
2 minute read
Pemerintah Jamin Stok di Indonesia Cukup
JAKARTA (GN) – Di tengah isu ketidakpastian pangan global, pemerintah memastikan pasokan beras untuk kebutuhan di dalam negeri tetap terpenuhi. Untuk menjaga pasokan, pemerintah akan menempuh berbagai upaya di antaranya melalui penyerapan hasil panen dalam negeri hingga impor.
“Pasokan (beras) akan tetap dijaga, baik impor ataupun serapan dalam negeri,” ujar Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) di Istana Negara kemarin. Jokowi menilai penting isu pangan di tengah ketidakpastian global, seperti konflik antar negara hingga perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca ekstrem. Menurutnya, semua negara kini tengah menjaga pasokan pangan untuk kebutuhan dalam negerinya.
Advertisement
Vietnam, bersama India dan Pakistan selama ini merupakan sumber impor beras terbesar bagi Indonesia.
Pada 2022, nilai impor beras Indonesia dari Vietnam diketahui sebanyak 81.828 ton. Informasi terbaru datang dari Vietnam. Pengekspor beras terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand ini, berencana untuk memangkas ekspor berasnya menjadi 4 juta ton mulai 2030, dari sebelumnya 7,1 juta ton tahun lalu.
Rencana tersebut diungkapkan pemerintah Vietnam dalam sebuah dokumen rincian strategi ekspor berasnya yang diungkap Reuters. Menurut dokumen tertanggal 26 Mei 2023 itu, pengurangan ekspor dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas. Dengan kebi- jakan ini, maka ekspor beras Vietnam diperkirakan bakal turun menjadi 2,62 miliar dolar AS per tahun pada 2030, dari sebelumnya mencapai 3,45 miliar dolar AS pada 2022. Dokumen itu menuturkan, Vietnam akan mendiversifikasi pasar ekspor berasnya untuk mengurangi ketergantungan pada negara manapun. Perlu diketahui, Filipina sudah lama menjadi pembeli beras terbesar di
Vietnam, menyumbang 45 persen dari pengirimannya tahun lalu. Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, mengatakan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, pada pertemuan regional di Indonesia bulan ini bahwa Vietnam bersedia memasok beras ke Filipina untuk jangka panjang dengan harga yang wajar. jef, ins penerBangan
Garuda Indonesia dan Singapore
Airlines Bikin Usaha Patungan
JAKARTA (GN) - Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia Tbk dan Singapore Airlines menyepakati pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV). Kemitraan ini bertujuan memperluas jaringan penerbangan kedua maskapai.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mengatakan dari komitmen kerjasama itu, rute penerbangan kedua maskapai dilakukan untuk rute Singapura - Denpasar, Singapura - Jakarta dan Singapura - Surabaya. Menurut Irfan, kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari perluasan kolaborasi komersial yang telah terjalin sejak November 2021. Dia pun optimistis, aksi korporasi tersebut memungkinkan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines mengoptimalkan strategi pengembangan jaringan penerbangan antara Singapura dan Indonesia dengan menambah ragam pilihan jadwal penerbangan. "Kerjasama ini sekaligus memperkuat landasan kolaborasi program corporate antara kedua maskapai yang dapat dikembangkan ke depannya," kata Irfan kemarin.
Kolaborasi melalui skema patungan ini menjadi bagian emiten berkode saham GIAA itu untuk mendongkrak kinerja. Caranya terutama dengan meningkatkan strategi jaringan melalui optimalisasi jadwal penerbangan melalui kemitraan bersama Singapore Airlines. Kedua maskapai sepakat pun akan mengeksplorasi lebih banyak keuntungan bagi pengguna jasa penerbangan, dengan menawarkan pilihan ragam jadwal yang selaras dengan standar layanan yang diusung oleh Garuda Indonesia dan Singapore Airlines. “Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Singapura, khususnya di bidang pariwisata dalam meningkatkan peluang kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi eksotis dan unggulan di Indonesia dan Singapura,” bebernya. jef, ins