emisi bahan bakar dan karbon yang diperlukan untuk memindahkan barang ke seluruh dunia, terutama antara China dan Eropa. Namun, hal itu juga meningkatkan risiko tumpahan bahan bakar di Kutub Utara, yang konsekuensinya bisa mengerikan. Penipisan es laut pesisir juga mengkhawatirkan bagi masyarakat adat, karena membuat pemukiman di pantai semakin terpapar cuaca kuat dan aksi gelombang dari lautan yang muncul.” Mallett, Profesor Stroeve dan rekan penulis Dr Michel Tsamados (Ilmu Bumi UCL) menghabiskan beberapa minggu menyelidiki salju dan es di Kutub Utara di atas kapal penelitian Jerman Polarstern, yang menjelajahi Samudra Arktik tengah pada 2019 dan 2020. Studi ini didanai oleh Dewan Penelitian Lingkungan Alam Inggris, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA). (Ina)


EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

5


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

6

Seleksi Kompetisi Sains Nasional SMA/MA Dimulai SHNet, Kediri -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali mengadakan Kompetisi Sains Nasional(KSN) untuk jenjang SMA/ MA. Kali ini KSN pada tahap kompetisi di Tingkat Kota/Kabupaten (KSN-K). Seleksi pada tahap ini guna menjaring siswa terbaik di tingkat kota/kabupaten. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan hal ini dalam keterangannya kepada media, Kamis (3/6) lalu. BKHM menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan secara dalam jaringan (daring) pada 2 sampai dengan 4 Juni 2021. Tujuannya, untuk mempersiapkan perhelatan akbar Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang digelar setiap tahunnya. “KSN-K adalah kompetisi di bidang sains bagi pelajar jenjang SMA/MA yang merupakan tahap seleksi dalam menjaring siswa terbaik untuk melaju ke tingkat nasional,” demikian keterangan BKHM. BKHM menjelaskan, ada sembilan bidang yang dilombakan dalam KSN 2021, yaitu matematika, fisika, kimia, informatika, biologi, astronomi, kebumian, ekonomi, dan geografi. Menurut BKHM, kompetisi yang dua tahun sebelumnya bernama Olimpiade Sains Nasional (OSN) ini diselenggarakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia dan 15 Sekolah Indonesia luar Negeri (SILN). Penyelengaraannya pada pukul 08.00 waktu setempat. Ke-15 SILN tersebut, yaitu SILN yang berlokasi di Bangkok, Beograd, Kairo, Davao, Den Haag, Jeddah, Mekkah, Riyadh, Johor Baru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Moscow, Singapura, Tokyo dan Yangoon. Pada 2 Juni 2021 akan dilaksanakan sinkronisasi data terlebih dahulu, kemudian pada 3 sampai dengan 4 Juni akan dilakukan tes untuk lima bidang lomba, yakni matematika, fisika, kimia, informatika dan biologi. Selanjutnya, pada 4 Juni akan diselenggarakan seleksi untuk empat bidang lomba, yakni astronomi, kebumian, ekonomi, dan geografi. Pelaksanaan KSN-K tahun ini dilaksanakan

SHNet/Ist

Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengadakan Kompetisi Sains Nasional (KSN) untuk jenjang SMA/MA. Seleksi pada tahap Kota/ Kabupaten (KSN-K) diselenggarakan secara daring pada 2 sampai dengan 4 Juni 2021.

di satuan pendidikan masing-masing guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmaya-

di menyampaikan KSN-K merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari 40 kegiatan nasional dan lebih dari 20 kegiatan internasional. “Untuk Sobat Prestasi, tetap penuh integritas sebagai tanda generasi yang

semangat, semangat menolak menyerah, dan terus semangat meraih prestasi. Sukses untuk peserta KSN-K seluruh Kabupaten/Kota dari Sabang sampai Merauke. Sampai ketemu di KSN tingkat provinsi mendatang,” ujar Asep Sukmayadi di Jakarta, pada Kamis (3/6). Asep juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan KSN-K tahun ini. “Semoga pelaksanaan KSN-K tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, tanpa hambatan yang berarti,” katanya. Total pendaftar KSN-K 2021 sebanyak 151.137 peserta dari 8.639 sekolah. Peserta lomba matematika sebanyak 19.508 peserta, fisika 17.741 peserta, kimia 18.372 peserta, informatika 13.781 peserta, biologi 19.466 peserta, astronomi 12.880 peserta, kebumian 13.890 peserta, ekonomi 17.813 peserta, serta geografi 17.686 peserta. (whm/sp)


EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

7

www.sinarharapan.net

Desa Sekapuk, Desa Wisata Bekas Area Tambang

SHNet, Jakarta - Kisah keberhasilan pengelolaan area bekas tambang bisa dilihat di Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Memoles tebing bekas tambang kapur, menjadi wisata yang eksotis dan mengundang para pecinta panorama untuk sekadar melukis keindahannya ke dalam perangkat digital. Dari keuntungan wisata Setigi di Desa Sekapuk mampu mengumpulkan pundi uang secara mandiri senilai lebih dari Rp2,5 miliar per tahun. Aktor intelektual di balik pesatnya pendapatan BUMDes tersebut adalah seorang mantan nakhoda, Abdul Halim. Abdul Halim kini menjabat sebagai Kepala Desa Sekapuk. “Misi saya awalnya adalah tidak ingin ada pengangguran di desa saya,” kata Abdul seperti dikutip Antara. Abdul Halim, seorang visioner bagi Desa Sekapuk. Ia tidak pernah berkampanye ataupun bahkan terjun ke jalur politik. Ia menceritakan awalnya area wisata Setigi adalah kumpulan sampah yang menggunung karena tidak terurus bahkan menjadi pembuangan sampah liar hingga bergunung-gunung menutup tebing. Satu ketika, ia mengajak masyarakat desa untuk menjadikan area tersebut bersih dan menjadi tempat wisata. Perlu bertahun-tahun untuk mengajak masyarakat turut peduli. Bahkan, ia juga gagal meyakinkan pemerintah daerah untuk mendapatkan suntikan tambahan anggaran pada awalnya. Untuk membentuk wisata yang maksimal tentu saja membutuhkan biaya yang tidak murah, padahal tidak mungkin untuk menguras kas desa. Karena itu Abdul Halim berinisiatif mendirikan badan usaha milik desa (BUMDe)s dengan skema kepemilikan saham bagi para pembeli modal. Sistem bagi hasil ia tawarkan kepada warga yang ingin menyumbangkan modal awal, agar besaran modal dan besaran keuntungan tertata dengan jelas. “Awalnya saya hanya mengajak beberapa orang untuk menyumbangkan dananya, namun lama kelamaan saya mulai memikirkan konsep saham saja, agar tidak memberatkan yang memberikan sumbangan,” kata Abdul. Dari modal masyarakat tersebut Abdul

Ist

TEBING ALAM DESA SEKAPUK

mengolah gunungan sampah yang tertimbun di bekas tambang kapur dan pasir menjadi wisata konsep danau dan tebing sebagai ajang rekreasi dan swafoto. Danau buatan ia sajikan dengan tambahan air terjun di antara celah batuan. Untuk memberikan pengalaman langsung para pengunjung, ia tempatkan sepeda air khas dengan bentuk bebek dan lainnya menjadi salah satu wahana andalan di Wisata Setigi. Nama Setigi memliki kepanjangan Selo Tirto Giri, istana batu kapur merupakan

sajian utama dari wisata ini. Setiap sudut nyaris menjadi obyek menarik buat foto. Sedikit, naik ke atas bukit kapur maka pengunjung akan disajikan cakrawala senja yang merayu mata pada sore hari. Hamparan istana kapur lengkap dengan sudut misterinya akan menjadi dimensi sendiri bagi penikmat panorama. Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, juga meraih juara 1 sebagai desa brilian se-Indonesia dalam Program Inkubasi BRIncubator Goes to Desa Brilian.

Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, meraih predikat desa brilian se-Indonesia setelah melalui seleksi dari 531 usulan Desa Tangguh dan Inovatif, kemudian diambil 10 desa sebagai Pemenang Desa Brilian 2020. Abdul juga mengatakan bahwa ia akan mengembangkan lagi wisata di kawasan Sekapuk, diantaranya wisata Agro, wisata religi dan juga ekonomi kreatif desa yang siap dikembangkan. Khofifah mengatakan lokasi wisata Setigi menjadi contoh karena mengubah area pascatambang menjadi lokasi wisata dan mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat. “Efeknya sangat luar biasa. Keterlibatan RT dan PKK bisa menguatkan ekonomi, penguatan solidaritas sosial, dan penguatan ketahanan bagi masyarakat Desa Sekapuk,” katanya. Rencananya, dana pengemba­ ngan akan dipakai untuk membangun sejumlah fasilitas tambahan seperti ­ kolam renang, rumah makan, arena out bond, cafe di dalam gua, serta museum. (Victor)


EDISI: SABTU - MINGGU, 5-6 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

8

Pantai Saliper Ate yang Indah, Tengah Hits di Sumbawa

SHNet, Jakarta – Sumbawa Besar, Ibukota Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memiliki Pantai Saliper Ate yang begitu indah. Pantai Saliper ini, menjadi pantai yang sering dikunjungi masyarakat setempat. Berbagai macam hiburan dan aneka kuliner menjadi nilai plus dari pantai yang ramai dikunjungi menjelang sore hari ini. Saliper Ate berasal dari “saliper” yang berarti pelipur atau penenang dan “ate” yang berarti hati. Pantai yang berada di tengah-tengah Kota Sumbawa Besar ini menjadi hiburan bagi masyarakat setempat.

Suara debur ombak dan sejuknya angin laut menjadikan wisata pantai di sini sangat menyenangkan. Apalagi, pantai ini juga dilengkapi sarana permainan untuk anak-anak yang membuat Pantai Saliper sangat cocok sebagai wisata keluarga. Berjalan di tepi pantai sambil memandangi panorama laut yang dibatasi tebing menjadi keindahan tersendiri di Pantai Saliper. Bermain dengan

gulungan ombak menjadi arena permainan yang menyenangkan. Dikutip dari IndonesiaKaya, pantai ini juga memiliki kolam renang yang bisa menjadi alternatif pengunjung yang hobi berenang. Kesejukan angin saat berada di pantai ini bisa membuat siapa saja yang datang akan betah berlama-lama menikmati suasana pantai kebanggaan masyarakat Sumbawa Besar ini. (maya han)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.