4 minute read

secangkir kopi

Next Article
SA mbU ng A n

SA mbU ng A n

Tema yang diangkat seperti disebutkan di awal kira-kira menguatkan urgensi institusi perdamaian mengakar dalam masyarakat dan dunia. Maknanya bahwa kecenderungan masyarakat dan dunia kepada kekerasan dan peperangan (tend to violence) harus tergantikan oleh budaya damai (culture of peace) kerjasama (cooperation)!dan kebersamaan (unity). Budaya ini harus terwujud ke dalam institusi, baik formal pada level pemerintahan maupun kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya organisasi-organisasi keagamaan.

Dalam presentasi singkat saya itu saya menyampaikan beberapa hal:

Advertisement

Pertama, bahwa pertemuan kali ini memiliki nilai tambah karena dilakukan pasca pandemi Covid. Juga karena berbagai ancaman kepada perdamaian dunia semakin membesar/nyata dan hampir pada semua tingkatan dan aspek kehidupan manusia.

Kedua, dengan segala optimisme yang ada, kita semua juga harus mengakui bahwa Perdamaian dunia sedang dalam ancaman (threat) yang serius. Mulai dari persenjataan yang tidak terkontrol di Amerika (uncontrollable guns), peperangan di berbagai belahan dunia termasuk

Ukrain, kekerasan-kekerasan rasial kelompok minoritas seperti di India, kemarau tiba. Belasan desa tersebut berada di sembilan kecamatan yang tersebar di Kabupaten Malang.

“Kemungkinan daerah rawan kekeringan tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni ada 18 desa berpotensi rawan kekeringan saat musim kemarau,” kata Sadono dikutip dari detikJatim, Selasa (30/5/2023). Sembilan kecamatan yang terancam kekeringan itu adalah Kecamatan Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Pagak, Kalipare, Singosari, Lawang, Jabung, dan Sumberpucung. Sedang 24 kecamatan lain belum terindikasi potensi kekeringan. Namun, Sadono menegaskan, tak menutup kemungkinan jika daerah yang mengalami krisis air bersih dapat bertambah di tempat lain. “Sembilan kecamatan itu jadi perhatian khusus. Tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya,” tuturnya. Sadono mengungkapkan, kekeringan melanda belasan desa tersebut karena kebutuhan air bersih tak tercukupi, akibat debit air sumur dan sumber mata air mengering. Sehingga warga membutuhkan suplai air bersih untuk kelangsungan hidup sehari-hari.

“Sehari-harinya warga ambil air bersih dari sumur, kalau tidak dari pipanisasi (Hippam). Ketika musim hingga kepada kemiskinan dan ketidakadilan yang masih dominan di dunia. Belum lagi berbicara tentang ancaman climate change (lingkungan hidup) yang sangat nyata di depan mata.

Ketiga, manusia itu secara alami terlahir dengan tabiat baik dan damai (fitrah). Manusia terlahir membawa hati. Dengan hati itu manusia memiliki rasa cinta (love) dan kasih sayang. Hanya saja terjadi deviasi karena ragam faktor kehidupan dunianya.

Keempat, faktor pertama karena oleh ignorance. Ignorance sejatinya tidak dipahami sebagai ketidaktahuan saja. Tapi kejahilan yang biasanya disebabkan oleh ketidaktahuan yang menumbuhkan kejahatan. Manusia jahil itu sudah pasti bodoh. Tapi seseorang yang bodoh belum tentu jahil. Saya memberikan beberapa contoh kekerasan yang terjadi di Amerika karena kejahilan.

Kelima, faktor kedua dari kekerasan-kekerasan yang terjadi baik pada skala massal (perang misalnya) atau pada skala kecil (ragam diskriminasi, rasisme) karena kegagalan manusia mengontrol tendensi egoistiknya. Keegoan inilah yang melahirkan berbagai perilaku yang melampaui batas (huduud) yang dikenal dengan ekstremisme atau radikalisme. Termasuk yang nampak dominan saat ini adalah ekstremisme agama dan politik.

Keenam, karenanya solusi menghadapi ancaman perdamaian di atas dengan konsep Qurani. Saya mengutip Surah Al-Hujurat ayat ke kemarau debit air keduanya mengering. Sehingga warga di waktu itu membutuhkan suplai air bersih,” ungkapnya. Suplai air bersih dilakukan secara bergilir mengacu pada kemampuan armada yang dimiliki.

“Kita menyesuaikan kekuatan armada, yang memiliki tiga unit truk tangki. Tapi kita selalu dibantu truk tangki dari rekan PMI dan Perum Tugu Tirta,” katanya.

Sadono mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mengimbau masyarakat untuk waspada ketika memasuki musim kemarau. Berdasarkan pengalaman BPBD, terakhir pada 2019, kekeringan biasa terjadi pada bulan Agustus sampai dengan September. “Puncaknya, pada bulan Oktober dan November,” katanya.

Secara keseluruhan di Jatim, sebenarnya ada 913 desa/kelurahan yang tersebar di 26 kabupaten, terancam mengalami kekeringan ekstrem.

Jumlah tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kering kritis sebanyak 513 desa, kering langka 303 desa, dan kering langka terbatas sebanyak 101 desa. Ancaman itu semakin besar dialami masyarakat di tengah laju perubahan iklim El Nino. Gatot mengatakan setiap daerah di Jatim harus bersiap menghadapi risiko

PIMPINAN UMUM/ PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB : Erfandi Putra

WAKIL P IMPINAN R EDAKSI/ PIMPINAN PERUSAHAAN: Gatot Susanto

R EDAKTUR P ELAKSANA : Titis Tri Wahyanti

R EDAKTUR: Fathurrochman Al Aziz, Agung Kusdyanto, M Nasir, Retno Asri Lestari

B IRO J AKARTA: Djauhari Effendy

DEWAN REDAKSI : Erfandi Putra, Gatot Susanto, Titis Tri Wahyanti

KONSULTAN HUKUM : Andi heriyanto Sh

13. Bahwa manusia asalnya adalah satu keluarga besar (dari Adam dan Hawa). Tapi dengan hikmah, Allah menjadikan mereka ragam (bersuku-suku dan berbangsa-bangsa). Bukan untuk saling memusuhi dan berperang. Tapi untuk saling “mengenal”. Saya menyebut “ta’aruf” sebagai “diversity management” (cara mengelolah keragaman) yang efektif.

Ketujuh, selain saling mengenal (ta’aruf) hal lain yang perlu dilakukan untuk menjaga Perdamaian adalah manusia harus mampu mengendalikan ego hawa nafsu. Berbagai peperangan dan kerusakan semua disebabkan kegagalan manusia dalam mengontrol keegoan hawa nafsunya. Bahkan dalam beragama sekalipun tidak jarang yang dominan adalah ego dan hawa nafsu. Fenomena yang kemudian menjadikan agama nampak buruk. Seolah semakin beragama justru semakin bringas dan kehilangan etika.

Kedelapan, saya kembali menekankan sebagai penutup bahwa dunia kita adalah dunia global yang sangat ditandai oleh keterikatan satu sama lain (interconnected atau interdependent). Karenanya di hadapan kita hanya ada dua kemungkinan. Membangun kerjasama dan bersama-sama menyelamatkan dunia ini sebagai rumah bersama. Atau membiarkan mereka yang tidak bertanggung jawab merusaknya dan kita semua hancur bersama.

Pilihan ada di tangan kita (the choice is un our hand)! Semoga dunia damai! (*)

Jamaica City, 29 Mei 2023

* Presiden Nusantara Foundation kekeringan ekstrem. BPBD provinsi maupun kabupaten/kota diminta untuk bersiap menyuplai air bersih kepada masyarakat. “Kami siap dengan droping air kalau seandainya ada penambahan titik-titik kering kritis. Kami perkirakan puncak kekeringan terjadi pada Juli 2023,” ujarnya.

Harga Pangan Naik Sementara itu, pasokan pangan diperkirakan juga berkurang karena bencana kekeringan ini. Saat ini paling terasa harga telur ayam ras di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir ini cenderung meningkat hingga Rp30.000 - Rp34.000/kg yang disebabkan harga pakan ayam yang semakin mahal. Selain itu Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, salah satu faktor yang membuat harga telur mahal adalah cuaca ekstrem El Nino.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, suhu di Indonesia saat ini sudah panas, ada di kisaran 36-38 derajat selsius setiap harinya. Hal ini pun menurut dia mempengaruhi produksi telur di dalam negeri, karena untuk mendapatkan produksi yang baik harus dalam kondisi suhu yang stabil.

“El Nino pasti berpengaruh terhadap

This article is from: