Cultivating Empathy
Sumber Foto: www.orami.co.id Sejak di bangku sekolah, kita sering mendengar kutipan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan manusia lainnya dalam berinteraksi. Ketika kita memahami orang yang berinteraksi dengan kita dan sebaliknya, maka hal ini dapat dinamakan empati. Empati memiliki manfaat yang luas, yaitu membuat hubungan menjadi lebih produktif di lingkungan pertemanan, sekolah, tempat kerja, dan lain sebagainya. Salah satu manfaat tersebut bahkan dapat dirasakan oleh pasien yang cepat membaik jika berobat dengan dokter yang berempati. Namun, tingkat empati tampaknya menurun di kalangan dewasa muda dari waktu ke waktu. Sebuah penelitian dari University of Michigan pada tahun 2010 menganalisis data dari tahun 1979 hingga 2009. Peneliti menemukan bahwa siswa mengalami penurunan empati hingga sebesar 40%. Salah satu penyebabnya adalah informasi media massa yang pada saat itu berisi pesan negatif, sehingga mengakibatkan sikap apatis terhadap rasa sakit orang lain.