Art of Leaving

Page 1

ARTS OF LEAVING ARTS OF LEAVING JUNI 2023 EDISI KE-70 32 Law & Buddhist 08 Sajian Utama 46 Cerita Pendek

Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Alumni Dharmayana 1993-1997

TIM REDAKSI BERITA DHARMAYANA 2022

/ 2023

Ketua Redaksi

Jennifer Juyanto

Wakil Bidang Redaksional

Cindy Amelia

Wakil Bidang Operasional

Emillio Chandra

Sekretaris

Sylvia Shasmita

Divisi Dana dan Bursa

Erni Heryanti

– Charence Gurion – Shelly

Kusuma – Kennale Justin Wang

– Natasya Ratna Mudita

– Felicia Margaret Wonoredjo

– Angelina Laurentcia

Divisi Sirkulasi dan Humas

Penasihat

Rektor Universitas

Tarumanagara

Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan,

M.T., M.M., IPU., ASEAN Eng.

Pembina

Ketua Lembaga Kemahasiswaan

dan Alumni Universitas

Tarumanagara

Dr. Adianto, M.Sc.

Pembimbing

Y.M. Bhikkhu Cittagutto

Mahathera

Y.M. Bhiksu Nirmana Sasana

Penanggung Jawab

Ketua Umum Dharmayana

Universitas Tarumanagara

Feyrent Leony Agatha

Namo Buddhāya,

Bendahara

Sharron Dharmawati

Divisi Jurnalisme

Phoebe Cecilia Anggreiny

– Elsa Chai – Erlinda – Felicia Ellen

– Cendana Suryani – Yenita

– Jennifer Susanto Teo

– Wendy Bunandi

Divisi Editing

Jeslyn Meydiana Setiawan

– Agnes Silvia – Angelica Laurence

– Septiany – Nicolas Phi – Andjelia

Divisi Layout

Andreas Jonatan

– Elysia – Levina Halim Wijaya

- Kelly Anggrica – Tamara Larissa

– Hans Sidharta Muljo – Stephanie

Florencia – Aurelia Febrianti

DARI REDAKSI

Febriyanni Nico

– Cherry – Jonathan Young

– Shindy Clara – Anggita Stavy

– Marcella – Jonathan Young

Alamat Redaksi

Sekretariat Dharmayana

Universitas Tarumanagara

Gedung M lt. 2

Jalan Letjen S. Parman No. 1

Jakarta Barat 11400

Email

beritadharmayana85@gmail.com

No. Rekening BCA : 4840315661

a.n. Sharron Dharmawati

Semakin kita dewasa, semakin banyak hal yang membuat kita tidak nyaman, bimbang, ataupun rindu dengan masa lalu. Namun, kita pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai di masa depan. Untuk mencapainya, tentu terdapat banyak pengorbanan, seperti jauh dari rumah atau keluar dari zona nyaman.

Banyak sekali ketakutan untuk menghadapinya. Maka dari itu, Majalah Berita Dharmayana Edisi ke-70 mengangkat tema "Art of Leaving". Terkadang, kita harus meninggalkan seseorang yang dicintai, situasi yang terjadi, atau hal yang kita miliki. Kita melakukan ini bukan sebagai rintangan, melainkan sebuah penyemangat. Hal itu menjadikan alasan bagi kita untuk tetap maju dan berproses agar memiliki hidup yang lebih bermakna lagi. Kita juga harus ingat bahwa perpisahan yang baik akan menjaga pintu rumah tetap terbuka ketika kita pulang.

Melalui Majalah Berita Dharmayana Edisi ke-70, semoga pembaca dapat semakin berani untuk keluar dari zona nyaman dan memperoleh manfaatnya. Kami segenap Tim Berita Dharmayana mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu secara morel maupun materiel. Semua bantuan digunakan sebagai sarana perilisan Majalah Berita Dharmayana untuk penyebaran

Dhamma

Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.

Mettacittena, Tim Berita Dharmayana 2022/2023

3 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA DARI REDAKSI
8 Sajian Utama - The Art of Leaving - Gain by Letting Go - Leaving the Past to Find More Opportunities - Things We Left Behind 16 Lifestyle How to Stay Sane from ‘Crowded Mind’ 7 Maskot Berita Dharmayana Pengenalan Maskot Berita Dharmayana 18 Dhamma in Chinese 意识行善 20 Artikel Dhamma Simplicity in Life Opini BD 22 Filosofi Beautiful Lotus Flower 25 Dhamma in English Vinaya Piṭaka in Everyday Life 26 Psikologi Self-regulation in VIA Character 30 32 Law & Buddhist The Fundamental Teaching of Buddha DAFTAR ISI

yang masih ingin berlangganan Majalah Berita Dharmayana dapat mengirimkan data diri berupa nama, nomor HP, dan alamat lengkap dengan subjek “LANGGANAN BD” ke email beritadharmayana85@gmail.com atau nomor Whatsapp 089502759088.

36 Kesehatan Terapi Chiropractic, Apa Manfaatnya? 38 Komik Buddhis Fulfilled Heart by Sharing Lintas BD - Metta Day XXVIII - Pekan Penghayatan Dhamma 2023 44 Cerita Pendek Taken for Granted 46 Ekspedisi Buddhis Peninggalan Agama Buddha di Museum Nasional 48 35 Bicara Santai tentang Dhamma Bersama Y.M. Bhiksu Bhrada Pala Mahasthavira (Suhu Xian Bing) 40 BD Mania 42 Cerita Buddhis Cinca Manavika, Gadis yang Menebar Fitnah Kuliner Susah Cari Makanan Vegetarian? 50 Infografis 51 34 Travelling Berkunjung ke Pagoda Tertinggi di Indonesia Grief is Not a Sign of Weakness PENGUMUMAN ! Namo
Bagi
NOT FOR SALE
Buddhāya, Majalah Berita Dharmayana Edisi 69 dan 70 tidak dikirim personal lagi.
BADAN PENGURUS HARIAN KMB DHARMAYANA PERIODE 2022/2023 & TIM REDAKSI BERITA DHARMAYANA EDISI 69 & 70 MENGUCAPKAN Selamat Hari Trisuci Waisak 2567 B.E./2023

Pengenalan Maskot Berita Dharmayana

Namo Buddhāya, BD Mania.

Pada edisi kali ini, Tim Berita Dharmayana akan memperkenalkan maskot baru Berita Dharmayana, yaitu “Semitta”, singkatan dari Semut Kalyāna-mittatā

Kalyāna-mittatā memiliki arti teman baik. Maka dari itu, Semitta akan menjadi teman baik BD Mania juga. Maskot digambarkan dengan “semut” karena semut memiliki filosofi yang menarik tentang kebersamaan. Semut juga merepresentasikan kerja sama yang begitu kompak dengan bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama.

Terdapat beberapa unsur pada maskot BD dan pastinya memiliki arti masing-masing. Yuk, kita simak di bawah ini!

1. Semut bermakna sifat teman yang baik.

bermakna sebagai teman yang baik, kita perlu membantu teman kita ke arah yang baik pula, begitu pun sebaliknya.

Oren melambangkan semangat. Biru melambangkan bakti.

Semitta tidak hanya dapat ditemui dalam Majalah Berita Dharmayana saja, lho! Semitta juga akan ada di platform Berita Dharmayana lainnya. Jadi, jangan kaget kalau bertemu dengan Semitta, ya!

Namo Buddhāya, teman-teman semua. Perkenalkan namaku Semitta.

7 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA MASKOT BERITA DHARMAYANA
2. Buku Dhamma 3. Warna
BD
.

THE ART OF LEAVING

Hal tersulit dalam kehidupan adalah ketika seseorang harus meninggalkan sosok yang ia cintai. Saat kita menghadapi situasi tersebut, terkadang rasa bersalah akan muncul dalam diri kita. Sebagai contoh, seorang ayah pergi bekerja sehingga harus meninggalkan anak balitanya. Ketika dihadapkan oleh tangisan sang anak yang mencarinya, beliau akan merasa tidak tega meninggalkannya. Contoh lain, seorang anak yang harus meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.

Namun, akan ada masa di mana kehidupan harus tetap berjalan. Seorang ayah harus bekerja dan seorang anak harus melanjutkan pendidikan, serta mencari pekerjaan. Kita bisa saja berada di tempat yang sebelumnya tidak pernah kita kunjungi dan harus melakukan hal yang belum pernah dilakukan. Bahkan, kita juga dapat melakukan

petualangan hidup baru selagi kita bisa. Bagi kita yang belum dewasa dan merasa bersalah karena meninggalkan rumah, perlu diketahui bahwa kita tetap memiliki tempat untuk pulang.

Maka dari itu, ketika meninggalkan keluarga, teman, ataupun lingkungan, alangkah baiknya jika perpisahan dilakukan dengan baik. Perpisahan yang baik dapat diwujudkan dengan meminta izin serta memberikan penjelasan tanpa kekerasan, pemberontakan, dan sebagainya. Setelah berpisah, tetap menjaga kontak dan hubungan, khususnya dengan keluarga. Bisa sesekali bertukar kabar, memberikan perhatian kecil, mengirimkan pesan suara, atau media lainnya. Hal ini dapat dilakukan untuk melepas rindu sesaat ataupun menunjukkan perasaan kita pada mereka. Jika kita mengalami perpisahan dan tetap menjaga hubungan baik, maka kita dapat kembali pada mereka yang kita tinggalkan.

Dengan meninggalkan rumah ataupun lingkungan sebelumnya, kita dapat menemukan petualangan baru yang membuat kita lebih bahagia. Orang-orang yang ditinggalkan juga akan mengerti setelah melihat seberapa banyak pertumbuhan yang kita dapat. Mencoba melakukan sesuatu yang baru merupakan sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang. Terkadang, kita harus meninggalkan sesuatu untuk tumbuh.

Namun, bagaimana cara kita untuk mengurangi rasa bersalah dan takut karena harus meninggalkan rumah atau merantau?

1. Berusaha secara maksimal

Berusaha untuk melakukan segala hal dan mendapatkan pencapaian secara maksimal, baik dalam pendidikan maupun pekerjaan. Hal ini dapat membuat orang-orang yang kita tinggal menjadi bangga.

2. Tetap memberikan dan menanyakan kabar

Memberikan kabar kepada sanak keluarga dan menanyakan kabar mereka secara rutin ternyata banyak manfaatnya. Selain mengurangi kekhawatiran orang terdekat, kita juga dapat melepas rindu kepada mereka, lho!

3. Mengevaluasi dan selalu mengubah diri menjadi lebih positif Kita perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku negatif yang telah dilakukan. Pilih lingkungan positif yang dapat membuat kita aktif mengubah diri. Dengan begitu, kita dapat memberikan dampak yang positif dalam mengurangi rasa bersalah tersebut.

4. Menjaga diri Menjaga diri dengan memilih teman, lingkungan, makanan, dan pergaulan merupakan salah satu tanggung jawab kita terhadap diri sendiri. Dengan demikian, kita tidak menyepelekan kebebasan yang telah diberikan oleh orang tua.

5. Menjadi asertif Selain perasaan bersalah, terdapat juga perasaan takut. Seperti hasil wawancara mahasiswa perantauan pada penelitian Vivianti (2018), yaitu perantau kerap kali memiliki ketakutan terhadap penolakan teman-teman barunya. Oleh karena itu, mereka sering menerima ajakan teman-teman baru walau tidak suka dengan ajakan tersebut. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya komunikasi asertif melalui ungkapan-ungkapan atau keputusan diri sendiri secara terbuka, langsung, dan jujur kepada mereka.

Dengan adanya perpisahan dan tujuan pergi yang baik, bukan berarti kita meninggalkan keluarga dan lingkungan secara permanen. Pasti akan selalu ada cara untuk pulang.

Sumber Referensi:

1. Inspired by @thetinywisdom (Instagram)

2. Herlambang, A. A. (2018). RASA BERSALAH PADA MAHASISWA PERANTAU YANG MEMILIKI PRESTASI AKADEMIK RENDAH (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

3. Vivianti, A., Maulidiyah, S., & Santi, D. E. (2019). HUBUNGAN PENERIMAAN SOSIAL DENGAN ASERTIVITAS PADA MAHASISWA YANG MERANTAU. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 2(1), 245–253. Retrieved from https://ejournal.unwha.ac .id/index.php/snami/article/view/696

9 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA SAJIAN UTAMA

Gain LettingbyGo

Ketika lulus sekolah, banyak dari kita merasa sedih karena harus berpisah dengan teman terdekat kita. Saat itu, akan ada momen di mana kita berandai-andai; “Ah ... kalau saja nanti kita bisa berada di kampus yang sama.” atau “Kenapa waktu terasa pendek sekali?”. Ada juga pengalaman serupa ketika kita harus pindah ke kota lain, meninggalkan teman-teman kita. Pastinya terasa berat ketika harus meninggalkan dan ditinggalkan oleh orang terdekat.

Perpisahan sangat lumrah terjadi di kehidupan kita. Meski begitu, berkali-kali menjumpai perpisahan tetap membuat kita merasa berat setiap kali menghadapinya. Perasaan berat itu terbesit dari adanya ketakutan akan pemikiran, seperti “Bagaimana jika saya tidak bertemu dengan orang itu lagi?” atau “Bagaimana jika saya dilupakan oleh orang itu?”. Singkatnya, perpisahan menjadi salah satu kata yang memiliki konotasi buruk di mata orang banyak. Padahal, perpisahan tidak selalu seburuk itu.

Bagian tersulit dari perpisahan adalah mengikhlaskan orang tersebut untuk menjadi lebih baik. Mengikhlaskan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tentunya membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang.

Mengikhlaskan berarti mengerti bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat tidak kekal (Anicca). Oleh karena itu, perlu sifat Anicca yang

tinggi untuk benar-benar bisa merasa ikhlas. Secara tidak langsung, menghadapi perpisahan merupakan salah satu bukti kalau kita sudah dewasa.

Perpisahan merupakan bukti lain bahwa manusia bisa belajar menjadi orang yang lebih baik lagi. Ketika menghadapi perpisahan, orang yang meninggalkan kita selalu memberikan kesan kepada kita. Dari kesan itu, kita bisa belajar menjadi orang yang lebih baik. Mungkin tanpa sadar, kita telah memberikan pelajaran yang berharga kepada orang lain. Perpisahan juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap pertemuan karena setiap pertemuan selalu ada titik perpisahannya.

Perpisahan adalah salah satu bentuk dukkha yang disebabkan oleh kemelekatan atau Upādāna. Dalam ajaran Hyang Buddha mengenai hukum sebab musabab yang saling bergantungan (Paticcasamuppāda), terdapat hal dinamakan kemelekatan. Kemelekatan berasal dari nafsu (Tanhā). Kita senang menggenggam hal yang menyenangkan kita. Oleh karena itu, kita kerap kali bersedih saat melepaskan hal yang disenangi.

Sumber Foto: www.freepik.com

Tertulis dalam Dhammapada syair 210: “Janganlah melekat pada apa yang dicintai atau yang tidak dicintai. Berpisah pada mereka yang dicintai dan bertemu dengan mereka yang tidak dicintai, keduanya merupakan penderitaan.”

Sumber Foto: www.pin.it.com

Lalu, bagaimana cara agar kita dapat menerima sebuah perpisahan? Ada beberapa hal yang bisa kita pertimbangkan ketika menghadapi sebuah perpisahan, yaitu:

1. Kita harus mengerti bahwa sesuatu di dunia ini bersifat tidak kekal

.

Hyang Buddha mengajarkan tentang Tiga Corak Umum atau Tilakkhana. Salah satu isinya Anicca atau ketidakkekalan. Semua orang di dunia ini akan menghadapi perpisahan. Entah itu orang kaya, miskin, muda, tua, laki-laki, ataupun perempuan.

2.Tetap memiliki ketabahan dan kesabaran saat menghadapi perpisahan

Dunia ini tidak akan hancur ketika kita berpisah dengan orang terdekat kita. Dengan ketabahan dan kesabaran, perpisahan yang kita hadapi justru bisa menjadi awal yang baru.

3.Kita bisa mencoba untuk mengaktifkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat

Mengikhlaskan kepergian seseorang bukan berarti kita melupakannya, tetapi mampu dengan tulus melepas kepergian orang itu. Terkadang, kita akan menyibukkan diri agar bisa mengalihkan pikiran kita dari perpisahan dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Setiap perpisahan selalu meninggalkan kesan yang mendalam, entah itu kesan baik ataupun buruk. Memang sulit untuk mengikhlaskan seseorang, tetapi menerima sebuah perpisahan dengan lapang dada itu membuktikan kalau kita sudah dewasa. Oleh karena itu, jangan terlalu lama terpuruk karena perpisahan, ya! (FE)

Sumber Referensi:

1. https://www.buddhayana.or.id/artikel/dharma/3/mencintai-mengikhlaskan

2. https://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=1013

3. https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/piya-vagga/

SAJIAN UTAMA 11 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA

LEAVING THE PAST TO FIND

MORE OPPORTUNITIES THE PAST TO FIND

Terkadang, hidup seperti roket. Semakin tinggi perjalanan kita, semakin banyak pula yang harus kita tinggalkan. Namun, kita dapat melihat pemandangan yang lebih luas di perjalanan ini. Meninggalkan sesuatu, seperti tabiat lama, zona nyaman, mantan kekasih, ataupun orang-orang yang tidak kita sukai. Dengan membuka diri, kita dapat menemukan beberapa kesempatan yang sebelumnya tidak terlihat. Memang tidak menyenangkan untuk keluar dari zona nyaman, tetapi kita harus mengambil segala kesempatan untuk menggapainya.

pada masa lalu hanya akan membawa kesengsaraan. Memikirkan kemelekatan pada kenangan, emosi, dan orang-orang di masa lalu membuat kita tidak ingin meninggalkannya. Dengan memikirkan masa lalu yang tidak menyenangkan, tentu akan membawa perasaan negatif.

Namun, di antara semua kepemilikan, terdapat satu hal yang sering membuat kita memiliki pemikiran yang tertutup. Hal tersebut adalah ide. “Kita tidak boleh mengawini sebuah ide”, begitu ucapan dari Angga Dwimas Sasongko. Ketika kita terlalu terobsesi dengan sebuah ide, kita cenderung menutup semua pendapat dari orang lain. Pikiran yang tertutup akan membuat diri sulit untuk menemukan inovasi baru.

Jika kita masih melekat dengan apa yang dimiliki, maka akan muncul penderitaan. Ketika apa yang kita miliki hilang dan hancur, di sanalah letak penderitaannya. Terjebak dan melekat

Dengan open minded, kita dapat menemukan berbagai perbedaan persepsi. Contohnya, mencari tahu bagaimana pemikiran, kesulitan, dan kebutuhan orang lain, serta apa yang harus diperbaiki dalam diri kita. Dengan memiliki pemikiran seperti itu, maka terdapat ruang bagi kita untuk menemukan inovasi. Tujuannya supaya bisa menjawab keluhan atau apa pun yang diinginkan. Berani memberikan inovasi terhadap permasalahan yang ada akan melatih kita untuk membuat keputusan yang baik.

Sumber Foto: www.pexels.com

Berdasarkan contoh di atas, dapat diketahui bahwa open minded berarti membuka segala kesempatan yang ada dan tidak takut untuk menjalani perubahan. Selain open minded , kita juga harus bisa memperjuangkan perubahan yang terjadi. Jika menemukan perubahan dalam lingkungan, kita seharusnya tidak hanya menerima dengan lapang dada, tetapi kita juga harus memiliki growth mindset. Daya juang yang tinggi, keinginan untuk berkembang, tidak mudah putus asa, dan berpikir bahwa kegagalan dapat memberikan kesempatan dan pertumbuhan.

Growth mindset merupakan keadaan ketika individu percaya bahwa suatu pencapaian atau prestasi dapat diraih melalui usaha dan kerja keras. Cara berpikir ini dapat dilatih dengan mengenali kelemahan diri, melihat tantangan sebagai kesempatan, serta melihat kegagalan sebagai pembelajaran. Tidak harus dari kegagalan diri sendiri, kita juga dapat mempelajari kegagalan orang

Sumber Referensi:

lain. Tentu saja usaha dan kerja keras ini memerlukan konsistensi dan kesabaran.

Kembali dengan open minded, belakangan ini banyak sekali yang telah menerima perubahan. Namun, juga ada kata ‘terlalu’ di dalamnya. Open minded memang diartikan sebagai keterbukaan terhadap sesuatu yang baru, tetapi kita perlu mengingat dengan batasan yang dimiliki. Batasan sebagai umat manusia yang tinggal di Indonesia adalah norma-norma masyarakat, budaya, dan peraturan yang ada.

Masa lalu cukup menjadi kenangan. Move on dari masa lalu untuk membuka pikiran dan pandangan. Temukan berbagai kesempatan yang ada. Gigih dan yakin pada diri sendiri untuk mengembangkan diri. Lihatlah kegagalan sebagai pembelajaran. Kita juga perlu mengingat bahwa sikap terbuka bukan berarti membiarkan segala hal dapat masuk tanpa dipilah.

1. Sumedho, A. V. (2012). Empat Kebenaran Mulia. Yogjakarta: In Sight.

2. Angga Sasongko: Scaling Up a Creative Business with an Impact | Endgame S2E26 - YouTube

Sumber Foto: www. freepik.com

13 EDISI 70 - 2023
BERITA DHARMAYANA
SAJIAN UTAMA

THINGS WE LEFT BEHIND

Dunia selalu mengalami perubahan, termasuk semua hal di sekitar kita. Benda-benda yang kita sayangi hingga status sosial yang kita miliki, semua dapat berubah setiap saat. Demikian pula perasaan nyaman yang seketika dapat berubah menjadi tak nyaman atau sebaliknya. Hal tersebut sering terjadi karena inilah proses kehidupan. Manusia yang perlahan menua, sakit, bahkan mengalami kematian merupakan sebuah fenomena kehidupan yang tak dapat ditolak oleh siapa pun. Meskipun begitu, jika kamu ditanya mengenai perpisahan, apakah kamu bisa dengan mudah menerimanya?

Sehening apa pun sebuah perpisahan, pasti akan selalu menyisakan isak tangis dan kenangan yang enggan pergi. Terkadang butuh waktu lama untuk memahami mengapa hal itu harus terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu, kita akan memahami alasan di balik sebuah kejadian yang dialami. Kejadian yang harus terjadi sekarang akan mengubah dan membawa kita pada kejadian baru di kemudian hari. Di awal penerimaan, kita mungkin akan diliputi oleh kemarahan dan kekecewaan. Perasaan tersebut sungguh wajar karena memang butuh waktu untuk dapat melepaskan sesuatu. Namun, di balik itu semua, kita harus percaya bahwa kita akan baik-baik saja pada satu titik tertentu.

Terkadang hal inilah yang banyak dilewatkan pada masa penerimaan kenyataan. Setiap orang yang datang ke dalam hidup pasti memberikan pelajaran. Meskipun pada satu masa kita harus berpisah karena hal baik atau buruk, kita akan belajar dari mereka di masa lalu.

Semua hal yang ada di dunia ini tidak selamanya ada di kondisi yang sama. Perpisahan yang menyakitkan sekalipun tidak selamanya menyakitkan, tetapi bisa menjadi sebuah pembelajaran. Sebab itulah Guru Agung Buddha menempatkan dukkha sebagai kebenaran yang pertama. Dukkha tidak hanya memiliki arti penderitaan, tetapi juga mencakup semua kondisi krisis karena akibat ketidakkekalan. Ketika kita kehilangan sesuatu, kita bisa belajar untuk menghargai apa yang dimiliki sekarang. Perpisahan tidak selalu menjadi sesuatu yang buruk, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Mungkin saja kita memang memerlukan sebuah perpisahan dari hal-hal yang tidak tepat untuk kita.

Kita pasti pernah mendengar istilah, “Waktu akan menyembuhkan segala kesedihan”. Untuk menyembuhkannya, kita memang membutuhkan waktu. Namun, waktu bukanlah jawaban yang tepat jika tidak ada niat dan keinginan untuk berdamai dengan perpisahan tersebut. Hal yang perlu kita lakukan adalah berdamai dan melanjutkan hidup karena segala sesuatu tidak ada yang abadi.

Pada hakikatnya, kita selalu mempunyai dua pilihan setelah mengalami kehilangan. Pertama adalah membiarkan diri kita terjerumus dalam kesedihan. Kedua adalah belajar untuk menerima dan tetap menjalani hari tanpa perlu melupakannya. Kedua hal ini sama beratnya, tergantung beban mana yang akan kamu pilih. Setiap pertemuan akan memberi makna, entah dengan siapa atau pada momen apa saja. Tentunya, peristiwa tersebut yang kemudian akan membuat kita terhubung dengan memori dan kenangan.

Dengan hal itu, tercipta makna dari kebersamaan yang pernah dijalankan. Mereka yang pergi adalah subjek yang pantas untuk dihargai meski pada akhirnya harus dibayar dengan perpisahan. Jika perpisahan harus terjadi, maka terjadilah. Dengan memahami bahwa sebuah kondisi tidak kekal, maka seseorang semestinya siap jika harus mengalami perubahan yang baik ataupun buruk. (EC)

Sumber Referensi:

1. https://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=1013

2. http://www.buddhanet.net/cbp1_f6.htm

EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA 15 SAJIAN UTAMA

How to Stay Sane from ‘Crowded Mind’

Pernahkah kalian membuat suatu keputusan ketika sedang kelelahan? Seperti memilih menu makan malam ataupun membeli barang di toko online? Mungkin terdengar seperti pilihan yang mudah dan sederhana. Namun, ketika tubuh dan otak berada dalam kondisi lelah, kita cenderung gegabah dalam mengambil keputusan. Akibatnya, sering kali kita menyesali keputusan tersebut.

Sumber Foto: www.teodesk.com

Berikut ini terdapat beberapa tips untuk tetap ‘waras’ dalam mengambil keputusan ketika sedang kelelahan:

Ketika merasa kelelahan, kita cenderung tidak bisa mengendalikan emosi dan kurang fokus saat mengambil suatu keputusan. Keputusan terbaik diambil saat berada dalam kondisi yang tenang. Oleh karena itu, setelah menjalani hari yang panjang, ada baiknya kita mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti minum air putih, mandi, atau menghela napas beberapa kali. Dengan demikian, kita dapat memfokuskan diri ke permasalahan atau keputusan yang ingin diambil.

Ketika sedang kelelahan, kita sering kali membuat keputusan tanpa berpikir panjang. Adakalanya kita membuat keputusan terhadap hal yang kurang penting atau tidak dibutuhkan. Oleh karena itu, kita harus bisa menentukan prioritas pada hal yang dibutuhkan, bukan hal yang diinginkan.

Saat mengambil keputusan, kita perlu mempertimbangkan setiap pilihan yang ada. Setiap pilihan tentu memiliki risiko yang perlu dihadapi nantinya. Apabila gegabah, bisa jadi pilihan yang kita ambil hanya keputusan sesaat dan berakhir menyesal.

Apabila kondisi kita sudah tidak memungkinkan untuk memutuskan sesuatu, tidak ada salahnya untuk menanyakan pendapat orang lain, seperti teman kita. Meminta pendapat teman dapat memberikan pandangan yang berbeda. Mereka akan menempatkan dirinya pada posisi kita. Maka dari itu, pendapat orang lain dapat membantu kita dalam mengambil keputusan secara objektif.

Nah, sekian beberapa tips yang mungkin bisa membantu BD Mania. Tidak perlu memaksakan diri untuk mengambil keputusan ketika sedang kelelahan. Mungkin terdengar mudah dalam mengambil keputusan untuk hal kecil, tetapi bisa berdampak besar di kehidupan sehari-hari. Jadi, lebih baik pikirkan dua kali sebelum mengambil keputusan apa pun agar tidak menyesal nantinya, ya! (FE)

Sumber Referensi:

1. https://link.springer.com/article/10.1007/s12144-021-01954-7

2. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0167876018303258

3. https://smallbusiness.chron.com/make-prioritization-decisions-70832.html

LIFESTYLE
1. Menenangkan diri 2. Mempertimbangkan pilihan yang ada 3. Memprioritaskan hal yang penting 4. Menanyakan pendapat orang lain

Citra Garden City 6 Blok J1A no.18 Jakarta Barat

Tlp.52392181 - Mobile : 085373785858

SPECIAL THANKS TO:

SPONSOR SPONSOR

Alumni 93-97

Alumni 94

Dextone

Dharma Audio

Kuda Mas

Santa Kreasi Desain

DONATUR DONATUR

Alumni 93-97

Ananda Putra C.

Andreas Suryadi

Buddhist Education Centre

Cindy

Dewi Theresia

Dhean Juventius

Felix Kusuma Wijaya

Ferdinan Hendra

Liana

Linda Kurniawan

Rudi Suhardi

Suhendra

Vera Lestari

Vihara Metta Palmerah

Vindy

Gunawan Tan dan para donatur lainnya

意识行善

Yìshí Xíngshàn

行善是佛教的核心教导。那么,行善的正确方法是什么呢?佛教启示一

定要有意识地去行善。善意伴随着意识不仅能开创美好的开始或意愿,而且 还能有美满的终点或结果。到底是个怎样的情景呢?

行善最常见的例子是布施。布施时,我们需要让思想与目的达成一致。 因此,我们必须意识到两件事,即布施对象与本质。若能意识到这两点,那 其布施有益于双方。

除此之外,无条件的布施是积德的好途径。若行善夹杂着求回报的私心 ,那将会导致身心不净。根据 Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera 和尚所言, 私心即是 “我已行善,我已布施,我将因此得到好报。” 私心产生于贪心, 但能以强烈的意识感来客服它。

不仅行善,生活中还有成千上万的行善可行。善意伴随着意识能让我们 的心不走神。只要我们以正确的目的、无私地行善,那我们依然走在佛法的 途径。(FE)

Xíngshàn shì Fójiào de héxīn jiàodâo. Nàme, xíngshàn de zhèngquè fāngfâ shì shénme ne? Fójiào qîshì yīdìng yào yôuyìshi de qù xíngshàn. Shànyì bànsuí zhe yìshi bùjîn néng kāichuàng měihâo de kāishî huò yìyuàn, érqiě hái néng yôu měimân de zhōngdiân huò jiéguô. Dàodî shì gè zěnyàng de qíngjîng ne?

Xíngshàn zuì chángjiàn de lìzi shì bùshī. Bùshī shí, wômen xūyào ràng sīxiâng yû mùdì dáchéng yīzhì. Yīncî, wômen bìxū yìshi dào liâng jiàn shì, jí bùshī duìxiàng yû běnzhí. Ruò néng yìshi dào zhè liâng diân, nà qí bùshī yôuyì yú shuāngfāng.

Chúcîzhīwài, wútiáojiàn de bùshī shì jīdé de hâo tújìng. Ruò xíngshàn jiázá zhe qiú huíbào de sīxīn, nà jiāng huì dâozhì shēnxīn bù jìng. Gēnjù Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera héshàng suô yán, sīxīn jí shì “wô yî xíngshàn, wô yî bùshī, wô jiāng yīncî dédào hâo bào.” Sīxīn chânshēng yú tānxīn, dàn néng yî qiángliè de yìshi gân lái kèfù tā.

Bùjîn xíngshàn, shēnghuó zhōng háiyôu chéngqiānshàngwàn de xíngshàn kěxíng. Shànyì bànsuí zhe yìshi néng ràng wômen de xīn bù zôushén. Zhîyào wômen yî zhèngquè de mùdì, wúsī de xíngshàn, nà wômen yīrán zôu zài Fófâ de tújìng. (FE)

参考文献 Cānkǎo Wénxiàn:

1. https://www.youtube.com/watch?v=5hWFKMeNz0Y

2. https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/mengapa-berdana/

Kesadaran Dasar Kebaikan

Berbuat kebaikan adalah salah satu ajaran dalam agama Buddha. Lantas, bagaimana cara yang tepat dalam berbuat kebaikan? Dalam agama Buddha, berbuat kebaikan dianjurkan untuk dilakukan dengan kesadaran. Kebaikan yang diiringi kesadaran dapat menciptakan awalan atau niat yang baik serta akhir atau hasil yang baik juga. Lalu, bagaimana konteksnya?

Contoh perbuatan baik yang paling sering dilakukan adalah berdana. Ketika berdana, kita perlu menjaga pikiran agar tetap sesuai dengan tujuannya. Maka dari itu, kita perlu menyadari dua hal, yaitu kepada siapa kita berdana dan apakah dana itu sudah sesuai. Apabila kita sadar dengan hal tersebut, maka dana yang diberikan pun akan bermanfaat bagi diri sendiri dan penerima dana.

Selain itu, melakukan praktik dana tanpa mengharapkan imbalan atau apa pun merupakan cara untuk menanam karma baik. Bila berbuat kebaikan dengan memiliki keakuan, hal itu akan membentuk kekotoran batin. Dikutip dari salah satu ceramah oleh Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera, bentuk keakuan adalah seperti “Aku sudah berbuat baik. Aku sudah memberikan dana. Aku akan mendapatkan hal baik dari hal itu.” Keakuan akan selalu ada karena bentuk dari kemelekatan, tetapi bisa diatasi dengan memperkuat kesadaran.

Tidak hanya praktik berdana, masih banyak perbuatan baik lainnya yang dapat diterapkan dalam hidup kita. Berbuat kebaikan yang diiringi kesadaran dapat menjaga pikiran kita agar tidak menyimpang. Selagi kebaikan masih berada dalam tujuan yang benar dan tanpa ada kekotoran batin, maka kita tetap berada di jalan Dhamma. (FE)

Sumber Referensi:

1. https://www.youtube.com/watch?v=5hWFKMeNz0Y

2. https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/mengapa-berdana/

19 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA DHAMMA IN CHINESE
Sumber Foto: www.host-students.com

SIMPLICITY in LIFE SIMPLICITY in LIFE

Ketika berbicara tentang kehidupan, tentunya kita mengetahui bahwa manusia tidak terlepas dari masalah di sepanjang hidupnya. Saat menghadapi sebuah situasi rumit, umumnya respons yang terlihat adalah stres yang meningkat. Sering kali ketika berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan, manusia cenderung mengeluh dan menganggap tantangan yang dihadapi terlalu berat. Kemudian, ia pun mulai mempertanyakan, “Mengapa saya harus mengalami hal ini? Kapan hal ini akan berakhir?”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, coba tanyakan kembali pada diri Anda sendiri, apakah Anda pernah mendengar hidup tanpa adanya penderitaan?

Hyang Buddha mengajarkan tentang Empat Kebenaran Mulia di mana penderitaan merupakan sesuatu yang dapat dicari dan dimusnahkan akarnya. Meskipun ajaran ini dimulai dengan adanya penderitaan, bukan berarti hidup adalah sebuah penderitaan berkepanjangan. Hyang Buddha juga menyebutkan adanya penderitaan, maka ada sebab dari penderitaan.

Mengapa penderitaan tersebut ada? Mencari alasan dari penderitaan akan membantu kita untuk mengetahui akar dari penderitaan tersebut. Kerap kali ketika kita tengah menghadapi sebuah masalah, kita cenderung terlena dan melekat dengan duka atau penderitaan. Padahal, itu tidak dapat membantu kita untuk menemukan jalan

keluar dari masalah tersebut. Terkadang, manusia cenderung mencari hal yang dapat disalahkan daripada mencari akar penderitaan.

Jalan menuju kebahagiaan dimulai dari pemahaman kita tentang penyebab penderitaan. Tidak semua hal dalam hidup merupakan penderitaan, ada juga kebahagiaan. Pemahaman terhadap hal tersebut akan membantu kita untuk memahami kehidupan. Penderitaan dan kebahagiaan merupakan dua kondisi kehidupan yang jelas dan tidak dapat dipertentangkan. Adanya penderitaan hingga akhir dan jalan untuk keluar dari penderitaan dapat membentangkan sebuah harapan bagi kita untuk memaknai kehidupan. Merenungkan hal ini memungkinkan kita memiliki pikiran yang tenang dan jernih kala menghadapi situasi tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan situasi pikiran yang waspada, dapat membuat kita mampu membangkitkan kesadaran, cinta kasih, dan pengertian. Hal ini membutuhkan relaksasi yang dalam, tidak hanya pada otot-otot tubuh, tetapi juga secara mental dan emosional. Namun, memiliki pikiran yang tenang hanya salah satu alat. Ketika kita memiliki pikiran yang lebih tenang, jernih, dan terbuka, kita dapat menggunakannya secara konstruktif. Dengan begitu, kita bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi dalam kehidupan sehari-hari. (EC)

Sumber Referensi:

1. https://byrslf.co/how-this-buddhist-monk-enjoys-his-simple-life-f0ed0de3d1bb

2. https://www.accesstoinsight.org/lib/authors/bogoda/wheel397.html

ARTIKEL DHAMMA
Sumber Foto: www.freepik.com

Sering kali kita mendengar tentang Mindfulness dalam ajaran Hyang

Buddha. Maka dari itu, KMB Dharmayana mengadakan acara “One Day

Mindfulness” bersama alumni Dharmayana. Acara dilaksanakan di Ruang

Auditorium Universitas Tarumanagara 2 pada tanggal 28 Januari 2023. Kegiatan ini diusung oleh alumni Dharmayana dan dipandu oleh Suhu Bhadra

Sastra atau yang lebih dikenal sebagai Suhu Xian Jiao. Beliau juga merupakan salah satu alumni KMB Dharmayana angkatan tahun 96, mahasiswi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi.

Acara berlangsung dari pukul 09.00–16.00 WIB yang berisikan aktivitas, seperti meditasi, senam, bedah buku, dan sesi acara ini dilaksanakan pada masa libur perkuliahan, dapat dilihat dari antusiasme peserta yang berjumlah 22 orang.

“Perasaan saya setelah melakukan kegiatan meditasi adalah pikiran saya menjadi tenang. Dalam acara ini, saya mengamati setiap aktivitas yang dilakukan. Ternyata, hidup dengan penuh kesadaran mengajarkan saya bersyukur pada apa yang saya miliki,” ungkap Agnes, salah satu peserta yang mengikuti acara ini.

21 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA ONE DAY MINDFULNESs SANTA KREASI DESIGN Interior Decoration GORDYN WALLPAPER VERTICAL BLIND ROLLER BLIND ROMAN SHADE JL. MUARA KARANG NIAGA IV BLOK Z8 SELATAN NO. 15, JAKARTA UTARA (021) 6660 4423 0812 9005 275

Ketidakkekalan (Anicca) merupakan bagian dari tiga corak umum dan fenomena mutlak yang senantiasa terjadi dalam hidup setiap orang. Proses lahir, tua, sakit, dan meninggal dunia juga merupakan fenomena kehidupan yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Semua orang akan mengalaminya, tidak membedakan orang kaya, miskin, cantik rupawan, jelek, berkuasa, dan hina.

Guru Agung Buddha menempatkan dukkha sebagai kebenaran yang pertama. tidak hanya dimaksudkan sebagai penderitaan. Secara umum, semua kondisi krisis yang disebabkan oleh ketidakkekalan dan keadaan yang berkondisi akan berproses menuju pelapukan (Anicca). Kini dapat dimengerti dan dipahami bahwa segala kondisi adalah tidak kekal. Pemahaman yang baik atas Dhamma ini membuat seseorang senantiasa siap jika mengalami perubahan yang tidak mengenakkan atau sebaliknya.

Setiap orang menjadi termotivasi untuk dapat mengantisipasi terjadinya perubahan. Semua perubahan akibat pergantian musim, suhu, iklim, struktur sosial, regulasi, maupun keadaan kahar yang mungkin terjadi. Inilah pentingnya Dhamma tentang hukum perubahan. Dengan mengetahui bahwa segala sesuatu tidak kekal, lantas dengan sengaja membiarkan bahkan menjerumuskan diri menuju bahaya. Hal ini adalah tindakan yang bertentangan dengan Dhamma kebenaran. Hal itu bukanlah kebaikan yang diinginkan oleh diri sendiri maupun orang lain.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Tri
Rudy Kurniawan, S.Dt.B, Kepala Sekolah
Ratna, Jakarta @kumarabodhi

Setiap manusia memiliki sikap yang berbeda saat menghadapi masalah. Ada yang kuat, ada juga yang menyerah saat menghadapi masalah tersebut. Saat banyak objek dan subjek yang meninggalkan kita, hal tersebut menjadi rintangan bagi kita. Beberapa orang memberi motivasi dan solusi, tetapi apakah benar kita bisa menghadapi masalah hanya dengan kata-kata motivasi? Sebab dengan motivasi, belum tentu dapat memberikan dampak yang signifikan dalam diri kita.

Dikutip dari perkataan Romo Alimin, terdapat cara untuk mengatasi kekhawatiran atas objek dan subjek yang telah ditinggalkan. Meditasi Vipassana adalah cara yang tepat bagi kita untuk menghadapi masalah dengan mengubah diri sendiri melalui pengamatan diri. Dengan praktik Vipassana Bhavana, maka kita dapat melihat dan mengetahui batin dan jasmani. Kita dapat melihat batin dan jasmani yang tercengkeram oleh ketidakkekalan, ketidakpuasan, ketiadaan inti atau tanpa inti, serta Anatta. Jika Anatta, tentu saja tidak akan bisa dikontrol atau dikendalikan oleh kemauan kita. Dengan melakukan Vipassana, kita juga akan melihat proses pikiran dan proses jasmani. Selanjutnya, segala sesuatu juga ada sebab atau kondisi yang menimbulkan dan saling mengondisikan.

Kita sering kali sulit untuk mengontrol pikiran saat berada pada titik rendah di mana overthinking menyerang pikiran kita. Dengan meditasi, kita dapat mengendalikan pikiran kita. Jadi, bukan pikiran yang mengendalikan diri kita. Meditasi juga membuat kita lebih bisa berdamai dengan diri sendiri.

Manusia tidak bisa lepas dari dukkha, contohnya seperti ditinggalkan oleh orang yang disayangi, jatuh sakit, meninggal dunia, dan lain-lain. Maka dari itu, meditasi Vipassana ini dapat mengembangkan pandangan untuk kebijaksanaan dan kesucian, serta bebas dari dukkha.

23 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA OPINI BD
Upasaka Pandita, dr. Alimin. @alimin_lie

Perjalanan di kehidupan ini adalah bagian dari perjalanan kehidupan sebelumnya dan terus terulang kembali. Ada perjumpaan, ada perpisahan. Ada kenangan, ada sejarah.

Semua yang ada di bumi dan alam semesta ini tidak ada yang kekal. Hancur karena sifatnya, hancur karena keserakahan, atau hancur karena bencana. Terus-menerus demikian. Bencana dalam batin kita hampir terjadi setiap hari. Kekecewaan, kemarahan, kekhawatiran, dan yang lainnya adalah akibat dari keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan. Kebahagiaan semu dari kehidupan ke kehidupan selanjutnya kerap terjadi.

Seharusnya kita terus semangat dalam hidup ini. Bukan hanya dalam mencapai tujuan, tetapi juga cara mencapai tujuan merupakan hal yang paling penting. Sulit ataupun mudah itu semua adalah pilihan kita. Terus berjalan di jalan Dhamma. Terus kembangkan batin yang luhur, yaitu cinta kasih, belas kasih, simpati, dan keseimbangan batin.

Jika belum mencapai jalan kesucian dan masih akan terlahir kembali, semoga berkesempatan terlahir kembali berulang kali di alam manusia. Terus melakukan kebajikan dan berusaha mengembangkan kebijaksanaan, serta membebaskan diri dari lingkaran penderitaan.

Terus semangat berjalan dalam Dhamma!

Menurut saya, majalah ini memberikan kontribusi positif bagi para pembaca, baik kaum tua maupun muda. Tema majalah yang menarik ini memberikan penyadaran bahwa segala sesuatu tidak kekal adanya. Sering juga kita dengar sebutan Sabbe Sankhara Anicca, bahkan orang-orang yang kita cintai pun akan mengalami perubahan. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Buddha mengatakan, “Jīvitam aniyatam maranam Niyatam” yang artinya, “Kehidupan itu tidak pasti, tetapi kematianlah yang pasti”.

Saya berharap pembaca dapat memperoleh inspirasi, serta mendapatkan pemahaman Dhamma melalui Majalah Berita Dharmayana. Semoga bermanfaat! Terus semangat dalam kebajikan!

Romo Franky Supriyanto @frankysupriyanto Romo Adikalyano
. . . .

Beautiful Lotus Flower

Teratai adalah salah satu bunga unik yang tumbuh di atas permukaan air. Bunga ini memiliki makna kedamaian, keindahan, dan keagungan. Bunga teratai yang mekar memiliki rupa indah, tetapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Bunga teratai hidup di lingkungan air kotor dan keruh, tetapi masih dapat tetap tumbuh dengan baik. Layaknya bunga teratai yang dapat hidup dan mekar indah, alangkah baiknya jika manusia dapat belajar dari filosofi bunga ini. Kita bisa hidup damai tanpa memedulikan baik dan jahatnya lingkungan sekitar kita. Manusia juga seharusnya dapat bersikap seperti bunga teratai. Hidup dengan percaya diri dan berani menunjukkan jati dirinya sendiri.

Terdapat beberapa filosofi bunga teratai yang mencerminkan kehidupan manusia, di antaranya:

1. Rintangan bukanlah sebuah penghalang

Layaknya bunga teratai tumbuh di lingkungan yang kotor, ia tetap berusaha menutupinya dengan daun yang lebar dan kelopak bunga yang suci. Begitu pula manusia, menunjukkan diri kita secara layak tanpa memedulikan hal-hal yang dapat menjatuhkan kepercayaan diri kita.

2. Hidup di dunia ini hanya sementara

Rupa indah pada bunga teratai hanya mampu mekar dan berkembang dalam waktu yang singkat. Hal ini menggambarkan kehidupan manusia di dunia ini hanya bersifat sementara.

3. Teratai tumbuh dengan bersih dan indah

Teratai tumbuh di air yang keruh, bahkan sebagian manusia enggan untuk mendekatinya. Namun, nyatanya teratai masih dapat terlihat bersih dan menawan. Artinya, manusia dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya meski dikelilingi oleh hal yang kurang baik. Sebagai contoh, manusia yang merasa dirinya tidak layak, sebenarnya tetap pantas karena setiap orang berhak untuk merasakan bahagia.

4. Berbuat baik tanpa pilih kasih atau tanpa pamrih

Di balik keindahannya, bunga teratai mampu berikan banyak manfaat bagi makhluk lain. Bunga teratai dapat membantu ikan kecil bersembunyi dari predator di bawah daunnya yang lebar. Kita sebagai manusia juga bisa mengadaptasikan filosofi ini dengan tetap ikhlas berbuat baik meskipun lingkungan sekitar kurang baik kepada kita.

Kita tidak dapat mengubah lingkungan, tetapi kita harus dapat menempatkan diri di tempat yang sesuai. Percayalah bahwa potensi dalam setiap manusia itu luar biasa. Jangan membatasi diri hanya karena berada di lingkungan yang tidak ideal. Jadilah teratai dalam kehidupan kita. Tidak goyah untuk tetap tumbuh dan berkembang di seluruh situasi dan kondisi lingkungan. Dengan begitu, kita dapat menjadi orang yang bermanfaat. (E)

Sumber Referensi:

1. http://borobudurpedia.kemdikbud.go.id/bunga-teratai/

2. https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-bunga-teratai

FILOSOFI
25 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA

Vinaya Pitaka di Kehidupan Sehari-Hari

Vinaya Pitaka adalah bagian pertama dari tiga bagian Tripitaka, Kitab Suci Agama Buddha. Bagian ini berisi tentang peraturan-peraturan para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang terdiri atas tiga sub bagian, yaitu Suttavibhanga, Khandhaka, dan Parivāra.

Lantas, apakah Vinaya Pitaka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk umat awam? Boleh saja. Namun, biasanya yang diterapkan adalah praktik 8 Sīla (Atthasīla). Ini tentang kedisiplinan dan mawas diri—kehidupan sederhana dengan perilaku lurus atau perilaku yang baik.

Atthasīla merupakan latihan kemoralan yang dikembangkan dari 5 Sīla di dalam Pañcasīla Buddhis. Pañcasīla Buddhis berisi tentang menghindari pembunuhan, menghindari pencurian, menghindari perbuatan asusila, menghindari ucapan tidak benar, dan menghindari minuman memabukkan. Atthangasīla atau disebut pula Atthasīla memuat 8 Sīla yang biasanya dilakukan pada saat hari Uposatha.

Vinaya Pitaka memiliki manfaat untuk kehidupan sehari-hari seperti:

1 Menjadi pribadi yang lebih dewasa; 8 Membersihkan kotoran batin;

2 Menghilangkan hasrat nafsu duniawi;

3 Mengembangkan sifat-sifat kebaikan;

4 Mendapatkan ketenangan;

5 Menjauhkan diri dari kemelekatan;

6 Membuang rasa kebencian;

7 Mendapatkan kebahagiaan;

9 Membersihkan pikiran;

10 Mencegah munculnya kotoran batin;

11 Menghindari hal buruk;

12 Menciptakan kesejahteraan; dan

13 Mengendalikan ketidakteguhan.

Banyak manfaat yang diperoleh dengan menjaga peraturan dalam

Vinaya Pitaka. Jadi, mari kita mempelajari aturan-aturan Vinaya Pitaka. Kita tidak hanya mendapatkan manfaat dari pelaksanaannya saja, tetapi juga

mendapatkan pengetahuan mengenai peraturan para Bhikkhu, lho! (E)

Sumber Referensi:

1. https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/vinaya-pitaka/suttavibhanga/

2. https://manfaat.co.id/manfaat-melaksanakan-dhamma-dan-vinaya

Sumber Foto: www.walmart.id

Vinaya Pitaka in Everyday Life

The Vinaya Pitaka is the first of three sections in the Tripitaka, the Buddhist Scriptures. It contains the rules for Bhikkhu and Bhikkhuni, which are divided into three parts, Suttavibhanga, Khandhaka, and Parivāra.

Can the Vinaya Pitaka be applied in everyday life for ordinary person? Yes, it can. However, the practice of the 8 Sīla (Atthasīla) has more direct applications in everyday life. It involves discipline and self-awareness of living a simple life with good behavior.

Atthasīla is a moral training developed from the 5 Sīla in Buddhist's Pañcasīla. Buddhist’s Pañcasīla consists of no killing, no stealing, no sexual misconduct, no lying, and no consuming anything that intoxicates. Atthangasīla or also known as Atthasīla, includes 8 Sīla that has done during the Uposatha days.

Vinaya Pitaka has benefits for everyday life, such as:

Become a more mature person;

Eliminate worldly desires;

Develop the qualities of kindness;

Bring peace;

Refrain from attachment;

Get rid of hatred;

Bring happiness;

Purify the defilement;

Bring peace to the mind;

Prevent the emergence of defilement;

Avoid bad things;

Bring prosperity; and

Getting help to control impatience.

There are many benefits of practicing the Vinaya Pitaka in daily life. So, let's study the rules of the Vinaya Pitaka. We not only get benefit from practicing them, but also gain knowledge of the Bhikkhu's rules! (E) Source:

27 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA DHAMMA IN ENGLISH
1.
2.
2 1 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 10
https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/vinaya-pitaka/suttavibhanga/
https://manfaat.co.id/manfaat-melaksanakan-dhamma-dan-vinaya

Dextone Peduli: Donasi Bencana

Dextone Peduli: Donasi Bencana

Kebakaran Plumpang Jakarta

Kebakaran Plumpang Jakarta

Pada awal bulan Maret 2023, masyarakat Indonesia turut berduka atas terjadinya musibah kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina. Kebakaran terjadi di wilayah Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat, 3 Maret 2023 sekitar pukul 20:20 WIB. Kebakaran tersebut memakan belasan korban dan membuat trauma puluhan anak. Oleh karena itu, Dextone Peduli memberikan bantuan kepada 157 jiwa dan belasan anak di camp pengungsian, Kantor PMI Jakarta Utara. Dextone juga memberikan perlengkapan sekolah dan produk Dextone untuk anak-anak di pengungsian bencana kebakaran Plumpang.

Dextone merupakan market leader di Indonesia untuk segala jenis perekat dan lem serbaguna yang telah berdiri lebih dari 30 tahun. Produk Dextone setia menemani keseharian masyarakat Indonesia. Dapat digunakan untuk memperbaiki barang-barang yang rusak, pemasangan material, dan peningkatan kreativitas anak. Produk Dextone merupakan produk dalam negeri bermutu yang telah diakui kekuatannya sehingga dapat menjadi penyedia lem utama di Indonesia.

Dextone Peduli merupakan campaign berkelanjutan yang dibuat oleh PT Putra Mandiri Perkasa Indonesia (PMPI). Campaign ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2020, sebagai bentuk kepedulian PT PMPI Dextone terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Bentuk kepedulian diberikan berupa bantuan kebutuhan umum, seperti baju, alat tulis sekolah, susu, dan beras. Dengan adanya Dextone Peduli, PT PMPI dapat membangun penghubung baru antara perusahaan dengan pihak yang membutuhkan bantuan materi akibat musibah. Hal ini juga sekaligus dapat meningkatkan brand awareness Lem Dextone kepada masyarakat luas.

Sumber Foto: Fin.co.id

CSR (Corporate Social Responsibility) Dextone merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat dan ungkapan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini disampaikan dalam bentuk donasi kepada para pengungsi korban kebakaran Plumpang. Dalam kegiatan ini, Tim Dextone Peduli dibantu oleh petugas PMI Jakarta Pusat. Rangkaian kegiatan terdiri dari kegiatan yang dapat menghibur anak-anak, yaitu bernyanyi bersama, games, dan pemberian bingkisan. Bingkisan berupa ATK; buku, pulpen, dan produk lem Dextone. Donasi juga diberikan berupa puluhan perlengkapan salat, mukena, dan sarung. Selain itu, terdapat juga donasi sembako beras, susu, puluhan selimut, popok bayi, minyak kayu putih, pembalut wanita, dan baju. Baju diberikan untuk semua pengungsi, para petugas kebersihan, dan tim yang bertugas di PMI Jakarta Utara.

CSR dalam kegiatan Dextone Peduli tidak hanya dalam bentuk donasi kepada korban bencana saja. Banyak kegiatan Dextone Peduli lainnya, seperti dukungan event, dukungan khitanan di pesantren, donasi, dan masih banyak lagi. CSR juga diberikan dalam bentuk pemberian produk Dextone untuk sekolah, pesantren, masjid, rumah yatim, bengkel-bengkel, dan kantor pelayanan publik.

Pemberian produk Dextone untuk anak-anak sangat dibutuhkan. Mereka memerlukan banyak latihan motorik halus dan motorik kasar dalam tumbuh kembangnya. Sembilan warna indah pada Glitter Glue produk Dextone dapat menumbuhkan kreativitas anak dan menghadirkan kegembiraan serta keceriaan pada anak-anak. Produk Dextone juga menghadirkan kebahagiaan bagi para guru akan lahirnya ide kreativitas dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Dextone, lem masyarakat Indonesia, lem lokal kualitas internasional, lem yang menjadi kebutuhan setiap orang.

Apa pun profesinya, selalu pakai DEXTONE

Semoga kita semua dapat menjadi jembatan kebaikan untuk sesama.

Salam bahagia dan salam sehat selalu. (Tim CSR – Dextone Peduli)

SELF-REGULATION IN VIA CHARACTER

Sumber foto: www.viacharacter.org

Apakah BD Mania pernah mendengar tentang Virtue in Action (VIA) Character? VIA Character merupakan tulang punggung dari psikologi positif yang mengklasifikasikan kekuatan (strength) dan kebajikan (virtues). VIA Character pertama kali dikemukakan oleh Martin Seligman, Ph.D. dan Neal Mayerson, Ph.D. pada tahun 1999.

VIA Character membagi virtues menjadi enam, yaitu kebijaksanaan, keberanian, manusiawi, keadilan, kesederhanaan, dan transendensi yang tersusun atas 24 kekuatan karakter. Apa saja kekuatan karakternya? Yuk, kita simak lebih lanjut!

Untuk mengetahui letak strength kita, saat ini tersedia fitur di mana kita dapat melakukan survei VIA Character. BD Mania dapat mengaksesnya melalui link berikut: https://www.viacharacter.org/survey/ account/Register. Setelah melakukan survei, kita dapat melihat lima strength tertinggi yang merupakan kekuatan dari karakter kita. Semua karakter merupakan karakter yang baik di sini. Namun, sering kali regulasi diri (self-regulation) tidak berada di urutan tertinggi.

merupakan bagaimana cara kita mengontrol diri, bersikap disiplin, serta mengatasi impuls dan emosi. Kita sangat memerlukan regulasi diri karena jika tidak, maka banyak hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. Oleh karena itu, Tim Jurnalis Berita Dharmayana telah merangkum beberapa cara untuk mengembangkan regulasi diri.

Regulasi diri

Sumber foto: www.viacharacter.org

Yuk, kita simak dengan lebih jelas cara untuk mengembangkan regulasi diri berikut ini!

1. Membuat jadwal kegiatan setiap hari sebelum melakukan aktivitas

hari sebelum melakukan aktivitas.

Hal ini dilakukan agar kita memiliki aktivitas yang terstruktur dan membangun produktivitas. Jadwal kegiatan disarankan untuk dibuat secara rinci.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi regulasi diri menurut Zimmerman (1990), yaitu:

1. Faktor individu

Semakin banyak pengetahuan, metakognisi, dan tujuan yang akan dicapai, maka semakin besar pula kemampuan seseorang untuk meregulasi diri. Contoh, saat seseorang berpengetahuan luas atau berpikir secara terbuka, maka orang tersebut akan lebih mampu untuk meregulasi diri.

sendiri dan lingkungan sekitar.

Motivasi ini didapatkan dari bacaan buku yang dapat memotivasi pembacanya. Selain itu, kita bisa memilih untuk bergaul dengan orang yang positif supaya dapat melakukan hal yang positif pula.

3. Menumbuhkan rasa percaya diri

Percaya diri merupakan hal yang mudah diucapkan, tetapi sedikit sulit untuk dibentuk. Beberapa cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif, belajar bersyukur, dan fokus untuk mencapai tujuan.

Sumber Foto: www.freepik.com

2. Faktor perilaku

Semakin besar upaya yang dilakukan untuk berperilaku positif, secara tak langsung kita telah mencoba meregulasi diri. Contoh, semakin besar usaha untuk menjadi pribadi yang positif, semakin berkembang regulasi diri.

3. Faktor lingkungan

Lingkungan menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan regulasi diri. Contoh, saat kita sedang menahan emosi untuk tidak terpancing oleh teman kita, itu tandanya kita sudah melakukan regulasi diri.

Sumber Foto: www.freepik.com

Nah, Tim Jurnalis Berita Dharmayana ingin mengajak BD Mania untuk mengembangkan regulasi diri, nih! Dengan regulasi diri, kita pastinya akan memperoleh banyak manfaat. Tidak hanya untuk kesehatan mental, tetapi juga untuk kesehatan jasmani kita. Salah satu contoh sederhananya seperti mengurangi amarah. Selain bisa menghindari serangan jantung yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, kita juga dapat menjadi pribadi yang lebih sabar. (Y)

Sumber Referensi:

1. https://www.viacharacter.org/character-strengths/self-regulation

2. https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/psikologi/article/download/589/564

PSIKOLOGI
2. Mendapatkan motivasi dari diri sendiri dan lingkungan sekitar
31 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA

The Fundamental Teaching of Buddha The Fundamental Teaching of Buddha

Sumber Foto: www.freepik.com

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia. Pancasila juga menjadi pembimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang semakin baik dalam masyarakat Indonesia nan adil dan makmur. Hal yang tak dapat dilepas untuk meraih keadilan bagi warga adalah eksistensi hukum. Keberadaan hukum bukan hanya untuk memberi ganjaran, tetapi juga sebagai pengontrol perilaku agar tetap pada batas wajar demi ketenteraman masyarakat.

Hukum Pancasila Indonesia secara garis besar mengatur tentang lima sila yang harus dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Agama Buddha juga mengajarkan pancasila kepada umatnya yang dikenal sebagai Pañcasīla Buddhis. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Buddha bukan hanya agama, tetapi juga filsafat dan cara hidup. Pañcasīla Buddhis adalah lima peraturan yang harus dilaksanakan oleh umat Buddha. Peraturan tersebut merupakan kewajiban yang sudah mencakup norma di lingkungan masyarakat. Sila-sila tersebut merupakan sebuah rujukan ataupun pedoman yang dapat menuntun umat Buddha untuk berperilaku sebagai warga negara yang baik. Mengapa demikian?

Dalam sila pertama Pañcasīla Buddhis, disebutkan bahwa “Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan pembunuhan terhadap makhluk hidup”. Hal ini selaras dengan adanya hukum Indonesia yang terdapat di dalam Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berbunyi, “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”. Larangan yang tertulis

dalam Pañcasīla Buddhis mengenai pembunuhan ini menunjukkan adanya keselarasan antara hukum Indonesia dengan agama Buddha.

Kemudian, ada sila kedua dalam Pañcasīla Buddhis yang berbunyi, “Aku bertekad melatih diri untuk tidak mencuri”. Sila ini selaras dengan adanya pasal 362 KUHP Indonesia, yaitu “Barang siapa mengambil seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum. Individu akan diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah”. Dengan melatih diri untuk tidak melakukan pencurian, seorang warga negara dapat membantu menjaga ketenteraman masyarakat di Indonesia.

Sama halnya dengan sila ketiga Pañcasīla Buddhis, yaitu “Aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan asusila”. Ketika kita menghindari tindakan seksualitas yang tidak dibenarkan, kita juga telah menaati Pasal 296 KUHP. Pasal ini mengatur perzinahan di mana disebutkan bahwa, “Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pekerjaan atau kebiasaan. Individu akan diancam pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah”.

Kemudian, ada sila keempat Pañcasīla Buddhis yang berbunyi, “Aku melatih diri untuk menghindari ucapan yang tidak benar”. Ucapan tidak benar atau kebohongan atau juga dapat diartikan sebagai penipuan. Ketika kita mengatakan sebuah kebohongan, tanpa sadar kita telah melakukan sebuah penipuan. Hal ini tetap berlaku terhadap kebohongan kecil sekalipun. Pasal yang mengatur mengenai penipuan adalah Pasal 379 KUHP.

Sila terakhir, sila kelima Pañcasīla Buddhis, yaitu “Aku bertekad melatih diri untuk menghindari minuman keras yang menyebabkan hilangnya kesadaran”. Seperti yang kita ketahui, kesadaran merupakan hal yang sangat krusial dalam kehidupan. Hilangnya kesadaran akan membuat kita tidak dapat membedakan hal yang benar dan salah. Ketika seseorang tidak memiliki kesadaran yang cukup dalam melakukan sesuatu, potensi terjadinya tindakan kriminalitas sangat besar. Oleh karena itu, hal yang perlu ditumbuhkan adalah kesadaran terhadap berbagai tindakan yang dapat menggerus kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemahaman kuat terhadap lima pilar kebangsaan dapat menjadi pijakan dalam mewujudkan cita-cita luhur dan masa depan bangsa yang lebih baik. Kesadaran memiliki peranan fundamental karena berperan penting atas pengendalian pikiran, sehingga niat-niat buruk pada diri orang itu tidak muncul. Sebuah perbuatan yang dinilai salah secara hukum dan moral tentunya merupakan sebuah pengetahuan umum bagi seorang manusia. Namun, dengan adanya arahan moral dan pelatihan diri dalam agama dapat mewujudkan perdamaian serta ketenteraman sebuah negara. Setiap tindakan yang kita lakukan harus senantiasa dilandasi dengan niat yang baik dan luhur agar tidak mengganggu sesama. (EC)

2. https://bphn.go.id/data/documents/draft_ruu_kuhp_final.pdf

33 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA

BERKUNJUNG KE PAGODA TERTINGGI DI

BERKUNJUNG KE PAGODA TERTINGGI DI INDONESIA

INDONESIA

Pagoda Taman Alam Lumbini

merupakan destinasi wisata Buddhis yang terletak di kaki Gunung Sibayak, Sumatera Utara. Nama Lumbini

diambil dari tempat kelahiran Buddha

Gautama di Nepal. Pembangunan

pagoda dimulai pada tahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2010. Dengan

tinggi 46,8 meter dan lebar 68 meter, pagoda ini dinobatkan sebagai

pagoda tertinggi di Indonesia. Sebagian besar badan pagoda memiliki lapisan cat berwarna emas sehingga mendapat julukan “Pagoda

Emas”. Wisatawan hanya dapat

berkunjung pada pukul 09.00 hingga

17.00 WIB agar tidak mengganggu umat yang sedang beribadah.

Di dalam pagoda, terdapat

2.958 rupang Buddha, 108 relik suci, dan 30 rupang Arahat. Wisatawan dapat berdoa, bermeditasi, atau melakukan aktivitas Buddhis lainnya. Selain itu, terdapat sebuah pohon yang bernama “Wishing Tree”. Wisatawan dapat menuliskan doa dan harapan mereka yang kemudian digantung di pohon. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan saat perayaan Imlek. Tak kalah menarik, di langit-langit pagoda terdapat hiasan lonceng yang akan berbunyi ketika terkena angin.

Sumber Referensi:

1. https://www.nativeindonesia.com/taman-alam-lumbini/

Sumber Foto: www.brisik.id

Di sekitar area pagoda, terdapat jembatan gantung bernama "Titi Lumbini". Jembatan dengan panjang 20 meter dan tinggi 50 meter dijuluki sebagai “Jembatan Cinta”. Hal ini dikarenakan terdapat besi yang menyerupai bentuk hati di sisi jembatan. Taman Alam Lumbini dihiasi dengan bunga-bunga dan patung Bhikkhu yang dapat menambah pesona antara wisata religi dan wisata alam. Selain itu, terdapat toko yang menyediakan pakaian ala Korea kepada wisatawan yang suka berfoto di sekitar taman.

Dengan keindahan Pagoda

Taman Alam Lumbini, apakah BD Mania jadi tertarik untuk mengunjungi pagoda ini? BD Mania bisa mengajak keluarga dan teman-teman untuk beribadah sambil menikmati suasana alam yang asri. Mengenai biaya masuk, tidak perlu khawatir karena pengunjung tidak perlu membayar untuk memasuki pagoda. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, rencanakan liburan kalian ke pagoda ini! (JST)

2. https://regional.kompas.com/read/2022/12/01/225340478/taman-alam-lumbini-daya-tarik-harga-tiket-danjam-buka?page=all

3. https://www.andalastourism.com/taman-alam-lumbini-karo

4. https://res.cloudinary.com/mongotrip/image/upload/v1615218514/images/d742i2txwfdlzr5lnsxf.jpg

TRAVELLING

Pada tanggal 4 Februari 2023, Tim Berita

Dharmayana mengunjungi Vihara Mudita Center untuk melakukan Bicara Santai tentang Dhamma. Dengan ini, BD Mania akan mengetahui perjalanan Y.M. Bhiksu Bhadra Pala Mahasthavira atau biasa dikenal dengan Suhu Xian Bing.

Ketika telah lulus kuliah, Suhu ditahbiskan menjadi anggota Sangha, dimulai dari Samanera sampai menjadi Bhiksu. Sesudahnya, Suhu pergi ke Taiwan untuk belajar di monastery, tetapi terbatas dalam berbahasa Mandarin. Oleh karena itu, Suhu pergi ke Sri Lanka di mana media pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris. Beliau menyelesaikan Master of Arts dalam jurusan Pali and Buddhism

Kemudian, Beliau melanjutkan belajar bahasa Mandarin di Beijing dan Taiwan.

Setelah kembali ke Indonesia, Suhu menjadi pembina di beberapa Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) dan organisasi Buddhis. Salah satu alasan mengapa Suhu ingin menjadi pembina KMB karena ajaran Buddha akan diteruskan oleh generasi muda. Suhu juga menambahkan bahasa Indonesia pada Sutra-Sutra yang selama ini menggunakan bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan agar generasi muda Buddhis dapat memahami isi dari Sutra tersebut.

Kemudian, bagaimana kondisi kehidupan sebagai anggota Sangha?

Anggota Sangha juga seorang manusia di mana bertugas melatih diri dan membabarkan Buddha Dhamma. Selalu menyadari apa yang diucapkan, diperbuat, dipikirkan, serta mengarahkan kehidupannya ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. Perubahan dalam diri Sangha tidak mungkin terjadi dalam sekejap, melainkan harus dijalani pelatihan dan pembelajaran dengan penuh kesadaran.

Bagaimana jika umat awam bertekad menjadi salah satu dari anggota Sangha?

Mengetahui terlebih dahulu dengan jelas motivasi menjadi anggota Sangha. Apabila motivasi hanya melarikan diri dari kondisi yang tidak nyaman atau pelarian sesaat, sebaiknya tidak dilakukan. Untuk menjadi bagian dari Sangha sebaiknya menjalani pendidikan khusus Sangha. Dari pendidikan tersebut akan memperoleh pelajaran Buddha Dhamma, lingkungan, kehidupan, aturan, dan kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang Sangha. Hal ini akan menjadi fondasi seorang Sangha kelak saat terjun dalam pembinaan dan pengembangan Buddha Dhamma.

Apa saja langkah-langkah supaya dapat menjadi umat awam yang baik?

Langkah pertama, mengikuti kebaktian dan mendengarkan Dhammadesana dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Selanjutnya langkah paling mendasar, yakni menjalani praktik Pañcasīla Buddhis. Praktik tersebut merupakan aturan atau sila oleh Hyang Buddha yang dikhususkan untuk umat awam. Kemudian, kita juga bisa menerapkan mindfulness (pelatihan kesadaran), yaitu penuh sadar akan apa yang muncul dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan kita. Selain itu, mengetahui sisi emosional dalam diri sehingga kita bisa mengendalikannya dengan baik. Dengan ini, kita dapat menelaah perbuatan kita, mengurangi perilaku buruk yang ada dalam diri, dan mencegah munculnya perilaku buruk itu. Kita juga dapat menambah hal-hal yang baik menjadi bagian dari diri kita.

Suhu juga memberi pesan kepada umat awam untuk bisa menjaga egonya masing-masing, serta bersama-sama melatih cinta kasih dan kebijaksanaan. (CS & JST)

35 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA
BICARA SANTAI TENTANG DHAMMA

Apa Manfaatnya?

Istilah chiropractic atau terapi ‘kretek-kretek’ kini tengah populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Terapi ini banyak diperbincangkan

karena dikatakan dapat mengobati beberapa penyakit tertentu.

Kabarnya, terapi ini bahkan dapat menyembuhkan penyakit yang sudah

lama tidak dapat disembuhkan

meskipun telah menjalani pengobatan secara medis. Beredarnya video-video proses terapi di media sosial membuat minat masyarakat melambung tinggi. Hal ini disebabkan

oleh mereka tergiur dengan testimoni dari orang-orang yang pernah

menjalani terapi ini. Namun, apa sebenarnya terapi ‘kretek-kretek’?

Yuk, mari kita simak!

Pengobatan alternatif umumnya dibagi menjadi dua, yaitu metode invasif dan non-invasif. Contoh metode terapi invasif adalah akupunktur dan bekam basah.

Sedangkan, contoh terapi non-invasif

adalah terapi yang sedang kita bahas saat ini, yaitu terapi

chiropractic. Faktanya, lebih dari 50% penduduk Amerika Serikat mencari

perawatan dari chiropractor dan 30% di antaranya pasien dengan keluhan nyeri tulang.

Chiropractic adalah sebuah perawatan kesehatan yang berkaitan dengan diagnosis, pemeliharaan, serta pencegahan penyakit pada sistem neuro-muskuloskeletal. Secara

a. b.

Frekuensi kunjungan untuk terapi bergantung pada kebutuhan setiap pasien. Namun, selama masa penyembuhan, pasien akan mendapatkan beberapa peraturan dari segi cara bergerak hingga larangan makanan untuk membantu proses penyembuhan. Dalam praktiknya, chiropractor akan memakai beberapa alat tertentu, seperti alat pijat ataupun alat pendukung lainnya untuk membantu proses terapi.

Meskipun terapi ini terdengar menggiurkan, tidak semua orang dapat menjalani terapi ini, lho! Dapat atau tidaknya menjalani perawatan ini harus melalui tahapan diagnosis chiropractor. Oleh karena itu, penting sekali bagi calon pasien untuk

Sumber Referensi:

Sumber Foto: alodokter.com

memastikan status chiropractor yang akan didatangi. Pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengecekan izin praktik, sertifikat kompetensi, hingga pengalaman chiropractor yang bersangkutan. Bagaimana? Apakah masih tertarik dengan terapi ‘kretek-kretek’? (EC)

1 . Aprilia Wulandari. (2020). TERAPI CHIROPRACTIC (SPINAL MANIPULATION) TERHADAP LOW BACK PAIN. Jurnal Medika Hutama, 2(01 Oktober), 369-375. Retrieved from https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/90

2. Hartvigsen, J. & French, S. (2017). What is Chiropractic? Chiropractic & Manual Therapies. 25, pp. 30.

Art of leaving bersama suami yang menderita strok adalah tetap

bersyukur kepada Sang Tri Ratna yang melindungi semua makhluk.

Jl. Gunung Sahari Raya No. 14 CDFG Jakarta Utara, 14420

Telp : (021) - 6408005 (021) - 6408004 HP : 0877 8005 6671 0817 000 6671
@dharmaaudio Dharma Audio tac_rodek@hotmail.com
KESEHATAN

FULFILLED HEART BY SHARING

1 2 3 4

Dalam kehidupan, tidak semua orang berkecukupan dan tidak semua orang seberuntung kita. Membantu orang lain adalah salah satu cara untuk menanam kebaikan. Saling berbagi dan menolong sesama makhluk hidup adalah salah satu bentuk mengasihi yang diajarkan Hyang Buddha. Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā.

39 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA KOMIK BUDDHIS
5 6 7 8

BD MANIA BD MANIA

Elycia, Mahasiswi Marketing Communication Universitas Bina Nusantara

: @elycia.w

Saya sangat menyukai artikel “Hello Future” karena mengajarkan bahwa kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. Gambar yang disajikan juga sangat menjelaskan isi dan makna dari artikel. Berita Dharmayana menyajikan desain dan pemilihan warna yang menarik serta sangat sesuai dengan tema majalah. Contohnya dalam pemilihan warna yang soft dan layout yang rapi. Artikel ini membantu saya agar yakin dengan masa depan saya. Semoga Berita Dharmayana dapat terus berkembang menjadi yang terbaik. Semangat!

: @St. Felita

Majalah dari Berita Dharmayana disajikan dengan penuh warna sehingga tidak monoton dan pembaca merasa senang ketika membacanya. Dengan membaca majalah ini, kita jadi lebih mengenal Buddha Dhamma, memahami diri sendiri, hingga sadar tentang lingkungan sekitar. Terdapat banyak hal baru yang bersifat informatif untuk saya, ditambah dengan konten-konten yang dapat dijadikan refleksi diri. Saya tunggu karya berikutnya dari Tim Berita Dharmayana untuk terus memberikan ide dan konten menarik lainnya, ya!

Stefani Felita Halim, Mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara

Nicholas Andersson, Mahasiswa Branding Universitas Prasetiya Mulya

: @nicholas.andersson

Majalah Berita Dharmayana ini menarik, baik dari segi tampilan maupun isi konten yang ada. Selalu ada yang dapat dipelajari oleh kita. Setiap cerita dapat dikaitkan langsung dengan kehidupan yang perlahan membuat kita menjadi lebih baik. Konten yang disajikan begitu banyak dan nyaman untuk dibaca satu per satu tanpa adanya rasa bosan saat membacanya. Semangat terus buat Tim Berita Dharmayana!

: @kelvin.j_0112

Majalah Berita Dharmayana Edisi ke-69 sangat menarik. Tema “Hello Future” yang diambil cukup mendidik sebagian anak remaja muda yang sedang bingung dalam mencari jati dirinya. Selain itu, bagian short comic cukup menghibur, terutama karakternya sangat lucu karena menggunakan style art chibi.

Namo Buddhāya, Koko Cici semua. Kami selaku Tim Redaksi Berita Dharmayana mengucapkan terima kasih atas kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk membaca Majalah Berita Dharmayana. Semua tanggapan serta saran dari Koko Cici

kami terima dengan baik dan akan dijadikan pembelajaran untuk kedepannya. Semoga Koko Cici senantiasa berada di dalam perlindungan Sang Tri Ratna. Sādhu ... Sādhu ... Sādhu ...

BD MANIA 41 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA
Kelvin Jonathan. Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara

Cinca Manavika , Gadis yang Menebar Fitnah

Pada suatu hari, orang-orang datang kepada Hyang Buddha untuk melakukan penghormatan dan mendengarkan Dhamma. Di sisi lain, banyak petapa pengelana kehilangan pengikut. Oleh karena itu, para petapa melakukan perbuatan buruk dengan berkoar-koar di tengah jalan. “Saudaraku … apakah hanya Bhikkhu Gautama saja yang dapat menjadi seorang Buddha? Kami juga Para Buddha! Apakah hanya berdana kepada-Nya saja yang akan memperoleh kebajikan? Siapa pun yang berdana kepada kami, juga akan memperoleh kebajikan yang sama. Oleh karena itu, kalian semua harus berdana dan hormat kepada kami juga.”

Penduduk desa tetap tidak memperhatikan protes mereka. Pada akhirnya, mereka diam-diam berkumpul dan berunding membahas pemberian pelajaran kepada Bhikkhu Gautama. Tepat pada saat itu, tinggal seorang penduduk biasa bernama Cinca Manavika di Savatthi. Ia mempunyai kecantikan yang luar biasa dan tubuhnya memancarkan sinar terang bak seorang dewi. Seorang petapa kasar mengusulkan, melalui Cinca akan lebih mudah mencela Bhikkhu Gautama. Para petapa lain setuju dengan usulannya dan memanggil Cinca. Keesokan harinya Cinca mendatangi para petapa, memberi hormat, dan menanyakan mengapa dirinya dipanggil.

Seorang petapa menjawabnya, “Saudariku, tahukah kamu, Bhikkhu Gautama sangat merugikan sehingga kami kehilangan penghasilan dan penghormatan dari orang-orang?”

“Tidak, Yang Mulia. Saya tidak mengetahuinya, tetapi adakah hal yang bisa saya bantu?” tanya Cinca.

“Saudari Cinca, susunlah rencana untuk mencela Bhikkhu Gautama, sampai penduduk tidak berdana dan melakukan penghormatan lagi kepada-Nya.”

Cinca bersedia menjalankan perintah tersebut dan mulai menyusun rencana.

Setiap senja, penduduk Savatthi akan kembali dari Vihara Jetavana setelah mendengarkan Dhamma yang diajarkan oleh Hyang Buddha. Cinca pun menjalankan rencananya di waktu tersebut. Ia dengan sengaja

mengenakan mantel panjang, menyemprotkan minyak wangi, dan melingkarkan bunga di tangannya. Setelah itu, Cinca berjalan ke arah Vihara Jetavana dan menghabiskan malam di dekat Vihara.

Sumber Foto: Tisarana.net
Sumber Foto: artikelbaik.my.id

Keesokan harinya, para penduduk keluar dari rumah menuju ke vihara untuk menyampaikan hormat kepada Hyang Buddha. Cinca pun berjalan pulang ke arah kota, seperti baru saja kembali dari Vihara. Setelah satu setengah bulan berlalu, seseorang bertanya kepada Cinca tentang tempatnya bermalam. Cinca lalu menjawab, “Saya menghabiskan malam bersama Bhikkhu Gautama di ruang Dhammasala Vihara Jetavana.”

Jawaban Cinca membuat orang-orang mempunyai perasaan curiga serta bertanya-tanya apakah perkataan Cinca benar adanya.

Setelah delapan sampai sembilan bulan berlalu, Cinca membalut perutnya dengan kain dan kayu, sehingga ia terlihat seperti sedang hamil besar. Kemudian, ia berkata kepada para penduduk bahwa ia sedang mengandung bayi dari Bhikkhu Gautama. Pada malam hari itu, Cinca mendatangi Ruang Dhammasala dan terlihat Hyang Buddha sedang duduk membabarkan Dhamma. Berdiri di hadapan Hyang Buddha, Cinca Manavika berkata, “Bhikkhu Yang Perkasa, kamu adalah orang yang menyebabkan saya hamil. Tidak lama lagi, saya akan melahirkan. Kamu juga tidak menyediakan tempat berbaring serta tidak menawarkanku susu, minyak, atau keperluan lainnya yang aku butuhkan.”

Setelah mendengar perkataan Cinca, Hyang Buddha menghentikan pembabaran Dhamma dan berkata, “Saudari, hanya kamu dan Tathāgatha yang mengetahui ucapan itu benar atau tidak”.

Pada saat itu, Dewa Sakka menyadari Cinca sedang menebar fitnah karena tempat duduknya menjadi panas. Dewa Sakka beserta keempat dewa lainnya mengeluarkan amarah dengan berubah menjadi tikus-tikus kecil. Tikus tersebut menggigit tali yang mengikat kain dan kayu di perut Cinca. Setelah tali putus, kain dan kayu itu terjatuh dan menyebabkan luka pada kaki Cinca.

Orang-orang menjadi sadar akan tipu daya yang dibuat oleh Cinca. Mereka marah serta mengusir Cinca dari halaman Vihara. Ia berlari cepat, tetapi kemudian tanah bumi retak dan terbelah, lalu api neraka menelan dirinya ke dasar neraka Avīci. Sejak saat itu, para penduduk tidak lagi menghormati para petapa dan pengikut Hyang Buddha bertambah banyak.

Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa menyebar suatu kebohongan untuk menguntungkan diri sendiri tidak akan membuahkan hasil yang baik. Kita sebagai makhluk hidup harus menghormati satu sama lain dan tidak langsung memercayai suatu informasi yang belum tentu benar. (CS)

Sumber Referensi:

1. https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/mengalahkan-cinca-2/

2. https://amitofo.wordpress.com/2010/10/17/cerita-cerita-singkat-untuk-anak-sekolah-minggu/

43 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA CERITA BUDDHIS
Sumber Foto: topperfect.id

Taken for Granted

Kisah ini bermula dari sebuah keluarga; Budi, Sinta, dan putri mereka, Sindy. Pada awalnya, kehidupan keluarga mereka berjalan harmonis dan rukun. Budi merupakan seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan, sedangkan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Seiring berjalannya waktu, Budi mendapatkan promosi dan dipercaya menjadi manajer di cabang perusahaannya. Ia langsung memberi tahu kepada istri dan anaknya. Mereka turut senang dan bangga mendengar kabar tersebut.

Setelah beberapa bulan berjalan, Budi mulai sangat sibuk dengan pekerjaannya, bahkan sering lembur hingga pulang larut malam. Budi tidak memiliki waktu untuk keluarganya meski sekadar bermain atau menemani anaknya tidur. Setiap kali Budi mendengar keluhan anaknya, ia tidak menggubris dan tetap saja menunda bertemu dengan keluarganya, lebih memilih bekerja.

Dengan kondisi yang sama, beberapa bulan kemudian, Budi menjadi lebih dekat dengan Ayu. Wanita yang merupakan rekan kerja yang selalu menemaninya lembur di kantor. Seiring waktu berjalan, Budi akhirnya mulai terpesona dengan Ayu. Alhasil, hubungan Budi dan Sinta semakin renggang.

Suatu hari ketika mereka lembur, Budi menyampaikan perasaannya pada Ayu. Ayu menerima Budi sebagai kekasih gelapnya. Tanpa diketahui oleh Budi, ternyata selama ini ia hanya menginginkan harta Budi sehingga membuat pria itu tertarik padanya.

Hubungan mereka berdua selalu ditutupi agar tidak menjadi kekacauan yang besar.

Sejak saat itu, Budi pulang semakin larut, bahkan tidak pulang dengan alasan menginap di kantor. Budi juga sering membeli segala kebutuhan Ayu sehingga jarang memberikan nafkah kepada keluarganya. Padahal, biaya kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah Sindy yang masih kecil cukup tinggi. Pada akhirnya, Sinta harus keluar mencari pekerjaan supaya dapat menghidupi mereka berdua.

Di saat Sinta bekerja keras untuk keluarganya, Budi malah bersenang-senang dengan kekasih barunya. Budi bahkan memercayakan semua hartanya pada Ayu, baik tabungan selama menjadi manajer maupun uang perusahaan. Sampai suatu ketika, perusahaan sedang mengalami masa sulit dan membutuhkan dana segar. Budi menghubungi Ayu untuk meminta uang perusahaan dan juga uang tabungannya.

Namun, Ayu tidak pernah dapat dihubungi dan menghilang bak ditelan bumi. Sampai akhirnya, Budi sadar bahwa ia hanya dimanfaatkan oleh Ayu untuk mendapatkan hartanya saja. Budi menyesal karena baru sadar saat semuanya sudah terlambat. Perusahaannya sedang mengalami masa krisis dan krusial. Jika tidak mendapatkan dana segar, maka perusahaannya akan terancam bangkrut. Setelah beberapa saat, perusahaan tempat Budi bekerja pun mengalami pailit dan dirinya masuk penjara karena diduga menggelapkan uang perusahaan.

Informasi mengenai Budi berselingkuh sampai ditangkap ke penjara menyebar dengan sangat cepat. Ketika Sinta mendengarnya, ia merasa sangat sedih dan kecewa terhadap Budi. Namun, ia memilih untuk memaafkannya dan selalu mengunjunginya ke penjara. Tak hanya itu, ia juga membawa makanan, pakaian, selimut, dan segala kebutuhan lainnya. Terkadang, Sinta membawa anak mereka untuk mengunjungi Budi. Sindy tidak marah atas perbuatan Ayahnya, melainkan sangat senang karena dapat bertemu dengan Ayahnya lagi.

“Ayah, cepat keluar dari sini, ya. Sindy kangen main bareng Ayah lagi,” ucap Sindy sembari menangis tersedu-sedu.

“Iya, Sindy. Ayah pasti langsung pulang setelah keluar dari sini. Maafkan Ayah, ya, Sindy. Maafkan Ayah juga, ya, Bu. Ayah sangat bodoh karena telah mengabaikan kalian. Bahkan kamu sampai keluar mencari pekerjaan

untuk menghidupi keluarga kita … Ayah benar-benar menyesal, Bu …,” ucap Budi, terisak-isak.

“Tidak apa-apa, Ayah. Semua ini ujian untuk keluarga kita. Kita pasti bisa melewati ini semua. Ayah mau berubah untuk lebih memedulikan keluarga kita, kan?” ucap Sinta sembari tersenyum dan menggenggam tangan Budi.

“Iya, Bu. Ayah pasti berubah dan akan selalu memprioritaskan keluarga kita. Ayah janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Maafkan Ayah, ya, Bu …,” ucap Budi dengan penuh penyesalan.

Sejak saat itu, Budi menjadi sadar bahwa orang yang selama ini tidak ia pedulikan justru selalu ada untuknya. Istri dan anaknya tetap menyayanginya apa pun yang terjadi. Budi sangat menyesal telah melakukan kesalahan besar. Ia berjanji akan memulai kembali hidup yang baru dengan keluarganya. (WB)

47 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA CERITA PENDEK
Sumber Foto: www.freepik.com

Peninggalan Agama Buddha di Museum Nasional Peninggalan Agama Buddha di Museum Nasional

Museum Nasional atau yang bisa disebut juga sebagai Museum Gajah, didirikan pada tahun 1778 dan terletak di Jakarta Pusat. Museum Nasional adalah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Museum Nasional menyimpan benda-benda bernilai peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha.

Museum Nasional dapat dikunjungi oleh siapa saja. Museum Nasional termasuk museum terbesar di Asia Tenggara dan terdapat koleksi terbaik milik Indonesia. Museum ini terbagi atas 2 unit gedung. Di dalam gedung, terdapat ruang emas yang menjelaskan tentang beberapa peninggalan zaman

Buddha seperti “Panca Tathagata”. Panca Tathagata merupakan dewa utama dalam Agama Buddha Mahayana yang tampil bersama-sama sepanjang masa sebagai penguasa dunia. Panca Tathagata telah menyelesaikan tugasnya yang disebut “Tathagata”.

Arca Buddha juga terdapat di Museum Nasional. Arca Buddha ini ditemukan pada tahun 1921, di Sekendeng, bagian sebelah Utara Mamuju. Diduga arca ini adalah arca Buddha Dipangkara, yaitu Dewa Pelindung para pelaut. Arca ini kemungkinan dibuat di India Selatan dan dibawa ke Indonesia sebagai barang dagangan atau sebagai persembahan untuk vihara. Arca ini bergaya seni Amarawati Tua. Hal ini karena pemakaian jubah yang hanya menutupi bagian bahu kiri dan bagian tangan kanan hampir sejajar bahu.

Salah satu peninggalan bersejarahnya adalah arca-arca zaman

Hindu-Buddha. Di dalam museum terdapat beberapa arca seperti di bawah ini:

A. Arca Bodhisattva Padmapani

Bodhisattva kasih sayang dalam agama

Buddha Mahayana, penyelamat manusia dari keadaan berbahaya.

B.

Diperkirakan sebagai perwujudan Adityawarman, seorang bangsawan Majapahit keturunan Melayu yang kemudian menjadi raja di Sumatera.

Salah satu Astamangala dari agama-agama di Hindia, seperti Hinduisme, Jainisme dan Buddhisme.

E. Kali

Salah satu perwujudan

Dewa Durga, dipuja oleh penganut Tantrayana.

Tidak hanya arca, terdapat juga peninggalan lainnya berupa peralatan upacara. Peralatan upacara ini merupakan tembikar yang digunakan sebagai wadah penyimpan bahan makanan sehari-hari. Namun, lama-kelamaan fungsinya kian beragam, yaitu sebagai peralatan upacara pada masa klasik Indonesia. Selain fungsi, bentuk dari peralatan upacara ini juga bervariasi, ada yang berbentuk bejana air suci, kendi, tablet mantra, dan stupika.

Bagaimana rasanya setelah membaca penjelasan tentang Museum

Nasional dan Peninggalan Agama Buddha? Tim Jurnalisme Berita Dharmayana ingin mengajak BD Mania untuk lebih giat lagi mempelajari sejarah peninggalan-peninggalan zaman Hindu-Buddha. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap semangat dalam mempelajari sejarah di Museum Nasional! (E)

49 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA EKSPEDISI BUDDHIS
D. Roda Dhamma C. Arca Buddha Perwujudan sosok yang dianggap suci. Bhairawa Buddha

SUSAH CARI MAKAN VEGETARIAN?

BD Mania pasti pernah mendengar Ce It dan Cap Go, bukan? Pada kalender Tionghoa, Ce It adalah tanggal 1 dan Cap Go jatuh pada tanggal 15. Menurut tradisi, setiap Ce It dan Cap Go, masyarakat keturunan Tionghoa akan melakukan sembahyang atau bervegetarian. Mereka melakukan vegetarian bertujuan untuk berdamai dengan bumi.

Biasanya sulit untuk menemukan makanan vegetarian yang nikmat di kalangan mahasiswa. Jadi, Tim Jurnalis Berita Dharmayana akan memberikan beberapa rekomendasi makanan vegetarian yang dapat ditemukan di Mal Central Park, Jakarta. Apa saja, sih? Yuk, kita simak di bawah ini!

Go Ginza dijual seharga

Rp80.000,00 per porsi dan dapat dikonsumsi oleh 1–2 orang. Makanan ini berupa salad yang berisi tofu, soba noodles, sayuran, edamame sesame seeds, Japanese Miso, dan tempe crispy. Selain vegetarian, makanan ini juga cocok untuk orang yang sedang diet karena hanya mengandung 162 kalori. Salad ini memiliki khas sayuran segar dan rasa yang pekat dari dressing-nya, yaitu black sesame vinaigrette.

Dengan plating yang menarik, garlic bread ini dijual dengan harga Rp42.000,00 per porsi. Satu porsinya dapat dikonsumsi oleh 4–5 orang. Garlic bread ini memiliki khas roti yang garing dan gurih dari bawang putih beserta keju mozzarella.

Funghi Di Bosco merupakan

piza yang dijual dengan harga

Rp85.000,00 per 6 potong. Piza ini mengandung portobello mushrooms, keju mozzarella, dan garlic oil Makanan ini identik dengan roti yang tipis, rasa gurih dari keju mozzarella, dan asam manis dari saus tomatnya.

Tidak sulit, kan, mencari makanan vegetarian di Mal Central Park, Jakarta? Makanan yang dijual juga sangat bervariasi dan pastinya akan memuaskan rasa lapar kita. Yuk, BD Mania, mari kita mengeksplorasi bersama makanan vegetarian di mal lebih banyak lagi! (Y)

KULINER
1. Go Ginza (Vegan) by SALADSTOP 2. Garlic Bread with Mozzarella by Pizza Marzano 3. Funghi Di Bosco by Pizza Marzano

SIGN OF WEAKNESS

Kematian dan kehilangan adalah sesuatu yang pasti terjadi. Dalam agama Buddha, diajarkan menerima dan merelakan. Tidak perlu takut untuk berduka karena itu merupakan suatu hal yang lumrah terjadi pada semua orang.

BENTUK-BENTUK BERDUKA

Mereka belum dapat memahami benar tentang kematian. Oleh karena itu, mereka harus dijelaskan dengan kalimat yang sederhana. Duka pada anak-anak dapat mengakibatkan:

- Meningkatnya ketergantungan;

- Timbulnya kemarahan dan sering bertingkah;

- Menolak mengakui kematian seseorang.

Kematian bukanlah sesuatu yang mereka pikirkan, kecuali saat mereka telah menghadapinya. Namun, dalam proses menghadapi duka, remaja cenderung:

- Depresi;

- Terjun ke dalam pergaulan bebas;

- Percobaan bunuh diri;

- Keluar dari sekolah (Putus Sekolah).

Menghadapi duka akan membuat perasaan orang dewasa bercampur aduk sehingga cenderung mudah frustrasi dan marah.

WHAT CAN WE DO TO HELP THEM?

1. Berbicara kepada Mereka Dorong orang tersebut untuk berbicara tentang perasaan kehilangan dan berbagi kenangan tentang orang yang meninggal.

3. Sabar Mendengarkan

Terkadang berduka bisa berlangsung lama. Tetap bersabar dan dengarkan mereka.

2. Memberikan Bantuan Bantu mereka dalam hal yang praktis, seperti membantu memasak atau menjaga anak. Hal ini dapat meringankan beban yang mereka rasakan.

4. Memberikan Kenyamanan

Berikan kenyamanan yang positif, seperti memberi empati pada mereka.

GRIEF IS NOT
A
1. Pada Anak-anak 2. Pada Remaja 3. Pada Dewasa
51 EDISI 70 - 2023 BERITA DHARMAYANA INFOGRAFIS Sumber Referensi: DIANE, E. P. (2020). Experience human development. MCGRAW-HILL US HIGHER ED.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.