
2 minute read
Ribuan Rumah di Tiga Kecamatan Terendam Banjir
Pasuruan, Memorandum

Advertisement
Hujan dengan intensitas tinggi sejak seminggu terakhir membuat tiga kecamatan di wilayah Timur Pasuruan kebanjiran. Dampaknya, ribuan rumah terendam, dan warga dievakuasi ditempat yang aman.
Tiga Kecamatan yang kedatangan air bah itu adalah
Kecamatan Grati, Winongan dan Rejoso. Di Kecamatan Grati tercatat sebanyak 3.430
KK terendam. Banjir lumayan parah dirasakan warga di dua desa di Grati. Yakni Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan. Banjir di dua desa ini dengan ketinggian lebih dari 100 cm. Atau setinggi dada orang dewasa. Banjir juga dirasakan warga di wilayah Kecamatan Winongan. Data BPPD menunjukkan ada sebanyak 1.528 KK yang terendam dan tersebar di lima desa. Sementara di wilayah Rejoso, warga yang terkena dampak banjir jumlahnya lebih besar. Sampai Minggu (12/2) siang, tercatat sebanyak 3.754 rumah masih terendam banjir. Ketinggian air bisa dilihat Desa Rejoso Lor dan Patuguran. Hingga kemarin, air masihdiatas perut orang dewasa atau sekitar 75 cm.
“Ini belum ditambah hujan yang bakal datang lagi hari ini. Itu mendungnya sudah kelihatan merata,” ujar Abdul
Salam, warga Winongan Camat Rejoso, Ahmad Hadi mengatakan jika banjir yang merendam beberapa desa tersebut sudah bertahan hingga satu minggu ini. Pihaknya bersama BPBD Kabupaten Pasuruan serta relawan sudah mendirikan dapur umum disekitar kantor kecamatan.”Dapur umum untuk wilayah Rejoso ada 11 titik. Pusatnya di halaman Masjid Baitul Muttaqin,” kata Ahmad Hadi, Minggu (12/2) siang. Tim relawan harus siap siaga di lokasi banjir. Mereka mendistribusikan nasi bungkus ke rumah-rumah warga. Sebanyak 2.000 bungkus didistribusikan pada setiap waktu. Hal ini untuk memastikan ketersediaan makanan buat warga yang tidak sempat memasak karena rumahnya kebanjiran.
Sementara warga yang melakukan aktifitas atau kerja ke luar desa, pihak relawan BPBD menyediakan perahu karet. Perahu ini juga digunakan petugas untuk mengevakuasi warga di tempat yang lebih aman.
Abdul Hamid (54), warga Desa Toyaning Kecamata Rejoso mengakui jika di desanya menjadi daerah rawan banjir. Setiap terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama di wilayah selatan, maka desanya pasti kedatangan tamu tak diundang. DesaToyaning sendiri adalah desa yang berdekatan dengan aliran sungai Rejoso.

“Air sungai mulai naik ke rumah-rumah warga pada
Jumat (10/2) malam. Air dengan cepat naik dan menggenang sampai setinggi dada,” jelas Abdul Hamid. Di sisi lain, banjir di Rejoso juga membuat arus lalu lintas tersendat. Banjir yang melintasi jalur utama Pasuruan – Probolinggojuga menggenangi badan jalan. Ketinggian banjir di Jl raya Dusun Sari Desa Arjosari mencapai 30 cm. Pihak Satlantas Polres Pasuruan Kota, sejak Sabtu (11/2) pagi terlihat mengatur arus lalu lintas. Mulai dari depan pabrik PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) sampai ke jembatan sungai rejoso. Kendaraan motor dan mobil arus berjalan merayap, karena genangan air sudah menutup badan jalan. (kd/mh/day)
Dua Buron Pencuri Kabel Serahkan Diri
Pasuruan, Memorandum Dua pencuri kabel listrik di PT CS2 Pola Sehat Pandaan, yang sempat menjadi buron, akhirnya menyerahkan diri. Keduanya adalah Suyuti (34), warga Sebani, Pandaan, dan Adi AgusWicahyono (31), warga Trawas, Mojokerto. Bertambahnya dua pelaku, maka jumlah terduga pelaku yang ditahan Polsek Pandaan berjumlah 6 orang. Dimana 4 pelaku lainnya sudah lebih dulu diamankan saat pencurian kabel itu terjadi pada Senin (30/1) lalu. Kanit Reskrim Polsek Pandaan, Iptu Budi Luhur mengatakan kedua pelaku yang menyerahkan diri adalah komplotan pencuri kabel listrik di PT CS2 Pola Sehat Pandaan. Saat ini pelaku yang sudah diamankan berjumlah 6 orang. “Sudah 6 orang kita amankan. Empat orang kita tangkap dan 2 orang menyerahkan diri ke
Coklit Pemilu Serentak 2024