









• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D, Kepala BPOM Ingin Membawa BPOM Menjadi Lembaga Selevel FDA Amerika dan Eropa
dr. Centery, SpBS, Dokter Bedah Saraf Pengabdian yang Membutuhkan Ketekunan dan Komitmen
Feast of Fortune. Merayakan Warisan Kuliner Tionghoa di Imlek 2025
Istimewanya Konser Boney M 50th Anniversary Tour
Kurnia Putri, Owner Bolen Putri Ingin Punya Gerai Besar dan Semakin Bermanfaat Bagi Sesama
Tria Noviana, Owner Tria Donuts Donat dan Fudgy Brownie Rasanya Juara
Desainer Muda Michelle Liu Membawa Songket Palembang ke Panggung Dunia Dari Vietnam Sampai New York
Harmoni Magis Super Diva
Tommy Thomas, owner Rockskulls Bersinergi untuk Maju Bersama
Koleksi Ciamik Leny Rafael di Ajang Asian Islamic Fashion and Art
Menemukan Harmoni dalam Diri, Perjalanan Norin Silviana Menjadi Praktisi Sound Healing
Sigit Wardana, Musisi Untuk Lagu Solo Biasanya Terinspirasi dari Pengalaman Pribadi
Salzia Craft: Wadah Kreativitas dan Keterampilan Merajut yang Menjadi Destinasi di Tangsel
Meja Redaksi
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.
Kabari mendapat kesempatan khusus berbincang dengan Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D selaku Kepala BPOM.
Taruna Ikrar menceritakan perasaan terkait amanah dan tanggungjawab sebagai Kepala BPOM. ”Sebagai ilmuwan yang lebih dari 30 tahun mencari ilmu dan sekaligus menuntut ilmu bahkan melakukan riset dan penelitian tiga benua. Tentu kepercayaan sebagai
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Lembaga ini terbentuk sejak hampir 70 tahun yang lalu kemudian secara mandiri sekitar 24 tahun yang lalu. Simak selengkapnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : video: dr Centery, SpBS, Dokter bedah sarah, Pengabdian yang Membutuhkan Ketekunan dan Komitmen. Video: Feast of Fortune, Merayakan Warisan Kuliner Tionghoa di Imlek 2025. Desainer Muda Michelle Liu Membawa Songket Palembang ke Panggung Dunia dari Vietnam sampai New York.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Video: Ingin Punya Gerai Besar dan Semakin Bermanfaat Bagi Sesama, Video: Donat dan Fudgy Brownie Rasanya Juara, Video : Koleksi Ciamik Leny Rafael di Ajang Asian Islamic Fashion and Art. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 209.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
HARRY PRASETYO
PENATA ARTISTIK Yanti bi
VIDEO FANIESYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Prof. dr. TARUNA IKRAR, M.Biomed., MD., Ph.D, Kepala BPOM
Pertengahan Januari 2025, Kabari mendapat kesempatan khusus berbincang dengan Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D selaku Kepala BPOM.
Taruna Ikrar menceritakan perasaan terkait amanah dan tanggungjawab sebagai Kepala BPOM. ”Sebagai ilmuwan yang lebih dari 30 tahun mencari ilmu dan sekaligus menuntut ilmu bahkan melakukan riset dan penelitian tiga benua. Tentu kepercayaan sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Lembaga ini terbentuk sejak hampir 70 tahun yang lalu kemudian secara mandiri sekitar 24
tahun yang lalu. Tahun ini kita akan memperingati tahun ke 24 dalam konteks langsung bertanggung jawab kepada Presiden,” ungkapnya.
BPOM berdasarkan UU No. 17 tahun 2023 tentang kesehatan, juga berdasarkan peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2024 dan dipertegas tentang struktur organisasinya oleh Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2017 yang memiliki kewenangan yang sangat penting, langsung berhubungan dengan masyarakat luas. Karena lembaga ini yang menjamin atas keamanan, kemanfaatan, dan kualitas dari produk – produk, baik itu obat, makanan, minuman dan semua hal yang langsung bersentuhan
dengan tubuh kita. Seperti kosmetik, suplemen, sabun dan obat tradsional. Tentu juga tugasnya yang lain adalah menjadi pengayom masyarakat luas yaitu 282 juta penduduk Indonesia. ”Wewenang yang begitu besar, memiliki tanggung jawab, mulai dari hulu di bagian riset dan development yaitu produk, kemudian bagimana peraturan untuk mengeluarkan ijin memproduksi yang kita sebut dengan sertifikat. Juga kaitan dengan ijin edar, distribusinya, sampai pada tahap terakhir penindakan kalau terjadi masalah yaitu penarikan, penyitaan, termasuk di dalamnya kalau mau diekspor yaitu surat keterangan ekspor, demikian juga kalau ada yang mengimpor disebut
surat keterangan impor,” terang
Taruna Ikrar.
”Jadi dengan demikian, BPOM memiliki wewenang, tugas pokok, fungsi yang sangat besar dalam hal pengawasan obat dan makanan di Republik Indonesia ini, sehingga tugas ini adalah tugas yang sangat mulia, tugas berat, dan tugas yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar,” sambungnya.
Taruna Ikrar menyebut, sebagai ilmuwan merasa terhormat, merasa termuliakan atas kepercayaan langsung dari Presiden Repiblik Indonesia. ”Jadi kalau ditanyakan bagaimana perasaan, bagaimana manivestasi yang saya rasakan sekarang, saya merasa ini tugas
yang sangat mulia, selain mulia sangat terhormat dan juga sangat berat, karena kita membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua stakeholder,” ucapnya.
Lalu sebagai Kepala BPOM, apa tantangan terbesar yang dihadapinya? ”Sebagai Kepala Badan POM RI, tantangannya tentu sangat besar. Pertama, harga obat di negeri kita cukup mahal dibanding di negara tetangga. Tantangan yang
lain adalah lebih dari 90% bahan baku obat di Indonesia itu adalah impor. Kemudian yang ketiga, tantangannya adalah Badan POM RI masih berada pada maturitas yang ketiga, artinya belum berada pada posisi yang setingkat dengan FDA di Amerika. Tantangan keempat adalah banyak obat – obat baru, obat – obat inovasi yang di produksi di berbagai negara yang sangat dibutuhkan di negeri kita, itu belum bisa masuk ke Indonesia. Tantangan ke lima adalah teknologi semakin berkembang tetapi regulasi yang kita ciptakan masih belum bisa mengikuti perkembangan teknologi tadi. Keenam adalah di era digital ini, banyak kejahatan – kejahatan yang bersifat ilegal secara online maupun offline. Ketujuh, kita melihat peluang untuk meningkatkan industri ini khususnya industry UMKM. Sebagai Kepala Badan POM akan mengikuti Asta Cita atau program utamanya Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Dikatakan Taruna Ikrar,
terkait tantangan yang pertama adalah harga obat. ”Kita mencoba mencari jalan dengan cara meningkatkan produksi di dalam negeri dan mengharuskan harga eceran tertinggi. Jadi kalau sudah produksi obat meningkat, tentu harganya turun. Di market juga kita mau potong persoalan apa yang kita sebut dengan biaya – biaya yang tak terduga, misalnya biaya iklan dan sebagainya. Selama 4 bulan kepemimpinan saya, kelihatannya harga obat sudah mulai terkontrol di negeri ini,” ucapnya.
Tantangan yang kedua terkait dengan inovasi, inovasi ini menjadi hal yang sangat penting, karena kita tahu inovasi sangat berkembang sekarang, mulai dari produk obat, produk makanan, obat – obat tradisional dan sebagainya. ”Terus bagaimana cara kami menanganinya dalam konteks kepemimpinan saya, saya akan mengembangkan kerjasama dengan kampus –kampus, karena di kampus kita punya banyak ahli, jadi saya menggandeng kampus sekarang ini. Sudah ada 185 kampus di Indonesia yang sudah
bekerjasama dengan kami, ini kan potensi, kemudian kita menghubungkan dengan industri. Maka pemikiran inovatif di kampus bisa tersosialisasikan oleh industri sehingga terjadi hilirisasi sehingga produk inovasi semakin banyak,” terang Taruna Ikrar.
Tantangan ketiga terkait status kita yang maturitas masih di level 3. ”Tahun ini kita bertekad BPOM sudah selevel dengan Badan POM nya Amerika atau US FDA. Caranya dengan kita termasuk dalam WHO List Otority, kami sekarang lagi bekerja keras untuk itu. Insya Allah tahun ini kita sudah selevel dengan FDA nya Amerika. Harus diingat, ada 186 negara yang punya FDA atau Food Drug Otority. Tapi cuma ada 30 negara yang sekarang terlist (WHO). Kita yakin (bisa) masuk di grup 30 negara yang hebat, itu persoalan reputasi kita,” tegas Taruna Ikrar.
Selanjutnya tantangan keempat, Taruna Ikrar akan banyak melakukan revisi peraturan untuk mengikuti perkembangan jaman ini.
Kemudian tantangan kelima, hubungannya dengan obat –obat yang sudah di produksi di luar negeri, yaitu produk inovasi tetapi belum sampai ke Indonesia. ”Saya juga akan melakukan sebuah reformasi di lembaga ini, dulunya mendapatkan obat –obat inovasi itu butuh waktu 300 hari kerja berarti sekitar 1,5 tahun baru dapat nomor ijin edarnya. Periode saya, saya ingin dipotong cukup 90 hari kerja saja. Nah, itu akan mempercepat obat-obat inovasi yang sudah disahkan di luar negeri bisa masuk ke dalam negeri kita dan bisa dinikmati oleh masyarakat kita,” cetus Taruna Ikrar.
Poin selajutnya yang berhubungan dengan pengembangan
teknologi, khususnya hubungannya dengan pangan. BPOM sedang bekerja sama dengan IPB juga para ahli–ahi pangan untuk bahan kemasan untuk inovasinya termasuk regulasi yang perlu diperbaiki.
Kemudian yang juga paling penting, karena kita di era digital, batas-batas negara sudah tidak jelas lagi sehingga banyak produk – produk ilegal yang masuk ke negeri kita, baik itu kosmetik, obat, pangan, hingga suplemenn. Hal ini merugikan negara kita. ”Oleh karena itu, saya bertindak tegas, dibawah kepemimpinan saya sangat banyak kita tindakin, apakah itu mafia obat, mafia pangan kita babat, itu tekad kami. Kemudian dalam konteks UMKM, kita punya target akan terjadi peningkatan lebih 100% di periode kami. Itu sebuah tekad karena kita ingin meningkatkan bagaimana organisasi kita, bagaimana masyarakat kita naik tingkatannya,” kata Taruna Ikrar.
Dan yang lebih penting lagi sebagai Kepala Badan POM, Taruna Ikrar ingin membawa lembaga ini, bukan hanya memiliki kapasitas reputasi di tingkat regional tetapi di tingkat dunia. ”Di tingkat global, kita yakin bisa gapai karena semua potensi itu yang dimiliki, tinggal diatur dengan baik. Nah, kalau semua itu sudah tergapai, juga dalam konteks organisasi, saya ingin melihat kita akan melakukan modernisasi
organisasi yang lebih baik, reformasi organisasi BPOM secara struktur dan kelembagaan bisa semakin meningkat di masa depan. Mohon doanya dengan kerja sama semua pihak, saya yakin cita – cita ini dalam rangka menjalankan Asta Cita Bapak Presiden, kita bisa jalankan dengan baik di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Taruna Ikrar mengakui bahwa ada ketergantungan bahan baku impor dalam pembuatan obat di Indonesia. ”Kita tahu ada 240 dari perusahaan besar farmasi di Indonesia dan memproduksi ribuan jenis obat. Bahan baku di Indonesia itu, baru 15% dari ribuan tadi, jadi dengan demikian masih ada lebih
dari 90% bahan baku itu kita impor. Nah, masalahnya kenapa kita impor? Pertama, kita harus buat srategi yang tepat sehingga perusahaan di dalam negeri ini bisa juga secara mandiri bisa memproduksi bahan bakunya. Caranya tentu kerja sama, karena kita paham, bahan baku obat beda dengan bahan baku pangan. Bahan baku obat itu ada hak patennya, ada hak intelektual property-nya. Bagi obat-obatan yang sudah lewat masa patennya, tentu kita bisa produksi generik itu lebih mudah, tetapi bagi yang belum habis masa patennya, kita perlu bekerja sama dengan penemu itu yang pertama. Jadi kita kembangkan kerja sama dengan perusahaan–perusahaan obat internasional untuk berinvestasi di negeri kita. Sekarang sedang progres dari India, China, dan Amerika Serikat untuk berinvestasi di sini,” ucapnya.
Kedua, kita menginginkan ada transfer teknologi pada saat perusahaan asing berinvestasi di
Indonesia. ”Misalnya 5 tahun setelah dia sampai ke Indonesia membangun pabriknya, setelah 5 tahun dia harus buka bahan bakunya di sini, jadi ini long journey,” terangnya.
Ketiga, produsen bahan baku obat bukan hanya satu negara tapi beberapa negara. Melalui jaringan yang dibangun, kita bisa mencari harga yang paling murah sehingga itu bisa berpengaruh dengan harga obat.
Keempat, mempermudah regulasinya sehingga memberikan ruang yang nyaman bagi para produsen – produsen obat ini untuk berinvestasi di negeri kita.
Kelima, tidak boleh selamanya bergantung pada negara lain. Karena itu,BPOM gandeng kampus, hingga riset center, agar bisa memproduksi bahan baku obat di dalam negeri.
”Kita tahu obat asli Indonesia, ada 17 ribu lebih, obat asli Indonesia ini bisa naik tingkat jadi obat herbal terstandar,” jelasnya.
”Dengan lima strategi yang saya pikirkan untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku tersebut sehingga kita harus mengimpor untuk jangka menengah dan jangka panjang kita akan lakukan strategi yang tepat untuk membuat kemandirian obat. Kita ingin Indonesia memiliki kemandirian obat, karena kemandirian obat adalah ketahanan nasional kita,” tukasnya.
Obat asli Indonesia jumlahnya sekitar 17.200 jenis natur spesies dari seluruh Indonesia. Di Nusantara ini sangat kaya dengan rempah-rempah. Dari ribuan jenis obat tersebut, yang jadi obat berstandar baru hanya 97. Kemudian dari 97 itu, yang naik kelas menjadi vito farmaka atau obat yang bisa diresepkan, baru 21 jenis. Ini berarti sangat besar potensi kita
untuk mengembangkan obat-obat herbal khas Indonesia. ”Dibawah kepemimpinan saya, Badan POM akan saya kejar, akan saya dukung semangat kemandirian nasional ini, supaya produsen – produsen dalam negeri kita berkembang. Saya kira salah satu kekuatan kita tadi tentang obat asli Indonesia, kemudian hal yang lain, kita adalah jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, jadi dari potensi pasar yang besar. Dari sisi badan POM akan memberikan regulasi – regulasi yang mempermudah tetapi standar tidak bisa kita tinggalkan, kita harus mengikuti standar nasional, standar internasional, kenapa? Karena kita adalah lembaga penjamin, menjamin kualitas, menjamin keamanan, menjamin kemanfaatan,
dan dengan konteks itu maka saya sadar ini pekerjaan berat tetapi saya yakin produsen – produsen dalam negeri kita bisa menjadi raja di negeri sendiri. Contohnya kosmetik, kosmetik sangat besar revenue-nya. Nah, kita ingin membuat strategi khusus sehingga produk – produk dalam negeri kita, kosmetik dalam negeri kita, suplemen dalam negeri kita, pangan dalam negeri kita, obat – obat asli Indonesia dan sebagainya bisa lebih berkembang dengan baik. Jadi intinya Badan POM akan memberikan dukungan, dan memastikan kita menjadi tuan di negeri sendiri karena baik obat maupun pangan, karena kemandirian pangan merupakan bagian dari ketahanan nasional kita,” ucapnya.
Dalam masa kepemimpinannya, Taruna Ikrar ingin membawa BPOM menjadi sama dengan FDA di negara maju. Pengalamannya sebagai Direktur Konsil Dokter Sedunia atau Direktur Konsil Dokter International (IAMRA : International Association of Medical Regulatory Authorities) menjadi nilai tambah bagi Taruna Ikrar membawa terobosan bagi BPOM. ”Pengalaman saya bisa terapkan di Badan POM, menjadikan Badan POM setingkat levelnya dengan Amerika. Caranya bagaimana, kita ada daftar persyaratannya, ada aspek penilainnya. Misalnya penilaian cara pelayanan, kepastian hukum, kepastian produk, digitalisasi, teknologi, kemudian keamanan, menghindari obat – obat palsu, memperjelas strukturnya juga bagaimana networking-nya. Untuk sampai ke batas itu, sekarang kita
masih batas maturitas level 3, maturitas tertinggi itu di level 4. Sejak saya diangkat 4 bulan yang lalu, saya sudah mengejar posisi ini bahwa Indonesia harus selevel dengan US FDA setingkat dengan level Europan Medical Agency atau yang kita sebut dengan Europan FDA. Kita akan sampai ke sana dan saya yakin setelah kita kordinasi dengan assesmentnya. Sekarang Badan POM sedang dalam assesment pada bulan Februari nanti dan kemungkinan akan diputuskan sekitar bulan Juni 2025. Saya yakin bahwa kita dalam evaluasi tahapannya, kita sudah masuk dalam fase akhir, evaluasi ini kita mampu setara dengan FDA Amerika maupun Eropa. Kalau itu kita dapatkan di tahun ini, level Badan POM naik setingkat mereka, maka produk – produk kita dalam negeri kalau kita mau pasarkan ke
negara – negara tersebut tidak perlu lagi mereka datang ke sini mengecek, karena kita sudah setingkat. Karena stempelnya Badan POM sudah diakui, reputasinya sudah diakui, jadi manifetasinya ini membuka pasar di luar negeri sehingga dalam negeri bisa memproduksi lebih banyak. Nah, kalau itu terjadi kita punya kebanggaan bahwa Badan POM RI sudah selevel dengan mereka.
Lalu apa saja target dari BPOM yang ingin dicapai di tahun 2025?
Di tahun 2025 ini, ada beberapa target yang kita mau capai. Pertama, secara organisasi Badan POM akan semakin solid peran fungsi dan wewenangnya, semakin berkembang maju sistem digitalisasi, sistem networking dari sistem organisasi. Lembaga ini semakin modern, itu ditandai dengan terjadinya peningkatan kelembagaan kita menjadi lembaga yang diakui secara global. Kita juga sadar bahwa Badan POM ini merupakan lembaga yang memiliki keterbukaan informasi yang tertinggi di negeri ini. Jadi kita sangat berharap di tahun ini, saya juga semakin transparan secara organisasi, kemudian tentu kita berdasarkan fungsi tadi, kita semakin memastikan peran kita sebagai penjamin keamanan khasiat dan kemanfaatan serta kualitas obat ataupun makanan yang di konsumsi oleh masyarakat kita semakin baik. Keempat, Badan POM akan semakin menggalang UMKM karena yang jumlahnya jutaan tadi, kita berharap semuanya teregistrasi dan terlayani oleh Badan POM. Kelima, akan banyak produk – produk inovasi baik obat asli ataupun pangan, kemudian regulasi kita akan perbaiki, itu ditandai dengan adanya banyak peraturan – peraturan yang merupakan reformasi dari peraturan sebelumnya, kemudian kita semakin memastikan, kita melawan semua mafia, melawan semua kejahatan – kejahatan yang hubungannya dengan pangan dan obat – obatan, dan
lebih penting lagi tentu kita targetnya mengikuti Asta
Cita dan misi dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden Prabowo – Gibran. Terakhir, kita optimis tahun ini Badan POM akan setaraf dengan US FDA, Europe FDA, Jepang FDA karena kita negara besar dan kita on progress untuk itu. Mohon doa dan restunya semoga reputasi di tahun 2025 ini, Badan POM diakui sebagai maturitas yang ke 4, diakui selevel dengan Badan – Badan POM di negara –negara maju. Saya yakin itu bisa tercapai atas support doa dari semua pihak. Kami berharap di tahun ini Badan POM RI semakin jelas, semakin maksimal dalam pelayanannya terhadap seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya. Mengakhiri pembicaraan dengan Kabari, Taruna Ikrar menjelaskan peran Presiden Prabowo Subianto sehingga terpilih sebagai Kepala BPOM. ”Intinya saya jadi Kepala Badan POM RI atas rekomendasi dan dukungan Bapak Presiden Prabowo. Itu dibuktikan dengan surat
rekomendasi beliau pada 28 Maret 2024, persis 12 hari atau hampir 2 minggu setelah beliau ditetapkan sebagai Presiden RI terpilih. Alasan kenapa? Tentu yang paing tahu adalah Bapak Presiden Prabowo, namun salah satu pertimbangannya yang sampai ke saya bahwa saya adalah ahli Farmakologi. Lalu yang kedua, karena saya dulunya pegawai Badan POM. Kemudian Vsaya sudah berkarir sebagai Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, dengan cara itu maka pertimbangannya sangat solid disamping beliau juga melihat saya adalah seorang ilmuwan global. Akhirnya saya menjadi bagian dari pemerintahan ini sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, dan saya dilantik pada 19 Agustus 2024 di Istana Negara oleh Presiden Jokowi atas rekomendasi Bapak Presiden Prabowo,” pungkasnya.
Cita-cita yang menjadi kenyataan. Itulah pengalaman hidup yang dialami dr. Centery. dr. Centery kepada Kabari mengaku telah bercita-cita menjadi dokter sejak masih duduk di sekolah dasar. ”Saya berasal dari kota kecil yang profesi dokter itu jumlahnya sedikit. Jadi melihat dokter itu tampaknya sangat hebat, orang yang sangat dihargai, sangat bisa membantu kepada orang lain, dan itu yang mendorong saya ingin menjadi seorang dokter,” ungkap dr. Centery.
dr. Centery lahir dan besar di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Lalu melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. ”Setelah lulus dokter umum, saya sempat praktek dulu sebagai dokter umum kurang lebih 5 tahun termasuk saya pernah mengikuti penempatan tugas dari Pemerintah sampai ke NTT. Kemudian setelah itu saya melanjutkan pendidikan spesialis di universitas yang sama. Selama pendidikan memang beberapa kali kami ada tugas belajar di luar negeri. Saya pernah ikut ke Jepang selama tiga bulan,” kisahnya.
Saat ini dr. Centery melakukan praktek di tiga rumah sakit, yakni RS Murni Teguh Ciledug, RS Mayapada Tangerang, dan RS Primaya di Pasar Kemis, Tangerang.
dr. Centery merupakan dokter spesialis bedah syaraf. Apa alasannya memilih spesialis ini?
”Selama menjalani dokter umum, saya bekerja di rumah sakit, bertemu dengan banyak dokter dengan berbagai spesialisasinya. Kebetulan dulu saya bekerja di rumah sakit yang kasus bedah syarafnya cukup banyak sehingga itu yang menjadi trigger buat saya, sehingga muncul ketertarikan saya di bagian bedah saraf ini,” katanya.
Setiap profesi memiliki tantangannya sendiri, termasuk sebagai ahli bedah syaraf. ”Untuk tantangan saya kira mirip dengan bidang spesialisasi yang lain, berkaitan dengan fasilitas yang mendukung untuk bagian bedah saraf itu masih belum juga merata, apalagi terkumpulnya para dokter spesialis itu lebih banyak di kota – kota besar. Bahkan kota besar pun, antara satu rumah sakit dengan rumah sakit yang lain
itu juga berbeda alatnya. Ini berdampak pada pelayanan ke masyarakat itu sendiri. Contoh kasus – kasus yang sulit yang tidak bisa kita tangani di Rumah Sakit tipe C terpaksa harus kita rujuk ke Rumah Sakit tipe A yang alatnya lebih lengkap namun karena Rumah Sakit tipe A tidak banyak, berakibat pada antrian pelayanan ke pasien jadi lebih panjang,” urainya.
Profesi dokter adalah pekerjaan yang membutuhkan komitmen 24 jam. dr. Centery mengakuinya. ”Sebagai dokter Bedah Saraf, dimana banyak kasus – kasus yang merupakan kasus gawat darurat. Contohnya kecelakaan yang membutuhkan tindakan atau operasi darurat, terkadang bukan hanya pagi, siang, kadang malam hari pun kita memang dituntut harus selalu siaga. Sebagai dampaknya memang waktu bersama keluarga jadi berkurang. Tapi saya cukup beruntung karena keluarga memahami profesi saya. Sebagai usaha, bila saya tidak ada kegiatan/pekerjaan sebisa mungkin saya meluangkan waktu bersama keluarga,” terangnya.
Hingga hari ini, di tengah variatif profesi pekerjaan, dokter masih menjadi profesi dambaan bagi banyak orang. Lalu apa pesannya, bagi anak-anak yang ingin mengabdikan hidupnya sebagai dokter?
”Buat adik – adik atau pun anak – anak yang bercita –cita jadi dokter, saya kira itu merupakan cita -cita yang baik karena menjadi dokter adalah profesi membantu banyak orang tetapi sama seperti profesi lainnya, masing – masing akan ada kesulitannya. Kalau untuk dokter, saya kira yang penting harus ada komitmen karena kita akan dituntut untuk senantiasa belajar terus menerus sepanjang hidup kita karena ilmu itu akan terus berkembang. Kemudian harus memiliki ketekunan, dan ketiga adalah komitmen. Komitmen itu contohnya di waktu libur kita mungkin tidak seperti profesi lain, tanggal merah pasti libur, kalau kita berprofesi sebagai dokter bahkan tanggal merah pun kita tetap bekerja ataupun visit ke Rumah Sakit,” pungkasnya.
Masakan Tionghoa telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap kuliner Indonesia, memengaruhi baik budaya maupun tradisi bersantap. Kedatangan budaya Tionghoa ke Indonesia membawa serta kekayaan pengetahuan kuliner yang secara perlahan bercampur dengan cita rasa lokal, menghasilkan hidangan Tionghoa yang unik dan kini menjadi favorit banyak orang. Seiring waktu, hidangan-hidangan ini tidak hanya mendapatkan popularitas, tetapi juga menjadi simbol pertukaran budaya yang dirayakan dalam acara-acara seperti pernikahan, kumpul keluarga, dan perayaan besar seperti Tahun Baru Imlek.
Perkembangan masakan Tionghoa yang kaya ini juga berdampak besar pada para chef, termasuk Chef Rikmanda Agung, salah satu Chinese Specialty Chef berpengalaman di Jakarta. Perjalanan Chef Rikmanda di dunia kuliner Tionghoa dimulai dengan hasratnya terhadap cita rasa yang kaya dan teknik masakan Tionghoa yang rumit. Tumbuh di lingkungan yang menjunjung
tinggi makanan sebagai ekspresi budaya, ia mengejar impiannya untuk mengkhususkan diri dalam masakan Tionghoa. Bertahun – tahun belajar langsung dari chef asli Hongkong dan Tiongkok yang sering disebut sebagai Shifu, telah mengasah keterampilannya ke tingkat yang luar biasa. Chef Rikmanda telah berkarir lebih dari 15 tahun sebagai ahli masakan Tionghoa di berbagai hotel bintang lima.
Karier Chef Rikmanda semakin berkembang pesat ketika ia bergabung dengan Pullman Jakarta Central Park, di mana ia kini memegang posisi bergengsi sebagai Banquet Chinese Chef. Selama 2 tahun terakhir, ia telah menjalankan peran penting dalam menangani berbagai acara pernikahan Tionghoa besar, di mana ia dengan mahir melayani ribuan tamu dan menyajikan hidangan Tionghoa yang lezat. Dengan pengalamannya, ia telah mengasah kemampuannya untuk memberikan pengalaman kuliner yang luar biasa, memastikan setiap hidangan disiapkan dengan kesungguhan, perhatian, dan keaslian. Keahliannya menjadikannya pilihan utama sebagai chef masakan Tionghoa, yang selalu menghadirkan cita rasa dan presentasi yang tiada duanya.
Pada Imlek kali ini, Pullman Jakarta Central Park merayakan Tahun Ular Kayu dengan menyajikan menu spesial yang dikurasi oleh Chef Rikmanda. Chef Rikmanda telah memilih beberapa hidangan favoritnya untuk disajikan pada Perayaan Tahun Baru Imlek di Collage All Day Dining. Beberapa menu andalannya yaitu Kepiting Saus Cabai Singapura dengan Mantou Goreng, Abalon Dingin yang Direndam Bumbu, Ikan Kerapu Kukus
Utuh dengan Saus Hong Kong, Bebek Pekking Panggang, Udang Laksa, Aneka Dim Sum, serta beragam sajian lezat lainnya. Setiap hidangan mencerminkan perjalanan kuliner pribadi Chef Rikmanda dan hubungannya yang mendalam dengan masakan Tionghoa.
Selain menikmati makanan dan minuman yang lezat, para tamu juga akan disuguhi beragam hiburan menarik seperti Penampilan Barongsai, Tarot Tiongkok, Penampilan Akustik Mandarin, Face Painting, serta tradisi Yu Sheng yang melambangkan kelimpahan, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Mari bergabung dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 dengan menu pilihan Chef Rikmanda dan rasakan cita rasa sesungguhnya dari masakan Tionghoa di Pullman Jakarta Central Park.
Konser Boney M 50th Anniversary Tour yang sangat dinantikan akhirnya sukses digelar di Grand Ballroom Pullman Central Park Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025. Acara yang dipromosikan oleh Front Row Asia dan didukung oleh Otello Asia ini berhasil memukau para penonton dengan penampilan yang tak terlupakan dari Boney M, salah satu grup legendaris musik disko dunia. Konser ini juga menjadi momen istimewa yang menandai perjalanan 50 tahun Boney M di industri musik.
Sebagai pembuka, penyanyi
legendaris Indonesia, Hetty Koes Endang, tampil sebagai bintang tamu spesial dan berhasil menghidupkan suasana dengan enam lagu andalannya. Penampilan Hetty memukau para penonton dan memberikan energi positif sebelum Boney M naik ke atas panggung. Dengan suaranya yang khas dan penguasaan panggung yang luar biasa, Hetty Koes Endang membuktikan dirinya tetap menjadi ikon musik Indonesia.
Boney M kemudian memulai penampilannya dengan lagu pembuka “Sunny” yang langsung membawa atmosfer pesta ke dalam
ballroom. Selama hampir dua jam, mereka membawakan total 13 lagu hits yang telah menjadi bagian dari sejarah musik dunia, termasuk “Daddy Cool,” “Hooray Hooray (Happy Holiday),” “Ma Baker,” dan “Rasputin.” Penonton terlihat antusias dan turut bernyanyi bersama, menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebahagiaan. Selain itu, momen spesial tercipta ketika mereka menyanyikan “No Woman No Cry” yang diiringi oleh permainan solo band mereka yang luar biasa. Lagu-lagu seperti “Bahama Mama,” “Brown Girl,” dan “Rivers of Babylon” juga menjadi sorotan malam itu, dengan penonton
Setengah Abad Kejayaan Musik Disko
Lima puluh tahun yang lalu, Boney M mengguncang panggung musik dunia dengan lagu-lagu yang populer seperti “Rasputin”, “Daddy Cool”, “Ma Baker”, dan “Rivers of Babylon”. Lagu hits kebanggaan yang mendefinisikan era disko di seluruh dunia, Boney M terus mengukir sejarah musik dunia.
bergoyang mengikuti irama khas musik disko yang dibawakan dengan penuh semangat.
Konser ini ditutup dengan lagu “Gotta Go Home,” yang memberikan penutup yang sempurna untuk malam yang tak terlupakan.
Keberhasilan konser Boney M 50th Anniversary Tour di Jakarta ini menjadi bukti bahwa musik mereka masih relevan dan dicintai oleh berbagai generasi. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan perjalanan musik Boney M, tetapi juga perayaan bagi para penggemar yang telah mendukung mereka selama ini.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar bagi Kurnia Putri. Perusahaan tempatnya bekerja melakukan pengurangan karyawan, Putri salah satu yang terdampak. ” Biasa bekerja dan memiliki penghasilan, tiba-tiba tidak ada. Saya berpikir gimana caranya agar tetap berpenghasilan. Saya pun mulai membuat brownies, bolu, dimsum, nugget pisang, siomay, hingga bolen,” kata Putri kepada Kabari. Namun, dari semua produk buatannya, bolen yang paling banyak peminatnya. ”Setiap saya produksi bolen, terus posting, pasti ada yang order, terus mereka repeat order lagi. Akhirnya fokus ke bolen sampai saat ini, Alhamdulillah,” ucap Putri tersenyum.
Diakui Putri, dalam membuat bolen, semuanya dipelajarinya secara otodidak. Brand bolen buatannya adalah Bolen Putri.
Saat ini, ada beragam varian bolen, mulai dari bolen pisang, bolen coklat keju, dan bolen keju. Putri juga melakukan inovasi varian bolen, dengan menghadirkan bolen pisang rasa green tea, bolen pandan sirkaya, hingga bolen smoke beef. ”Khusus bolen smoke beef ini tidak ada pisangnya tapi di dalamnya itu ada smoke beef, keju dan olahan saus pasta. Bolen ini lumayan booming,” kata Putri. ”Yang menjadi favorite bagi konsumen itu, bolen coklat keju dan boleh smoke beef, itu best seller banget,” sambung Putri bangga.
Selain bolen, produk lain yang dibuat Putri adalah chesee roll, coklat roll, banana milk crispy, zuppa soup, juga bolu tape, banana bread, dan aneka kue basah jajanan
pasar. Untuk jajanan pasar, tersedia pastel, ada kari puff, lemper, kue kuk, onde – onde, semar mendem, bolu kukus, dan aneka pudding. ”Biasanya ini dipesan untuk acaraacara tertentu,” kata Putri.
Yang menjadi keunggulan Bolen Putri adalah harga terjangkau, lembut dan menggunakan bahan baku berkualitas untuk menjaga konsistensi rasa.
Agar Bolen Putri buatannya makin dikenal, Putri menggunakan market place untuk memasarkannya, mulai dari Go Food, Shopee Food, Grab Food, Shopee, dan Tokopedia.
Selain menjual secara online, Putri juga menjual di gerai miliknya, namanya Bolen Putri Ralum. “Lokasinya masih di rumah, tapi setiap hari selalu ready. Jadi kalau ada orang mau beli langsung, stok
kuenya selalu ada,” kata Putri.
Bagi Putri, tantangan terbesar dalam mebangun bisnis ini adalah bahan baku dan SDM. ”Bahan bakunya sangat – sangat mahal, semuanya serba mahal dan kita belum bisa naikin harga, itu kendala sangat besar. Terkait SDM yang bantuin, kalau misalkan orderan hanya 50 pax Insya Allah saya masih bisa ngerjain dengan ada orang rumah yang bantuin tapi kalau misalkan sudah lebih dari itu, kita harus punya SDM tambahan, sekarang untuk cari SDM sendiri agak susah,” cerita Putri.
Di tahun 2025, Putri ingin memiliki gerai yang besar dan membuka cabang baru. ”Ingin punya gerai bakery yang sangat besar seperti bakery bolen yang sudah terkenal di Bandung dan bisa punya banyak cabang dimana – mana, ya setidaknya 2 cabang dulu di tahun 2025 ini, semoga terwujud. Doakannya ya,” tukasnya.
Melalui usaha ini, Putri berharap bisa bermanfaat untuk orang banyak dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. ”Bolen Putri ingin menebar manfaat dengan membantu orang yang membutuhkan pekerjaan, karena selama ini yang saya lihat di lapangan itu orang – orang mencari kerja sangat susah. Kalau misalkan Bolen Putri sudah besar, Insya Allah banyak peluang untuk para pencari kerja,” tutup Putri.
Pernah bekerja sebagai Sales Promotion Girl produk sepatu selama 3 tahun, Tria Noviana memutuskan berhenti. Sang ibu yang telah berdagang donat, mendorong Tria mengikuti jejaknya. ”Ibu saya dulunya jualan donat, naruh di warung – warung. Akhirnya saya mencoba belajar dari Ibu saya. Setiap hari saya melihat Ibu saya bikin donat, awalnya dari bentuknya masih belum sempurna, akhirnya lama kelamaan saya bisa dan berani terjun membuka usaha sendiri,” jelas Tria kepada Kabari.
Tahun 2016, Tria mantap membangun usaha dengan
nama Tria Donuts dan mampu bertahan hingga kini. Produk andalan di Tria Donuts adalah donat dan fudgy brownies. Khusus untuk donat, dijual per item 6k sedangkan untuk 1 lusin ukuran mini harganya 30k serta ukuran sedang 50k. ”Keistimewaan dari donat buatan saya ini, banyak disukai terutama untuk kalangan anakanak hingga orang dewasa,” ungkap Tria.
Yang menjadi item favorit pembeli adalah donat 24 pieces dan bisa pesan khusus nama yang berulang tahun. ”Jadi bisa request nama, ucapan untuk yang ulang tahundan saya siapkan lilinnya juga,” tukas Tria. ”Satu box donat ini dengan ucapan, harganya 60k. Produk donat ini banyak dicari, karena selain toppingannya menarik,
isinya pun banyak dan ini bisa dimakan untuk banyak orang,” sambung Tria.
Selain donat, fudgy brownies menjadi item best seller buatan Tria. Fudgy brownies, harganya per boks 70k dengan ukuran 30 x 10. ”Untuk rasanya, nyoklat banget,” ucap Tria.
Diceritakan Tria, fudgy brownies merupakan produk baru buatannya yang baru hadir di akhir tahun 2024. ”Saya tertarik karena awalnya lihat di Instagram, saya uji coba dulu, setelah berhasil baru berani menjual,” kata Tria.
Tria bersyukur, produk baru yang dijualnya laris. ”Alhamdulillah laris manis di akhir 2024 karena rasanya nyoklat, garing di luar dan topingannya bisa request,” kata Tria.
Untuk saat, kue buatannya hanya dijual secara online dengan sistem pre order. ”Jadi tidak ada kue yang ready, jadi kalau mau order itu, minimal H-1 bisa saya buatkan,” ungkap Tria.
Untuk usaha ini, trik marketing Tria dengan rajin memasang status di WhatsApp, juga mempromosikan di Facebook dan Instagram. ”Saya cantumkan nomor handphone di Instagram dan Facebook, jadi orang bisa pesan melalui media sosial. Ada juga pembeli yang sudah tau rasanya, ikut promosikan usaha saya ini, info dari mulut ke mulut. Alhamdulillah banyak
juga jaringannya dari temen dia ke temen yang lainnya. Jadinya banyak yang tahu,” kata Tria tersenyum.
Dalam membangun usaha, tak selamanya berjalan lancar. Ada saja tantangan yang dialami.
”Tantangan untuk saya selama menjual di online, memang agak berat ya, karena harus rela begadang. Karena sistemnya pre order, jadi untuk pesanan pagi hari, saya buatkan di malam hari. Saya bisa gak tidur atau pun kalau tidur, hanya 1 jam di tengah malam, sementara yang lain tidur saya bergulat di dapur untuk membuat donat,” cerita Tria.
Lalu apa target Tria di tahun 2025 ini? ”Targetnya ke pengennya semakin banyak orang yang mengetahui usaha ini sehingga semakin ramai pembelinya,” pungkasnya.
Michelle Liu, desainer muda berbakat asal Bandung, membuktikan eksistensinya di dunia fashion internasional. Pada usia yang masih sangat belia, 15 tahun, ia telah menorehkan prestasi luar biasa dengan menampilkan karyanya di berbagai ajang fashion bergengsi.
Setelah sukses tampil di Vietnam International Junior Fashion Weekend pada Juni 2024, Michelle kembali memukau dunia dengan koleksinya yang mengusung keindahan kain songket Palembang
dalam New York Indonesia Fashion Week, September 2024. Tahun sebelumnya, ia bersama sang adik, Catherine Liu, juga menampilkan koleksi mereka dalam Front Row Paris, sebuah acara yang digelar oleh Indonesian Fashion Chamber. Di balik kesuksesannya, ada perjalanan panjang penuh dedikasi dan inspirasi yang mengantarnya hingga ke titik ini. Dalam wawancara bersama KABARI, Michelle berbagi kisah tentang awal mula kariernya, proses kreatif, tantangan yang dihadapi, hingga harapannya untuk
masa depan.
Apa yang menginspirasi untuk terjun ke dunia fashion di usia yang sangat muda?
Keinginan untuk terjun ke dunia fashion muncul karena saya sangat tertarik pada kreativitas dan ekspresi diri. Fashion bagi saya adalah cara untuk menciptakan sesuatu yang unik dan mengekspresikan diri dengan bebas.
Bagaimana awal mula perjalanan sebagai desainer?
Apakah ada sosok yang memotivasi?
Awalnya, saat pandemi, mama melihat saya senang menggambar dan membuat baju untuk boneka Barbie. Selain itu, saya juga suka membuat konten YouTube tentang melukis celemek. Mama yang kemudian mendorong saya untuk mencoba kelas desain. Sosok yang paling memotivasi saya tentu adalah orang tua yang selalu sabar mengantar dan memberi arahan sehingga saya mantap menekuni dunia fashion.
Dari mana biasanya mendapatkan ide dan inspirasi untuk koleksi?
Inspirasi datang dari berbagai sumber, seperti majalah, lukisan, patung, pemandangan, bangunan bersejarah, lagu, dan masih banyak lagi. Saya selalu mencari hal-hal menarik di sekitar untuk dijadikan konsep dalam desain.
Apa konsep utama atau tema yang paling sering diusung dalam desain?
Saya selalu mendesain busana dengan mengusung kain songket Palembang. Menurut saya, kain songket tidak hanya memiliki nilai seni tinggi, tetapi juga mengandung warisan budaya yang kaya. Motif-motif tradisionalnya menggambarkan keanggunan dan kemewahan serta menjadi simbol identitas budaya Palembang.
Dengan menggabungkan songket dalam setiap desain saya, saya ingin melestarikan keunikan kain tersebut dan memperkenalkannya ke dunia fashion modern, sambil tetap menghargai nilai-nilai dan tradisi yang terkandung di dalamnya.
Bagaimana proses dalam menciptakan sebuah karya, dari ide hingga produk jadi?
Proses kreatif saya dimulai dari pengumpulan inspirasi, membuat sketsa awal, memilih bahan yang tepat, mendesain pola, proses jahit, hingga akhirnya peluncuran karya dalam sebuah fashion show atau pameran.
Apakah memiliki bahan atau jenis kain favorit yang sering digunakan dalam karya?
Ya, saya sangat terpesona dengan keindahan kain songket Palembang. Kain ini selalu menjadi elemen utama dalam desain saya.
Apa tantangan terbesar yang dihadapi sebagai desainer muda di industri fashion?
Tantangan terbesar bagi saya saat ini adalah membagi waktu antara sekolah dan mendesain. Sebagai seorang
pelajar, saya harus memastikan tugas sekolah selesai tepat waktu, sementara di sisi lain saya juga harus tetap fokus dalam berkarya. Saya masih belajar mengatur waktu agar keduanya bisa berjalan seimbang.
Apakah ada momen yang paling berkesan selama perjalanan karier sejauh ini?
Momen paling berkesan bagi saya adalah ketika karya saya tampil di New York Indonesia Fashion Week pada September 2024. Itu adalah pencapaian besar yang sangat membanggakan. Karya saya tidak hanya diterima dengan antusias oleh para pengunjung, tetapi juga mendapat apresiasi dari Konjen RI di New York, Winanto Adi.
Dalam fashion show tersebut, saya membawakan koleksi berjudul Eternal Splendor yang terinspirasi dari kemegahan kota Palembang. Saya ingin menunjukkan keindahan songket Palembang dalam desain modern yang glamor, dipadukan dengan detail rampel dan taburan payet untuk semakin menonjolkan kemegahannya. Prestasi apa yang paling membanggakan sejak memulai karier di dunia fashion?
Saya sangat bangga ketika lolos kurasi dan bisa mengikuti fashion show di Paris, Vietnam, dan New York. Itu adalah pengalaman berharga yang semakin memotivasi saya untuk terus berkarya.
Apa harapan untuk masa depan sebagai desainer muda?
Saya berharap bisa terus mengembangkan keterampilan kreatif, menciptakan karya yang inovatif, dan memperluas jaringan di industri fashion. Selain itu, saya ingin berkontribusi dalam dunia fashion dengan ide-ide segar yang bisa memengaruhi tren. Saya juga ingin berbagi pengalaman dengan sesama desainer dan membangun komunitas yang saling mendukung.
Bagaimana cara membagi waktu antara sekolah
dan karier sebagai desainer?
Saya mencoba mengatur jadwal dengan baik, memprioritaskan tugas sekolah terlebih dahulu, lalu meluangkan waktu khusus untuk mendesain. Dengan perencanaan yang matang, saya berusaha agar keduanya bisa berjalan seimbang.
Apa yang dilakukan di waktu luang ketika tidak sibuk mendesain?
Ketika tidak sibuk mendesain, saya menikmati waktu luang dengan menyanyi, berolahraga bersama teman, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
Setelah penantian panjang, konser Super Diva akhirnya sukses digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada 17 Januari 2025. Setiap lagu dibawakan dengan aransemen megah yang dipimpin oleh Erwin Gutawa sebagai Penata Musik bersama Erwin Gutawa Music Orchestra dan sentuhan visual spektakuler dari Jay Subyakto sebagai Penata Artistik & Panggung, dengan menampilkan tiga diva legendaris, yakni Kris Dayanti, Ruth Sahanaya, dan Titi DJ, bersama Super Girls: Lyodra Ginting, Tiara Andini, Ziva Magnolia. Konser ini berhasil menghadirkan malam yang penuh keajaiban yang dipromotori oleh penyelenggara Konsersium Anak Nusantara.
Tepat pukul 19.50 WIB, konser dibuka dengan megah lewat lagu “Bahasa Kalbu” yang dibawakan secara harmonis oleh 3 DIVA dan Super Girls. Penampilan mereka semakin memukau dengan panggung berkonsep 360o yang dirancang secara diagonal oleh Jay Subyakto, menciptakan pengalaman visual dan audio yang luar biasa.
Sesi-Sesi Memikat dengan Deretan Hits Legendaris
Enam wanita bersuara emas ini secara bergantian membawakan lagu-lagu hits seperti “Mahadaya Cinta,” “Kupu-Kupu,” “Terlukis Indah,” “Astaga,” hingga “Ekspresi”. Pilihan lagu yang variatif membawa penonton dalam perjalanan nostalgia ke masa lalu, sebelum diiringi alunan musik kekinian yang memukau.
Konser ini terbagi dalam beberapa sesi, termasuk penampilan solo masing-masing anggota Super Girls. “Senang sekali malam ini yang kita tunggu-tunggu, Super Diva akhirnya konser juga,” ungkap Lyodra di atas panggung. Setelah berbulan-bulan latihan, kami siap memberikan konser terbaik di awal 2025,” sambung Tiara Andini. Ziva Magnolya pun tak kalah antusias. “Ini adalah momen yang luar biasa. Kami merasa terhormat
dapat tampil bersama idola-idola besar kita,” terangnya.
Pada salah satu momen spesial, Super Girls membawakan lagu-lagu dari repertoar 3 DIVA seperti “Wanita Biasa,” “Pesan Terakhir,” “Menjadi Dia,” “Ego,” hingga “Peri Cintaku”.
Gebrakan 3 DIVA dan Kolaborasi Memukau
Setelah penampilan Super Girls, giliran 3 DIVA yang kembali mengambil alih panggung dengan deretan hits abadi seperti “Mencintaimu,” “Terpesona,” “BintangBintang,” “Memori,” “Andaikan Kau Datang Kembali,” hingga “Hanya Cinta Yang Bisa.” Titi DJ membuka sesi ini dengan sapaan hangat. “Hai semuanya, terima kasih sudah datang. 3 DIVA lahir di tahun 2006 dan sudah hampir 19 tahun kami bersama. Terima kasih atas dukungan kalian selama ini,” ucap Titi. “Tidak terasa waktu berlalu, terima kasih untuk tetap setiap bersama kami 3 Diva,” lanjut Ruth Sahanaya.
Kris Dayanti juga menyampaikan rasa syukurnya. “Panggung 360 derajat ini memberikan pengalaman baru bagi kami. Meskipun kami telah menempuh perjalanan panjang sebagai solois, konser ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan di atas panggung tetaplah istimewa,” tukasnya.
Konser ini juga menampilkan momen duet yang memukau, seperti Tiara Andini bersama Titi DJ, Kris Dayanti bersama Lyodra, serta Ruth Sahanaya bersama Ziva Magnolya. Setiap duet memperlihatkan teknik vokal yang memukau, membuat penonton terpana dan memberikan sorakan meriah.
Penuh Magis & Pesona yang Memukau
Dalam durasi 2 Jam dan 30 Menit, para bintang membawakan total 44 lagu yang ditutup dengan megah melalui lagu “Semua Jadi Satu.” Penampilan puncak ini menjadi simbol persatuan dari generasi yang berbeda dalam satu panggung, memberikan kenangan yang tak terlupakan bagi para penonton.
Konser Super Diva bukan hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga menjadi tonggak sejarah dalam dunia pertunjukan Indonesia. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas generasi dapat menghadirkan karya luar biasa yang mampu menyentuh hati banyak orang.
Dengan daftar lagu yang kaya dan beragam dibawakan spektakuler di atas panggung 360o yang dirancang khusus memungkinkan penonton di setiap sudut arena menikmati pengalaman menonton yang sama istimewanya. Dengan tata suara yang sempurna dan efek visual memukau, setiap lagu seakan membawa penonton ke dimensi yang berbeda. Penonton pun larut dalam nostalgia saat lagu-lagu legendaris seperti “Bahasa Kalbu” dan “Bawa Daku Pergi” menggema, sekaligus merasakan kehangatan harmoni baru dalam lagu-lagu seperti “Gemintang” hingga “Semua Jadi Satu.”
Kehadiran Super Girls: Lyodra Ginting, Tiara Andini dan Ziva Magnolya memberikan energi segar dalam konser ini. Mereka tidak hanya menghidupkan lagulagu modern, tetapi juga memberikan interpretasi baru pada lagu-lagu klasik. Penampilan mereka berhasil menjembatani generasi lama dan baru, menghadirkan suasana yang menggembirakan dan membangun antusiasme luar biasa di antara para penonton.
Tommy Thomas membangun Rockskulls, brand clothing line miliknya sejak tahun 2010. Produk buatannya, mulai dari t-shirt hingga tote bag. Namun, dijelaskan Tommy, ada juga konsumen yang pesan khusus, misalnya jaket hoodie, hingga syal. Dikatakan Tommy, usaha ini bermula, karena di tahun 2010 tersebut sedang marak-maraknya usaha distro. ”Tadinya kita membuat produk grosiran, akhirnya pengen naik kelas. Yuk kita bikin Rockskulls yang berbeda, karena tema rock mungkin banyak, jadi kita pengen ngambil benang merahnya, Rockskulls tengkorak batu,” jelas Tommy.
Yang khas dari Rockskulls adalah desain yang unik dan sangat ngerock. Ada alasan khusus? ”Kita memilih jalur rock, apalagi namanya Rockskulls, kebetulan saya senang banget dengan musik Rock. Jadi menggambarkan apa yang ada di musik rock,” ucap Tommy.
Di Rockskulls, mulai dari desain hingga produksinya dilakukan sendiri. ”Kita hanya membeli kain, kita jahit, kita potong, kita sablon. Jadi semua produksi ada di Rockskulls,” ujar Tommy.
Diakui Tommy, persaingan bisnis clothing line
lumayan ketat. Apalagi sekarang ini dengan sedikit modal sudah bisa membuat distro.
Menurut Tommy, tren fashion distro ini tidak pernah mati, dan akan terus berkembang. Namun, diakuinya tren itu akan berputar seiring waktu.
Untuk memasarkan produk Rockskulls, sejauh ini Tommy mengandalkan komunitas, pameran hingga event musik. ”Kalau ada pagelaran musik, kita kita buka booth di sana, mungkin ini sekarang trennya di online, dulu masih offline dan sekarang semua serba online, jadi kita ikut di onlinenya,” cetus Tommy.
Dalam bisnis apapun, selalu ada kompetitornya. Namun, di bisnis clothing line, Tommy lebih ingin membangun sinergi bersama. ”Sejauh ini justru merangkul teman – teman sejawat, teman – teman distro, bagaimana kita bersinergi bersama, saling melengkapi, saling mengisi dan apa yang menjadi kekurangan kamu dan apa yang menjadi kekurangan aku. Jadi tidak ada yang saling tumpang tindih atau tekanan – tekanan dengan teman itu tidak ada, sejauh ini kami berjalan dengan baik,” ungkap Tommy.
Dikatakan Tommy, pemasaran Rockskulls sejauh ini memang fokus di Indonesia. Namun, ada beberapa teman Indonesia yang tinggal di mancanegara beli, lalu menjual kembali di sana. ”Ada beberapa teman yang ada di mancanegara, khususnya TKI di Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, mereka pernah order khusus untuk dipasarkan di sana, jadi teman yang di sana membeli banyak untuk dipasarkan di sana,” kata Tommy.
Rockskulls memiliki gerai di Jatiasih, Bekasi. Tetapi juga menjual di marketplace, seperti Tokopedia dan Shoopeen. ”Kami juag menjual di Instagram dan WhatsApp serta juga seringnya kita ada di Jakcloth dan
di gigs acara musik,” terang Tommy.
Lalu apa target Rockskulls di di tahun 2025 ini? ”Target khusus di tahun 2025 selain tetap berproduksi dan berkarya, kami juga akan membuat event gelaran festival musik yang diadakan oleh Rockskulls, namanya Rockskulls Fes, perkiraan digelar di bulan Mei 2025. Kita juga berkolaborasi dengan rock legend, dimana semua grup – grup music rock tampil, kita men-support untuk merchandisenya,” pungkas Tommy
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) telah dilaksanakan di Dome Senayan Park, 2526 Januari 2025. AIFA ini merupakan ajang fashion show yang diikuti oleh beberapa negara seperti Indonesia, Uzbekistan, dan Malaysia.
AIFA 2025 merupakan kolaborasi lintas bidang yang memberikan ruang bagi para pelaku UMKM di industri fashion muslim, mulai dari desainer, fashionpreneur, hingga seniman. AIFA 2025 dirancang untuk mempromosikan karya UMKM
Indonesia ke pasar global, khususnya para pecinta fashion muslim di Asia. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia.
Salah satu desainer yang tampil di Asian Islamic Fashion and Art adalah Leny Rafael. Dalam event ini, terjadi kolaborasi antara Leny Rafael x Charisma.
Dijelaskan Leny, dalam event Asian Islamic Fashion and Art, ia menampilkan 13 koleksi dengan tambahan koleksi tas Jims Honey. ”Ada 8 model, tiga muse, aku dan anak aku,” terang Leny sumringah.
Khusus untuk muse, Leny dibantu oleh 3 orang sahabatnya yaitu Fea Rini, Sawitri Wulan dan Lecta Lady. “Hari ini muse-nya luar biasa banget, sahabat, dan sudah seperti keluarga. Begitu minta, langsung support. Salah satunya Fea adalah educator, tiktokers. Pokoknya luar biasa banget. Ada juga Wulan, dia temanku juga seperti keluarga, pas aku hubungi juga langsung mau. Ada satu lagi namanya Kak Lady itu selebgram juga, memang dia juga mau support banget kita,” kata Leny .
Sementara Fea, yang tampil menjadi muse dalam peragaan busana karya Leny Rafael, merasa senang bisa berkolaborasi. ”Hari ini aku memakai baju Kak Leny. Berharapnya Kak Leny juga mendapatkan manfaat dari edukasi aku nantinya untuk memasukan barang –barang UMKM ke Tiktok,” ungkap Fea.
Koleksi yang Leny tampilkan dalam Asian Islamic
Fashion and Art dengan tema Saeada. Saeada adalah bahasa Arab yang artinya kebahagiaan. Jadi Saeda adalah koleksi Leny Rafael signature untuk Lebaran Series. ”Jadi ini awal tahun, aku show lama lagi dan kembali ke identitas aku yang glamour, feminim dan elegan. Semoga ini merupakan awal kebahagiaan untuk hidup lebih baik lagi,” terang Leny.
Leny Rafael seri Saeada adalah koleksi limited edition dengan pemilihan warna-warna bumi. ”Karena memang koleksi aku ini dirancang untuk lebaran, jadi pemilihan warna – warna adem, warna soft, warna – warna yang memang untuk sehari – hari. Jadi
bisa tetap cantik dengan sentuhan glamour tetapi tanpa payet,” ungkap Leny.
Harga aneka item karya Leny Rafael, mulai dari harga 300k hingga 1.500k. ”Alhamdulillah, koleksi ini tadi pas aku selesai (fashion show) banyak yang nanya order dimana, ini berarti aku dapat market, koleksi aku diminati. Nah, harapannya adalah bahwa seri Lebaran ini akan laku, kita sudah mulai pre order hari ini, 25 Januari. Jadi seri Saeda untuk menemani hari lebaran Anda,” pungkas Leny Rafael.
Suara lembut Tibetan bowl mengalun, menciptakan getaran yang menenangkan dalam ruang meditasi. Di sudut ruangan, Norin Silviana duduk dengan penuh ketenangan, matanya terpejam, membiarkan dirinya larut dalam frekuensi yang mengalir. Bagi Norin, sound healing bukan sekadar terapi, tetapi juga perjalanan yang menghubungkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Lahir dan besar di Bandung, Norin memiliki kecintaan mendalam terhadap gaya hidup sehat. Ia sempat tinggal di Hungaria dan Belanda selama tujuh tahun sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan menetap di Bali. Selain menjalankan bisnis properti, ia juga mengabdikan dirinya sebagai Wellness Facilitator. Salah satu bidang yang ia tekuni adalah sound healing, terapi yang menggunakan suara untuk menyeimbangkan energi dan meningkatkan kesejahteraan.
Bagaimana awalnya tertarik menjadi praktisi sound healing?
Saya pertama kali tertarik dengan sound healing pada tahun 2007 saat mengikuti kelas yoga. Di akhir sesi, suara Tibetan bowl selalu membuat saya merasa damai dan tenang. Dari situ, saya mulai membaca buku tentang energi dan frekuensi, baik dari sudut pandang ilmiah maupun holistik. Saat pindah ke Bali pada 2014, ketertarikan saya semakin mendalam. Pada 2016, saya mulai mengikuti pelatihan dari guru lokal dan internasional yang mendalami energi dan frekuensi.
Apa itu sound healing dan bagaimana prinsip kerjanya?
Sound healing adalah terapi yang menggunakan suara, nada, atau frekuensi untuk mendukung penyembuhan fisik, emosional, dan spiritual. Setiap tubuh manusia memiliki frekuensi tertentu yang ideal untuk kesehatan. Ketika tubuh atau pikiran dalam kondisi tidak seimbang, frekuensi ini bisa terganggu. Sound healing bertujuan mengembalikan keseimbangan ini dengan merangsang getaran tubuh agar kembali ke frekuensi yang sehat. Suara dan getaran bisa memengaruhi struktur sel, molekul air dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan kualitas tidur.
Apa yang membedakan sound healing dari metode terapi lainnya?
“Dalam sound healing, suara bukan hanya didengar, tetapi juga dirasakan oleh tubuh. Getaran dari instrumen seperti Tibetan bowl atau gong membantu menciptakan pengalaman relaksasi yang dalam, bahkan membawa seseorang ke kondisi trance. Sound healing bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, serta meningkatkan kesadaran diri dan keseimbangan energi.”
Siapa saja yang dapat menjalani terapi sound healing?
Sound healing bisa dinikmati oleh siapa saja, terutama mereka yang mengalami stres, gangguan tidur, nyeri kronis, trauma emosional, atau ingin meningkatkan keseimbangan energi. Terapi ini juga bermanfaat bagi individu yang ingin memperdalam perjalanan spiritual dan meningkatkan kesehatan mental.
Apa saja manfaat utama sound healing bagi tubuh dan pikiran?
Manfaat utama sound healing antara lain:
Relaksasi mendalam
Meningkatkan fokus dan konsentrasi
Meningkatkan kualitas tidur
Menyeimbangkan energi tubuh
Mengurangi stres dan kecemasan
Meningkatkan kesehatan emosional
Meningkatkan sistem imun
Meningkatkan kreativitas dan intuisi
Mengatasi rasa nyeri
Bagaimana sound healing dapat membantu mengatasi stres, kecemasan, atau insomnia?
Sound healing bekerja dengan menstimulasi gelombang otak, pernapasan, dan getaran tubuh untuk meningkatkan relaksasi. Gelombang suara dari instrumen yang digunakan membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi ketegangan, serta memudahkan tubuh untuk memasuki fase tidur yang lebih dalam.
Apa saja instrumen yang biasa digunakan dalam sound healing?
“Instrumen yang sering digunakan antara lain Tibetan Singing Bowls, Crystal Singing Bowls, Gong, Tuning Forks, Didgeridoo, Chimes, Rainstick, Drum, serta suara manusia dalam bentuk mantra atau vokal.
Sebagai orang Sunda, saya juga menggunakan instrumen khas Jawa Barat seperti suling, kecapi, angklung, jentreng, dan celempung.”
Bagaimana peran instrumen seperti singing bowl dan gong dalam menciptakan frekuensi penyembuhan?
“Instrumen ini berperan dalam:
Relaksasi dan pengurangan stres
Penyelarasan energi tubuh
Resonansi dengan bagian tubuh tertentu
Mendalamkan meditasi
Meningkatkan kualitas tidur
Setiap instrumen memiliki frekuensi unik yang memengaruhi tubuh secara berbeda, membantu proses penyembuhan fisik dan emosional.”
Bagaimana sesi sound healing biasanya dilakukan?
Photo: IG@norin.silviana
Sesi dimulai dengan persiapan ruang yang tenang. Peserta duduk atau berbaring, lalu instruktur memainkan instrumen seperti gong atau singing bowls untuk menghasilkan frekuensi yang menenangkan. Sesi ini sering diiringi meditasi atau teknik pernapasan, kemudian diakhiri dengan refleksi pengalaman peserta.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam satu sesi sound healing?
Durasi sesi biasanya antara 60 hingga 90 menit.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum mengikuti sesi sound healing?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum sesi:
Datang dalam keadaan tenang
Kenakan pakaian nyaman
Pastikan tubuh terhidrasi
Tentukan niat atau harapan dari sesi
Hindari kafein atau makanan berat sebelum sesi
Jika memiliki kondisi kesehatan khusus, informasikan kepada instruktur
Bagaimana cara memilih praktisi sound healing yang terpercaya?
Untuk memilih praktisi yang tepat, perhatikan beberapa hal berikut:
Periksa kualifikasi dan pengalaman
Baca ulasan dan testimoni
Tanyakan metode yang digunakan
Lakukan percakapan awal untuk menilai kenyamanan
Pastikan mereka memiliki etika dan menjaga keamanan peserta
Rasakan kecocokan energi dengan praktisi
Nama Sigit Wardana identik dengan Base Jam.
Grup musik yang terkenal di dekade 90an hingga 2000an dengan lagu-lagu yang easy listening. Lalu apa kegiatan Sigit hari ini?
Ditemui Kabari, Sigit mengaku masih fokus di dunia musik. Kegiatan menyanyi bersama Base Jam pun tetap dilakoni. ”Project solo juga masih jalan hingga sekarang,” kata Sigit yang murah senyum ini.
Di tahun ini, Sigit akan mengeluarkan single solonya. Namun, ia belum bisa memastikan waktu tepatnya, karena sedang mempersiapkan segala sesuatunya. ”Kalau kapannya saya belum bisa bilang karena masih dalam tahap direncanakan sama saya, tim manajemen dan label juga. Kita sudah siap, saya dan tim sudah siap, tinggal nunggu
update dari label,” ungkap Sigit.
Dalam pandangan Sigit, musik Indonesia saat ini semakin berkembang, karena genre yang makin variatif. ”Jamannya dulu saya sama Base Jam, juga mulai banyak musik – musik yang dianggap tidak laku atau tidak mainstream, tapi justru sekarang semua jenis musik levelnya sama, ada pasarnya, ada segmennya, ada yang suka. Karena ini terkait teknologi, cara orang mendengarkan musik sudah berbeda sama dulu, sekarang apapun sudah bisa kita cari di digital, atau platform music, jadi mudah sih sebenarnya,” jelasnya.
Bagi Sigit, dunia musik saat ini sangat kompetitif. ”Kalau jamannya saya baru mulai sama Base Jam, saingan kami adalah band lain/musisi lain, kalau sekarang kayaknya
saingan bukan hanya musisi/penyanyi tapi juga content creator. Semua orang bisa jadi content creator jadi sekarang saingannya semakin banyak, bisa siapa saja jadi saingan,” kata Sigit.
Tahun 2023, Sigit sempat merilis mini album. Dan, Sigit sangat bersyukur, karena diapresiasi publik. ”Apresiasinya lebih bagus, banyak orang yang merasa relate dengan lagu – lagu yang saya masukin di mini album November. Sebenarnya lagu – lagu itu kan personal temanya, tapi ternyata relate. Jadi senang di situnya. Gak ngomongin laku atau nggak, tapi paling nggak orang tau kalau saya masih berkarya, masih ada, masih eksis, masih aktif nyanyi. Itu juga penyampaian buat saya,” ujar Sigit.
Digitalisasi mengubah dunia hari ini. Namun, bagi Sigit, digital mempermudah segala sesuatu. ”Menurut saya, jadi lebih gampang. Contohnya dalam membuat lagu, sudah tidak perlu lagi harus ketemu dalam suatu tempat, atau mau rekaman, kita bisa online. Bisa kirim –file by email dan G Drive. Rekaman pun juga lebih gampang, lebih mudah, lebih cepat, nggak harus masuk ke studio, bisa dikerjakan di rumah. Atau pun kalau ke studio, tidak harus ke studio besar. Lalu mendistribusikan karya ke pendengar lebih mudah. Sekarang dengan digital platform music, orang bisa dengar melalui handphone. Juga mempromosikannya lebih mudah, tidak harus datengin satu – satu media, tinggal upload di social media, semua orang juga sudah tahu,” jelasnya.
Perubahan adalah keniscayaan. Karena itu, bagi setiap
musisi pun harus terus beradaptasi dengan perubahan tersebut. ”Menurut saya ngomong masalah adaptasi, kalau semua musisi mau bertahan harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Kalau saya itu tidak tertutup dengan perubahan teknologi. Saya menyadari kalau sekarang social media adalah platform promosi terbesar dan terbaik mempromosikan karya – karya kita. Saya termasuk orang yang tidak anti untuk beradaptasi, misalkan aktif di sosmed, bikin konten, ya saya jalani karena memang itu salah satu cara agar kita tetap untuk dikenal, supaya orang juga tahu saya masih eksis,” tuturnya.
Dalam menciptakan lagu, terutama untuk project solo, biasanya Sigit terinspirasi dari pengalaman pribadinya. ”Beberapa tahun terkahir mencoba untuk membedakan antara lagu – lagu di Base Jam sama lagu solo. Kalau lagu –lagu di Base Jam, mungkin lebih banyak inspirasinya tetapi kalau untuk yang solo terinspirasi dari apa yang saya alami, keluarga, pasangan, anak – anak, atau mungkin perasaan apa yang saya alami atau saya rasakan,” ceritanya.
Lalu untuk karya solo, apakah Sigit punya target?
”Sebenarnya saya untuk target tidak perlu muluk – muluk, yang penting eksistensi tetap terjaga. Syukur – syukur apa yang saya buat, karya – karya saya diterima dengan baik. Berharapa saya bisa nyanyi terus, saya tetap bisa menghibur, dan itu yang bisa saya tujukan ke masyarakat kalau masih tetap berkarya dan eksis,” pungkasnya.
Salzia Craft, yang didirikan oleh Sri Wahyuningsih, kini menjadi tempat berkumpulnya para pecinta kerajinan tangan dan kreativitas di kawasan Tangerang Selatan.
Bermula dari hobi merajut dan membuat kerajinan tangan seperti selimut perca dan boneka rajut, Salzia Craft berkembang pesat dan semakin dikenal berkat berbagai aktivitas kreatif yang ditawarkan.
Pada masa pandemi COVID-19, Salzia Craft pun berhasil menjawab kebutuhan pasar dengan menerima pesanan masker yang melonjak, menjadikannya salah satu pengrajin yang berperan penting selama masa tersebut.
Namun, Sri mengungkapkan, ide untuk mengembangkan Salzia Craft semakin kuat setelah anak pertama mereka menyarankan untuk mengadakan
workshop.
“Setahun lalu, kami mulai mengadakan workshop merajut, yang tujuannya untuk memberi wadah bagi siapa saja yang ingin belajar merajut. Tidak hanya sekedar belajar, tetapi kami ingin para peserta bisa menjadikan hobi ini sebagai mata pencaharian, bahkan bisa mengajarkan kembali keterampilan ini kepada orang lain,” ungkap Sri.
Pada Desember 2023, Salzia Craft membuka café yang sekaligus menjadi ruang kreativitas bagi para peserta workshop. Berbeda dengan tempat workshop sebelumnya yang berpindah-pindah, café ini menawarkan kenyamanan lebih bagi pengunjung yang ingin berkarya sambil menikmati makanan.
Salzia Craft tidak hanya terbatas pada merajut, tetapi juga menyediakan berbagai kegiatan kreatif untuk anakanak.
Dari melukis di vas, kanvas, hingga membuat kerajinan tangan dengan clay dan meronce, Salzia Craft menjadikan kreativitas sebagai sarana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, bahkan yang berusia tiga tahun sekalipun. Para peserta juga bisa berkreasi dengan melukis di tote bag atau menghias tas.
“Kami ingin menciptakan ruang yang tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk bersosialisasi dan berkreasi bersama. Di sini, para peserta bisa datang untuk workshop atau hanya sekedar nongkrong sambil berkreasi,” kata Sri menambahkan.
Meskipun kegiatan workshop merajut sangat diminati, Sri menekankan harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 250.000 tergantung jenis kerajinan yang dibuat.
Ke depan, Sri berharap Salzia Craft dapat berkembang menjadi wadah yang lebih besar lagi, yang memberikan lebih banyak pilihan kerajinan dan tempat bagi mereka yang ingin berkreasi.
“Harapan saya, Salzia Craft bisa menjadi tempat yang lebih berkembang, di mana orang-orang bisa berkreasi dengan berbagai macam kerajinan. Tidak hanya itu, kami juga berharap bisa lebih menginspirasi orang untuk mengeksplorasi kreativitas mereka,” tutup Sri.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 208 klik https://issuu.com/kabari8/ docs/majalah_digital_kabari_ edisi_208_2024
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Axel Setiawan, Penyanyi Cilik “Semoga Semakin Banyak Anak–anak Indonesia yang Menyanyikan dan Membawakan Laguku”
• Lomba Menyanyi Bangkit Lagu Anak Indonesia Agar Lagu Anak Semakin Semarak di Indonesia
• Montessori Haus Asia, Menginspirasi Pendidikan Anak Usia Dini Bersama Rosalynn Tamara
• Siti Fatimah, Owner Citimocraft. Ingin Ekspansi Pasar ke Mancanegara
• Spotlight Fashion Show 2024. Kolaborasi Ciamik Joemarnie x Laneisha Persembahkan Cosmic of Futus
• ADGI Design Week 2024, Hadirkan Inovasi dalam Desain Grafis Indonesia
• Pemenang AMI Awards 2024
• Nani Oktaviani Mengangkat Kebaya Bordir Tasik ke Panggung Fashion dan Buat Seragam di 10 Hotel Berbintang di Jakarta
• Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia: Pendapat Para Desainer, Pelaku Usaha, dan Pencinta Wastra
• Mayawati Maimunah, Owner Maikiko Bread, Selalu Gunakan Bahan Berkualitas
• Pemegang Rekor MURI Andi Istiabudi, Sang Kolektor Tanda Tangan Tokoh Dunia
• Soto Sob H. Asmawi, Kisah Kuliner Legendaris dari Kaki Lima Tanah Abang yang Tetap Eksis Sampai Saat Ini
• Judith Bramanti, Perjalanan Inspiratif Fashionpreneur Muda yang Mengusung Wastra Nusantara
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108