3 minute read

DKP Prov. Jatim Terima Kunker DPRD Kabupaten Pacitan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Advertisement

Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan kerja Komisi III DPRD Kabupaten Pacitan, Selasa (16/6/2023).

Kunjungan kerja di Surabaya kali ini DPRD Kab. Pacitan ingin melakukan pembahasan

Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mengingat Kabupaten Pacitan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa

Timur dengan wilayah pesisir serta memiliki kelimpahan sumberdaya kelautan dan perikanan. Acara dibuka oleh Eko Adhi P selaku Kasubag Keuangan DKP

Prov. Jatim, dalam sambutannya Eko menyampaikan bahwa sinergitas antar Pemerintah harus dilakukan demi kemanfaatan yang lebih luas dirasakan oleh masyarakat. Anung P selaku ketua Komisi III DPRD Kab. Pacitan juga menyampaikan bahwa Kabupaten Pacitan memiliki 6 Kecamatan yang berbatasan dengan laut, sehingga sektor perikanan merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan.

“90% PAD sektor perikanan yang didapatkan Kab. Pacitan didapatkan dari penarikan retribusi di tempat pelelangan ikan (TPI) yang berada di pelabuhan perikanan pantai Tamperan, oleh karenanya kolaborasi dan sinergitas niscaya adanya”, ujar Anung.

Beberapa permasalahan yang dihadapi Kabupaten Pacitan dalam penarikan retribusi sektor perikanan adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukannya penangkapan ikan, penurunan hasil tangkapan di Kabupaten Pacitan utamanya pada tahun 2022 serta berkurangnya jumlah nelayan karena beralih profesi menjadi penangkap benur.

Lebih jauh, Budi Setyono Kepala Pelabuhan Tamperan tahun 2022 menjelaskan bahwa urusan bidang kelautan dan perikanan pemerintah kabupaten kota sebagaimana tertulis pada

UU nomor 23 tahun 2014 pada sub urusan perikanan tangkap terbatas kewenangannya pada pemberdayaan nelayan kecil serta pengelolaan dan penyelenggaraan tempat pelelangan ikan.

Saat ini Pemkab Pacitan sedang mengusulkan raperda mengenai tariff retribusi di sektor perikanan dengan pembagian retribusi jasa pelelangan menjadi 3 kelas. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga hendak mengusulkan rancangan peraturan daerah mengenai tarif retribusi di Pelabuhan Perikanan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 tahun 2021 yang dibedakan jenis ikan yang mana tidak termasuk Benur/ Benih Bening Lobster.

SIDOARJO(GN)- Lumpur Lapindo ulang tahun ke-17 pada Senin, 29 Mei 2023. Segala hal yang berkaitan dengan lumpur ini kembali jadi pertanyaan. Semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas muncul kali pertama pada 29 Mei 2006. Semburan ini lantas menjadi salah satu bencana nasional di Indonesia dan telah memakan banyak korban, baik secara sosial dan ekonomi. Setidaknya, ada 8 desa yang terdampak mencakup di wilayah Kecamatan Jabon, Kecamatan Porong, dan Kecamatan Tanggulangin. Juga ada 30 pabrik lebih tutup karena terkena dampak dari Lumpur Lapindo ini

Pemerintah tel ah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan semburan tersebut, akan tetapi hal tersebut sia-sia. Kini, Lumpur Lapindo telah menyebar dan menyebabkan terbentuknya lautan lumpur di Sidoarjo.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan belakangan ini membuat Lumpur Lapindo tersebut kembali jadi bahan perbincangan. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penelitian terhadap kandungan logam lumpur Lapindo. Dalam lumpur yang sudah menyembur selama 17 tahun tersebut diketahui terdapat logam tanah jarang (rare earth) yang diburu dunia.

Logam ini diketahui berguna dalam hal teknologi, terutama soal pembuatan pesawat luar angkasa. Hal tersebut pernah disampaikan Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Dr rer nat Ganden Supriyanto MSc. Ia pernah menjelaskan jika logam tanah jarang mempunyai manfaat yang signifikan terhadap perkembangan teknologi, terutama yang berkaitkan dengan meterologi seperti bahan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, hingga semi konduktor. Ganden juga mengatakan jika kadungan logam dari rare earth ini nantinya akan lebih mahal daripada emas dan platina. Ganden menuturkan bahwa logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida. Selain masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida, logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi. Logam itu sangat penting dan memiliki harga yang cukup tinggi karena digunakan untuk teknologi tinggi seperti campuran logam pada bidang meterologi. “Logam tanah jarang ini sangat penting kaitannya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meterologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor. Sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina,” ucap Ganden dikutip dari laman resmi Unair.

Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa mineral logam kritis yang terdapat di Lumpur Lapindo ini berupa lithium dan stronsium. Dari catatan Badan Geologi Kementerian ESDM, kandungan lithium di Lumpur Lapindo Sidoarjo itu kadarnya mencapai 99-280 ppm, sementara untuk stronsium kadarnya mencapai 255-650 ppm. Selain lithium dan stronsium, Lumpur Lapindo disebut juga mengandung rare erath atau tanah jarang yang berguna untuk bisnis teknologi, seperti pembuatan pesawat terbang atau kendaraan listrik. Saat ini, penelitian tentang kandungan logam langka di Lumpur Lapindo tersebut masih terus dilakukan. Andai saja temuan menunjukkan hasil positif dan kandungan logam langka dijual, maka siapa yang akan mendapatkan cuan besar? pemerintah atau Bakrie?

Area Lumpur Lapindo sendiri mulanya masuk ke dalam wilayah kerja (WK/Blok) minyak dan gas bumi (migas) Brantas yang dikelola Lapindo Brantas Inc, PT Prakarsa Brantas, dan PT Minarak Brantas Gas. Minarak Brantas Gas Inc adalah bagian dari Grup Bakrie. bis, ins

This article is from: