













• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000 Emails
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
Hubungi: San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Evolette Alexandra Quineldy, Penyanyi/Model : Bermimpi Besar dan Memiliki Passion
Lyss Roberts, Sosok Perempuan Inspiratif yang Akan Ikut Mrs Universe 2025
Film Dokumenter Tinton Dreams Angkat Legenda Balap Indonesia
Yure Andini, Suara Pop yang Mengalir dari Hati
Rumah Betawi Tampilkan Warisan Budaya di HUT DKI Jakarta
Cap Bali Hadirkan Koleksi Bertajuk ‘Tropical Peacock’, Saat Elegansi Merak Bertemu Nuansa Tropis
JF3 Talk 2025 Volume 2 : Dorong Sinergi Fashion Indonesia Menuju Pasar Global
Seoulful in Pullman : Eksplorasi Kuliner, Musik, dan Budaya ala Korea yang Ikonik
Outstanding! An Se Young Juara Indonesia Open 2025
Lina Ve School: Menempa Bakat, Membentuk Karakter, dan Menginspirasi Lewat Dunia Modeling
Konser Heart & Soul Live in Jakarta 2025 : Tampil Memukau Kolaborasi All-4-One, Brian McKnight, dan Raisa
Soemitro Economic Forum : Terciptanya Negara Berkeadilan melalui Swasembada Pangan dan Energi
Keren! Hotel Tugu Malang Masuk Daftar 10 Best City Hotels di Asia-Pasifik
Anime Festival Asia Indonesia 2025 : Keindahan Simfoni Studio Ghibli yang Memukau
RoseMary Buktikan Kecantikan Tak Harus Mahal: Produk Lokal Berkualitas yang
Kian Diminati
Fakta di Balik Layar Ojol: Menguak Berbagai Realita Industri On-Demand
Meja Redaksi
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.
Evolette Alexandra Quineldy, Penyanyi/Model Karena telah mengasah kemampuan diri sejak usia dini, di usia ke 8 tahun, Evolette telah mengikuti kontestasi nyanyi internasional, yakni World Championship of Performing Arts (WCOPA) 2022 di Anaheim, California Amerika Serikat. Simak Selengkapnya hanya di Cover Story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : Lyss Roberts, Sosok Perempuan Inspiratif yang Akan Ikut Mrs Universe 2025, Video: Film Dokumenter Tinton Dreams Angkat Legenda Balap Indonesia, Video: Fakta di Balik Layar Ojol: Menguak Berbagai Realita Industri On-Demand.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Video: Outstanding! An Se Young Juara Indonesia Open 2025, Video: Rumah Betawi Tampilkan Warisan Budaya di HUT DKI Jakarta, Video: Yure Andini, Suara Pop yang Mengalir dari Hati, Lina Ve School: Menempa Bakat, Membentuk Karakter, dan Menginspirasi Lewat Dunia Modeling. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 215.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT
LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA
INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA
ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
HARRY PRASETYO
PENATA ARTISTIK Yanti bi
VIDEO FANIESYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Usianya baru 11 tahun, tapi kiprahnya di dunia nyanyi sungguh istimewa. Namanya, Evolette Alexandra Quineldy yang lahir di Jakarta 12 September 2013.
Evolette bercerita sejak usia 3 tahun telah suka menyanyi, terutama
lagu-lagu Disney. Namun, menyadari potensi yang dimiliki sang anak sehingga orangtuanya memutuskan agar Evolette mengikuti les nyanyi.
Karena telah mengasah kemampuan diri sejak usia dini, di usia ke 8 tahun, Evolette telah mengikuti kontestasi nyanyi
internasional, yakni World Championship of Performing Arts (WCOPA) 2022 di Anaheim, California Amerika Serikat.
Dengan mengikuti World Championship of Performing Arts, Evolette bersyukur mendapat kesempatan bertemu banyak orang sehingga memberinya banyak pengalaman. “Aku bisa ke Shanghai, Bangkok, juga Malaysia, jadi aku bisa belajar dari kesalahan di setiap lomba,” terangnya.
Sejak saat itu, Evolette tumbuh menjadi penyanyi. ”Passion aku memang di dunia nyanyi,” katanya. ”Jadi dengan mengikuti les, suaraku masih diasah untuk semakin bagus,” sambung Evolette yang baru saja meluncurkan album Terbang Tinggi. ”Album ini menceritakan tentang mimpi–mimpiku setelah tamat SD,” tukasnya.
Diusia yang masih 9 tahun, Evolette tampil di salah satu venue
konser paling prestigious dunia Carnegie Hall New York City Amerika Serikat untuk pertama kalinya, dengan membawakan lagu Fly Me to The Moon dimana lagu ini yang menghantarkan Evolette sebagai pemenang kompetisi New York Global Music Competition.
Tahun 2024, Evolette kembali tampil untuk kedua kalinya di Carnegie Hall New York City dalam Acara Winner Recital American Protégé sebagai First Place Winner and Judges’ Distiction Award Winner 2023. Kali ini Evolette membawakan lagu “Almost There” yang dipopulerkan oleh Anika Noni Rose dari soundtrack film Disney The Princess and the Frog.
Di tahun yang sama Evolette juga berhasil memenangkan juara pertama Youth Popular Voice kompetisi “Music International Grand Prix 2024” (MIGP 2024) yang diadakan di Merkin Hall kota New York City Amerika Serikat.
Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara untuk kategori vocal dan instrument musik lainnya. Audisi kompetisi pertama dilakukan pada bulan Agustus 2023 dengan mengirimkan video menyanyi dan profile peserta. Tahap Semifinal pada bulan February 2024 dilakukan secara online untuk peserta diluar
Amerika dan offline di 3 kota besar yaitu Los Angeles, Washington, D.C. dan New York City untuk peserta lokal Amerika Serikat. Hanya 4 peserta dengan nilai tertinggi di Semifinal termasuk Evolette yang berhak tampil di tahap Final secara offline di Merkin Hall kota New York City Amerika Serikat.
Bagaimana perasaannya memenangkan kejuaraan berskala internasional ini? ”Aku senang bisa mendapatkan juara dan bangga banget bisa menjadi representasi anak Indonesia di Amerika,” ucapnya.
Meski dikenal sebagai penyanyi, Evolette juga dikenal sebagai model. Bagaimana kisahnya? ”Sesuai keinginan karena aku juga punya passion untuk modelling. Barusan aku ikut Indonesian Fashion Week dan enjoy banget karena bisa ketemu banyak teman,” cetusnya.
Langkahnya sebagai model cilik dimulai sejak keikutsertaannya dalam pemilihan Miss KidZania Jakarta 2022 yang diselenggarakan oleh KidZania Jakarta. Evolette berhasil meraih gelar Runner Up Miss KidZania Jakarta dari 4000 peserta cilik yang mengikuti ajang model ini.
Dengan pencapaiannya hari ini, apakah Evolette sulit membagi waktu antara sekolah dan dunia nyanyi dan modelling? ”Edukasi merupakan prioritas pertama aku. Kalau ada event harus setelah sekolah dan kerjakan tugas dulu. Jadi on time di manajemen waktunya, ” ungkapnya.
Lalu apa target yang ingin dicapainya tahun ini? ”Tahun ini aku mau lebih banyak rilis lagu dan ingin jadi profesional singer yang bisa menginspirasi anak –anak
Indonesia,” terangnya.
Dengan pencapaian istimewa di usia belia, apa pesan yang ingin Evolette sampaikan untuk anak-anak Indonesia? ”Pertama, harus ada passion dan memiliki mimpi yang besar. Kedua, kalau ada kesalahan jangan sedih, tapi kita belajar dari kesalahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.
Menyandang gelar Mrs Universe Pacific 2025, Lyss Roberts bukan hanya tampil anggun dan berkelas di setiap kesempatan, tetapi juga memancarkan nilai-nilai luhur dari tanah kelahirannya, Indonesia. Kini menetap di Australia, Lyss akan menjadi perwakilan kawasan Pasifik di ajang Mrs Universe ke-48 yang akan digelar pada 1–8 Oktober di Manila, Filipina.
Namun, lebih dari sekadar gelar dan mahkota, Lyss adalah sosok dengan komitmen tinggi terhadap
pemberdayaan perempuan, advokasi sosial, dan semangat filantropi. Dari memproduksi kontes kecantikan demi amal hingga menjadi donatur untuk program pengobatan preventif, Lyss membuktikan bahwa platform ratu kecantikan bisa menjadi alat perubahan yang nyata.
Dalam wawancara eksklusif berikut bersama Kabari, Lyss berbagi perjalanan, tantangan, dan makna yang ia temukan di ajang internasional bergengsi ini.
Bisa diceritakan bagaimana awal mula Anda terpilih sebagai delegasi resmi Mrs Universe yang mewakili Pacific?
Saya secara resmi ditawari gelar Mrs Universe Pacific setelah mengikuti proses audisi online, yang meliputi pengiriman beberapa video dan foto, serta pemeriksaan latar belakang yang menyeluruh. Proses ini mencakup keterlibatan saya dalam kegiatan komunitas, kerja advokasi, penghargaan yang pernah saya terima, dan profil
kepribadian saya secara lengkap. Saya juga beruntung mendapat dukungan dari dua mantan Ratu yang luar biasa. Karena saya adalah warga negara Indonesia yang tinggal di Australia, organisasi merasa bahwa gelar Mrs Universe Pacific adalah yang paling cocok untuk saya, karena menghormati akar budaya saya sekaligus wilayah tempat saya
tinggal sekarang.
Apa motivasi terbesar Anda untuk mengikuti ajang Mrs Universe?
Motivasi terbesar saya mengikuti Mrs Universe adalah untuk menjadi wanita yang serba bisa dalam sikap dan keterampilan, serta mewakili negara dan wilayah saya sebagai versi terbaik dari diri saya, dan memberikan 110%.
Saya melihat ajang pageant bukan hanya tentang penampilan di atas panggung, tapi lebih tentang kualitas seorang wanita di luar panggung. Ini tentang menjadi wanita yang tidak hanya cantik, tapi juga serba mampu, baik hati, dan tangguh.
Para wanita di ajang Mrs Universe telah menjalani berbagai suka dan duka dalam hidup. Mereka sudah mengalami jatuh bangun dalam karier, membangun dan membangun kembali usaha, membesarkan keluarga, dan bangkit selalu menjadi wanita yang lebih kuat dan penuh percaya diri. Saya antusias untuk terhubung dengan para wanita luar biasa dari seluruh
dunia bukan untuk bersaing, tetapi untuk merayakan siapa diri kita yang telah kita jadi.
Sebagai keturunan Indonesia, apa makna personal yang Anda rasakan dari kepercayaan ini?
Saya bermigrasi ke Australia pada usia muda 14 tahun, namun saya tetap merasa sangat bangga menjadi orang Indonesia. Kesopanan, senyuman hangat, kelembutan hati, dan semangat membantu satu sama lain adalah nilai-nilai yang saya belajar dari bangsa Indonesia yang saya pegang teguh dan akan bawa ke Mrs Universe.
Saya selalu memiliki kerinduan yang dalam untuk tetap terhubung dengan akar budaya saya, dan karena itu, dalam Pacific di panggung internasional terasa sangat berarti untuk saya personally, mengibarkan bendera Merah Putih dan dengan bangga mengenakan kebaya sebagai kostum nasional saya.
Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi selama proses seleksi dan persiapan ini?
Tantangan terbesar saya adalah menjaga keseimbangan antara berbagai peran yang saya punya
sebagai investor properti aktif, kreator konten, istri, sambil tetap konsisten dalam menjaga gaya hidup sehat, kebugaran fisik, kegiatan advokasi, persiapan berbagai wardrobe untuk program 8 hari, catwalk, kesehatan mental, dan keterampilan komunikasi.
Mrs Universe dikenal sebagai ajang yang mengangkat isu-isu sosial. Apa isu yang ingin Anda perjuangkan melalui platform ini?
Perjalanan filantropi saya dimulai jauh sebelum saya mengenakan mahkota Mrs Pacific Universe. Sebagai seorang yang sejak lama mencintai dunia pageant, saya memproduksi ajang Miss Heart of Asia di Perth, Western Australia, selama tiga tahun berturut-turut, dan 100% dari hasil acara didonasikan untuk sebuah tempat perlindungan bagi perempuan yang mengalami kekerasan. Ini adalah proyek yang dipimpin oleh perempuan, untuk membantu perempuan lainnya.
Pada tahun 2018, saya menjadi donatur reguler untuk The Fred Hollows Foundation, sebuah organisasi internasional yang fokus mengobatkan dan mengakhiri kebutaan yang bisa dicegah. Saya bahkan mendapat kehormatan bertemu langsung dengan para dokter lapangan untuk mengucapkan terima kasih atas dedikasi mereka.
Dulu, saya lebih banyak mendukung berbagai gerakan dari balik layar, tapi sekarang saya memilih untuk tampil di depan, memimpin dan menginspirasi orang lain untuk ikut berbagi. Melalui suara saya, platform saya, dan tindakan nyata saya, saya ingin menciptakan gelombang perubahan karena bagi saya, menjadi seorang ratu bukan
tentang dilihat orang, tapi tentang melihat orang lain dan mengangkat mereka.
Saya juga merupakan pendukung kuat dalam literasi keuangan perempuan, cinta diri, dan nilai diri. Saya mendorong para perempuan untuk terus belajar, berkembang, dan berinvestasi dalam masa depan mereka sendiri.
Apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada perempuan Indonesia melalui keikutsertaan Anda di ajang ini?
Saya berharap perempuan Indonesia akan melihat perjalanan hidup saya dan menyadari bahwa kehebatan tidak hanya datang dari kecantikan, tetapi juga dari investasi dalam keterampilan hidup, kasih sayang, dan kekuatan batin yang menyeimbangkan kelembutan dengan ketegasan dan kekuatan di berbagai bidang.
Saya ingin setiap perempuan Indonesia tahu bahwa ke mana pun hidup membawa Anda, penting untuk terus berinvestasi pada diri sendiri. Penting untuk jadi street smart dan book smart, memelihara pertumbuhanmu, kepercayaan diri, dan kemampuan Anda untuk membuat dampak yang berarti. Inilah pesan yang ingin saya sampaikan di ajang Mrs Universe.
Di balik kemegahan Sirkuit Internasional Sentul yang melegenda, ternyata berdiri sosok yang selama ini jarang tersorot: Andrew James, arsitek di balik sirkuit berstandar internasional pertama di Indonesia. Kini, pria yang juga dikenal sebagai suami dari desainer Rimigy Rihasalay itu tengah menggarap proyek film dokumenter bertajuk “Tinton Dreams”, sebagai penghormatan kepada legenda hidup dunia balap Indonesia, Tinton Soeprapto.
“Rencananya ada empat seri film dokumenter, masing-masing durasinya setengah jam. Sekarang lagi tahap penggarapan seri pertama,” ujar Andrew di sela perayaan ulang tahun ke-80 Tinton Soeprapto di Sentul, Bogor.
Proses produksi dokumenter ini telah dimulai sejak
awal tahun 2025. Andrew mengungkapkan bahwa proyek ini bukan hanya tentang karier Tinton di dunia balap, tetapi juga tentang perjuangan, mimpi, dan dedikasinya membangun fondasi motorsport Indonesia. Dalam film ini, Andrew menyelami lebih dalam sosok Tinton melalui arsip-arsip balapan klasik, blueprint awal pembangunan Sirkuit Sentul, serta testimoni dari para pembalap, insinyur, dan tokoh otomotif dari dalam dan luar negeri.
“Saya adalah arsitek di balik pembangunan sirkuit Sentul, dan dalam beberapa proyek, saya bekerja langsung bersama Pak Tinton. Dari situ, saya merasa memiliki kedekatan pribadi,” ungkap Andrew.
Menurutnya, semangat dan kontribusi Tinton dalam dunia otomotif Indonesia patut dikenang dan dijadikan
inspirasi generasi masa kini. “Saya ingin mengapresiasi mimpi Pak Tinton tentang dunia motor, khususnya di Indonesia, melalui karya visual,” tambahnya.
Teaser perdana Tinton Dreams telah resmi diperkenalkan pada perayaan ulang tahun ke-80 Tinton yang digelar di Sentul. Film ini dirancang dalam empat episode berdurasi masing-masing 30 menit dan menargetkan platform Netflix sebagai saluran utama untuk penayangan global.
“Kalau di Netflix mendapat respons bagus, kita akan lanjutkan ke film layar lebar,” ujar Andrew penuh semangat.
Salah satu sorotan utama dalam dokumenter ini adalah bagaimana Tinton Soeprapto terus bermimpi menghidupkan kembali kejayaan olahraga motor di Tanah Air. “Keinginan beliau untuk membangkitkan motor sport di Indonesia menjadi inti dari narasi dokumenter ini,” jelas Andrew.
Rimigy Rihasalay, istri Andrew, turut memberi dukungan penuh atas proyek ini. Ia percaya film ini akan membawa nama Indonesia ke level internasional. “Sebagai istri tentu saya mendukung sepenuhnya, apalagi film ini membawa nama Indonesia,” ujar Migi.
Bakat dan kecintaan terhadap musik rupanya sudah melekat pada diri Yure Andini sejak kecil.
Penyanyi yang dikenal dengan suara lembut dan khas pop ini tumbuh dalam keluarga yang mencintai musik. “Dari kecil saya sudah mulai nyanyi-nyanyi, mungkin karena circle dari orang tua juga senang musik. Jadi ya udah, dari kecil saya mulai tertarik dengan nyanyi,” ungkap Yure.
Tak heran jika sosok paling berpengaruh dalam perjalanan musik Yure adalah orang tuanya sendiri.
“Mereka selalu nyanyi, main musik, jadi saya kepingin jadi penyanyi biar mereka senang lihat anaknya bisa menyanyi,” kenangnya.
Kecintaan dan kebiasaan bermusik dalam keluarga menjadi sumber inspirasinya sejak awal.
Menariknya, Yure tak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang musik. Ia belajar secara otodidak, mengikuti alur yang secara alami terbentuk di lingkungan keluarganya.
“Lebih ke ketidaksengajaan, awalnya dari nyanyi-nyanyi biasa, akhirnya ya udah, bisa aja nyanyi,” tuturnya dengan nada ringan.
Perjalanan karier profesional Yure dimulai saat ia masih duduk di bangku sekolah. Dari tampil di pensi, mengikuti lomba nyanyi hingga menjadi vokalis band, semuanya menjadi bagian dari proses yang membentuk dirinya.
“Di akhir 2015 saya mulai jadi wedding singer, dari situ perjalanan
bermusik saya semakin terbuka,” ujarnya.
Dalam hal genre, Yure merasa karakter vokalnya paling cocok dengan musik pop. “Suara saya nggak bisa yang gimana-gimana, jadi ya pop aja yang bisa menjual diri saya sebagai penyanyi,” ucapnya.
Genre pop yang ringan dan mudah dicerna dianggapnya mampu menampilkan warna khas suaranya dengan maksimal.
Yure juga mulai meniti jalur rekaman dengan merilis single. Lagu pertamanya, “Lagi Sayang Sayangnya” yang dirilis tahun 2023, diciptakan oleh Alexander Ongko, gitaris dari grup musik Halus Lembut menjadi awal langkahnya memperkenalkan karya orisinal. “Lagunya easy banget buat dinyanyiin, cocok sama warna suara saya,” kata Yure.
Bagi Yure, musik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. “Musik
mewarnai hari-hari saya. Bangun pagi dengar musik, kerja juga sambil dengar musik. Musik itu warna buat hidup saya dan kita semua,” tuturnya.
Mimpinya ke depan pun sederhana namun menyentuh: dikenang lewat lagu-lagu yang ia nyanyikan. “Saya pengin orang ingat suara saya, ingat lagu saya. Apalagi kalau lagunya bikin happy, semoga orang juga ikut happy setelah dengar lagu-lagu saya,” ujarnya penuh harap. Yure tengah bersiap untuk merilis single terbarunya pada bulan Juli ini. Lagu tersebut merupakan karya dari Acoy, gitaris dari grup musik Rocker Kasarunk. “Insya Allah bulan Juli kita rilis single baru. Mudah-mudahan lagunya bisa diterima sama temanteman semua,” tutup Yure.
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke498 DKI Jakarta, desainer sekaligus pemilik Rumah Betawi, R. Emma Damayanti, turut memeriahkan acara trunk show bertema budaya yang digelar di Sarinah beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan ini, Emma mempersembahkan empat koleksi busana terbarunya yang mengangkat tema bunga-bungaan khas Betawi.
“Kali ini saya mengambil tema bunga, seperti Kembang Teleng, Kembang Kaca Piring, dan Kembang Sepatu. Selain cantik, bunga-bunga ini memiliki nilai historis dan manfaat kesehatan yang dulu dimanfaatkan oleh masyarakat Betawi,” ujar Emma ketika ditemui usai peragaan.
Emma menyebutkan bahwa seluruh koleksi yang ditampilkan merupakan busana yang dirancang untuk menjadi ready to wear, terutama untuk menyasar generasi muda.
Dengan menggabungkan unsur tradisional dari kebaya Encim dan motif Betawi dengan gaya modern, ia berharap anak muda semakin tertarik mengenakan busana tradisional dalam berbagai kesempatan.
“Harapannya, anak-anak muda sekarang mau juga memakai kebaya Encim. Kebaya ini bisa dipakai kapan saja dan di mana saja,” ungkapnya.
Sebagai pemerhati budaya Betawi dan penggiat busana tradisional, Emma juga menyampaikan harapannya terhadap DKI Jakarta di hari jadinya tahun ini.
“Semoga DKI Jakarta selalu mengusung desain-desain Rumah Betawi dan terus mengangkat kebaya Encim serta Batik Betawi. Itu bagian dari identitas kita,” tuturnya.
Setelah 11 tahun mempersembahkan sederet koleksi
pakaian bernuansa resort, Cap Bali, brand asal Pulau
Dewata Bali garapan Putu Fitri Ertaningsih, menggelar pagelaran koleksi terbaru bertajuk Tropical Peacock, di Jakarta, tepatnya di pagelaran Indonesia Fashion Week 2025 (IFW). Dibalik keindahan yang ditampilkannya, Cap Bali mengajak kita tak hanya mengagumi dan menjawab kerinduan akan suasana santai dan rileks khas Bali, tetapi juga menghadirkan cerita dibalik karya, dari tangan para wanita pekerja yang diberdayakan di area sekitarnya.
“Cap Bali mulai berdiri tahun 2014, awalnya saya ingin
menghadirkan koleksi pakaian yang memadukan nilai budaya Bali dalam kemasan yang nyaman khas gaya tropis. Seluruh pembuatannya kami lakukan sendiri, mulai dari menciptakan motif dengan teknik handprint atau sablon tradisional, tenun, hingga menjadi koleksi pakaian dengan desain yang modern, stylish, dan nyaman. Cap Bali dirancang untuk menyatu dengan iklim tropis dan gaya hidup santai namun tetap elegan,” ujar Founder Cap Bali, Putu Fitri Ertaningsih.
Kenyamanan yang dihadirkan pada setiap koleksi Cap Bali tak lepas dari material pilihan seperti rayon, yang memiliki tekstur ringan dan breathable. Tak hanya itu, Fitri sengaja memilih material rayon bukan hanya karena nyaman dan terasa sejuk dan lembut ketika dikenakan serta memberi kesan elegan, tetapi juga karena merupakan material yang ramah lingkungan, karena Cap Bali juga mengedepankan less waste, caranya dengan pemanfaatan limbah tekstil berupa kain perca untuk dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomi.
Keindahan burung merak menjadi inspirasi koleksi terbaru
Sejak awal setiap koleksi Cap Bali mengambil inspirasi dari kekayaan visual khas Bali, mulai dari motif pewayangan, ukiran tradisional yang khas, hingga pepatran atau ornamen Bali yang menstilasi corak daun, bunga, serta keindahan tumbuhan. Dalam koleksi terbaru yang dihadirkan di panggung IFW 2025 kali ini, Cap Bali menghadirkan koleksi bertajuk ‘Tropical Peacock’, yang merupakan selebrasi visual dalam memadukan keanggunan burung merak dengan semangat tropis Bali. Motif burung merak disini ditampilkan secara unik yaitu terlihat menyatu melalui motif yang berirama, menyimbolkan kelembutan sekaligus ketangguhan para perempuan Bali. Menggunakan teknik handprint atau sablon tradisional, koleksi ini hadir dalam palet warna pastel seperti pink, biru langit yang cerah, serta hijau dedaunan yang segar, harmoni warna ini menciptakan nuansa segar yang diramu dalam siluet feminin yang cantik.
“Koleksi ini sangat istimewa, karena motif burung merak merupakan sebuah simbol dalam budaya lokal yang kerap kali hadir dalam seni tari serta ukiran tradisional. Tak hanya itu, dalam pembuatan koleksi ini momen nostalgianya pun cukup kuat karena berawal dari kenangan masa kecil saat pertama kalinya saya melihat burung merak. Pesona warnanya yang begitu indah serta gerakannya yang anggun sangat menancap di ingatan saya hingga kini, seakan ada aura percaya diri yang sangat kuat ditampilkan oleh burung merak tersebut. Sejak saat itu, saya selalu mengingat burung merak sebagai simbol
keindahan. Dan lewat koleksi ini saya ingin membawa apa yang pernah saya rasakan ke dalam karya, agar setiap pemakainya nanti merasa cantik, percaya diri, dan bebas mengekspresikan dirinya,” ujar Fitri.
Sebanyak tujuh koleksi perempuan dan dua koleksi pria dihadirkan lewat gaya kasual yang ringan dan
nyaman. Setiap item didesain untuk menemani berbagai aktivitas khususnya di iklim tropis Indonesia, baik saat santai di pantai, hingga momen hangout atau momenmomen spesial bersama keluarga. Telah menjadi DNA Cap Bali dalam mengolah budaya lokal menjadi koleksi ready-to-wear bergaya kontemporer dalam setiap item koleksi yang dirancang.
Dalam pagelaran ini, para sahabat Cap Bali tak ketinggalan memberikan dukungannya. Beberapa nama hadir menonton pagelaran, diantaranya Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Irene Umar; Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, Giring Ganesha bersama sang istri Cynthia Ganesha; Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag RI, Ari Satria; Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag RI, Dewi Rokhayati; Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenkraf RI, Yuke Sri Rahayu; VP Corporate Communication PT. Pertamina, Fajar Santoso; VP Regional
PT. Garuda Indonesia, Fitri Ruswita; serta deretan selebriti diantaranya Demplon Devi, Yasmine Napper, Juliana Moechtar, Melissa Karim, dan Andini Effendi.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Irene Umar, turut memberikan komentarnya seusai menyaksikan pagelaran Cap Bali, “Sangat luar biasa karena menghadirkan koleksi yang membawa nama Bali yang
fashionable sekali. Tak hanya berjaya di ranah lokal, tetapi Cap Bali juga telah menembus pasar internasional.”
Dukungan untuk terus menghasilkan karya juga diberikan oleh Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia. “Cap Bali merupakan sebuah brand yang melestarikan kebudayaan Indonesia dalam bentuk produk fesyen. Kolaborasi antara fesyen dengan kearifan lokal ini menurut saya tidak hanya memperlihatkan budaya Bali saja, namun Indonesia dengan gaya kekinian,” ujarnya. Cynthia Ganesha, yang hadir menemani sang suami, juga turut memberikan apresiasinya, “Selamat untuk koleksi terbaru Cap Bali, saya dari dulu selalu suka semua
koleksinya karena cocok dipakai untuk daily wear bahkan kalau saya kenakan ke acara yang lebih formal tinggal saya tambahkan bros sebagai aksesorisnya, langsung terlihat festive.”
Koleksi ‘Tropical Peacock’ sudah bisa didapatkan di seluruh butik Cap Bali yaitu di Beachwalk Shopping Center, Icon Mall, Discovery Mall Bali, Sidewalk Jimbaran, Sogo Bali Collection Nusa Dua, Kempinski Hotel Nusa Dua, Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Cap Bali Sanur, serta melalui online store mulai awal bulan Juni 2025.
JF3 kembali menghadirkan ruang diskusi inspiratif melalui JF3 Talk 2025 Volume 2 yang diselenggarakan pada Rabu, 11 Juni 2025, di Teras Lakon, Summarecon Serpong. Mengusung tema “Recrafted a New Vision: Redefining Indonesia’s Competitive Edge in the Global Market,” forum ini menjadi momentum penting dalam menyatukan langkah antara pelaku industri dan pemerintah untuk memperkuat daya saing fashion Indonesia di kancah internasional.
Hadir Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Irene Umar, menyampaikan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong sektor fashion sebagai salah satu kekuatan utama ekonomi kreatif nasional. Ia menegaskan bahwa fesyen, bersama kriya dan kuliner, merupakan tiga sektor prioritas yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian dan ketahanan dagang Indonesia.
“Indonesia punya kekayaan bahan dan kekuatan di sisi desain, namun tantangan kita saat ini adalah bagaimana menampilkan keunggulan itu kepada dunia,” jelas Ibu Irene. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan teknologi pengolahan bahan, kurasi yang berkualitas, serta peningkatan kapasitas produksi untuk menjawab kebutuhan pasar global.
Dalam kesempatan yang sama, Advisor JF3 sekaligus Founder LAKON Indonesia, Thresia Mareta, menyampaikan pandangan dari sisi pelaku industri. Ia menyoroti bahwa ketidaksesuaian antara kebijakan dan realitas di lapangan seringkali menghambat pertumbuhan brand lokal. Salah satu contoh nyata adalah sulitnya mendapatkan bahan baku dengan standar internasional di dalam negeri.
Diskusi berlangsung hangat
Suasana JF3 Talk 2025 Volume 2 yang diselenggarakan pada Rabu, 11 Juni 2025, di Teras Lakon, Summarecon Serpong.
dengan pembahasan mendalam seputar ekosistem fashion, mulai dari dukungan pembiayaan, kurikulum pendidikan vokasi, penguatan ekspor, hingga diplomasi budaya untuk membuka jalur distribusi brand Indonesia di luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Irene Umar menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya hadir sebagai penyedia fasilitas, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam mendorong pertumbuhan industri. Ia menjelaskan bahwa melalui diplomasi kreatif, Ekraf telah membawa Indonesia hadir dalam ajang Osaka World Expo 2025, dan akan melanjutkan dengan program pop-up store serta misi kolaborasi di Jepang, Prancis, dan sejumlah negara lainnya. Inisiatif ini ditujukan untuk membuka jalur distribusi baru sekaligus membangun kepercayaan buyer internasional terhadap kualitas produk fashion Indonesia.
Baik Irene maupun Thresia sepakat bahwa untuk bisa berhasil di pasar global, tidak cukup hanya mengirim brand ke luar negeri. Produk yang dibawa harus benarbenar siap—dari segi kualitas, narasi, hingga positioning brand. Oleh karena itu, penting adanya kurasi yang
berkelanjutan dan sistem standarisasi berskala nasional. Thresia juga menekankan bahwa kurasi tak boleh hanya melihat estetika, melainkan juga kualitas produksi dan keberlanjutan bisnis.
Isu lingkungan dan literasi konsumen turut menjadi perhatian. Irene menyampaikan bahwa perubahan nyata hanya akan terjadi jika seluruh pihak—pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat—berperan aktif. Pemerintah siap mendorong edukasi publik, namun pelaku industri juga dituntut untuk mengubah cara produksi dan pola komunikasi mereka. Thresia menambahkan, investasi pada riset dan pengembangan sangat dibutuhkan untuk membangun sistem produksi yang efisien dan tahan lama.
Melalui JF3 Talk Volume 2, tergambar bahwa masa depan fashion Indonesia tidak bisa dibentuk secara sepihak. Pemerintah menyediakan kerangka strategi dan membuka jalur diplomasi, namun kesiapan dari pelaku industri menjadi kunci. Harus ada komitmen bersama yang melibatkan semua pihak untuk membangun industri yang lebih kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.
JF3, sebagai platform yang telah mendampingi industri mode nasional selama lebih dari dua dekade, terus berkomitmen menghadirkan forum strategis seperti ini. Harapannya, kolaborasi yang dibangun tidak bersifat sementara, melainkan menjadi gerakan jangka panjang yang melibatkan desainer, pemerintah, pelaku bisnis, hingga masyarakat luas—menuju industri fashion Indonesia yang tidak hanya kreatif, tetapi juga kuat dan berpengaruh di panggung global.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Popularitas budaya Korea di dunia terus meluas secara global, berkat pengaruh Hallyu yang merambah berbagai aspek kehidupan. Di Indonesia, fenomena ini tidak hanya digemari oleh kaum muda, tetapi juga menjangkau berbagai kalangan masyarakat. Musik, fesyen, tari, bahkan kuliner Korea menjadi bagian dari gaya hidup yang kian diminati.
Sebagai bentuk komitmen untuk terus menghadirkan pengalaman yang berkesan, Pullman Jakarta Central Park dengan bangga mempersembahkan “Seoulful in
Pullman”—sebuah perayaan yang mengangkat kekayaan budaya Korea, khususnya dalam musik dan kulinernya. Berlangsung mulai 13 Juni hingga 13 Juli 2025, rangkaian acara ini digelar di BUNK Lounge & Bar serta The Box Pool Bar & Terrace, dengan kolaborasi istimewa bersama sejumlah brand dan komunitas Korea.
Para tamu akan dimanjakan dengan sajian autentik khas kuliner Korea seperti Gimbap, Bulgogi, Dakgangjeong, Kimchi, Strawberry Shortcake, Ramyeon yang tersedia secara a la carte. Jangan lewatkan juga
pengalaman menikmati All-U-Can-Shin, Ramyeon special dari NongShim dengan beragam topping menggoda, yang tersedia disepanjang periode acara.
Untuk melengkapi kenikmatan bersantap, tersedia juga pilihan cocktail eksklusif racikan Baram Soju— minuman khas Korea yang segar dan sempurna dipadukan dengan cita rasa ramyeon yang pedas.
Sebagai puncak dari rangkaian acara, Pullman Jakarta Central Park menghadirkan malam hiburan spesial bertajuk “Hybe Night” pada 28 Juni 2025 di BUNK Lounge & Bar. Acara ini akan menampilkan DJ performance dari grup populer Friday Noraebang. Hanya dengan Rp 150.000 net/orang, para pengunjung dapat menikmati malam yang seru dengan bernyanyi dan menari mengikuti irama lagu-lagu K-Pop favorit, ditemani Baram Soju yang menyegarkan dan berbagai hidangan lezat.
Tak kalah seru, bersiaplah untuk tantangan makan mie pedas dalam “Shinsational Battle”—lomba makan mie yang akan diselenggarakan pada 5 Juli 2025. Acara ini terbuka untuk umum, dengan hadiah menarik dan suasana kompetitif yang seru, cocok bagi Anda yang ingin menguji ketahanan dan kecintaan terhadap mie Korea.
Jangan lewatkan pengalaman kuliner dan hiburan penuh semangat Korea hanya di Pullman Jakarta Central Park—tempat di mana budaya bertemu dengan gaya hidup modern, untuk pengalaman unik tak terlupakan.
Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se Young, meraih gelar juara Indonesia Open 2025. Pemain kelahiran 5 Februari 2002 tersebut naik podium teratas turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 tersebut, seusai mengalahkan wakil China, Wang Zhi Yi, lewat rubber game 13-21, 21-19, 2115 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (8/6).
Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu mengaku sempat kesulitan menghadapi wakil negeri Tirai Bambu tersebut. Setelah mendapatkan motivasi dari pelatih, juara Indonesia Open 2021 tersebut akhirnya bisa mengunci
kemenangan di laga ini dalam tempo 1 jam 21 menit. "Laga yang tidak mudah menghadapi Wang Zhi Yi. Beruntung saya bisa menemukan kepercayaan diri dan memenangkan pertandingan di laga ini," ungkap An Se Young melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Sepanjang laga saya mendapatkan dukungan motivasi dari pelatih untuk terus semangat. Saya mencoba menyerap semangat tersebut sehingga bisa mengembalikan kedudukan dan
meraih kemenangan," kata An Se Young, menambahkan.
An Se Young senang akhirnya kembali mencicipi gelar juara. Sebelumnya, ia kalah di babak perempatfinal Singapore Open 2025. Dia dikandaskan Chen Yu Fei (China) dua gim langsung 13-21, 1621.
"Memang ada semacam ketakutan kalau berhadapan dengan Chen Yu Fei. Tapi sejak kekalahan di Singapore Open memberikan saya pelajaran untuk turnamen
selanjutnya dan berlatih keras lagi," ujarnya.
Hal itu pun dibuktikan dengan berhasil menjadi juara di turnamen
Super 1000 Indonesia Open 2025 kali ini. Sudah tiga tahun An Se Young tak pernah juara di Indonesia Open. Terakhir kali tahun 2021.
"Kekalahan di Singapore Open menjadi lecutan bagi saya. Saya memang enggak mau kalah kan. Sejak itu, saya bertekad untuk selalu berada di depan lawan-lawan saya. Kekalahan di Singapura menjadi titik balik bagi saya untuk itu," ungkapnya.
An Se Young juga menegaskan bahwa persaingan tunggal putri belum berubah, meskipun dirinya menduduki peringkat 1 dunia. "Tak ada bedanya karena semuanya adalah rival saya di lapangan," An Se Young mempertegas.
Didirikan pada tahun 2014 di Bandung, Lina Ve School hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan pendidikan non-formal yang berfokus pada pengembangan bakat dan karakter anak-anak serta remaja.
Berawal dari sebuah niat dan ketidaksengajaan, sekolah ini kini menjelma menjadi wadah lengkap bagi generasi muda yang ingin belajar tidak hanya tampil percaya diri di atas panggung, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan keterampilan komunikasi, seni peran, dan sikap profesional.
Lebih dari Sekolah Modeling
Lina, pendiri Lina Ve School, awalnya tak pernah membayangkan akan menekuni dunia pendidikan modeling. Dengan latar belakang Human Resources dan keuangan dari perusahaan asing di Surabaya, Lina justru
menekuni dunia kerja formal sebelum akhirnya pindah ke Bandung.
“Awalnya saya hanya mendampingi anak kedua yang memang berbakat di dunia modeling. Dari situ saya ikut mendalami lagi dunia yang pernah saya tekuni secara iseng sebelum menikah, sebagai model freelance. Tapi ketika pindah ke Bandung dan anak saya mulai aktif ikut kompetisi, saya kembali melihat potensi di bidang ini,” ujar Lina.
Sebuah momen penting terjadi saat kepala sekolah anaknya meminta Lina melatih murid-murid lain untuk sebuah acara fashion show. Tak disangka, anak-anak yang ia latih berhasil meraih prestasi. Sejak saat itulah, permintaan dari orang tua murid berdatangan. Akhirnya, lahirlah Lina Ve School secara resmi.
Meski berawal dari kelas modeling, Lina Ve School
kini memiliki berbagai program pelatihan, termasuk kelas akting, dance, public speaking dan lainnya . Dengan pendekatan menyeluruh dan terintegrasi, Lina bahkan membentuk agensi talent sendiri untuk membantu para murid mendapatkan pekerjaan profesional di bidang modeling, pemotretan produk, iklan, dan berbagai event lainnya.
Tak hanya itu, di tahun 2023, Lina mendirikan Yayasan
Tiga Tiara Indonesia yang fokus pada penyelenggaraan event pengembangan bakat remaja. Melalui yayasan ini, lahirlah berbagai ajang prestisius seperti Putri Remaja Jawa Barat, Duta Remaja Indonesia, dan Putri Inspirasi Indonesia. Semua program ini berada dalam satu payung komunitas yang memungkinkan murid untuk berkembang dari tahap belajar hingga meraih panggung mereka sendiri.
Bukan Sekadar Catwalk
Salah satu hal yang membedakan Lina Ve School dari lembaga sejenis adalah komitmen untuk membentuk "one stop community". “Semua elemen kami siapkan dari sekolah, agensi / Ve Model, yayasan, sampai brand fashion. Bahkan sepatu pun kami desain khusus. Jadi anak-anak tidak perlu bingung ke mana mereka harus melangkah,” jelas Lina.
Program ini terbuka untuk anak-anak mulai usia 3 tahun hingga dewasa, bahkan bagi mereka yang berusia 45–55 tahun. Beberapa di antaranya berasal dari komunitas perbankan yang ingin tampil percaya diri saat mengenakan kebaya di atas panggung. Ada pula anakanak dengan kebutuhan khusus, termasuk yang memiliki down syndrome, yang mendapatkan perhatian dan metode khusus agar bisa berkembang.
Lina juga membuka kelas privat untuk mereka yang mempersiapkan diri menuju kompetisi atau ingin perbaikan postur tubuh. “Setiap anak punya kebutuhan berbeda. Karena itu saya selalu melakukan konsultasi dulu untuk menentukan apakah sebaiknya ikut kelas reguler atau privat,” tambahnya.
Membangun sebuah sekolah di bidang kebutuhan tersier seperti modeling tentu bukan perkara mudah. Lina mengakui, hanya orang tua yang telah memenuhi kebutuhan primer dan sekunder yang cenderung melirik pendidikan non-formal ini. Namun justru di situlah letak pentingnya. “Semakin ke depan, orang tua menyadari bahwa pendidikan karakter, komunikasi, dan kepercayaan diri sangat penting. Sekolah formal belum tentu bisa menyediakan semua itu,” ujar Lina.
Beberapa kisah murid sangat membekas di hati Lina. Seperti seorang anak yang awalnya sangat tertutup dan sulit bergaul, kemudian berubah menjadi percaya diri dan tampil di berbagai ajang. Atau anak berkebutuhan khusus yang akhirnya bisa tampil sebagai model. Bahkan ada yang awalnya ingin menyerah karena postur tubuh yang dianggap kurang ideal, namun dengan latihan dan
semangat akhirnya bisa menjadi inspirasi.
Menuju Masa Depan
Saat ini, Lina Ve School telah memiliki tiga cabang tetap di Bandung, Bogor (dibuka tahun 2021 saat pandemi), dan BSD (dibuka tahun 2023). Di Jakarta dan Bekasi, kelas dibuka secara batch sesuai kebutuhan. Untuk ke depannya, Lina mempertimbangkan membuka cabang reguler di Bekasi dan Jakarta, serta menerima tawaran ekspansi ke Surabaya dan Bali, meski masih dikaji dengan matang.
Yang pasti, harapan Lina ke depan adalah bisa menjadi mitra strategis bagi para orang tua dan bahkan pemerintah, dalam membentuk generasi muda Indonesia yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga punya rasa percaya diri, komunikasi efektif, disiplin, dan tanggung jawab.
“Kita menghadapi dua sisi: anak dan orang tua. Jadi perlu sinergi kuat. Tapi kalau kita bisa menyentuh keduanya, maka dampaknya luar biasa,” tutup Lina.
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Facebook Subscribers:
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Konser Heart & Soul Live in Jakarta 2025 yang digelar di Tennis Indoor Senayan pada Rabu malam, 11 Juni 2025, berhasil memberikan pengalaman musik yang luar biasa bagi ribuan penonton yang hadir. Dimulai tepat pukul 20.00 WIB, acara ini menampilkan kolaborasi eksklusif antara kolaborasi Super Group; All-4-One, legenda R&B Brian McKnight, dan Raisa.
Konser dibuka dengan Intro Opening Medley selama 5 menit yang menghadirkan lagu-lagu hits seperti Night to Remember oleh All-4-One, I Have Nothing oleh Raisa, dan Sir Duke oleh Brian Mc Knight, dengan penampilan
penuh energi membuka panggung Heart & Soul Live in Jakarta.
All-4-One yang tampil selama 1 jam membawakan beragam lagu hitsnya seperti Love You Like That, September, I Turn To You, Beautiful As You, So Much In Love, dan Endless Love featuring Raisa, kemudian Smile, Something Skills, These Arms, Someday, dan I Swear dengan penampilan nostalgia yang sangat menghibur.
Sementara itu, Brian McKnight yang juga tampil selama 30 menit menyanyikan lagu-lagu hits seperti Love of My Life, Anytime, Only One For Me, Faithfully, Still In Love, Way Love Goes, Everything, dan My Legacy. Kemudian, Find Myself, Whenever You Call featuring Raisa, 6 8 12, Fall, Crazy Love, Could, My Kind of Girl, Still, Back At One, dan ditutup dengan One Last Cry.
Sedangkan Raisa membawakan lagu spesial Apalah Arti Menunggu dan Kali Kedua dengan anggun dan memukau penonton. Pada penutup, All-4-One, Brian McKnight, dan Raisa tampil bersamaan dengan medley Stevie Wonder yang berisi lagu Signed, Sealed, Delivered, Living For The City, I Wish, dan Higher Ground.
Konser itu membuat para penonton yang mayoritas angkatan lawas tersebut bernyanyi bersama bernostalgia dengan lagu-lagu yang mengiringi berbagai fase kehidupannya.
Pada Rabu, 4 Juni 2025 telah berlangsung Soemitro Economic Forum di The Tribrata Hotel, Jakarta Selatan. Para ekonom hadir untuk berbicara tentang pemikiran Sang Begawan Ekonomi, yakni Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo.
Ada dua sesi disksusi. Pada sesi pertama, tema yang dibahas terkait Ekonomi Global dan Kebijakan Kerakyatan.
Dalam pandangan Teguh Dartanto selaku Dekan FEB Universitas Indonesia bahwa setiap pemikiran ada zamannya dan setiap zaman ada pemikirannya, pemikiran Profesor Soemitro menemukan relevansinya saat ini. ”Pemikiran beliau itu masih flexible sampai saat ini,” kata Teguh.
Karena bagi Teguh, Soemitro adalah pemikir yang sangat futuristik dalam konteks pemikiran dan solusi yang diberikan. Jika ditelaah lebih jauh, ada empat pemikiran Soemitro yang masih relevan hingga kini. Pertama, negara harus hadir. Hadir
dengan efektif. Bukan hanya sekadar ada, tetapi menjadi pemerintah yang efektif, memberikan arah bagi perekonomian.
Kedua, penguatan ekonomi domestik, proteksi yang terukur dan integrasi global. ”Artinya kita tidak boleh menyerahkan diri kita dalam konteks global, tapi dari sisi penguatan domestik itu dikuatkan, tetapi kita jangan juga menutup diri. Kita tetap terbuka integrasi secara cerdas,” ungkapnya. ”Dengan melakukan proteksi domestik, kita menyiapkan masyarakat kita yang lebih resilien,” sambungnya.
Ketiga, penciptaan nilai tambah. Artinya proses hilirasasi yang berdaya adalah sebuah proses transformasi ekonomi. Keempat, pentingnya penciptaan lapangan kerja. ”Pak Mitro selalu menegaskan dalam karyanya bahwa penciptaan lapangan kerja dan pemerataan kesejahteraan. Dan menurut saya itu sangat konteksual dengan kondisi sekarang ini,” terang Teguh, dalam acara Soemitro Economic Forum di The Tribrata Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam banyak kesempatan, Profesor Soemitra selalu bicara
tentang ekonomi kerakyatan. ”Bagi saya rakyat utama harus diperhatikan adalah rakyat paling bawah,” katanya.
Karena itu, paralel dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini yang mencoba hadir memberikan solusi bagi rakyat dengan Lima Paket Stimulus, yakni diskon transportasi, diskon tarif tol, penebalan bantuan sosial, bantuan subsidi upah dan perpanjangan diskon iuran JKK.
Namun, Teguh juga mengkritis agar jangan hanya yang masih bekerja saja yang dilindungi dengan bantuan tetapi juga untuk para pekerja yang mengalami PHK. ”Jadi bagaimana kita melindungi pekerjaan itu sendiri dan juga membantu yang PHK. Jadi penciptan lapangan kerja dan pemerataan dari kesejahteraan itu sendiri,” tukas Teguh.
Sementara itu, Fithra Faisal, Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden menyoroti perang tarif yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurutnya dengan kebijakan tersebut dunia multipolar tiba-tiba berguncang.
Dalam konteks Indonesia, apa yang dilakukan pemerintah terkait perang tarif ini, tidak hanya negosiasi
semata tapi telah menawarkan konsesi kepada Amerika Serikat. ”Kita sudah menawarkan apa yang bisa dibeli, apa yang bisa ditawarkan kepada Trump. Tapi di sisi yang lain, kita tidak meninggalkan kawan,” kata Fithra.
Berkaitan dengan target pertumbuhan yang dicanangkan Presiden Prabowo sebesar 8 persen, menurut Fithra, untuk mengejarnya membutuhkan dana sebesar Rp 10.000 trilun. ”Dari 10 ribu triliun itu, kita cuma bisa memaksimalkan 3 ribu triliun dari dalam negeri. Sehingga 7 ribu triliun itu harus didapatkan dari luar negeri,” tukasnya.
Kebutuhan investas ini di dapat melalui sektor-sektor yang mampu menciptakan efek berantai terhadap produktitas dan lapangan pekerjaan. Sebut saja sektor infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi, sanitasi air, sumber daya air, transportasi dan perumahan.
Untuk mendatangkan investasi asing, maka Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif. Artinya netral dan tidak memihak dalam konflik global. Salah satunya ketika terjadi perang dagang Amerika Serikat dan China, Indonesia memutuskan tetap membangun hubungan baik dengan kedua belah pihak.
Fithra juga menekankan pentingnya untuk bekerjaama dengan negara-negara di ASEAN. Sebab kawasan ini berada di tengah jalur perdagangan global.
Hal lain yang disorot positif Fithra, adalah langkah Presiden Prabowo yang merombak beberapa kebijakan ekonomi, mulai dari kuota impor dan aturan terkait Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang terlalu tinggi. Menurutnya regulasi TKDN yang tidak fleksibel justru menghambat Indonesia dalam jaringan produksi global.
Menurut Badri Munir Sukoco, Direktur Pasca-Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya bahwa kondisi geopolitik global saat ini terjadi karena semua negara fokus pada kepentingan nasionalnya dan bagaimana memakmurkan negaranya tersebut.
”Selama ini, nasional interest ini biasanya dibungkus dengan nasionalisme yang semu di Indonesia. Nasionalisme yang biasanya hanya diceremonikan. Tapi begitu kita ngelawan dengan nasionalisme ekonomi, apa yang bisa kita lakukan? Saya sampaikan fakta, jumlah mobil yang laku tahun lalu sebesar 1,1 juta
dan 95 persen itu berasal dari satu negara. Atau 5,5 juta unit motor yang terjual tiap tahun di Indonesia, 98,9 persen itu berasal dari satu negara. Nah, dalam konteks itu tentu negara (produsen) tersebut benar, kita yang mungkin terlalu merelakan diri untuk menjadi pasar itu,” kata Badri. Nah, dengan melihat masalahmasalah yang ada, maka sesuai dengan pemikiran Prof. Soemitro agar negara harus hadir. ”Kita punya bonus demografi, yang usianya di bawah 40 tahun itu sekitar 70 persen, tapi di saat yang sama pengangguran 7,28 juta orang per Februari kemarin,” jelas Badri.
Karena itu, Badri mencontohkan China yang hanya dalam 20 tahun saja bisa mengangkat 1 miliar orang miskin. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengaktifkan
anak muda untuk punya peran mengatasi masalah. Mulai dari tingkat kabupaten, propinsi hingga nasional. ”Selama ini anak muda itu lebih banyak menjadi pasif player di ekonomi kita,” katanya.
Selanjutnya dalam sesi diskusi yang kedua, tema terkait Membiayai Pembangunan Lewat Keunggulan, para ekonom mengulas banyak hal. Mulai dari turbolensi global, adaptasi kebijakan hingga reformasi struktural.
Menurut Ibrahim Kholilul Rohman, Ekonom Senior dari Indonesia Financial Group bahwa di era Presiden Prabowo memiliki fokus yang kuat terhadap peran BUMN. Hal ini sejalan dengan pemikiran Prof. Soemitro bahwa peran pemerintah harus dioptimalkan. Karena peran pemerintah adalah tools untuk mencapai optimalitas. ”Ada satu hal yang menurut saya cukup krusial dalam menempatkan peran BUMN dalam tataran yang sesuai dengan fungsinya. BUMN terkluster dalam dua kelompok yaitu BUMN yang harus memperbaiki
kegagalan pasar (fixing the problem of market failure), seperti BUMN yang mengurus asuransi untuk petani atau usaha kecil. Namun yang menjadi masalah adalah hampir semua BUMN dihadapkan pada penilaian yang sama bahwa harus profit. Public policy ini perlu didesign. Kehadiran Danantara diperlukan sehingga BUMN yang memang berfokus pada masyarakat grassroot bisa menjalankan dengan baik dan BUMN yang memang fokus pada kompetisi harus bisa didorong untuk dapat berkompetisi. Aspek kedua terkait ekonomi digital. Di e-commerce banyak didominasi produk asal China. Ini adalah peluang dan tantangan,” kata Ibrahim.
Dikatakan Ibrahim, Pemerintahan Presiden Prabowo harus memulai dengan memperkuat pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan atau dengan memback up R&D dan teknologi yang kuat. ”Di salah satu studi yang saya buat waktu menyusun S3, ada satu hal yang menarik bahwa tantangan model ekonomi Soemitro yang bersifat structural, berarti perekonomian itu harus stay in process, alokasi, distribusi, akumulasi itu akan berhadapan dengan satu raksasa besar yang sudah memiliki first mover advantage, negara-negara yang teknologinya sudah mulai di 20 tahun atau 30 tahun yang lalu dan sekarang mereka sudah generate network effect yang sangat besar,” jelasnya
Sementara itu, Adhityani Putri selaku Program Officer Climate Impetative Foundation mengatakan bahwa di sektor energi, transisi energi merupakan satu strategi yang perlu menjadi pilar dalam pemerintahan Presiden Prabowo untuk jadi super
charging pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Awalnya transisi energi muncul dalam konteks upaya global untuk mentransisikan sumber energi yang digunakan dalam proses produksi dari fosil ke energi bersih dan terbarukan dalam upaya untuk memerangi krisis energi.
Menurut Putri, transisi energi Indonesia memiliki peluang besar. Dalam 20 tahun ke depan Indonesia bisa menjadi clean energy superpower. Bukan hanya di kawasan ASEAN/Asia saja tapi global. ”Indonesia saat ini sudah menjadi eksportir energi konvensional seperti minyak, gas, dan batu bara. Ke depannya kita juga bisa ekspor energi bersih dalam bentuk elektron. Sekarang sedang digagas ASEAN power grid untuk menghubungkan jaringan transisi dan distribusi energi lintas negara di dalam kawasan
ASEAN. Kita juga bisa ekspor dalam bentuk embodied energy misalnya
SERBA-SERBI
produk green hydrogen dari energi terbarukan kita ekspor sebagai bahan bakar untuk industri. Jadi Indonesia punya potensi besar untuk menjadi clean energy superpower karena basisnya sudah sangat kuat,” terang Putri optimis.
Tak hanya energi fosil yang selama ini kita kenal seperti minyak, gas, alam, dan batu bara, tapi Indonesia punya energi terbarukan yang sangat berlimpah dalam bentuk matahari, panas bumi, energi air, energi biomassa.
Transisi energi di era sekarang dikarakterisasi oleh perubahan teknologi yang luar biasa yang mengubah pola permintaan terhadap energi. ”Kalau dulu kita kenal ada energi listrik, energi bahan bakar dan energi dalam bentuk feedstock untuk industri dan sebagainya. Ke depannya banyak sekali kegiatan kita sehari-hari baik dalam industri, produksi, dan transportasi akan melalui deep electrification untuk
menghadapi dampak perubahan iklim,” tutur Putri.
Dalam 20 tahun lagi, di kawasan Asia dan di kawasan emerging economies akan melalui deep electrification sehingga permintaan listrik akan meningkat. ”Kalau Indonesia mau menjadi clean energy superpower, harus bangun backbone-nya dari jaringan transmisi. Indonesia negara kepulauan yang sangat menantang dalam membangun sistem jaringan transmisi dan distribusi, tapi sudah ada rancangan besarnya, dengan blueprint baik dari PLN maupun dari Kementerian ESDM,” jelasnya.
Putri menegaskan bahwa transisi energi bisa menjadi penggerak perekonomian untuk aspek kedua dari transisi energi global yaitu new fuels. Sekarang kita kenal minyak bumi, gas liquid seperti LPG, kita juga mulai mengenal biofuel berbasiskan palm oil. Tapi ada next generation biofuel dari algae dan bahan-bahan organik lain yang ada di Indonesia. Kuncinya adalah investasi dalam R&D dan bisa membawa hasil-hasil R&D ini menuju komersialisasi.
Selain itu Indonesia harus mendorong sirkularitas dari mineral seiring dengan mendorong hilirisasi mineral. Bukan hanya di sisi aplikasi teknologinya saja tapi juga diperhatikan rehabilitasinya. Terakhir, menurut Putri adalah sistem energi yang decentralized untuk menuju just transition, sesuai cita-cita Profesor Sumitro menuju negara yang berkeadilan.
Rahmat Dewanto, Direktur Gas dan BBM PLN Energi Primer Indonesia mengatakan sangat mendukung tentang swaembada energi. Dikatakannya dulu, Indonesia pernah jadi eksportir gas terbesar di dunia karena waktu itu fokusnya adalah devisa. Kalau sekarang kembali ke konstitusi untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Artinya swasembada atau ketahanan energi ini relevan dengan pemikirannya Profesor Soemitro bahwa energi menjadi salah satu sumber dari economic growth. ”Kalau gas ini di dalam negeri bisa digunakan untuk listrik dan selanjutnya nanti bisa digunakan smelter, digunakan oleh kawasan industri, dan sebagainya maka produk ikutannya akan banyak ke depan. Nah ini yang bisa menjadi potensi dari pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja,” kata Rahmat.
Terkait renewable energy yang banyak dijumpai di pelosok Sumatera, hingga utara Kalimantan, akan menggerakkan ekonomi dengan adanya investasi dengan membuka center-center dari demand growth di Indonesia. ”Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana energi yang tidak terbatas ini bisa kita eksekusi dengan
cepat. Misalnya gas ini bisa kita segera eksplorasi,” terang Rakhmad.
Kurniawan Santoso selaku Tech Expert & Founder Marvin Foundation mengatakan dengan menggunakan benchmark China yang dalam rentang waktu 20 tahun mampu melakukan banyak perubahan yang sangat besar. ”Jadi saya cukup optimis Indonesia 20 tahun lagi banyak peluang yang diciptakan. Di tahun 1952 ya, Pak Soemitro berdialog dengan Pak Syafrudin (Syafruddin Prawiranegara, tokoh Masyumi yang juga seorang ekonom), saya mengutip diksinya yaitu “Masalah yang menentukan adalah bagaimana kita dapat memperkuat dasar ekonomi kita, memperluas lapangan kehidupan dengan menjadikan sumber-sumber baru.” Kalau kita terjemahkan secara simple yaitu inovasi, teknologi dan SDM unggul. Di China dan negara-negara maju kita harus contoh kelebihannya. Seperti R&D dan STEM (Science, technology, engineering and mathematics). STEM harus kita kembangkan mulai dari dunia sekolah/kampus, dengan tambahan-tambahan materi pemahaman yang paling sederhana. Program STEM ini harus mendapatkan banyak dukungan. Karena di situ peluang kita untuk nggak hanya unggul di 20 tahun ke depan, tapi kita juga ready dengan krisis,” pungkasnya.
Melalui pemaparan dari para panelis ini, Harryadin Mahardika selaku Chairman Soemitro Economic Forum memberi dua catatan penting untuk kemajuan Indonesia ke depan adalah new economy, dan sumber daya alam yang menjadi keunggulan kita harus cepat dioptimalkan.
Travel + Leisure Asia-Pacific Luxury Awards 2025 telah merilis daftar Best City Hotels se-Asia Pasifik.
Dari sepuluh hotel yang terpilih, hanya satu berasal dari luar Jakarta — Hotel Tugu Malang. Di tengah dominasi ibu kota dan kota besar lainnya, ini menjadi pencapaian yang spesial.
Travel + Leisure dikenal luas sebagai salah satu media terkemuka di dunia pariwisata. Tiap tahun, mereka memilih hotel-hotel yang dinilai mampu memberikan pengalaman lebih dari sekadar menginap. Yang dicari bukan hanya kemewahan, tapi juga nilai, cerita, dan rasa yang membekas.
Hotel Tugu Malang bukan pemain baru. Berlokasi di tengah kota yang penuh kenangan, hotel ini berdiri dengan karakter kuat. Pendiri sekaligus pemiliknya, Anhar Setjadibrata, sejak awal merancang hotel ini sebagai wadah untuk merawat seni dan sejarah Nusantara. Setiap sudut bangunan punya cerita.
Ada Babah Suite yang sarat warna budaya Peranakan. Raden Saleh Suite yang membawa semangat seniman besar Indonesia di abad ke-19 dengan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro menghiasi ruang tamu suite ini; sedangkan presidential suite -Apsara Residence menceritakan kisah cinta mitologis dari Asia yang dilengkapi dengan custom bathtub besar dan juga memiliki custom tempat tidur dengan panjang 3.5 meter. Ruangan-ruangan ini bukan hanya indah, tapi juga persona dan dirancang bukan sekadar untuk dilihat, tapi untuk dialami.
Tak hanya sebagai tempat menginap, kuliner juga merupakan bagian penting dari Hotel Tugu Malang. Melati Restaurant buka 24 jam dengan menyajikan masakan Indonesia
dalam suasana klasik, dengan pilihan
sajian lebih dari 175 menu mulai dari ragam makanan Indonesia dari berbagai penjuru, masakan Peranakan, Belanda, hingga ragam sajian western food. Berbeda dengan Melati, SaigonSan menyajikan masakan modern Thailand dan Vietnam dengan memiliki 3 area inti; The Royal Angkor memiliki suasana seperti bersantap di dalam megahnya candi Angkor Wat, area Saigon yang seakan membawa para tamu merasakan meriahnya pasarpasar malam di negara-negara Indochina, dan rooftop di lantai 3 yang teduh dan meriah cocok untuk bersantai dengan pilihan signature cocktail a la SaigonSan.
Berbagai venue dan function room di Hotel Tugu Malang juga memiliki cerita yang spesial. Babah Room berkisah tentang Peranakan Tionghoa pada tahun 1930-an, dihiasi dengan koleksi Wayang Potehi, beberapa foto Peranakan Tionghoa yang tinggal di pulau Jawa, dan juga alat makan dari silver yang digunakan oleh keluarga Peranakan Tionghoa.
Ada juga Radja Room atau The Sugar Baron Room untuk mengenai raja gula dari Semarang, Oei Tiong Ham, yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Asia pada masa itu. Ruangan ini merupakan VIP room yang memamerkan koleksi seni antik dari Cina dari periode antara Dinasti Han dan Dinasti Ching. Selain itu, ada juga ruang Bangsal Merah Boepati yang merupakan penghormatan terhadap sejarah Jawa Timur dari pertengahan abad ke-18
hingga akhir abad ke-20, didasarkan pada kehidupan para bupati Jawa Timur dan terdapat beberapa karya seni yang berkaitan dengan mendiang bupati ini, yang ditemukan oleh Tugu Hotels, menunjukkan perpaduan antara budaya Jawa tradisional dan pengaruh Peranakan Tiong Hoa.
Untuk bersantai, Ban Lam Wine Shop & Bar dengan suasana nostalgik European Salon menyajikan berbagai pilihan signature cocktail dan juga pilihan wine terlengkap se-Kota Malang cocok untuk menghabiskan malam dengan santai. Untuk sore yang tenang, Und Corner di Hotel Tugu Malang
dengan banyak pilihan roti dan pastry resep authentic tempoe doeleoe dapat menjadi pilihan yang tepat sembari menikmati Kawisari Coffee, atau untuk dibawa pulang; tidak hanya itu, Und Corner juga dilengkapi berbagai oleh-oleh khas Malang untuk keluarga tercinta.
Di Hotel Tugu Malang, terdapat juga lorong Endless Love Avenue dengan perpaduan warna pink dan ungu yang romantis, cahaya lilin di sepanjang lorong, dan lukisan Gustav Klimt - The Kiss yang menunggu di ujung lorong. Lorong ini merupakan salah satu spot foto terbaik di Hotel Tugu Malang.
Untuk melengkapi pengalaman menginap, Apsara Javanese Wellness Sanctuary bisa jadi tempat pelarian yang pas. Bukan spa biasa—terapi dan atmosfernya dibangun dari filosofi Jawa tentang harmoni tubuh dan pikiran.
Bagi Tugu Hotels, penghargaan Ini adalah penanda bahwa tempat-tempat yang dibangun dengan hati, bisa tetap relevan di era modern ini. Bahwa kota seperti Malang, yang tidak ikut berpacu dengan megapolitan, masih bisa hadir sebagai destinasi yang berkesan.
Tugu akan terus tumbuh, tapi tidak dengan cara melupakan jati diri. Kami percaya bahwa keramahan, seni, dan cerita—itulah inti dari perjalanan ini.
Minggu malam, 8 Juni 2025, panggung utama
Anime Festival Asia Indonesia (AFAID25) di Jakarta Convention Center bergema dengan keindahan musik klasik dari filmfilm legendaris Studio Ghibli dalam pertunjukan bertajuk “The Music of Studio Ghibli – Original Singers Symphony.” Konser istimewa ini berhasil menarik perhatian ribuan penggemar Studio Ghibli dari berbagai kalangan usia. Acara ini diselenggarakan oleh SOZO bersama
PK Entertainment.
Yoshikazu Mera membuka konser dengan aransemen orkestra bertema Princess Mononoke. Sejak memulai kariernya pada 1990-an, Mera dikenal lewat interpretasi vokal klasiknya, dan dalam konser ini ia membawakan tema-tema Ghibli dengan teknik vokal tinggi.
Sumi Shimamoto kemudian tampil membawakan musik dari film Nausicaä of the Valley of the Wind, My Neighbor Totoro, The Castle of Cagliostro, dan Princess Mononoke.
Ia dikenal sebagai pengisi suara dan penyanyi di enam film Ghibli.
Azumi Inoue, yang membawakan lagu tema Castle in the Sky dan My Neighbor Totoro, tampil dengan timbre vokalnya yang lembut. Ia juga tampil bersama putrinya, Yuyu, yang memulai debut nyanyinya pada 2012 di NHK.
Pertunjukan istimewa ini makin sempurna dengan iringan musik dari Tokyo Asia Orchestra yang dipimpin oleh Concert Master Takeshi Hashima. Orkestra profesional ini
menghadirkan aransemen megah dan menyentuh yang menghidupkan kembali lagu-lagu Ghibli dalam nuansa simfonik yang mengesankan.
“The Music of Studio Ghibli – Original Singers Symphony” berhasil menciptakan atmosfer nostalgia dan kebersamaan yang hangat, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi seluruh penonton di hari terakhir AFAID25. Acara ini sekaligus menjadi bukti kuat bahwa karya-karya musikal Studio Ghibli tetap relevan dan dicintai lintas generasi.
“Kami sangat bangga bisa menghadirkan ‘The Music of Studio Ghibli – Original Singers Symphony’ di AFAID25. Melihat respons penonton yang begitu antusias, kami yakin musik Studio Ghibli akan terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi baru. Terima kasih kepada semua penggemar yang telah berbagi malam yang penuh nostalgia bersama kami,” ujar Mari Hendro, Director SOZO selaku penyelenggara AFAID25 bersama PK Entertainment.
Di tengah persaingan ketat industri kecantikan, brand lokal RoseMary justru hadir dengan pendekatan berbeda: kualitas tinggi dengan harga terjangkau. Brand yang dibangun oleh Lie Antonius ini mulai memperkenalkan produk-produknya secara aktif dalam beberapa bulan terakhir, meski sebenarnya sudah dirintis sejak dua tahun lalu.
"Kami baru mulai genjot pemasaran karena ingin memastikan semua produk yang kami luncurkan benarbenar sempurna," ujar Lie Antonius, Owner RoseMary. Meski brand-nya terbilang baru, pabrik yang memproduksi produk-produk tersebut telah berdiri selama 40 tahun sejak era ayahnya.
Salah satu kekuatan RoseMary adalah inovasi dalam konsep hybrid—menggabungkan fungsi kosmetik dengan manfaat perawatan kulit. Misalnya, produk lipstick RoseMary tidak hanya memberi warna, tetapi juga mengandung vitamin E dan UV filter. Begitu juga dengan lip serum dan moisturizer yang diformulasikan untuk
merawat, bukan sekadar mempercantik.
Produk andalan RoseMary, seperti lipstick dengan harga hanya Rp13.500 dan produk penghilang bau badan seharga maksimal Rp39.000, kini mulai mendapat perhatian pasar. “Kami ingin menciptakan barang bagus dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat luas. Murah bukan berarti murahan,” tegas Lie.
Menariknya, strategi pemasaran RoseMary tidak mengandalkan iklan besar-besaran. Lie justru percaya kekuatan promosi dari mulut ke mulut yang didukung kualitas produk lebih ampuh menciptakan pelanggan setia.
"Ada dua pilihan: iklan besar tapi kualitas turun, atau iklan minimal tapi kualitas maksimal. Saya pilih yang kedua. Saya dan keluarga pakai semua produk kami sendiri, jadi kami tahu ini aman dan layak," jelasnya.
Saat ini, produk RoseMary telah tersebar di 17 provinsi lewat sistem distribusi offline. Sementara untuk pasar online, brand ini mulai aktif melalui akun resmi
RoseMary Official.id dan jaringan reseller.
Meski brand-brand besar mendominasi pasar, Lie tak gentar. Fokusnya adalah menjaga mutu dan kepercayaan konsumen. "Kalau kualitas dijaga dan harga tetap masuk akal, saya yakin orang akan kembali beli. Kuncinya adalah kepercayaan."
Ke depan, Lie punya mimpi besar untuk membawa RoseMary
menjadi perusahaan terbuka (Tbk) dan menembus pasar multinasional. “Tapi untuk sekarang, fokus kami adalah memperluas penyebaran karena bagi kami, kecantikan itu tidak harus mahal,” pungkasnya.
Dalam diskusi dengan media, Grab Indonesia menjawab sejumlah isu, mulai dari status mitra pengemudi, pemotongan tarif aplikasi hingga penghasilan para mitra. Hal ini disampaikan dalam acara "Fakta di Balik Layar Ojol: Menguak Berbagai Realita Industri On-Demand" di Jakarta, pada Jumat (13/06/2025).
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menilai bahwa mengubah status mitra pengemudi menjadi karyawan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi para mitra pengemudi ojek daring. Karena apabila seluruh mitra pengemudi harus diangkat menjadi karyawan, hanya sebagian kecil yang kemungkinan besar bisa diserap oleh perusahaan.
Ia mencontohkan kasus di Spanyol di mana pada 2021 pemerintah negara tersebut mengeluarkan kebijakan Riders' Law
yang mewajibkan mitra kurir daring diangkat menjadi karyawan. Saat penerapannya, salah satu aplikasi yang beroperasi di negara tersebut hanya mampu mengangkat 17 persen mitra pengemudi menjadi karyawan tetap.
“Kebayang kalau di Indonesia hanya 17 persen yang bisa diserap, yang lain mau ke mana? Bagaimana mereka mendapatkan income (pendapatan)?" ujar Neneng.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa status sebagai karyawan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dibandingkan dengan skema kemitraan. Dengan status sebagai karyawan, pengemudi akan memiliki jam kerja tetap, melalui proses seleksi ketat seperti wawancara dan evaluasi rutin, serta bisa diberhentikan jika kinerja tidak memenuhi standar perusahaan. "Begitu dia diPHK, panik cari kerja, kan nggak gampang. Kecuali memang banyak
sekali lapangan pekerjaan tersedia," jelasnya.
Di samping dampaknya terhadap pengemudi, Neneng juga menyoroti efek domino terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Neneng, menyusutnya jumlah mitra pengemudi akan berdampak langsung terhadap layanan pengantaran makanan dan barang dari pelaku UMKM, yang selama ini bergantung pada platform daring.
Ia mengambil contoh di Jenewa, Swiss, di mana setelah Uber Eat diwajibkan menjadikan mitra pengemudi sebagai karyawan, permintaan layanan makanan menurun hingga 42 persen. "Sebanyak 90 persen merchant GrabFood adalah UMKM. Kalau jumlah mitra menyusut, ini bisa menggerus arus ekonomi UMKM yang mayoritas mengandalkan pesanan online," katanya. "Banyak UMKM menggunakan layanan pengantaran dan mobilitas digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas dari sekadar area mereka beroperasi. Tanpa platform, bisnis mereka bisa stagnan atau bahkan rugi," sambungnya.
Bagi konsumen, skema pengangkatan mitra pengemudi ojol menjadi karyawan tetap juga mengakibatkan proses order layanan transportasi maupun lainnya menjadi terhambat. Terlebih, bagi mereka yang tinggal di kawasan tidak terintegrasi dengan angkutan umum. "Itulah beberapa dampak
yang perlu diperhatikan bersama bagi kelangsungan bisnis platform, mitra hingga pengguna," tegasnya
Sementara itu, Grab menjelaskan bahwa pemotongan tarif aplikasi sebesar 20 persen dilakukan berdasarkan tarif dasar, bukan keseluruhan tarif yang dibayar oleh penumpang kepada para mitra pengemudi.
Neneng Goenadi mencontohkan, kalau tarif dasarnya Rp13.000 maka Grab mengambil potongan komisi Rp2.600 atau 20 persen dan mitra pengemudi berhak memperoleh Rp10.400.
Selain membayar tarif dasar, penumpang juga harus membayar komponen biaya tambahan seperti biaya layanan platform Rp2.000 dan biaya karbon Rp200. Dengan demikian, setelah dikurangi potongan promosi Rp1.000 penumpang total harus membayar biaya Rp14.200.
Neneng mengatakan bahwa biaya-biaya tambahan yang dibebankan kepada penumpang bukan bagian dari tarif dasar yang dipotong Grab dari mitra pengemudi. "Driver (pengemudi) itu sering kali menghitungnya 20 persen dari Rp14.200. Padahal, harusnya 20 persen dari tarif dasar Rp13.000. Jadi driver membawa pulang Rp10.400," katanya. "Dan ini sesuai dengan KP 1001 tahun 2022. Jadi komisi 20 persen itu harus dihitung dari tarif dasar," kata Neneng.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 tahun 2022 mengatur komisi maksimal untuk aplikasi dari layanan ojek daring sebesar 15 persen + 5 persen.
Neneng menjelaskan penghitungan potongan aplikasi dari ongkos layanan ojek daring karena selama ini ada salah kaprah
mengenai potongan tarif aplikasi, yang membuat penumpang dan mitra pengemudi merasa Grab mengambil komisi terlalu besar dari biaya perjalanan.
Ia menyampaikan bahwa potongan tarif aplikasi 20 persen digunakan untuk menyediakan berbagai dukungan kepada mitra pengemudi, termasuk dukungan asuransi, tunjangan operasional, dan pengembangan fitur-fitur keamanan.
"Penggunaan komisi bagi hasil ini untuk apa? Untuk asuransi keselamatan. Jadi, 100 persen perjalanan di aplikasi itu terproteksi oleh asuransi Grab, baik pengemudi maupun penumpang," katanya.
Hal lain yang dijelaskan Neneng Goenadi terkait pendapatan para mitra. Neneng mengatakan bahwa besaran pendapatan mitra atau pengemudi (driver) roda dua alias ojek online (ojol) kategori jawara menyentuh Rp 6.839.136.
Angka ini tercatat pada periode 1-30 April 2025. Neneng menyebut, nilai tersebut dibukukan oleh para driver jawara yang melakukan kegiatan di Bali. Sedangkan pendapatan pengemudi dengan kategori yang sama di Makassar, Sulawesi Selatan, berada di angka Rp 6.480.518.
Di Bali, rata-rata pendapatan tersebut diperoleh karena jumlah hari driver jawara mencapai 25 hari selama periode 1-30 April.
Kemudian, jam nariknya selama 6 jam per hari dengan volume orderan yang selesai mencapai 20 per hari. “Kalau jawara pendapatan ratarata ya ini Rp 6,8 juta. Dia jumlah harinya narik tuh 25 hari, dari 1-30 April, jumlah jam nariknya itu sekitar 6 jam, jumlah orderannya sekitar 20 per hari,” ujar Neneng.
Menurut dia, driver jawara
sangat fokus pada profesi yang mereka jalankan. Bahkan, mereka tidak menggunakan lebih dari satu aplikasi. “Jadi kalau dilihat ini, dia sangat benar-benar fokus dan hanya menggunakan satu aplikasi, makanya bisa dapat segini (Rp 6,8 juta). Kan teman-teman tahu ya, di sini itu banyak teman-teman driver yang punya empat sampai lima aplikasi,” paparnya.
Berbeda dengan pengemudi jawara, driver tipe anggota mendapat income yang cukup kecil, yaitu Rp 1.618.159. Mereka hanya melakukannya 13 hari dengan hanya 3 jam per hari. Untuk jumlah orderan yang selesai, kurang dari sembilan. “Nah yang berikutnya adalah, kalau dilihat ini adalah yang anggota, dia dapatnya Rp 1,6 juta. Kenapa? Karena dia juga cuma narik rata-rata cuma 13 hari, terus jumlah jam nariknya juga cuma 3 jam,” beber Neneng. “Mungkin pagi-pagi dia narik sebentar sebelum ke kantor, gitu ya. Terus siang dia narik sebentar sambil makan, atau malam dia sambil pulang, sambil bawa penumpang juga, gitu. Jumlah orderannya 9, pendapatannya segini,” tutupnya.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 214 klik https://issuu.com/kabari8/ docs/majalah_digital_kabari_ edisi_214_-_2025
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Jane Callista, Singer-Songwriter dan Musical Theatre Actress : Bangga Membawa Nama Indonesia di Kancah Internasional
• Debut Manis di Hari Anak Internasional, Rasty Adelina Rilis Lagu “Terima Kasih Mama”
• 108 Tahun Profesor Soemitro, Begawan Ekonomi dan Patriot Sejati
• Leonardo A. Putong, General Convener Peringatan 108 Tahun Profesor Soemitro
• Rayakan Legacy Profesor Soemitro
• Strategi Bisnis Cerdas yang Bermula dari Emas, Sampai ke Hospitality dan Hiburan
• Temukan Jenis T-shirt yang Tepat Sesuai Bentuk Tubuhmu
• Vens Club Angkat Kepercayaan Diri Anak Berkebutuhan Khusus Lewat Musik
• JF3 Talk 2025 Volume 1. Mengolah Warisan menjadi Inovasi
• CoComelon Sing-A-Long Live Sukses Menghibur Jakarta
• Outstanding! Svadara Warna Indonesia raih Bronze Award di Powerful Daegu Festival 2025
• Mengupas Dinamika Industri On-Demand di Indonesia
• Kisah Rizki Rahma Nur Wahyuni yang Jadi Dalang Perempuan demi Melestarikan Kesenian Tradisional Wayang Kulit
• Boyz II Men & Kahitna Live in Jakarta : Satu Panggung dan Ribuan Cerita Cinta
• Lina Amri, Owner KK Bakery : KK Bakery Selalu Produksi Roti Rasa Bintang Lima dengan Harga Bersahabat
• Tingkatkan Kerja Sama Global, Kepala BPOM Teken MoU dengan United States Pharmacopeia
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108