24 minute read

Sajian Utama

Next Article
Do It Yourself

Do It Yourself

Cultivating Empathy

Sumber Foto: www.orami.co.id

Advertisement

Sejak di bangku sekolah, kita sering mendengar kutipan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan manusia lainnya dalam berinteraksi. Ketika kita memahami orang yang berinteraksi dengan kita dan sebaliknya, maka hal ini dapat dinamakan empati. Empati memiliki manfaat yang luas, yaitu membuat hubungan menjadi lebih produktif di lingkungan pertemanan, sekolah, tempat kerja, dan lain sebagainya. Salah satu manfaat tersebut bahkan dapat dirasakan oleh pasien yang cepat membaik jika berobat dengan dokter yang berempati.

Namun, tingkat empati tampaknya menurun di kalangan dewasa muda dari waktu ke waktu. Sebuah penelitian dari University of Michigan pada tahun 2010 menganalisis data dari tahun 1979 hingga 2009. Peneliti menemukan bahwa siswa mengalami penurunan empati hingga sebesar 40%. Salah satu penyebabnya adalah informasi media massa yang pada saat itu berisi pesan negatif, sehingga mengakibatkan sikap apatis terhadap rasa sakit orang lain.

Berikut adalah lima tips untuk meningkatkan rasa empati dalam diri sendiri:

1. Manjakan diri dengan dunia fiksi Menurut sebuah studi dari Belanda pada tahun 2013, orang-orang cenderung lebih berempati jika mereka sering membiarkan pikiran mereka berkeliaran di dunia fiksi. Dunia fiksi bisa didapatkan dari film, buku, imajinasi, dan lainnya. Bukan hanya itu, orang-orang akan mengalami perubahan sikap, ide, dan perilaku ketika bertindak seolah-olah terlibat dalam narasi fiksi tersebut.

2. Luangkan waktu untuk membantu orang lain Para peneliti di Britania Raya telah menyimpulkan bahwa orang yang menjadi sukarelawan akan lebih bahagia dan dapat meningkatkan empati. Kemudian, empati akan meningkatkan kepuasan hidup. Orang-orang bisa menciptakan ikatan sosial dengan orang baru dan bekerja untuk meningkatkan kehidupan orang lain. Dengan itu, kita dapat menjaga kesejahteraan semua orang di sekitar kita.

3. Menjadi pendengar yang aktif Semakin banyak kita mendengar secara aktif, kita akan semakin baik dalam membaca emosi seseorang melalui kata-kata, nada, dan ekspresi mereka. Bukan hanya meningkatkan rasa empati, menjadi pendengar yang aktif juga akan membantu dalam hal menciptakan perasaan positif kita kepada orang yang berbicara. Sebuah penelitian di Kanada menemukan bahwa orang yang sebelumnya merasa tidak didengar akan menemukan kepuasan lebih ketika berbicara dengan seorang pendengar aktif.

4. Sering bermeditasi cinta kasih Meditasi cinta kasih adalah bentuk meditasi yang memfokuskan pikiran pada harapan kesejahteraan bagi orang lain. Meditasi dapat membantu kita menjadi orang yang lebih berempati. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, otak manusia dapat menjadi lebih berempati melalui meditasi cinta kasih dari waktu ke waktu.

5. Kembangkan rasa keingintahuan Rasa keingintahuan yang tinggi dapat meningkatkan rasa empati. Semakin kita mendorong keingintahuan kita sendiri, semakin besar juga kemungkinan kita memperluas hubungan sosial kita. Dengan rasa keingintahuan ini, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang berbagai perspektif.

Dapat kita lihat bersama kalau ada begitu banyak kelebihan ketika kita berempati. Maka dari itu, yuk, kita semua belajar meningkatkan rasa empati satu sama lain! (SW)

Sumber: www.happify.com

SAJIAN UTAMA

Listen to

Understand

Sumber Foto: depositphotos.com

Sering kali kita menjadi pendengar cerita orang lain, tetapi apakah kita pernah benar-benar mendengarkan dan ikut merasakannya? Tujuan mendengar bukan hanya untuk menjawab, tetapi juga untuk mendengar, memahami, dan mengerti dengan empati. Kata “empati” sendiri dalam KBBI didefinisikan sebagai kemampuan emosional yang mampu memahami dan merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan dari sudut pandang orang lain. Singkatnya, empati adalah merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dengan membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut. Dalam ajaran Buddha, kita juga diajarkan mengenai Brahmavihara atau empat keadaan batin luhur yang patut dijalani oleh semua makhluk. Untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengembangkan sifat empati dari Brahmavihara. Terdapat banyak cara untuk mempraktikkan dan menumbuhkan empati di kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan menjadikan diri kita sebagai pendengar yang berempati. Mendengar dengan empati secara tidak langsung menunjukkan kepedulian kita antarsesama. Hal ini sangat penting karena setiap individu dapat merasa lebih dimengerti, dihargai, dan terkoneksi.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjadi pendengar yang berempati, yaitu:

1. Tidak menghakimi

Berusahalah untuk tidak berkomentar dan melontarkan pendapat pribadi terlebih dahulu. Tidak menghakimi, menilai, dan mengkritik. Namun, berusahalah untuk memahami. Dengan ini, kita telah menunjukkan sikap peduli dan menyadarkan orang-orang bila mereka layak untuk didengarkan.

2. Memusatkan perhatian

Pusatkan perhatian dan berikan fokus sepenuhnya. Gunakan sedikit bahasa tubuh, seperti kontak mata, anggukan, dan lainnya untuk menunjukkan perhatian. Dengan ini, seseorang biasanya akan lebih terbuka karena ia merasa dirinya dihargai.

3. Mendengar dengan cermat

Cermati setiap kata demi kata dan merasakan sudut pandangan orang tersebut dalam setiap situasi.

Perhatikan nada bicara, bahasa tubuh, dan petunjuk lainnya di balik kata-kata yang diucapkannya. Jangan sibuk dengan urusan sendiri dan jauhkan diri dari gadget pada saat-saat tertentu.

4. Tindak lanjuti

Setelah selesai mendengarkan, tanyakan kembali pada orang tersebut apakah masih ada yang ingin diceritakan. Sebab, terkadang yang dibutuhkan seseorang adalah orang-orang yang mampu mendengarkan dan memahaminya.

Mendengar dengan empati memang tidak mudah untuk dipraktikkan. Akan tetapi, ketika empati sering dilatih, kita bisa mendapatkan manfaat yang besar. Pada dasarnya, mendengar merupakan salah satu proses yang penting dalam sebuah komunikasi. Maka dari itu, mari kita semua mulai mempraktikkan sikap mendengar dengan empati kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari. (NH)

Sumber Foto: sehatq.com

Sumber Foto: hellosehat.com

SAJIAN UTAMA

“Listening is understanding. The skill of empathy is a must to be able to listen… One can listen better if one sees the whole.” - Bill Drayton

Sumber: imaji.or.id

Respect, Form of Responsibility

Sumber Foto: www.ijf.org.com

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kehidupan sangat kompleks. Timbulnya kompleksitas berasal dari tindakan mereka sendiri yang tidak disadari. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya rasa menghargai (respect). Respect yaitu rasa menghargai perbedaan yang dimiliki oleh orang lain, seperti pendapat, ras, suku, maupun agama. Dengan kata lain, respect merupakan sikap manusia untuk saling menghargai tanpa memandang bulu.

Dalam kehidupan, manusia dikelilingi oleh individu yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri memiliki berbagai macam ras, suku, dan agama sehingga menganut suatu pandangan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, pandangan ini selalu menjadi pedoman masyarakat Indonesia: “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. Salah satu cara untuk menerima perbedaan tersebut ialah dengan menumbuhkan sikap respect.

Dalam menumbuhkan sikap respect, kita dapat belajar dari salah satu ajaran . agama Buddha, yaitu Empat Kebenaran Mulia (Cattāri Ariyasaccāni):

1.

2.

3.

4.

Marilah kita sebagai makhluk sosial berlatih untuk menghargai perbedaan orang lain. Dengan menghargai, kita akan mendapatkan keuntungan yang dapat dirasakan bersama. Tentunya, menghargai juga merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban. Tanggung jawab merupakan kewajiban seorang manusia dalam menjalani kehidupannya. Terlebih lagi, kita sebagai makhluk sosial harus menunjukkan sikap respect dan empati agar kehidupan menjadi sejahtera. (FF)

Sumber: binus.ac.id

Kebenaran tentang Dukkha

Kebenaran ini mengelompokkan penderitaan manusia dalam 3 kategori, yaitu: Penderitaan biasa (Dukkha-Dukkha), Penderitaan yang terjadi karena adanya perubahan (Viparinama-Dukkha), dan Penderitaan yang terjadi karena jasmani (Sankhara-Dukkha).

SAJIAN UTAMA

Kebenaran tentang Sebab Dukkha atau Dukkha Samudaya

Munculnya ketiga Dukkha diakibatkan oleh manusia yang diselimuti rasa benci, sifat serakah, dan kegelapan batin. Kemudian, ketiga Dukkha tersebut akan berujung pada kelahiran yang berulang dari waktu ke waktu.

Kebenaran tentang Lenyapnya Dukkha atau Dukkha Niroda

Penderitaan seseorang dapat lenyap dikarenakan orang tersebut melakukan cara-cara yang benar. Saat seseorang lepas dari penderitaannya, maka kebahagiaan dapat dicapai.

Kebenaran tentang Jalan untuk Melenyapkan Dukkha atau Dukkha Niroda Gamini Patipata Magga

Untuk melenyapkan Dukkha dalam diri, terdapat delapan cara, yaitu pengertian benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, konsentrasi benar, perhatian benar, dan daya upaya benar.

Be a Truly Good Person

Sumber Foto : sierravistacc.com

Apa yang dapat dilakukan untuk menjadi seseorang yang baik? Sebuah pertanyaan sederhana dengan jawaban yang mudah, yaitu dengan melakukan perbuatan baik. Namun, terlepas dari pertanyaan dan jawaban yang dianggap mudah ini, menjadi orang baik diibaratkan sebagai suatu perjuangan yang tidak ada habis-habisnya. Ketika ingin menjadi orang yang baik, banyak rintangan yang akan kita hadapi dan kenyataannya sangat sulit untuk dipraktikkan. Rintangan ketika berbuat baik terjadi karena kita semua memiliki “bakat” untuk berbuat jahat. Itulah yang menyebabkan kita sulit untuk berbuat baik. Berbeda dengan melakukan perbuatan baik, kita tidak bisa berbuat baik dengan sendirinya. Oleh karena itu, pendidikan moral Dhamma perlu dilakukan sejak kecil. Kita tidak dapat menghilangkan bakat untuk berbuat jahat hanya dengan mendengarkan ajaran-ajaran, melainkan harus dipraktikkan secara terus-menerus. Sekalipun kita berhasil, motivasi kita untuk berbuat baik ada macam-macam. Ada yang berbuat baik dengan tujuan supaya terlihat baik di mata orang lain. Ada juga yang berbuat baik agar dapat hidup dengan nyaman, sandang dan pangan yang cukup, dan lain sebagainya. Tujuan tersebut lumrah, tetapi berbuat baik yang paling tinggi adalah bertujuan untuk menjadi orang baik. Seperti ungkapan Saddhum Kaya Saddhuno, “berbuat baiklah untuk menjadi orang baik.”

Sang Buddha menjelaskan ada sepuluh cara melakukan perbuatan baik (Dasa Puññakiriyavatthu), yaitu:

1. Dāna

Beramal, memberi, membantu, atau menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima.

~ 2. Sila

Moralitas atau pengendalian ucapan dan tingkah laku.

3. Bhāvanā

Pengembangan batin atau meditasi.

4. Apacāyana

Menghormati mereka yang lebih tinggi dari kita, dari segi usia, moralitas, integritas, kebijaksanaan, dan lain-lain.

5. Veyyāvacca

Melayani, menolong, membantu, dan melakukan perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain.

6. Pattidāna

Membagi jasa baik atau kebajikan dengan makhluk lain, khususnya kepada makhluk-makhluk di alam menderita yang memiliki hubungan karma dengan kita.

7. Pattānumodanā

Bergembira atas kebajikan yang telah dilakukan orang lain.

8. Dhammassavanā

Mendengarkan Dhamma.

9. Dhammadesanā

Membabarkan Dhamma yang merupakan ajaran dari Sang Buddha.

10. Diṭṭhujjukamma

Meluruskan pandangan hidup.

Inilah sepuluh cara melakukan perbuatan baik yang dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari gunakan kehidupan yang sangat singkat ini sebagai manusia untuk terus menambah kebajikan setiap saat! (YL)

ARTIKEL DHAMMA

“This is my simple religion. There is no need for temples; no need for complicated philosophy. Our own brain, our own heart is our temple; the philosophy is kindness.” - Dalai Lama

Sumber: www.dhammacakka.org pustaka.dhammacitta.org

Pada hari Rabu, 9 Februari 2022, Tim Jurnalisme Berita Dharmayana berkesempatan mewawancarai Y.M. Bhiksu Nyanagupta Sakya Sthavira untuk rubrik Konsultasi Dhamma secara daring melalui Instagram Live dengan penonton dari kalangan umum sebanyak 115 akun Instagram. Suhu Gupta—nama sapaan beliau—merupakan Sekretaris Jenderal Sangha Agung Indonesia (SAGIN) periode 2022-2027. Mari kita simak bersama hasil wawancara dengan beliau!

Bagaimana cara mengetahui seseorang tersebut merupakan jodoh atau pasangan kita dalam agama Buddha? (Leonky – Kota Tanjungbalai) Jawaban: Agama Buddha tidak mengatur siapa jodoh atau pasangan kita. Namun, Buddha mengajarkan mengenai kebebasan untuk kehidupan yang bahagia. Dalam sutta, Buddha mengatakan bahwa pasangan yang ideal adalah pasangan yang memiliki keyakinan yang sama, pengetahuan yang sama, dan lain sebagainya. Pada intinya, pasangan kita memiliki kesamaan atau kecocokan dengan diri kita, sehingga kita mampu menjalin hubungan yang baik. Pasangan merupakan cerminan dari diri kita sendiri.

1.

2.

Dalam Kalender China, terdapat hari baik atau hari buruk. Bagaimana pandangan tersebut dalam agama Buddha? (Jennifer – Kota Jakarta Barat) Jawaban: Hal tersebut dilihat sebagai kebudayaan atau kebijakan dari leluhur. Oleh karena itu, hal tersebut tidak dapat dijadikan patokan karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi pada setiap zamannya. Dalam pandangan agama Buddha, setiap hari adalah hari yang baik dengan dilandasi hukum karma dan kebajikan diri kita. Maka dari itu, kita harus selalu bersyukur dengan hal baik maupun buruk yang kita terima setiap hari.

3.

Bagaimana pandangan agama Buddha dalam menyikapi pasangan yang memiliki keyakinan agama yang berbeda? (Jovahn – Kota Jakarta Barat) Jawaban: Buddha tidak pernah melarang dengan adanya pasangan yang memiliki keyakinan agama yang berbeda. Namun, Buddha mengatakan bahwa pasangan yang ideal memiliki keyakinan, pengetahuan, dan kemurahan hati yang sama sehingga mampu membawa dampak positif terhadap diri sendiri. Dalam menyikapi hal tersebut, kita tidak boleh memaksakan kesamaan keyakinan agama hanya dengan alasan cinta. Jika kita memilih pasangan yang memiliki keyakinan yang berbeda, maka terimalah perbedaan tersebut. Akan tetapi, jika pasangan mewajibkan diri kita untuk berpindah agama, maka pasangan tersebut kurang layak dipertahankan karena mereka bukanlah cinta sebenarnya.

4.

Bagaimana cara melatih pikiran yang selalu sadar agar dapat menghindari perbuatan yang tercela? (Jacky – Kota Tanjung Pinang) Jawaban: Belajar dan berlatih meditasi, serta terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buddha mengajarkan kesadaran (sati) dan kewaspadaan, ini merupakan inti dari meditasi. Meditasi yang dimaksud adalah meditasi dalam aspek luas, tidak hanya meditasi duduk.

KONSULTASI DHAMMA

5.

Bagaimana pandangan agama Buddha dengan ilmu hitam dan cara menghindarinya? (Amei – Kota Jakarta Utara) Jawaban: Selalu berlatih meditasi agar selalu dipenuhi dengan cinta kasih (metta). Dalam pandangan agama Buddha, ilmu hitam merupakan suatu budaya dan apa pun yang terjadi merupakan buah karma dalam kehidupan kita.

6.

Apa pesan Y.M. Bhiksu Nyanagupta Sakya Sthavira kepada pembaca Majalah Berita Dharmayana? Jawaban: Kepada seluruh umat Buddha, Suhu berharap agar kita semua bisa selalu belajar dan memahami Dhamma dari membaca ajaran-ajaran Buddha. Pengurus Berita Dharmayana juga diharapkan selalu membuat majalah Buddhis yang baik agar mampu meningkatkan minat baca umat Buddha. Dhamma juga harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Suhu, perbanyaklah membaca agar mampu memahami Dhamma secara lebih baik dan dapat menggali ilmu pengetahuan secara lebih dalam.

YOU ARE THE Oneand Only

Life during the Covid-19 pandemic is not easy. There are many difficulties experienced by the general public peoples. Almost two years into the pandemic that has claimed more than five million lives and affected billions more. However, it doesn’t break their physical and mental health to face the challenges of pandemic problems. Social caring at this time is needed because not everyone can get good treatment and health needs. Therefore, we have to increase our social caring by sharing and giving needs to others.

Buddha taught us that sharing and giving is one of the Dhamma practices. In Itivuttaka 26:18-49, Buddha says: “O Bhikkhus, if people knew, as I know, the result of giving and sharing, they would not eat without giving first, nor allow the stain of misery to overwhelm themselves and take root in their minds. Life is his last cuil, his last bribe, they won't eat it without sharing it first, if there's someone to share the food with. However, bhikkhus, as the unknown people know, as I know, the result of giving and sharing, they eat without giving first, and the stain of misery nourishes them and deeps in their minds.” Giving and sharing will bring good influence or benefit to life.

DHAMMA IN ENGLISH

The importance of giving and sharing is to help and complete each other who needs it. By giving and sharing, we can bring peace, harmony, and happiness to anyone that wants to engage in such good deeds. Giving and sharing can be done by everyone, but it’s possible that you are the one and only person who can help. The assistance of giving and sharing during these pandemic periods can be providing materials of medical devices and financial assistance to the people who need it. Let’s together practice the Dhamma for the happiness of every creature in the world! (SS)

Sumber Foto: pinterest.com

Sumber: dhammacakka.org mckinsey.com

Sumber Foto: tirto.ID

BADAN PENGURUS HARIAN KMB DHARMAYANA PERIODE 2021-2022 & TIM REDAKSI BERITA DHARMAYANA EDISI 67&68 MENGUCAPKAN SELAMAT HARI TRISUCI WAISAK 2566 B.E. / 2022

Font Andika New Basic Bold

CERITA BUDDHIS

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi.

Pakai font Andika New Basic Regular 12 pt LEADING (jarak antar kata) 14.4 pt (sudah auto sih ini) Kerjain kerjain kerjain kerjain Kerjain kerjain kerjain kerjain Kerjain kerjain kerjain kerjain true colors kerjain Kerjain kerjain kerjain kerjain Kerjain kerjain kerjain kerjain Kerjain kerjain kerjain kerjain

Font : Andika New Basic Regular 12 pt

Paragraph : Justify with last line aligned left Hyphenate dimatiin

FFAB73 Sering kali ketika diajak untuk berempati, kita beralasan bahwa kita FFD384 tidak mengetahui cara untuk melakukannya. Tanpa sadar, mungkin setiap harinya kita telah berempati dan FFF9B0 berusaha untuk memahami orang lain hanya dengan menyebutkan kata-kata FFAEC0 seperti “terima kasih”, “maaf”, dan “tolong”. Ketiga kata tersebut memang terdengar sederhana, tetapi jika CFB4DF mengucapkannya dengan perasaan tulus, dapat membuat orang lain 98C2E5 menyadari karakter di dalam diri kita. Kata-kata itu mungkin mudah dilakukan bagi beberapa orang, tetapi tidak semua F4FCD9 orang berpikir demikian. Oleh karena itu, ada baiknya kita melatih kemampuan empati kita dengan mulai dari mengucapkan tiga kata ajaib tersebut di waktu yang tepat. Kata-kata ini tidak hanya untuk diucapkan oleh anak muda ke orang yang lebih tua, melainkan juga sebaliknya. Berucap yang baik bukan hanya menunjukkan kesopanan kita terhadap sesama, melainkan juga rasa hormat akan keberadaan orang lain tanpa memandang usia dan tingkatan kekuasaan. Pernahkah kalian merasa sedih jika telah membantu orang lain, tetapi tidak mendengar kata “terima kasih”? Pernahkah kalian merasa kesal karena orang lain tidak mengucapkan kata “maaf” ketika telah melakukan kesalahan kepada kalian?

Andika New Basic: . Idaṁ vo ñātinaṁ hotu. Sukhitā hontu ñātayo,

Font diatas: Andika New Basic Regular 12 pt

One day, there was a female tiger in a mountain. She was pregnant and would

Font diatas: Andika New Basic Italic 12 pt

Pada suatu hari, hiduplah seekor harimau betina di sebuah gunung. Harimau itu sedang mengandung dan

DHAMMA IN ENGLISH

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi.

Pakai font Andika New Basic Regular 12 pt LEADING (jarak antar kata) 14.4 pt (sudah auto sih ini)

Sumber Foto : indonesia.go.id

Pada suatu hari, Sang Bodhisattva terlahir di dunia ini sebagai seekor burung puyuh. Ia tinggal di sebuah sarang bersama saudara-saudaranya. Kedua orangtuanya menjaga anak-anak mereka agar tetap berada dalam sarang dan memberikan makanan dengan paruh mereka. Semakin hari, saudara- saudaranya semakin bertumbuh besar dan kuat, sedangkan Sang Bodhisattva masih saja kecil dan belum bisa terbang. Ia tidak tumbuh dengan baik karena tidak memakan makhluk hidup yang dibawakan oleh ayah dan ibunya. Sang Bodhisattva hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian saja.

Suatu hari, terjadi kebakaran hutan yang cukup besar. Seketika, keadaan hutan menjadi kacau balau. Seluruh penghuni hutan menjerit dan melarikan diri karena rasa takut akan kematian. Burung-burung dengan cepat terbang meninggalkan sarang mereka. Ayah, Ibu, dan saudara-saudara Sang Bodhisattva juga sudah terbang semua, meninggalkannya seorang diri di dalam sarang. Ia terbaring tak berdaya dan melihat kobaran api yang semakin besar mulai menjalar ke arahnya. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak panik agar dapat berpikir jernih.

Ketika kobaran api semakin mendekat, Sang Bodhisattva mengucapkan syair kepada dewa api: “Dengan sayap yang belum bisa terbang, dengan kaki yang belum bisa berjalan, ditinggalkan oleh orangtua, di sinilah saya terbaring! Oleh karena itu, saya memohon kepadamu, dewa api yang menakutkan, Jātaveda, untuk berbalik dan pergi!”

Seketika, Jātaveda mundur. Kobaran api berhenti mengganas, lalu padam pada saat itu juga. Berkat sikap dan perilaku Sang Bodhisattva yang tidak mau memakan sesama makhluk hidup, maka doanya untuk selamat dari api telah dikabulkan oleh dewa. Hal ini terjadi karena ia telah menyelamatkan banyak jiwa binatang yang lain. Sang Bodhisattva juga berkeyakinan bahwa setiap makhluk berhak untuk hidup. Sejak saat itu, hutan ini tidak pernah lagi tersentuh oleh api selama satu Kalpa dan keajaiban ini disebut “Keajaiban Kalpa”.

CERITA BUDDHIST

Dikutip dari Dhammapada Bab XXVI Brahmana Vagga Syair 405, berbunyi:

Seseorang yang tidak lagi menganiaya makhluk-makhluk lain, baik yang kuat maupun yang lemah, yang tidak membunuh atau menganjurkan orang lain membunuh, maka Ia Kusebut seorang “Brahmana”.

Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa setiap orang hendaknya dapat menahan diri dalam berperilaku. Kita juga harus menghindari untuk saling menyakiti sesama makhluk hidup, seperti yang dicontohkan oleh burung puyuh ini. Tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi persoalan merupakan kunci untuk dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan bisa terhindar dari bencana yang menimpa. (NH)

Care About Each Other

By : Richard Linnardo

Suatu hari, saat perjalanan pulang dari wihara, seorang remaja melihat anak kecil sedang bersepeda. Tiba-tiba, anak kecil itu terjatuh dari sepedanya dan menangis karena terluka

Dari kejauhan, ada seorang Bhante yang melihat kejadian tersebut.

Suatu hari, saat perjalanan pulang dari wihara, seorang remaja melihat anak kecil sedang bersepeda.

Setelah mendengar tutur kata dari Bhante, remaja itu lantas tergerak hatinya untuk Tiba-tiba, anak kecil itu terjatuh dari sepedanya dan menangis karena terluka

SAJIAN UTAMA

Dari kejauhan, ada seorang Apa yang diucapkan oleh Bhante tadi Bhante yang melihat ternyata benar adanya. Sang remaja kejadian tersebut. dan anak kecil itu kini akhirnya berinteraksi satu sama lain dengan begitu bahagia.

Jika suatu perbuatan setelah selesai dilakukan tidak membuat seseorang menyesal, maka perbuatan itu adalah perbuatan baik. Orang itu akan menerima buah perbuatannya dengan hati yang gembira dan puas. (Dhammapada, syair 68)

The Old Tailor Man

CERITA PENDEK

Sumber Foto: freerangestock.com

Pak Boo, penjahit tua langganan keluarga Kiki, melihat Kiki sedang murung karena tidak memiliki uang sepeser pun. Kiki iri melihat anak-anak lain sedang asyik membeli jajanan kaki lima. Pak Boo langsung bisa memahami alasan Kiki yang murung. Ia mengeluarkan lembaran uang terakhir yang tersisa dalam kantong celananya dan memberikannya kepada Kiki. “Hei, sini, Ki. Ambil dan pergi belilah jajanan kesukaanmu. Jangan lupa untuk terus belajar yang rajin, ya,” ucap Pak Boo. Kiki mengangguk dan berlari membeli jajanan dengan perasaan bahagia. Pak Boo memang selalu memanjakan Kiki karena ia tahu betul jika keadaan ekonomi keluarga Kiki kurang baik. Seminggu berlalu, Kiki merasa sangat senang. Ia mendapatkan uang jajan dari ibunya berkat nilai rapornya yang memuaskan. Dalam perjalanan menuju warung, Kiki melihat kerumunan orang di tikungan jalan dan segera mendekati kerumunan itu. Ternyata, Pak Boo baru saja dirampok hingga sepeda jahitnya rusak ditabrak oleh pelaku. Pak Boo terduduk lesu sambil menangis, memandang sepeda jahitnya yang kini sudah rusak. Satu-satunya alat yang menjadi sumber penghasilan Pak Boo telah hancur. Sekarang, ia bahkan tidak memiliki uang untuk biaya pulang ke rumah. Kiki bergegas lari ke arah Pak Boo dan memberikan uang yang baru saja ia dapatkan dari ibunya. “Ki-Kiki tidak punya banyak, hiks … cuman punya segini. Kiki harap, ini dapat sedikit membantu Pak Boo,” ucap Kiki sambil terbata-bata karena tak sanggup menahan air matanya yang menetes deras. Pak Boo menggelengkan kepala sambil mengelus kepala Kiki dan berkata, “Tidak perlu, Ki. Niat baik darimu saja sudah lebih dari cukup. Terima kasih, anak baik.” Setelah mendengarnya, tangisan Kiki pecah. Ia memeluk erat Pak Boo. Dari cerita pendek di atas, dapat diambil pelajaran bahwa untuk membantu dan membahagiakan antarsesama, kita tidak harus dalam keadaan yang berkecukupan. (NH)

“Jika seseorang tetap membantu di saat kita jatuh miskin, maka dia berhak menerima bagian di saat kita berkecukupan.” – Tere Liye

Sumber Foto: ebooks.gramedia.com

Almond

Identitas Buku Judul : Almond Pengarang : Sohn Won-Pyung Penerbit : Grasindo Tahun Terbit : 2019 Jumlah Halaman : 236

Novel best seller berjudul Almond merupakan novel karangan penulis asal Korea Selatan bernama Sohn Won-Pyung. Novel ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Yoon Jae yang memiliki rintangan sulit sejak dirinya masih kecil. Anak tersebut didiagnosis penyakit alexitimia atau ketidakmampuan untuk mengungkapkan serta merasakan emosi. Sejak kecil, Yoon Jae sering kali dianggap aneh oleh orang lain karena dirinya ‘berbeda’ dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Dirinya tidak dapat mengerti mengapa orang lain tertawa atau menangis serta tidak dapat merasakan rasa bahagia, sedih, cinta, maupun takut. Para dokter mengatakan bahwa penyakit yang dialami Yoon Jae disebabkan karena almond atau amigdala dalam kepalanya yang berukuran kecil. Hal ini menyebabkan jaringan komunikasi antara sistem limbik otak dan lobus frontal tidak lancar sehingga membuat Yoon Jae tidak dapat merasakan takut. Hidup Yoon Jae selalu dikelilingi oleh tantangan sejak dirinya masih kecil hingga bertumbuh dewasa. Ketika dewasa, Yoon Jae bertemu dengan seorang berandalan bernama Gon yang memukulnya hingga babak belur. Namun, Yoon Jae tidak memberikan reaksi apa-apa yang membuat Gon menjadi penasaran akan Yoon Jae. Singkat cerita, mereka menjalin pertemanan yang cukup lama hingga membuat Yoon Jae mulai memahami Gon. Novel ini sungguh meningkatkan jiwa empati kita terhadap sesama. Pembaca diajak untuk mengikuti lika-liku kehidupan Yoon Jae yang memiliki suatu ‘keistimewaan’ dalam hidupnya. Novel Almond memiliki banyak pesan yang tersirat dan mengajak kita untuk merasakan empati pada mereka yang ‘berbeda’. Meskipun merupakan novel terjemahan, penggunaan bahasa yang sederhana membuat pembaca dapat menangkap makna yang tersirat dengan mudah. Novel ini membuat pembaca lebih memahami mengenai penyakit alexitimia di mana mereka tetap dapat merasakan kesedihan dan kesepian meskipun tidak bisa terungkap melalui ekspresi. Pembaca yang tidak terlalu mengetahui kehidupan di Korea Selatan mungkin akan sedikit mengalami kebingungan untuk memaknai cerita yang ada. Hal ini terjadi karena hampir semua cerita menggunakan latar belakang negeri ginseng tersebut. Terdapat beberapa bagian yang alur ceritanya terlalu panjang sehingga pembaca memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami maksud yang ingin disampaikan penulis. Meskipun begitu, cerita dari novel ini sangat menarik dan pembaca akan terbawa suasana selama membaca novel ini. (AA)

Encanto Encanto

Sutradara : Byron Howard, Jared Bush Tanggal Rilis : November 24, 2021 Rating : 7,3/10 Genre : Musical, comedy Durasi : 109 menit Encanto merupakan film animasi yang diproduksi oleh Walt Disney Pictures dan Walt Disney Animation Studios. Film Encanto memiliki visual animasi yang penuh warna dan kaya akan koreografi khas budaya Kolombia. Film ini menceritakan tentang keluarga Madrigal yang tinggal di rumah ajaib tersembunyi di daerah pegunungan Kolombia, tepatnya di Kota Encanto. Masing-masing dari tiap anggota keluarga Madrigal memiliki kemampuan khusus yang unik, seperti kemampuan mengubah bentuk fisik, kekuatan tenaga super, menjinakkan Sumber Foto : movies.disney.id hewan liar, menyembuhkan penyakit, mengendalikan penyakit, mengendalikan cuaca, dan kemampuan unik lainnya. Rumah yang ditinggali keluarga Madrigal memiliki kekuatan yang unik, yaitu seisi sudut rumahnya dapat bergerak dan bergoyang. Namun, ternyata ada salah satu anggota keluarga Madrigal yang tidak mendapatkan kemampuan khusus, yaitu Mirabel Madrigal. Ia tentu iri melihat saudara-saudaranya yang mampu membantu penduduk kota dengan kemampuan unik yang mereka miliki. Mirabel juga ingin bisa membantu penduduk kota dan tidak mau dikucilkan. Namun, pada suatu hari, perlahan keajaiban yang mengelilingi Kota Encanto mulai menghilang. Setelah diramal, ternyata Mirabel yang tidak mempunyai kemampuan khusus lah yang menjadi satu-satunya harapan bagi Kota Encanto dan juga keluarga Madrigal. Banyak rintangan yang menghalangi Mirabel, tetapi ia mampu melewati itu semua. Pada akhirnya, Mirabel berhasil menemukan jati diri dan menemukan sumber kekuatan yang dapat menguatkan Kota Encanto dan keluarga Madrigal. Pesan yang disampaikan film ini sangat dalam, yaitu kita harus bangga dengan diri sendiri. Walaupun Mirabel sempat malu karena tidak memiliki kemampuan khusus seperti saudara-saudaranya, tidak membuat dirinya menjadi pribadi yang lemah. Justru pada akhirnya, Mirabel lah yang menjadi satu-satunya penyelamat Kota Encanto dan keluarga Madrigal. Kelebihan dari Film Encanto adalah visual animasinya yang sangat berwarna dan menawan. Film ini juga didukung dengan berbagai lagu berirama musik latin. Tentunya dalam film ini terdapat banyak karakter tokoh yang unik serta tidak ada tokoh jahatnya. Kekurangannya, film ini sendiri tergolong sebagai film yang sederhana dan alurnya mudah ditebak karena hanya berfokus pada cerita keluarga saja. Akan tetapi, kekurangan plot ini tidak menjadi halangan bagi Film Ecanto dalam menyampaikan ceritanya yang menarik. Setiap konflik yang disajikan cukup ringan sehingga film animasi dengan tema keluarga ini sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga. (NH) Sumber : tirto.id, herstory.co.id

RESENSI FILM

This article is from: