


Publisher: John Oei
Advisory Board:
Anwar Rawy
Vincent Lie
Rudy Rudianto
L.A. Managing Directors: Lisa Tungka
Dewi Tirtowidjojo
Rudy Agus
Editor in Chief
Sudjono Indradjenardinata
Artistic 3de Josh Catti Rahadi
Reporters (Indonesia)
Yayat Suratmo
Chika Nadya
Amir Hamzah
Arip Budiman
Reporters (USA)
Peter Phwan
Sabrina Fitranty
Amron-Paul Yuwono
Riana K. Liptak
Videographer
Amir Hamzah
Account Executive: Lor na Dietz
Sarah Citradi
Chief Operating Officer: Indriati Oei
Chief Finance Officer: Theresia Laysana
Promotion and Circulation
Yohanes Lie
Hari Chandra
Khoe Fan Djung www.KabariNews.com
Contact
Editor: editor@kabarinews.com
Advertisement: sales@kabarinews.com
Phone: 800 281 4134
INDONESIA OFFICE
Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia
Phone: (021) 428 04118
Fax: (021) 426 4182
Pembaca budiman,
Happy Fourth buat pembaca Kabari di Amerika.
Masalah keimigrasian selalu menjadi masalah menarik bagi para imigran
Indonesia di Amerika Serikat. Summer tahun lalu Kabari menampilkan
kisah di balik penjara imigrasi bertajuk āRaymond disuntik cairan sakit jiwa sebelum usaha deportasiā. Kasus ini berbuntut dengan tuntutan Raymond terhadap ICE (Immigration and Custom Enforcement) yang dimotori oleh
ACLU (American of Civil Libery Union), South California. Hasilnya, Pihak Imigrasi harus mendapat surat perintah pengadilan dahulu dan tidak boleh main suntik cairan sakit jiwa dalam mendeportasi imigran. Baru-baru ini Kabari menerima berita gembira dari Los Angeles bahwa Raymond dan Cindy Soeoth, korban penyuntikan paksa ini mendapat ijin tinggal di Amerika Serikat. Selamat!
Summer ini Kabari mengangkat isu imigrasi tentang penjara gaya baru di Amerika Serikat. Yakni, detensi alternatif berupa pengawasan intensif dan gelang kaki elektronik. Kisah utama yang diangkat kali ini adalah kisah sejati. Demi melindungi keluarga, redaksi sengaja menyamarkan nama mereka. Sebagai bonus, mulai edisi ini Kabari akan menurunkan ācurhatā sejumlah imigran yang disekap di Penjara Imigrasi El Paso, Texas. Kabari turut prihatin atas segala kejadian yang mereka alami. Yang jelas ini akan menjadi pelajaran bagi kita semua.
Selain itu, kami juga mengangkat tentang kiprah George Lucas, sang kreator Star Wars, dalam dunia pendidikan dan Tempe Insinyur dari Silicon Valley. Dari dalam negeri, kami mengangkat banyak artikel menarik seperti Tempe Mendoan di Margonda, foto-foto Jakarta tempo dulu, dan profil Didik Nini Thowok, seorang maestro tari Indonesia yang hidupnya sederhana.
Jangan lupa juga, kami menyajikan aneka berita hangat, tips and trik, videovideo menarik dan wawancara-wawancara eksklusif di KabariNews.com.
George Lucas sang sutradara Star Wars ternyata memiliki kecintaan terhadap dunia pendidikan. Baca lengkapnya di halaman 30
Dia adalah penari humor
Indonesia yang sudah mendunia dengan karyakaryanya, salah satunya adalah tari Dwimuka. Siapakah dia? Ungkap kisahnya di halaman 16.
Kabari Utama
6 | Gelang Kaki Elektronik Cara Kontroversial Menahan Imigran di AS
8 | Hari-Hari Gelang Kaki
12 | Menghitung Hari di Penjara
Imigrasi El Paso
14 | Jika Anda Ditahan Pihak
Imigrasi AS, Anda Perlu...
Kabari Fotografi
28 | Jakarta Oh Jakarta
Kabari Edukasi
30 | George Lucas, Antara Star Wars dan The GLEF
Kabari Parenting
32 | Liburan yang Aman dan Nyaman
Kabari Kesehatan
Ratusan pengunjung sempat membanjiri panggung Union Square. Apa pasal? Baca liputannya di halaman 46
Event tahunan ini tidak pernah kehilangan daya tariknya bagi warga Jakarta dan sekitarnya... Buka selengkapnya di halaman 36...
Kabari Profil
16 | Dwimuka Didik Nini Thowok
Kabari Film
18 | Mengaku Rasul
20 | Chinese ala Hollywood?
Kabari Musik
22 | The Click Five, Menggoyang Para ABG
Kabari Buku
24 | Indonesia di Ambang Kekacauan
Kabari Jajanan
26 | Tempe Mendoan di Margonda
34 | Waspadai Deodoran Anda
Kabari Sana Sini
36 | Ke PRJ Yuuk...
38 | Tempe Insinyur dari Silicon Valley
Kabari Seni
39 | Wayang Orang Bharata
Kabari Amerika
40 | Tradisi Kaum Amish
Kabari Jalan-Jalan
42 | Jalan-Jalan ke Kupang
44 | Berkunjung ke Omahe Kartika
Kabari Gosip
46 | Peran Kebetulan
46 | David Beckham, 200$ Sekali Foto 46 36
Saya mendapatkan DV 2009 dan ada beberapa hal yang kalau boleh saya tanya langsung kepada narasumber dalam āartikel Peteer Peringkoan Bingung Saat menang Lotere Green Cardā.
Bisakah minta alamat e-mailnya?
Alamat e-mail saya ada pada redaksi.
Thanks!
Elsa, Amerika Serikat
Redaksi: Untuk meminta alamat email yang bersangkutan kami harus ijin dulu dengan beliau, atau ada pembaca lain yang ingin membantu?
Wah aku suka sekali bulan kemarin Kabari mengangkat masalah pekerja Kapal pesiar, soalnya saudaraku sampai sekarang masih kerja di HAL, dan rencananya baru pulang lebaran nanti. Tapi at least, dengan artikel tersebut aku jadi tahu tentang kehidupan para pekerja di kapal pesiar, salut buat Kabari!
Ntri
Redaksi: Terima kasih.
Kapan nih Kabari mengangkat tema imigrasi?
Hani Putriloy
Redaksi: Jangan kuatir, bulan ini kami mengangkat masalah imigrasi kok, pokoknya nikmati saja sajian kami.
Artikel tentang Bengkel Sepeda, bagus sekali, saya jadi pengen naik sepeda lagi, keren deh! Thanks! Achmad, Jakarta
Redaksi: Sama-sama, yang jelas kami berusaha memenuhi kebutuhan informasi Anda.
Surat pembaca dapat dikirim melalui email ke editor@kabarinews.com. Redaksi berhak menyunting, mengganti atau tidak memuat surat pembaca
Iklan bukan kebijakan redaksional. Penerbit tidak bertanggung jawab atas isi dan materi iklan.
Sudah dua bulan ini Susi selalu mengenakan celana panjang jika bepergian keluar rumah di San Francisco. Tidak peduli panas atau dingin. Apalagi bila menemui sesama orang Indonesia, kuatir jadi bahan gunjingan. Sebisa mungkin perempuan Jakarta ini menutupi daerah mata kakinya. Ari, suaminya, setali tiga uang. Malahan, Ari lebih hati-hati. Memakai sepatu sport, Ari menutup rapat pergelangan kakinya dengan kaos kaki putih tebal. Kenapa gerangan?
SEJAK RABU, 16 APRIL LALU, KAKI ARI DAN SUSI, PASANGAN BERANAK TIGA INI DIPASANGI GELANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONITORING DEVICE)
OLEH DEPARTMENT OF HOMELAND SECURITY (DHS) DI SAN FRANCISCO. Ini untuk kedua kalinya mereka dipasangi electronic ankle bracelet (gelang kaki elektonik). āTerus terang saya menangis tiga hari penuh waktu kali pertama,ā ungkapnya.
Apa pasal? Menyusul huru-hara Mei 1998, suami istri ini memang mengajukan suaka (asylum) ke AS tahun 2000. Kasusnya kalah di Pengadilan Imigrasi tahun 2003. āIstri saya masih kalut dan screw up di court karena Mamanya baru saja meninggal,ā kata Ari. Kemudian mereka kalah lagi sewaktu banding di Board of Immigration Appeal (BIA). Pada saat mereka naik banding ke Ninth Circuit Court di tahun 2004, mereka mendapat surat dari DHS agar kakinya dipasangi gelang elektronik. Alasannya tidak jelas. Pilihannya sungguh sulit. Gelang kaki elektronik atau masuk
tahanan. Lawyer mereka bilang, āUdah ikutin saja.ā Akhirnya kaki mereka dipasangi gelang elektronik selama satu bulan dan gerakgeriknya diawasi sejak 2004.
Tidak jelas siapa teledor. Salah satu berkas perkara Ari dan Susi hilang di Ninth Circuit Court. Kasus mereka turun dan disidangkan lagi di Pengadilan Imigrasi tahun 2006. Banding dan kalah lagi di Board of Immigration Appeal (BIA). April 2008 surat āOrder of Supervisionā DHS itu datang lagi. Kaki mereka digelangi lagi. Sudah jatuh tertimpa tangga. Ari dan Susi terpaksa menjalani lagi program pengawasan ketat yang resminya bernama ISAP (Intensive Supervision Appearance Program). Meski secara tertulis bersifat āsukarelaā, tapi keduanya tidak punya pilihan lain jika mau tetap tinggal di AS.
Susi dan Ari hanyalah segelintir imigran Indonesia di AS yang kakinya dipasangi gelang elektronik ini. Dari kejauhan berbentuk mirip Ipod warna hitam dengan gelang karet yang diikat mati dengan
sekrup. Alat ini (Homeguard) memantau kemanapun pemakainya pergi. Bisa dipakai mandi karena tahan air. Tidak bunyi bila masuk gate pemeriksaan dan tidak boleh sekali-sekali dicopot pemakainya. Ada satu receiver yang harus dipasang dan dihubungkan dengan telepon rumah pemakainya. āPokoknya kita sudah seperti tahanan luar aja. Padahal kita bukan orang kriminal,ā kata Ari. Pemasangan gelang kaki elektronik ini diberlakukan untuk program pengawasan ketat ISAP (Intensive Supervision Appearance Program) dan ESR (Enhanced Supervision/ Reporting). Menurut Homeland Security, kedua program ini untuk meningkatkan angka kehadiran imigran di persidangan. Peserta program ISAP biasanya akan berhubungan dengan spesialis kasus. Kegiatannya, termasuk āwajib laporā, āverfifikasi soal pekerjaanā, ājam malamā, menerima ākunjungan rumah tanpa pemberitahuan sebelumnyaā. Kedua program ini hampir sama. Bedanya, ISAP lebih ketat daripada ESR yang mensyaratkan lebih sedikit āwajib laporā dan ākunjungan rumah mendadakā.
Department of Homeland Security menyerahkan implemetasi proyek detensi alternatif ini (ISAP dan ESR) kepada pihak swasta yang sahamnya masuk Bursa Saham Nasdaq. Nama perusahaannya BI (Behavioral Interventions). Sampai sejauh ini sudah ada 12 kantor pelaksana ISAP di seantero Amerika Serikat, termasuk di San Francisco (CA). Program ESR yang mensyaratkan pemantauan elektronik saja (tanpa spesialis yang memberikan ālayanan penuhā) sudah ada di seluruh Amerika Serikat. Akan tetapi, kapasitas kedua program ini masih terbatas.
Orang pasti bertanya-tanya mengapa pemasangan gelang elektronik dan pengawasan intensif ini diberlakukan. Tiada lain karena membengkaknya populasi penjara imigrasi di AS. Dalam siaran persnya, DHS melaporkan bahwa setiap tahunnya ditahan 1.6 juta imigran ilegal. Sehingga diperlukan alternatif penahanan agar dapat menekan anggaran. āAnkle Bracelet jelas alternatif gampangan dan murah buat DHSā kata Evelyn Sanchez, Koordinator Advokasi Bay Area Immigrant Rights kepada Kabari. Detention Watch Network, sebuah LSM lain pemerhati penjara imigrasi di AS, mencatat bahwa biaya untuk menahan imigran gelap per orang per hari adalah $95. Sedangkan penggunaan gelang kaki dan wajib lapor hanya memakan biaya $12 saja.
Lalu siapa yang menjadi sasaran pemasangan gelang kaki dan pengawasan intensif ini? Pertanyaan ini muncul karena banyak imigran dengan kasus imigrasi menggantung (pending) tenangtenang saja. Tidak diawasi, apalagi dipasangi gelang kaki elektronik. Pendeknya, supervisi dan gelang kaki elektronik ini bersifat acak (random), tergantung DHS.
āTidak ada kriteria jelas siapa yang akan dipilih DHS. Sepertinya, orang-orang menjalani parole (masa percobaan setelah penjara), orang yang mendapat Perintah Supervisi (Order of Supervision) dan sukarela lapor karena tidak mampu bayar bond di pengadilan (own recognizance) yang menjalani detensi alternatif ini,ā begitu kata Jessica Chicco dari Human Rights First, sebuah lembaga yang pernah menganugerahkan penghargaan kepada mendiang Munir (pejuang HAM Indonesia).
Namun kebijakan pemasangan gelang kaki elektronik ini toh menuai kontroversi. Sejumlah rohaniwan Indonesia di AS, termasuk Bob Jokiman dari LA, mengeluhkan hal sama, āIni jelas tidak manusiawi. Apakah ini satu-satunya cara mengatasi soal imigran?ā Jessica Chicco mengungkapkan secara umum pencari suaka politik seharusnya tidak ditahan. Dia prihatin bahwa DHS tampaknya tidak sungguh-sungguh memberikan alternatif sebenarnya terhadap detensi, melainkan main pantau saja orangorang yang seharusnya dilepaskan dari tahanan atau malahan tidak seharusnya ditahan dari awal.
Betapapun kontroversialnya detensi alternatif ini, gelang kaki elektronik masih terpasang di kaki Ari dan Susi. Sampai kapan, tiada yang tahu. Tak jarang mereka mengalami iritasi. āKalau kepentok, mata kaki sakitnya bukan main, ākata Ari.
Gelang kaki memang pernah dipakai oleh Martha Stewart, diva trendsetter gaya hidup Amerika yang sempat dibui karena skandal keuangan. Sedangkan, Ari dan Susi hanyalah pencari suaka yang ingin hidup lebih tenang di negeri ini. Gelang kaki elektronik jelas bukan āfashion statementā buat mereka, tapi lebih sebagai ātorture statementā.
Welcome to America! q (peter phwan)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31536
Temukan tambahan foto, podcast, tulisan, atau video di KabariNews.com untuk setiap artikel majalah yang mempunyai simbol-simbol berikut di bagian bawah:
Rabu pagi 16 April 2008 seperti biasa jalanan di Distrik Finansial San Francisco penuh orang bergegas masuk kantor. Ari dan Susi peminta asylum dari Indonesia melangkah pelan menyusuri trotoar Jalan Sansome. Itu karena Susi harus menggendong Mimi, putri ketiga kelahiran Amerika dua tahun lalu. Juga, karena suami istri ini sungguh mencemaskan apa yang bakal terjadi.
MINGGU SEBELUMNYA SEORANG
SPECIALIST
MARAH BESAR. Gara-gara Ari dan Susi tidak langsung lapor begitu kasus asylumnya ditolak di Board of Immigration Appeal. Ini penolakan kedua. Mereka pikir toh akan lapor juga ke BI, perusahaan rekanan Homeland Security yang mengawasi imigran tahanan luar di AS.
Sejak Oktober 2004, Ari dan Susi memang wajib lapor BI perihal keberadaannya. Awalnya wajib lapor ke kantor BI seminggu dua kali. Kemudian dikurangi, seminggu sekali. Nama mereka diambil acak oleh Homeland Security menjalani pengawasan intensif sewaktu banding pertama kali ke Ninth Circuit Court, pengadilan banding terakhir yang memutuskan kasus asylum
Ari dan Susi merasa nasibnya semakin terpuruk. Lawyer mereka secara halus menolak menangani kasusnya ke Ninth Circuit Court untuk kedua kalinya. āJust save your money,ā katanya.
Kedua pencari suaka ini hanya bisa pasrah. Mereka berdebar-debar sesampai di Sansome 500 Lantai 5. Dari luar BI seperti kantor biasa. Di dalam ada ruang tunggu 10 kursi. Dipisahkan sekat, ada loket terbuka dengan resepsionis ada ruang tempat case spesialist menangani kliennya. Ada tulisan no cell phone, no recording dan keharusan mengisi log book jika pakai restroom. Suasananya kaku, tegas dan lugas. Tipikal penegak hukum.
Jam baru 9 lewat lima. Ari dan Susi menyodorkan seluruh berkasnya ke personil BI. Satu jam kemudian, terdengar panggilan buat mereka. Ari, Susi dan Mimi pun memasuki ruangan case spesialist.
Tanpa basa basi case specialist-nya bilang, āHari ini DHS memberi instruksi kalian dipasangi ankle bracelet!ā. Si case specialist memegang selembar kertas āOrder of Supervisionā.
Ari langsung lemas kehabisan kata-kata. Airmatanya sudah habis. Kepedihan itu menyayat-nyayat. Dia teringat lagi saat dipasangi gelang kaki elektronik pertama kali di tahun 2004. Cuma sebulan tapi terasa selamanya. Susah menerima fakta pencari suaka diperlakukan sebegitu rupa di Amerika. Kita tidak ada pikiran kabur, pikirnya. Bertahun-tahun dia tinggal in-law di rumah yang itu-itu juga. Tidak berani pindah rumah atau keluar state. Karena ganti alamat atau pergi ke state lain harus lapor Imigrasi 48 jam di muka.
Susi, istrinya, bereaksi sama. Pandangannya kosong sambil eraterat mendekap Mimi. Berharap-harap mana tahu kasus asylumnya menang di Ninth Circuit Court jika patuh menjalani program pengawasan ketat dengan gelang kaki elektronik ini.
āAll right,ā kata case specialist memecah keheningan sesaat.
Ari dan Susi lalu diminta meneken sebuah perjanjian sukarela bahwa mereka bersedia menjalani program yang dikenal sebagai ISAP (Intensive Supervision Appearance Program) ini. Dalam tempo lima menit, electronic ankle bracelet itu diikatkan mati ke pergelangan kaki mereka. Dengan sorot mata polos tidak mengerti, Mimi menyaksikan semua kejadian ini.
Ari dan Susi melangkah gontai meninggalkan kantor BI pagi itu. Kembali dalam keseharian mereka. Ari bekerja di downtown. Susi kembali ke rumah menjagai Mimi dan menanti Yusi (kelas 7) dan Desi (kelas 6), dua anak perempuan mereka, pulang sekolah. Sampai saat ini, hari-hari Ari dan Susi lebih dari sekedar gelang kaki. āMakan hati, tapi mau gimana lagi, ā kata Ari. āKita gak boleh keluar rumah sebelum jam 8 dan harus kembali ke rumah jam 10.30 malam. Kalau tidak, bisa kena marah case specialist,ā tambahnya.
Hari Senin jam 10 pagi mereka wajib lapor ke kantor BI dengan
kartu tanda pengenal yang ada bar-code-nya. āBasically mereka pingin tahu apa saja rencana kegiatan kita minggu itu, ā kata Ari.
Hari Selasa mereka harus menunggu kunjungan personil BI sampai sekitar jam 10. āSeringkali mereka tidak datang,ā jelas Ari.
Hari Rabu kembali wajib lapor dan menunggu lagi ke kantor BI.
Hari Kamis jam 10 pagi ke sana lagi. Menghadap lagi.
Hari Jumat, Sabtu dan Minggu Ari dan Susi bisa sedikit bernafas lega tidak pergi melapor. Tapi jam malam tetap berlaku.
Hari-hari ini Ari dan Susi masih kelabakan mencari pengacara yang bisa membantunya banding di Pengadilan Circuit.
Meski hari-hari Ari dan Susi terasa berat, tiga putrinya menjadi hiburan tersendiri. Mereka bangga dengan Mimi yang cute Mereka senang Yusi dan Desi mendapat pendidikan Amerika. Mereka sudah puas bisa menghibur anak-anaknya makan di McDonald dan Popeyes. Summer ini mereka pergi ke Great America di Santa Clara karena Ari mendapat empat hari off.
Meski tidak tahu bagaimana hari esoknya, pada hari Minggu Ari dan Susi menghayati sekali lagu āAjar kami Tuhan, menghitung hari-hariā .... āLagu itu memberi kekuatan, ā kata Ari terharu. q (peter)
Untuk Share Artikel Ini Silakan Klik www.KabariNews.com/?31562
Setelah 16 tahun di AS, pasangan Kesoema dan Lintje memutuskan pulang ke Indonesia for good. Mereka meninggalkan AS secara sukarela (voluntary departure). Ini menghindarkan mereka dari larangan untuk kembali ke AS selama 10 tahun. Baca kisahnya di KabariNews.com.
Minum es Pocong sembari mengunyah tempe Mendoan, wah rasanya benar-benar nikmat!
Hanya ada di
Film bertema dakwah ternyata menjadi tren baru dalam dunia perfilman Indonesia pasca meledaknya film Ayat-Ayat Cinta. āMengaku Rasulā adalah faktualisasi dari maraknya aliran sesat di Indonesia. Simak launching dan trailernya hanya di www.KabariNews.com/?31396
Saat mendirikan INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa), Michael Purnama dkk sempat ketar-ketir karena kondisi politik saat itu masih panas. Ia pun meminta masukan dari Gus Dur. Sebuah statement tak terduga keluar dari mulut Gus Dur kala itu. Jangan lewatkan yang satu ini hanya di www.KabariNews.com/?31402
Masalah keimigrasian memang masalah pelik, apalagi bagi warga Indonesia yang banyak jadi imigran di Amerika. Lalu bagaimana jika Anda ditangkap pihak imigrasi? Simak di sini www.KabariNews.com/?31444
Anda lewatkan...
Ini dia, cuplikan video resep masakan yang sayang sekali
jika Anda lewatkan... Kakap Bumbu Acar Kuning hanya di www.KabariNews.com/?31445
Kelapa Bakar? Wah apalagi nih? Ternyata kelapa muda bukan cuma dijadikan es saja supaya enak, tapi juga bisa dibakar. Konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit lho! Simak selengkapnya di www.KabariNews.com/?31426
kabari: www.KabariNews.com
www.KabariNews.com/?2551
El Paso merupakan kota di negara bagian Texas, berbatasan dengan Meksiko. Naik mobil ke kota Juarez di Meksiko hanya 10 menit dari El Paso. Di dekat airport kota perbatasan inilah terletak satu penjara imigrasi. Resminya ber nama El Paso Service Processing Center. Ada sekitar 800 tahanan di sana, kebanyakan dari negeri sebelah. Dari telepon di barak penjara inilah mengalir kisah sejumlah warga Indonesia yang tertangkap ICE di Amerika Serikat. Bukan telepon koin, tapi harus beli kartu telepon dari penjara. Semua cerita asli dengan nama disamarkan.
SABTU PAGI PARA TAHANAN
MASIH SANTAI DI PENJARA
IMIGRASI EL PASO. Tapi Anton, pria kelahiran Borneo sudah bersiap di dapur dengan seragam koki putih. Demi mengatasi stress, dia memilih menjadi relawan untuk bantu-bantu di sana. Hitung-hitung, karena bebas ngemil di dapur, berat badan yang turun 10 pounds jadi nambah. Di kitchen mau tidak mau dia harus berbahasa Inggris dengan tahanan lain dari berbagai bangsa. Upah kerja di dapur penjara tidak seberapa. Cuma sedolar sehari!
Anton merasa fasilitas El Paso lebih baik.
Sering makan daging ayam. Ada kopi, teh dan susu. Kesehatannya diperhatikan. Di barak 7C ada 50 detainee. Ada vending machine soda dan snack, mesin cuci dan pengering tanpa koin. Ada meja pingpong dan catur dan 3 fasilitas telepon kartu. Juga ada walkman dan televisi berbahasa Spanyol dan Inggris. Tiap hari ia bisa keluar halaman. Bisa lihat matahari, main volley, football atau gym selama dua jam. Seminggu 4 hari bisa ke perpustakaan. Gak ada internet. Ada koran El Paso Times. Majalah Indo? ... Hmm Kabari!
Tanpa terasa, tepat 18 Juni lalu satu tahun sudah Anton dipenjara. Dalam kegalauan, terbersit sosok Bill Gates, Setan dan Tuhan di kepalanya. Bill Gates konon pernah bilang, āLife is not fair, get used to itā. Anton merasa betapa hidupnya sungguh tidak fair. Tetapi, sulit buatnya untuk terbiasa, apalagi mengerti mengapa dia ditahan sekian lama. Penjara adalah penjara!
Pikiran Anton pun melayang pada hari-hari
pertama di Amerika. Sesudah seminggu mendarat di JFK di awal 2006, Anton mendapat tawaran agen untuk bekerja di pabrik roti āSetanā di Philadelphia. āSemua orang Indo di Pila (sebutan lain kota Philadelphia-red) pasti tahu deh pabrik itu, ā katanya. Anton yang polos ketakutan menerima tawaran kerja itu. Tapi akhirnya pekerjaan mengaduk adonan roti itu disabetnya juga. Tiga minggu kemudian, dia melonjak kegirangan karena sudah pegang 600 dollar di tangan. āIni sih gaji gue 6 bulan kerja di Indoā, ungkapnya.
Belum genap tiga bulan di Roti āSetanā, Anton sudah pede dengan keuangannya. Pemuda 33 tahun ini berhasil menggaet Ria, sesama pekerja asal Borneo di Philadelphia. āWalaupun cuma dinner di McDonald, senangnya gak ketulungan. ā aku Anton.
Dua sejoli ini berusaha memburu lebih banyak dollar ke California. Ria kerja menjadi hostess di restoran Asia, dua jam dari Los Angeles. Sementara Anton menjadi kasir di 7 Eleven dekat restoran. Beberapa minggu gawe, Ria tidak betah. Keduanya berhenti. Selagi di California, pasangan yang mabuk cinta ini lalu honeymoon dulu berkeliling Hollywood, dari Universal Studio sampai Disneyland.
Dengan sisa dollar di tangan, Ria dan Anton memutuskan terbang kembali ke Philadelphia. Begitu tiba di Morris Street, mereka mulai kontak sana sini untuk kerja serabutan lagi. Anton sempat bekerja di pabrik daging dan bekerja lagi di 7 Eleven
sebagai kasir. Sedangkan Ria bekerja di pabrik teh dan pemasok kebutuhan hospital, seperti thermometer Gak betah Lagi-lagi, Pabrik Roti āSetanā menjadi ājuru selamatā. Ria lalu sempat sebentar bekerja dengan para setan... eh Roti āSetanā.
Keberatan ongkos hidup di kota Philadelphia, Anton dan Ria menerima saja tawaran kerja di Pabrik Plastik. Lokasinya di Pocono, 100 mil utara kota Philadelphia. Di kota pegunungan yang ramai turis di musim salju inilah, dua anak Indo ini mencari dollar. Ternyata, total ada 81 orang Indo di sana. āKerjaan kita ngepak dan nyusun botol-botol plastik di conveyer. Botolnya buat Shampoo Pantene Paris Hilton itu lho,ā jelas Ria terpisah.
Anton dan Ria mengaku mendapat income cukup di pabrik plastik itu. āKerja 12 jam setiap hari selama 6 hari kita berdua dapet $ 4000 per bulan,ā ujar Anton. Ngirit ongkos, Anton dan Ria tinggal serumah dengan 16 warga Indo lain! Pulang pergi kerja diantar jemput. āSukanya kalau sedang off, makan bersama di warung Indo,ā ungkap Anton.
Anton, Ria dan semua pekerja Indonesia lain bekerja tenang sekitar setengah tahun di pabrik plastik Pocono itu. Hari itu Senin pagi, 18 Juni 2007. Tiba-tiba ada pengumuman mengejutkan agar semua pekerja berkumpul. Pabrik plastik itu digrebek oleh puluhan petugas ICE berseragam biru tua dan agen FBI.
Tim buru sergap FBI dan ICE itu sudah siap dengan semua data pekerja, supervisor, agen, bahkan sopir antar jemput. Satu aparat berkata lantang, āKalian semua bekerja secara illegal. Visa anda visa
turis. Itupun sudah overstay. Coba kalian tunjukkan paspor. Kalau tidak ada, coba jelaskan kepada petugasā.
Anton sangat shock dan sedih. Dia langsung terpukul begitu melihat Ria menangis dari kejauhan. Aparat negara itu lalu menggiring 81 orang Indonesia naik ke atas bus tahanan. Semuanya membisu. Tangannya dijerat borgol plastik. Bus tahanan itu punya dua sekat. Bagian muka perempuan, belakang lelaki. Bus tahanan itu melaju pelan ke Philadelphia. Dua jam yang menyiksa karena lapar dan bau menyengat dari WC di belakang bus.
Di kantor Imigrasi Philadelpia interogasi 81 tahanan asal Indonesia itu makan waktu dari pagi sampai jam 11 malam. Lama karena banyak tahanan ini tidak berbahasa Inggris. Sehari suntuk perut mereka diganjal tuna sandwich dan nasi kotak. Malam itu juga semua tahanan yang kecapekan itu dibagi dalam dua kelompok untuk ditransfer ke detention center lain. Itulah terakhir kali Anton dan Ria bertatapan muka. Keduanya hanya bisa berurai air mata. Anton diboyong bersama 35 tahanan lelaki lainnnya ke York County Jail. Sedangkan Ria dengan 13 tahanan perempuan lain dipindahkan ke satu penjara imigrasi di New Jersey
Anton bolak balik transfer penjara. Seminggu di York County Jail, PA.
Diterbangkan dengan pengawalan ketat ke Penjara Cornell. 20 hari di penjara New Mexico State itu, Anton dan 30-an tahanan Indo dikunjungi oleh Pak Konjen RI dari Houston. Ini melegakan Anton karena sempat menanyakan di mana gerangan Ria. Setidaknya pertemuan itu meredakan frustrasi Anton ketika collect call berulangkali berhari-hari dari York County Jail ke
KJRI tidak diangkat. āHerannya, sewaktu ada duit dan bisa beli kartu telepon untuk kontak KJRI, teleponnya diangkat,ā ungkapnya.
Dari Alberquerque Anton baru bisa menelpon adiknya dan mengabarkan keadaannya. Dia tidak berdaya karena kartu telepon seharga $ 10 hanya bertahan 4 menit jika dipakai menelpon Indonesia. āSaya gak berani ngasi tahu mama. Dikira tidak tahu diri karena buru-buru memutus sambungan telpon, ā ujarnya.
Kemudian 30 tahanan Indonesia, termasuk Anton, ditransfer lagi ke Otero County, NM. Sejak di Otero, sebagian tahanan mulai dipulangkan. Sebagian lagi bebas dengan bond sebesar $7500 sampai $20 ribu. Sisanya, seperti Anton, berjuang mendapatkan hak tinggal di Pengadilan Imigrasi. Tiga bulan di Otero, Anton kemudian dipindah ke El Paso.
Sering berpindah penjara membuat suratmenyurat Anton dan Ria nyasar alamat. Ria pulang sukarela 19 September 2007. Naik Malaysia Airlines sendirian. Di telepon Anton titip salam rindu buat Ria yang sekarang tinggal di Denpasar.
āAnton ...come on out,ā seru supervisor dapur. Itu saatnya Anton stand by memberi jatah makanan diet. Ada antrian menu vegetarian, halal, kosher dan diabetes. Dia biasanya ngasih porsi lebih banyak untuk tahanan sesama Indonesia.
Anton bilang, āDi penjara ini saya mulai percaya Tuhanā. Meski kadang berpikir, āJangan-jangan nasib malang ini garagara kutukan Roti āSetanā. q (peter)
Nikmati juga Kabari Podcast di www.KabariNews.com/?31454
1.PASTIKAN SIAPA YANG MENAHAN ANDA
Ingat dan tulislah nama petugas dan instansi mereka (Police Department, FBI, ICE ā Pihak Imigrasi), bersama dengan nomor identifikasi mereka dan plat nomor kendaraan bermotornya. Anda bisa memperoleh informasi ini di seragam atau mobil dinas mereka.
2.JANGAN MENANDATANGANI
DOKUMEN SEBELUM BICARA
DENGAN PENGACARA
Aparat pemerintah mungkin akan men-
coba mengintimidasi atau memperdaya Anda untuk menandatangani surat. Jangan biarkan diri Anda diperdaya. Dengan menandatangani dokumen, Anda bisa-bisa sudah melepaskan hak Anda untuk hearing (sidang) di depan Hakim Imigrasi.
PENGACARA ATAU ANGGOTA KELUARGA ANDA
Anda mempunyai hak untuk memakai telepon setelah Anda ditahan. Ingatlah nomor telepon Pengacara Anda, anggota keluarga, teman atau juru bicara serikat buruh Anda. Dan hubungi mereka segera.
ANDA
Jika Anda adalah warga asing yang ditahan di Amerika Serikat, Anda punya hak untuk menghubungi konsulat Anda. Atau mintalah petugas deportasi untuk memberitahu konsulat negara asal tentang penahanan Anda. Tanyakan tentang
daftar Kedutaan dan Konsulat negara Anda di AS. Pihak Konsuler
bisa membantu Anda mendapatkan Pengacara atau membantu menghubungi anggota keluarga Anda. (Cek nomor telepon KBRI dan KJRI AS di Kabarinews.com)
BOND (JAMINAN UANG)
Begitu Anda dalam tahanan imigrasi, mintalah bond (bahkan jika Pihak Imigrasi mengatakan anda tidak bisa mendapatkan jaminan). Anda harus menunjukkan dan meyakinkan mereka bahwa Anda tidak akan berusaha kabur atau membahayakan masyarakat sekitar. Juga, dapatkan salinan Notice to Appear (Pemberitahuan untuk tampil di persidangan). Ini merupakan dokumen yang berisi tuduhan pelanggaran imigrasi terhadap Anda.
Panduan ini dikutip dari āFamily Care Planā yang dibuat oleh Presbyterian Church USA. Versi Bahasa Indonesia lebih lengkap bisa dicetak dan diperbanyak dari Kabarinews.com. q (peter)
Saksikan juga video āJika Ditangkap Pihak Imigrasiā di www.KabariNews.com/?31444
Siapa yang tak kenal sosok seniman satu ini? Pria bernama asli Kwee Yoe An kelahiran Temanggung, 13 November 1954 ini dikenal sebagai penari humor. Salah satu karyanya yang terkenal adalah tari Dwimuka yang sudah dipentaskan dimana-mana.
SELAMA KARIRNYA, IA BELAJAR
MENARI KEPADA LEBIH DARI 23
GURU TARI, seperti Ni Ketut Sudjani, I Gusti Gde Raka, Rasimoen, Sawitri, Ni Ketut Reneng, Kamini, Bagong Kussudiardjo, BRAy Yodonegoro, Sangeeta, Richard Emmert, Sadamu Omura, Jetty Roels, Gojo Masanosuke, serta beberapa nama maestro lain dari berbagai negara.
Tak heran Didik menjadi begitu menguasai seni tari, terutama yang berbasis tradisi.
Anak dari pasangan Hadiprayitno dan Suminah ini juga kerap manggung di luar negeri. Termasuk saat saya bekerjasama dengannya mengkoreografi tiga buah pertunjukan di San Francisco Bay Area. Pertunjukannya lumayan penuh, malah sempat menolak penonton karena full booked. Penampilan Didik dalam menari memang sudah tak ragukan lagi, kalau orang awam berkomentar, ia menari bagai tak bertulang.
Bakat tari Didik memang luar biasa, sejak usia 15 tahun ia sudah belajar menari Bali dengan pemain Ketoprak yang juga tukang cukur bernama Soegiyanto. Kini ia telah menciptakan berbagai karya luar biasa, tari Dwimuka tahun 1987, tari Kuda Putih tahun 1987, tari Dwimuka Jepindo tahun 1999, tari Topeng Nopeng tahun 1988 dan tari Topeng Walang Kekek ditahun 1980. Pada tahun itu juga Didik mendirikan sanggar tari bernama Natya Lakshita yang artinya, tari yang berciri.
Nama Nini Thowok sebenarnya baru didapat ketika ia menari dalam sebuah koreografi karya Bekti Budi Hastuti, senior Didik di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) pada tahun 1975. Dalam koreografi tersebut ia berperan sebagai perempuan dukun tua bernama Nini Thowok, yang selalu ketiban sial seperti konde lepas lalu dipasang lagi. Merasa lebih cocok dengan tari-tari perempuan bercorak komedi, ia lalu kerap membawakan karya ini sehingga nama Nini Thowok menjadi lekat padanya.
Pada tahun 2000 ketika mulai dikenal istilah cross gender, yakni identifikasi terhadap sebuah kemampuan yang melintasi batas-batas seksualitas. Didik bergabung dalam pertunjukan yang berjudul Impersonators, The Female Role Players in Asian Dance and Theater di Tokyo, Jepang. Dalam pertunjukan yang disponsori Japan Foundation ini, Didik bergabung dengan para penari Cross Gender dari Jepang, India, dan Cina. Ia sendiri punya mimpi menggelar festival Cross Gender dan baru terwujud pada Desember 2004, bersama teman-temannya ia mengadakan festival Cross Gender
di Yogyakarta dan mengundang para penari dari Jepang, India, dan Cina.
Keberhasilan Didik sekarang tidak terpungkiri adalah buah dari kerja kerasnya. Ayahnya dulu sempat jadi pedagang kulit kambing. Kemudian bangkrut dan jadi supir truk. Sementara Ibunya buka warung kelontong kecil kecilan. Didik sendiri sempat jadi guru di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) dan berpenghasilan pas-pasan.
Sampai saat ini pun Didik masih menopang kehidupan orang tua dan saudara-saudaranya di rumahnya. Sebagai seorang entertainer, sering dia tidak bisa ke gereja tiap minggu. Sebagai gantinya, dia panggil pendetanya untuk persekutuan di rumahnya.
Didik kini hanya bisa bersyukur dan bersyukur. Rasa syukur itu ia wujudkan dengan mendirikan sebuah yayasan yang menyantuni biaya pendidikan lebih dari 60 anak.
Nama: Didi Hadiprayitno
Lahir: Temanggung, Jawa Tengah, 13 November 1954
Pendidikan: ASTI Yogyakarta (1974)
Karya Tari:
⢠Topeng Walang Kekek (1980)
⢠Dwimuka (1987),
⢠Kuda Putih (1987),
⢠Topeng Nopeng (1988),
⢠Dwimuka Jepindo (1999)
Bahkan sampai sekarang Didik masih ngamen di jalan Malioboro setiap Sabtu mencari dana buat yayasannya sekaligus menyuarakan hak milik jalan kepada artis untuk berekspresi diri di depan umum.
Di usianya yang sudah kepala lima, kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia mengangkat seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Aditya Awaras Hadiprayitno.
Menjadi saksi kebesaran Tuhan atas dirinya, ia hanya bisa berkata, āSaya percaya, kesuksesan dan kebahagiaan saya adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doa saya. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghina saya karena menarikan tarian perempuan. Ya, Tuhan memang selalu menguji saya sampai batas waktu terakhir, sampai-sampai, setiap kali saya berdoa, saya tidak tahu lagi apakah saya harus menangis atau tertawa. Memang, Tuhan itu suka bercanda.ā q (amron-paul yuwono)
Photos courtesy of Daniel Nicoletta
Untuk Share Artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?31514
AWAL BULAN JUNI, RUMAH
PRODUKSI STARVISION PIMPINAN CHAND PARWEZ MERILIS
FILM BARU BERJUDUL MENGAKU
RASUL:SESAT, film ini mengangkat tema faktual tentang maraknya ajaran sesat di Indonesia. Film ini mengisahkan guru Samir (Ray Sahetapy) yang mengaku sebagai rasul. Guru Samir memiliki banyak pengikut dan dipercaya memiliki mukjizat seperti Rasul. Ia sering terlihat di dua tempat berbeda dan tangannya tersambung kembali kendati telah ditebas sebilah pedang. Selain itu guru Samir juga tampak berwibawa sehingga makin banyak yang percaya akan kerasulannya. Di padepokan guru Samir, terdapat seorang murid wanita yang cantik bernama Rianty (Jianti Batary).
Diceritakan, Rianty lari dari rumah karena
kecewa dengan kekasihnya, Ajie (Alblen Fillindo). Orangtua Rianty menyuruh Ajie menyusul Rianty di padepokan guru Samir untuk mengajaknya pulang. Tapi Rianty bersikukuh ingin tetap tinggal di sana. Dalam mengasuh padepokan, Guru Samir dibantu Ki Baihaqi, asistennya. Meski keduanya sesat, namun Ki Baihaqi digambarkan sebagai sosok yang lembut dan lebih berhati-hati dalam bertindak, dibandingkan Guru Samir yang ambisius dan keras kepala. Bahkan, Rianty ingin dikawini oleh Guru Samir, meski ia sudah punya empat istri. Guru Samir beralasan ingin mencari pendamping yang pantas saat maju dalam Pilkada nanti. Rianty berteman akrab dengan Reihan (Ihsan Idol), anak tiri guru Samir dan sering berdiskusi dengan ibunya Reihan (Vonny Cornelia). Ajie meminta bantuan Reihan dan ibunya, agar Rianty meninggalkan padepokan sesat itu. Dia saat bersamaan ia juga berupaya membongkar kebobrokan guru Samir Adegan demi adegan di Film dibuat
cukup menarik komposisinya. Penonton diajak berpikir untuk menguak bagaimana akhir ceritanya. Dari sisi penggarapan, film ini cukup memikat namun dari segi cerita, terasa kurang greget. Karena sepertinya sutradara kurang melakukan research atas fenomena aliran sesat yang menggejala di Indonesia. Jika saja ini dilakukan, tentu motivasi mengapa guru Samir sampai mengaku Rasul akan terangkat secara gamblang. Yang nantinya akan sangat berguna bagi penonton, paling sedikit penonton jadi tahu isi pikiran orang-orang nyeleneh yang mengaku Rasul. q (yayat)
Produksi: Starvision
Produser: Chand Parwez
Sutradara: Helfi Kardit
Pemain: Ray Sahetapy, Reza Pahlevi, Vonny Cornelia, Jian Batary, Ihsan Idol, dll
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31462
Untuk Saksikan Video Trailer dan Launchingnya Klik www.KabariNews.com/?31396
KELIHATANNYA, FILM INI BERCERITA TENTANG KEHIDUPAN ORANG-ORANG TIONGHOA
AMERIKA DI HOLLYWOOD. Tapi sebetulnya film karya sutradara yang besar di San Francisco bernama Arthur Dong ini, adalah film dokumentasi mengenai sepak terjang sineas Asian Americans di Hollywood. Hollywood Chinese mengangkat tema tentang peran komunitas Asian Americans yang sebenarnya memberi warna tersendiri dalam dinamika industri film Hollywood. Meski hingga saat ini, film-film Hollywood masih didominasi oleh aktor dan aktris kulit putih.
Jika ditelusuri lebih jauh, memang film-film Amerika jaman dulu jarang sekali yang memakai tenaga kaum Tionghoa. Bahkan untuk film-film mengenai budaya Tionghoa atau Asia dari tahun 1940-an sampai 1980-an tetap mempekerjakan orang kulit putih sebagai pemeran utama. Atau setidaknya hanya pemeran yang āindoā atau berdarah campuran kulit putih saja yang bisa menjadi pemeran utama. Menurut Arthur Dong ketika ditemui Kabari, sekaranglah saatnya masyarakat dunia menghargai kreativitas kaum Asia-Amerika. Arthur yang tadinya ingin menjadi film historian ini mengaku, bahwa ia terinspirasi oleh kiprah sineas-sineas Asian Americans
karena sejak kecil hobi menonton film-film Chinese maupun Chinese-Americans di bioskop kecil. Sambil tersenyum ia pun menambahkan, āLucunya pada waktu itu saya tidak berpikir janggal tentang aktor/ aktris kulit putih berperan sebagai karakter Asia, menurut saya kala itu normal-normal saja.ā
Hollywood Chinese adalah sebuah film dokumentasi yang mengungkap rahasia dan alasan politik mengapa peran kaum Tionghoa di industri film Hollywood seolah terpinggirkan. Dari mulai membahas sutradara terkenal seperti Ang Lee, Wayne Wang, Joan Chen, David Henry Hwang, dan Justin Lin, dimana sebagian dari mereka telah berjuang melawan ājuraganā besar Hollywood sebagai kaum yang kurang diangkat.
Profil-profil non-Asia juga diangkat dalam film ini, seperti peraih dua Oscar, Luise Rainer (Good Earth, 1937), aktor watak Christopher Lee (Fu Manchu, 1960-65), dan aktor idola tahun 1940-an Turhan Bey (Dragon Seed, 1944). Mereka mengungkap pengalamannya berperan sebagai kaum Tionghoa di layar lebar. Banyak perbedaan pendapat yang dilontarkan para artis tersebut. Christopher Lee menjelaskan betapa beratnya proses make-up yang harus dikerjakan demi menguningkan wajahnya dan menyipit-
kan matanya. Sementara, Luise Rainer menegaskan bahwa setiap pemain harus bisa memerankan karakter ras apapun, dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik sinema.
Film dokumentasi ini didukung dengan klip-klip vintage maupun modern yang diambil dari lebih dari 90 film, bahkan dari poster cetak yang diproduksi tahun 1890
sampai film-film modern Asia-Amerika jaman sekarang. Secara keseluruhan, Hollywood Chinese berhasil mengulas keberadaan para sineas-sineas kaum Tinghoa secara gamblang. Film ini juga sangat inspiratif, segar dan mengungkap kekacauan serta kesedihan sejarah mengenai ras dan representasi budaya. q (inna)
Runtime: 90 min Country:USA Language:English
Color: Color | Black and White
Company:Center for Asian American Media (CAAM)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31475
TKEMBALI KONSER DI JAKARTA. Kalau tahun 2007 mereka tampil sebagai sebagai band pembuka Black Eyed Peas, kini mereka menggelar konser sendiri. Dipromotori Lewi Yahya Production, A Mild dan Warner Music Indonesia, konser bertajuk The Click Five Modern Minds and Great Times Tour 2008 berlangsung sukses.
tentang The Click Five. Saat hitungan countdown tepat di angka nol, layar besar yang menutupi panggung terbuka dan munculah The Click Five. Mereka langsung menghentak dengan lagu āFlipsideā yang langsung disambung hit āHappy Birthdayā.
The Click Five terdiri dari Kyle Patrick (vokal), Ben Romans (piano), Ethan Mentzer (bass, gitar), Joe Guese (gitar), dan Joey Zehr (drum). Keempat dari mereka merupakan jebolan Berklee College of Music sehingga musikalitas mereka tidak perlu diragukan lagi.
Konser di Jakarta berlangsung di Istora Senayan dengan band pembuka Alexa. Band ini tampil apik membawakan 6 lagu dan cukup menjadi āpemanasā konser. Usai lagu penutup āJangan Pernah Pergiā dari Alexa, seketika itu juga tirai besar menutupi panggung.
Setelah setengah jam dibuat penasaran, penonton lalu disuguhi sebuah videoklip
āAku Cinta Indonesia!ā itulah kalimat pertama yang diucapkan Kyle saat menyapa penonton. Aksi panggung mereka sangat heboh. Kyle tak henti-hentinya berkeliaran di panggung. Ia sempat turun ke stage bawah menyapa penggemar sembari berlarian. Sedangkan Ben yang sibuk dengan synthesizer-nya pun tak kalah pecicilan, Ben berlarian sampai terjatuh. Bukan main!
The Click Five cukup komunikatif. Kyle seringkali menyapa penonton dengan ucapan seperti āKamu Cantik Malam Iniā atau āTerima Kasihā. Konser ini disesaki sekitar 3000 penonton dan semua terlihat menikmati suguhan dari band ini. Lagu-
perti āEmptyā, āCatch Your Waveā dan āJust The Girlā dibawakan dengan apik. Mereka juga memainkan beberapa lagu versi akustik.
Tak hanya itu, The Click Five juga memberikan 4 lagu dalam encore. Hit āJennyā ikut meramaikan suasana. Penonton yang mayoritas ABG langsung histeris kala mendengar intro lagu ini. Rupanya lagu ini sangat ditunggu-tunggu. Konser kemudian ditutup dengan lagu āHeadlight Discoā yang membuat penonton di area tribun dan festival turut bergoyang. The Click Five, selain ganteng, lagu-lagunya oke pula! q (chika)
Saksikan videonya di www.KabariNews.com/?31401
FAKTA MENARIK TERKUAK OLEH
SEORANG WARTAWAN RICHARD
LLOYD PARRY. Jurnalis yang juga
Redaktur Asia harian The Times London di Tokyo membuat buku berjudul In The Time Of Madness : Indonesia On The Edge Of Chaos, yang akhirnya terbit juga versi bahasa Indonesianya.
Buku ini menceritakan pengalaman
pribadi Richard saat di Indonesia. Richard meliput dan menjadi saksi mata perang antar etnis di Kalimantan pada tahun 1997-1999, demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan Mei 1998, serta kerusuhan Timor Timur saat jajak pendapat.
Richard membeberkan bagaimana kondisi Indonesia yang begitu memprihatinkan. Konflik yang dijabarkan dalam buku ini seperti cerita novel horor yang diangkat dari peristiwa nyata. Sungguh mencekam dan menegangkan!
Kekacauan membuat kita merenung kembali, bahwa bingkai ke-Indonesia-an pernah koyak. Dari buku ini kita juga bisa menjemput makna, yakni masa lalu suram itu jangan pernah terulang kembali. q (chika)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31477
Buku ini terdiri dari 3 bagian. Yang pertama adalah mengenai Borneo pada tahun 1997-1999. Yang kedua mengenai Jawa di tahun 1998. Dan yang terakhir adalah mengenai perebutan TimorTimur. Yang jelas buku Zaman
Edan: Indonesia Di Ambang
Judul: Zaman Edan : Indonesia Di Ambang Kekacauan (Judul Asli: In The Time Of Madness : Indonesia On The Edge Of Chaos)
Penulis: Richard Lloyd Parry
Penerbit: Serambi
Terbit: Mei 2008
Jumlah Halaman: 452
Kategori: Dokumentasi Sejarah
Teks : Indonesia
Jalan Margonda Raya berada selepas kampus UI Depok. Jalan sepanjang kurang lebih dua kilometer ini adalah penghubung utama JakartaDepok dan punya dua jalur, ke arah Depok dan sebaliknya. Seperti umumnya jalan utama, jalan ini juga macet dan padat. Apalagi kalau jam-jam sibuk, capek deh...
NAMUN BAGI YANG HOBI MAKAN, JALAN MARGONDA BOLEH DIBILANG SURGANYA MAKANAN. Teman saya yang ikut hunting makanan bahkan menantang, āMau makan apa lo disini? Lo Lihat tuh di kanan kiri, semuanya ada!ā katanya saat mobil kami memasuki jalan Margonda. Memang benar, di kanan kiri jalan berderet berbagai tempat makan, mulai dari yang ala restoran sampai kaki lima.
Yang namanya makan, tentu saja insting saya langsung bekerja, kira-kira makanan apa yang enak disantap saat mendung begini?
Di sebelah kanan, ada kedai Bolo-Bolo Fried Chicken, Japanese Sukiyaki, Soto Kudus, Soto Iga Bakar, Bakmi Margonda, Soto Gebrak, Mie Pangsit 99, Ayam Goreng Suharti, Ayam Goreng Kremes, dan masih banyak lagi. Sementara di sebelah kiri ada Uya Kuya Pisang Kremes, Steak House, Sroto Banyumas, Warung Cacak Ayam Goreng Sambal ijo, Ayam Bakar Wong Solo, Soto Cak Wit, dan Mie Kocok. Yang disebut barusan hanya tempat makan ākelihatanā karena memasang papan reklame. Sementara masih banyak lagi yang lain, apalagi yang ala kaki lima. tak terhitung jumlahnya!
Mobil kami terus menyusuri jalan Margonda hingga ketemu jalan Juanda yang menuju ke pusat kota Depok. Di jalan Juanda kami memutar balik ke arah Jakarta. Rupanya kami belum juga menentukan pilihan, sementara perut sudah keroncongan.
Akhirnya kami berhenti di kedai kecil yang menjual minuman
āseramā, kedai minuman āEs Pocongā. Saya sempat protes, kok lapar-lapar begini cuma minum es?
lain jual es Pocong, di situ juga ada tempe mendoan. Wah benar juga nih, dingin-dingin begini makan tempe mendoan hangat.
Karena penasaran, begitu masuk ke kedai bukannya duduk, saya malah nongkrong di dapur. Di sana ada seorang pegawai yang sedang meracik āEs Pocongā. Setelah ngobrol-ngobrol berlagak seperti orang kaya yang mau beli banyak, pegawai tersebut mengatakan bahwa es Pocong terbuat dari bubur sumsum dicampur aneka sirup warna-warni, lalu diberi sedikit air soda dan dicemplungin potongan es batu. Selain Es Pocong ada juga Es āBlack Magicā, āKuntilanakā, āDrakulaā, āSuster Ngesotā dan aneka minuman seram lainnya. Racikan minuman-minuman itu sebenarnya sederhana saja, seperti es Kuntilanak yang ternyata hanya air jeruk nipis ditambah soda dan sirup berwarna bening. Lalu kenapa namanya horor banget? Rupanya kedai ini cabang dari kedai Es Pocong yang terletak di sebelah kuburan Kober, Tebet, Jakarta Selatan. āBerhubung ada di sebelah kuburan yang diasosiasikan seram, makanya sekalian saja dinamai Es Pocong, eh malah laku dan bikin penasaran orang,ā kata David pemilik kedai ini. Karena cukup laku, akhirnya Es pocong membuka cabang di jalan Margonda. Setelah menyeruput es Pocong dan es Kuntilanak, kami segera memesan makanan kampung nan favorit, tempe mendoan!
Sekedar informasi, makanan yang berasal dari Banyumas ini
sebetulnya sama dengan tempe goreng tepung biasa, hanya saja tepungnya campuran dari tepung beras dan tepung tapioka. Sehingga ketika digoreng dia tidak mengeras seperti tempe goreng tepung biasa. Bumbunya pun gak ribet, cuma bawang merah, bawang putih, ketumbar, kencur dan garam. Mendoan dalam bahasa Jawa berarti āsetengah matangā, nah tempe mendoan ini memang digoreng setengah matang. Begitu tahu bahwa sepotong tempe mendoan yang besarnya setelapak tangan harganya cuma Rp 1.500, langsung saja saya pesan empat potong. Dijamin kenyang nih meski tidak sama nasi.
Begitu pesanan tiba, selera makan saya langsung menggelora melihat asap ngebul dari tempe mendoan yang baru matang. Ditambah lagi disajikan dengan wadah kresek kayu dengan daun
pisang. Wuih serasa di kampung beneran!
Supaya terasa komplit, kami juga diberikan beberapa potong cabe rawit. Tapi saya lebih memilih pakai saus sambal karena tinggal dicocol. Begitu kerongkongan terasa padat, segelas es kuntilanak langsung menyapu semuanya ke perut. Glek, benar-benar mantap! Saya langsung ingat teman-teman di Amerika yang setengah mati nyari tempe, Wah untung saya tidak tinggal di Amerika, kata saya geli sendiri.
Lebih dari sejam kami nongkrong di kedai itu, sebelas potong tempe mendoan kami tandaskan bertiga. Sementara suasana jalan
Margonda mulai hiruk pikuk karena mendekati jam pulang kantor Cuaca semakin mendung dan hujan rintik-rintik mulai turun. Kami pun bergegas pulang tak ingin terjebak macet. Beberapa saat kemudian hujan turun dengan derasnya. Dari kejauhan jalan Margonda tampak mulai diterangi kerlap-kerlip lampu. Surga makanan itu semakin indah saja jika malam. q (yayat)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31472
Saksikan videonya di www.KabariNews.com/?31421
kabari: fotograļ¬
Nyok kite nonton ondel-ondel...Nyoook, sebait lirik lagu itu seakan membawa kenangan tentang Jakarta, kota metropolitan yang tak pernah tidur dan menjadi urat nadi perekonomian Indonesia.
Sebagai ibukota negara, Jakarta memang terus berkembang dari tahun ke tahun. Jutaan warganya bertumpu hidup di kota ini. Banyak yang bilang Jakarta sekarang sudah sangat jauh berubah, mulai dari infrastruktur sampai pola hidup. Kata Om-Om kita, Jakarta dulu masih sepi dan lapang. Sekarang? Lihat saja sendiri... q (arip)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31473
kabari: edukasi
DALAM DUNIA PERFILMAN HOLLYWOOD, NAMA
GEORGE LUCAS SUDAH CUKUP TERKENAL. Dialah
yang menyutradarai film Star Wars. Tetapi hanya sedikit yang tahu bahwa pria berambut putih yang berdomisili di San Francisco Bay Area ini memiliki kecintaan yang lain selain dunia film, tepatnya pendidikan. Yayasan ini lebih dikenal dengan nama pendeknya, yaitu The GLEF. Tapi jangan keliru, walaupun namanya yayasan, The GLEF tidak memberikan bantuan dana kepada sekolah-sekolah di Amerika Serikat. Melainkan menyebarluaskan ide-ide George Lucas dalam hal mengupayakan dan memperbaiki kualitas pendidikan lewat teknologi. Juga mempromosikan ke masyarakat luas tentang sekolah-sekolah yang sistem pendidikannya telah sukses.
The GLEF dibentuk pada tahun 1991 oleh George sebagai sarana teknologi untuk membantu anak-anak sekolah dalam belajar. The GLEF punya misi dan visi yakni memboyong berbagai macam pengetahuan akademik dan dunia dalam bentuk teknologi terkini kapada para pelajar. Yayasan ini mendokumentasikan berbagai upaya sekolah-sekolah di Amerika Serikat dalam memberdayakan dunia pendidikan, dari sisi mengajar maupun belajar
The GLEF juga menyediakan sumber-sumber informasi untuk para staf pengajar dan pegawai departemen pendidikan daerah untuk mendapatkan akses teknologi dalam mengeksplorasi gaya pendidikan yang
lebih luas.
Tahun 2004, George Lucas menerbitkan sebuah majalah pendidikan non profit yang diberi nama Edutopia, hasil dari sebuah newsletter produksi yayasan GLEF. Latar belakang penerbitan majalah ini karena pada tahun sebelumnya, George sempat mengeluh ketika mengunjungi sebuah toko buku. Saat itu ia tidak mendapatkan satupun majalah yang mengulas habis tentang pendidikan. Yang ada hanya majalah-majalah pendidikan yang membahas tentang debat politik dan tips-tips dasar mengajar. Edisi perdana Edutopia penuh dengan advertensi dari berbagai perusahaan besar seperti LeapFrog, Adobe, Serious Magic, dan Gateway. Semenjak itu Edutopia banyak berisi artikel tentang kemajuan dan inovasi pendidikan melalui situs maya, film dokumentasi, DVD, dan berbagai macam alat-alat pendidikan mengajar gratis bagi para guru. q (inna)
Baca juga wawancara Kabari dengan Milton Chen, Direktur Eksekutif The GLEF/Edutopia.
Hanya di KabariNews.com/?31476
MUSIM PANAS TIBA SEIRING LIBURAN SEKOLAH
ANAK-ANAK. Para orang tua pun sibuk merencanakan kegiatan musim panas bagi anak-anaknya. Anda dan keluarga pasti senang, terutama anak-anak yang sudah tidak sabar menikmati liburan mereka. Tapi jangan lupa, agar keceriaan keluarga Anda tidak terganggu, Anda perlu memperhatikan masalah keamanan dan kenyamanan berlibur. Jangan sampai keceriaan keluarga Anda berubah menjadi muram hanya karena kita kurang hati-hati. Nah, dibawah ini merupakan tips-tips keamanan penting, agar keluarga Anda tetap nyaman berlibur.
⢠Berpantai (at the beach)
Saat musim panas, sudah pasti matahari akan terik sekali di pantai, oleskan krim sunscreen berkali-kali jika perlu untuk mencegah kanker kulit. Sama halnya jika cuaca mendung di pantai, Anda sebaiknya pakai krim sunscreen tiap dua jam sekali, terutama setelah berenang atau berkeringat. Gunakan krim sunscreen yang mengandung SPF 15 atau lebih tinggi, cari yang berlabel American Academy of Dermatology (AAD).
⢠Berperahu (boating)
Jangan pernah mengemudikan perahu dalam keadaan mabuk. Menurut data dari American Red Cross, setengah dari kecelakan perahu, akibat konsumsi alkohol.
⢠Berjalan kaki naik bukit/hutan (hiking)
Bawa air putih atau jus buah yang cukup untuk mencegah kehausan. Pastikan pula perut Anda sudah terisi. Jangan pernah pergi hiking dengan perut kosong. Hindari minuman seperti alkohol atau kafein yang bisa membuat tenggorokan Anda dehidrasi.
⢠Berenang (swimming)
Dimanapun Anda berenang, entah di danau, sungai atau pantai, pastikan anak-anak Anda (khususnya yang dibawah 12 tahun) memakai pelampung. Pastikan juga Anda melihat penanda daerah aman berenang. Untuk mengetahui seberapa dalam air tersebut, tes kaki Anda kedalam air. Karena jika menyelam di air yang terlalu dangkal bisa mengakibatkan melemahnya urat saraf tulang belakang.
⢠Berpiknik (picnicking)
Jika cuaca di luar mencapai lebih dari 90 derajat Fahrenheit, jangan biarkan makanan yang telah tersaji dibiarkan lebih dari satu jam. Ini untuk menghindari bakteri yang membusukkan. Setelah selesai makan, langsung masukkan makanan yang tidak tahan lama ke dalam kotak pendingin atau ice filled cooler
⢠Bersepeda (biking)
Selalu memakai helm tidak peduli jauh atau dekat jarak Anda bersepeda, terutama dengan anak-anak. Menurut
data dari National Highway Traffic Safety Administration, pada tahun 2005 di Amerika Serikat, 18 persen dari 748 kecelakaan sepeda menimpa anak remaja dibawah usia 15 tahun. Berbanding dengan grup usia 35-54 tahun yang 39 persen.
⢠Berkemah (camping)
Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas, daun-daun kering, dan jarum atau kerucut cemara dari tempat memasak untuk mencegah kebakaran. Jangan pernah menggunakan kompor gas kecil atau alat masak lainnya di dalam tenda. Oleskan pada tubuh Anda lotion anti nyamuk atau serangga di malam hari. Pastikan juga daerah sekitar tempat Anda membuka kemah, bebas dan jauh dari binatang buas.
⢠Bermain di luar (playing outdoors)
Pastikan Anda menggunakan krim anti-nyamuk dan anti-serangga yang mengandung DEET (zat yang bisa mencegah penyakit seperti malaria, demam dengue, dan encephalitis). Sesuai dengan peraturan American Academy of Pediatrics, jangan gunakan DEET terhadap bayi berusia dibawah 2 bulan, dan pakai krim penolak serangga yang mengandung tidak lebih dari 30 persen DEET bagi anak-anak kecil. Oles secara merata pada kulit yang tidak tertutup baju.
di
2.
3.
4.
5.
wisata.
Tidak menginap di hotel. Kalaupun terpaksa menginap, pilihlah pondokan atau losmen yang murah.
Cari info sebanyak-banyaknya mengenai daftar tempat berlibur murah atau gratis (ada di www.2chambers.com)
Kunjungi perpustakaan. Di sana Anda juga bisa meminjam buku, DVD, atau audiobooks untuk bagi anak-anak Anda.
Berlibur di daerah sendiri. Anda tidak harus keluar state lain untuk berlibur. Lihat buku peta Negara bagian Anda untuk mengetahui daerah-daerah yang tidak pernah Anda kunjungi sebelumnya.
Nah, selamat berlibur! q (inna)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31465
Liburan keluarga tidaklah harus menguras kantong, dibawah ini ada lima cara mengurangi pengeluaran saat berlibur.
1.
Bawa makanan sendiri. Jika hanya berlibur satu hari, ada baiknya Anda membawa makanan sendiri daripada membeli
AKTIVITAS SEHARI-HARI TERUTAMA DI LUAR RUANGAN, PASTI
AKAN MENGELUARKAN KERINGAT. Keluarnya keringat saat beraktivitas sebenarnya adalah hal normal untuk menjaga metabolisme tubuh. Keringat juga dapat mengeluarkan toksin yang ada pada tubuh kita. Meski normal, tak pelak keringat memang kadang mengganggu, apalagi jika menimbulkan aroma tidak sedap khususnya pada bagian ketiak.
Oleh karenanya, banyak orang menggunakan deodoran sebagai Anti transpiranten (anti keringat) untuk menghilangkan bau ketiak.
Penggunaan deodoran adalah salah satu antisipasi agar kita tidak mengalami BB (Bau Badan). Namun tahukah Anda bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata deodoran dapat menimbulkan kanker payudara bagi penggunanya terutama kaum wanita. Sayangnya masyarakat masih banyak yang tidak menyadari bahaya tersebut.
Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan pakar kesehatan, diungkapkan bahwa pada beberapa produk deodoran terdapat zat kimia berbahaya yang disebut Aluminium Chlorhydraat (sering disebut AC), zat ini dapat menimbulkan penyakit kanker payudara pada wanita.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa penyebab munculnya kanker payudara adalah karena menumpuknya zat-zat racun pada kelenjar getah bening dibawah lengan. Ini disebabkan oleh pemakaian deodoran yang mengandung zat AC terse-
but, zat ini menghalangi keluarnya zat-zat racun dalam tubuh yang dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Kaum wanita sangat rentan akan penyakit tersebut karena kebanyakan wanita melakukan pencukuran bulu ketiak untuk mempercantik penampilan dan menambah rasa percaya diri khususnya pada saat menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Anderson Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu ketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.
Sementara Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toksin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Deodoran antiperspirant menambah mudah toksin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toksin yang masuk. Toksin yang masuk itu lalu tertimbun di payudara, dan berakibat timbulnya kanker.
Berhati-hatilah dengan produk apapun yang Anda gunakan khususnya produk untuk perawatan tubuh. Periksalah deodoran yang Anda pakai, apakah mengandung zat Aluminium Chlorhydraat (AC) di dalamnya, jika ya, maka segera buang dan periksalah kesehatan Anda. q (arip/berbagai sumber)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31470
Suasana Pembukaan PRJ 2008
PEKAN RAYA JAKARTA ATAU JAKARTA FAIR DIGELAR KEMBALI TAHUN INI. PRJ berlangsung di Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2008. Tahun ini PRJ sudah berlangsung yang ke-41 kalinya, dan temanya adalah āMelalui Jakarta Fair, Marilah Kita Saling, Mengisi, Memperkokoh, Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesiaā.
Dengan harga tiket Rp 15.000/Senin ā Jumāat dan Rp 20.000/ Sabtu-Minggu, pengunjung dapat menikmati beragam acara. Mulai dari konser musik sampai hiburan lain yang biasa digelar oleh pemilik stand atau booth
Para peserta pameran mendesain stand nya sedemikian rupa. Ada yang menyediakan badut, menyelenggarakan games
24 HOURS ANTAR-JEMPUT, serving indo comunity since 2000, antar-jemput greyhound, airport, ke tempat sidang, tempat kerja, vacation. ļ¬rst come ļ¬rst serve ⢠kontak: 626-2589422,213-9241587,909-9205373.
Indobikers California mc > wadah kumpul2, jalan bareng para bikers motor besar indo di usa, we welcome you to join with us. buy and sell motorcycle(hd, triumph,dll) parts, escort ebay, craigslist, we ship parts and motorcycle to indonesia also. kontak: indobikers@gmail.com, yahoo messenger id: harleyharubiru ⢠HURRY UP JOIN WITH US BIKERS!
# 01439375 Tertarik untuk menjadi Reporters, Sales Representatives, dan Distribution Majalah Kabari di Amerika? Email Kabari ke Info@KabariNews.com
berhadiah, atau memberi potongan harga. Semua itu dilakukan agar menarik perhatian pengunjung dan membeli produk mereka. Salah satu stand yang selalu ramai dikunjungi adalah Rumah Hantu.
Jika capek berjalan kaki, tak usah kuatir karena dengan uang Rp 10.000 kita bisa keliling arena PRJ menggunakan mobil gandeng. Selain itu, kita juga bisa menikmati aneka ragam makanan mulai dari yang modern hingga yang tradisional. Termasuk kerak telor yang terkenal itu.
Yang membedakan PRJ tahun lalu dengan tahun ini adalah adanya angkutan gratis menuju PRJ dari 6 titik. Di Jakarta Fair juga diadakan pasar murah yang berlangsung sejak pukul 10 pagi
Setiap malam Jakarta Fair juga menyajikan pentas musik dari kelompok musik yang berbeda-beda. Bahkan pada malam pembukaan acara dimeriahkan oleh artis terkenal seperti Titik Puspa, Elfaās Singer, Rio Febrian dan GIGI. q (amir)
Saksikan videonya di www.KabariNews.com/?31428
APA LAGI INI? COBA SAJA ANDA BAYANGKAN APA HUBUNGANNYA TEMPE DAN
INSINYUR? GAK NYAMBUNG, BUKAN? ITU
DIA! Dua hal yang kedengarannya mustahil inilah yang ternyata serba mungkin dalam sosok Benjamin Budiman, insinyur komputer lulusan San Jose State University tahun 1987.
Begini ceritanya. Sekitar 25 tahun lalu, Ben yang arek Malang ini suka ngidam tempe segar begitu
tinggal di Amrik. āTempe di Amerika (sering ditulis tempeh) sering dicampur sama barley atau rice. Gak pas dengan lidah orang Indonesia,ā ujarnya. Gara-gara itulah dia mulai bereksperimen dengan pembuatan tempe segar untuk konsumsi sendiri. āOm saya, B. Limas yang Ahli Jamur di IPB yang membantu saya mengerti proses ini,ā tukasnya lagi.
Lambat laun, Ben yang sudah dua puluhan tahun menjadi programmer DB OS 2 di IBM untuk mainframe computer ini semakin canggih membikin tempe sendiri. Atas dorongan teman-teman dekat termasuk Persatuan Senior Indonesia (PSI) dan Persatuan Indo Belanda (NESO), Ben mulai menjual tempenya di bazar makanan masyarakat Indonesia di San Jose dan sekitarnya di awal tahun sembilan puluhan. āMulanya buat fun saja. Apalagi saya hobi masak,ā ujarnya.
Main-main itu ternyata berubah serius. Lewat industri rumahan, Ben memang sudah mensuplai tempe sampai tigaratusan potong setiap bulannya ke dapur Marvell Technology di Silicon Valley. Tahun lalu Ayung Sugianto, salah satu chef di perusahaan milik orang Indonesia inilah yang memotivasi Ben mendapatkan permit pabrik tempe.
Setelah lewat jalan berliku, akhirnya suami Claudia Budiman ini berhasil mendapatkan permit dari FDB (Food and Drug Bureau) Januari tahun ini. Makan waktu lama karena American concern dengan proses peragiannya. Menurut FDB, ini satu-satunya permit buat pabrik tempe di California Utara. āKebanyakan tempe
di pasaran home-based business,ā terangnya.
Lewat pengalaman, Ben menyimpulkan bahwa tempe yang enak, seperti Tempe Malang yang terkenal itu, karena bahan dan suhu proses pembuatannya yang sejuk (tidak terlalu panas dan terlalu dingin). āMenjaga citarasa, saya justru memakai AC untuk mendinginkan tempe. Sekitar 70 Fahrenheit. Lampu hanya sebagai penerang, bukan heater, ā ujarnya. Karena proses itulah, tempe bikinan Ben ini dikenal orang sebagai tempe segar yang firm dan āwangiā.
Yang bikin asyik, Ben menawarkan Tempe Kit, di mana orang bisa membikin tempe sendiri. Pelanggannya yang orang Jepang dari New York suka sekali ide ini dan yang pasti tempenya memang firm dan gurih digorengnya.
Dan tak kalah penting, menghindari pegal linu, ayah dua anak ini memakai kedelai organik yang sudah dikupas. āIni tempe di Amerika. Kalau di Indonesia kan labor intensive, diinjak-injak kaki,ā ujarnya berhumor
Akhirnya, jangan termakan ulasan ini. Buktikan saja sendiri keakuratan dan presisi TEMPE INSINYUR! Click and Hit Enter di www. budimanfood.com. Ben punya impian harga tempe di Amrik bisa setara harga tahu. Thanks God for tempe is available in United States. q (magenta)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31544
WO Bharata berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar terminal Senen.
Pada kurun 1963-1999
WO Bharata sempat meng-
pertunjukan WO Bharata. Salah satunya tentang kebenaran yang akan selalu menghancurkan kebatilan.
Bapak Marsam, pimpinan WO Bharata menegaskan bahwa mereka selalu berpesan kepada anak-anak mereka, agar jangan pernah sekali-kali melupakan dan meninggalkan WO Bharata karena orang tua mereka hidup dan besar dari berkesenian ini, ujarnya.
ANYAKNYA HIBURAN MODERN SAAT INI MEMBUAT KEBERADAAN SENI TRADISI SEMAKIN TERPINGGIRKAN. Ditambah lagi media informasi seperti saluran televisi juga jarang mengangkat profil seni tradisi, maka tak heran pertunjukan dan penggiat seni tradisi semakin lama semakin berkurang jumlahnya. Seperti kelompok kesenian Wayang Orang (WO) Bharata ini. Di Jakarta mungkin hanya kelompok wayang orang ini yang masih bertahan hidup di tengah hingar bingarnya gaya hidup hedonis Jakarta.
WO Bharata dibentuk tahun 1972 dan telah banyak mengalami pasang surut dalam eksistensinya.
Mulai dari tampilnya mereka di luar negeri seperti di Jerman(1985) Turki (1992) dan Belanda (1999) hingga terpaksa tetap mentas meski hanya ditonton tiga orang!
Gedung WO Bharata terletak di Jalan Kalilio, Senen, Jakarta Pusat. Gedung
gelar pertunjukan setiap malam, namun sejak gedung pertunjukan direnovasi, pertunjukan hanya dilangsungkan setiap Sabtu malam saja. Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB dan ketika Kabari menyambangi, mereka memainkan lakon Kresno Duto. Malam itu berkisar 70 orang saja dari kapasitas 208 kursi. Penontonnya kebanyakan orang tua yang usianya sepuh. Para orang tua yang menonton disini biasanya mencari obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus menjadi ajang reuni dan kumpul-kumpul.
Harga tiketnya terbilang murah, yaitu sebesar Rp 20.000 untuk Kelas 1 dan Rp 25.000 untuk Kelas Utama. Menariknya, banyak di antara penonton yang sengaja membawa anak-anaknya dengan tujuan mengenalkan kesenian tradisi sejak usia belia. Penonton yang hadir juga bukan hanya dari Jakarta tetapi juga dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Banyak pesan moral yang bisa diambil dari dalam cerita yang disajikan dalam
Harapan para anggota WO Bharata ini adalah agar seni tradisi semacam ini mendapat perhatian cukup dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, apalagi di tengah gembar-gembornya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 q (arip)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31460
SEJAK MENGINJAKKAN KAKI DI AMERIKA, salah satu tempat yang ingin saya datangi adalah Amish Village atau yang disebut Pensylvania Dutch di Lancaster County, Pensylvania, yang hanya 3 jam dari Maryland.
Beberapa menit sebelum memasuki Pensylvania Dutch, saya melewati sebuah rumah bertuliskan Amish Village di salah satu sisi, yang sekaligus sebagai penanda atau ibaratnya papan selamat datang. Di dalam village ternyata saya temukan kehidupan kaum Amish itu āunikā!
Sejak bangun tidur, mereka sudah sibuk di ladang sampai matahari terbenam. Meskipun mereka seperti penduduk kota pinggiran lainnya, bercocok tanam, menjual hasil panennya, serta menjual hasil kerajinan tangan, tapi mereka punya kehidupan yang unik, yakni tak tersentuh oleh teknologi tinggi.
Masyarakat Amish juga enggan disorot oleh kamera atau difoto. Dan sebagian besar tak suka diajak bicara masalah kehidupan pribadi. Kehidupan mereka adalah
Apa enaknya hidup tanpa listrik, kendaraan bermotor, serta internet? Kehidupan seperti itu ternyata masih dijalani oleh kaum Amish.
kehidupan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk suara mesin dan tak tersentuh teknologi masa kini. Transportasi mereka pun hanyalah gerobak, kuda) dan sepeda.
Pusat Turis
Karena kehidupan unik itulah Amish Village menjadi obyek wisata. Banyak hotel dan motel yang dibangun di Pensylvania Dutch, ada juga farmer market dan aneka toko suvenir. Dengan kondisi demikian bukan berarti kaum Amish tak mau bersosialisasi, mereka kerap mencari penghasilan dari para turis yang datang. Mereka menjual hasil pangan, kerajinan tangan atau menjadi tenaga sais kereta berkuda. Semua produk buatan kaum Amish adalah buatan tangan tanpa bantuan alat-alat berteknologi tinggi.
nginap ala homestay, ada beberapa di sini. Kita akan merasakan kehidupan mereka dari dekat sekaligus dapat memahami filosofi hidup mereka. Dan yang asyik bisa mencicipi makanan hasil asli masakan mereka. Salah satunya cake ala Amish yang rasanya yummy!
Berkunjung ke Amish Village paling pas saat musim panas sekarang ini, karena mereka tengah menuai hasil kebun dan menghasilkan furnitur. Kita juga bisa berjalan-jalan melihat kesibukan mereka di farmer market. Kalau ingin berkeliling, naiklah buggy, selain bisa melintasi rumah-rumah asli mereka juga bisa bercakap-cakap dengan saisnya.
Yang penting, jangan sampai motret deh, mereka bisa tersinggung.
Keunikan lainnya adalah cara mereka berpakaian, Yang wanita memakai kerudung dengan baju berlengan panjang dan bertumpuk-tumpuk. Untuk prianya baik tua maupun muda, memakai kemeja, bercelana hitam, berbretel dan bertopi. Dan yang jelas semua pakaian yang mereka kenakan itu berkancing. Oh ya, pakaian mereka itu dijahit sendiri oleh para istri atau ibu mereka. Tanpa bantuan mesin, lho!
Sekarang rasa penasaran saya terpuaskan. Ternyata kaum Amish bukan hanya khayalan dalam film atau buku tapi sungguh ada dengan beragam keunikannya. q (riana)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31491
PERTAMA KALI MENGINJAKKAN
KAKI DI BANDARA EL TARI, KUPANG, YANG TERLINTAS DI BENAK ADALAH PANASNYA KOTA INI YANG KATANYA MELEBIHI JAKARTA. Suhunya berkisar 30-34 derajat celsius.
Kota Kupang, adalah ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luas wilayah 229,97 km2 dan dengan populasi penduduk mencapai 232.842 jiwa (sensus 2000).
Lalu lintas kota Kupang tidaklah padat. Bahkan karena berbatasan langsung dengan teluk Kupang di sebelah Utara, mulai dari Jalan Sumba hingga Jalan Pahlawan,
jalanannya persis berada di pinggir pantai. Sembari melintasi jalan tersebut, mata dimanjakan oleh pemandangan lautan nan indah. Ada beberapa jalan yang naik-turun sehingga kita harus berhati-hati.
Kota Kupang memiliki beberapa ciri khas yang unik. Salah satunya angkutan umumnya yang disebut Bemo, kalau di Jakarta atau Bandung biasa disebut Angkot. Uniknya, para supir Bemo menyetel musik dengan suara keras agar calon penumpang tertarik. Katanya, jika suaranya tidak keras, penumpang biasanya kurang tertarik. Pantas saja hampir semua Bemo di Kupang dilengkapi sound system Tapi bukan itu saja, Bemo juga di make-up secantik mungkin agar penumpang merasa nyaman dan senang.
Selain Bemo, Kupang juga punya wisata bahari yang memikat, yakni Pantai La-
siana. Dengan pasir pantai yang lembut, air laut yang jernih, serta deretan pohon kelapa dengan nyiur yang melambai, semakin menambah keindahan pantai ini. Dari kejauhan kita juga dapat melihat Gunung Fatuleu yang bentuknya mirip seorang putri yang sedang tidur. Uniknya lagi, di pantai ini kita juga dapat menyaksikan sunset dan sunrise
Puas berjemur di Pantai Lasiana, ada lagi tempat rekreasi yang menarik, yaitu Gua Monyet. Gua Monyet adalah taman rekreasi dimana monyet-monyet dibiarkan hidup bebas. Sejak didirikan tahun 1998, jumlah monyet yang berkembang biak mencapai lebih dari 300 ekor. Sayangnya, biaya pemeliharaan mereka amat minim sehingga uluran tangan dari pengunjung sangat diharapkan.
Di Kupang, yang menjadi makanan khas adalah daging seāI, yakni daging sapi atau babi yang rasanya asin tanpa harus dibumbui lagi dengan garam dan dagingnya empuk, sehingga kita mudah mengunyahnya. Biasanya daging seāI dimasak dengan cara dibakar atau digoreng.
Keduanya sama-sama enak dan gurih.
Keunikan lain dari Kota
Kupang adalah bahasa yang terpenggal pengucapannya. Misalnya, sonde yang berarti tidak, hanya diucapkan son Atau beta yang berarti saya disingkat menjadi be. Ada juga pergi yang hanya diucapkan pi dan jangan yang hanya diucapkan jang.
Dengan banyaknya keunikan kota Kupang, maka bertambahlah keragaman yang ada di Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya berbangga hati dan harus ikut melestarikan keragaman budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. q (theresia)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31471
7932 Emails sent every week
46,218 Unique Visitors for KabariNews.com, June 2008
289 Videos and 221,864 YouTube Viewers since August 2007
116 articles in KabariNews.com June 2008, 1180 total articles in KabariNews.com
Over 30 Countries of Indonesians have visited KabariNews.com
Kabari Magazine, Kabari E-Magazine, Kabari E-Zine, Kabari Video, Kabari SlideShow, Kabari Podcasting, Kabari Power Point, Kabari Jodoh, Kabari Community, Kabari U.S.A., Kabari International.
Your Ad = Unlimited Indonesians + Worldwide. How?
Kabari E-Magazine, a Digitized Magazine at KabariNews.com
Advertise in Kabari, starts at $ 25.00, You can pay Monthly and After Distribution.
SETIAP KE YOGYAKARTA AKU
SELALU MENYEMPATKAN DIRI MENJENGUK MAMI KARTIKA.
Beliau adalah anak perempuan almarhum Affandi, maestro lukis Indonesia.
Belum lama ini, bersama tiga orang teman dari San Francisco, Semarang dan Bali, kami berkunjung ke āOmahe Kartikaā di bilangan pakem dekat Kaliurang. Udara di daerah ini masih sejuk ketimbang Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, āOmahe Kartikaā tentu saja berarti āRumahnya Kartikaā.
Rumah sederhana namun artistik ini
penuh dengan koleksi lukisan dan pernakpernik unik dari mancanegara. Sementara di teras, aneka pohon seakan sengaja dibiarkan tumbuh liar, sehingga menambah kesan alami dan asri.
āIni adalah rumah Mami sekaligus studio
tempat kerja. Di sini tenang dan sejuk jadi aku bisa lebih terinspirasiā kata Mami membuka obrolan.
āWow even your bathroom it has a good energy and have that soul feeling to itā komentar Tom, temanku dari San Francisco.
Menjelang siang kami dijamu Mami makan siang ala tradisional dengan makanan organik termasuk aneka sambal, dedaunan dan sayuran yang tumbuh di sekitar kebun Mami sendiri. Di tempat inilah biasanya Mami menjamu turis yang ingin ngobrol sambil bersantap makan siang.
Mami Kartika adalah sosok seniwati yang tidak pernah kuatir dan takut untuk menuangkan ekspresi. āKalau berabadabad lalu seniman sudah banyak mengeksploitasi perempuan untuk bahan obyek art kenapa aku sebagai perempuan tidak bisa berbuat yang sama?ā tukasnya
sembari menunjukkan karya-karyanya yang ekspresif. Jalur yang diambil Mami memang sealiran dengan Ayahnya, yakni ekspresionis.
Lukisan dan pahatan yang memetakan lekuk-lekuk tubuh pria demikian indah diekspresikan Mami, sehingga jauh dari kesan vulgar
Di usia yang lebih dari 70 tahun, Mami Kartika tetap terlihat muda dan bersemangat. Her free spirited adalah kunci awet muda dan sumber kebahagiaan Mami selama ini, katanya melanjutkan. Seharihari selain di sini, Mami kerap berada di museum Affandi di dekat bandara. q (amron-paul yuwono ⢠photo: tom bruein)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31494
gratis mengisi calendar untuk aktivitas anda
Klik untuk edisi-edisi lalu
gratis pasang iklan baris
gratis pasang bisnis directory
beri nilai artikel yang Anda baca
Klik E-Magazine untuk membaca majalah dalam bentuk digital.
kabari slide show
blogging nonton kabari video
Banyak Artikel, Video, Podcast, SlideShow
Menarik
Hanya di KabariNews.com
Statistics:
⢠Maret 2008: 16,380
⢠April 2008: 36,148
⢠Mei 2008: 44,101
⢠Juni 2008: 46,218
klik disini untuk melihat arsip bulanan majalah Kabari
Baru: Simbol
Temukan tambahan foto, podcast, tulisan, atau video di KabariNews.com untuk setiap artikel majalah yang mempunyai simbolsimbol berikut di bagian bawah:
Video
Podcast
Slideshow Foto
Tulisan ekstra
Visitors berasal dari: Amerika, Indonesia, Australia, Kanada, Netherland, Inggris, Perancis, Switzerland, Singapore, Thailand, Malaysia, Philippines, Qatar, India, China, Jepang, Hong Kong, Morocco | Sources: SmarterTools web trafļ¬c |
kabari: #17, juli 2008 | 45 www.KabariNews.com
FILM MENGAKU RASUL
YANG BARU RILIS
MENJADI KEBERUN-
TUNGAN TERSENDIRI BAGI
PRIA JAWARA INDONESIAN
IDOL 2006 KELAHIRAN
MEDAN 20 AGUSTUS 1989
INI, MUHAMMAD IHSAN
TARORE ATAU LEBIH AKRAB
DIPANGGIL IHSAN IDOL.
Di film Mengaku Rasul Ihsan berperan sebagai Reihan yaitu seorang pemuda yang membuka rahasia kebusukkan ajaran Guru Samir yang tidak lain adalah ayah tirinya sendiri.
Peran yang didapatkan Ihsan ini diakuinya karena kebetulan, tanpa melalui proses seleksi berbelit, Ihsan langsung mendapatkan peran sebagai Reihan. Ia ditawari langsung oleh sang sutradara Helfi Kardit. Helfi Kardit sendiri tertarik mengajak Reihan untuk
IAPA YANG TAK KENAL DAVID BECKHAM, PESEPAKBOLA TERKENAL ASAL INGGRIS? Suami dari Victoria Adams alias āPosh Spiceā ini pada pertengahan Juni lalu berkunjung dan menggemparkan panggung Union Square, San Francisco. Mantan pemain Manchester United ini kini merumput di AS mengusung bendera salah satu klub liga MLS (Liga Sepakbolanya Amrik), LA Galaxy. LA Galaxy mengontraknya selama 5 musim dan konon ia dibayar $250 juta AS! Luar biasa.....
Akan tetapi kunjungannya ke San Francisco tidak ada hubungannya dengan sepakbola, melainkan tur promosi produk pakaian dalam Emporio Armani. Kebetulan David Beckham ditunjuk sebagai model dan brand ambassador merek fesyen ternama tersebut. Tepatnya untuk perwakilan Mal Macys Men yang terletak di tengah kota San Francisco. Ratusan pengunjung, mulai dari VIP, fans berat, media, sampai pegawai Mal Macys, membanjiri panggung Union Square. Mereka rela berdesakkan di tengah hari bolong demi melihat sang idola. Setelah diperkenalkan oleh Eksekutif Direktur Macys Men San Francisco Bay Area, David yang super ganteng ini pun keluar melambaikan tangannya dan berbicara sebentar. Namanya juga acara promosi, tak lupa Beckham bercuap-cuap
bermain lantaran ia melihat wajah Ikhsan di posterposter pinggir jalan. āSetelah melihat wajah saya di posterposter jalanan, katanya waktu itu Mas Helfi langsung mencari kontak saya di manajemen, kebetulan saya memang tertarik sekali dengan film-film bertema dakwah seperti ini. Jadi begitu ada tawaran, langsung saja saya iyakan.ā katanya tersenyum. Film ini menjadi semacam test case Ikhsan untuk mengasah kemampuannya di dunia film, setelah sempat membintangi beberapa judul sinetron. Selamat deh San.. q (arip)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.Kabari News.com/?31480
seputar produk celana dalam Emporio Armani. Setelah selesai berbicara, penonton diminta berbalik arah dan melihat depan gedung departemen Macys utama, untuk menyaksikan poster raksasa David Beckham berpose dengan celana dalam, turun perlahan-lahan. Pengunjung pun bertepuk tangan dan berteriak dengan meriah.
Setelah itu dimulailah acara jumpa fans, tapi untuk dapat tanda tangan Beckham dan bisa foto bareng harus membeli produk Emporio Armani senilai $200! Maklum, namanya juga orang top. Tapi walau begitu tetap saja banyak pengunjung yang rela merogoh kocek dalam-dalam. Apalagi pengalaman bertemu, bersalaman, bahkan berpelukan dengan David Beckham, merupakan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi sebagian orang, termasuk saya, hi..hi.. q (Inna)
Untuk Share
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31478
Nikmati top video-video baru kami!
Ingin tahu informasi terbaru tentang Indonesia?
Majalah KABARI hadir sebagai penawar kerinduan anda pada tanah air
Sebagai jembatan informasi Indonesia-Amerika, selain dapat mengetahui kabar tanah air, saudara-saudara anda di Indonesia pun dapat mengetahui apa yang terjadi di Amerika.
Mulailah berlangganan Majalah KABARI sekarang!
Nama : Alamat :
n Film Mengaku Rasul (Launching dan Trailer (5886 Viewers)
n Jakarta Fair (PRJ) 2008 (272 Viewers)
n Deplu Tentang Deportasi dari US (259 Viewers)
n Kerak Telor Enak Bener... (95 Viewers)
n Asylum 101 (59 Viewers)
n Bisnis Tempeh (56 Viewers)
n Es Kacang Merah (50 Viewers)
n Sekolah Alam (32 Viewers)
n Pasar Malam di Den Haag (25 Viewers)
n Urbanfest 2008: Musik Kaleng Rombeng (15 Viewers)
Nikmati Semua Videos di Kabari. Klik www.KabariNews.com
TOP PODCAST: Gary di Penjara, Part I (801 Listeners)
Telpon : HP: Rumah/Kantor: Email :
*Saya ingin berlangganan KABARI selama 1 tahun ($24)
Kirim formulir beserta bukti pembayaran Anda ke alamat di bawah ini:
INDONESIA OFFICE
Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118, Fax: (021) 426 4182
USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323