Majalah Digital Kabari Edisi 202 - 2024

Page 1


Daftar Isi Edisi

DI KABARI MEDIA?

• Majalah Kabari Digital

• Majalah Hidup Sehat

• Majalah Tur Dunia

• Majalah Extra Uang

Disebarkan ke

Lebih dari 27,000 Emails

Hubungi:

Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers

San Francisco : (415) 213-7323

Los Angeles : (562) 383-2100

Jakarta : (021) 4288-6112

Email: sales@kabarinews.com

Balutan Budaya Betawi dalam Fashion

Busana Ramah Lingkungan Pricilla Margie

Ellaya Indonesia Memperkuat Kepercayaan Diri Wanita dalam Modest Fashion

Alicia Charenina Ersonty, Dari Kampus Binus Terjun Bisnis Perhiasan

Dimas Supartono Lanjutkan Warisan Musik Sang Ayah dengan Single “Jujur Saja”

Jessica Sudarta dan Kara Harps Academy Melahirkan Harmoni yang Dinikmati Semua Orang

Inspirasi dan Perjalanan Bisnis Dendeng Balado Uni Etti

Hijacket Membuat Jaket Modis dan Fungsional untuk Wanita Muslimah Modern

Kisah Agung Firdaus, Pengusaha Agrobisnis yang

Sukses Kelola Kebun Melon

Kisah Fourlen Salon dari Garasi Rumah hingga Punya Beberapa Cabang

Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.

Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.

Mengangkat Warisan Budaya Betawi dalam Dunia Fashion, Semarak HUT DKI Jakarta ke-497 di Sarinah menjadi momen istimewa bagi desainer, R. Emma Damayanti, yang dikenal dengan brand “Rumah Betawi”. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Sarinah Dept Store ini, Emma menampilkan koleksi kebaya Encim yang menggambarkan kekayaan budaya Betawi dan semangat warga Jakarta. Simak selengkapnya hanya di cover story.

Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : Semarak HUT DKI ke-497 dalam Balutan Busana Ramah Lingkungan, Kisah Fourlen Salon dari Garasi Rumah hingga Punya Beberapa Cabang , Dimas Supartono Lanjutkan Warisan Musik Sang Ayah dengan Single “Jujur Saja”

Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Alicia Charenina Ersonty, Dari Kampus Binus Terjun Bisnis Perhiasan, Ellaya Indonesia Memperkuat Kepercayaan Diri Wanita dalam Modest Fashion. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 202.

REDAKSI

Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112

Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com

PENERBIT

JOHN OEI

KOMISARIS INDONESIA

OLINA HIMAYANTI

DEWAN PENASIHAT LISA TUNGKA

DIREKTUR UTAMA AMERIKA INDRIATI (VONNY) OEI

DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI

PENULIS

ASBAN NATAWIJAYA

HARRY PRASETYO

PENATA ARTISTIK Yanti bi

VIDEO FANIESYAH

KONTRIBUTOR

STANLEY CHANDRA

RIANA K LIPTAK

ADMINISTRASI

DEWI LIEM

IKLAN DAN PEMASARAN

WEINA TANUWIJAYA

SIRKULASI

PETER ZHAN

Balutan Budaya Betawi dalam Fashion

Kabari

Photo: IG@rumahbetawi_

Semarak HUT DKI Jakarta ke-497 di Sarinah menjadi momen istimewa bagi desainer, R. Emma Damayanti, yang dikenal dengan brand “Rumah Betawi”.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Sarinah Dept Store ini, Emma menampilkan koleksi kebaya Encim yang menggambarkan kekayaan budaya Betawi dan semangat warga Jakarta.

R. Emma Damayanti mempersembahkan 10 desain kebaya yang terinspirasi dari penari Topeng Blantek dan Tanjidor, dua elemen budaya yang selalu hadir dalam perayaan dan acara penting di Jakarta.

“Koleksi yang saya keluarkan untuk fashion show ini filosofinya dari Jakarta tentang penari Topeng Blantek sama Tanjidor,” ujar Emma.

Kedua elemen ini tidak hanya mencerminkan kemeriahan tetapi juga menjadi simbol keunikan budaya Betawi.

Melalui fashion show ini, Emma ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal.

“Dalam fashion show kali ini saya ingin menyampaikan kepada para muda mudi untuk biasakan berbudaya memakai budaya encim yang cantik ini beserta batik Betawi khas DKI Jakarta,” jelas Emma.

Ia berharap kebaya encim dan batik Betawi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari generasi muda.

Koleksi Emma dikenal dengan warna-warna cerah yang mencerminkan kehidupan metropolitan Jakarta yang penuh warna. “Desain saya itu salah satu keunggulannya adalah warna-warna yang cetar, bisa dibilang warnawarna yang ceria,” kata Emma. Warna-warna ini juga terinspirasi dari ondel-ondel, simbol kehidupan Jakarta yang berwarna-warni dan penuh semangat.

Photo: IG@rumahbetawi_

Emma berharap desaindesainnya dapat menginspirasi anak muda untuk berkarya dengan mengangkat budaya lokal. “Harapan saya semoga desain-desain kami ini bisa menginspirasi anak-anak muda, berkarya dengan berbagai jenis kebudayaan di daerah masing-masing,” ungkapnya. Sebagai seorang asli Jakarta, Emma merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan fashion khas DKI Jakarta.

Kecintaan terhadap Kota Kelahiran

Sebagai seorang yang lahir dan besar di Jakarta, Emma memiliki kecintaan mendalam terhadap kotanya. “Kebetulan saya ini kelahiran Jakarta, saya asli orang Jakarta, jadi bagi saya siapa lagi yang bisa mengembangkan fashion khas

DKI Jakarta,” ujarnya. Meskipun usianya tidak lagi muda, semangat Emma untuk terus menciptakan desain yang merefleksikan keindahan Jakarta tidak pernah surut.

Emma memilih nama “Rumah Betawi” untuk brand-nya karena desain-desainnya terinspirasi dari budaya Betawi. Koleksi ini mencakup kebaya encim dan batik Betawi, yang semuanya mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya Jakarta. “Saya menamakan desain saya ini Rumah Betawi karena saya mendesain seluruh khas DKI Jakarta,” jelasnya.

Setiap desain Emma memiliki filosofi yang berkaitan erat dengan budaya Betawi. Misalnya, motif kembang kaca piring yang sering digunakan dalam desainnya. “Kembang kaca piring itu dari zaman nenek moyang saya dulu sangat diagung-agungkan,” tuturnya. Selain itu, Emma juga terinspirasi oleh penari topeng Blantek, sebuah seni tradisional khas Jakarta.

Emma sangat selektif dalam memilih bahan untuk setiap rancangannya. “Batik yang saya buat adalah bahan katun primisima yang super,” katanya. Ia juga menggunakan sutra untuk memenuhi permintaan khusus dari pelanggan yang menginginkan kebaya atau batik dari bahan tersebut.

Sejak memulai usahanya pada tahun 2010, Emma mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan jaringan pertemanan. Ia juga aktif mengikuti berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri, dengan dukungan dari Kementerian

Pariwisata dan Dinas UKM DKI. “Alhamdulillah sudah ke berbagai negara,” ungkapnya.

Emma bercita-cita untuk memiliki gerai di bandara agar dunia dapat mengenal keindahan desain khas Jakarta. “Saya punya cita-cita suatu hari punya gerai di Bandara biar seluruh dunia tahu bahwa Jakarta itu

mempunyai ciri khas desain yang sangat cantik,” harapnya. Ia juga ingin menginspirasi anak muda Jakarta untuk mengembangkan fashion design, melanjutkan upayanya dalam melestarikan budaya Betawi.

Photo: IG@rumahbetawi_ Photo: IG@rumahbetawi_ Photo: IG@rumahbetawi_

Busana Ramah Lingkungan

Pricilla Margie

Dalam rangka memperingati HUT DKI Jakarta ke497, fashion desainer Pricilla Margie menghadirkan koleksi terbarunya dalam sebuah trunk show yang diadakan di Sarinah.

Dengan tema “Gemilang Jakarta untuk Indonesia,” koleksi ini tidak hanya memukau secara visual tetapi juga membawa pesan penting mengenai keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

Pricilla Margie menjelaskan bahwa koleksi yang ditampilkan dalam acara ini sangat terkait dengan upaya menjaga bumi.

“Koleksi yang ditampilkan pada event HUT DKI tahun 2024 ini yakni mengenai Gemilang Jakarta untuk Indonesia. Mengapa saya mengambil tema ini adalah kaitannya dengan bagaimana kita menjaga bumi kita,” ungkap Pricilla.

Inspirasi dari koleksi ini datang dari perempuan dan kekuatan yang mereka miliki. Pricilla Margie selalu berusaha untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama pada poin kelima yaitu kesetaraan gender.

“Saya terinspirasi dengan perempuan-perempuan, semua perempuan itu adalah unik dan punya kekuatan masing-masing,

Kabari

dan saya selalu support SDG point 5 gender equity,” jelasnya.

Filosofi yang ingin disampaikan melalui koleksi ini adalah pentingnya menyelamatkan bumi. Pricilla menggunakan bahan-bahan pewarna alami dan warnawarna earth tone yang terinspirasi dari alam.

“Filosofi yang ingin disampaikan adalah mengenai bagaimana kita menyelamatkan bumi. Koleksi kali ini membawa bahan-bahan pewarna alam dan warnanya juga warna earth tone. Warna alam itu semua terkoneksi juga dengan masalah detail, dan detail itu diambil dari sari pati jagung,” tutur Pricilla.

Keunikan sari pati jagung ini adalah ketika terkena sinar matahari selama lima tahun, bahan ini akan hancur sendiri sehingga tidak mengotori bumi.

Dalam pemilihan bahan, Pricilla memilih batik katun sutera yang merupakan serat organik.

“Kalau untuk bahan sendiri, kita orang Indonesia yang terkenal adalah bahan batik, tapi batiknya adalah katun sutera yang saya gunakan. Kalau untuk bahasa canggihnya sekarang atau terdengar enak adalah serat organik,” kata Pricilla.

Penggunaan bahan ramah lingkungan ini menunjukkan komitmen Pricilla terhadap keberlanjutan dan pelestarian budaya Indonesia.

Pricilla berharap trunk show ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta mengenai pentingnya

pelestarian lingkungan.

“Harapannya bagaimana kita sebagai penduduk Jakarta ikut serta dalam menyelamatkan bumi dan ikut bercampaign mengenai bagaimana kita menyelamatkan bumi kita dalam bentuk berpakaian,” harap Pricilla.

Selain itu, ia juga ingin menekankan bahwa setiap perempuan memiliki kehebatan tersendiri, baik itu ibu rumah tangga maupun ibu pekerja. “Harapan kedua bahwa semua perempuan itu hebat baik ibu rumah tangga, baik ibu pekerja, jadi semua perempuan itu adalah hebat,” tambahnya.

Photo: IG@pricillamargie

Happy Jehan, pecinta fashion yang memulai karirnya sebagai pengusaha F&B, kini menggebrak industri fashion Indonesia dengan brand modest fashion, Ellaya Indonesia.

Berawal dari kecintaannya pada fashion dan keinginan untuk menghadirkan pilihan hijab yang lebih beragam, Happy Jehan menciptakan Ellaya untuk wanita yang ingin tampil percaya diri dan cantik, sesuai dengan arti dari nama “Ellaya.”

Ellaya Indonesia lahir dari hasrat Happy Jehan terhadap dunia fashion dan pengamatannya terhadap ekosistem fashion modest di Indonesia.

“Awalnya saya adalah pecinta fashion, kemudian saya melihat ekosistem fashion di Indonesia, khususnya modest fashion, sangat besar dan saya berpikir untuk bergabung meramaikan industri fashion di Indonesia,” ungkap Happy Jehan.

Dengan semangat untuk berkarya dan bergabung bersama desainer-desainer ternama, Happy Jehan berharap Ellaya dapat maju dan dikenal luas.

Ellaya Indonesia Memperkuat Kepercayaan Diri Wanita dalam Modest Fashion

Sejak didirikan, Ellaya telah menghasilkan berbagai produk fashion, mulai dari hijab, hijab pashmina instan, hijab square, hingga ready-to-wear dan couture.

“Produk Ellaya yang sudah dihasilkan sampai saat ini adalah hijab, hijab pashmina instan, dan hijab square. Ada juga ready-towear dan couture serta beragam aksesories,” kata Happy Jehan.

Salah satu produk unggulan

Ellaya adalah hijab pashmina instan dengan motif monogram yang menjadi ciri khas Ellaya.

“Produk Ellaya yang paling best seller adalah hijab pashmina instan. Saya memberikan pilihan untuk para wanita berhijab dengan motif monogram yang merupakan logo kita, supaya ada pilihan tidak selalu polos,” jelas Happy Jehan.

Produk ini dirancang untuk memberikan pilihan beragam warna

yang dapat dipadu padankan dengan busana polos.

Desain Ellaya tidak hanya mengikuti tren tetapi juga memiliki filosofi khusus yang terinspirasi dari kecintaan Happy Jehan terhadap masakan.

“Desain-desain Ellaya, khususnya yang couture, terinspirasi dari cemilan-cemilan kesukaan di Indonesia,” ungkap Happy Jehan. Misalnya, desain Rafel yang terinspirasi dari sandwich dan dinamakan “Happy Wich.”

Untuk koleksi ready-to-wear, Ellaya mengikuti tren yang sedang berlangsung dan memastikan setiap desain mencerminkan keindahan dan kepercayaan diri.

Untuk memasarkan produknya, Ellaya mengandalkan kombinasi antara online dan offline.

“Untuk teknik marketing, Ellaya lebih banyak di online dan offline. Kami ada di marketplace, Instagram, TikTok, dan berbagai sosial media. Kami juga mengikuti bazar, fashion show, dan acara-acara tertentu,” kata Happy Jehan. Saat ini, fokus Ellaya adalah membangun brand awareness karena sebagai brand baru, mereka masih dalam tahap pengenalan ke publik.

Sejauh ini, Ellaya telah diterima dengan baik oleh kalangan yang

mengenal Happy Jehan. “Ellaya bisa diterima oleh kalangan mulai dari circle saya dulu, mereka happy dengan karya desain-desain saya yang fresh,” kata Happy Jehan.

Meskipun masih baru di industri fashion, Ellaya terus berusaha memperbaiki kekurangan dan memberikan yang terbaik kepada wanita Indonesia agar dapat tampil cantik dan percaya diri.

Ke depan, Happy Jehan memiliki mimpi besar untuk Ellaya. “Saya dari Ellaya punya mimpi yang besar dan sangat banyak, semoga Ellaya tidak hanya dikenal di Indonesia saja tetapi dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia fashion internasional,” tutup Happy Jehan dengan penuh harapan.

Photo: IG@Ellayaindonesia
Photo: IG@Ellayaindonesia
Photo: IG@Ellayaindonesia
Photo: IG@Ellayaindonesia

Alicia Charenina Ersonty, seorang pengusaha

muda asal Minang dan Direktur Yossie Group, telah membuktikan bahwa dedikasi dan pendidikan yang tepat dapat mengubah wajah sebuah bisnis keluarga.

Setelah menyelesaikan studi di Universitas Bina Nusantara (Binus), Alicia langsung mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya untuk mengembangkan usaha perhiasan keluarganya yang berbasis di Cikini Gold Center, Jakarta.

Lulusan program Arsitektur dari Fakultas Teknik Binus ini mengungkapkan bahwa pengetahuan yang diperolehnya selama kuliah, terutama di bidang manajemen dan pemasaran, sangat berkontribusi dalam menyusun strategi pengembangan Yossie Group.

“Saya bersyukur atas ilmu yang saya dapatkan di Binus. Pengetahuan dan keterampilan yang saya pelajari sangat bermanfaat untuk saya terapkan dalam menjalankan bisnis keluarga,” kata Alicia.

Dengan tekad yang kuat, Alicia memanfaatkan setiap pelajaran yang didapatnya untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Dia melihat potensi besar dalam Yossie Group dan bertekad untuk membawa perusahaan ini ke tingkat

Alicia Charenina Ersonty, Dari Kampus Binus

Terjun Bisnis Perhiasan

yang lebih tinggi melalui strategi pemasaran yang efektif dan manajemen yang efisien.

“Saya ingin Yossie Group menjadi salah satu perusahaan perhiasan emas dan berlian terdepan di Indonesia,” ujarnya. Alicia mengarahkan perusahaannya untuk terus berinovasi, memperkenalkan desain-desain baru yang menarik, serta meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

Kisah Alicia menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan ilmu yang memadai, siapa saja bisa mengembangkan usaha keluarga menjadi lebih sukses.

Dedikasi dan semangat yang ditunjukkannya merupakan inspirasi bagi generasi muda yang ingin meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.

“Saya percaya bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan ilmu yang diperoleh, Yossie Group akan mencapai kesuksesan yang gemilang,” tutur Alicia.

Keyakinannya ini tercermin dari berbagai langkah strategis yang diambilnya untuk memastikan perusahaan terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar.

Alicia Charenina Ersonty tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dirinya dan timnya.

Dia berusaha membangun budaya perusahaan yang kuat, di mana setiap anggota tim memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Dengan pendekatan ini, Alicia berharap bisa membawa Yossie Group mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

“Keberhasilan bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi juga tentang membawa perubahan positif bagi orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya.

Pentingnya Perhiasan Berlian Bagi Gen Z

Alicia berbagi pandangan dan data penjualan yang menunjukkan antusiasme tinggi dari kalangan Gen Z terhadap perhiasan berlian.

Menurut Alicia, data penjualan dari 16 store Yossie Jewellery menunjukkan bahwa ketertarikan Gen Z terhadap perhiasan berlian cukup tinggi.

“Banyak dari Gen Z yang datang ke toko untuk melihat model berlian dan melakukan transaksi,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa berlian tidak lagi hanya diminati oleh generasi yang lebih tua, tetapi juga oleh generasi muda yang tertarik pada perhiasan sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Ketika ditanya tentang preferensi utama Gen Z dalam memilih perhiasan berlian, Alicia menjelaskan bahwa desain klasik yang sederhana menjadi favorit mereka.

“Tipe berlian yang disukai generasi muda cenderung berbentuk desain klasik yang sederhana. Gaya tersebut cocok digunakan untuk gaya pakaian seperti apapun,” tambahnya.

Kesederhanaan dan keanggunan desain klasik tampaknya menarik bagi Gen Z, yang menginginkan perhiasan yang versatile dan elegan.

Alicia juga menyoroti bahwa perhiasan berlian memiliki arti penting bagi Gen Z, bukan hanya sebagai simbol status, tetapi juga sebagai aset investasi dan gaya hidup kekinian.

“Perhiasan berlian seringkali diidentikkan dengan mereka yang punya banyak uang. Padahal, banyak juga anak muda yang menyukai berlian. Hal ini selaras dengan perkembangan dunia digital yang menampilkan eksistensi diri,” jelasnya.

Saat ditanya apakah Gen Z lebih memilih perhiasan berlian yang praktis untuk sehari-hari atau khusus untuk acara tertentu, Alicia menjawab bahwa tren saat ini menunjukkan bahwa berlian sudah menjadi bagian dari gaya hidup harian anak muda.

“Saat ini perhiasan berlian bagi anak muda sudah menjadi gaya hidup kekinian yang bisa digunakan untuk mendukung aktivitas harian dan acara tertentu,” katanya. Hal ini menunjukkan fleksibilitas perhiasan berlian dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup Gen Z yang dinamis.

Ketika berbicara tentang jenis perhiasan berlian yang paling disukai, Alicia kembali menegaskan bahwa desain klasik yang sederhana adalah yang paling populer di kalangan Gen Z. Desain ini tampaknya menawarkan keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas, membuatnya pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan perhiasan yang timeless.

Alicia juga menyoroti perubahan perilaku belanja Gen Z, yang lebih kritis dan cenderung memanfaatkan platform digital dalam mencari perhiasan berlian. “Gen Z dalam membeli perhiasan cenderung lebih kritis dan memanfaatkan platform digital untuk mencari tahu perhiasan berlian yang mereka impikan,” ujarnya.

Yossie Jewellery merasakan dampaknya dengan banyaknya Gen Z yang menanyakan perihal berlian melalui berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, dan website mereka. Alicia menambahkan, “Kami lakukan semua itu untuk memberikan rasa nyaman, kepercayaan pelanggan, dan kemudahan dalam memiliki perhiasan berlian.”

Kabari

Dimas Supartono, lahir pada 7 Juni 1983, meneruskan cita-cita mendiang ayahnya, Tono Supartono, dalam industri musik Indonesia.

Sebagai langkah nyata, single “Jujur Saja” ciptaan alm. Tono Supartono kini mulai diputar di berbagai stasiun radio kenamaan di seluruh Indonesia.

Lagu “Jujur Saja” dinyanyikan oleh Ira Batti dengan diiringi dentingan piano dan aransemen musik yang indah dari Andi Rianto. Beberapa stasiun radio di kotakota seperti Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Kediri, Malang, Bali, dan Solo secara rutin memutar lagu ini. Selain itu, video klipnya juga dapat dinikmati di YouTube channel.

“Pastinya saya sangat bahagia dan bangga karya alm. ayah saya yang dilantunkan Ira Batti ini diperdengarkan kepada banyak pendengar di banyak kota, juga ditayangkan di YouTube. Semoga pendengar dan pencinta musik Indonesia bisa menikmati karya beliau yang dilantunkan oleh Ira ini,” ujar Dimas.

Sebagai putra pertama dari dua bersaudara pasangan alm. Tono Supartono dan almh. Upiek Supartono, Dimas merasa senang mendengar karya “Jujur Saja” kembali diputar di radio-radio di berbagai kota di tanah air. Meski disibukkan dengan pekerjaan di bidang properti dan bisnis kuliner, Dimas tidak melupakan warisan musik sang ayah dan tetap melanjutkan kiprah di industri musik.

Dimas menegaskan pentingnya perannya dalam industri musik Indonesia karena minat dan ketertarikannya yang besar terhadap musik lokal yang berkembang pesat dan melahirkan banyak penyanyi baru berbakat.

“Semoga karya ayah saya ini, lewat ‘Jujur Saja’ yang dilantunkan Ira Batti, dapat diterima di hati para penikmat musik Indonesia,” tambah Dimas.

Dimas Supartono Lanjutkan Warisan Musik Sang Ayah dengan

Single “Jujur Saja”

Jessica Sudarta dan Kara Harps

Academy Melahirkan Harmoni

yang Dinikmati Semua Orang

Jessica Sudarta mendirikan Kara Harps Academy dengan tujuan membangun komunitas musik harpa di Surabaya. Terinspirasi oleh komunitas harpa di luar negeri, Jessica merasa terpanggil untuk menghadirkan pengalaman serupa di Indonesia.

“Saya melihat bagaimana harpa dapat menyatukan orang-orang di luar negeri, dan saya ingin mewujudkan hal yang sama di tanah air,” ujarnya.

Berbekal tekad yang kuat, Kara Harps Academy mulai beroperasi tidak hanya di Surabaya tetapi juga melalui kelas daring di berbagai kota di Indonesia. Jessica berharap akademi ini dapat menjadi tempat di mana penggiat harpa dapat bertemu di tempat yang tepat, dengan orang-orang yang tepat, dan pada waktu yang tepat.

“Musik harpa, yang dikenal sebagai alat musik surgawi, harus dapat dinikmati oleh segala kalangan tanpa batasan waktu dan tempat,” tambahnya.

Visi Kara Harps Academy adalah mendidik dan mengarahkan bakat kreatif penggiat musik harpa agar mencapai potensi maksimal mereka.

Photo:

“Kami ingin menjadi tempat di mana setiap individu dapat berkembang dan menemukan bakat terbaik mereka,” kata Jessica.

Misi akademi ini adalah menyediakan ruang belajar dan berkreasi yang kondusif bagi para penggiat musik harpa, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara optimal, baik dalam aspek teknis maupun artistik.

Jessica menekankan pentingnya nilai-nilai inklusivitas dan universalitas musik. “Musik adalah bahasa kasih yang bersifat universal,” jelasnya. Dengan nilai-nilai ini, akademi berkomitmen untuk membuat musik harpa lebih inklusif, sehingga dapat dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali.

Kara Harps Academy menawarkan berbagai program belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap individu. Akademi ini menyediakan kelas privat dan kelompok yang bisa diikuti secara online maupun onsite.

Kurikulum yang disediakan dirancang secara personal, sehingga setiap siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Pendaftaran untuk bergabung dengan Kara Harps Academy dapat dilakukan melalui WhatsApp atau Instagram @karaharps.

Sejak didirikan pada tahun 2021, akademi ini telah mendidik lebih dari 80 pemain harpa di Indonesia, dengan rentang usia dari 3 hingga 85 tahun.

“Kami senang melihat antusiasme yang tinggi dari berbagai kalangan usia,” ujar Jessica. Kara Harps Academy menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung proses belajar para siswa, termasuk personalized curriculums dan instrumen berkualitas tinggi.

Salah satu keunikan Kara Harps Academy adalah komunitas yang dibangunnya. Akademi ini tidak hanya menyediakan program belajar yang berkualitas, tetapi juga menciptakan acara-acara dan kegiatan yang mendukung perkembangan para siswa.

“Kami memiliki program, acara, dan kurikulum yang dirancang untuk membuat belajar menjadi menyenangkan dan mendukung,” jelas Jessica. Keberadaan guru-guru dan staf yang berdedikasi tinggi turut menjadikan Kara Harps Academy sebagai tempat belajar yang istimewa.

Prestasi yang diraih oleh murid-murid Kara Harps Academy menjadi bukti keberhasilan akademi ini dalam mendidik para penggiat musik harpa. Baru-baru ini, dua murid dari Kara Harps Academy berhasil meraih penghargaan di Goldstar Competition di Malaysia dan Korea International Harp Competition. INSPIRATIF

“Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka dan berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi murid-murid lainnya,” kata Jessica.

Musik harpa saat ini semakin banyak digunakan dalam berbagai genre musik, menyesuaikan dengan aransemen dan gubahan lagu.

“Harpa adalah instrumen yang sangat fleksibel dan bisa diterapkan dalam berbagai jenis musik, mulai dari klasik hingga modern,” jelas Jessica. Dengan demikian, musik harpa tidak hanya terbatas pada genre tertentu, tetapi dapat dinikmati oleh berbagai kalangan musik.

Di zaman modern ini, peluang untuk bermain harpa cukup besar. Masih banyak musik harpa atau musik yang menggunakan harpa yang bisa dieksplorasi.

Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar, khususnya di Indonesia di mana harpa belum memiliki cukup banyak penggemar. Melihat perkembangan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, Kara Harps Academy berencana untuk terus mengembangkan diri. Mereka berharap dapat menjadi lebih baik dan terdepan dalam mendidik serta mengarahkan penggiat musik harpa.

1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.

2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.

3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.

4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.

5. Kantor di San Francisco, Los

Angeles (La Habra) dan Jakarta.

6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.

7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).

8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.

Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com

Inspirasi dan Perjalanan Bisnis Dendeng Balado Uni Etti

Rina memulai bisnis

Dendeng Balado Uni Etti dengan tujuan mulia: membantu perekonomian keluarganya. Keputusan ini juga didorong oleh kecintaannya pada dendeng balado, makanan favorit di keluarganya. Rasa cinta pada kuliner khas Sumatera Barat ini menjadi fondasi kuat dalam memulai usaha.

Perjalanan Dendeng Balado Uni Etti dimulai dari langkah sederhana dengan memanfaatkan platform digital. Rina memasarkan produknya melalui GoFood, kemudian merambah ke GrabFood dan Tokopedia. Melalui platformplatform ini, dendeng balado buatannya mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Visi dari Dendeng Balado Uni Etti adalah menyajikan makanan yang enak dan sehat tanpa bahan pengawet. Misinya mencakup penyediaan produk praktis yang

tetap menjaga kualitas tradisional.

Dendeng Balado Uni Etti menawarkan berbagai produk khas Padang, seperti dendeng balado, rendang, dan ayam balado. Setiap produk dibuat dengan resep tradisional yang diwariskan turuntemurun dalam keluarga.

Keunikan Dendeng Balado Uni Etti terletak pada proses produksinya. Cabai yang digunakan dihaluskan secara manual menggunakan cobekan batu asli, tanpa blender. Metode ini menghasilkan cita rasa autentik yang membedakan produk ini dari yang lain di pasaran.

Proses produksi Dendeng Balado Uni Etti dilakukan secara tradisional dan higienis. Produk dikemas dengan kemasan vakum dan disterilisasi dengan suhu tinggi, sehingga tetap awet meski tanpa pengawet kimia. Bahan-bahan yang digunakan selalu segar dan berkualitas.

Kualitas dan keamanan produk

Photo: IG@unietty
Photo: IG@unietty

dijaga dengan ketat. Setiap batch produksi menggunakan bahanbahan segar yang dipasok langsung. Kebersihan dan higienitas selalu menjadi prioritas utama dalam proses produksi.

Target pasar Dendeng Balado Uni Etti meliputi semua kalangan penyuka makanan khas Padang dan balado. Dengan citarasa autentik dan kualitas yang terjamin, produk ini diterima baik oleh berbagai lapisan masyarakat.

Strategi pemasaran yang digunakan berfokus pada penjualan online. Dengan memanfaatkan platform marketplace dan media sosial, Dendeng Balado Uni Etti mampu menjangkau lebih banyak konsumen.

Respon konsumen terhadap Dendeng Balado Uni Etti sangat positif. Review yang banyak dan pelanggan yang terus kembali menjadi bukti bahwa produk ini disukai oleh pasar.

Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis ini adalah ketidakstabilan harga bahan pokok, terutama cabai, serta ketersediaan tenaga kerja yang terampil. Namun, Rina tetap berusaha menjaga kualitas dengan cara-cara tradisional.

Untuk menghadapi persaingan di pasaran, Rina berkomitmen untuk terus memberikan produk terbaik dengan menggunakan bahan segar. Keunikan dalam proses produksi menjadi keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing.

Ke depan, Rina berencana menambah variasi produk dan membuka pickup point baru. Hal ini diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan produk serta mengurangi biaya pengiriman.

Photo: IG@unietty
Photo: IG@unietty
Photo: IG@unietty
Photo: IG@unietty

Hijacket Membuat Jaket Modis dan Fungsional untuk Wanita Muslimah Modern

Hijacket telah menjelma menjadi pionir dalam industri jaket khusus untuk wanita muslimah di Indonesia sejak tahun 2016.

Dengan fokus pada desain yang inovatif dan modis, brand ini tidak hanya menawarkan pilihan busana yang nyaman, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai syar’i yang penting bagi konsumen mereka.

Dalam pernyataan resmi, Dinda, Public Relations Leader Hijacket, menjelaskan visi brand ini yang didedikasikan untuk memberdayakan wanita muslimah melalui busana yang nyaman dan stylish.

“Kami memegang teguh nilai-nilai kualitas, kesederhanaan, dan inklusivitas,” ujar Dinda, menekankan komitmen Hijacket terhadap kepuasan pelanggan dalam aspek desain dan kualitas produknya.

Hijacket tidak hanya mengejar tren fashion, tetapi juga memprioritaskan kepatuhan terhadap prinsipprinsip syar’i dalam desainnya. Dengan model jaket yang cenderung agak panjang, tunic, atau midi, Hijacket telah mengukuhkan posisinya dengan apa yang mereka sebut sebagai “standar ukuran Hijacket.” Ini tidak hanya memenuhi kebutuhan fashion, tetapi juga menjaga

ketertutupan aurat sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.

Keberhasilan Hijacket dalam tampil di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 adalah bukti nyata dedikasi mereka terhadap fashion muslimah yang modis. Ini merupakan langkah signifikan dalam mendapatkan pengakuan atas upaya mereka dalam menghadirkan busana syar’i yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Proses perancangan produk Hijacket dimulai dengan memahami mendalam kebutuhan wanita muslimah, dengan pemilihan bahan yang sesuai untuk iklim tropis di Indonesia. Desain-desainnya tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga kepraktisan dalam

berbagai aktivitas sehari-hari, didukung dengan fitur-fitur seperti saku tersembunyi dan bahan tahan air yang menambah nilai fungsionalitas.

Hijacket telah sukses memperkuat identitas mereknya melalui strategi pemasaran digital yang efektif, terutama melalui media sosial dan kerjasama dengan influencer.

Narasi yang kuat tentang identitas wanita muslimah dan penggunaan testimoni pelanggan telah membantu membangun kepercayaan dan loyalitas terhadap merek ini di kalangan konsumen.

Dengan pandangan ke depannya, Hijacket tidak hanya bermimpi untuk terus berinovasi dan memperluas cakupan pasar di dalam negeri, tetapi

juga aspiresi untuk memasuki pasar global.

Lebih dari sekadar fashion, Hijacket berharap dapat menjadi bagian dari perjalanan spiritual dan pemberdayaan wanita muslimah di seluruh dunia, menjadikan fashion sebagai sarana untuk ekspresi diri yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.

Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?

Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.

Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696

Digital Magazine

Digital Magazine with Video E-News Email

Written Articles in KabariNews.com

Copy & Paste from other Medias

Number of Videos (YouTube)

Number of Video Viewers (YouTube)

Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar

Livestream Social Media

Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika

KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com

Agung Firdaus, seorang pengusaha agrobisnis, memulai perjalanan berkebun melon dengan terinspirasi dari temannya yang telah sukses mengelola kebun melon di sekitar Jakarta dan Jonggol.

“Saya melihat potensinya cukup bagus dan ikut pelatihan perkebunan melon hidroponik, termasuk cara meracik nutrisi menggunakan pupuk kimia,” ujar Agung.

Awalnya, Agung mencoba menanam melon di atap rumahnya, dan hasilnya menarik perhatian tetangga serta pejabat setempat. Kesuksesan kecil ini memberikan keyakinan bagi Agung untuk mengembangkan bisnis kebun melon.

Sebelum memutuskan untuk fokus pada melon, Agung melakukan riset terhadap berbagai tanaman dan

Kisah Agung Firdaus, Pengusaha Agrobisnis yang

Sukses Kelola Kebun Melon

Kabari

potensi ekonominya.

“Dari riset yang saya lakukan, melon adalah tanaman yang paling produktif untuk dataran rendah dan harganya stabil, terutama untuk melon hidroponik premium,” kata Agung.

Dalam satu greenhouse (GH) seluas 300 meter persegi, idealnya bisa ditanam hingga 900 batang melon, namun saat musim hujan jumlahnya berkurang setengahnya. Agung menargetkan produksi melon mencapai 1 hingga 1,5 ton, meski saat ini hasilnya masih di bawah target karena beberapa kendala teknis.

Agung mengakui bahwa memulai usaha kebun melon penuh dengan tantangan. “Tantangan pertama

adalah membangun greenhouse yang memerlukan modal besar, meski saat ini kita baru menggunakan bahan bambu,” jelas Agung.

Tantangan berikutnya adalah mendapatkan bibit berkualitas dengan harga terjangkau. Bibit melon premium bisa mencapai 2 hingga 3 juta rupiah per 1000 pack. Selain itu, perawatan melon membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih dan intensif.

Saat ini, Agung memiliki dua greenhouse dan panen setiap 1,5 bulan sekali. Namun, permintaan dari distributor buah yang membutuhkan

suplai mingguan mendorong Agung untuk memperluas usahanya.

“Idealnya, kita harus punya lebih dari 5 greenhouse dan satu tempat nurseri untuk penyemaian agar lebih efisien,” kata Agung. Untuk memenuhi permintaan, Agung berencana menjalin kemitraan dengan petani lain, serta membuka wisata petik melon.

“Dengan wisata petik melon, kita bisa meningkatkan nilai produksi dan menjual langsung ke konsumen dengan harga lebih baik,” tambahnya.

Photo: IG@nusako.id

Kisah Fourlen Salon dari

Garasi Rumah hingga

Punya Beberapa Cabang

Di tengah tantangan dan rintangan, Fourlen Diana telah berhasil mengembangkan Fourlen Salon menjadi salah satu salon wanita terkemuka.

Berawal dari garasi rumahnya pada tahun 2000, Fourlen Diana memutuskan untuk mendirikan salon sendiri setelah tidak mendapatkan izin dari suaminya untuk bekerja di salon lain. Kini, Fourlen Salon telah memiliki empat cabang yang tersebar di Pondok Cabe, Legoso, Pamulang, dan Vila Inti Persada.

Memulai usahanya dari nol, Fourlen Diana memulai bisnis salon dari garasi rumah. Seiring dengan berjalannya waktu dan respon positif dari pelanggan, ia membuka cabang kedua pada tahun 2004.

“Respon yang kami terima sangat baik, sehingga pada tahun 2007 kami membuka cabang ketiga,” ungkap Fourlen Diana. Hingga saat ini, Fourlen Salon telah berdiri dengan empat cabang yang khusus melayani wanita.

Fourlen Salon memiliki misi untuk membantu wanita merawat diri dan menjaga penampilan agar selalu terlihat rapi dan menarik. “Kami ingin para wanita merasa aman dan nyaman ketika merawat diri di salon kami,” kata Diana.

Fokus utama Fourlen Salon

adalah perawatan rambut, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka juga merambah ke perawatan tubuh, make-up, perawatan pernikahan, dan lembaga pelatihan.

Salah satu keunggulan Fourlen Salon adalah layanan manicure dan pedicure yang menjadi favorit pelanggan.

“Manicure dan pedicure kami adalah best seller,” ungkap Diana. Selain itu, layanan make-up juga sangat diminati, dengan pelanggan yang datang hampir setiap hari.

Fourlen Salon juga menawarkan berbagai layanan lain seperti pijat, lulur, sauna, perawatan rambut, dan pewarnaan rambut.

Salah satu layanan yang sedang booming adalah Blow Permanent, yang populer di kalangan anak muda Gen Z. Gaya rambut Korea seperti lurus natural, loose wave, curly natural, dan keriting yang tidak ketat menjadi tren.

“Blow Permanent menggunakan produk Makarizo dan L’oreal yang telah kami gunakan selama 25 tahun,” jelas Diana. Proses ini memakan waktu sekitar tiga jam dan menghasilkan rambut yang terlihat ringan dan natural.

Fourlen Salon juga bangga menggunakan produk-produk lokal berkualitas tinggi. Untuk layanan bulu mata, mereka menggunakan

brand lokal dari Purbalingga.

“Untuk skincare, kami mengambil produk dari Puspita Martha, dan Heritage Spa menggunakan produk dari Mustika Ratu,” ungkap Diana. Produk-produk dalam negeri ini banyak disenangi oleh pelanggan dibandingkan produk luar negeri.

Fourlen Salon menawarkan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

“Pelayanan kami berbeda antara anak muda dan ibu-ibu,” kata Diana.

Anak muda lebih sering memesan layanan make-up untuk acara seperti wisuda, pesta, dan pernikahan, sementara ibu-ibu lebih banyak memilih layanan pijat dan perawatan tubuh.

Layanan make-up di Fourlen Salon mencakup berbagai acara, dari pertemuan biasa hingga pernikahan. Harga make-up harian berkisar di angka 300 ribu, sementara untuk pernikahan bisa mencapai 2 juta.

Selain itu, Fourlen Salon juga menyediakan layanan Wedding Organization sejak tahun 2004, dengan vendor yang lengkap sejak 2007. “Kami mengutamakan konsultasi dengan calon pengantin untuk menyesuaikan bujet dan kebutuhan mereka,” jelas Diana.

Untuk rencana ke depan, Fourlen Salon berfokus pada pengembangan layanan Blow Permanent dengan inovasi pewarnaan artistik. Meskipun saat ini belum ada rencana untuk membuka cabang baru, Fourlen Diana tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi di masa depan.

“Kami tetap fokus pada pelayanan yang ada sekarang, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang baru di masa depan,” ungkapnya.

Kabari Digital Magazine

Jembatan Info Indonesia & Amerika

Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 201

klik https://issuu.com/kabari8/ docs/majalah_digital_kabari_edisi_201_-_2024

Langganan daftar di KabariGratis.com

Edisi bulan ini:

• Perjalanan Hidup dan Perjuangan Sandyawan Sumardi

• Mengangkat Kecantikan Alami Bersama Edita Rianti Anastasia, Pendiri Edith House

• Kisah Tanti Damayanti, Penyintas Lupus yang Suka Dance dan Menginspirasi

• Menggali Kisah Sukses Devi Pratiwi, Pendiri JimsHoney Jakarta

• Membangun Masa Depan Hijau, Kisah Inspiratif East Java & Co dalam Keberlanjutan

• Membangun Pendidikan Indonesia yang Berkelanjutan, Refleksi dan Harapan Dr. Adjat Wiratama, M.Pd

• Laufey Hipnotis Penonton di Java Jazz Festival 2024

• Inspirasi Ramantha Kitchen yang Menghadirkan Keberagaman Rasa dari Sulawesi Utara

• Animator Indonesia Ini Berperan Penting dalam Menciptakan She-Hulk, Hawkeye, dan Kingdom of ‘Apes’

• Mengangkat Warisan Budaya Betawi dalam Dunia Fashion

Combine & Save.

Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.