
4 minute read
Ekonomi Bangkit via Olahraga dan Pariwisata
Green Force Run 2023

Advertisement
Surabaya, Memorandum Persebaya berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya menggelar Green Force Run 2023.
Kegiatan ini tidak hanya mengolahragakan masyarakat agar sehat tapi juga mempunyai tujuan lain. Antara lain kebangkitan
Pemprov Jatim
Khofifah Indar Parawansa.
Komitmen Wujudkan
Pendidikan Berkualitas
Surabaya, Memorandum
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meneguhkan komitmennya untuk memajukan sektor pendidikan. Dengan mengalokasikan 35% APBD Jatim untuk belanja bidang pendidikan, dia optimistis dapat mewujudkan SDM yang berkualitas.
“Sejak 2020, kami mengalokasikan 35% APBD Jatim untuk belanja bidang pendidikan. Kami ingin mewujudkan komitmen Jatim yang berkualitas,” katanya, Ahad (12/2).
Di masa kepemimpinan Khofifah-Emil, Pemprov Jatim senantiasa memprioritaskan bidang pendidikan. Komitmen tersebut pun disambut guru dan siswa.


“Alhamdulillah hasilnya mulai terbukti, di mana masyarakat Jatim bisa mencapai kelulusan SNMPTN tertinggi di Indonesia,” ungkap Khofifah.
Hasil lainnya, imbuh mantan Menteri Sosial RI ini, pada 2020, 2021, dan 2022 ajang Olimpiade Sains Nasional secara berturut-turut diraih putra dan putri terbaik Jatim. Padahal prestasi tersebut selama 18 tahun berturut-turut selalu disandang provinsi lain.
Kemudian prestasi lain dalam bidang pendidikan yakni, keberadaan BPSDM Jatim yang kini menyandang status tertinggi nasional.
“Badan Diklat kita terbaik nasional dan sering penyelenggaraan diklat kepemimpinan dari daerah lain diselenggarakan di BPSDM Jatim,” tuturnya.
Sementara di bidang kesehatan, target penurunan bayi stunting di Provinsi Jatim ebih rendah dari pemerintah pusat. Jatim menargetkan penurunan 13,5 persen pada 2024. Target tersebut tercatat lebih rendah dari target pemerintah pusat yaitu 14 persen. Meski target lebih rendah, Pemprov Jatim berjanji memberikan upaya ekstra di berbagai sisi. Utamanya ekselerasi berbagai program di seluruh wilayah Jawa Timur.


“Kami selalu menyampaikan pentingnya harmonis partnership, strong partnership. Karena tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa adanya kebersamaan,” tuntas Khofifah. (bin/ono) ekonomi.
Di ajang ini 7 usaha mikro kecil menengah (UMKM) ikut berpartisipasi. Antara lain, Bakso Keraton, Bakoel Zuppa, My Kelor, Glowin Jaya, Geprek Petir, Cincau Green, Mama Rafi

Astrid Maharani, pemilik UMKM My Kelor menyebut, kemarin adalah hari bahagianya. Sebab, produk jualannya, nasi krawu kas Gresik laris manis.
“Selain nasi krawu juga jualan nasi pecel, lumpia, beras kencur, kunyit asam juga jus alpukat,” ungkap 3 anak itu.
Menurut Astrid, jualanya kemarin meraup omzet tertinggi.
Yaitu Rp 1.350. “Alhamdulillah jam 08.00 dagangannya saya habis,” urainya semringah.
Astrid menyebut, pameran atau event-event menjadi tempat pemasaran yang bagus untuk produk UMKM. “Semoga ke depan Pemkot juga menggelar event-event lain,” harapnya.
Ungkapan sama juga disampaikan Lasiana, pemilik Dapur Mama Rafi. Kemarin, Lasiana jualan kue basah. Dia mmenyebut, menekuni usahanya sejak tahun 6 tahun silam. “Kue basah yang saya jual antara lain, risol, siomai, kue lumpur. Saya juga jualan di online,” ungkapnya. Kemarin menjadi event ketiga yang diikuti oleh Lasiana. Meski tidak mendapatkan omzet tertinggi, namun kemsrin Lasiana mendapatkan omzet 650 ribu. Meski jauh dari target namun dia mengaku sudah balik modal.
“Kegaiatan seperti hari ini (kemarin) sangat bagus untuk ibu rumah tangga seperti saya agar berkembang. Bisa menambah penghasilan, wawasan dan pengalaman juga,” bebernya.
Pada kesempatan itu, Staf Ahli Walikota Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Kota Surabaya, M Afghani Wardhana mengatakan bahwa sudah saatnya Kota Pahlawan melakukan recovery (pemulihan) kesehatan melalui kegiatan olahraga.
“Event Green Force Run 2023 sangat positif karena pandemi COVID-19 mulai reda, maka kita harus recovery kembali dan saya mengapresiasi Persebaya sudah melangkah terlebih dahulu.
Paling tidak ini menjadi momentum pembuka dalam kegiatan olahraga yang saat ini sudah dimulai dengan lomba lari,” kata Afghani sapaan lekatnya. Karenanya, ia berharap kegiatan ini mampu menjadi multiplier effect. Yaitu pengembangan pariwisata olahraga yang mampu mempengaruhi perkembang- an sektor yang lainnya. Mulai dari sektor olahraga, pariwisata, dan perekonomian. “Yang paling penting ini adalah menjadi bagian dari Sport Tourism atau pariwisata olahraga, karena pesertanya dari luar kota dan sebagainya. Sehingga Surabaya menjadi tuan rumah event olahraga, sekaligus bagaimana mengembangkan UMKM dan mengembangkan destinasi wisata, serta olahraga,” ujarnya.
Sebab, menurutnya, “Sport Tourism” menjadi bagian penting untuk menggerakkan multiplier effect di Kota Surabaya. Hal ini juga didukung digelarnya Festival Cap Go Meh oleh Pemkot Surabaya, pada Minggu (12/2) sore, yang berlokasi di Jalan Kembang Jepun atau kawasan wisata pecinan Kya-Kya.
Sport Tourism ini penting karena Surabaya harus terus mengembangkan seperti ini, saya berharap akan ada Surabaya Marathon lagi misalnya. Dan itu akan menjadi sebuah gerakan yang luar biasa untuk menumbuhkan multiplier effect. Ekonominya jalan, olahraganya jalan, dan wisatanya juga berjalan,” terangnya.
Melalui Green Force Run 2023 ini, Afgani mengajak seluruh stakeholder di Kota Surabaya ikut berpartisipasi dalam gerakan Sport Tourism” yang saat ini telah dimulai oleh PT Persebaya Indonesia.
“Pemerintah tidak bisa sendiri dan harus bersinergi dengan teman-teman yang ada di luar. Saat ini Persebaya sudah dimulai dan kami harap stakeholder yang lainnya bisa mengadakan event olahraga lagi. Mungkin terdekat biasanya menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS), ada Surabaya Marathon dan sebagainya,” katanya.
Lebih lanjut, sesuai dengan instruksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Pemkot Surabaya terus menggencarkan berbagai program untuk menggerakkan Sport Tourism”.
“Tempo hari sudah bertemu ketua APBBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia) Surabaya dan beliaunya sangat respect (mengormati) untuk memulai kembali Surabaya Marathon karena pesertanya lebih banyak, dari dalam dan luar negeri. Itu akan menarik, pada Juni 2023, InsyaAllah akan dilaksanakan event itu dan terus kita dorong sesuai dengan arahan Walikota bagaimana semua bidang bergerak untuk itu,” ungkapnya.


Di bagian lain, Jalan Raya Made, Lakarsantri, Surabaya Barat tumplek blek dengan peserta Green Force Run 2023. Sebanyak 1.300 peserta mengikuti event yang sudah dua kali dilaksana- kan oleh PT Persebaya Indonesia (PI) ini. Meski event ini berbayar, namun tidak menyur utkan langkah peserta untuk mengikutinya. Sebab, sehat itu mahal dan sakit bisa lebih mahal. Untuk bisa mengikuti ajang ini, peserta membayar sesuai dengan kategori kelas yang diikuti. Yaitu Kelas 10 KM, 5 KM dan 2 KM (untuk anak-anak). “Setiap peserta akan mendapatkan jersey Green Force Run 2023 dengan logo Persebaya dan merchandise,” ungkap Febri Galuh Pratama, panitia pelaksana, kemarin.
Lewat kegiatan ini masih menurut Febri, pihaknya ingin lebih mendekatkan masyarakat dengan Persebaya. “Jadi bisa mengenal Persebaya bukan hanya klub sepak bola saja. Tapi lebih kepada pendekatan-pendekatan lain terkait Persebaya. Salah satunya lewat ajang Green Force Run 2023 ini,” urai Febri. Meski berbayar antara Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu, namun Febri menyebut, banyak yang ingin iku event yang sudah dilakukan dua kali ini. “Yang pertama kita lakukan pada 2020 silam,” imbuhnya.
Banyak benefit yang bisa didapat jika mengikuti ajang ini. Antara lain medali bagi para finisher, jersey, produk sponsor dan bagi yang beruntung bisa dinner dengan pemain Persebaya.
“Kami ucapkan terima kasih para peserta yang sudah ikut event ini semoga bisa berpartisipasi di event selanjutnya,” ungkap Febri.
Sementara itu, Direktur Bisnis Persebaya, Lucia Cicilia mengatakan, setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi COVI D-19, kini Green Force Run 2023 kembali digelar. Oleh sebab itu, pihaknya ingin menyebarkan semangat dalam menjaga kesehatan melalui kegiatan perlombaan lari. Bahkan, pihaknya juga melibatkan UMKM Kota Surabaya untuk menjadi bagian dalam pergerakan ekonomi.(rio/ono)