SINARHARAPAN.NET WEEKLY 24 APRIL 2021

Page 1

EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

1

www.sinarharapan.net

EDISI

SABTU MINGGU

24-25 APRIL 2021

www.sinarharapan.net

Rendang Jadi Andalan “Indonesia Spice Up The World” SHNet, Payakumbuh - Kuliner khas asal Sumatra Barat, rendang ditetapkan sebagai produk andalan atau list utama dalam “Indonesia Spice Up The World” atau “Membumbui Dunia”, sebuah program lintas kementerian/lembaga yang bertujuan lebih memperkenalkan kuliner Indonesia kepada dunia. Melalui program ini, bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat internasional. Sebagai tindak lanjut dalam upaya tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi salah satu sentra IKM Rendang di Kota Payakumbuh di sela kunjungan kerjanya di Sumatra Barat. Di sini terdapat 23 IKM binaan pemkot yang mendapat pendampingan, mulai dari produksi hingga kemasan. Menparekraf pun menilai rendang yang dihasilkan para IKM telah memiliki nilai produksi dan daya saing yang cukup tinggi. “Kita gerak cepat dan kita langsung konkret setelah rakor yang dilaksanakan minggu lalu. Kita dorong bersama ‘The City of Rendang’ agar dapat langsung mengambil tempat di ‘Indonesia Spice Up The world’,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Salah satu langkah yang akan dijalankan Kemenparekraf dalam mempromosikan rendang ke depan, produk IKM dari Kota Payakumbuh ini akan dipromosikan di Dubai dalam Expo tahun ini. Selain juga akan melibatkan para pelaku UMKM di sini dalam program pendampingan dan peningkatan kapasitas yang dimiliki Kemenparekraf. Diantaranya digital marketing terintegrasi, perluasan pasar ke marketplace, konsultasi pengelolaan bisnis, konsultasi keuangan, juga bedah desain kemasan. Kontribusi kuliner terhadap PDB nasional sendiri adalah yang terbesar diantara subsektor ekonomi kreatif lainnya. Tercatat, kontribusi kuliner sebesar 27,5 miliar dolar AS dengan serapan tenaga kerja sebanyak 2,2 juta orang. “Saya minta sentra-sentra IKM seperti ini bersiap-siap karena kita akan melakukan gerakan kolosal Indonesia

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

RENDANG JADI ANDALAN PROGRAM “INDONESIA SPICE UP THE WORLD”

incorporated untuk mendukung produk ekonomi kreatif khususnya kuliner. Beberapa kali rendang berada di posisi teratas dan kita sudah tetapkan rendang sebagai top of the list,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Melihat produk rendang dari IKM di Payakumbuh yang siap jual, Menparekraf Sandiaga juga mendorong

masyarakat dapat menjadikan produk-produk tersebut menjadi buah tangan atau bingkisan lebaran. Seperti diketahui, pemerintah menerbitkan kebijakan pelarangan mudik guna menekan penyebaran Covid19. Produk-produk ekonomi kreatif hasil UMKM ini diharapkan dapat menjadi pengganti sila-

turahmi bagi keluarga di waktu lebaran. “Kemasannya sudah bagus, dan ini termasuk salah satu produk ekonomi kreatif yang nantinya kita harapkan mengisi parcel-parcel lebaran. Pemerintah dalam beberapa hari kedepan akan memfinalisasi kebijakan subsidi ongkir (ongkos kirim) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan. Dalam beberapa hari ke depan akan kita umumkan hasilnya,” kata Sandiaga. Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, mengatakan siap mendukung program pemerintah dalam mempromosikan rendang. Ia pun mengundang berbagai pihak untuk dapat bekerja sama dengan IKM di Payakumbuh. “Kalau ada swasta yang ingin investasi atau bekerja sama, kami sangat terbuka. Kami memiliki format-format kerja sama dengan ketentuan yang berlaku,” kata Riza Falepi. (Stevani Elisabeth)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

2

Istana Baso Pagaruyung, Destinasi Wisata Ikonik di Tanah Datar SHNet, Tanah Datar - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi Istana Baso Pagaruyung di Tanah Datar, Sumatra Barat. Menparekraf menilai kemegahan yang ada menjadikan Istana Baso Pagaruyung sebagai destinasi ikonik lainnya di Sumatra Barat. “Ke Sumatra Barat kalau tidak ke Istana Baso Pagaruyung belum sah namanya. Bukan hanya istana saja, di sini juga ada museum tenun dengan koleksinya yang indah,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kunjungan tersebut, Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy dan Bupati Tanah Datar, Eka Putra. Di kesempatan tersebut, Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyampaikan beberapa rencana yang akan dilakukan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Datar. Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan siap mendukung rencana-rencana pengembangan yang ada. Salah satunya melalui penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pariwisata. “Kami sangat mendukung dan kami secara konkret menyiapkan DAK untuk tahun ini. Dan ada event berskala nasional di Tanah Datar yang sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf,” kata Sandiaga. Event tersebut adalah Festival Pesona Minangkabau yang rencananya akan digelar pada Juli mendatang. Festival Pesona Minangkabau merupakan acara tahunan yang juga diikuti

Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

ISTANA BASO PAGARUYUNG, TANAH DATAR, SUMATERA BARAT

kabupaten dan kota se-Sumatra barat serta provinsi tetangga seperti Jambi dan Kepulauan Riau. Di tahun-tahun sebelumnya, festival ini tidak hanya menghadirkan pergelaran seni bernuansa Melayu dan Minangkabau, tapi juga ada kegiatan

wisata lainnya. Seperti pacu jawi, pertunjukan tari kolosal, karnaval, dan lainnya. Tahun ini Festival Pesona Minangkabau rencananya akan diselenggarakan di tiga lokasi. Selain di Istano Basa Pagaruyung, juga di Pasar Vander Capellen dan Gedung Suri Ma-

harajo Dirajo. Untuk itu Menparekraf mengingatkan agar kesiapan penyelenggaraan acara tersebut dapat dilakukan dengan baik. Terutama dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Serta yang tak kalah penting adalah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kepolisian, Satgas Covid-19, dan lainnya. “Insyaallah nanti saya akan kembali hadir (Festival Pesona

Minangkabau). Jadi itulah hasil kunjungan kita ke Istana Pagaruyung ini, pengembangan pariwisata yang sesuai dengan konsep pariwisata berbasis budaya dan alam,” kata Sandiaga. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyambut baik dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Datar. Rencananya DAK dari Kemenparekraf nantinya akan digunakan untuk menyelesaikan lahan parkir di Istano Basa Pagaruyung serta tempat kios cenderamata UMKM. “Kami juga akan membangun rumah-rumah adat yang nantinya akan difungsikan menjadi homestay,” kata Bupati Eka Putra. (Stevani Elisabeth)


EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

www.sinarharapan.net

3

Kemenkop Apresiasi Marketplace Pertanian Lepas Ekspor Produk ke UEA SHNet, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi komitmen Tanihub Group sebagai digital platform berbasis pertanian melepas ekspor produk pertanian ke Uni Emirat Arab (UEA). “TaniHub di usianya yang baru menginjak 4 tahun dan didominasi oleh anak-anak muda secara konsisten menunjukkan perkembangannya dalam upaya mewujudkan mimpi pertanian Indonesia untuk menjadi besar, modern dan maju,” kata Teten Masduki dalam acara Pelepasan Ekspor Produk Pertanian TaniHub secara virtual dari Jakarta, Rabu (21/4/2021). Beberapa waktu yang lalu, Menteri Teten berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas Tanihub yaitu PPC di Malang, NFC di Cikarang yang keduanya merupakan infrastruktur yang mendukung terwujudnya supply chain pertanian yang terintegrasi. Pada kesempatan kali ini, hadir pula Menteri Perdagangan M Lutfi dan bersama-sama menyaksikan pelepasan ekspor produk pertanian yang kembali dibuka setelah sempat vakum akibat pandemi. “Momentum ini menjadi suntikan semangat bagi para pelaku usaha pertanian, bahwa produk pertanian Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar global melalui ekosistem yang telah diban-

Ist

MENTERI KOPERASI DAN UKM TETEN MASDUKI

gun oleh Tanihub Group,” kata Teten. Target kontribusi UMKM terhadap ekspor di tahun ini meningkat menjadi 15,12%. Khusus untuk sektor pertanian, masih banyak potensi ekspor produk pertanian yang belum dioptimalkan. Data International Trade Center (2020) menunjukkan bahwa potensi ekspor buah-buahan seperti nanas, pisang dan melon secara total mencapai US$ 400 juta atau setara Rp. 5,6 Trilyun. Namun nilai aktual ekspor baru mencapai 60%. Permintaan pasar yang besar tersebut harus kita

manfaatkan untuk mendorong peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor. “Disinilah perlu kolaborasi antara pemerintah dengan platform agritech seperti Tanihub dengan model bisnisnya untuk mendampingi para petani dan pelaku UMKM lainnya untuk bisa masuk ke global value chain dan terintegrasi ke supply chain, sehingga mampu menjangkau permintaan pasar yang lebih luas dan memastikan produk pertanian kita terserap secara maksimal,” kata Teten. Menteri Teten berharap ekspor kali ini disusul oleh

ekspor berikutnya dari produk UMKM. “Kita berharap keluarga petani kita semakin sejahtera, UMKM semakin unggul dan ekonomi kita terus memulih,” katanya. Pamitra Wineka selaku CEO TaniHub Group mengatakan potensi pertanian Indonesia sangat besar tapi kesiapan petani Indonesia belum mencukupi. “Kami sejak awal berdiri pada 2016, berkomitmen untuk membantu petani mendapatkan market dan dapat mengakses modal juga sehingga kami juga mengembangkan TaniFund, agar petani bisa membeli bibit

berkualitas sehingga menghasilkan grade A dan B,” katanya. Terbaru, pihaknya mengembangkan TaniSupply yang memfasilitasi logistik dari lahan petani hingga sebelum sampai ke costumer untuk menjadi solusi mengingat selama ini produk pertanian rentan rusak dan tidak tahan lama. Sementara ekspor, telah beberapa kali dilakukan namun sempat mengalami penurunan dalam bentuk kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas produk pertanian di tanah air. (cj)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

SinarHarapanNet adalah sebuah wadah jejaring informasi yang dimotori para jurnalis Sinar Harapan yang bernaung di bawah Perkumpulan Sinar Harapan. Wadah ini lahir dari niat dan keinginan untuk meneruskan visi, nilai, dan semangat untuk terus mencari, menemukan, menebar, menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan harapan secara terus menerus. Perkumpulan ini bukan saja sebagai wadah bagi yang pernah bekerja di Sinar Harapan, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya jaringan Sinar Harapan dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas. Wadah ini juga terbuka untuk siapapun yang memiliki semangat dan merindukan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perkumpulan ini memilih media publikasi sebagai wadah untuk menyebarkan dan memelihara harapan akan masa depan. Harian Sinar Harapan Net hadir menjawab kebutuhan akan informasi harian yang jernih, terpercaya, dan membangkitkan harapan. Kami mendukung tujuan global pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan umat manusia dan planet bumi, sustainable development goals (SDGs); mengedepankan jurnalisme damai (peace journalism); menganut prinsip-prinsip pewartaan bermartabat; serta mendorong terciptanya sinergi positif dalam berjejaring. Perwujudan dukungan kami terhadap SDGs antara lain dalam bentuk penerapan tanggung jawab sosial di sepanjang rantai nilai (value chain) kami, termasuk penerapan efisiensi sumber daya dan energi dalam setiap aktivitas kami, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran dan distribusi. PENGELOLA AWAK REDAKSI: Tutut Herlina (Pemimpin), Ario Widiyanto, Aju, Daniel Duka, Gerald Pelapelapon, Herry Suroso, Inno Jemabut, Maya Handini, Nonnie Rering, Stevani Elizabeth, Wheny Hari Muljati, Marcelinno Pratama, Victor Simanjuntak. KONTAK: 021-28541720 ALAMAT: Office Tower Eightyeight@ Kasablanka 9A Floor, Jln. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta Selatan 12870 EMAIL: redaksi@sinarharapan.net

4

Virus Corona Kuno Landa Asia Timur 25.000 Tahun yang Lalu SHNet, Jakarta - Virus corona kuno mungkin telah menginfeksi nenek moyang orang yang hidup di zaman modern Asia Timur mulai 25.000 tahun yang lalu dan selama ribuan tahun setelahnya, menurut sebuah studi baru. Pandemi COVID-19, yang kini telah merenggut lebih dari 3 juta nyawa, telah mengungkapkan betapa rentannya kita terhadap virus baru. Tapi meski ancaman ini tampak baru, manusia telah memerangi virus berbahaya sejak awal waktu. “Selalu ada virus yang menginfeksi populasi manusia,” kata penulis studi senior David Enard, asisten profesor ekologi dan evolusi di Universitas Arizona. “Virus benar-benar salah satu pendorong utama seleksi alam dalam genom manusia.” Itu karena gen yang meningkatkan peluang orang untuk bertahan hidup dari patogen lebih mungkin diwariskan ke generasi baru. Dengan menggunakan alat modern, para peneliti dapat mendeteksi sidik jari patogen purba ini - dengan menunjukkan dengan tepat bagaimana mereka mendorong seleksi alam - dalam DNA orang yang hidup saat ini. Informasi ini, pada gilirannya, dapat memberikan wawasan berharga untuk membantu memprediksi pandemi di masa depan, kata Enard kepada Live Science. “Hampir selalu benar bahwa hal-hal yang sering terjadi di masa lalu lebih mungkin terjadi lagi di masa mendatang.” Menggunakan informasi yang tersedia di database publik, Enard dan timnya menganalisis genom 2.504 orang di 26 populasi manusia yang berbeda di seluruh dunia. Temuan, yang belum ditinjau sejawat, telah diposting 13 Januari ke database pracetak bioRxiv, dan studi sedang dalam proses ditinjau untuk publikasi dalam jurnal ilmiah. Ketika virus corona menyelinap ke dalam sel manusia, mereka membajak mesin sel untuk bereplikasi. Artinya, keberhasilan virus bergantung pada interaksinya dengan ratusan protein manusia yang berbeda. Para peneliti memperbesar sekumpulan 420 protein manusia yang diketahui berinteraksi dengan virus corona, 332

di antaranya berinteraksi dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19. Sebagian besar protein ini membantu virus untuk mereplikasi di dalam sel, tetapi beberapa membantu sel melawan virus. Gen yang mengkode protein tersebut bermutasi secara terus-menerus dan acak, tetapi jika mutasi memberikan keuntungan pada gen - seperti kemampuan yang lebih baik untuk melawan virus - ia akan memiliki peluang yang lebih baik untuk diturunkan ke generasi berikutnya, atau dipilih. untuk. Memang, para peneliti menemukan bahwa pada orang keturunan Asia Timur, gen tertentu yang diketahui berinteraksi dengan virus korona telah dipilih. Dengan kata lain, seiring waktu, varian tertentu muncul lebih sering daripada yang diharapkan secara kebetulan. Serangkaian mutasi ini kemungkinan besar membantu nenek moyang populasi ini menjadi lebih resisten terhadap virus purba dengan mengubah seberapa banyak protein ini dibuat oleh sel. Para peneliti menemukan bahwa varian gen yang mengkode 42 dari 420 protein yang mereka analisis mulai meningkat frekuensinya sekitar 25.000 tahun yang lalu. Penyebaran varian yang menguntungkan berlanjut hingga sekitar 5.000 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa virus purba terus mengancam populasi ini untuk waktu yang lama. Perlindungan tidak diketahui “Virus menggunakan beberapa tekanan selektif terkuat pada manusia untuk beradaptasi, dan virus corona mungkin

MANUSIA TELAH MEMERANGI VIRUS BERBAHAYA SEJAK AWAL ZAMAN telah ada sejak lama sebelum manusia ada,” kata Joel Wertheim, seorang profesor di Departemen Kedokteran di Universitas California, San Diego. bukan bagian dari penelitian. “Jadi meskipun tidak terduga bahwa virus corona akan mendorong adaptasi pada manusia, studi ini menyajikan penyelidikan yang menarik tentang bagaimana dan kapan hal ini terjadi.” Tetap saja, “sangat sulit untuk mengatakan apakah virus yang menyebabkan evolusi ini juga merupakan virus korona, tetapi tampaknya teori yang bekerja masuk akal,” kata Wertheim kepada Live Science melalui email. Enard setuju bahwa patogen kuno yang menjangkiti nenek moyang kita mungkin bukan virus corona; sebaliknya, itu mungkin jenis virus lain yang kebetulan berinteraksi dengan sel manusia dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh virus corona. Kelompok peneliti lain baru-baru ini menemukan bahwa sarbecovirus, keluarga virus corona yang mencakup SARSCoV-2, pertama kali berevolusi 23.500 tahun lalu, sekitar waktu yang sama dengan varian gen yang mengkode protein terkait virus corona pertama kali muncul pada manusia. Temuan sarbecovirus juga diposting sebagai pracetak di bioRxiv, pada 9 Februari, dan belum ditinjau sejawat. Studi kedua itu memberikan

konfirmasi yang “rapi” untuk keseluruhan cerita, kata Enard. Meskipun temuan ini menarik, mereka tidak mengubah pemahaman kita tentang populasi mana yang lebih baik dalam bertahan dari infeksi SARSCoV-2, kata Enard. Tidak ada bukti bahwa adaptasi gen purba ini membantu melindungi orang modern dari SARSCoV-2. Nyatanya, “hampir tidak mungkin membuat klaim seperti ini,” kata Enard. Sebaliknya, faktor sosial dan ekonomi, seperti akses ke perawatan kesehatan, kemungkinan besar berperan auh lebih besar daripada gen yang terkena COVID-19, tambahnya. Enard dan timnya sekarang berharap dapat bekerja sama dengan ahli virus untuk memahami bagaimana adaptasi ini membantu manusia purba bertahan dari paparan virus korona purba ini. Tim juga berharap bahwa pada akhirnya studi genom kuno tersebut dapat digunakan sebagai “sistem peringatan dini” untuk pandemi di masa depan. Misalnya, peneliti pertama-tama dapat mensurvei virus di alam liar yang belum menginfeksi populasi manusia dan kemudian mencari sidik jarinya di DNA manusia. Jika mereka menemukan bahwa virus telah menyebabkan banyak epidemi kuno, itu bisa menjadi alasan yang baik untuk terus mengawasinya, kata Enard. Meskipun kita melihat sekilas dampak virus kuno ini pada nenek moyang manusia, generasi mendatang kemungkinan besar tidak akan dapat melihat jejak SARS-CoV-2 di genom kita, tambah Enard. Berkat vaksinasi, virus tidak akan punya waktu untuk mendorong adaptasi evolusioner, katanya. (Ina)


EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

www.sinarharapan.net

5

Siti Fadilah Jelaskan Beda Vaksin Nusantara Dengan Vaksin Lain Jakarta-Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sebagai salah satu relawan penelitian vaksin imunoterapi Dokter Terawan Agus Putranto menjalani satu tahapan lagi, penyuntikan sel dendritik yang sebelumnya diambil dari darah Siti Fadilah sendiri. Menurutnya, vaksin nusantara bukan memasukkan virus ke dalam tubuh. “Saya sebagai relawan penelitian vaksin imunoterapi dari dr Terawan hari ini Jumat (23/4) saya disuntik sel dendritic saya sendiri yang diambil dari darah saya sendiri 8 hari yang lalu (15/4) sebanyak 40 cc. Sebagian untuk baseline data, sebagian untuk proses untuk memisahkan denditrik sel dari darah putih saya secara bertahap dengan teknologi tertentu,” jelas Siti Fadilah. Kemudian denditrik sel diinkubasi dengan antara lain dengan kit covid 19 dan zat lainnya. Pada hari ke 8 denditrik sel saya sudah dianggap mengerti dan kuat melawan virus Covid-19. “Setelah itu denditrik sel tersebut dibersihkan kemudian disuntikkan ke diri saya lagi. Jadi saya disuntikkan sel dendritic saya sendiri. Jadi yang dimasukkan dalam tubuh saya itu murni denditrik sel saya sendiri,” katanya. Siti Fadilah mengatakan, beda dengan vaksin konvensional, misalnya AstraZeneca itu yang disuntikkan adalah the whole of antigen yang mengandung bagian dari Virus Covid-19 yang disuntikkan masuk ke dalam tubuh. Apalagi dengan Sinovac, seluruh virusnya dimasukkan ke dalam tubuh, walaupun sudah dilemahkan. “Sekarang kita tinggal

Ist

Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah saat disuntik sel denditrik dari dirinya sendiri oleh Menteri Kesehatan RI 2019-2021, Terawan Agus Putranto di RSPAD, Jakarta, Jumat (23/4).

tunggu hasilnya,” katanya. “Rasanya? Seperti suntikan biasa. Tidak ada yang saya rasakan sama sekali. Sekarang saya nunggu, diambil darah saya lagi untuk menghitung antibody beberapa hari lagi. Tujuannya untuk dibandingkan dengan jumlah antibodi saya sebelumnya,” jelas Siti Fadilah. Dia mengatakan, pihak RSPAD sudah memberikan jadwal untuk kembali ke RSPAD lagi untuk melanjutkan pemeriksaan laboratorium dalam rangka

penelitian vaksin Nusantara Kalau penelitian ini berhasil, nantinya diharapkan bukan hanya untuk Covid-19 saja, tapi bisa digunakan untuk semua antigen dari mutasi Covid 19 yang saat ini tersebar diberbagai belahan dunia. “Inilah yang disebut vaksin imunoterapi. Approachnya adalah yaitu vaksinasi berbasiskan imunoterapi,” katanya. Sebelumnya, vaksin nusantara ini mendapat penolakan dari berbagai pihak. Namun, Dokter Terawan tetap me-

neruskan penelitian vaksin nusantara dan mendapat dukungan yang cukup luas. Persoalan ini berakhir setelah ada MoU antara Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menandatangani Nota Kesepahaman terkait penelitian sel dendritik untuk penanganan Covid-19.

Nota kesepahaman tiga pihak itu berisi tentang “Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2”. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta, pada Senin (19/4). Acara ini disaksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy.(sp)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

6

Gelar Pelatihan di Eropa, KBRI Paris Dukung Promosi Pencak Silat

SHNet, Kediri - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kota Paris bersama European Pencak Silat Federation (EPSF) mendukung penuh France Pencak Silat Federation (FPSF) menyelenggarakan pertama kalinya pelatihan Jurus Tunggal se-Eropa secara dalam jaringan (daring) dari tanggal 17 sampai dengan 25 April 2021. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan hal ini dalam keterangannya kepada media pada (24/4). BKHM menyatakan bahwa dukungan ini sebagai bentuk peran aktif KBRI Paris dalam melakukan pembinaan dan promosi pencak silat di Prancis. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di kota Paris, Warsito, menyampaikan pelatihan ini bertujuan mempromosikan seni Pencak Silat di Eropa serta mendukung pencak silat agar nantinya bisa menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di Paris 2024 Jeux Olympiques. Sabtu Meningkatkan Kualitas Atet “Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan dan meningkatkan kualitas atlet dan para pelatih Pencak Silat di

kompetisi tanding jika Covid-19 teratasi,” ujarnya.

SHNet/Ist

Pelatihan Jurus Tunggal se-Eropa secara daring dari tanggal 17 sampai dengan 25 April 2021.

Eropa,” ujar Warsito yang juga anggota pesilat di Paris, pada Kamis (22/04). Warsito mengatakan Pe-

merintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu aktif melakukan kegiatan

pembinaan dan perlombaan pencak silat melalui berbagai kegiatan, baik di bidang olah raga maupun seni. Demikian juga berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia. Presiden EPSF, Aidinal Alrashid, mendukung penuh kegiatan ini dan berharap pandemi Covid-19 segera teratasi. “Federasi akan mengadakan

98 Pesilat dari Eropa Pada saat yang sama, Presiden FPSF Hosni Badriah, dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta yang ikut pelatihan jurus Setunggal mencapai 98 pesilat dari berbagai negara di Eropa. Peserta terbanyak berasal dari Inggris 23 peserta, kemudian dari Prancis dan Belanda, masing-masing 19 dan 17 peserta, dan sisanya berasal dari Belgia, Austria, Italia, Turki, Azerbaijan, Jerman, dan Estonia. “Semoga pelatihan ini bisa menghasilkan pesilat-pesilat dari Eropa yang siap bertanding nantinya,” ungkapnya. Pelatih dalam kegiatan ini adalah Kurniati Rahayuni dan Puspa Arum Sari asal Indonesia yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia persilatan internasional. Sebagai tambahan informasi, Pencak Silat merupakan salah satu seni budaya bela diri Indonesia yang digemari oleh banyak orang di benua Eropa. Tidak hanya di Indonesia, banyak perlombaan diselenggarakan di berbagai negara di Eropa, seperti Prancis, Belanda, Jerman, Belgia, Austria, Turki, dan juga di Inggris. Kompetisi Pencak Silat terakhir diselenggarakan di Belanda pada tahun 2019. (whm/sp)


EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

www.sinarharapan.net

7

Menjelajahi Lokasi Wisata di Kota Bukittinggi SHNet, Jakarta – Kota Bukittinggi di Provinsi Sumatera Barat memiliki panorama alam luar biasa. Di sana juga banyak tempat wisata yang saling berdekatan. Salah satunya adalah Jam Gadang. Jam yang sering disebut kembaran Big Ben London ini dibangun pada 1926. Dengan tinggi 36 meter dan 4 tingkat, Jam Gadang merupakan hasil rancangan arsitek Minangkabau Yazid Rajo Mangkuto dan Sutan Gigi Ameh. Mengunjungi Jam Gadang, jangan lewatkan untuk mengambil foto di ikon wisata Kota Bukit Tinggi. Selain itu ada Benteng Fort de Kock yang berlokasi di Bukit Jirek Negeri Bukittinggi. Benteng ini didirikan pada 1825 oleh Kapten Bauer. Direnovasi pada tahun 2002 oleh pemerintah daerah, kini Benteng Fort de Kock menjadi Taman Kota Bukittinggi dan Taman Burung Tropis. Selain menjadi warisan sejarah, benteng ini sekarang juga menjadi tempat wisata sekaligus bermain. Paling terkenal Ngarai Sianok. Lembah yang dikelilingi bukit-bukit ini terletak di pinggiran kota Bukittinggi. Ngarai Sianok memiliki panjang 15 kilometer dengan kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Kota Bukittinggi merupakan daerah tujuan utama atau tulang punggung wisata di Sumatera Barat. “Jam Gadang salah satunya adalah ikon fenomenal wisata Bukittinggi dan kota ini sendiri merupakan destinasi tulang punggung wisata Sumatera Barat,” kata Sandiaga Uno di Bukittinggi, Kamis, saat mengunjungi beberapa titik objek wisata Bukittinggi didampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy dan anggota DPR Ade Rizki. Sandiaga Uno bersama

Ist

LOKASI WISATA JAM GADANG DAN NGARAI SIANOK

rombongan mengunjungi Jam Gadang, Taman Panorama Lobang Jepang, dan Desa Wisata Kampung Manggis. Menurutnya, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk memulihkan ekonomi di setiap daerah melalui pariwisata dan

kegiatan kreatif. “Kita berusaha memulihkan ekonomi melalui gerakan ekonomi kreatif, meningkatkan pariwisata dengan membangun tren baru yang diharapkan menjadi peluang usaha baru,” kata dia. Sandiaga juga mengupay-

akan beberapa program Kemenparekraf dapat berjalan melalui kegiatan terbuka di Bukittinggi. Sementara itu Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar berharap perhatian serius dari Menparegraf menjadi penyemangat

pelaku wisata di Bukittinggi. “Kami mewakili masyarakat bersemangat dengan kunjungan ini dan bukti perhatian serius dari Menteri Sandiaga Uno untuk program baru yang bisa diambil tahun ini dari Kemenparekraf bagi wisata Bukittinggi,” kata dia. Menurutnya, salah satu program yang diajukan oleh Pemkot Bukittinggi adalah pembangunan gedung serbaguna yang bisa menampung sebanyak 4.000 orang. Erman juga menyampaikan program wisata dan ekonomi kreatif di Bukittinggi yang akan diupayakan bisa berjalan hingga tengah malam setiap hari. Menteri Sandiaga Uno bersama rombongan juga menyempatkan untuk menaiki puncak Jam Gadang saat melakukan kunjungan. (Victor)


www.sinarharapan.net

EDISI: SABTU - MINGGU, 24-25 APRIL 2021

8

Masjid Wapauwe di DesaTehala, Masjid Tertua di Maluku SHNet, Jakarta - Desa ini bernama Tehala, di tanah inilah berdirilah sebuah Mesjid yang disebut Wapauwe. Pada suatu masa, masyarakat Tehala berpindah pemukiman ke wilayah yang lebih rendah di Negeri Kaitetu dan meninggalkan Mesjid Wapauwe di tempat awalnya berdiri. Namun, pada suatu pagi, masyarakat sontak terkejut ketika Mesjid Wapauwe telah ikut berpindah ke Kaitetu. Mesjid tersebut kini berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat Tanah Teon Samaiha lengkap dengan segala kelengkapannya. Hingga kini, masyarakat Kaitetu belum tahu kejadian yang sebenarnya dan masih menganggap Mesjid Wapauwe telah berpindah secara gaib. Kisah bernuansa mistis di atas adalah sebuah kepercayaan adat masyarakat yang tinggal di Negeri Kaitetu, Pulau Ambon, Maluku. Konon Mesjid Wapauwe adalah Mesjid tertua yang ada di Maluku, bahkan tertua di seluruh wilayah Indonesia timur. Dikutip dari laman IndonesiaKaya, Mesjid ini dibangun pada tahun 1414 dan hingga kini umurnya sudah mencapai 7 abad. Mesjid Wapauwe adalah sebuah warisan sejarah Indonesia yang menjadi bukti masuknya Islam ke tanah Maluku untuk pertama kalinya. Menurut sejarah yang tertulis, Islam pertama kali masuk ke Indonesia timur

dengan melalui pintu gerbang Maluku. Para pedagang Arab dari Gujarat, India masuk dan banyak melakukan pergangan rempah serta menyebarkan agama Islam. Keberadaan Mesjid ini sendiri sebenarnya merupakan

dampak dari datangnya para pedagang Arab tersebut. Pada awalnya, Mesjid ini dibangun oleh pemerintahan Kesultanan Jailolo yang kini berada di wilayah Maluku utara. Kesultanan ini merupakan salah satu kerajaan Islam besar

yang terbentuk karena ajaran Islam dari para mubaligh Arab. Pada awalnya, Mesjid ini bernama Wawane karena berada di lereng gunung Wawane. Namun, pada akhirnya berpindah ke daerah Kaitetu yang banyak ditumbuhi pohon mangga berabu. Wapa dalam bahasa setempat berarti Mangga berabu, itulah sebabnya hingga kini Mesjid ini disebut Wapauwe yang berarti Mesjid yang didirikan di bawah pohon mangga berabu. Mesjid Wapauwe adalah Mesjid yang memiliki arsitektur indah bergaya mirip bangunan Jawa yang bernama Joglo. Mesjid ini tidak memiliki kubah dan sekilas bentuknya mirip Mesjid Agung kota Demak yang juga merupakan peninggalan sejarah.

Banyak hal unik yang akan kita dapat dari bangunan Mesjid ini. Salah satunya adalah konstruksi Mesjid yang dibuat dari kayu tanpa menggunakan paku satu pun. Para pembangun mesjid ini membuat sambungan antar konstruksinya dengan menggunakan pasak yang memungkinkan Mesjid dapat dilepas pasang secara mudah (knock down). Selain itu, Mesjid ini berdinding pelepah sagu yang disebut Gaba-gaba dengan setengah bagian tembok bercampur kapur. Walaupun Mesjid ini sudah berkali-kali mendapat renovasi, namun bentuk aslinya tidak dirubah sama sekali dan masih serupa dengan bentuk ketika pertama kali dibangun. Di bagian dalam Mesjid, terdapat 4 pilar yang merupakan pilar asli sejak Mesjid dibangun. Sebuah bedug yang berumur sama dengan Mesjid juga masih terawat dengan baik dan tentu saja masih digunakan sesuai fungsi seharusnya. Mesjid Wapauwe adalah warisan kekayaan budaya sekaligus religi masyarakat Maluku. Sejarah yang dimiliki bangunan ini sangat menarik untuk ditelaah dan dipelajari. Selain itu, konstruksi Mesjid yang begitu unik beserta berbagai benda bersejarah lain di dalam Mesjid menjadikan tenpat ini sebagai situs bersejarah yang tak ternilai harganya dan dimiliki tidak hanya oleh warga muslim di Maluku. (maya han)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.