Majalah Digital Kabari Edisi 207 - 2024

Page 1


Daftar Isi Edisi

INGIN

• Majalah Kabari Digital

• Majalah Hidup Sehat

• Majalah Tur Dunia

• Majalah Extra Uang

Disebarkan ke

Lebih dari 27,000 Emails

Hubungi:

Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers

San Francisco : (415) 213-7323

Los Angeles : (562) 383-2100

Jakarta : (021) 4288-6112

Email: sales@kabarinews.com

Veny Lie, Owner Ven’s Club Music School Kelapa Gading. Cinta yang Besar untuk

Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Devy, Orangtua dari Matthew Claudius : Kemampuan dan Kecakapan Matthew Semakin Berkembang di Ven’s Club Music School

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana : Desa Wisata Adalah Ujung Tombak Pariwisata Indonesia

Cerita Lamerenan yang Melestarikan Tenun Tanimbar Sebagai Warisan Budaya

Srie, Owner Paimama : Ingin Paimama Berkembang Semakin Besar dan Jadi Berkat Bagi Banyak Orang

Kinanti Roospitasari, Owner Kinrose Craft : Motif Variatif dengan Bahan Berkualitas Jadi Keunggulan Kinrose Craft

Kalya Mahiya Memenangkan Achieving 1st Place di The Mediterranean International Folk Fest Spanyol 2024

Astri Kania, Founder Arcade Living : Desain Berdasarkan Kebutuhan dan Keinginan Klien

Gabriella Vania Couture Akan Harumkan Indonesia di Fashion Show Tunggal “Golden Lotus” di Fuzhou, China

Istimewanya Konser Lost in Harmony Isyana Sarasvati

Display Produk Kreatif 50 Desa Wisata Terbaik

Susur Sungai dengan Jip Wisata di Goa Pindul

Sarong Movement:Global Islamic School x Yani Halim x Opie Ovie : Kenalkan Sarung Kepada Generasi Muda

Kepala BPOM Taruna Ikrar Berikan Kuliah Era Baru Pengobatan Kanker Berbasis Farmakologi Sel dan Genetik di Harvard University

Wiwin Nospitalia, Owner & Founder Westjava Mahakaya: Bantu Petani dengan

Meningkatkan Nilai Produk

Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.

Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.

Veny Lie, Owner Ven’s Club Music School Kelapa Gading, Cinta yang

Besar untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus. Dalam menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus, Veny mengaku tidak mudah. “Terus terang anak berkebutuhan khusus itu, beraneka ragam karakter dan emosinya. Semua terapis pasti mengalami kesulitan. Karena tidak gampang menyampaikan sesuatu, belum tentu mereka bisa menangkap, itu hal yang sangat wajar untuk anak berkebutuhan khusus, “ ucap Veny.

Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti: Video: Motif Variatif dengan Bahan Berkualitas Jadi Keunggulan Kinrose Craft, Video: Desain Berdasarkan Kebutuhan dan Keinginan Klien, Video: Ingin Paimama Berkembang Semakin Besar dan Jadi Berkat Bagi Banyak Orang.

Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Video: Bantu Petani dengan Meningkatkan Nilai Produk, Susur Sungai dengan Jip Wisata di Goa Pindul. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 207.

REDAKSI

Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112

Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com

PENERBIT

JOHN OEI

KOMISARIS INDONESIA

OLINA HIMAYANTI

DEWAN PENASIHAT

LISA TUNGKA

DIREKTUR UTAMA AMERIKA INDRIATI (VONNY) OEI

DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI

PENULIS

ASBAN NATAWIJAYA

HARRY PRASETYO

PENATA ARTISTIK Yanti bi

VIDEO

FANIESYAH

KONTRIBUTOR

STANLEY CHANDRA

RIANA K LIPTAK

ADMINISTRASI

DEWI LIEM

IKLAN DAN PEMASARAN

WEINA TANUWIJAYA

SIRKULASI

PETER ZHAN

Veny Lie, Owner Ven’s Club Music Kelapa Gading

Cinta yang Besar untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Kabari

Veny Lie, Owner Ven’s Club

Music School Kelapa

Gading menceritakan kepada Kabari, telah belajar piano sejak usia 3,5 tahun. Saat awal belajar piano, tentu atas dorongan orangtua. Namun, seiring berjalannya waktu, Veny mengaku menikmati belajar piano. “Saya sejak umur 3,5 tahun sudah belajar piano sampai SMA tidak pernah putus, satu bulan pun tidak pernah vakum,“ ungkap Veny. Setelah belajar beberapa tahun, saat SD, Veny mulai mengikuti kompetisi dan selalu juara. Bahkan saat SMP, Veny mulai mengajar piano. “Karena saya berasal dari kota kecil, Pematang Siantar di

Sumatera Utara, kalau kita menang lomba itu otomatis disenengin sama orang sekampung. Karena itu, saya mulai terima murid, mereka adalah tetangga-tetangga satu kota,” kisah Veny.

Karena sangat menikmati belajar dan mengajar piano, pasca tamat SMA, Veny memutuskan studi musik dan pindah Jakarta. Veny belajar musik di Yamaha Conservatory, Jakarta.

Setelah di Jakarta, selain studi, Veny membuka kursus piano. Saat itulah, Veny memiliki kesempatan untuk mengajar piano kepada anak berkebutuhan khusus. “Tahun 2003, kebetulan dapat satu murid, adik dari siswa saya. ‘Orang tuanya bilang ke saya, Ven tolong ajarin anak saya, kebetulan dia terdiagnosa autisme’. Saat itu, saya tidak mengerti apa itu autisme. Saya pikir ngajar piano, ya sudah datang saja. Selama setengah jam, setelah ketemu anak yang mau saya ajari piano ini, saya kewalahan. Kenapa? Karena anak ini tidak bisa diam, bahkan manjat-manjat sanasini. Saya pikir, loh kok saya kayak baby sitter ya. Nah, pas orangtuanya datang, saya ngomong, ‘ini anak gak bisa belajar karena lari sana-sini dan manjat-manjat’. Lalu orangtuanya merespon, ‘autisme memang begitu Ven, justru dokter bilang harus ada terapi musik supaya dentingan suara piano itu mempengaruhi ke frekuensi otak’,” cerita Veny. Karena saat itu, informasi masih terbatas, Veny mulai mencari

buku tentang autisme dan mulai memahaminya. Anak autis yang Veny ajari pun mulai mengalami perkembangan. “Dalam tiga bulan awal, anak (autis) ini sudah bisa duduk diam, 5 sampai 10 menit, dan sudah mulai fokus dan lakukan eye contact. Orangtua anak tersebut juga mengatakan bahwa diagnosa dokter, anaknya yang autis mengalami kemajuan. Dari sinilah, informasi ke sebar, jadi banyak yang datang ke saya, terutama yang diagnosa autisme,” ungkap Veny. Dalam menghadapi anakanak berkebutuhan khusus, Veny mengaku tidak mudah. “Terus terang anak berkebutuhan khusus itu, beraneka ragam karakter dan emosinya. Semua terapis pasti mengalami kesulitan. Karena tidak gampang menyampaikan sesuatu, belum tentu mereka bisa menangkap, itu hal yang sangat wajar untuk anak berkebutuhan khusus. Emosi tidak stabil, tidak bisa bicara, hingga gampang tantrum. Sebagai pengajar, di saat kita mau mengajar, tiba-tiba langsung tanpa sebab anak tersebut ngamuk dan langsung jambak kita, atau gigit diri sendiri, atau teriak kencang sekali karena mereka tidak bisa kontrol emosi. Di saat itu mungkin perkenalan awal, semua terapis atau pun guru belum bisa tahu karakter si anak. Nanti setelah pertemuan beberapa kali, kita akan tahu sendiri, kalau dia sudah mau marah, kakinya mulai digerakin dulu. Dari situ kita sudah mulai stand

Photo:IG@vensclub

by, jangan sampai membuat dia emosinya langsung naik, jadi kita berusaha bikin dia cooling down,” tukas Veny.

Setiap anak kebutuhan khusus memiliki kemampuan menguasai piano yang berbeda-beda. “Misalnya anak yang gampang konsentrasi, satu bulan itu sudah kelihatan hasilnya tapi kalau ada anak yang bicara saja gak bisa, membaca pun gak bisa bahkan tidak sekolah sama sekali, itu biasanya butuh waktu hingga tiga bulan. Bagi saya pribadi, selalu target ke diri sendiri, saat ngajar pada pertemuan pertama, itu merupakan adapatasi, itu tugas guru. Selanjutnya pertemuan kedua, kita harus mempelajari si anak itu apa yang dia mau, apa yang bikin dia senang. Untuk pertemuan ketiga, biasanya saya selalu berusaha dia mulai dengar suara piano tanpa nangis, tanpa tutup telinga, karena kebanyakan dari mereka sangat sensitif dengan suara. Kemudian pertemuan keempat, dia mulai memberikan tangannya buat saya pegang, karena tidak semua mau disentuh. Lalu kita bisa masukin lagu pelan-pelan. Nah, setelah 10 kali pertemuan, biasanya sudah kelihatan hasil dia sanggup memainkan sebuah lagu tanpa dipegang oleh saya. Jadi dia akan main sendiri dan orang tuanya akan melihat hasil sendiri. Saya tidak mau orang tua membuang-buang uang. Jadi saya biasa targetkan 12 kali pertemuan. Dalam 1 bulan itu 4 kali pertemuan. Dalam 3 bulan kalau tidak ada hasil sama sekali, saya persilahkan off jika orang tua mau berhenti boleh pindah ke jenis terapi lain. Tetapi kalau dalam 12 kali pertemuan itu ada hasil walaupun cuma sedikit, misalnya yang awalnya tidak mau disentuh (tangan) sama sekali

Photo:IG@vensclub
Photo:IG@vensclub

kemudian dia mulai memberikan jari, berarti itu sudah ada pendekatan yang bagus, itu saya sarankan boleh lanjutkan,” cerita Veny.

Bagi anak berkebutuhan khusus, dalam satu sesi pertemuan, disarankan cukup 30 menit dan dalam seminggu satu kali saja. “Kecuali memang anaknya senang, mau belajar piano, dalam seminggu bisa 2-3 pertemuan,” terang Veny.

Selain untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Veny juga membuka kelas reguler. “Untuk kelas reguler, biasanya saya arahkan mereka untuk kuliah musik. Ada juga siswa-siswa saya yang memiliki kemampuan bagus, saya angkat sebagai asisten untuk mengajarkan anak- anak yang kelas pemula, atau bagi yang punya passion dan kesabaran bagus, mereka bantu saya mengajar anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Veny.

Bagi Veny, anak-anak berkebutuhan khusus merupakan anak Istimewa. Karena itu, untuk

mengapresiasi mereka, Veny mampu membawa anak-anak ini tampil di konser nasional maupun internasional. “Saya mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus, dengan melihat perkembangan mereka, saya memberanikan diri mengajak mereka untuk konser yang saya buat. Dari situ saya melihat ternyata mereka bisa diatur di atas panggung dengan memberi hormat, lalu ada tepukan tangan mereka tidak ter-distrack. Mereka tahu bahwa di atas panggung, tidak boleh gerak kemana-mana. Dari situ saya mulai termotivasi, untuk ikut sertakan anak-anak ini di konser nasioal. Awalnya memang ditolak, karena mereka (penyelenggara) takut mengganggu peserta lainnya. Ada juga pihak penyelenggara acara takut senar piano putus. Saya berusaha yakinkan penyelenggara, bahwa saya berani jamin anak-anak ini tidak mengacaukan acara. Tetapi tolong ijinkan saya diatas panggung bersama mereka, akhirnya saya membawa beberapa peserta ke atas panggung. Jadi mereka sudah bisa mengikuti konser nasional. Belum lama ini, mereka mengikuti konser international di Malaysia. Saya membawa 11 orang anak untuk tampil,” kata Veny bangga.

Veny juga bersyukur anakanak didiknya, secara khusus yang

berkebutuhan khusus bisa mengikuti ujian skala internasional. “Bagi murid berkebutuhan khusus, semua bisa mengikuti ujian internasional. Biasanya kita latih, paling lambat 6 bulan sebelum kita ikutsertakan untuk ujian internasional. Dan, mereka mendapatkan sertifikat tanpa ada tertulis special needs student, jadi mereka dianggap seperti murid normal lainnya,” ujar Veny.

Lebih dari 2 dekade menjadi pengajar piano bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Veny berharap agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa menghidupi diri sendiri melalui kemampuan mereka bermain piano. “Saya berharap mereka bisa perform, di mall atau pun di hotel. Mereka diberikan uang transport, jadi bisa menghidupi diri sendiri,” harap Veny. Tak hanya itu, kebanggaan Veny yang lain adalah memiliki siswa down syndrome yang sudah mendapatkan rekor MURI beberapa tahun lalu.

Terus bersinar Veny. Tetap menginspirasi.

Photo:IG@vensclub
Photo:IG@vensclub
Photo:IG@vensclub

Devy, Orangtua dari Matthew Claudius

Kemampuan dan Kecakapan Matthew Semakin

Berkembang di Ven’s Club Music School

Sebagai orangtua dari anak berkebutuhan khusus, tidak mudah bagi Devy menemukan tempat kursus piano yang tepat bagi sang anak, Matthew Claudius.

Diceritakan Devy, ia mengetahui sang anak memiliki bakat piano dari terapisnya. “Jadi Matthew direkomen untuk cari guru piano oleh terapisnya karena Matthew diduga berbakat piano. Sempat coba ke beberapa tempat les piano tapi tidak cocok dan akhirnya ketemu dengan Miss Veny dan ternyata Matthew cocok dengan cara pengajaran Miss Veny. Akhirnya lanjut sampai sekarang. Matthew sudah belajar di sini sejak tahun 2017,” terang Devy.

Setelah mengikuti kursus di Ven’s Club Music School, Devy bersyukur kemampuan bermain piano Matthew semakin diasah. Bahkan Matthew bisa mengikuti konser, mulai dari konser di Ven’s Club Music School, skala nasional hingga konser internasional di Kuala Lumpur Malaysia belum lama ini. Tak hanya itu saja, Matthew pun bisa ikut ujian ANZCA.

Sekedar informasi, ujian ANZCA adalah ujian piano yang diselenggarakan oleh Australian and New Zealand Cultural Arts (ANZCA). Ujian ini dikenal menampilkan berbagai genre dan gaya piano, serta mendorong kreativitas dan improvisasi. Ujian ANZCA mencakup tiga tingkatan awal, yaitu: Tingkat Pengantar, Tingkat Persiapan, dan Tingkat Pendahuluan.

Lalu apa harapan Devy terhadap Matthew? “Harapannya supaya talenta Matthew di piano semakin berkembang dan bisa mendapatkan banyak pengalaman yang diberikan oleh Miss Veny,” tutup Devy.

Menteri Pariwisata

Widiyanti Putri Wardhana

Desa Wisata Adalah

Ujung Tombak

Pariwisata Indonesia

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) sukses menggelar Malam

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 dengan meriah dan semarak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu, 17 November 2024. Kegiatan ini merupakan puncak acara ajang bergengsi tahunan

Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2024 yang rangkaiannya berlangsung pada 16-17 November.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya di Malam ADWI 2024 berpesan kepada semua pengelola dan warga desa wisata untuk terus berkembang. Ini karena Menpar Widiyanti berjanji akan mendampingi dan menjaga keberlanjutan Desa Wisata di Indonesia.

“Saya menyadari bahwa desa wisata merupakan salah satu ujung tombak pariwisata Indonesia yang akan menjadi salah satu prioritas utama yang saya jalankan selama masa jabatan ini. Malam ini adalah malam yang penuh cerita dengan harapan, kebersamaan dan perjuangan dari Sabang hingga Merauke. Desadesa wisata telah menjadi akar rumput yang kuat menyongkong sektor pariwisata kita dan memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia di balik keindahan alamnya, juga terdapat masyarakat desa yang hangat dan penuh dedikasi untuk mengembangkan daerahnya,” ujar Menpar Widiyanti Putri dalam sambutannya di Theater Tanah Airku, TMII, Jakarta Timur, Minggu (17/11/2024).

Bukan cuma Menpar Widiyanti Putri, acara ini juga turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Indah pada Minggu, 17 November

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam acara Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 di Taman Mini Indonesia
2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) periode 2020-2024, Sandiaga Uno

Kreatif (Menparekraf) periode 2020-2024, Sandiaga Uno. Sebagai sosok pencetus program Desa Wisata pada 2021, Sandiaga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengelola dan warga Desa Wisata. Di momen ini juga Sandiaga berpamitan karena tidak lagi memimpin Kemenpar RI. Ia juga meyakini program Desa Wisata akan dibuat lebih maju di bawah kepemimpinan Menpar Widiyanti Putri.

“Komitmen untuk desa wisata ini akan dilanjutkan di tahun-tahun ke depan. Saya tadi dengar dari Ibu Menteri bahwa desa wisata ini akan tetap jadi pusat perhatian dari Kementerian Pariwisata. Ini perjalanan panjang ADWI 2021 sampai 2024. Mudah-mudahan perjuangan para pengelola desa wisata, dewan juri, semua yang hadir di sini bisa membawa desa wisata, bukan hanya jadi ‘pandemic winner’ karena kita kemarin berhasil meningkatkan kunjungan di 30 persen lebih, tapi juga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarkat,” ungkap Sandiaga yang turut memberikan kata sambutan.

“Sejak pertama kali diluncurkan pada 2021 ADWI berhasil menjaring 1.831 desa wisata, di tahun 2022 sebanyak 3.419 desa wisata di di tahun 2024 jumlah peserta sebanyak 6.016 desa wisata. Program ini telah mampu mendorong pertumbuhan kunjungan dan pendapatan sebagian besar desa wisata yang masuk 50 besar hingga mencapai 30 persen kenaikan per tahun, dengan jumlah desa wisata yang begitu banyak dan potensi ekonomi yang besar maka desa wisata bisa diperhitungkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Menpar Widiyanti Putri.

Selanjutnya, Menpar Widiyanti Putri mengumumkan Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 dan memberi penghargaan kepada pemenang berupa piala emas

berbentuk kepalan tangan, yang melambangkan keberanian dan kegigihan untuk membawa pariwisata Indonesia semakin maju.

Pada malam puncak ini, Desa Wisata Les di Kabupaten Buleleng, Bali berhasil menjadi pemenang Desa Wisata Terbaik ADWI 2024, yang dipilih berdasarkan kesepakatan dewan juri independen. Pemenang ini mendapatkan piala dan hadiah uang tunai Rp 50 juta. Tapi sebelum itu, ada juga pemenang Desa Wisata Terfavorit ADWI 2024 yaitu Desa Wisata Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Adapun Dewa Wisata Les dinilai berhak keluar sebagai Desa Wesata Terbaik ADWI 2024 karena desa di Bali Utara yang berjarak 1 jam dari Kintamani ini memiliki keistimewaan yang disebut Nyegara Gunung bermakna keseimbangan alam antara laut dan gunung. Ini karena desa ini memiliki 4 kilometer garis pantai, memiliki bukit dan air terjun. Sehingga hanya dengan mengunjungi Desa Wisata Les, maka dapat 3 destinasi unggulan sekaligus di Bali Utara.

Tidak hanya itu, di desa ini pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan garam tradisional yang terkenal di Bali, bahkan sudah diekspor. Tidak ketinggalan, di Desa Wisata Les juga bisa melihat proses pembuatan arak dari buah lontar dengan cara tradisional. Dari sisi lingkungan desa ini juga punya proses penanganan sampai organik dengan budaya lalat BSF (Magot) dan budidaya Trigona di kebun organik.

Sedangkan Desa Wisata Jagoi Babang terkenal dengan kekayaan budaya Dayak Bidayuh yang diwariskan turun temurun. Keberadaan Rumah Adat Pangah Bipokat yang unik, tarian tradisional hingga upcaya adat penuh makna. Bahkan di desa ini juga tersedia kegiatan kearifan

lokal seperti mempelajari musik silotuang hingga membuat kerajian tangan dari rotan alias Bidai. Bahkan desa yang memiliki kampung budaya Bung Kupuak pengunjung bisa mengunjungi pos lintas batas negara alias PLBN loh.

Desa ini dinyatakan keluar sebagai pemenang Desa Wisata Terfavorit ADWI 2024 karena mendapat likes dan views terbanyak 124.829 pada video profil yang diupload di YouTube Kemenparekraf RI.

Selain itu Kemenpar RI juga turut memberikan awarding alias penghargaan kepada desa wisata dengan masing-masing 3 pemenang berdasarkan 5 kategori penilaian. Di mana juara 1 mendapat piala dan uang tunai Rp 40 juta, juara 2 piala dan uang Rp 30 juta, dan juara 3 piala berikut uang Rp 20 juta.

Adapun rincian sebagai berikut:

1. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Daya Tarik Desa Wisata Juara 1 – Desa Wisata Batulintang, Kalimantan Barat.

Juara 2 – Desa Wisata Natuna Tengah.

Juara 3 – Desa Wisata Tiworiwu, Bajara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

2. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Amenitas Desa Wisata Juara 1 – Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah

Desa Wisata Les di Kabupaten Buleleng, Bali berhasil menjadi pemenang Desa Wisata Terbaik ADWI 2024

Jumlah desa wisata yang banyak dan potensi ekonomi yang besar maka desa wisata bisa diperhitungkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia

Juara 2 – Desa Wisata Aik Berik, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Juara 3 – Desa Wisata Landorundun, Toraja Utara

3. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Digital Desa Wisata

Juara 1 – Desa Wisata Gunungsari, Madiun, Jawa Timur

Juara 2 – Desa Wisata Alahan Panjang, Solok, Sulawesi Barat

Juara 3 – Desa Wisata Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur

4. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Resiliensi Desa Wisata

Juara 1 – Desa Wisata Pesona Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah.

Juara 2 – Desa Wisata Pulau Pramuka, DKI Jakarta.

Juara 3 – Desa Wisata Amping Parak, Sumatera Barat 2

5. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Kelembagaan & SDM Desa Wisata

Juara 1 – Desa Wisata Krebet, Bantul, DI Yogyakarta

Juara 2 – Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi, Jawa Timur

Juara 3 – Desa Wisata Kawasan Pulau Sibanding, Kabupaten Tapanuli, Sumatera Utara.

Lalu ada juga penghargaan desa wisata yang diklasifikasikan dari kategori desa wisata Rintisan, Berkembang dan Maju dengan rincian pemenang sebagai berikut:

1. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Desa Wisata Rintisan

Juara 1 – Desa Wisata Malasigi Village, Sorong, Papua Barat Daya.

Juara 2 – Desa Wisata Bangowan, Blora, Jawa Tengah.

Juara 3 – Desa Wisata Edukasi Cisaat, Subang, Jawa Barat.

2. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Desa Wisata Berkembang

Juara 1 – Desa Wisata Labengki, Sulawesi Tenggara

Juara 2 – Desa Wisata Namatota, Kaimana, Papua Barat

Juara 3 – Desa Wisata Negeri Laha, Ambon, Maluku

3. Penghargaan 3 Terbaik Kategori Desa Wisata Maju

Juara 1 – Desa Wisata Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo DI Yogyakarta

Juara 2 – Desa Wisata Anom, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Juara 3 – Desa Wisata Keciput, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung

Kabari

Berawal dari keprihatinan akan hilangnya tradisi menenun, ia mendirikan Lamerenan pada tahun 2014 sebagai wadah untuk melestarikan seni tenun khas daerah ini yang kaya makna dan fungsi adat.

Hiyashinta, yang berdarah Tanimbar dari pihak ayah dan Jawa dari pihak ibu, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk melestarikan warisan ini.

“Ada kekhawatiran soal regenerasi. Jika tidak diteruskan, kualitas tenun Tanimbar bisa menurun, bahkan pengetahuan tentang teknik memintal dan pewarnaan alami bisa hilang. Padahal, tenun ini sangat penting dalam adat Tanimbar,” ujar Hiyashinta.

Langkah pertama Hiyashinta adalah menghubungi kakak sepupunya, Lanthy, yang sebelumnya sempat berhenti menenun karena kurangnya permintaan dan alasan ekonomi.

Ia pun memutuskan untuk membantu meningkatkan permintaan dengan memasarkan tenun melalui media sosial, pameran di Jakarta, dan menciptakan brand Lamerenan.

Cerita Lamerenan yang

Melestarikan Tenun Tanimbar

Sebagai Warisan Budaya

Tenun Tanimbar, salah satu warisan budaya penting dari Kepulauan Tanimbar, terus diperjuangkan keberlangsungannya melalui upaya Hiyashinta Klise, pendiri Lamerenan.

Selain berfokus pada pemasaran, Lamerenan juga melakukan riset untuk menghidupkan kembali motifmotif tua khas Tanimbar serta meningkatkan kualitas tenun dengan bahan pewarna yang lebih ramah lingkungan.

“Kami mencoba memadukan pewarna alami dan sintetis sambil mencari motif lama yang menjadi ciri khas tenun Tanimbar, seperti motif Lelemuku (anggrek), Tunis (anak panah), dan Hati Jagung,” jelas Hiyashinta.

Makna Filosofis Tenun Tanimbar

Tenun Tanimbar memiliki peran penting dalam adat istiadat, terutama dalam sistem kekerabatan Duan Lolat. Tenun ini digunakan sebagai simbol kekerabatan dalam acara pernikahan atau kematian.

Setiap motif memiliki makna tersendiri, seperti melambangkan kecantikan, keberanian, kemakmuran, hingga keharmonisan dengan alam.

Lamerenan bekerja sama dengan para penenun di Desa Kandar, Pulau Selaru, Tanimbar. Sekitar 10 hingga 20 penenun dilibatkan untuk mengerjakan pesanan Lamerenan, dengan koordinasi dari salah satu keluarga setempat.

“Kolaborasi ini tidak hanya untuk produksi, tetapi juga untuk menjaga keberlangsungan tradisi menenun di kalangan masyarakat lokal,” kata Hiyashinta.

Tantangan dan Harapan

Salah satu tantangan terbesar adalah memotivasi generasi muda untuk melestarikan tenun Tanimbar.

Banyaknya distraksi dan hilangnya pengetahuan lisan tentang teknik pewarnaan dan motif menjadi kendala yang signifikan.

Hiyashinta berharap generasi muda tidak hanya merasa bangga terhadap tenun Tanimbar, tetapi juga mau mempelajari dan meneruskannya, meski hanya sebagai profesi sampingan.

“Tenun ini adalah bagian dari identitas kita. Jika tidak diteruskan, tradisi ini bisa hilang, dan kita akan kehilangan salah satu barang adat yang penting,” tegas Hiyashinta.

Lamerenan pun bercita-cita mendirikan galeri budaya di Tanimbar untuk mempelajari dan memotivasi

masyarakat dalam melestarikan budaya tenun.

“Kami berharap ke depan ada dukungan untuk membangun tempat yang bisa menjadi pusat edukasi budaya Tanimbar dan tenunnya, agar tradisi ini tetap hidup dan dihargai,” tutup Hiyashinta.

Srie, Owner Paimama

Ingin Paimama Berkembang Semakin

Besar dan Jadi Berkat Bagi Banyak Orang

Saat mengikuti tugas sang suami ke Amerika Serikat, saat itulah Srie jatuh cinta dengan kue pie, secara khusus Apple Pie. Tahun 1984, saat kembali ke Indonesia, Srie mencari Apple Pie yang rasanya persis kayak di Amerika. Namun, Srie mengaku sulit menemukannya, apalagi saat itu, masih jarang yang jual kue pie. Akhirnya Srie mencari resep dan membuatnya. Sejak saat itu, jika ada arisan, Srie selalu membawanya dan ternyata pada suka. “Suatu saat pada bilang, ‘aku pesen dong’. Lalu aku buatin dan mulai dari situ, tidak sengaja jualan,” ungkap Srie kepada Kabari. Srie mengaku belajar membuat pie secara otodidak. “Setelah mengenal pie, saya mencoba belajar menggunakan buku-buku resep, kebetulan anak saya kuliah chef, jadi terbantu. Jadinya semuanya otodidak,” jelas Srie.

Hadir dengan brand Paimama yang berlokasi di Jl. Warung Jati Barat nomor 5, RT.3/RW.11, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, Srie mengaku ada 23 varian pie. Namun, yang tersedia di gerai hanya 14 varian. “Biasanya kalau hari raya, varian yang lain itu keluar, karena mereka pesan yang spesial untuk dikasih ke orang, jadi kita layani semuanya,” kata Srie.

Harga pie di Paimama variatif. Untuk pie mini, harganya antara 12k sampai 15k. sedangkan yang ukuran 20-24, dijual di harga 250k hingga 300k. “Dari semua item pie yang ada di Paimama, yang paling laku adalah Apple Pie,” cetus Srie tersenyum.

Daya tahan pie buatan Paimama, untuk suhu ruangan selama 3 hari. Sedangkan kalau disimpan dalam kulkas bisa lebih dari seminggu. Jika diletakkan dalam freezer bisa sampai satu bulan.

Saat hari raya, permintaan di Paimama meningkat hingga 200 persen.

Dikatakan Srie, pelaku usaha pie telah banyak. Namun, Paimama memiliki keunggulan tersendiri. “Kita benar-benar tepungnya itu adalah tepung pie Amerika, jadi bukan dibuat dari pastry yang sudah jadi. Jadi kita olah dari tepung itu pakai resep Amerika dan tanpa rasa tambahan, seperti baking powder, dan baking soda,” ujar Srie.

Dalam membangun bisnis, tak selamanya berjalan lancar. Ada saja tantangan yang dialami. Srie mengaku, tantangan terbesar dalam berbisnis adalah harga bahan kue yang selalu naik. “Padahal saya ingin kue ini bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Jadi bagaimana caranya kue ini bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau tapi dengan kualitas nomor satu. Kita melayani dan memberikan yang terbaik buat mereka,” jelas Srie

Srie mengaku awam dalam dunia marketing. Meski begitu, ia bersyukur kepada Tuhan yang mengirimkan tim yang baik yang melengkapinya dalam membangun bisnis ini. “Tuhan mengirimkan anak-anak UI yang mencoba untuk meng-handle Instagram, dan Facebook. Lalu juga marketing dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh pelanggan-pelanggan kami. Saya berterima kasih mempunyai pelanggan-pelanggan yang selalu mensupport Paimama. Mereka setelah membeli Paimama, mereka ngepost di Instagram, hingga Tik Tok dan itu yang membuat kami bisa berkembang,” kata Srie bersyukur.

Dijelaskan Srie, Paimama memiliki filosofi. “Filosofinya reliving memories in every bite, jadi setiap gigitan pie itu membawa kenangan kepada orang-orang tercinta. Itu kita dapat dari pelanggan-pelanggan kita yang datang ke sini, mereka cerita kalau kue kita ini mengingatkan pada orang-orang terkasih. Misalnya kepada ibunya, mertuanya atau pun saudaranya. Jadi memang kue pie ini kue klasik, kue jaman dulu, jadi mengingatkan pada orang-orang yang tercinta,” ungkap Srie.

Lalu apa harapannya dengan bisnis ini? “Ke depannya

pengennya Paimama bisa berkembang semakin besar, bisnisnya lebih banyak dikenal orang, bisa merekrut karyawan yang lebih banyak lagi, sehingga melalui usaha ini, bisa menjadi berkat untuk banyak orang,” tutupnya.

Photo: IG@paimamaa
Photo: IG@paimamaa
Photo: IG@paimamaa

Kinanti Roospitasari, Owner Kinrose Craft

Motif Variatif dengan

Bahan Berkualitas Jadi

Keunggulan Kinrose Craft

Kinanti Roospitasari membangun Kinrose Craft sejak tahun 2019. Fokus dari Kinrose Craft adalah berbagai item produk ecoprint.

Diceritakan Kinanti, ia belajar ecoprint di berbagai tempat. Lalu ia mengaplikasikan sendiri dengan proses trial and error sehingga menghasilkan formula yang pas.

Saat ini Kinrose Craft memproduksi beberapa macam produk. Sebut saja kain sutera dengan panjang 2 meter, harganya 1.400k,

Kabari

kemudian sepatu kanvas kombinasi kulit 550k, lalu ada syal dari tenun ATBM, harga variatif dari 225k-250k. Ada juga topi 200k, tas ransel kulit domba 850k, tas untuk telepon genggam 475k juga pashmina. “Yang paling laku memang pashmina sutera, dan pashmina ini paling banyak diminati,” kata Kinanti.

Dari berbagai produk yang diproduksi di Kinrose Craft, Kinanti mengakui yang paling sulit dibuat adalah kain sutera. “Karena kain lembut, jadi untuk menghindari kerutan harus ekstra hati-hati,” ujar Kinanti.

Dalam membangun usaha, tidak selamanya berjalan lancer. Ada saja kendalanya, terutama di awal-awal membangun usaha. “Waktu awal itu, ada berbagai teknik ecoprint yang memerlukan berbagai jenis daun untuk mengeluarkan warna dan corak sesuai dengan yang kita harapkan. Harus diakui, waktu awal itu, kita kesulitannya mencari daundaun yang mengeluarkan warna tertentu. Karena itu, saya mencoba untuk menanam di halaman rumah sambil terus mempelajari teknikteknik baru,” tukas Kinanti.

Saat ini beragam produk dari Kinrose Craft dijual melalui

Instagram dan WhatsApp. “Tapi saya juga rutin mengikuti berbagai pameran agar produk kami makin dikenal,” terang Kinanti.

Saat memulai usaha di tahun 2019, persaingan usaha untuk produk ecoprint belum terlalu banyak. Namun, seiring dengan berjalannya waktu persaingan makin ketat karena semakin banyak pelaku usaha.

Meski begitu, Kinanti tidak pesimis. Baginya persaingan dalam bisnis adalah hal biasa. Karena itu, ia selalu berusaha agar produk dari Kinrose Craft memiliki keunggulan

“Saya mengedepankan materi kain, lalu dipadu dengan bahan kulitnya, kemudian hadirkan motifnya yang khas dengan penggunaan daun yang variatif,” ungkap Kinanti.

Untuk menghasilkan produk ecoprint yang istimewa, pemilihan kain merupakan kunci. Pasalnya, kain yang digunakan harus ada serat alamnya. Karena itu, Kinanti memiliki supplier khusus untuk membeli kain tersebut. “Kita punya supplier karena kainnya harus serat alam, tidak bisa sembarangan kita beli. Kemudian untuk mengatasi tingkat kesulitan pola daun, beberapa

jenis saya tanam sendiri dan ini sangat membantu kalau diperlukan tinggal petik,” cerita Kinanti. Setelah kain dan pola daun, proses selanjutnya adalah pembuatan. “Proses pembuatannya itu sebenarnya cukup rumit. Mulai dari pembersihan kain dengan cara di scouring, supaya pori- pori terbuka. Kemudian masuk tahap mordan. Saat fase mordan ini, kita menggunakan soda kue, maupun cuka, juga tunjung untuk mengeluarkan warna. Setelah mordan selesai, kain dalam keadaan lembab kita peras, lalu kain kita gelar dan ditempel daun-daun yang baru dipetik. Dari daun-daun ini akan menghasilkan warna putih, merah, hijau, juga kuning. Kita juga menggunakan pewarna alam, dari kayu secang, kayu tegeran dan ada juga kulit buah jalawe. Kita juga menggunakan kayu mahoni dan kayu nangka,” tukas Kinanti.

Lalu setelah usaha berjalan 5 tahun ini, apa harapannya? “Ke depannya semoga Kinrose Craft semakin maju dengan berbagai jenis produk. Kalau sekarang masih di bidang fashion, semoga nanti bisa masuk ke home décor,” pungkas Kinanti.

Photo: IG@kinrosecraft
Photo: IG@kinrosecraft
Photo: IG@kinrosecraft

Kalya Mahiya Memenangkan

Achieving 1st Place di The Mediterranean International Folk Fest Spanyol 2024

Nama Indonesia kembali berkibar. Kali ini

dari misi budaya anak-anak Indonesia dalam ajang The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spain 2024, yang berlangsung pada pertengahan Oktober ini. Misi Budaya dari Kiny Cultura Indonesia dibawah pimpinan Kiki Puspita Sari berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori solo dan grup.

Untuk kategori solo dimenangkan oleh Kalya Mahiya Pravina, siswa kelas 10 dari SMA Al Izhar, Pondok Labu, Jakarta. Kalya memenangkan Achieving 1st Place in The Folk Dance Solo Category at The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spanyol 2024.

Kalya yang dijumpai media menjelaskan persiapkan mengikuti perlombaan ini. “Saya dan teman-teman latihan selama 3 bulan,” terangnya.

Untuk kategori solo, Kalya membawakan Tari Betawi, Langgam Remaja. “Saya bahagia, dan bersyukur bisa memenangkan penghargaan ini,” tukasnya tersenyum.

“Tidak mudah belajar tari Betawi. Alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” sambungnya bangga.

Tak hanya untuk kategori solo, untuk kategori grup, Kalya bersama-temannya berhasil meraih Winning The Grand Prix at The Mediterranean International Folk Fest Lloret de Mar, Spain 2024. “Untuk grup, kami membawakan Tari Mambo dari Papua dan Dogger Jingkrak dari Betawi. Yang sulit gerakan adalah Dogger Jingkrak dari Betawi,” kisah Kalya.

Kalya yang telah sering mengikuti misi budaya dan bahkan meraih beragam prestasi mengakui bahwa mengikuti kegiatan misi budaya diperlukan sikap konsisten dan persisten. “Dalam berlatih untuk mendapatkan akselerasi dibutuhkan komitmen, dan manajemen waktu yang baik,” kata Kalya.

Tak hanya Kalya, Farrel Achmad Gibransyah, kelas 12 dan Deandra Favian Atthaillah, kelas 10 dari dari SMA

Al Izhar Pondok Labu mengaku bangga bisa mengikuti misi budaya dan bahkan memenangkan perlombaan ini. “⁠Rasa seru dan lega bahwa semua latihan dapat membawa kemenangan,” ucap Farrel.

Pengalaman yang sama diutarakan oleh Maximilian Adler Gunawan, kelas 6 SD dari Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang. “Saya pertama kali berpartisipasi dalam

Misi budaya anak-anak Indonesia saat tampil membawakan Tarian Dogger Jingkrak di ajang The Mediterranean International Folk Fest, Lloret de Mar, Spanyol 2024.

Misi budaya setelah menampilkan Tari Mambo dari Papua, berfoto bersama orangtua dan tim pendukung dari Kiny Cultura Indonesia

misi budaya ini,” tukasnya, Adler pun bangga bisa mengharumkan nama sekolah dan Indonesia. “Kemenangan ini membuat saya makin termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia dan berprestasi di masa depan,” ujar Adler.

Pencapaian yang diraih tim Indonesia memberi kebahagian bagi para pelatih. Kemenangan di kategori solo dan grup memberikan energi bagi para pelatih. “Kami optimis menang, meski saat diumumkan tetap memberi kejutan bahagia,” kata pelatih tari, Lilis Suryani.

Sementara itu, Ouky Suryatimur selaku pelatih tari mengaku sebelum berangkat ke Spanyol, para anak didiknya ini berlatih secara intens dua kali dalam seminggu. “Biasanya satu kali latihan selama 3-4 jam.

Anak-anak latihan sebanyak 20 kali sebelum akhirnya berangkat ke Spanyol,“ kata Ouky.

Prestasi yang diraih tim Indonesia, memberi kebahagian bagi Mayarni D Anggoro, yang merupakan ibunda dari Andra, salah satu anak yang ikut berkompetisi di ajang ini. “Sebagai orangtua saya selalu support apapun kegiatan yang anak inginkan. Melalui semua kegiatan positif ini, pastinya akan sangat berguna untuk pengalaman hidupnya kelak. Kegiatan ini membentuk kepribadian yang kuat sehingga semangat berkompetisi meraih prestasi,” tukas Mayarni

Sementara itu, Norviadi S. Husodo, Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Jakarta menyatakan memberikan dukungan penuh untuk delegasi yang dikirim ke Spanyol. ”Saya melakukan pendampingan selama acara dan mengapresiasi capaian yg diraih untuk juara 1 kategori solo dan The Winner Grand Prix on International Folkdance Festival di Llorer Mar untuk grup,” kata Norviadi.

Noviardi bangga dengan pencapaian misi budaya ini. “Saya melihat semangat dari para siswasiswi, kegigihan dari pelatih tari, dukungan penuh dari sekolah dan para orang tua murid, serta full

support dari Kemenpar dan Disbud Jakarta, serta kerja keras dari Kiny Cultura Indonesia,” tukasnya Noviardi pun berharap, makin banyak anak-anak muda yang bisa mengharumkan nama bangsa pada event-event internasional lainnya, karena dengan misi budaya yang dilaksanakan tersebut nama Indonesia makin dikenal di kancah internasional. “Yang terpenting adalah upaya pelestarian warisan seni budaya bangsa dengan melibatkan para siswa-siswi untuk menumbuhkembangkan rasa bangga pada seni budaya,” pungkasnya.

Kalya Mahiya
Gelar Pamit Misi Budaya di Kementrian Pariwisata.
Tim misi budaya saat tiba di Indonesia.

1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.

2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.

3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.

4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.

5. Kantor di San Francisco, Los

Angeles (La Habra) dan Jakarta.

6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.

7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).

8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.

Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com

Astri

Kania, Founder Arcade Living

Tahun 2013, Astri Kania membangun Arcade Living. Latarbelakang Astri sebagai arsitek mendorongnya membangun bisnis yang berkaitan dengan ilmu yang dimilikinya. Diceritakan Astri, sebelum membangun bisnis sendiri, ia sempat bekerja selama 4 tahun di perusahaan konsultan. Namun, pasca berkeluarga, Astri ingin memiliki banyak waktu bersama suami dan anak. Menyadari potensi yang dimiliki dan passion-nya sebagai arsitek, Astri memutuskan membangun bisnis desain interior, yang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya, maka lahirlah Arcade Living.

Kantor pusat Arcade Living berlokasi di BSD, Tangerang Selatan. Diakui Astri, klien terbesar berada di Jabodetabek. Meski begitu, ia juga memiliki klien di Kalimantan hingga Sumatera.

Dijelaskan Astri, dalam mendesain, ia menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan dari klien tersebut. “Kalau buat aku sebagai desainer, kita itu tidak bisa memaksakan suatu desain kepada orang lain. Karena yang kita desain itu tergantung dari kebutuhan, kesukaan dan impian setiap klien. Makanya saya tidak akan mengkotak-kotakan suatu desain, misalnya ada minimalis, atau pun klasik, “ tukas Astri kepada KABARI.

Desain Berdasarkan Kebutuhan dan Keinginan Klien

Photo: IG@ arcade_living

“Saat ini, desain yang banyak diminta klien di Arcade Living kebanyakan bergaya modern dan klasik modern,” sambungnya.

Saat ini, klien Arcade Living sangat variatif. Mulai dari rumah tinggal, kantor, kafe, klinik kecantikan hingga rumah sakit. “Tapi yang paling sering kami tangani di private residence,” terang Astri.

Arcade Living tidak hanya mendesain tapi juga membangun, sehingga proses pengerjaan membutuhkan waktu. “Saya akan sedikit menjelaskan mengenai tahapan dalam desain, karena di Arcade Living, kita desain dan membangun. Jadi tahapan pertama desain dulu. Nah, setelah desain, dari kita ketemu dengan klien kemudian kita berdiskusi dan mencari tahu apa yang menjadi keinginan klien. Selanjutnya kita survey, setelah survey kita langsung untuk mendesain sampai tahap final. Setelah final kita sampai ke tahapan rendering, lalu akan keluar Rencana Anggaran Biaya, jika klien mau

ujar Astri.

Meski begitu, dengan perkembangan digital saat ini, Arcade Living tetap melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Tik Tok. Tak hanya itu, karya Arcade Living juga bisa dilihat di website dan YouTube chanel.

lanjut untuk langsung ke produksi. Untuk desain sendiri, kalau untuk kamar biasanya tidak sampai 1 bulan, kalau untuk satu rumah itu biasanya sampai 3 bulan,” jelas Astri.

Menurut Astri, tantangan terbesar dalam bisnis ini adalah waktu dan budgeting. “Kalau dari segi waktu, kebanyakan klien kita pengennya cepat jadi. Padahal ada proses, dan tidak bisa instan. Akhirnya kami selalu mengingatkan kembali ke klien bahwa sesuatu itu butuh proses. Sementara dari segi budgeting, umumnya klien pengennya banyak tetapi ketika keluar budgeting, mereka respon, “duh kok segini ya”. Karena itu, dari awal kita transparan dan tanya ke klien, berapa budgetnya, lalu kami menyesuaikan desain dan material yang digunakan,”

Arcade Living yang telah dibangun selama 11 tahun menggunakan teknik marketing konvensional yakni dari mulut ke mulut. “Karena dengan mereka melihat hasil kualitas kita, biasanya akan merekomendasikan pada sahabat, teman dan saudara,”

Lalu apa harapan Arcade Living ke depannya? “Tentunya ini harapan semua pengusaha bahwa usaha Arcade Living ini akan lebih berkembang, lebih maju, dan dapat membantu lebih banyak orang. Kemudian mudah mudahan kami bisa bukan cabang tidak hanya di beberapa kota besar di Indonesia dan tapi juga sampai ke luar negeri. Mohon doanya ya,” pungkas Astri.

Photo: IG@ arcade_living
Photo: IG@ arcade_living
Photo: IG@ arcade_living

Gabriella Vania Couture

Akan Harumkan Indonesia di

Fashion Show Tunggal “Golden Lotus” di Fuzhou, China

Gabriella Vania Couture (GV), brand busana asal Indonesia yang didirikan oleh desainer Gabriella Praditha, bersiap menggelar fashion show tunggal di Fuzhou, China.

Acara bertajuk “Golden Lotus” ini dijadwalkan berlangsung pada 14 Desember 2024 dan akan menampilkan lebih dari 20 koleksi cheongsam modern yang mencerminkan perpaduan budaya dan inovasi desain khas GV.

Kesempatan besar ini bermula dari undangan Forus Bridal, bridal ternama di China yang juga menjadi agen eksklusif GV di negara tersebut.

Gabriella menjelaskan, “Awalnya saya diundang oleh Forus Bridal, yang telah mendistribusikan koleksi cheongsam GV ke kota besar seperti

Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan Fuzhou. Karena tingginya minat masyarakat China terhadap koleksi kami, Forus Bridal mendukung penuh fashion show ini.”

Gabriella mengungkapkan rasa bangganya dapat membawa nama Indonesia di ajang internasional ini.

“Cheongsam adalah busana tradisional China, namun justru banyak masyarakat China yang memilih koleksi cheongsam rancangan desainer Indonesia. Ini adalah prestasi besar bagi saya dan tentunya bagi bangsa Indonesia,” tuturnya.

Koleksi “Golden Lotus” yang Elegan dan Feminin Mengusung tema “Golden Lotus”, koleksi GV terinspirasi dari simbol keanggunan dalam budaya dinasti China. Koleksi ini menggabungkan elemen tradisional cheongsam dengan sentuhan modern, menciptakan busana yang elegan dan relevan bagi perempuan masa kini.

“Kami membawa karya couture dengan detail ornamen, bordir, dan payet yang sangat spesial. Saya bersyukur ini adalah fashion show tunggal, yang merupakan privilege bagi seorang desainer,” ungkap Gabriella.

Busana GV dikenal dengan ciri khas ornamen 3D, bordir handmade, dan permainan warna yang memukau. Cutting khas GV

juga dirancang untuk menonjolkan siluet tubuh perempuan agar terlihat lebih ramping, dengan finishing berkualitas tinggi.

Proses pengerjaan koleksi ini membutuhkan waktu hingga lima bulan karena semua detail dikerjakan secara manual.

Gabriella menambahkan, “Semakin kompleks desainnya, seperti ekor panjang atau jubah besar yang penuh bordir dan payet, semakin lama waktu pengerjaannya.”

Mendunia, Termasuk di Amerika Serikat

Cheongsam rancangan Gabriella telah menarik perhatian pasar internasional, termasuk Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Menurut Gabriella, permintaan dari Amerika cukup tinggi, terutama karena tren pernikahan campuran.

“Banyak pasangan di Amerika, baik keturunan Tionghoa maupun

berdarah campuran, menyukai desain kami. Mereka ingin unsur oriental dalam gaun mereka, tetapi dengan tampilan modern,” jelas Gabriella.

Untuk memenuhi permintaan ini, GV menciptakan cheongsam modern dengan detail seperti cutting backless, slit, lengan bubble, serta ornamen 3D berbentuk bunga, burung, hingga rumah.

Gabriella memastikan desainnya tetap mempertahankan esensi budaya Tionghoa sambil memberikan sentuhan kontemporer yang segar.

Gabriella berharap fashion show ini dapat semakin mengenalkan karya GV ke kancah internasional.

“Saya ingin busana seperti cheongsam dapat terus berkembang dengan inovasi, sehingga bisa dikenal lebih luas di seluruh dunia,” tutupnya.

Istimewanya Konser Lost in Harmony Isyana Sarasvati

Penyanyi Isyana Sarasvati sukses menghibur puluhan ribu penonton yang memadati area konser tunggal miliknya bertajuk Lost in Harmony 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu, 16 November 2024.

Membuka penampilan dengan tembang seriosa Je Veux Vivre dari opera Romeo et Juliette karya Charles Gounod, Isyana muncul ke atas panggung berbalut gaun merah menyala. Dominasi merah dan hitam memang jadi warna tema yang sudah terasa sejak berada di gerbang depan area konser ini.

Sepanjang durasi konser, Isyana menampilkan perubahan genre sepanjang 10 tahun karier bermusiknya. Dibuka dengan

tembang megah, lagu-lagu berikutnya semisal Sikap Duniawi, Tetap dalam Jiwa, hingga All or Nothing dibawakan

Berturut-turut, Isyana kemudian membawakan deretan tembang

karyanya termasuk Lembaran Buku dan Winter Song yang mewakili genre jazz, lalu dilanjut lagu My Misery yang mengusung genre rock progresif.

Berbagai atraksi juga dihadirkan,

salah satunya momen di mana sang penyanyi menjelma menjadi pendekar pedang. Adegan ini, membuat suasana di atas pentas dan kursi penonton riuh seketika.

Salah satu momen paling istimewa di konser ini adalah hadirnya keluarga besar Isyana Sarasvati ke atas panggung. Sang penyanyi berduet dengan suaminya, Rayhan Maditra membawakan lagu Home rilisan 26 Mei 2023 lalu.

Isyana kemudian juga berduet dengan kakaknya, Rara Sekar. Sesi ini ditutup dengan hadirnya seluruh keluarga sang penyanyi ke atas pentas.

“Makasih buat teman-teman sudah hadir di sini, jadi saksi perjalanan Isyana 16 November di Istora,” ucap Isyana Sarasvati dari atas pentas.

“Karena ini adalah konser yang sangat monumental dan spesial, yang enggak akan pernah terulang. Kalian tidak akan pernah melihat look ini lagi,” katanya.

Tak hanya menampilkan deretan nomor populer dan khas miliknya, serta berbagai atraksi dan momen mengejutkan, Isyana Sarasvati dalam konsernya juga menghadirkan sejumlah artis kolaborator, di antaranya Afgan, GAC, Vidi Aldiano, hingga bekas gitaris Megadeth, Marty Friedman.

Konser berdurasi total selama 3 jam ini, ditutup dengan penampilan Isyana Sarasvati membawakan Pendekar Cahaya dan Lexicon yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan penonton.

Isyana Sarasvati sukses menghibur penonton di konser tunggal miliknya bertajuk Lost in Harmony 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu, 16 November 2024

Digital Magazine

Digital Magazine with Video E-News Email

Written Articles in KabariNews.com

Copy & Paste from other Medias

Number of Videos (YouTube)

Number of Video Viewers (YouTube)

Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar

Livestream Social Media

Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika

KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com

Suasana display produk kreatif dari 50 Desa Wisata Terbaik di kawasan Car Free Day, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/11/2024)

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kembali menghadirkan program tahunan bergengsi, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, dengan menampilkan produk kreatif dari 50 Desa Wisata Terbaik di kawasan Car Free Day, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/11/2024).

Tahun ini, dari 6.016 desa wisata yang mendaftar, proses seleksi dilakukan secara bertahap dan melibatkan 13 dewan juri independen. Tahap awal menyaring desa menjadi 500 besar, kemudian 300 besar, 100 besar, hingga akhirnya terpilih 50 Desa Wisata Terbaik 2024. Desa-desa ini dinilai berdasarkan daya tarik wisata, kelembagaan dan SDM, resiliensi, digital, dan amenitas yang baik. Setelah dinyatakan lolos, desa wisata yang mewakili berbagai kota/kabupaten di Indonesia diundang untuk tampil dalam Display Pekan Puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Jakarta.

Ajang ini bukan sekedar display produk, tetapi juga menjadi ruang diskusi tentang peran strategis desa wisata dalam mempromosikan destinasi, produk, dan karya kreatif di tingkat nasional khususnya juga membuka peluang besar bagi desa wisata untuk memperluas jaringan, menarik investor, dan menjalin kemitraan yang

Display Produk Kreatif 50 Desa Wisata Terbaik

mendukung pengembangan desa wisata ke depan. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto menyampaikan, gelar pameran produk kreatif 50 Desa Wisata Terbaik di kawasan CFD Jakarta menjadi kesempatan desa wisata terpilih berintekasi langsung dengan masyarakat menawarkan produk terbaik mereka. “Hari ini kita semua, masyarakat khususnya warga ke Jakarta, bisa menyaksikan potensi 50 desa wisata terbaik ada melalui display pameran mini yang tentunya diharapkan ada interaksi langsung dengan pengunjung maupun para pemerhati desa desa di Indonesia,” ungkap Hariyanto. “Semua desa wisata ini adalah bagian penting dari pertumbuhan perekonomian. Pariwisata desa wisata adalah ujung tombak kebermanfaatannya

. Pembukaan Display Pekan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 di Kawasan Car Free Day, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Minggu

kepada masyarakat, ujung tombak pemberdayaan masyarakat, ujung tombak dari strategi pembangunan nasional, membangun dari desa ke kota,” tegasnya.

Hariyanto juga menyampaikan, sebelumnya (16/11/2024) pihaknya juga telah mempertemukan 50 Desa Wisata Terbaik 2024 dengan 30 mitra bisnis untuk membuka ruang kolaborasi dalam ajang Forum Bisnis Desa Wisata. Tidak hanya melibatkan mitra bisnis sektor swasta, lanjut Hariyanto, kolaborasi mendukung desa wisata juga telah dilakukan lintas kementerian. “Kita berkolaborasi, contoh dengan Kementerian Keuangan, kami pastikan 50 desa meraih prestasi terbaik akan mendapatkan tambahan dana desa sebagai stimulus dana dari

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto

Kementrian Keuangan,” ungkapnya. Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata, Florida Pardosi, mengatakan komitmen dan visi desa wisata adalah membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Dengan ADWI 2024 akan memperkuat daya saing wisata-wisata lokal, meningkatkan kolaborasi, dan memacu inovasi di sektor pariwisata, yang pada akhirnya akan mendukung kemajuan ekonomi lokal dan nasional. “Mari kita jadikan desa wisata sebagai salah satu langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik untuk daerah maupun secara nasional,” kata Florida saat memberikan sambutan. Florida Pardosi memastikan pihaknya memberikan berbagai bentuk pendampingan kepada 50 Desa Wisata Terbaik 2024, mulai dari pembuatan video bumper, pertemuan dengan mitra bisnis, ajang pameran, hingga pemetaan masalah. “Jadi memang yang utama (pemetaan masalah desa wisata) pertama adalah selalu menjadi isu kelembagaan, yang kedua itu SDM,” ungkap Florida. “Kita akan follow up, akan tindak lanjuti permintaanpermintaan dari daerah ini untuk bisa berkolaborasi dengan 30 mitra kerja atau mitra strategis kita yang kemarin hadir. Dan ini luar biasa, nanti mereka langsung akan terkoneksi dengan mitra mitra strategis,” jelasnya. “Harapannya ini bisa berdampak pada kemajuan ekonomi baik lokal maupun nasional,” sambungnya.

Adapun dampak program ini yang telah diadakan selama empat tahun berturut-turut yakni adanya peningkatan jumlah pengunjung hingga 30%. Tahun depan, pihaknya juga akan melakukan perbaikanperbaikan dan penyempuraan

Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata, Florida Pardosi

Ragam produk kreatif dari

50 Desa Wisata Terbaik

program untuk desa wisata dalam rangka pengembangan keberlanjutaanny

Desa wisata yang terpilih merepresentasikan keanekaragaman Nusantara, dengan pembagian area display berdasarkan nama pulaupulau Indonesia, seperti Pulau Jawa yang diwakili oleh 13 desa wisata, Pulau Sumatera oleh 12 desa wisata, Pulau Kalimantan oleh 7 desa wisata, dan Pulau Sulawesi oleh 8 desa wisata. Ada juga Kepulauan Maluku diwakili oleh 3 desa wisata, Pulau Papua oleh 3 desa wisata, Kepulauan Nusa Tenggara diwakili 3 desa wisata dan Pulau Bali diwakili oleh 1 desa wisata.

Keunikan display produk kreatif ini juga terlihat dari desain visual tenda peserta yang dihiasi motif batik khas daerah masing-masing, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Elemen ini menjadi daya tarik tambahan yang mengundang pengunjung untuk lebih mengenal warisan budaya lokal.

Susur Sungai dengan Jip Wisata di Goa Pindul

Jika Anda ingin merasakan petualangan, dan keindahan alam yang memukau, mungkin Goa Pindul yang ada di Yogyakarta ini bisa jadi pilihan utama. Menjelajahi pesona Goa Pindul di Yogyakarta adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan.

Tahukah Anda Goa Pindul memiliki sejarah yang menarik, dimulai dari penemuan gua ini pada tahun 1987 oleh sekelompok remaja yang sedang mencari kegiatan petualangan.

Gua ini kemudian dinamai “Pindul” yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya “terombangambing”. Seiring berjalannya waktu, Goa Pindul berkembang menjadi destinasi wisata yang populer di Yogyakarta dan menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan yang mencari petualangan di alam terbuka.

Wisata Goa Pindul menawarkan keajaiban alam yang memukau, mulai dari eksplorasi gua bawah tanah hingga menikmati keindahan aliran sungai yang jernih. Atraksi utama yang dapat dinikmati di Goa Pindul antara lain adalah cave tubing, berenang di sungai bawah tanah, serta menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami di dalam gua.

Namun, kali ini, dengan beragam paket wisata yang ditawarkan, saya dan teman-teman memilih mengambil paket jip wisata. Bagi Anda yang tidak ingin bermain air, menyusuri area dengan jip wisata bisa menjadi alternatif seru. Dengan

Menyusuri area dengan jip wisata saat melintasi Sungai Oya, perkebunan kayu putih, dan jalur ekstrem lainnya.

harga Rp 450.000 untuk tiga orang, Anda akan melintasi Sungai Oya, perkebunan kayu putih, dan jalur ekstrem lainnya. Paket ini sudah mencakup asuransi, jasa pemandu, dan perlengkapan.

Selain paket jip wisata, ada pilihan aktivitas petualangan di Goa Pindul. Sebut saja Cave Tubing Pindul, River Tubing Sungai Oya, Rafting Goa Tanding, Goa Gelatik dan Outbound. Anda tinggal memilih, aktivitas apa yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Nah, bagi Anda yang ingin berwisata di sini, berikut ada beberapa info penting yang perlu Anda ketahui. Pertama, ketahui waktu terbaik untuk mengunjungi Goa Pindul. Untuk mendapatkan pengalaman terbaik di Goa Pindul, disarankan untuk mengunjungi destinasi ini pada musim kemarau, yaitu antara bulan April hingga Oktober. Pada periode ini, cuaca cenderung cerah dan air sungai lebih tenang, sehingga memudahkan para pengunjung untuk menikmati aktivitas petualangan di alam terbuka.

Kedua, siapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan. Sebelum melakukan petualangan di Goa Pindul, pastikan untuk mempersiapkan pakaian yang nyaman dan sesuai untuk aktivitas di alam terbuka. Selain itu, pastikan juga untuk membawa perlengkapan

seperti sandal, pakaian ganti, dan perlengkapan mandi.

Ketiga, pahami panduan keamanan dan aturan di Goa Pindul. Sebagai destinasi wisata petualangan, Goa Pindul memiliki aturan dan panduan keamanan yang perlu diikuti oleh para pengunjung. Pastikan untuk selalu mendengarkan petunjuk dari pemandu wisata, serta mematuhi aturan yang berlaku demi keselamatan dan kenyamanan bersama selama petualangan.

Dengan panduan lengkap ini, diharapkan Anda dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman tak terlupakan di Wisata Goa Pindul Yogyakarta.

Yuk jelajahi keindahan alam dan petualangan seru di destinasi wisata yang menawarkan keajaiban alam dan petualangan seru bagi para pelancong, dan buatlah pengalaman tak terlupakan di Goa Pindul.

Sarong Movement:Global Islamic School x Yani Halim x Opie Ovie

Kenalkan Sarung Kepada Generasi Muda

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November, terjadi kolaborasi istimewa antara Global Islamic School dengan 2 desainer, yakni Opie Ovie dan Yani Halim.

Tahun ini perayaan Hari Guru Nasional di SMA Global Islamic School, dirayakan oleh seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru. Kegiatan ini dinamakan dengan Parents Teacher Day (PTD). Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari mobile photography, hingga teknik printing dan sablon. “Kebetulan di kelas saya, materinya tentang Sarong Movement yang dibawakan oleh desainer Yani Halim, yang juga kebetulan orang tua murid dari kelas 12 IPS 2 ini,” ungkap Ita Anita Hamid, M.Pd, guru di SMA Global Islamic School.

Dijelaskan Ita, Yani Halim memberikan materi terkait Sarong Movement ini. “Jadi bagaimana cara

mengkreasikan sarung secara kreatif. Menurut saya, materi ini sangat bagus untuk anak – anak untuk meningkatkan kreatifitas dalam segi fashion,” kata Ita.

Dengan kegiatan Sarong Movement ini, Ita berharap meningkatkan kreatifitas dan memberikan manfaat bagi seluruh anak-anak didik. “Apalagi dengan momen di Hari Guru Nasional, saya berharap agar seluruh guru di Indonesia terus semangat mendidik anak bangsa, mencerdaskan generasi bangsa, tentunya untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik,“ jelas Ita.

Sementara itu, desainer Yani Halim memceritakan kolaborasinya dengan Global Islamic School ini. “Di sini saya diminta untuk mengajar, karena ada kolaborasinya antara orang tua murid dengan pihak sekolahan. Kebetulan saya fashion designer jadi sekaligus saya memperkenalkan dan mempromosikan Sarong

Movement,” jelas Yani.

Menurut Yani, yang ingin dicapai dari kegiatan ini supaya generasi muda mau menggunakan sarung sebagai budaya lokal bangsa Indonesia. “Agar mereka menjadikan sarung sebagai busana yang bisa dipakai secara casual dengan kaos, atau pun dengan outer secara resmi dan tidak resmi,” kata Yani.

Lalu apa itu Sarong Movement?. “Sarong Movement ini adalah pergerakan sarung untuk dikenalkan kepada masyarakat luas di Indonesia terutama anak – anak muda. Jadi dengan gerakan ini, agar sarung ini setara seperti celana, rok yang digunakan sehari-hari. Gerakan ini sudah berlangsung sejak tahun 2012,” ungkap Yani.

Melalui Sarong Movement ini, Yani berharap agar anak-anak lebih mencintai budaya lokal, dan makin mengenal aneka jenis sarung yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Tak jauh berbeda dengan Yani Halim, desainer Opie Ovie mengaku bersyukur dilibatkan dalam acara Hari Guru Nasional di Global Islamic School. “Di sini saya mengisi acara untuk mengenalkan budaya Indonesia, salah satunya adalah sarung, sesuai dengan tujuan Indonesian Fashion Chamber (IFC), bahwa kita akan mengangkat sarung sebagai movement agar masyarakat paham terutama dari anak – anak agar mencintai budayanya sendiri,” terang Opie.

Opie pun berharap dengan dengan Sarong Movement, para remaja akan paham tentang wastra Indonesia dan mendukung UMKM sehingga dapat menambah kecintaan mereka terhadap kain Indonesia. “Jadi mereka tidak membeli lagi produk-produk impor,” tutup Opie.

Kepala BPOM Taruna Ikrar Berikan Kuliah Era

Sel dan Genetik di Harvard University

Farmakologi Terapi berbasis sel dan genetik merupakan sebuah upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan di masa depan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan atau genetik.

Demikian ungkap Taruna Ikrar Kepala BPOM RI di hadapan guru besar, dosen dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University, tepatnya di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA, Rabu 20 November 2024.

Lanjut Taruna, penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions.

“Melihat kenyataan diatas pada uji klinis glioblastoma (Atau Kanker Otak), dimasa depan terapi sel dan genetik menjadi penemuan terpenting dalam sejarah pengobatan dunia kedokteran,” ujarnya.

Dengan demikian tambah Taruna, hal ini menjadi harapan baru bagi jutaan penderita penyakit herediter dan degeneratif yang selama ini tidak ada obatnya.

“Namun, Investigasi jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan sel basal yang ditransplantasikan bebas dari mutasi, bahwa sel tersebut tertanam secara stabil dan

bahwa fungsi otak dapat dipertahankan,” katanya.

Studi selanjutnya untuk menyelidiki dan memperbaiki temuan yang dibahas dalam ulasan ini diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan Glioblastoma.

Demikian pula, perlunya studi lebih lanjut tentang aplikasi transisi gen dan terapi berbasis sel ke perawatan klinis, pada berbagai kelainan degeneratif dan penyakit keganasan kanker lainnya.

Sumber Foto: Istimewa

Bantu Petani dengan

Nilai Produk

Pertemuan Wiwin Nospitalia dengan petani garam di Madasari, menjadi langkah awalnya membangun usaha dengan brand Westjava Mahakaya. Awal tahun 2020, Wiwin mulai mengolah garam menjadi balt salt. Selain mengolah garam, Wiwin juga mengolah teh

“Alasan saya mencoba mengolah garam dan teh, karena cuma satu niat saya pada saat itu adalah menolong petani. Bagaimana caranya meningkatkan nilai produk, karena produk di petani itu harganya sangat murah. Untuk itu lah saya coba upgrade value produk jadi produk yang punya nilai. Misalnya kalau garam saya olah jadi balt salt, kalau teh saya jadikan teh artisan, jadi nilainya meningkat setelah diolah dan dipackaging dengan baik,” kata Wiwin kepada Kabari.

Dijelaskan Wiwin, untuk garam diolah untuk menjadi aneka produk wellness, salah satunya balt salt, body scrub dan sabun garam. “Produk-produk ini biasanya ada di salon dan spa, jadi harganya naik. Sedangkan sabun garam sangat

Wiwin Nospitalia, Owner & Founder Westjava Mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya

bermanfaat buat tubuh untuk detoks,” terang Wiwin.

Untuk produk teh, dengan teh artisan ada banyak variannya. “Ada calming tea dari bunga-bungaan, ada fruit tea dari buah-buahan. Semua buah dan bunga, saya keringkan sendiri menggunakan dehydrator. Untuk harga teh, mulai dari 35k per 50 gram,”ujar Wiwin.

Wiwin mengaku produk yang dijual sudah ada ijin halal dan PIRT. “Jadi sudah layak untuk dijual,” katanya.

Produk yang dibuat Wiwin ini memiliki banyak keunggulan. “Untu balt salt ini fungsinya meredakan peradangan, nyeri kaki, juga reumatik. Produk ini bagus untuk atlit, terutama atlit sepak bola, setelah berlatih, lalu langsung direndam kakinya akan meredakan nyeri. Kalau di spa itu, biasanya setelah massage, baru berendam dengan garam untuk menetralisir dan melancarkan peredaran darah,” tukas Wiwin.

Untuk produk teh, Wiwin menggunakan bungi asli, seperti bunga mawar, jasmin dan aneka bunga lainnya. “Untuk teh dari bunga ini, sangat bagus dikonsumsi bagi yang punya kelebihan kolesterol, bisa sebagai detoks. Kalau teh dari buah, biasanya saya gunakan jeruk juga apel. Untuk basic, saya menggunakan green tea yang bagus untuk mendetoks kelebihan lemak di dalam tubuh,” tutur Wiwin.

Westjava Mahakaya memiliki motto respect local wisdom and empowering people. Karena itu, dalam setiap produk karya Wiwin ini, ia selalu berusaha menggunakan bahan baku lokal yang diproduksi sendiri. Namun, diolah dengan baik sehingga meningkatkan kualitas produk tersebut.

Photo: IG@westjava_mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya

Tak hanya menjual produk, Wiwin juga membuka kelas pelatihan. Tujuan memberikan pelatihan, karena tujuan mulia Wiwin, yakni mendukung petani dan memberdayakan masyarakat. “Jadi sebisa mungkin, saya membuat pelatihan dengan menaikkan nilai mutu produk sehingga menjadi produk unggulan desa tersebut,” ungkap Wiwin.

Pelatihan yang dilakukan Wiwin secara online dan offline serta untuk personal maupun komunitas.

“Kalau personal itu, jadi sesi private. Dari tahun 2020 sampai sekarang, saya telah melatih kurang lebih 12 owner cafe. Yang saya ajarkan, bagaimana caranya mereka memanfaatkan ampas kopi menjadi produk yang punya nilai tinggi. Untuk komunitas, saya telah melatih berbagai komunitas, instansi dan juga perusahaan,” terang Wiwin.

Dalam pelatihan tersebut, Wiwin tidak hanya membantu seseorang atau pun komunitas menguasai materi yang dilatih, tapi juga mendampinginya. “Misalnya ada yang mau berbisnis, saya akan bantu sebisanya. Karena misi saya, bagaimana caranya membuat petani dan calon UKM itu punya sinergi, jadi produk itu akan terus berjalan dan akan menghasilkan sinergi yang baik,” ujarnya. Lalu apa tantangan terbesar dalam usaha ini? Kendala terbesar dalam usaha ini, terutama untuk petani adalah musim yang fluktuatif. Misalnya sekarang musim hujan, garam akan susah keringnya. Lalu masalah harga. Harga jadi mahal karena biaya transportasi yang jauh, dari Pengandaran ke Jakarta, itu butuh waktu dan juga butuh biaya yang cukup

besar. Dan masalah terbesar adalah perijinan untuk produk wellness itu harus menggunakan ijin BPOM,” terang Wiwin.

Setelah usaha berjalan 4 tahun, apa target yang ingin Wiwin capai? “Saya ingin bisa mempunyai tempat yang menjadi corner hub, di mana produk-produk saya bisa eksis. Selain itu, ada juga tempat pelatihan dan penjualan baik secara online dan offline yang bisa merangkul para petani dan ibu-ibu para calon UKM yang ingin mengembangkan bisnisnya di bidang ini,” tutupnya.

Photo: IG@westjava_mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya
Photo: IG@westjava_mahakaya Photo: IG@westjava_mahakaya

Kabari Digital Magazine

Jembatan Info Indonesia & Amerika

Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 206 klik https://issuu.com/kabari8/ docs/majalah_digital_kabari_ edisi_206_2024

Langganan daftar di KabariGratis.com

Edisi bulan ini:

• Nukila Evanty, Direktur Eksekutif Women Working Group : Ingin Membuat Dunia Lebih Baik Bagi Perempuan dan Kelompok Marjinal

• Pertunjukkan Art Street Wayang Jogja Night Carnival 2024

• Ayleen AZ Rilis Single Mata Genit

• Sejarah Asal Nama Indonesia

• Onde-onde dan Pukis dengan Rasa yang Otentik

• Joemarnie Fare, Founder Lafare Fashion Institute. Ingin Ajarkan Generasi Muda Tentang Wastra Nusantara

• Nikmati Santapan Mewah di High Table

• Meisarah, Owner Noei Craft. Hadirkan Produk Inovatif dan Kreatif Agar Selalu Laris

• Belajar Melukis Topeng Batik Kayu di Desa Wisata Bobung

• Simonross Jewelry, Kreasi Perhiasan Premium dari Lulusan Amerika dengan Keunggulan Detail dan Teknologi 3D

• GKR Bendara, Penghageng Nityabudaya Kraton Yogyakarta : Perempuan Bisa Menulis Narasinya Sendiri

• Cyn Clinic Bekasi: 13 Tahun Konsisten Menjaga Kualitas, Inovasi, dan Hubungan dengan Pelanggan

• Meriahnya Pesta Rakyat Pelantikan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

• Erna Juliana, Fashion Designer dan Owner Zamira Griya Cantik. Tonjolkan Keunggulan, Inovatif dan Variatif

• Jet Set Sasar Kelas Menengah Atas dengan Hadirkan Koper Berkualitas Premium

Combine & Save.

Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.