5 minute read

Sebar 1.100 Vaksin untuk Atasi LSD-PMK

BOJONEGORO (GN) – Berbagai upaya dilakukan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten

Bojonegoro, untuk menangani adanya penyakit Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau benjol-benjol pada sapi. Kali ini, Disnakkan menyebarkan vaksis hewan sebanyak 1.100 dosis.

Advertisement

Vaksinasi tersebut merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Timur. Untuk priode pertama, Disnakkan Bojonegoro mendapat jatah 500 dosis vaksin, kemudian mendapat lagi sebanyak 600 dosis. “Adanya penyakit LSD, totalnya kita sudah mendapatkan sebanyak 1.100 dosis,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, Drh. Indra Lutfi Nurahman, Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, 600 dosis sudah mulai tersalurkan di minggu ini. Meskipun begitu, jumlah vaksin yang di dapat di rasa masih kurang untuk populasi sapi di Bojonegoro. Namun, menurutnya masih dimungkinkan akan mendapat bantuan vaksin lagi sebelum Idul Adha mendatang. “Vaksin yang kita dapat memang terbatas, dan hanya mengcover sedikit dari populasi sapi di Bojonegoro, meskipun belum mencukupi kita tetap berusaha menyebarkan vaksin tersebut,” jelasnya.

Selain mempersiapkan vaksin, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap ternak-ternak hewan kurban pada dua minggu sebelum Hari Raya Idul Adha. Pemeriksaan tersebut terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta LSD yang mulai menyerang ternak sapi di awal tahun 2023 ini. “Jelang Idul Adha yang dilakukan adalah menyiapkan hewan kurban yang ada di Bojonegoro sehat dengan cara kita memantau, memeriksa di penampung-penampung hewan kurban, baik sapi maupun kambing,” jelasnya.

Dengan begitu diharapkan daging aman untuk dikonsumsi warga.

Selain itu, diharapkan warga memotong hewan kurban di rumah-rumah pemotongan hewan (RPH) yang sudah bersertifikat halal. Dan RPH yang telah disediakan oleh Pemkab Bojonegoro. ”Di Bojonegoro ada tiga RPH diantaranya di Bojonegoro, Padangan dan Baureno, sementara tempat pemotongan hewan yang direkomendasikan oleh Dinas karena dibawah pengawasan dokter hewan ada di Ledok, dan di Kapas,” tuturnya.

Kasus LSD DAN PMK pada sapi juga terjadi di Lamongan. Dalam beberapa minggu terakhir ini, tercatat ada 31 ekor sapi yang terindikasi PMK. Semua hewan tersebut merupakan kiriman dari luar kota. “Kita berusaha melakukan pengetatan, tapi dari peternak kurang peduli dengan itu. Padahal, ternak yang sakit tidak bisa disembelih,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Moch Wahyudi.

Menurut dia, ternak yang dibeli dari luar kota biasanya untuk persiapan kurban. Pembeli memilih dari luar kota karena sejumlah pertimbangan. Setelah dibeli, sebagian ternak itu mengalami gejala PMK dan harus

Wisuda Kelulusan Siswa Tak Wajib

BOJONEGORO (GN) - Maraknya wisuda pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (Dikdas) dinilai Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai dapat memberatkan wali murid dalam segi biaya.

Apalagi, kegiatan wisuda tersebut tidak diatur dalam regulasi pendidikan yang ada. Karenanya, Disdik akan membentuk tim evaluasi mengaji dampak dan solusi dari fenomena tersebut. “Agenda wisuda tidak ada dalam kalender pendidikan (kaldik),” tutur Sekretaris Disdik Bojonegoro Suyanto, Selasa (30/5/2023).

Wisuda PAUD dan Dikdas ini meliputi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat. “Tidak semua sekolah menggelar wisuda. Karena wisuda ini tidak diatur dalam regulasi. Semua itu adalah inovasi dari sekolah itu sendiri,” tuturnya. Secara teknis, lanjut Suyanto, Disdik tidak pernah memberikan arahan ataupun imbauah harus diadakannya wisuda. Sesuai ketentuan yang ada, pihak sekolah hanyalah mengumumkan kelulusan secara terbuka. “Kegiatan kelulusan tidak diwajibkan di gedung atau tempat tertentu,” jelasnya.

dikarantina.

Wahyudi mengatakan, banyak ternak yang dibeli dalam kondisi sakit. Ternak harus dikarantina sampai sembuh karena belum ada obat. “Kalau dari luar kota kita tidak tahu status vaksinnya dan kita hanya bisa memberikan vaksin setelah sehat,” terangnya.

Wahyudi menambahkan, risiko penyakit ternak tidak hanya terjadi untuk ternak dari luar kota. Ternak lokal juga berpotensi. Terutama, ternak yang belum menerima vaksin. Apalagi, selain PMK saat ini mulai berkembang virus LSD yang juga menyerang ternak sapi dan kerbau. “Penyakit ternak cukup banyak, kita harus tetap waspada dan mengikuti aturan agar terhindar,” pungkasnya. bhi,rad

Penyegaran Kinerja, Kadis Hingga Camat Dimutasi

TUBAN (GN) – Bupati Tuban

Bupati Tuban, Aditya Halindra

Faridzky memutasi sejumlah Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Pengambilan sumpah jabatan baru tersebut dilaksanakan di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Senin (29/5/2023).

Sejumlah nama yang menempati jabatan baru diantaranya adalah

Joko Sarwono yang dipercaya sebagai Kepala Bappeda Tuban, Agung Triwibowo sebagai Kepala BPKPAD Tuban. Selanjutnya, Abdul Rakhmat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Tuban, Eko Julianto sebagai Kepala DKPP2

Tuban, Sugeng Purnomo sebagai Kepala Dinsos P3A dan PMD Tuban, Yudi Irawan sebagai Kepala Kantor Kesbangpol Tuban. Suherman sebagai Camat Jatiro- go, Dhasar sebagai Camat Kenduruan, Agung Sakuntolo sebagai Camat Montong, Suratman sebagai Camat Palang serta Tolikan sebagai Camat Grabagan.

Bupati Tuban mengatakan, mutasi jabatan menjadi bentuk penyegaran di lingkungan Pemkab Tuban. Langkah ini dilakukan guna mendukung percepatan program dan pemenuhan target dapat cepat terlaksana. “Kegiatan ini bukan suatu yang luar biasa, lumrah terjadi di semua pemerintahan,” ujar Aditya. Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban menerangkan, bahwa pengambilan sumpah jabatan ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan selama ini. Disamping itu juga sebagai bentuk evaluasi bagi aparatur Pemkab Tuban agar mampu berinovasi di tempat yang baru. ngo

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran seperti terjadinya penarikan iuran untuk kegiatan. Padahal, saat ini kebutuhan ekonomi masyarakat sangatlah tinggi. “Kasihan masyarakat kalau harus memaksanakan ada wisuda dan harus membayar iuran,” ujarnya. Kegiatan wisuda sendiri mulai marak sejak dua tahun sebelum pandemi. Yakni 2017 dan 2018. Mulai vakum pada 2019 karena Covid-19 dan mulai aktif kembali tahun ini. “Sisi negatif adanya wisuda ini adalah dari segi biaya,” tegas Suyanto. rad

Pelaku Curanmor Sikat Mobil Warga Sukosongo

LAMONGAN (GN) – Aksi pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Lamongan tidak hanya mengincar kendaraan roda dua atau motor. Para pelaku kini juga mengincar kendaraan roda empat atau mobil.

Aksi kawanan pencuri ini beraksi menggondol sebuah mobil pickup Daihatsu Grand Max nopol W 8246 NY milik warga Desa Sukosongo Kecamatan Kembangbahu. Hilangnya atau pencurian mobil pickup di garasi rumah tanpa pagar ini, diketahui sekitar pukul 02.00 WIB, Senin (29/5/2023).

Menurut saksi korban, Abdi Nur Halim (33) sebelum hilang, mobil itu setiap hari dipakai kerja dan parkir di tempat biasanya, yakni garasi di rumah. Selama ini ia tidak khawatir mobil yang diparkir di area rumah itu hilang dicuri.

Apalagi Desa Sukosongo tempat tinggalnya selama ini aman, tidak terdengar ada kasus pencurian. Ia mengetahui mobilnya hilang saat bangun pagi di hari melihat mobil yang terparkir di garasi sebelum shalat malam. trb

Kumpulkan Koper, CJH Tuban Beri Tanda Unik

TUBAN (GN) – Sebanyak 890 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Tuban 2023 kloter 18 dan 19 yang bakal diberangkatkan ke

Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Selasa (30/5/2023), mulai melakukan pengumpulan koper, Senin (29/5/2023). Pengumpulan di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban ini dilakukan sebagai persiapan berangkat ke Tanah Suci.

Menariknya, para CJH tersebut menyematkan berbagai tanda yang unik di koper. Mulai dari pita, kain, sal hingga boneka. Hal itu sebagai penanda agar koper mereka mudah untuk dikenali.

Salah satu CJH asal Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Setiyawan mengatakan, pemberian tanda boneka pada kopernya ini bukanlah hal yang wajib. Namun, bertujuan agar kopernya mudah untuk dikenali. “Kita beri tambahan identitas koper yang unik berupa boneka agar koper saya mudah dikenali,” terang Setiyawan.

Dia menambahkan, pada tahun ini dia berangkat bersama keluarganya yaitu istri, ayah dan ibu dan semua diberikan tanda tambahan berupa boneka. “Senin (29/5/2023) kemarin kita lakukan pengumpulan koper dari kloter 18 dan 19. Di mana setiap tas koper besar isinya maksimal 20 kilogram,” ucap

Kepala Kemenag Tuban Ahmad

Munir.

Ia menambahkan, koper-koper tersebut langsung dibawa ke AHES. Sedangkan tas tenteng dan koper kecil berukuran 7 kilogram akan diikutkan bus keberangkatan.

“Kalau tas koper kecil langsung dibawa oleh jamaah untuk ditaruh di bagasi bus,” paparnya. Selanjutnya, Munir mengatakan, musim haji tahun ini terdapat perubahan jenis koper dari tahuntahun sebelumnya yang berbahan kain. Tas koper tahun ini menggu- nakan travel bag berbahan plastik. “Selama beribadah haji di Tanah Suci, setiap hari jamaah cukup membawa tas paspor yang berisi paspor dan uang secukupnya,” terang dia.

Munir berharap, CJH selalu memahami aturan berat koper yang boleh dibawa dan terdapat beberapa jenis barang yang dilarang. “Benda-benda yang dilarang antara lain benda cair, benda tajam termasuk power bank karena berbahaya,” kata Munir. Selain itu, para CJH juga tidak diperkenankan membawa banyak barang di dalam kopernya. Terutama, tidak perlu membawa banyak pakaian. “CJH tidak perlu khawatir kelaparan, karena semua kebutuhan akan tercukupi, sudah disiapkan katering makanan yang sesuai lidah orang Indonesia, atau tinggal beli saja, menunya variatif,” beber Munir.

Munir juga memberi pesan agar selalu menjaga kesehatan, terutama untuk CJH lansia sesampainya di Tanah Suci, tidak perlu menerima tamu dan ketika usai beribadah langsung istirahat. “Paling penting itu dijaga kesehatannya, pola makan termasuk waktunya istirahat dibuat istirahat jangan menerima tamu,” tuturnya. ngo,bej

This article is from: