12 minute read

Sajian Utama

Next Article
Travelling

Travelling

PEACE AND EASE

Sumber Foto: Studiog2 dari Canva

Advertisement

Kebiasaan dalam bermeditasi telah diprak�kkan sejak lama oleh petapa-petapa di India dan Guru Agung kita, Hyang Buddha. Dengan kaki bersila, dada tegap, kedua jempol disatukan guna menjaga kesadaran, mata tertutup, serta napas teratur dan tenang. Bagi mereka, meditasi berguna untuk merasakan ketenangan dan kedamaian, se�daknya sebelum memulai hari. Sering kita mendengar ataupun membaca slogan ‘damai itu indah’. Meskipun hal ini sudah sering dibaca dan disuarakan, tetap saja kehidupan kita masih jauh dari kata ‘damai’. Bahkan, apakah kita menger� ar� dari kata ‘damai’? Apa yang menjadi penyebab dari penderitaan? Buddha mengatakan, “Manō pubbangamā dhammā manō setthā manōmayā; Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, dan pikiran adalah pembentuk”. Kita mencari kebahagiaan secara eksternal, tetapi Buddha mengatakan yang sebaliknya, yaitu masuk ke dalam untuk menemukan kedamaian ba�n. Jadi, kedamaian pikiran adalah sumber utama dari semua kebahagiaan.

Kedamaian adalah konsep yang cukup luas dan sulit untuk dipahami. Kedamaian juga dapat menjadi subjek�f atau intersubjek�f karena se�ap individu atau kelompok memiliki ar� ‘damai’nya sendiri. Ke�ka berada dalam kondisi yang �dak bahagia dan merenungkan apa yang �mbul di dalam pikiran, tentunya �dak membawa kedamaian. Hal utama dari in� ajaran Hyang Buddha adalah memahami pikiran manusia yang menjadi akar penyebab dari penderitaan serta cara mengatasinya. Menumbuhkan kedamaian ba�n dalam pikiran adalah hal menyenangkan dan kamu dapat membagikannya dengan orang lain. Misalnya, dengan berla�h meditasi kesabaran, maka kita akan perlahan mengikis kemarahan kita. Dengan berla�h meditasi cinta kasih, maka kita akan menumbuhkan cinta dan mengalami penghen�an kebencian kita. Mulanya hanya sementara, kemudian semakin lama semakin dalam hingga akhirnya ketenangan pikiran kita akan menjadi permanen di masa kini hingga masa depan. (EC)

Sumber Referensi: 1. Yeh, T. D. (2006). THE WAY TO PEACE: A BUDDHIST PERSPECTIVE. International Journal of Peace Studies, 11(1), 91–112. h�p://www.jstor.org/stable/41852939 2. h�ps://www.youtube.com/watch?v=GayO3wBucSc

TO TO

Pernahkah di antara kita �dak setuju apabila pelaku perundungan ingin menjadi seorang psikolog? Memang terasa �dak adil bagi para korban perundungan melihat pelaku hidup dengan baik, sedangkan korban masih terbayang dengan kejadian di masa lalu.

Siapa yang bisa melarang orang untuk berubah ke arah yang lebih baik? Bahkan Angulimala, pembunuh kejam yang dikenal sebagai pembuat kalung dari jari manusia saja, masih mendapatkan kesempatan karena memahami dan menerima ajaran Buddha untuk berubah. Kalau begitu, siapa yang bisa melarang seseorang untuk berubah ke arah yang baik?

Banyak di antara kita lebih sering menyesal dibandingkan memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mengubahnya. Demi masa depan, perubahan itu diperlukan mengingat kita masih ada kesempatan untuk berubah. “Memaa�an diri sendiri dan orang lain dari kejadian masa lalu, serta membuat hal-hal yang baru untuk masa depan”. Kalimat ini memang terkesan mudah untuk dilakukan, akan tetapi sulit untuk diterapkan. “Selama seseorang masih memiliki waktu dalam hidupnya, dia

Sumber Foto: Nataliya Vaitkevich dari pexels

Sumber Foto: Dharma Cowgirl dari WordPress

dapat melakukan hal-hal yang baik.” Ku�pan Dhammadesana tersebut dibabarkan oleh Bhikkhu A�hadhiro di Ce�ya Dhamma Manggala, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 2022.

Menyesali masa lalu �dak mengubah apa pun. Mengingat kembali pada masa lalu dengan kata ‘andaikan’ juga �dak akan membawa kita kembali ke masa lalu. Apa yang sudah terjadi itulah yang harus kita terima dengan lapang dada. Se�ap hari kita tentunya mempunyai cerita tersendiri dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Namun, �dak akan ada gunanya jika kita hanya meratapi peris�wa yang sudah berlalu.

Bagi seseorang yang memiliki masa lalu kelam, seper� menjadi korban pemerkosaan dan perundungan memang sangat sulit untuk menerima keadaan dan tetap berjuang dengan baik. Sebaiknya mintalah pertolongan profesional dan menghadapinya bersama teman-teman yang baik, sehingga dapat memberikan

Sumber Referensi: 1. Menaklukkan Anggulimala - Samaggi Phala (samaggi-phala.or.id) 2. h�ps://www.youtube.com/watch?v=sSLOmL_rZKU perubahan-perubahan kecil untukmu. Seper� Angulimala yang menemukan teman-teman yang baik di hidupnya dan menaa� nasihat-nasihat yang diberikan. Kamu juga bisa menganggap bayang-bayang masa lalu itu sekadar bayangan belaka, sehingga �dak ada lagi perasaan berlebih yang menyertai.

Walaupun rasanya sulit untuk melewa� masa tersebut, percayalah semua masa lalu yang menyebabkan luka membutuhkan waktu dan niat usaha berubah untuk menyembuhkannya. Luka tersebut tentunya akan meninggalkan bekas, tetapi kita dapat memilih untuk mengikhlaskannya daripada melupakan kejadian tersebut.

Sumber Foto: pch.vector dari freepik

Dari penjelasan di atas, disampaikan bahwa �dak ada satu pun orang yang bisa melarang kita untuk berubah, bahkan Buddha sendiri. Berdamailah dengan masa lalu dan jalani perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semangat dan jangan takut untuk mencari pertolongan!

HELLO FUTURE !

Ingatkah kamu? Dulu kita dengan lantang berkata, “Saya ingin menjadi dokter!” dan “Saya ingin menjadi …” yang lainnya. Mata yang membara membawa semangat untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Seiring berjalannya proses dan waktu, mata itu pun semakin terlihat lesu. Sering kali kita menemui ��k jenuh yang membuat kita tak sadar bahwa kita sedang dalam proses berkembang.

Proses demi proses yang dijalani, terlintas banyak pemikiran yang berdatangan dan berlalu. Banyak juga harapan yang muncul dan akhirnya dipatahkan oleh kenyataan. Mengharapkan proses berjalan dengan sedikit hambatan, tetapi nyatanya berjalan dengan sangat berantakan dan sulit diurai seper� benang kusut. Namun, �dak semua perjalanan seper� benang kusut. Seper� yang dikatakan Bhante U�amo dalam podcast Gita Wirjawan yang mengatakan bahwa segalanya �dak kekal. Kehidupan di alam semesta ini selalu berubah dan penuh dengan ke�dakpas�an. Namun, kita sebagai manusia harus yakin dan berguna dalam menjalankan kehidupan.

Proses untuk tumbuh dan berkembang �dak selalu bisa dilihat secara nyata karena tak semua langsung memperlihatkan hasilnya. Ada proses yang naik dan turun, seper� pada gambar di bawah. Proses naik turun ini sama seper� roda yang berputar, terkadang kita berada di atas dan perlahan berputar ke bawah atau sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kehidupan manusia bersifat dinamis, bukan sta�s. Kehidupan yang naik turun juga mampu membawakan euforia baru untuk menyaksikan tahap proses yang telah dilalui dengan keringat kita sendiri.

Sumber Foto: mounika.studio

Terkadang kita merasa rendah diri dan muncul pikiran-pikiran nega�f di benak kita, seper�, “Kenapa saya bodoh sekali? Teman-teman saya sudah sukses dalam waktu satu tahun”. Memang situasi terkadang menjadi sulit, tetapi setelah ditelaah lebih lanjut ada hal jelas yang memunculkan keresahan, yaitu ‘angka’. Contohnya, “Sudah berumur, tetapi belum sukses” atau “Sudah dua tahun bekerja, tetapi saya tetap begini saja”. Perlu diingat bahwa hidup bukanlah sebuah kompe�si, melainkan sebuah perjalanan.

Membandingkan kehidupan sendiri dengan melihat kehidupan orang lain �dak akan ada habisnya. Hal tersebut tampak sepele, tetapi bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Mempunyai ambisi untuk mengejar cita-cita di masa depan memanglah harus dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa berlari mengejar impian �dak harus menjadi juara satu dengan menyaingi orang lain. Hal ini karena se�ap dari kita mempunyai jalannya masing-masing. Se�ap dari kita juga �dak bisa memprediksikan hasil dari tujuan yang akan kita capai di masa yang akan datang. Walaupun perjalanan kehidupan terlihat abu-abu, kita harus berhen� membandingkan diri dengan orang lain karena se�ap orang memiliki proses yang unik. Tetaplah semangat untuk mencapai masa depan yang kita inginkan.

Contoh yang dapat diteladani sebagai umat Buddha adalah Hyang Buddha yang telah memberikan semangat dan dedikasi demi mendapatkan obat dari sakit, tua, dan kema�an. Hal ini tak luput dari waktu dan masih sangat relevan di masa kini. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama semangat untuk tetap berproses, bertumbuh, dan berkembang! Jangan lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Sumber Foto: Francesco Ciccolella Studio

Sumber Referensi: 1. https://buddhazine.com/kebijaksanaan-dalam-kehidupan-normal-baru-sebuah-pandangan-psikologis-buddhis/ 2. https://www. youtube.com/watch?v=g8F5nd-eAyU&t=392s

LINTAS BD

Dharmayana Buddhist Festival (DBF)

Perayaan Hari Suci Waisak dan ulang tahun KMB Dharmayana Untar kembali dilaksanakan dalam acara Dharmayana Buddhist Festival (DBF). Rangkaian acara tersebut diadakan pada 7–21 Mei 2022. Tahun ini, DBF membawakan tema “ARMOR: hARMOny in diveRsity”. Tema tersebut diangkat dari keberadaan agama Buddha di Indonesia yang membaur menjadi satu dengan budaya-budaya “ARMOR” sendiri melambangkan penjagaan atau perisai terhadap kesatuan dan perdamaian dalam segala keberagaman di Indonesia. Ini tentunya selaras dengan bagaimana pembauran antara agama Buddha dan budaya Indonesia. Acara DBF berjalan di bawah pengawasan Ketua Pelaksana—Cecilia Ang dari Fakultas Psikologi Angkatan 2020 dan dibantu oleh 69 pani�a lainnya. Rangkaian acara dimulai dari pelaksanaan lomba story telling, cerdas cermat, dan poster digital. Selain itu, ada juga Dhammatalk dan Main Event. Dhammatalk kali ini menghadirkan �ga pembicara hebat dari �ga aliran, yaitu Y.M. Bhikkhu U�amo Mahathera, Y.M. Bhiksu Nirmana Sasana, dan Y.M. Khenpo Khentse Norbu Rinpoche. Sedangkan, Main Event sendiri mengundang delapan bhikkhu dengan Y.M. Bhikkhu Nyanagupta sebagai pembicara. Ada keunikan yang bisa ditemukan dari DBF tahun 2022 ini, di mana lomba cerdas cermat terbuka untuk pelajar dari �ngkat SMA hingga mahasiswa. Selain itu, acara diselenggarakan secara hybrid dan merupakan suatu terobosan baru karena belum pernah dilakukan sebelumnya.

DM E-Sport

Pada masa sekarang, siapa yang �dak mengenal Video Game? Video Game merupakan teman akrab bagi kita selama Pandemi Covid-19 ini. Keprak�san yang ditawarkan juga sangat banyak. Kita dapat bermain dengan teman tanpa bertemu secara langsung dan �dak perlu mengeluarkan banyak tenaga dalam kegiatan ini. Video Game menjadi topik diskusi yang menarik dalam kurun beberapa tahun terakhir. Maka dari itu, Divisi Bakat dan Minat dari Badan Pengurus Harian Dharmayana (BPH DM) kembali mengadakan salah satu kegiatan, yaitu e-sport.

Tepat pada 24 Agustus 2022, kegiatan ini ditujukan kepada teman-teman beragama Buddha Universitas Tarumanagara untuk memfasilitasi dan mengembangkan bakat serta minat mereka. Selain itu, terdapat beberapa dampak baik yang dapat diperoleh dari kegiatan bermain bersama tersebut. Contohnya, sebagai sarana rehat untuk melepas kepenatan, meminimalisasi stres, bertemu dengan teman-teman baru dalam lingkup Dharmayana, dan masih banyak lagi. Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu par�sipan kegiatan, Silvia, “Saya bisa menambah relasi dan mendapatkan rasa kekeluargaan melalui kegiatan ini”. Permainan mobile yang dimainkan dalam e-sport adalah Stumble Guys dan dihadiri kurang lebih dua puluh mahasiswa/i Buddhis.

Dhamma Online Studies (DOS)

Dhamma Online Studies (DOS) merupakan suatu program kerja KMB Dharmayana Universitas Tarumanagara berupa mendengarkan Dhamma, meditasi, dan menanam tanaman. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mela�h diri dan mengenal Dhamma lebih dalam. Menanam tanaman menjadi hal yang baru di DOS, di mana penanaman jumlah pohon disesuaikan dengan hasil penggalangan dana yang terkumpul. DOS tahun ini diketuai oleh Liani Cynthia dari Fakultas Psikologi Angkatan 2020 dan dibantu oleh dua puluh pani�a lainnya. Kegiatan DOS dilakukan secara hybrid. Pemaparan Dhamma dilakukan secara daring, sedangkan penanaman pohon dilakukan secara luring yang diwakili oleh seluruh pani�a DOS. Kegiatan menanam pohon ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2022 dan berhasil menanam sebanyak 38 pohon di kebun Vihara Siddharta. Kegiatan ini mengusung tema “Freedom and Power to Create the Life” dan tema tersebut diangkat dari banyaknya makhluk hidup yang mendambakan hidup bebas dan bahagia. DOS yang diselenggarakan pada tanggal 13–14 Mei 2022 ini memberikan kesan baru terhadap kegiatan belajar Dhamma bersama. DOS biasa dikenal dengan Pekan Penghayatan Dhamma (PPD). Kegiatan DOS kali ini mendatangkan Y.M. Bhikkhu Abhipunno sebagai Bhikkhu Pembimbing, Y.M. Bhikkhu Thiravaro dan Yasa Singgih sebagai pembicara. Walaupun persiapan DOS rela�f singkat, namun bisa dikatakan acara ini berhasil dilaksanakan dengan baik.

This Too Shall Be Pass This Too Shall Be Pass

Semua penderitaan emosional dalam hidup yang �dak dapat kita tolak adalah fenomena alamiah yang terjadi pada se�ap manusia. Terkadang manusia terlalu melekat pada suatu hal, seolah-olah hal tersebut bersifat kekal. Tentunya hal ini berlawanan dengan konsep yang ada dalam hidup, yaitu Anicca. Para Bhikkhu, walau dengan hadirnya Sang Tathāgata atau tanpa hadirnya seorang Tathāgata, tetaplah berlaku suatu hukum. Dalam Aṅguttara Nikaya, Yodhajiva-Vagga, 124, ada sebuah ku�pan, yaitu “Suatu kebenaran yang mutlak bahwa segala sesuatu yang terbentuk adalah �dak kekal, ... �dak memuaskan, … dan tanpa in� ....”. Hal tersebut melipu� objek, manusia, pikiran, konsep, struktur, peris�wa, dan kepercayaan. Tanpa disadari, hal ini sebenarnya menyenangkan untuk kita renungkan. Tanpa perubahan atau transisi yang konstan dalam hidup, �dak akan ada hal baru yang tercipta. Tanpa kema�an, �dak akan ada kehidupan. Tanpa adanya tunas, �dak akan ada pohon. Tanpa adanya perubahan siang menuju malam, �dak akan muncul bintang. Semua hal harus memiliki perubahan. Ke�ka kamu menemui diri berada di posisi yang kurang menyenangkan, ingat kembali bahwa semua akan berubah. Jadi, ke�ka segala sesuatu berubah, kita sebagai manusia �dak begitu menderita karena terlepas dari upaya mencegah terjadinya perubahan. Hal-hal indah akan terjadi, maka nikma�lah. Namun, ini juga akan berlalu dan �dak apa-apa, itulah sifat dari segalanya. Sebenarnya memahami ini memungkinkan kamu untuk lebih menikma� berbagai hal karena tahu semua itu hanya sementara. Hal-hal buruk juga akan terjadi, maka bertahanlah karena itu juga berubah. Namun, sepanjang semua ini, kesadaran tetap hadir secara utuh. Siapa kamu sebenarnya, semua akan tetap sama. Kesadaran adalah satu-satunya konstanta seja� yang ada dalam hidup. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat diandalkan. Selama kamu di sini, maka kamu berada di sini. Segala sesuatu yang lain akan berlalu. Di sini kamu akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang dicari, bukan dalam hal dan barang, bukan juga dalam konsep, ide, maupun keyakinan. (EC)

Sumber Foto: jcomp dari freepik

Sumber Referensi: 1. Aṅgu�ara Nikaya, Yodhajiva-Vagga, 124. 2. Brahm, Ajahn. 2018. Happy everyday. Ehipassiko Founda�on.

konsultasi DHAMMA

Pada tanggal 18 Agustus 2022, Berita Dharmayana mendatangi Vihara Siddharta di Banten, Tangerang untuk berkonsultasi Dhamma bersama ahlinya. Pada rubrik Konsultasi Dhamma kali ini, Tim Berita Dharmayana telah menampung berbagai pertanyaan dari pembaca Majalah Berita Dharmayana yang dijelaskan oleh Y.M. Bhikkhu Abhipunno.

Kemelekatan duniawi sebenarnya �dak membatasi kita untuk �dak memiliki apa pun. Tentunya, ada beberapa syarat yang dapat melepaskan kemelekatan dari kehidupan kita. Rasa takut terhadap hal mis�s pas�nya ada di dalam se�ap diri kita. Namun, makhluk Peta sebenarnya merupakan makhluk yang membutuhkan pertolongan kita. Jadi, terdapat berbagai cara untuk melenyapkan rasa takut kita terhadap mereka. Ke�ka kita mengatakan, “Jangan menjadi orang yang terlalu sabar!” maka kitalah yang perlu introspeksi. Apakah cara kita bersabar sudah benar? Perubahan merupakan hal yang pas� terjadi ke�ka berkondisi. Sebagaimana dengan kebahagiaan, �dak ada penderitaan yang �dak berkesudahan. Ambisi �dak selalu nega�f maupun posi�f, semua dilihat kembali bagaimana cara kita berpikir. Terdapat beberapa misteri tentang kelahiran yang �dak kita ketahui, bahkan para yang mulia sekalipun. Jadi, apakah kamu penasaran mengenai penjelasan yang lebih lengkapnya? Untuk itu, kami mengajak kamu untuk menonton video Konsultasi Dhamma melalui kode QR di bawah ini, ya!

1 2

Buka kamera gawaimu. Scan kode QR di samping.

3 4

Klik situs yang dituju.

Selamat menonton, jangan lupa untuk klik like dan tuliskan komentarmu!

Bit.ly/KonsultasiDhamma69

This article is from: