
9 minute read
Mimbar Ilmiah
TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING
Apa Cloud Computing itu?
Advertisement
Cloud Computing atau dalam bahasa Indonesianya Komputasi awan itu ibarat menginstall suatu aplikasi di computer pusat (misalnya di Amerika) dan aplikasi kita tersebut bisa di gunakan pada komputer, laptop, tablet, bahkan handphone kita dimanapun tanpa harus menginstallnya lagi. Teknologi Cloud Computing membuat kita serasa memiliki harddisk dengan kapasitas yang sangat besar namun tidakperludirepotkandenganpenyimpanan di PC, laptop ataupun tablet kita, bahkan bisa untuk menyimpan file atau data-data (backup) apapun untuk kita akses kapanpun. Jadi bisa sangat-sangat menghemat pemakaian harddisk, Cloud Computing sangat memudahkan kita, khususnya untuk penghematan anggaran investasi perangkat komputasi. Untuk menggunakan Teknologi ini dimanapun dan kapanpun kita harus memiliki media seperti (PC/Laptop/Tablet/Ponsel) dan yang paling penting adalah akses internet.
Oleh Florensius Melky
Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Tanjungpura 59
Karakteristik Cloud Computing
Perbedaan Aplikasi Cloud dengan Aplikasi Lokal
Perbedaan dasar aplikasi cloud dengan aplikasi local adalah dalam hal distribusinya. Dimana aplikasi cloud tidak didistribusikan secara fisik kepada para penggunanya melainkan didistribusikan pada server-servernya. Aplikasi Cloud sangat mementingkan scalabilitas (mampu menyesuaikan dengan kebutuhan) dimana aplikasi cloud melakukan penggandaan (kloning) pekerjaan-pekerjaan dan mendistribusikannya kebeberapa mesin-mesin virtual pada saat dijalankan menyesuaikan dengan kebutuhan dari permintaan pengguna– teknik virtualization. Selain itu, teknik distribusi lainnya adalah multi-tenant. Dimana aplikasi diinstal pada sebuah server, pada sebuah system operasi, dengan mengakses sebuah tempat penyimpanan yang sama tetapi dapat diakses oleh beberapa pengguna “tenant”. Pengaturan akses dan data tiap-tiap pengguna diatur pada saat proses disain aplikasinya.
Apa saja kelebihan dari Cloud Computing lainnya?
Dengan mengimplementasikan teknologi Cloud computing banyak sekali keuntungan yang didapat baik dari sisi

penyedia jasa dan penggunanya. Untuk penyedia jasa ada beberapa keuntungan seperti: • Mudah pendistribusian aplikasi • Jangkauan penggunaan aplikasi sangat luas (World-wide) • Mudah pemeliharaan aplikasi dan penyediaan layanan dukungan aplikasi • Memaksimalkan utilisasi dan efektifitas sumber daya • Lebih ekonomis dari segi investasi
Sementara dari sisi pengguna aplikasi cloud, dapat keuntungan seperti: • Kemudahan akses di mana-saja, kapan saja, dan menggunakan perangkat yang bervariasi. • Mengurangi investasi Bidang Informasi Teknologi yang cukup efektif, hanya membeli pelayanan yang digunakan. Dalam istilah lain untuk menikmati sate kambing, cukup dengan membeli sate kambing, tidak harus beli dan memelihara kambingnya. • Dapat menghilangkan biaya infrastruktur IT, sehingga dapat memfokuskan pada keperluan bisnis utamanya.
Cloud Computing jugamempunyai 3 layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu: 1. On Demand Self Service
(Layanan yang dilakukan sendiri saat diperlukan)
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antar muka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.
2. Broad Network Access (Akses jaringan yang besar)
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick clien, atau pun media lain seperti smartphone.
3. Resource Pooling (Penyatuan Resource)
Penyedia layanan cloud memberikan layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multitenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi digunakan bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/ pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, semua permintaan dapat terpenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan, mesin virtual.
4. Rapid Elasticity (Elastisitas cepat)
Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastic dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan atau pengurangan kapasitas yang diperlukan.
5. Measured Service (Pengukuran layanan)
Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu system pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory,processor, lebar pita, dan aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.
Sumber: http://dinaros.wordpress. com/2011/08/23/karakteristikcloud-computing/ http://artabowillmore.wordpress.com/penjelasansederhana/

UNSUR HARA BAGI TANAMAN
Oleh Sam’an
Secara umum senyawa/ nutrisi yang diserap oleh tanaman adalah dalam bentuk yang sangat sederhana, misalnya pemberian pupuk organik berupa kotoran sapi pada suatu jenis tanaman, yang terserap bukanlah kotoran sapi tersebut, melainkan senyawa- senyawa penyusunnya misalnya nitrogen dalam NH3, Posfor dalam P2O5. Dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama para petani , maka sangat penting untuk mengetahui fungsi dari macam- macam unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar tepat penggunaannya saat aplikasi dilapangan sehingga mengdapatkan hasil yang maksimal.
Apa saja Unsur Hara yang dibutuhkan Tanaman?
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman biasa disebut dengan unsure esensial, yaitu unsur yang harus dipenuhi,bila mana unsure ini tidak terpenuhi akan terganggunya sistem pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun unsur tersebut secara garis besar dibagi ke atas 2 bagian yaitu: 1. Unsur Makro.
Merupakan unsure yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar, seperti Nitrogen (N),Posfor (P), Kalsium (K),Kalium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) 2. Unsur Mikro.
Merupakan unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang kecil, seperti: Ferrit/Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Boron (B), Klorin (Cl), Molibdenum (Mo). Unsur hara yang diserap tanaman merupakan hara dalam keadaan terlarurt yang dilarutkan dan diangkut oleh air melalui akar ke bagian tubuh tumbuhan. Oleh sebab itu ketersediaan air juga tidak kalah penting dalam proses transportasi unsure hara.
Apa Saja Fungsi Masing-Masing Hara Bagi Tanaman?
Masing – masing hara , baik makro maupun mikro memiliki fungsinya masing- masing dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Seperti : 1. Nitrogen (N) Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak karena memiliki fungsi yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya. 2. Fospor Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolism(1) dalam tanaman, Merangsang pembungaan dan pembuahan, Merangsang pertumbuhan akar, Merangsang pembentukan biji. 3. Kalium (K) Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi(2), enzim dan mineral termasuk air, meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. 4. Calsium (Ca) Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan,Kalsium penyusun klorofil(3), serta dibutuhkan enzim untuk metabolise karbohidrat, serta mempergiat sel meristem. 5. Magnesium (Mg) Merupakan penyusun utama klorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan karbohidrat.Berfungsi untuk transportasi fosfat, menciptakan warna hijau pada daun. 6. Belerang (S) Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman, pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur,Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papan 7. Ferrit/besi (Fe) Berfungsi untuk pembentukan klorofil.

berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
8. Mangan (Mn) Berfungsi untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah serta dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis(4) 9. Tembaga/Cupprum (Cu) Tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil
10. Seng/zink (Zn) Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk membentuk hormon tumbuh. Unsur seng didalam tanaman tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala defisiensi (5) akan terlihat lebih awal pada daun muda. 11. Boron (B) Unsur ini berfungsi mengangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium., berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel, serta menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
12. Klorin
Diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme
Gejala Kekurangan Pada Setiap Unsur Makanan Tumbuhan:
Nitrogen (N)
» Warna daun yang hijau agak kekuningan
selanjutnya berubah menjadi kuning
» Daun menjadi kering dan berwarna me-
rah kecoklatan
» Pada tanaman dewasa pertumbuhan
yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang. Posfor (P)
» Warna daunnya akan tampak tua dan
sering tampak mengkilap kemerahan
» Tepi daun bercabang » Batang terdapat warna merah ungu yang
lambat laun berubah menjadi kuning
» Jika tanaman berbuah, buahnya kecil,
tampak jelek dan lekas matang. Kalium (K)
» Daun terlihat lebih tua » Batang dan cabang lemah dan mudah re-
bah
» Muncul warna kuning di tepi daun yang
sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok
» Daun keriting dimulai daun yang paling
tua
» Kematangan buah terhambat » Ukuran buah menjadi lebih kecil dan mu-
dah rontok. Calsium (Ca)

» Tepi daun muda yang mengalami kloro-
sis
» Kuncup-kuncup muda akan mati karena
perakarannya yang kurang sempurna
» Kalaupun ada daun yang muncul, war-
nanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati. Magnesium (Mg)
» Daun mengalami klorosis dan tampak ada
bercak-bercak coklat
» Daun yang semula hijau segar menjadi
kekuningan dan tampak pucat
» Warna kekuningan ini pun timbul di antara
tulang-tulang daun
» Daun mengering dan kerap kali langsung
mati. Belerang/Sulfur (S)
» Daun muda yang berubah menjadi hijau
muda, kadang-kadang tampak tidak merata,
» Sedikit mengkilat agak keputihan lantas
berubah menjadi kuning kehijauan
» Pertumbuhan tanaman akan terhambat,
kerdil, berbatang pendek dan kurus. Besi (Fe)
» Pada daun muda, mula-mula secara ber-
tempat-tempat daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan
» Tulang daun tetap berwarna hijau serta jar-
ingannya tidak mati
» Pada tulang daun terjadi klorosis yang
tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih. Mangan (Mn)
» Tanaman berdaun lebar, interveinal chlo-
rosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua
» Pada serealia bercak-bercak warna keabu-
abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda.
tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
13. Molibdenum (Mo) Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino. berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Bagaimana Gejala Kekurangan Unsur hara?
Sesuatu yang kekurangan pasti tidak baik, begitu juga ketersedian unsur hara bagi tanaman, penanbahan unsur hara dapat dilakukan dengan pemupukan, namun harus sesuai dengan dosis dan kebutuhan dari tanaman tersebut. Berikut merupakan gejala kekurangan dan unsur hara pada tanaman.
Tembaga (Cu)
» Pembungaan dan pembuahan terganggu » Warna daun muda kuning dan kerdil » Daun-daun lemah, layu dan pucuk menger-
ing serta batang
» Tangkai daun lemah.
Seng (Zn)
» Tanaman kerdil » Ruas-ruas batang memendek » Daun mengecil dan mengumpul (resetting) » Klorosis pada daun-daun muda dan interme-
dier serta adanya nekrosis. Boron (B)
» Pertumbuhan terhambat pada jaringan mer-
istematik (pucuk akar)
» Mati pucuk (die back) » Mobilitas rendah » Buah yang sedang berkembang sangat rentan
terserang penyakit. Klorin (Cl)
» Pola percabangan akar abnormal » Gejala wilting (daun lemah dan layu) » Warna keemasan (bronzing) pada daun » Pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Molibdenum (Mo)
» Daun berubah warna keriput dan meleng-