




Rektor Universitas Tarumanagara
Prof. Dr. Ir. Agus�nus Purna Irawan, I.P.U., ASEAN Eng.
Pembina
Ketua Lembaga Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Adianto, M.Sc.
Pembimbing
Y.M. Bhikkhu Ci�agu�o Mahathera Y.M. Bhiksu Nirmana Sasana
Penanggung Jawab
Ketua Umum Dharmayana Universitas Tarumanagara Feyrent Leony Agatha
Ketua Redaksi Jennifer Juyanto
Wakil Bidang Redaksional Cindy Amelia
Wakil Bidang Operasional Emillio Chandra
Sekretaris Sylvia Shasmita
Bendahara Sharron Dharmawa�
Divisi Jurnalisme Phoebe Cecilia Anggreiny Erlinda - Elsa Chai - Felicia Ellen - Vincent Wijaya
Divisi Editing
Jeslyn Meydiana Se�awan Agnes Silvia - Angelica Laurence - Sep�any
Divisi Layout
Andreas Jonatan Elysia - Levina Halim Wijaya - Kelly Anggrica - Tamara Larissa
Divisi Dana dan Bursa Erni Heryan� Charence Gurion - Felicia Margaret Wonoredjo
Divisi Sirkulasi dan Humas Febriyanni Nico Jonathan Young - Juan Haryanto - Marcella - Shindy Clara
Alamat Redaksi Sekretariat Dharmayana Universitas Tarumanagara Jalan Letjen S. Parman No. 1 Jakarta Barat 11400 Telp. (021) 5671747 Ext. 711 beritadharmayana85@gmail.com
No. Rekening : 4840315661 a.n. Sharron Dharmawa�
Nan� ke�ka sudah besar, kita mau menjadi apa? Lima tahun lagi, kita akan menjadi seper� apa? Pertanyaan-pertanyaan tentang masa depan sering sekali ditanyakan. Tidak hanya orang lain kepada kita, tetapi juga kepada diri sendiri. Namun, apa yang bisa kita lakukan untuk menyambut masa depan yang diimpikan tersebut? Tentu saja dengan mengondisikan hari ini sebaik yang kita bisa karena hasilnya bukan kita yang mengaturnya.
Banyak sekali kekhawa�ran serta penan�an terhadap masa depan. Oleh sebab itu, Berita Dharmayana Edisi ke-69 mengangkat tema Hello Future! Tema ini menjelaskan apa yang kita lakukan sekarang adalah untuk menyambut masa depan di tangan kita sendiri. Dengan mengondisikan segalanya, kita dapat menentukan baik, buruk, senang, dan susah di masa depan.
Melalui Berita Dharmayana Edisi ke-69, semoga pembaca dapat semakin semangat untuk bertumbuh dan memperoleh manfaatnya. Kami segenap Tim Berita Dharmayana mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu secara morel maupun materiel dalam perilisan Majalah Berita Dharmayana untuk penyebaran Dhamma
Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.
Mettacittena, Tim Berita DharmayanaKebiasaan dalam bermeditasi telah diprak�kkan sejak lama oleh petapa-petapa di India dan Guru Agung kita, Hyang Buddha. Dengan kaki bersila, dada tegap, kedua jempol disatukan guna menjaga kesadaran, mata tertutup, serta napas teratur dan tenang. Bagi mereka, meditasi berguna untuk merasakan ketenangan dan kedamaian, se�daknya sebelum memulai hari. Sering kita mendengar ataupun membaca slogan ‘damai itu indah’. Meskipun hal ini sudah sering dibaca dan disuarakan, tetap saja kehidupan kita masih jauh dari kata ‘damai’. Bahkan, apakah kita menger� ar� dari kata ‘damai’?
Kedamaian adalah konsep yang cukup luas dan sulit untuk dipahami. Kedamaian juga dapat menjadi subjek�f atau intersubjek�f karena se�ap individu atau kelompok memiliki ar� ‘damai’nya sendiri. Ke�ka berada dalam kondisi yang �dak bahagia dan merenungkan apa yang �mbul di dalam pikiran, tentunya �dak membawa kedamaian. Hal utama dari in� ajaran Hyang Buddha adalah memahami pikiran manusia yang menjadi akar penyebab dari penderitaan serta cara mengatasinya.
Apa yang menjadi penyebab dari penderitaan? Buddha mengatakan, “Manō pubbangamā dhammā manō setthā manōmayā; Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, dan pikiran adalah pembentuk”. Kita mencari kebahagiaan secara eksternal, tetapi Buddha mengatakan yang sebaliknya, yaitu masuk ke dalam untuk menemukan kedamaian ba�n. Jadi, kedamaian pikiran adalah sumber utama dari semua kebahagiaan.
Menumbuhkan kedamaian ba�n dalam pikiran adalah hal menyenangkan dan kamu dapat membagikannya dengan orang lain. Misalnya, dengan berla�h meditasi kesabaran, maka kita akan perlahan mengikis kemarahan kita. Dengan berla�h meditasi cinta kasih, maka kita akan menumbuhkan cinta dan mengalami penghen�an kebencian kita. Mulanya hanya sementara, kemudian semakin lama semakin dalam hingga akhirnya ketenangan pikiran kita akan menjadi permanen di masa kini hingga masa depan. (EC)
Pernahkah di antara kita �dak setuju apabila pelaku perundungan ingin menjadi seorang psikolog? Memang terasa �dak adil bagi para korban perundungan melihat pelaku hidup dengan baik, sedangkan korban masih terbayang dengan kejadian di masa lalu.
Siapa yang bisa melarang orang untuk berubah ke arah yang lebih baik? Bahkan Angulimala, pembunuh kejam yang dikenal sebagai pembuat kalung dari jari manusia saja, masih mendapatkan kesempatan karena memahami dan menerima ajaran Buddha untuk berubah. Kalau begitu,
siapa yang bisa melarang seseorang untuk berubah ke arah yang baik?
Banyak di antara kita lebih sering menyesal dibandingkan memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mengubahnya. Demi masa depan, perubahan itu diperlukan mengingat kita masih ada kesempatan untuk berubah. “Memaa�an diri sendiri dan orang lain dari kejadian masa lalu, serta membuat hal-hal yang baru untuk masa depan”. Kalimat ini memang terkesan mudah untuk dilakukan, akan tetapi sulit untuk diterapkan. “Selama seseorang masih memiliki waktu dalam hidupnya, dia
Sumber Foto: Nataliya Vaitkevich dari pexelsdapat melakukan hal-hal yang baik.” Ku�pan Dhammadesana tersebut dibabarkan oleh Bhikkhu A�hadhiro di Ce�ya Dhamma Manggala, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 2022.
Menyesali masa lalu �dak mengubah apa pun. Mengingat kembali pada masa lalu dengan kata ‘andaikan’ juga �dak akan membawa kita kembali ke masa lalu. Apa yang sudah terjadi itulah yang harus kita terima dengan lapang dada. Se�ap hari kita tentunya mempunyai cerita tersendiri dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Namun, �dak akan ada gunanya jika kita hanya meratapi peris�wa yang sudah berlalu.
Bagi seseorang yang memiliki masa lalu kelam, seper� menjadi korban pemerkosaan dan perundungan memang sangat sulit untuk menerima keadaan dan tetap berjuang dengan baik. Sebaiknya mintalah pertolongan profesional dan menghadapinya bersama teman-teman yang baik, sehingga dapat memberikan
perubahan-perubahan kecil untukmu. Seper� Angulimala yang menemukan teman-teman yang baik di hidupnya dan menaa� nasihat-nasihat yang diberikan. Kamu juga bisa menganggap bayang-bayang masa lalu itu sekadar bayangan belaka, sehingga �dak ada lagi perasaan berlebih yang menyertai.
Walaupun rasanya sulit untuk melewa� masa tersebut, percayalah semua masa lalu yang menyebabkan luka membutuhkan waktu dan niat usaha berubah untuk menyembuhkannya. Luka tersebut tentunya akan meninggalkan bekas, tetapi kita dapat memilih untuk mengikhlaskannya daripada melupakan
Dari penjelasan di atas, disampaikan bahwa �dak ada satu pun orang yang bisa melarang kita untuk berubah, bahkan Buddha sendiri. Berdamailah dengan masa lalu dan jalani perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semangat dan jangan takut untuk mencari pertolongan!
Ingatkah kamu? Dulu kita dengan lantang berkata, “Saya ingin menjadi dokter!” dan “Saya ingin menjadi …” yang lainnya. Mata yang membara membawa semangat untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Seiring berjalannya proses dan waktu, mata itu pun semakin terlihat lesu. Sering kali kita menemui ��k jenuh yang membuat kita tak sadar bahwa kita sedang dalam proses berkembang.
Proses demi proses yang dijalani, terlintas banyak pemikiran yang berdatangan dan berlalu. Banyak juga harapan yang muncul dan akhirnya dipatahkan oleh kenyataan. Mengharapkan proses berjalan dengan sedikit hambatan, tetapi nyatanya berjalan dengan sangat berantakan dan sulit diurai seper� benang kusut. Namun, �dak semua perjalanan seper� benang kusut. Seper� yang dikatakan
Bhante U�amo dalam podcast Gita Wirjawan yang mengatakan bahwa segalanya �dak kekal. Kehidupan di alam semesta ini selalu berubah dan penuh dengan ke�dakpas�an. Namun, kita sebagai manusia harus yakin dan berguna dalam menjalankan kehidupan.
Proses untuk tumbuh dan berkembang �dak selalu bisa dilihat secara nyata karena tak semua langsung memperlihatkan hasilnya. Ada proses yang naik dan turun, seper� pada gambar di bawah. Proses naik turun ini sama seper� roda yang berputar, terkadang kita berada di atas dan perlahan berputar ke bawah atau sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kehidupan manusia bersifat dinamis, bukan sta�s. Kehidupan yang naik turun juga mampu membawakan euforia baru untuk menyaksikan tahap proses yang telah dilalui dengan keringat kita sendiri.
Terkadang kita merasa rendah diri dan muncul pikiran-pikiran nega�f di benak kita, seper�, “Kenapa saya bodoh sekali? Teman-teman saya sudah sukses dalam waktu satu tahun”. Memang situasi terkadang menjadi sulit, tetapi setelah ditelaah lebih lanjut ada hal jelas yang memunculkan keresahan, yaitu ‘angka’. Contohnya, “Sudah berumur, tetapi belum sukses” atau “Sudah dua tahun bekerja, tetapi saya tetap begini saja”. Perlu diingat bahwa hidup bukanlah sebuah kompe�si, melainkan sebuah perjalanan.
Membandingkan kehidupan sendiri dengan melihat kehidupan orang lain �dak akan ada habisnya. Hal tersebut tampak sepele, tetapi bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Mempunyai ambisi untuk mengejar cita-cita di masa depan memanglah harus dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa berlari mengejar impian �dak harus menjadi juara satu dengan
menyaingi orang lain. Hal ini karena se�ap dari kita mempunyai jalannya masing-masing. Se�ap dari kita juga �dak bisa memprediksikan hasil dari tujuan yang akan kita capai di masa yang akan datang. Walaupun perjalanan kehidupan terlihat abu-abu, kita harus berhen� membandingkan diri dengan orang lain karena se�ap orang memiliki proses yang unik. Tetaplah semangat untuk mencapai masa depan yang kita inginkan.
Contoh yang dapat diteladani sebagai umat Buddha adalah Hyang Buddha yang telah memberikan semangat dan dedikasi demi mendapatkan obat dari sakit, tua, dan kema�an. Hal ini tak luput dari waktu dan masih sangat relevan di masa kini. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama semangat untuk tetap berproses, bertumbuh, dan berkembang! Jangan lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Dharmayana Buddhist Festival (DBF)
Perayaan Hari Suci Waisak dan ulang tahun KMB Dharmayana Untar kembali dilaksanakan dalam acara Dharmayana Buddhist Festival (DBF). Rangkaian acara tersebut diadakan pada 7–21 Mei 2022. Tahun ini, DBF membawakan tema “ARMOR: hARMOny in diveRsity”. Tema tersebut diangkat dari keberadaan agama Buddha di Indonesia yang membaur menjadi satu dengan budaya-budaya “ARMOR” sendiri melambangkan penjagaan atau perisai terhadap kesatuan dan perdamaian dalam segala keberagaman di Indonesia. Ini tentunya selaras dengan bagaimana pembauran antara agama Buddha dan budaya Indonesia. Acara DBF berjalan di bawah pengawasan Ketua Pelaksana—Cecilia Ang dari Fakultas Psikologi Angkatan 2020 dan dibantu oleh 69 pani�a lainnya. Rangkaian acara dimulai dari pelaksanaan lomba story telling, cerdas cermat, dan poster digital. Selain itu, ada juga Dhammatalk dan Main Event. Dhammatalk kali ini menghadirkan �ga pembicara hebat dari �ga aliran, yaitu Y.M. Bhikkhu U�amo Mahathera, Y.M. Bhiksu Nirmana Sasana, dan Y.M. Khenpo Khentse Norbu Rinpoche. Sedangkan, Main Event sendiri mengundang delapan bhikkhu dengan Y.M. Bhikkhu Nyanagupta sebagai pembicara. Ada keunikan yang bisa ditemukan dari DBF tahun 2022 ini, di mana lomba cerdas cermat terbuka untuk pelajar dari �ngkat SMA hingga mahasiswa. Selain itu, acara diselenggarakan secara hybrid dan merupakan suatu terobosan baru karena belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pada masa sekarang, siapa yang �dak mengenal Video Game? Video Game merupakan teman akrab bagi kita selama Pandemi Covid-19 ini. Keprak�san yang ditawarkan juga sangat banyak. Kita dapat bermain dengan teman tanpa bertemu secara langsung dan �dak perlu mengeluarkan banyak tenaga dalam kegiatan ini. Video Game menjadi topik diskusi yang menarik
dalam kurun beberapa tahun terakhir. Maka dari itu, Divisi Bakat dan Minat dari Badan Pengurus Harian Dharmayana (BPH DM) kembali mengadakan salah satu kegiatan, yaitu e-sport.
Tepat pada 24 Agustus 2022, kegiatan ini ditujukan kepada teman-teman beragama Buddha Universitas Tarumanagara untuk memfasilitasi dan mengembangkan bakat serta minat mereka. Selain itu, terdapat beberapa dampak baik yang dapat diperoleh dari kegiatan bermain bersama tersebut. Contohnya, sebagai sarana rehat untuk melepas kepenatan, meminimalisasi stres, bertemu dengan teman-teman baru dalam lingkup Dharmayana, dan masih banyak lagi. Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu par�sipan kegiatan, Silvia, “Saya bisa menambah relasi dan mendapatkan rasa kekeluargaan melalui kegiatan ini”. Permainan mobile yang dimainkan dalam e-sport adalah Stumble Guys dan dihadiri kurang lebih dua puluh mahasiswa/i Buddhis.
Dhamma Online Studies (DOS) merupakan suatu program kerja KMB Dharmayana Universitas Tarumanagara berupa mendengarkan Dhamma, meditasi, dan menanam tanaman. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mela�h diri dan mengenal Dhamma lebih dalam. Menanam tanaman menjadi hal yang baru di DOS, di mana penanaman jumlah pohon disesuaikan dengan hasil penggalangan dana yang terkumpul.
DOS tahun ini diketuai oleh Liani Cynthia dari Fakultas Psikologi Angkatan 2020 dan dibantu oleh dua puluh pani�a lainnya. Kegiatan DOS dilakukan secara hybrid. Pemaparan Dhamma dilakukan secara daring, sedangkan penanaman pohon dilakukan secara luring yang diwakili oleh seluruh pani�a DOS. Kegiatan menanam pohon ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2022 dan berhasil menanam sebanyak 38 pohon di kebun Vihara Siddharta. Kegiatan ini mengusung tema “Freedom and Power to Create the Life” dan tema tersebut diangkat dari banyaknya makhluk hidup yang mendambakan hidup bebas dan bahagia.
DOS yang diselenggarakan pada tanggal 13–14 Mei 2022 ini memberikan kesan baru terhadap kegiatan belajar Dhamma bersama. DOS biasa dikenal dengan Pekan Penghayatan Dhamma (PPD). Kegiatan DOS kali ini mendatangkan Y.M. Bhikkhu Abhipunno sebagai Bhikkhu Pembimbing, Y.M. Bhikkhu Thiravaro dan Yasa Singgih sebagai pembicara. Walaupun persiapan DOS rela�f singkat, namun bisa dikatakan acara ini berhasil dilaksanakan dengan baik.
Semua penderitaan emosional dalam hidup yang �dak dapat kita tolak adalah fenomena alamiah yang terjadi pada se�ap manusia. Terkadang manusia terlalu melekat pada suatu hal, seolah-olah hal tersebut bersifat kekal. Tentunya hal ini berlawanan dengan konsep yang ada dalam hidup, yaitu Anicca. Para Bhikkhu, walau dengan hadirnya Sang Tathāgata atau tanpa hadirnya seorang Tathāgata, tetaplah berlaku suatu hukum. Dalam Aṅguttara Nikaya, Yodhajiva-Vagga, 124, ada sebuah ku�pan, yaitu “Suatu kebenaran yang mutlak bahwa segala sesuatu yang terbentuk adalah �dak kekal, ... �dak memuaskan, … dan tanpa in� ....”. Hal tersebut melipu� objek, manusia, pikiran, konsep, struktur, peris�wa, dan kepercayaan.
Tanpa disadari, hal ini sebenarnya menyenangkan untuk kita renungkan. Tanpa perubahan atau transisi yang konstan dalam hidup, �dak akan ada hal baru yang tercipta. Tanpa kema�an, �dak akan ada kehidupan. Tanpa adanya tunas, �dak akan ada pohon. Tanpa adanya perubahan siang menuju malam, �dak akan muncul bintang. Semua hal harus memiliki perubahan. Ke�ka kamu menemui diri berada di posisi yang kurang menyenangkan, ingat kembali bahwa semua akan berubah. Jadi, ke�ka segala sesuatu berubah, kita sebagai manusia �dak begitu menderita karena terlepas dari upaya mencegah terjadinya perubahan.
Hal-hal indah akan terjadi, maka nikma�lah. Namun, ini juga akan berlalu dan �dak apa-apa, itulah sifat dari segalanya. Sebenarnya memahami ini memungkinkan kamu untuk lebih menikma� berbagai hal karena tahu semua itu hanya sementara. Hal-hal buruk juga akan terjadi, maka bertahanlah karena itu juga berubah. Namun, sepanjang semua ini, kesadaran tetap hadir secara utuh. Siapa kamu sebenarnya, semua akan tetap sama. Kesadaran adalah satu-satunya konstanta seja� yang ada dalam hidup. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat diandalkan. Selama kamu di sini, maka kamu berada di sini. Segala sesuatu yang lain akan berlalu. Di sini kamu akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang dicari, bukan dalam hal dan barang, bukan juga dalam konsep, ide, maupun keyakinan. (EC)
Pada tanggal 18 Agustus 2022, Berita Dharmayana mendatangi Vihara Siddharta di Banten, Tangerang untuk berkonsultasi Dhamma bersama ahlinya. Pada rubrik Konsultasi Dhamma kali ini, Tim Berita Dharmayana telah menampung berbagai pertanyaan dari pembaca Majalah Berita Dharmayana yang dijelaskan oleh Y.M. Bhikkhu Abhipunno.
Kemelekatan duniawi sebenarnya �dak membatasi kita untuk �dak memiliki apa pun. Tentunya, ada beberapa syarat yang dapat melepaskan kemelekatan dari kehidupan kita. Rasa takut terhadap hal mis�s pas�nya ada di dalam se�ap diri kita. Namun, makhluk Peta sebenarnya merupakan makhluk yang membutuhkan pertolongan kita. Jadi, terdapat berbagai cara untuk melenyapkan rasa takut kita terhadap mereka. Ke�ka kita mengatakan, “Jangan menjadi orang yang terlalu sabar!” maka kitalah yang perlu introspeksi. Apakah cara kita bersabar sudah benar? Perubahan merupakan hal yang pas� terjadi ke�ka berkondisi. Sebagaimana dengan kebahagiaan, �dak ada penderitaan yang �dak berkesudahan. Ambisi �dak selalu nega�f maupun posi�f, semua dilihat kembali bagaimana cara kita berpikir. Terdapat beberapa misteri tentang kelahiran yang �dak kita ketahui, bahkan para yang mulia sekalipun. Jadi, apakah kamu penasaran
Dhamma melalui kode QR di
lebih lengkapnya? Untuk itu, kami mengajak
Nusa Penida telah menjadi primadona selama dua tahun belakang. Pulau yang berada di seberang Pulau Bali ini menjadi salah satu des�nasi yang wajib banget untuk dikunjungi! Untuk menyeberang ke Nusa Penida, kamu harus menggunakan fast boat. Untuk menaiki fast boat, caranya dengan mencemplungkan kaki ke air dengan se�nggi lutut. Saat ombak �nggi, tentunya akan sulit untuk naik. Fasilitas penyeberangan belum terlalu memadai sehingga sangat �dak disarankan bagi para lansia ataupun orang yang sedang �dak fit berlibur ke Nusa Penida.
Selama berkunjung ke Nusa Penida, matamu akan dimanjakan oleh keekso�san objek-objek yang ada di sekitar pantai. Panorama alam beserta keindahan bawah laut yang luar biasa indah ini membuat Nusa Penida mendapat julukan ‘The Blue Paradise Island’. Oh, ya! Perlu diketahui bahwa tempat wisata Nusa Penida memiliki jam operasional selama 24 jam dengan harga �ket yang gra�s, lho! Menarik, bukan? Pas�nya healing kamu �dak akan sia-sia jika berkunjung ke sana.
Selain dibuka selama 24 jam, kamu juga bisa mengis�rahatkan pikiran di pulau ini. Adapun ak�vitas-ak�vitas yang dapat dilakukan, seper� berfoto dan menaiki wahana water sports dengan pemandangan yang indah. Selain itu, kamu juga bisa berenang, menyelam, mendaki gunung, serta mempelajari budaya masyarakat Bali.
Dengan menemukan des�nasi yang tepat agar dapat melakukan berbagai ak�vitas dalam kurun waktu satu hari, kamu bisa memeriksa rekomendasi-rekomendasi di bawah ini!
Nah, des�nasi yang satu ini sudah menjadi des�nasi wajib kalau berkunjung ke Nusa Penida. Pemandangan dari atas bukit benar-benar indah sekali, terutama saat matahari mulai terbenam. Di bawah bukit juga ada pasir pu�h bersih yang sangat mengagumkan, tetapi ha�-ha� saat menuruni bukit. Jalan menuju pantai ini sangat curam dan berbahaya! Namun, bagi kamu yang memang senang berpetualang, dijamin deh �dak akan kecewa dengan pemandangannya!
Sumber Foto: AnywhereIni juga salah satu des�nasi wisata yang pas� diketahui oleh banyak orang. Tidak heran karena tempat ini memang memiliki suasana yang menyenangkan dan pemandangan yang sangat indah. Walaupun tempat ini disebut Pasih Uug , yang berar� ‘pantai rusak’, sebenarnya �dak memiliki pantai sama sekali, lho!
Jika kamu sudah pergi ke Pasih Uug, sekalian saja pergi ke tempat ini! Di Angel’s Billabong , kamu akan disuguhi dengan pemandangan kolam alami yang menghadap langsung ke laut. Eitts … buat kamu yang berpikiran untuk berenang, harus ha�-ha� dan perha�kan kondisi ombak, ya! Sebab ombak di tempat ini cenderung �nggi dan akan sangat berbahaya jika tersapu ke laut.
Di antara semua pantai bertebing yang ada di Nusa Penida, dapat dikatakan bahwa Pantai Suwehan merupakan pantai yang paling mudah dicapai. Untuk mencapainya, kamu hanya perlu menuruni sekitar �ga ratus anak tangga dengan pegangan kayu yang berada di sampingnya. Setelah itu, kamu dapat melihat pantai yang luas dengan sebuah batu tebing runcing yang menjulang sendiri. Pantai ini cenderung kosong karena jarang dikunjungi wisatawan. Namun, kamu harus ha�-ha� ya saat terjadi air pasang! Air laut akan menggerus bibir pantai sampai �dak ada area untuk bersantai.
Setelah mengeksplor
ini!
Nusa Penida, apakah kamu juga ingin liburan ke
sudah dijelaskan, bisa kok hanya sehari backpacker-an
tetap seru menikma� liburan. (EC)
Kepulauan Derawan memiliki sebanyak �ga puluh satu pulau dan terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau. Empat pulau di antaranya yang terkenal, yaitu Derawan, Maratua, Sangalaki, dan Kakaban. Ditempa� penyu hijau dan penyu sisik yang langka, menjadikan pulau can�k ini dicalonkan sebagai situs warisan dunia UNESCO tahun 2005. Kepulauan Derawan memperoleh apresiasi besar-besaran dari para wisatawan karena keekso�san dan keasrian alamnya yang masih terjaga. Hal tersebut membuat gugusan pulau ini dijuluki sebagai ‘Pristine Island’.
Kepulauan Derawan dapat dijangkau dengan tujuan penerbangan ke Berau, lalu dilanjutkan dengan
perjalanan darat sekitar dua jam untuk sampai ke pelabuhan Tanjung Batu. Selama perjalanan, kamu bisa menikma� pemandangan yang tentunya jarang dilihat di perkotaan. Terakhir, dilanjutkan dengan perjalanan laut, yapss ... dengan menggunakan kapal. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan speedboat, lho! Tidak hanya menikma� pantai, ada banyak ak�vitas yang dapat dilakukan, salah satunya snorkeling. Pulau ini ditutupi oleh terumbu karang yang penuh dengan ikan, sehingga kamu cukup berenang sedikit dari pantai untuk menjangkaunya. Di sana, kamu juga bisa bersepeda di sekitaran pantai dan jika beruntung, kamu bisa melihat penyu bertelur pada malam hari.
Sumber Foto: Indonesian Travel dari UrbanasiaDi Pulau Sangalaki, terdapat taman wisata alam yang berfungsi melindungi biota laut. Perjalanan ke pulau ini membutuhkan waktu satu jam dari Pulau Derawan dengan menggunakan speedboat. Di sini, kamu bisa menyaksikan telur penyu menetas dan berenang bersama ikan pari manta yang spesial. Ikan ini merupakan keajaiban kehidupan laut dengan kelebaran sayap mencapai tujuh meter. Spesies ini memiliki habitat terbesar dan dilindungi secara penuh di Indonesia, khususnya di benua Asia.
Setelah puas bermain di Pulau Sangalaki, kita bisa melanjutkan ke des�nasi lain, yaitu Pulau Kakaban. Terdapat sebuah danau di tengah pulau yang penuh dengan ubur-ubur �dak bersengat. Di sana, kamu bisa berenang bersama ubur-ubur dan snorkeling di samping pelabuhan. Nah, jika kamu sudah kelelahan setelah menyisiri pulau demi pulau, kamu bisa mengunjungi tempat makan yang tersebar di sekitar pantai. Harganya pun lebih ramah di kantong dibandingkan dengan tempat makan wisata bahari di tempat lainnya.
Setelah bermain seharian, rasanya belum lengkap jika kamu belum mencicipi makanan khas Berau. Makanan yang dimaksud itu �dak lain dan �dak bukan adalah tehe-tehe atau dikenal sebagai landak laut. Tehe-tehe merupakan hidangan nasi ketan yang dihidangkan menggunakan cangkang bulu landak laut. Cara makannya pun unik karena cangkangnya harus dihancurkan terlebih dahulu untuk mencicipi rasa dari beras ketan di dalam cangkang. Ternyata cangkang landak laut serupa dengan bulu babi itu, lho!
Kepulauan Derawan juga menyediakan beberapa akomodasi penginapan berupa resort, villa, homestay, dan lain sebagainya bagi kamu yang ingin menginap selama beberapa hari. Terdapat fasilitas keren, seper� wahana water sports dan penyewaan sepeda di sekitaran pulau yang akan membuat kamu lebih nyaman.
Jadi, apakah kamu tertarik dengan pulau ini? Jangan ragu untuk mendatangi pulau can�k berpasir pu�h dan berlaut biru super jernih ini, ya! Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang Kepulauan Derawan, kamu bisa mencarinya di internet maupun media sosial. (VW)
Stella Angelina, Mahasiswi Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara.
stellaangelins
Menurut saya, isi (konten) Majalah Berita Dharmayana menarik dan penjelasannya sangat mendetail, baik dari pendahuluan, isi pokok, hingga penutup. Pewarnaan majalah yang eye-catching serta keunikan fitur highlight-nya menjadikan Berita Dharmayana memiliki visualisasi yang berkualitas. Tidak hanya penjelasan tentang Dhamma, tetapi terdapat juga cerita hidup, review, dan lifestyle menarik yang menjadi nilai tambah untuk majalah ini. Hal terpen�ng adalah isi (konten) yang mencerminkan ciri seorang ‘Buddhis’ dalam menjaga fisik dan mental dengan cinta kasih dan toleransi. Sukses terus untuk Tim Berita Dharmayana dan semoga majalah ini dapat terus menginspirasi umat Buddha di luar sana. Semangat!
Angelin Winingsih, Mahasiswi Interna�onal Business Economic and Trade, Universitas HeZhou.
Sebagai pembaca, saya sangat merasakan kehangatan dari majalah ini. Banyak sekali cerita-cerita menarik yang mengajarkan saya untuk lebih mengenal kehidupan dan diri sendiri. Tak hanya itu, isi majalah ini juga sangat informa�f, bahkan terdapat banyak sekali tips maupun pengetahuan baru. Setelah membaca Majalah Berita Dharmayana, banyak cerita ataupun pertanyaan beserta jawabannya yang relate dengan kehidupan saya. Saya juga merasa kalau majalah ini membawakan cerita ataupun kisah-kisah yang menenangkan ha� saya sebagai seorang pembaca. Last but not least, isi majalah ini sangat menarik, colorful, �dak membosankan, informa�f, dan rapi. Hal ini membuat saya merasa bahwa Majalah Berita Dharmayana cocok untuk dibaca oleh semua usia dan kalangan.
Menurut saya, Majalah Berita Dharmayana itu paket komplet! Kontennya beragam, informa�f, dan bermanfaat banget bagi pembacanya. Berita Dharmayana juga memberikan rekomendasi hiburan, seper� novel dan film. Hal yang paling aku suka adalah “Kisah Burung Puyuh yang Tak Bisa Terbakar” karena kita bisa mengambil sisi posi�f dari suatu kisah. Selain itu, ada rekomendasi wisata Pink Beach yang bikin aku ingin pergi ke sana. Semangat terus untuk Tim Berita Dharmayana!
Alissa Angelia, Mahasiswi Hukum, Universitas Airlangga.
Berita Dharmayana merupakan sebuah media untuk mempelajari Dhamma secara menarik karena mempunyai banyak informasi seputar Buddha Dhamma yang bisa diperoleh. Berita Dharmayana sangat direkomendasikan bagi orang yang ingin mengenal dan mempelajari Dhamma se�ap saat. Dari segi tampilannya, Berita Dharmayana sangat nyaman untuk dibaca dan informasi yang disampaikan juga sistema�s sehingga mudah dipahami. Semoga Berita Dharmayana dapat konsisten dan selalu meningkatkan kualitasnya. Semangat!
Namo Buddhāya, Cici-Cici semua. Kami selaku Tim Berita Dharmayana Universitas Tarumanagara, mengucapkan terima kasih kepada Cici semuanya. Terima kasih atas segala waktu yang telah diluangkan untuk membaca Majalah Berita Dharmayana dan tanggapannya terhadap majalah kami. Seluruh tanggapan yang diberikan akan menjadi refleksi dan sarana dalam membangun Berita Dharmayana untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Semoga Cici-Cici sehat selalu dan senan�asa berada di dalam perlindungan Sang Triratna. Sādhu … Sādhu … Sādhu ….
Selamat datang di Ekspedisi Buddhis pertama Berita Dharmayana! Kali ini, kami akan membawa kamu jalan-jalan ke Candi
melalui salah satu seri buku yang diterbitkan oleh
“Cerita Relief Borobudur, Kammavibhaṅga”, ditulis
Founda�on. Buku ini
Bhikkhu Anandajo�.
Candi Borobudur merupakan monumen Buddhis terbesar di dunia dan salah satu pencapaian budaya teragung umat manusia. Pencapaian itu berupa candi yang pahatan batunya dapat melukiskan dan memberikan pelajaran yang banyak. Sebagai umat Buddha, sangat disayangkan jika kita �dak mengetahui cara mengar�kan relief ini. Tentunya kami akan menjabarkan denah Candi Borobudur dan cara mengar�kannya di sini!
Di dasar Candi Borobudur yang kini tertutup oleh tanah, terdapat gambaran naskah Kammavibhaṅga yang menceritakan tentang cara kerja karma dan hasilnya. Ssst … sudut kecil pada bagian ini bisa diakses, lho! Bagian ini merupakan bagian terpen�ng pada monumen, diabadikan oleh fotografer asal Jawa bernama Kassian Cephas. Di lapisan-lapisan atasnya, terdapat cerita yang berjenis Lalitavistara, Jātaka, Avadāna, dan juga permulaan dari gambar karya utama, yaitu Gaṇḍavyūha. Sementara itu, di kidung puncaknya mengisahkan tentang perjalanan spiritual pemuda di sepanjang jalan Hyang Bodhisattva yang dinamakan Lalitavistara.
Di dinding-dinding
2.672 panel. Ada sebanyak 1.460 panel nara�f yang
Mungkin saat kita pergi ke Candi Borobudur, kita belum bisa ataupun belum paham bagaimana cara membaca relief. Namun, tenang saja, di buku ini kamu akan diperlihatkan bagaimana cara membaca relief ini. Kita dapat memulai dari bagian kanan relief, terlihat bahwa para pemburu menggunakan busur dan panah untuk berburu makanan. Selanjutnya, di bagian tengah terlihat orang-orang yang berbahagia atas hasil berburu dan memasaknya. Sedangkan di bagian kiri dapat dilihat adanya seseorang yang meninggal maupun sakit di usia yang sangat muda. Relief ini menggambarkan ajaran Buddha yang menjelaskan bahwa pembunuhan dapat membuat seseorang berumur pendek.
Nah, tadi kita telah mempelajari cara membaca relief. Jika kamu penasaran dengan relief-relief lainnya, kamu bisa membaca seri buku Cerita Relief Borobudur. Di dalam seri ini terdapat juga beberapa buku yang digolongkan berdasarkan jenis cerita, lho!
Kita semua pas� pernah merasa pesimis dan terpuruk akan suatu hal dengan merasa bahwa segala sesuatu sangatlah impossible untuk diwujudkan. Dengan perasaan takut, kita enggan memulai suatu aksi, bahkan bermimpi pun �dak berani. Manusia memang selalu ingin dirinya terlihat sempurna, tetapi pada kenyataannya semua orang memiliki kekurangan. Di sini kita akan membahas bagaimana belajar dari kekurangan dan mengubahnya menjadi mo�vasi untuk meraih mimpi.
Semuanya berasal dari bagaimana cara otak bekerja. Kita menciptakan pemikiran dan sudut pandang atas sinyal yang dibentuk dengan menempatkan situasi terburuk, supaya dapat mengan�sipasinya terlebih dahulu. Sudut pandang ini akan memengaruhi bagaimana kita menyikapi suatu hal. Kita kerap takut akan kegagalan, tekanan, dan perkataan orang sekitar. Sesungguhnya, kegagalan itu �dak selamanya buruk. Berani untuk bangkit dari kegagalan dan melihat masa depan yang masih panjang, sehingga dapat mengubah kegagalan menjadi sebuah harapan. Secercah harapan inilah yang membawa kita satu langkah lebih dekat dengan peluang tercapainya mimpi.
Memang semua ini mudah untuk diucapkan dan sulit untuk dilakukan,
�dak seindah dan semulus cerita yang ada di media massa. Namun, kita �dak akan tahu bagaimana hasilnya jika �dak pernah mencobanya. Alangkah baik bila kita se�daknya pernah berusaha untuk meraih mimpi daripada �dak memulainya sama sekali. Jika kita �dak pernah mencoba, rasa penyesalan mungkin dapat menghantui kita di masa mendatang. Sesungguhnya, gagal dan terpuruk adalah siklus yang lumrah dialami oleh se�ap orang, maka kita hendaknya menghadapi hal tersebut dengan bijaksana.
Se�ap rintangan hidup merupakan suatu perjalanan pahit yang mendatangkan kehidupan lebih berwarna ke depannya. Seper� hasil peneli�an dari Meinel (2011), menyatakan bahwa ide, kreasi, dan inovasi akan berkembang jika mereka diberikan tempat untuk bertumbuh. Dengan makna tersirat, kita �dak boleh menutupi tempat tersebut dengan ketakutan dan ke�dakinginan untuk mencoba.
Semua perilaku dan pemikiran kita akan menentukan bagaimana kita di masa depan nan�. Kita belajar dari pengalaman hidup kita sendiri. Dari yang �dak tahu apa-apa dalam suatu hal, menjadi terampil dan profesional dalam bidang tersebut. Ubahlah kata “Impossible” menjadi “I’m possible!” . (JMS)
Pernahkah kamu merasa relevan dengan kalimat di atas? Hal ini disebut sebagai self-sabotaging yang �dak dapat dikenali dan berujung menyalahkan diri sendiri atas perilaku yang telah dilakukan. Hal ini juga dikenal sebagai disregulasi perilaku yang dapat disadari maupun �dak, tergantung dari �ngkat kewaspadaan kita. Sabotase diri terlihat seper�:
Kerap terjadi ke�ka kamu lebih memilih untuk menonton, bermain handphone, atau �dur daripada melakukan pekerjaan. Hal ini cenderung mengarah pada prokras�nasi yang merugikan diri sendiri, serta �dak sehat untuk jasmani dan ba�n, lho!
Tidak semua hal dapat berjalan seper� apa yang diinginkan. Perfeksionisme terjadi jika kamu terlalu keras pada diri sendiri sehingga merasa �dak pernah puas. Jangan sampai lupa untuk mengapresiasi hal-hal yang sudah berjalan baik dalam hidupmu sendiri, ya!
Hmm, kalau satu ini pas� sudah pada tahu, kan? Adiksi atau rasa suka berlebihan terhadap sesuatu yang mengarah pada hal nega�f, terutama dalam kesehatan dan hubungan yang �dak baik. Ada beberapa di antaranya seper� adiksi terhadap makanan, alkohol, obat-obatan, kegiatan berbelanja, dan perjudian.
“I’m tired of this feeling that plagued me all the time, makes me doing things wrong when all I want to do is right.”Sumber Foto: Karolina Grabowska dari pexels
ini bisa diminimalisasi dengan
merespons
diri sendiri. Terdapat berbagai cara untuk mengatasi
dalam diri, seper� dengan belajar untuk meningkatkan rasa
dalam diri atau untuk
mencintai
sendiri. Rayap
secara instan,
mudah untuk diatasi, tetapi kita dapat
mencegah perkembangannya lagi. Hal tersebut tentu
untuk mulai bangkit kembali menjadi kepribadian yang lebih baik. Jika kamu mengalami kesulitan, jangan pernah takut untuk mencari
ya! (EC)
爱,是谁的生命里没有爱? 今天 我们就来说一说爱的层次。根据 Y.M. Bhikkhu Uttamo 所言,度过了这段年 华,我们不再貌美如花。爱一个人是 以外表判断的。在面临老年,外貌慢 慢退化,使另一半对你不再仰慕。这 种爱从来都不坚固,这就是所谓爱的 最低层次。高矮、胖瘦、帅美、富贫 ,这一切都是短暂的,直到有一天你 就会发现这些全都会消失的。我们今 天能够昂头挺胸地走路,但三十多年 后可能会弯着腰走。有句话说,“我很 欣赏他,因为他有责任感,我能够依
面的压力。更好的是我们主动去爱, 抱着一种我会让他过上幸福生活的信 念。像是“无论他做任何事,我仍然 爱他。无论他做任何决定,我依然替 他感到开心。不强求必须和他在一起 ,但只希望他能天天都感到快乐”。 比喻,自己一心想要种稻谷,肯定能 丰收稻谷;一心想要种爱,肯定也会 有爱的收获;这才是真爱。如果只是 幻想或者自己想得到却没有那个心去 爱别人,这不是真正的爱。爱的定义 不是天天要捆绑在一起,但最重要的 是彼此内心是否还心有灵犀。 很多歌手认为嫉妒是爱的标志 。但在佛教概念中嫉妒却是愚蠢的行 为和自私的倾向。我们要是看自己爱 的人跟别人一起,心里会有一种害怕 失去的感觉。我们要学会放手让他走 ,成全他人开心。一男一女一起出去 不一定是喜欢的表现,对吧?因此, 爱是很美,但不是件简单的事。说起 来似简单,但做起来很难。父母抚养 我们,可并不害怕失去我们,而是放 手让我们去追求自己向往的生活。他 们只希望我们能够过得快乐、开心。 这才是爱最高的层次。
Love. Who doesn’t have love in their life? So, today we will talk about the level of love. According to Y.M. Bhikkhu U�amo, as we have done through the ages, we are no longer beau�ful. Love builds on visualiza�on. Once you ge�ng older, your appearance is slowly deteriora�ng, making your life partner doesn't admire you anymore. This kind of love isn’t firm, so loving physical appearance is the lowest level of love. Either you’re tall or short, chubby or skinny, handsome or beau�ful, wealthy or poverty, it’s temporary and all can fade away. We can walk straight today, but we may walk stooped a�er thirty years. Someone says that, “I am into him because he is a responsible person and I can rely on him. This is the reason why I love him”. It is not love, but a spiritual necessity.
So, what is the highest level of love? The answer is, “I wish he will be happy, but I'm not a�ached to the feedback he gives”. There is an analect of Buddhism, like, “May all beings be happy”, which means let everyone be happy. It is the power of love which can spread happiness to people. Ideally, both couples can love each other. But if there are two op�ons, will you choose to be loved or take the ini�a�ve to love?
Ones who loved deserves to feel the care of love. Whenever we are with people we hate, it makes us unhappy and can give us a lot of nega�ve stress. It will be be�er if we take the ini�a�ve to love and keep a belief that I will let him live a happy life. Like, “I s�ll love him no ma�er what he does. Whatever he decides, I will be happy too. Never ask him to stay with me, but only wish him to be happy”. There is an analogy if you want to plant rice, you will reap rice; if you want to plant love, you will reap love; this is true love. If it's just a fantasy or what you want, but you have no heart to love others, it's not true love. Love doesn’t force someone to stand by my side, but the connec�on between heart-to-heart innerwards. Many singers say that jealousy is a sign of love. But in Buddhism, jealousy is a sign of stupidity and selfishness. If we see our girlfriend or boyfriend walking with other people, we feel afraid to lose. We have to let it go, let them be happy. A man and a woman walking together doesn’t mean like each other, right? So, love is beau�ful, not an easy ma�er. It is easy to say, but hard to do. Parents raise us but not afraid to lose us, let us go away to pursue our desired life. They only want us to be happy and cheerful. It is the highest level of love.
Image Source: UndrawMakanan vegetarian terdiri dari masakan yang memenuhi standar vegetarian, yaitu �dak memasukkan daging maupun produk-produk hewani. Ada beberapa restoran vegetarian di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Salah satunya berada di daerah Permata Taman Palem Blok A1 No. 2, tepatnya di depan Superindo. Restoran ini berdiri dengan nama House of Rainbow dan pertama kali dibuka pada tahun 2019.
Menu-menu vegetarian House of Rainbow selalu siap sedia se�ap harinya. Dari golongan sayur, terdapat cah jamur, cah tempe kecap, cah sayur buncis, rendang, cah capcay, cah sayur asin, dan lainnya. Ada juga kwe�au goreng, cun kien, bihun goreng, soto tangkar, ifumie, kari bihun, mie kangkung, bihun bebek, dan bakmi yam. Restoran ini juga menyediakan aneka olahan berbentuk daging, yaitu fuyunghai, samcan, bebek peking, dan chasio. Ada juga beberapa menu spesial saat imlek, seper� ham choi kon, lo han cai, ayam lengkuas, bis�k lada hitam, ikan asam manis, dan ikan bakar.
Pada umumnya, makanan vegetarian terkenal dengan harga yang cukup mahal karena dibuat dengan bahan yang cukup sulit untuk diolah. Namun, di restoran House of Rainbow menjual makanan vegetarian dengan harga yang terjangkau. Terlihat dari harga makanannya, yaitu satu porsi nasi dan empat jenis lauk cukup dengan harga Rp22.000,-. Cara mereka menyajikan makanan terlihat bersih. Se�ap lauk diambil dengan sendok yang telah disediakan.
Tidak hanya makanan, mereka juga menyediakan bermacam-macam minuman, seper� es teh manis, es kiamboi, dan es kopi susu. Es kiamboi memiliki rasa yang sangat segar dengan campuran rasa asam dan manis. Ada beberapa kiamboi dalam satu gelasnya sebagai penambah asam dan rasa segar dari minuman itu. Es kopi susu di restoran ini memiliki rasa pahit dari kopi yang cukup kuat, rasa manis dari gula, dan sedikit rasa susu dengan tekstur yang ringan. (E)
Tahukah kamu bahwa hewan tertua yang masih hidup adalah hiu greenland? Hiu ini berusia 400 tahun, lho! Meskipun bisa hidup begitu lama, akhirnya akan ma� juga seper� makhluk hidup lainnya. Namun, bagaimana jika kamu diberi tahu bahwa ada biota yang bisa hidup selamanya? Hewan itu disebut ubur-ubur abadi. Ubur-ubur abadi atau Turritopsis Dohrnii adalah jenis ubur-ubur yang dapat membuat dirinya menjadi fase anak atau fase polip dalam kondisi tertentu.
Umumnya, ubur-ubur berhabitat di air hangat, tepatnya di Laut Karibia. Sebenarnya, masa hidup ubur-ubur hanya selama lima tahun. Nah, bagaimana cara Turritopsis Dohrnii hidup abadi? Jadi, ke�ka mereka dewasa dan terkena stres akibat pengaruh lingkungan, sakit, atau tua, mereka dapat mengubah diri menjadi fase polip. Lalu, mereka tumbuh kembali ke fase dewasa.
Terdapat fakta-fakta menarik lain tentang biota laut abadi ini, lho! Apa saja, sih?
1. Bisa menempel di kapal kargo Tidak hanya menempel sesaat, ubur-ubur ini bisa menempel dalam waktu yang sangat lama, sehingga persebarannya bergantung pada kekuatan tubuhnya dan arus air.
2. Bisa mengubah selnya sendiri
Turritopsis Dohrnii dapat mengubah selnya sendiri menjadi sel yang berbeda. Ini mengakibatkan adanya perubahan bentuk tubuh secara keseluruhan.
Mereka seakan-akan dapat mencurangi kehidupan karena sudah berusia tua dan �dak ma�. Meskipun begitu, bukan berar� mereka �dak bisa ma� sebagai korban pemangsaan atau menderita penyakit. Hingga saat ini, para ilmuwan masih mempelajari ubur-ubur abadi untuk tujuan medis, sehingga dapat membantu pasien yang sakit di masa depan.
3. Regenerasi yang menguntungkan Regenerasi ini sangat menguntungkan karena ubur-ubur ini sangat berbahaya bagi spesies lain yang memakannya.
Sangat menarik, bukan? Laut ternyata menyimpan begitu banyak rahasia bumi. Bahkan masih ada banyak lagi rahasia laut yang belum kita ketahui, lho! (VW)
Ci, apa yang dimaksud dengan SekBer PMVBI?
SekBer PMVBI merupakan singkatan dari Sekretariat Bersama Persatuan Muda-Mudi Vihara-Vihara Buddhayana Indonesia. Sebuah wadah bagi teman-teman PMV/C (Persatuan Muda-Mudi Vihara/Ce�ya) berkumpul, saling mengenal, dan menjadi saudara/i yang memiliki semangat Buddhayana. PMVBI memiliki susunan kepengurusan juga, yaitu ada SekJen (Sekretariat Jenderal) di pusat dan SekProv (Sekretariat Provinsi) di daerah-daerah untuk membantu PMV/C. SekBer PMVBI DKI Jakarta tersebar ke 23 provinsi di Indonesia. Tugas aku dan rekanku di sini adalah mengenalkan dan mempererat antarvihara di Jakarta. Semisal, Vihara A dengan Vihara B belum saling kenal, kita yang menjembatani supaya mereka bisa berkenalan dan sharing tentang kegiatan mereka. Selain itu, kita turut membantu teman-teman yang datang dari berbagai daerah yang akan kuliah atau kerja di DKI Jakarta dan memperkenalkan Vihara atau Ce�ya yang ada di DKI Jakarta. Hal ini bertujuan agar teman-teman yang baru datang ke Jakarta bisa ak�f juga di Vihara atau Ce�ya.
Sudah berapa lama Cici ak�f di kegiatan keagamaan? Saat ini, sering kali aku melihat banyak mahasiswa ataupun yang seusia dengan kita �dak ingin terlibat ak�f di kegiatan keagamaan. Apa yang menjadi alasan Cici untuk mengiku� kegiatan-kegiatan keagamaan?
Aku sudah berada di SekBer PMVBI DKI Jakarta selama enam tahun. Tiga tahun pertama aku menjabat sebagai Wakil Sekretariat Bersama provinsi DKI Jakarta dan akhirnya sekarang aku dipercaya menjadi Ketua Sekretariat Bersama DKI Jakarta. Dulu saat muda, aku sulit untuk pergi ke vihara, lebih memilih untuk menonton Doraemon. Ada Cici Pembina menjadi salah satu mo�vasi aku untuk pergi ke vihara. Beliau �dak pernah menyerah dengan anak yang “bandel”. Beliau memiliki ketulusan ha� untuk melayani dengan memberikan perha�an yang kita perlukan. Maka dari itu, aku memiliki mo�vasi, “Aku ingin menjadi Cici ini saat aku dewasa”. Walaupun terkadang ada perasaan bosan dan lebih asyik hangout dengan teman, tetapi kembali lagi ke pikiran masing-masing. Tidak semua sesi sharing Dhamma itu membosankan. Kadang kita tercerahkan secara �dak langsung atau bahkan �dak kita sadari. Walau begitu, efeknya bisa dirasakan ke�ka di luar vihara. Oleh karena mo�vasi, maka sampai sekarang aku masih ak�f dalam mengiku� berbagai kegiatan dan acara.
Ci Yuli Ci YuliAku pernah mengiku� dua organisasi, yaitu di vihara dan SekBer PMVBI. Aku lebih prefer ke organisasi vihara karena ruang lingkup �dak terlalu besar, jadi bisa merasakan kekeluargaan yang sesungguhnya. Sebenarnya di SekBer PMVBI DKI Jakarta �dak buruk, tetapi ke�ka menjadi seorang ketua akan merasa berat karena per�mbangannya sangat banyak. Tidak semua anggotanya berasal dari Jakarta dan memiliki kepribadian yang sama. Ini menjadi suatu tantangan besar yang harus dilalui sehingga harus berani mengutarakan pendapat kita. Untuk posi�fnya, aku dapat belajar mengenal orang lain dan menempatkan posisiku ke�ka bersama anggota lainnya. Hal itu �dak kita pelajari di sekolah maupun di kuliah karena hanya kita yang bisa memosisikan diri kita. Aku sangat bersyukur di SekBer PMVBI DKI Jakarta karena mendapatkan relasi dari berbagai daerah. Kalau kata orang, “Coba join SekBer, siapa tahu ketemu jodoh”. SekBer PMVBI DKI Jakarta juga mempunyai event nasional yang berbeda se�ap akhir tahun, mendatangkan seluruh teman SekBer PMVBI dari 23 provinsi. Jadi, kita bisa mengenal orang-orang di luar sana.
Jujur, ke�ka aku masih menjadi wakil SekBer PMVBI DKI Jakarta, aku sempat putus asa dan berniat untuk keluar karena �dak kuat dengan situasi kondisi. Mungkin karena dulu aku masih muda dan baper, �dak semua berjalan sesuai ekspektasi. Ada rasa ingin bebas mengunjungi vihara mana pun sebagai umat dan �dak menyentuh organisasi. Namun, aku berprinsip jika mereka bersama dengan aku, mungkin kita bisa sama-sama berkembang menjadi lebih baik. Sampai sekarang, aku mempunyai komitmen, “Ayo kita bantu sampai mereka �dak butuh bantuan kita lagi!”
Teman-teman semua, kita �dak boleh memandang rumput tetangga lebih hijau karena rumput kita jauh lebih hijau. Bahkan orang lain yang bukan beragama Buddha, mereka bisa menikma� dan menjalani meditasi selama berjam-jam. Kenapa kita �dak bisa? Jadi, coba kita lihat lurus ke depan. Apa yang membuat kita datang ke vihara? Apa hanya karena kita sedih sehingga kita pergi ke vihara? Namun, kita �dak pernah datang ke vihara ke�ka senang. Jadi, sebenarnya untuk apa? Kalian dan aku pun masih muda, tentunya mempunyai banyak tenaga dan krea�vitas dalam diri. Jangan disimpan hanya untuk diri sendiri karena dapat berguna di lingkungan sekitar kita. Hal yang kamu pelajari di vihara atau organisasi, �dak semua bisa didapatkan pada saat kuliah, sekolah, bahkan saat kerja. Bahkan, teman-teman yang kita jumpai di vihara, belum tentu pernah bertemu di luar vihara, lho! Jadi, ayo jangan patah semangat! Kita sama-sama tumbuh kembang untuk perkembangan Buddha Dhamma. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan kita yang mulai, apakah mungkin orang lain yang memulainya terlebih dahulu? Tentu saja, �dak. Kalau kita saja �dak percaya, bagaimana orang lain bisa percaya? (FE)
Apakah Cici memiliki pesan-pesan kepada kami?Ci Yuli
Menurut Cici, apa saja dampak posi�f dan nega�f setelah rajin mengiku� kegiatan ataupun organisasi keagamaan?Ci Yuli Ci Yuli
Akupunktur atau tusuk jarum adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam ��k akupunktur tubuh. Menurut ajaran, ilmu akupunktur dapat memulihkan kesehatan dan kebugaran, terutama dalam mengoba� rasa sakit serta menyeimbangkan energi. Ilmu akupunktur tradisional Tiongkok telah ada sejak ribuan tahun lalu, kemudian diadaptasi kembali dalam versi lebih modern, yaitu akupunktur medik. Sejumlah pakar menduga Kaisar Shen Nung adalah penemu pengobatan akupunktur dan dihorma� sebagai Bapak Pengobatan Tradisional Tionghoa.
Cara kerja akupunktur adalah melalui perangsangan pada ��k-��k tubuh, baik dengan jarum, bahan listrik, ultrasound, thermal, dan laser. Terapi ini
dilakukan untuk berbagai tujuan, yaitu promo�f, preven�f, kura�f, dan rehabilita�f. Sejak pertengahan abad XX, terdapat ilmu kedokteran yang membahas mengenai peneli�an akupunktur dengan mengiku� kaidah ilmiah dari beberapa negara di dunia. Peneli�an tersebut mencakup berbagai bidang, seper� analgesik, regulasi fungsi organ, neuroendokrin, imunologi, dan lain sebagainya. Negara yang telah memanfaatkan akupunktur untuk mengop�malkan program IVF (In Vitro Fertilization), antara lain Jerman, Denmark, Swedia, Tiongkok, dan Australia.
Akupunktur bukan lagi hal baru bagi banyak orang yang pernah hidup dengan berbagai rasa sakit pada bagian tubuhnya. Hal ini juga telah diterima secara luas di beberapa kalangan komunitas medis dan di kalangan masyarakat. Contohnya, beberapa prak�si akupunktur banyak membantu dalam menuntaskan persoalan kesehatan secara fisik. Oleh karena itu, akupunktur menjadi pilihan yang tepat untuk penyembuhan beberapa penyakit, seper� nyeri punggung dan leher, osteoartri�s, sakit kepala kronis, sakit bahu, kanker, kram menstruasi, serta perawatan kesuburan.
Akupunktur juga memiliki efek samping, yaitu:
A. Kelelahan B. MemarSetelah menjalani terapi akupunktur, adakalanya kamu merasa kelelahan. Sebenarnya ini bukan efek samping yang berbahaya, melainkan kamu hanya perlu beris�rahat.
Reaksi lainnya, yaitu kedutan pada otot. Efek samping satu ini harus diwaspadai jika menjadi kejang yang parah. Segera beri tahu prak�si akupunktur yang melayani kamu.
Dalam beberapa kasus, tubuh bisa memberikan reaksi memar pada area bekas tusukan jarum. Tidak perlu khawa�r terhadap efek samping ini karena �dak akan menyebabkan rasa sakit, hanya ke�daknyamanan seke�ka.
Adakalanya jarum dimasukkan terlalu dalam sehingga bisa mengakibatkan cedera organ.
Akupunktur memang merupakan pengobatan alterna�f, tetapi tetap memiliki beberapa efek samping. Jadi, pilihlah terapismu dengan bijak, ya! (E)
Sumber Referensi: 1. Darmawan, Abimanyu and Berawi, Khairun Nisa and Karimah, nisa and Wahyudo, Riyan. (2019). Efek�fitas Terapi Akupunktur terhadap Penderi ta Hipertensi. Jurnal Kesehatan dan Agromedicin, 6 (2). ISSN 2356-332X 2. Ernst, G., Strzyz, H., & Hagmeister, H. (2003). Incidence of adverse effects during acupuncture therapy—a mul�centre survey. Complementary therapies in medicine, 11(2), 93-97.Hari itu aku berbaring menatap langit-langit kamar �durku hingga larut, hanya mengkhawa�rkan masa depan. Overthinking semalaman membuat aku bangun agak kesiangan. Aku berencana mulai mengerjakan projek-projek, tetapi seper�nya hari sudah agak siang, lebih baik besok baru dikerjakan. Aku pun menunda pekerjaanku lagi. Malam harinya, aku kembali overthinking dan �dur larut lagi. Ak�vitas seper� itu terjadi berulang kali.
Beberapa tahun kemudian, kulihat teman-temanku sudah cukup sukses, memiliki tabungan besar, mobil, rumah, dan pekerjaan yang layak. Aku pun kembali mempertanyakan keberhasilanku. “Kenapa aku belum?”
Pada akhirnya, Tuhan lagi yang aku salahkan. “Aaah … mungkin Tuhan �dak membiarkanku untuk sukses.”
Setelah beberapa hari, akhirnya aku menelepon teman yang sukses itu. “Hei, teman! Bagaimana kabarmu sekarang?” sapaku, berpura-pura baik.
“Maaf, aku sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan. Aku akan meneleponmu kembali besok!” jawab teman itu.
“Kenapa orang ini selalu sibuk? Padahal dia sudah sukses,” pikirku kesal.
Keesokan harinya, aku menunggu telepon itu seharian, tetapi hasilnya nihil. Karena sudah lama menunggu, aku menelepon kembali temanku itu untuk mendapatkan rahasia suksesnya. “Hei, teman. Kamu �dak jadi meneleponku?”
Temanku pun menjawab, “Kamu dari dulu hingga sekarang selalu seper� itu. Nan� tetap menjadi nan� dan besok tetap menjadi besok. Kamu pas� menyalahkan Tuhan lagi, kan? Tuhan juga turut andil. Namun, jika kamu �dak bergerak sama sekali, Tuhan juga akan lepas tangan!”
Aku tertegun mendengar kalimat itu dan mulai tersadar. Sejak saat itu, aku sudah menger� dan mengubah kata ‘nan� lah’ dan ‘besok lah’ menjadi hari ini.
Dessy Pra�wi, S.Pd.
Kepala Sekolah
Menurut saya, temanya sangat essential dan mendasar. Sering sekali kita fokus mengejar masa depan, kemudian lupa untuk mensyukuri apa yang kita punya saat ini. Bahkan, kadang kita sering menyepelekan apa yang sudah kita miliki, seakan-akan ini semua mudah kita dapatkan.
Tidak hanya itu, perbuatan kita saat ini juga sudah pas� menentukan arah masa depan kita. Kita yang melakukan, kita juga yang menerima hasilnya. Seper� se�ap bangun �dur kita bertanya pada diri sendiri, perbuatan apa yang akan kita lakukan untuk menyambut masa depan yang lebih baik lagi. Pertanyaan ini terkesan sepele dan biasa. Hanya orang yang sering melakukan self-reflection akan memiliki awareness dan mindfulness untuk bisa hidup sebagaimana mes�nya.
Pen�ng
adalah baik belajar dari masa lalu. Namun, jangan lupa
untuk hari ini karena hari ini akan menjadi
Apa yang akan kita raih di masa mendatang,
memanfaatkan warisan
hari ini. Hasil
kita
Tema ini dapat menginspirasi dan memberi solusi bagaimana cara menggapai masa depan yang bahagia. Sifat dari kehidupan adalah �dak kekal dan selalu mengalami perubahan. Perubahan bisa bersifat posi�f maupun nega�f. Jika kita melihat dan menyadari kebenaran ini, tentunya kita harus belajar hidup realis�s dan menjalani hidup sesuai kadarnya. Maka, kita harus mampu untuk mengondisikan dan mengembangkan hal-hal posi�f dalam diri kita.
Dalam peribahasa Jawa terdapat ungkapan bahwa, “Urip Kudu Urup, Supayo Iso Nguripi”. Ar�nya, kita hidup harus terus bergerak, berusaha, berkarya, dan selalu mampu menginspirasi kehidupan, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Kita harus hidup mandiri dan bertahan di atas kaki sendiri. Namun, di sisi lain kita juga harus bisa menjadi inspirasi bagi kehidupan orang lain. Tujuannya agar mereka mampu hidup lebih baik dan semangat untuk mencapai kebahagiaan lahir dan ba�n.
Selain itu, kita mampu menginspirasi dan memberi solusi bagi orang lain dengan melakukan perbuatan baik. Kecerdasan, keuletan, dan kegigihan �dak akan sempurna jika �dak dilandasi dengan kebajikan. Maka, jangan lelah untuk selalu berbuat bajik.
Sumber Foto: Freepik dari freepikDalam kehidupan terdapat �ga masa waktu, yaitu masa lampau, saat ini, dan masa depan. Hyang Buddha selalu meni�kberatkan perha�an pada saat ini, seper� salah satu ajarannya, yaitu meditasi. Kita diminta untuk menyadari saat ini dengan cara sadar akan keluar masuknya napas. Orang yang berfokus dengan masa kini bukan berar� �dak ada planning untuk masa depan. Kita boleh planning dan mengiku�nya, berar� saat ini kita sedang mengerjakan rencana tersebut. Seper� saat meditasi, kita merasakan tubuh kita saat ini.
Masa depan pas� ditentukan dari apa yang kita perbuat, pikirkan, dan katakan. Ini akan menentukan nasib kita ke depannya. Nasib di sini mengar�kan apa yang terjadi pada apa yang kita alami dan rasakan. Nasib juga ditentukan dari yang kita lakukan saat ini dan masa lampau. Masa lampau bisa menjadi masa sebelum kehidupan ini. Jika kehidupan di masa lampau kita melakukan karma berat (Garuka Kamma), maka buah karmanya sangat berdampak. Jika dipertanyakan mana yang lebih kuat masa lalu atau masa kini, jawabannya adalah tergantung. Perbuatan masa lampau sangat besar, tetapi perbuatan masa kini biasa saja, maka hasil karma masa lampau tetap lebih berdampak kuat dan begitu sebaliknya.
Kita �dak akan bisa mengubah masa lampau, hanya bisa mengubah saat ini. Hyang Buddha �dak memuji stagnasi, lebih memuji peningkatan dan perkembangan dalam kebajikan, seper� “Hari ini kamu berjuang dengan baik, besok kudu lebih baik dari kemarin”. Contohnya, hari ini kita berdana Rp10.000, maka besok harus lebih daripada itu, bukan tetap di Rp10.000 tersebut.
Biasanya kamu menemukan kekhawa�ran dalam perjalanan ke masa depan. Kekhawa�ran ini datang dari ke�daktahuan. Cara untuk menghilangkannya, yaitu dengan yakin terhadap apa yang diberikan dan ditanam karena �dak akan sia-sia. Prinsip saya adalah dengan adanya penderitaan akan membuat kita lebih kuat. Kita harus berani mengambil kesempatan, tetapi kita juga harus memiliki kesabaran dan ketabahan. Kita harus bijak untuk mengetahui apa yang bisa kita kendalikan atau �dak. Jika bisa kendalikan, maka kita buat keputusan. Jika �dak bisa, maka kita harus tabah (acceptance). Be wise, be smart, we will have less worry.
Pattidana pada awalnya dimulai ke�ka Raja Bimbisara berdana kepada Hyang Buddha, tetapi dia masih mendengar suara-suara tangisan. Suara tangisan tersebut milik para leluhur dan makhluk yang berhubungan karma dengannya. Hyang Buddha memberi tahu bahwa suara tersebut dapat diatasi dengan Pattidana. Pattidana diambil dari Sigālovāda Sutta, “Sutra Bak� Anak Terhadap Orang Tua”. Upacara tersebut dilakukan untuk berdana kepada Bhikkhu, melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka yang membutuhkan, seper� leluhur dan makhluk di alam lain.
Ce�ya Dhamma Manggala (CDM) mengadakan Pattidana se�ap tahunnya sejak tahun 1993. Perbedaan upacara Pattidana CDM dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu adanya altar-altar tambahan, seper� altar paramedis dan orang yang telah meninggal karena Covid-19. Upacara Pattidana tahun ini dihadiri oleh 15 Bhikkhu. Upacara ini tentunya lebih baik dari tahun demi tahun. Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi, yang mana mempermudah penyebaran informasi kepada umat yang ingin menda�arkan leluhurnya. Selain itu, pada saat pandemi, penerapan protokol kesehatan diperketat, sehingga upacara dapat diadakan secara hybrid. Proses penda�arannya mayoritas dilakukan melalui website untuk meminimalisasi terjadinya kontak fisik.
CDM mempunyai prinsip untuk mencari tahu apa yang diperlukan dan mencoba untuk melayani dengan semaksimal mungkin. Sebagaimana pihak Ce�ya mengalokasikan Sanghadana kepada para Bhikkhu dengan memahami keperluan mereka, berupa jubah, tempat �nggal, obat-obatan, dana perjalanan, dan lainnya. Selain itu, terdapat donasi dari para donatur Pattidana yang akan dialokasikan kepada orang yang membutuhkan dana dan beasiswa, serta membantu KMB Universitas.
Upacara ini diselenggarakan oleh pengurus CDM dan dibantu oleh para mahasiswa Buddhis lebih dari 20 universitas dan para relawan. Tentunya, terdapat pihak-pihak umum yang terlibat dalam penyelenggaraan upacara ini, yaitu yayasan, Bhikkhu, dan sponsor. Kita dapat berbuat baik melalui upacara ini dengan mendoakan para leluhur, mengenal tradisi dan sejarah keluarga, mendengarkan Dhamma, serta memprak�kkan perbuatan-perbuatan baik lainnya.
Selain upacara Pattidana, CDM juga mengadakan banyak kegiatan Buddhis lain, yaitu kegiatan perayaan besar Buddhis, seper� Kathina, Waisak, dan Asadha. Lalu, ada juga perayaan ulang tahun Brahmā Sahampa� (Se Mien Fo), meditasi, bimbingan pranikah dan pemberkatan, pelayanan kedukaan, konseling, dan Visuddhi. Sembahyang Se Mien Fo biasa dilakukan pada hari Kamis dengan mengiku� tradisi Thailand. Setelah sembahyang, tentunya umat akan diajak untuk mengiku� kebak�an di hari Minggu. Sebagai acara penutup tahun, CDM juga menyelenggarakan hari Me�a. Sangat mudah bagi orang yang ingin membantu kegiatan di Ce�ya dengan menjadi pani�a. Orang-orang bisa langsung mendatangi dan mengajukan diri untuk berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan di Ce�ya Dhamma Manggala (CDM). Namun, tentunya harus profesional dan mengiku� prosedur yang ada, ya! (E & VW)
Pada zaman dahulu kala di Kerajaan Seri, hiduplah seorang pedagang tembikar bernama Serivan. Dia merupakan orang yang jujur dan �dak mencari keuntungan yang berlebihan. Namun, Serivan memiliki rekan kerja yang sangat tamak. Dia berdagang dengan menipu dan menembak dengan harga yang mahal. Di suatu waktu, mereka berdua melewa� Sungai Telavāha untuk pergi ke Kota Andhapura. Keduanya membagi daerah dagangan sesuai kesepakatan bersama. Masing-masing dari Serivan dan rekannya mulai mengelilingi kota untuk menjual dagangan mereka.
Di kota itu, terdapat keluarga kaya yang jatuh miskin karena semua anak laki-laki beserta hartanya habis dan hilang. Hanya tersisa seorang gadis beserta neneknya yang bertahan hidup dengan kerja upahan. Saat masih kaya, mereka memiliki kendi emas yang tertutup oleh tumpukan tembikar. Kini, kendi itu berdebu sehingga tak tampak kilauan emasnya.
Suatu hari, sang gadis sangat menginginkan perhiasan. Di tengah-tengah keterbatasan uang, sang gadis mengusulkan untuk menjual kendi emas yang �dak terpakai. Sang nenek pun menyetujuinya. Tidak lama kemudian, datanglah sang pedagang tamak yang menawarkan perhiasan kepada keluarga tersebut. Mereka mempersilakan masuk si pedagang tamak, kemudian menunjukkan kendi emas berdebu itu untuk ditukarkan menjadi uang supaya bisa dibelanjakan perhiasan.
Sang nenek bertanya kepada sang pedagang tentang apakah kendi tersebut dapat dijual dengan harga mahal. Pedagang tamak lalu mengambil kendi tersebut dan menyelisiknya dengan begitu lama. Dia menggunakan jarum untuk menggoreskan permukaan kendi tersebut. Saat itu juga dia menyadari harga jual kendi tersebut sangat mahal. Namun, dia berbohong bahwa kendi tersebut sama sekali �dak bernilai dan melemparkannya ke lantai. Pedagang tamak kemudian pergi begitu saja dari rumah sang nenek.
Di sisi lain, terjadi kesepakatan bersama antara Serivan dan pedagang tamak itu. Pedagang baru bisa mencoba peruntungan di daerah dagang rekannya setelah sang rekan pergi. Jadi, setelah pedagang tamak meninggalkan daerah dagangannya, datanglah Serivan di dekat rumah gadis dan sang nenek. Gadis itu kemudian mengulangi permintaannya lagi pada Serivan untuk menjual kendi emas tersebut. Pedagang Serivan yang mendengarnya pun mendatangi sang gadis dan mendengar penjelasannya terkait pedagang tamak yang mengatakan bahwa kendi itu tak bernilai.
Pedagang Serivan ingin membeli kendi tersebut. Sang nenek heran dan menanyakan harga kendi tersebut. Serivan menjawab kalau kendi itu bernilai seratus ribu keping emas, tetapi dia tak punya keping emas sebanyak itu. Sang nenek merasa senang dan menukarkan barang dagangan Serivan dengan kendi emas tersebut.
Setelah melakukan transaksi, Serivan mendapatkan kendi emas dan sang nenek mendapatkan barang serta lima ratus keping emas. Setelah itu, Serivan pergi menaiki sebuah kapal, sedangkan pedagang tamak kembali untuk mengambil kendi emas. Akan tetapi, kendi tersebut sudah dijual kepada Serivan. Dia pun mengejarnya, tetapi semua telah terlambat. Serivan sudah berlayar jauh. Lalu, pedagang tamak tersebut marah besar hingga meninggal di tempat. Sejak saat itu, pedagang tamak lahir menjadi Devada�a dan menaruh dendam pada Serivan yang menjadi Bodhisattva di kehidupan selanjutnya.
Dari cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa saat melakukan suatu hal sebaiknya dilakukan dengan tekad yang baik dan jujur, jangan seper� pedagang tamak. Kisah ini pernah diceritakan oleh Hyang Bhagava untuk membabarkan Dhamma kepada seorang Bhikkhu yang menyerah dalam upaya pela�han dirinya. (EJ)
Kita bisa belajar dari banyak hal. Mulai dari kehidupan sehari-hari, sekolah, pengalaman orang lain, hingga dari hewan, lho! Maka dari itu, Majalah Berita Dharmayana akan menyajikan sebuah sajian filosofi mengenai angsa. Siapa yang �dak familier dengan unggas satu ini? Si can�k dengan bulu pu�h yang terlihat sangat halus, tak lain adalah angsa.
Angsa sering sekali digunakan sebagai simbol dalam mo�f ba�k Indonesia, salah satu contohnya ba�k “Duo Angsa” dari Provinsi Jambi. Kenapa harus angsa? Sebab angsa merupakan unggas yang can�k dan anggun. Selain itu, angsa melambangkan kese�akawanan dan kese�aan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana angsa berpindah tempat dengan menggunakan formasi seper� huruf V. Formasi ini digunakan untuk mempermudah dan memperingan angsa lainnya dalam menembus dinding udara. Kekompakan angsa harus kita teladani sebagai bagian dari suatu kelompok, kita harus kompak agar bisa mencapai tujuan yang lebih baik lagi. Angsa juga selalu bergan�an memimpin kelompoknya. Begitu pula manusia, kita harus bisa memercayai orang lain karena kita �dak dapat melakukan semuanya sendirian.
Angsa merupakan hewan yang bersifat monogami sehingga mereka hanya bisa bersama dengan satu pasangan saja. Oleh karena itu, angsa sering dijadikan sebagai simbol cinta seja�. Sering juga kita melihat angsa berenang dengan sangat anggun, tetapi di balik keanggunannya, angsa menyembunyikan sepasang kakinya yang bekerja keras. Sama halnya dengan kita, alangkah lebih baik jika kita bekerja dalam diam sehingga orang lain �dak perlu tahu perjuangan yang telah kita lakukan.
Kesimpulannya, sebagai manusia kita harus mau belajar dari segala hal, termasuk dari angsa. Bagaimana angsa dapat saling memercayai satu sama lain, se�a terhadap pasangan dan teman, dan bagaimana mereka membawa diri dengan elegan. Tidak menunjukkan kelemahan ataupun kerja keras kita pada orang lain. Maka dari itu, jadilah seper�
Dharmayana Fun (DM FUN) merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Badan Pengurus Harian Dharmayana (BPH DM) dari Divisi Bakat dan Minat (Banat). Ide DM FUN kali ini adalah 3 Minutes Change Challenge, di mana �ga orang akan melukis dengan watercolor dan di se�ap �ga menit harus bertukar lukisan pada teman sebelahnya. Ke�ga orang yang mengiku� 3 Minutes Change Challenge ini, di antaranya Jus�ne Salim, Vanessa Claravia, dan Jovina Arienne. Yuk, simak kesan dan pesan mereka selama mengiku� challenge ini!
Jovina Arienne - FSRD.DI'20 “Awalnya bingung ingin melukis apa, jadi kita terus mencari inspirasi melalui internet. Namun, setelah melalui proses melukis, ternyata hasil akhirnya sangat berbeda dari sumber inspirasi kita. Hasilnya bahkan jauh lebih bagus dari yang telah kita bayangkan. Mengiku� kegiatan 3 Minutes Change Challenge dari DM FUN ini benar-benar seru! Banyak hal yang terjadi di luar ekspektasi!”
Jus�ne Salim - FT.Ars'21
“Seru banget ikut kegiatan 3 Minutes Change Challenge Banat kali ini. Kita dapat mengombinasikan sisi krea�f dari �ga orang yang berbeda. Hal uniknya adalah ke�ka kita ber�ga memiliki konsep gambar masing-masing, tetapi saat telah berpindah tangan, konsep lukisan terus berubah dikarenakan perpaduan krea�vitas dari �ga orang. Kegiatan kali ini sangat inova�f dan seru, jadi �dak sabar menan�kan kegiatan DM FUN selanjutnya!”
Vanessa Claravia - FSRD.DI'20
“DM FUN yang paling berbeda dari yang lain! Di sini, kita perlu melukis selama �ga menit dengan ide yang terlintas di kepala dan langsung digambarkan ke kertas. Kita juga diminta untuk bertukar kertas dan mendapatkan lukisan milik orang lain yang harus dikreasikan lagi. Alhasil kita menciptakan �ga lukisan dengan sentuhan karakteris�k berbeda dari masing-masing diri kita. Yang bisa ditarik dari kegiatan
DM FUN ini adalah ke�ka mendapatkan kertas baru dari orang lain, kita seolah-olah mendapatkan lingkungan baru. Itu membuat kita perlu menyesuaikan kembali pada se�ap lukisan dan tetap berjalan terus. Ditunggu DM FUN yang �dak kalah menarik lainnya!”