SINARHARAPAN.NET WEEKLY 19 JUNI 2021

Page 1

EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

1

EDISI

SABTU MINGGU

19-20 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

Kolaborasi Berbagai Pihak akan Dorong Majunya Sektor Parekraf Kolaka Sultra SHNet, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, agar lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di dalamnya semakin maju. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu mengatakan tiga quick win yang dicanangkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yakni pengembangan desa wisata yang aman Covid-19, penyiapan pilot project destinasi yang siap menerima kembali wisatawan di era new normal baru saat pandemi berlangsung saat pandemi dan pasca pandemi, serta onboarding digital untuk digitalisasi produk pariwisata dan ekonomi kreatif. “KolaborAksi ini sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyamakan presepsi guna percepatan pengembangan Destinasi Pariwisata dan Infrastruktur di daerah” Ucap Vinsen. Direktur Pengembangan Destinasi II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan, dalam acara ‘KolaborAksi Pengembangan Destinasi Wisata di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara’, mengatakan perlu ada kolaborasi antar berbagai pihak untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Kolaka. “Wujud KolaborAksi dengan berbagai pihak bisa berupa pembuatan program penjaringan

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

KOLABORASI BERBAGAI PIHAK AKAN DORONG MAJUNYA SEKTOR PAREKRAF KOLAKA SULTRA

wisatawan ke Kolaka dalam upaya percepatan pengembangan pariwisata. Kolaka harus menjadi Hub dalam upaya menyinergikan dengan kabupaten kota lainnya di Sulawesi Tenggara seperti Kendari, Konawe Utara, Muna, Muna Barat, Kolaka, Kolaka Utara, Buton Tengah,” ujar Wawan. Wawan mengungkapkan Kabupaten Kolaka harus dapat meyakinkan K/L untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi

dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti bagaimana wujud inovasi, adaptasi, dan KolaborAksi. “Inovasi dengan mewujudkan kreativitas masyarakat Kolaka, ada peralihan dan pemanfaatan teknologi, dan ada implementasinya di lapangan yang bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Diimbangi dengan gerak bersama, gerak cepat, dan gaspol. Jadi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi diwujudkan da-

lam menata daya tarik wisata baik wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan serta pemanfaatan berbagai potensi lokal yg ada di Kolaka,” jelas Wawan. Lebih lanjut, Wawan berharap Pemda agar bisa menetapkan skala prioritas pembangunan di Kolaka dan kabupaten/kota lain untuk menyiapkan 3A (Aksebilitas, Amenitas, dan Atraksi). Sebab, hal ini terkait dengan adanya destinasi Wakatobi sebagai destinasi pariwisata prioritas di Sulawesi Tenggara. “Jadi, fokus pada destinasi yang menjadi arah kebijakan bupati, dan yang lain sama-sama mendorong. Bandara menjadi etalase daerah. Pengembangan ekonomi kreatif, melalui suvenir, ragam hias daerah. Ini menjadi momentum jadi harus ada tindak lanjut dari pertemuan ini,”

ujarnya. Wawan mengungkapkan bahwa destinasi wisata yang baik ditandai dengan tertatanya destinasi yang berkualitas, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan berbagai kawasan dan memberikan dampak manfaat dan nilai tambah ekonomi kreatif untuk kesejahteraan masyarakat. Turut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kolaka, Syamsul Kadar, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka Syaifullah Halik, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Sarifuddin. Kepala Bappeda Kabupaten Kolaka, Syamsul Kadar, mengatakan pihaknya terus mengembangkan desa wisata di Kabupaten Kolaka. Kini ada 10 destinasi desa wisata yang mulai berkembang, salah satunya Desa Sani-sani. Desa Sani-sani berlokasi di antara dua tanjung, dan di dalamnya terdapat kurang lebih 13 gugusan pulau. Desa ini dinilai memiliki potensi wisata yang kuat dan sudah memiliki masterplan pembangunan yang terarah. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kolaka, Syaifullah Halik, mengatakan DPRD Kabupaten Kolaka berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Semoga Kabupaten Kolaka bisa menjadi perhatian Kemenparekraf. Serta dukungan dan sokongan untuk pengembangan lebih lanjut. Di tengah kondisi pandemi, sektor yang dapat mengangkat perekonomian adalah pariwisata,” ujar Syaifullah. (Stevani Elisabeth)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

2

Desa Wisata Rammang-Rammang, Destinasi Wisata Andalan Kabupaten Maros SHNet, Maros - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Wisata Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Hadirnya desa wisata ini diharapkan semakin memperkuat daya tarik wisata dan pengelolaan Desa Wisata Rammang-Rammang sehingga dapat meningkatkan semangat serta peluang baru bagi masyarakat sehingga meningkat kesejahteraan hidupnya. Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Rammang-Rammang, mengatakan, keberadaan Desa Wisata Rammang-Rammang akan mampu memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat. “Hadirnya desa wisata ini diharapkan semakin meningkatkan peluang bagi masyarakat, memberikan multiplier effect yang mendalam bagi masyarakat. Ini yang kita dorong, serta saya juga menginstruksikan kepada jajaran Kemenparekraf untuk memberikan pendampingan baik dalam peningkatan sumber daya manusia, pengelolaan homestay, dan lainnya,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Rammang-Rammang merupakan bagian dari Geopark Maros-Pangkep dan telah menjadi salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Maros. Menggunakan perahu, wisatawan dapat menyusuri Sungai Putai sekaligus menikmati keindahan alam yang disuguhkan sebelum tiba di Kampung Berua. Desa wisata ini juga dikenal dengan atraksi budaya, yakni tari tradisional Paduppa yang biasanya dihadirkan untuk menyambut tamu. Wisatawan juga dapat menikmati produk ekonomi kreatif seperti suvenir khas yang berupa hasil kerajinan anyaman dari daun nipah, fashion payet yang juga menjadi salah mata pencaharian warga Kabupaten Maros, dan juga kuliner seperti abon telur, ikan bandeng tanpa tulang, dan ikan kambu. Serta adanya fasilitas homestay dan rumah makan di rammang-rammang cafe ecolodge and coffee. Di tahun 2019 jumlah pengunjung Rammang-Rammang mencapai lebih dari 50 ribu wisatawan dan memberikan dampak cukup besar bagi perekonomian masyarakat yang menawarkan

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

DESA WISATA RAMMANGRAMMANG, DESTINASI ANDALAN KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

jasa sewa perahu, tour guide, makanan, dan lainnya. “Sinyal kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif semakin saya rasakan di kampung Karst Ramang-Ramang di Maros ini. Saya cek langsung tadi aspek digitalnya perlu diperkuat, juga jaringan telekomunikasi dan ini yang akan coba kita dorong,” kata Sandiaga. “Kita akan mendorong kolaborasi APBN dengan dunia usaha. Seperti sinyal ini kita bisa arahkan kepada operator telekomunikasi. Karena kalau menunggu anggaran pemerintah agak lama dan kita akan coba kerja sama dengan dunia usaha. Bersama kita juga bisa bentuk pola perjalanan bagi wisatawan,” kata Sandiaga. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman; Anggota DPR RI Komisi X Andi Muawiyah; Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam; Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Denny Irawan Saardi; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros M Ferdiansyah; Kepala Desa Salenrang Syahrir; serta youtuber Atta

Halilintar dan Thariq Halilintar. Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua; Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Wawan Gunawan; Direktur Event Daerah Kemenparekraf Reza Fahlevi; Inspektorat II Kemenparekraf Bayu Aji; serta Direktur Politeknik Pariwisata Makassar Muhammad Arifin. Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman, mengucapkan terima kasih atas dorongan dan motivasi terhadap Pemerintah Provinsi Selatan dan juga Pemerintah Kabupaten Maros khususnya dalam pengembangan desa wisata. “Kami mengucapkan terima kasih atas dorongan dan semangat dari Pak Menteri bagi kami untuk membangkitkan kembali desa wisata di Sulawesi Selatan. Kami sedang berupaya terus membangun dan bagaimana memberi dukungan, seperti infrastruktur di beberapa wilayah desa wisata di Sulawesi Selatan,” kata Andi Sudirman. Hal senada dikatakan Bupa-

ti Maros, Andi Syafril Chaidir Syam. Ia mengapresisi langkah cepat Menparekraf Sandiaga Uno dalam merespons kebutuhan yang dibutuhkan Desa Wisata Rammang-Rammang dalam meningkatkan kapasitas daya saing. “Tadi Pak Menteri langsung merespons agar sinyal di Ramang-Ramang lebih kuat lagi. Selama di perjalanan menikmati Kampung Karst juga menyatakan akan mendukung penuh dalam pengembangan desa wisata,” kata Andi Syafril. Sosialisasi ADWI 2021 Dalam kegiatan ini Menparekraf Sandiaga Uno sekaligus melakukan sosialisasi ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Melalui sosialisasi ini Kemenparekraf/Baparekraf mengajak pengelola desa wisata Ramang-Ramang untuk ikut serta ADWI 2021 dan mengajak desa-desa lainnya di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya untuk turut menghadirkan desa wisata. Menjadikan desa mereka sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, serta mampu

mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Kegiatan ini sekaligus membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 mengangkat tema Indonesia Bangkit yang diharapkan dapat mendorong semua pelaku wisata dan industri kreatif mampu meningkatkan perekonomian dan kapasitas masyarakat lokal. “Saya minta Pak Bupati dan Pak (Plt) gubernur mendaftarkan lebih dari 50 desa wisata di Sulawesi Selatan sebagai representasi provinsi yang menjadi gerbang Indonesia timur,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Menurutnya Desa Wisata Rammang-Rammang memiliki potensi yang besar, khususnya di daya tarik wisata sehingga memiliki peluang yang besar dalam ADWI 2021. “Saya yakin dari kategori daya tarik wisata, Karst Rammang-Rammang punya keunggulan sendiri. Melalui desa wisata, kita bisa mewujudkan program yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Sandiaga. Ia pun mengajak youtuber Atta Halilintar dan Thariq Halilintar serta kreator konten lainnya untuk turut mengangkat dan mempromosikan Desa Wisata Rammang-Rammang sehingga lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung. (Stevani Elisabeth)


EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

3

UPN Veteran Jakarta Bahas Kerja Sama dengan PT di Thailand SHNet, Kediri -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok mengadakan pertemuan secara daring dengan jajaran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta (UPNVJ) pada Rabu (9/6) lalu. Pertemuan ini membahas rencana ekspansi peluang kerja sama UPN Veteran Jakarta dengan lembaga pendidikan tinggi (PT) di Thailand. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan hal ini dalam keterangannya kepada media.beberapa waktu yang lalu. BKHM Kemendikbudristek menyebutkan, Duta Besar RI untuk Thailand, YM Rachmat Budiman mengatakan bahwa pandemi Covid-19 bukan menjadi hambatan untuk memperluas jejaring internasional, termasuk kerja sama pada bidang pendidikan. Untuk itu, YM Rachmat menyatakan menyambut baik pertemuan dengan jajaran UPN Veteran Jakarta. “Dengan adanya pandemi, justru kami bersama perguruan tinggi di Indonesia bisa silaturahmi walaupun secara virtual. Tentu pertemuan ini akan memberikan manfaat khususnya bagi para stakeholder pendidikan di Indonesia,” ujar YM Rachmat Budiman secara virtual di Bangkok. Sebelum melangkah ke taraf internasional, kata Dubes Rahmat, instansi pendidikan harus memiliki kapabilitas yang memenuhi standar internasional dan memiliki akreditasi yang baik sehingga siap memberikan pengaruh bagi dunia. “Penandatanganan MoU jangan dijadikan tujuan akhir, tetapi justru menjadi landasan untuk pengembangan kerja

SHNet/Ist

KBRI) Bangkok mengadakan pertemuan secara daring dengan jajaran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta (UPNVJ) pada Rabu (9/6) lalu.

sama lainnya yang berkelanjutan sehingga MoU yang ditandatangani itu harus ada tindak lanjutnya. Tapi tentu kita harus sudah siap untuk go internasional,” lanjut Duta Besar. Sementara itu, Wakil Rektor bidang Akademik UPN Veteran Jakarta, Anter Venus mengatakan bahwa UPN sebagai universitas yang baru tujuh tahun menjadi PTN ini, mencanangkan visi “Universitas Unggul Berkualitas Internasional” salah satunya melalui kerja sama dengan instansi pendidikan di luar negeri termasuk

Thailand. “Pemilihan Thailand ini berdasarkan pertimbangan kualitas pendidikan di Thailand yang relative lebih baik sehingga berpotensi untuk menjadi mitra yang strategis,” ujarnya. Anter Venus berharap dengan pertemuan bersama KBRI Bangkok ini bisa mendapatkan saran dan masukan dari Duta Besar dan juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan terkait bentuk kerja sama dengan instansi pendidikan di Thailand yang berpeluang dan berpotensi. Melalui pertemuan ini juga, UPN Veter-

an Jakarta merencanakan membangun kerja sama dalam bentuk double degree. Menjawab hal ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Achmad Wicaksono memaparkan informasi awal tentang pendidikan tinggi di Thailand. Riset perguruanan tinggi di Thailand mengacu kepada bidang-bidang yang menjadi target di Thailand. “Dalam mencapai Thailand 4.0 yang berorientasi pada industri masa depan, industri automobil, IT dan robotik, bisa menjadi topik kerja sama pene-

litian dengan perguruan tinggi di Indonesia,” katanya. Selain itu, pertemuan ini, kata Achmad Wicaksono, dapat berpeluang untuk melakukan kerja sama melalui pertukaran mahasiswa lewat pendidikan online dalam bidang tersebut. Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai progra, kerja sama dengan Negara Thailand. Kerja sama ini meliputi pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, pertukaran peneliti, kerja sama penelitian, kuliah tamu, dan sebagainya. ⁣⁣⁣⁣⁣⁣(whm/sp)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terus menerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Harian Sinar Harapan Net hadir menjawab kebutuhan akan informasi harian yang jernih, terpercaya, dan membangkitkan harapan. Kami mendukung tujuan global pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan umat manusia dan planet bumi, sustainable development goals (SDGs); mengedepankan jurnalisme damai (peace journalism); menganut prinsip-prinsip pewartaan bermartabat; serta mendorong terciptanya sinergi positif dalam berjejaring. Perwujudan dukungan kami terhadap SDGs antara lain dalam bentuk penerapan tanggung jawab sosial di sepanjang rantai nilai (value chain) kami, termasuk penerapan efisiensi sumber daya dan energi dalam setiap aktivitas kami, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran dan distribusi. PENGELOLA AWAK REDAKSI: Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Aju, Daniel Duka, Gerald Pelapelapon, Herry Suroso, Inno Jemabut, Maya Handini, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama, Victor Simanjuntak. KONTAK: 021-28541720 ALAMAT: Office Tower Eightyeight@ Kasablanka 9A Floor, Jln. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta Selatan 12870 EMAIL: redaksi@sinarharapan.net

4

IOF Jakarta Peduli Kampung Cegog, Ujung Kulon

SHNet, Ujung Kulon Offroad merupakan salah satu kegiatan dunia otomotif yang banyak digemari masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah perkotaan. Medan yang menantang memacu adrenain untuk melewatinya. Di samping itu, solidaris antaroffroader juga patut diacungi jempol. Tak jarang, dalam satu even ada saja kendaraan yang mengalami masalah bahkan harus ditarik untuk melewati jalur yang susah. Selain kegiatan offroad itu sendiri, jalur-jalur yang dilewati juga memanjakan mata karena biasanya jauh dari perkotaan dan masih minim pembangunan akses jalan. Tidak hanya memicu adrenalin, komunitas offroad biasanya juga membawa misi sosial untuk daerah yang mereka datangi. Hal ini yang dilakukan oleh Indonesia Off Road Federation (IOF) Jakarta. Tak hanya menikmati alam di sana, mereka membantu prasarana warga Kampung Cegog Pandeglang, Banten, khususnya para petani ladang dengan memberikan perlengkapan bagi warga untuk berladang. Pemberian bantuan oleh IOF Jakarta kali ini menjangkau wilayah Banten, tepatnya di Kampung Cegog Desa Ran-

capinang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang. Kampung Cegog merupakan kampung pesisir pantai selatan yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, yang hampir semua warganya sebagai petani ladang dan sebagian sebagai nelayan. Jarak Kampung Cegog dari jalan raya negara sekitar tiga puluhkilometer dan bisa ditempuh sangat singkat sekitar tiga jam perjalanan dari Cibaliung lewat jalur normal dan dengan kendaraan biasa. Tetapi pekan lalu jalur ini tidak bisa dilewati karena proses pengerjaan jalan sehingga harus memutar sejauh enam kilometer. Jarak ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan khusus 4x4 karena medan yang licin, berkelok dan

turunan atau tanjakan tajam. Kendaraan khusus diperlukan dan harus ekstra tenaga untuk melewatinya karena jalan berbatu, berlumpur dan harus menyebarangi sungai untuk sampai ke lokasi. Meski harus menarik kendaraan yang tak bisa melewati jalur lumpur, tidak menyurutkan IOF Jakarta untuk sampai ke lokasi. Bantuan yang diberikan berupa tas rangsel untuk para petani ladang, tempat minum, baju untuk warga, perlengkapan sarana ibadah, sarana permainan anak, sarana penunjang air bersih, serta pembuatan tiang bendera dan bendera merah putih. Kegiatan ini sepenuhnya diselenggarakan oleh Bidang Sosial IOF Jakarta dibantu oleh para donatur ini akan

berkelanjutan, tidak cukup hanya disini. “Hati kami terketuk melihat petani yang ada di sini. Kami sepakat dari IOF Jakarta membawa barang barang yang diperlukan petani agar bisa mereka gunakan. Kami berharap warga bahagia dan kehidupan mereka akan lebih baik. Tidak hanya menikmati alam di sini yang indah, tetapi kami ingin berbuat sesuatu,” demikian dikatakan Michael Punjabi, dari Divisi Sosial IOF Jakarta. Antusias warga sangat senang menerima bantuan ini mengingat pekerjaan utama warga sebagai petani ladang dan sebagian nelayan diberikan sarana penunjang ke ladang sangat membantu. Biasanya mereka berladang dari pagi hingga sore hari. “Ke depan kita jalin silaturahmi yang baik. Tidak hanya berhenti sampai di sini. Kampung Cegog ini kampung paling terpencil. Dan kami senang IOF Jakarta membantu kami, karena kami ingin maju juga seperti daerah lain,” ujar K’to, warga Kampung Cegog. Kedepannya kegiatan peduli ini akan terus dilakukan dan menyebar di seluruh pelosok yang susah dijangkau dengan kendaraan biasa. IOF Jakarta berkomitmen untuk terus membantu sesama. (Ina)


EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

5


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

6

Wisata Karst Rammang-rammang Jadi Warisan Geopark Dunia SHNet, Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini sedang mempersiapkan wisata Karst Rammang-rammang dengan pesona pegunungan kapurnya, menjadi bagian dari warisan Geopark Dunia oleh UNESCO. Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO telah mengajukan secara resmi Geopark Maros-Pangkep sebagai kandidat Global Geopark Indonesia. Maka Geopark Ramang-ramang telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada November 2017. Ramang-Ramang berada di Dusun Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Jaraknya 40 km dari Makassar dan kurang lebih 10 km dari Maros. Objek wisata Ramang Ramang menawarkan pemandangan gugusan karst atau pegunungan kapur yang cukup luas, sekaligus menjadi salah satu karst terbesar di dunia. Gugusan karts Ramang Ramang ini adalah pegunungan kapur terluas kedua setelah China. Keindahan alam menjadi salah satu kategori penilaian dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Kategori lainnya adalah homestay, konten kreatif, desa digital, kuliner, kerajinan tangan, dan CHSE. Penetapan kategori tersebut bertujuan mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia. Saat ini sudah 231 desa mendaftar di ADWI 2021 sejak pendaftaran dibuka pada 22 Mei 2021 sampai dengan 16 Juli 2021. ADWI juga memiliki misi untuk membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi di tingkat pedesaan.

Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang, dan maju yang belum mendaftarkan di program ADWI 2021. Kemenparekraf mencatat setidaknya lebih dari 700 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia. Aksesibilitas merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam mendukung pengembangan suatu objek wisata, apalagi jika dicanangkan sebagai objek wisata kelas dunia, seperti Wisata Karst Rammang-rammang. Keunggulan lain dari area Geopark Maros-Pangkep ialah

jaraknya yang tidak begitu jauh dari Bandara Internasional Hasanuddin dan dapat dijangkau dengan waktu tempuh 3040 menit. Ini dianggap sebagai nilai plus yang menawarkan kemudahan dalam menarik para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Geopark Maros Pangkep adalah salah satu kawasan strategis pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan, khususnya wisata alam dan petualangan yang didasari oleh kekayaan alam geodiversity (geologi), biodiversity (flora fauna) dan cultural diversity

ta semua pihak maka tujuan ini bisa kita raih bersama,” ujar dia. Adapun jumlah populasi manusia yang mendiami Kawasan sebesar 665.000 jiwa bersuku Bugis dan Makassar. Secara profil, kawasan ini mempertontonkan perbukitan dengan tower Karst terluas ke dua di dunia, di dalamnya terdapat sangat banyak spot wisata air terjun dan landscape yang indah di antaranya TWA Bantimurung, Air Terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla serta 400 lebih gua dengan ornamen yang mempesona setelah proses pembentukan jutaan tahun. Gua-gua ini diperkuat denIst gan peninggalan manusia KAWASAN WISATA prasejarah sebagai warisan RAMMANG-RAMMANG budaya berupa lukisan dinding gua tertua di dunia dengan umur 45 ribu tahun. (budaya) yang bertaraf InterKeberadaan Kawasan Konnasional. servasi Taman Nasional BanWisata Karst Ram- timurung Bulusaraung yang mang-rammang menjadi salah telah mengidentifikasi Flora satu objek wisata yang ter- Fauna Endemik, termasuk 240 gabung dalam Geopark Ma- spesies kupu-kupu di kawasan ros-Pangkep. ini mengukuhkan area tersebut General Manager Badan dengan julukan The Kingdom Pengelola Geopark Maros of Butterfly serta menjadikan Pangkep Dedy Irfan men- kehadiran niaturalis dunia gungkapkan pada tahun 2020, yang terkenal ALlfred Russel kemudian Kawasan Geopark berdiam di kawasan ini. Maros Pangkep diajukan peAdanya batuan lantai dasar merintah Republik Indone- samudera (6000 km dibawah sia sebagai salah satu kandi- permukaan bumi) yang tersdat UNESCO Global Geopark ingkap di permukaan dengan (Geopark dunia). umur 150 juta tahun di KaPenilaian Tim Asesor UNE- wasan Bantimala, Pangkep seSCO telah direncanakan pada makin mengukuhkan kekayaan Juli 2021. geodiversity kawasan ini. Mendapat pengakuan UNDitambah dengan Gugusan ESCO bukanlah menjadi hal Kepulauan Spermonde teryang mudah, namun diyakini diri dari 120 pulau menjadi bahwa dengan campur tangan salah satu Spot diving dengan semua pihak, maka predikat akuarium bawah laut, jenis Geopark Maros Pangkep se- ikan, terumbu karang yang bagai UNESCO Global Geopark terkonektivitas sehingga terakan bisa diraih bersama. bangun kawasan pariwisata “Badan Pengelola Geopark Geopark Maros Pangkep yang Maros Pangkep sangat yakin terintegrasi dan berkelanjutan dengan dukungan dan peran ser- di masa depan. (Victor)


EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

www.sinarharapan.net

7

Pendidik Harus Jadi Teladan Pengamalan Pancasila Klaten - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo, menyatakan pendidik harus menjadi teladan pengamalan Pancasila untuk anak peserta didik, dalam acara Seminar “Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah (17/06/2021). Acara ini dihadiri juga oleh Direktur Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Edi Subowo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Wardhani Sugianto, dan moderator oleh Yunanta, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, serta dihadiri secara daring dan luring oleh kurang lebih 1.260 peserta yang terdiri dari guru-guru dan pendidik dalam lingkungan Kabupaten Klaten. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Peserta pun diajak untuk menghayati setiap lirik dan merenungkannya. Edi Subowo mengajak untuk seluruh elemen bangsa, tetutama peserta, untuk bersatu menghadapi permasalahan COVID-19. “Mari Indonesia bersatu, kita bersatu, salah satunya mencegah COVID. Bersama-sama, dari pusat dan daerah, sehingga (penanganan) cepat,” katanya. Dalam sesi pemaparan, Benny memaparkan bahwa Indonesia memiliki kesadaran Bhinneka Tunggal Ika. “Sudah menjadi sebuah kebiasaan bahwa Indonesia hidup majemuk. Nilai inilah yang sudah ada dari dulu,” katanya. Namun, menurutnya bangsa Indonesia kehilangan bintang penuntun untuk tujuan hidup, dan hal itu didasari karena pendidikan Pancasila dihilangkan setelah zaman Reformasi. “Pancasila hilang dalam wacana publik, karena trauma akibat disalahgunakan oleh rezim,” tegasnya. Padahal, nilai Pancasila adalah nilai dasar hidup yang tidak boleh disalahgunakan oleh pihak manapun. Permasalahan berikutnya untuk

Ist

STAF KHUSUS KETUA DEWAN PENGARAH ANTONIUS BENNY SUSETYO

bangsa Indonesia adalah, menurutnya, tidak ada keteladanan. Oleh karena itu, Pancasila harus diajarkan dalam pendidikan untuk menjadi tujuan hidup dan keteladanan. “Pancasila harus masuk dalam ekosistem pendidikan, masuk dalam materi pelajaran. Dalam dunia pendidikan, Pancasila harus masuk dan dikaitkan,” katanya. Berkembangnya paham yang tidak berasal dari Indonesia, menurutnya, juga adalah permasalahan. Radikalisme, individualisme, kosmopolitan, adalah beberapa hal yang beredar. Pendidikan Pancasila, lanjutnya, hanya menjadi selera politik. “Internalisasi Pancasila tidak berjalan jika seperti ini. Pendidik menjadi kebingungan,” katanya.

Padahal, anak-anak membutuhkan pemahaman nilai yang satu kata dan mendalam, sehingga pendalaman nilai Pancasila tidak terjadi. “Pendidikan Pancasila menjadi penting agar orang memiliki mental sehat, dengan ideologi milik sendiri, yaitu Pancasila,” katanya. Pancasila dibutuhkan untuk diajarkan kepada anak-anak peserta didik agar mereka merasa memiliki Pancasila. “Pendidikan lebih kreatif, lebih inovatif, dalam pengajaran Pancasila. Bagaimana membangun kesadaran Pancasila adalah miliknya, bukan milik pihak lainnya,” ujarnya. Keberhasilan pendidikan adalah saat anak-anak dapat mengamalkan nilai Pancasila dalam tindakan, paparnya. “Nilai kemanusiaan, kebangsaan,

persatuan, akan dapat diamalkan oleh anak-anak secara langsung dan menjadi sebuah kebiasaan,” katanya. Da meminta guru-guru untuk melahirkan semangat Pancasila dalam hati anak-anak, dan karena itu, peserta juga butuh untuk memahami dan mengamalkan nilai Pancasila untuk dapat menjadi teladan. Wardani Sugianto menyatakan bahwa anak-anak memiliki nilai-nilai Pancasila yang terpancar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan menggunakan nilai-nilai seperti nilai kemandirian, kreatif, gotong-royong, dan kebhinekaan global. “Semua nilai-nilai ini dibutuhkan. Kita harus kuat mengajarkan hal-hal ini, sehingga anak-anak dapat meneladaninya,” tuturnya.(*)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 19-20 JUNI 2021

8

Mahalnya Prosesi Tiang Ayu dari Kerayaan Kutai SHNet, Jakarta – Usai ritual pra-Erau selesai dilaksanakan, festival ini pun dapat diselenggarakan. Sultan akan membuka pesta rakyat yang sudah berusia lebih dari 700 tahun ini dengan ritual mendirikan ayu. Dalam ritual ini, sejumlah pusaka kesultanan disandingkan di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai. Sesuai nama ritual ini, maka pusaka utama yang menjadi fokus ritual ini adalah Tiang Ayu. Yang disebut dengan Tiang Ayu adalah sebuah tombak pusaka yang disematkan sebuah kantung kain berwarna kuning. Tombak pusaka ini bernama Sangkok Piatu, tombak milik raja pertama Kutai, Aji Batara Agung Dewa Sakti. Di dalam kantung yang diikatkan padanya, terdapat beberapa kelengkapan ritual lain, yaitu tali juwita, kain cinde, janur kuning, daun sirih, dan buah pinang. Sebelum ritual dimulai, Tiang Ayu direbahkan menghadap ke arah singgasana Sultan. Pusaka

ini diberi alas selembar kasur berwarna kuning dan dilapisi

kain kuning bermotif merah yang disebut tapak liman.

Di bawah kasur tersebut, disiapkan lukisan tambak karang berwujud empat ekor naga dan seluang mas warnawarni. Di kedua sisi Tiang Ayu, diletakkan dua buah pusaka, Gong Raden Galuh dan Batu Tijakan seperti dilansir IndonesiaKaya. Sebagai pelengkap ritual, ada beberapa barang yang disiapkan, di antaranya lilin besar, lilin kecil, peduduk, pakaian sultan yang dialasi sebuah piring, dan jalinan daun kelapa yang disebut jambak. Kelengkapan tersebut ditempatkan di keempat sudut

tambakkarang. Persiapan lainnya adalah balai persembahan di sisi sebelah kanan kerangka penyangga Tiang Ayu. Balai ini berisi peduduk, pakaian sultan, serta sebuah jabangan mayang siur. Di sebelah kiri kerangka penyangga, terdapat guci berisi air Kutai Lama dan sebuah jabangan berisi mayang pinang. Pelaksanaan Tiang Ayu didahului dengan ritual yang dilakukan oleh para dewa (wanita pengabdi ritual) dan belian (pria pengabdi ritual) di Serapo Belian. Selesai ritual di Serapo Belian, dewa dan belian duduk di sisi kanan dan kiri dari Tiang Ayu. Saat Sultan memasuki ruangan, semua hadirin akan berdiri dan Sultan berdiri menghadap Tiang Ayu. Para dewa melakukan besawai, kemudian Tiang Ayu diangkat oleh beberapa orang keluarga Keraton dan diletakkan dalam penyangganya. Setelah Tiang Ayu berdiri, seluruh hadirin berdoa bersama untuk kelancaran Festival Erau. (maya han)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.