












KAbArI MedIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000
Emails Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
Hubungi:
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
08 Marthino Lio - Sosok Di Balik Pemeran Sultan Agung Muda
12 Lukman Sardi - Reka Ulang Sejarah Lewat Seni Peran
16 Mengurangi Angka Putus Sekolah, Nezatullah
Ramadhan Dirikan Nara Kreatif
20 ROMA - Medium Nostalgia Seorang Alfonso Cuaron
24
Safe Work Petrok - Inovasi Sepatu Terapi Stroke
Dengan Simultan Tens
28 Ini Makna Hari Ibu Bagi Titiek Puspa
30 Dorong Pendidikan Indonesia, Kader Ini
Berjuang Untuk Pendidiakan yang Lebih Maju
34 Keturunan Asia Banjiri Nominasi Golden Globes 2019
38 Shang-Chi, Marvel Studio Siapkan Film Pertama
Dengan Superhero Asia
40 Google Perkenalkan Maria Walanda Maramis
Kepada Dunia Lewat Fitur Doodle
42 Kembang Api Tahun Baru
44 Cerita Perayaan Natal
48 Film Milly dan Mamet Angkat Konflik Keluarga Muda dan Komedi
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kami sehingga di awal tahun 2019 ini kami masih mendapat kesempatan untuk terus berkarya menyampaikan informasi sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Beragam artikel menarik akan kami suguhkan kepada para pembaca Kabari yang setia. Artikel menarik yang patut anda simak seperti profil Marthino Lio, seorang aktor pemeran Sultan Agung Muda, simak kisahnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menyuguhkan informasi yang tak kalah menarik, seperti kisah seorang anak muda yang memperjuangkan anak putus sekolah di Jakarta, Nara Kreatif. Simak kisahnya hanya di rubrik kisah.
Dan juga tak ketinggalan suguhan hiburan seperti Shangchi, Marvel Studio Siapkan Film Pertama dengan Superhero Asia, lalu ada Lukman Sardi aktor senior tanah air, pada awal dekade ini, Lukman didaulat oleh Hanung Bramantyo untuk memerankan K.H. Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah Ragam artikel lainnya melengkapi suasana akhir tahun juga ada Eyang Titiek Puspa yang memaknai hari ibu, dan juga ada cerita perayaan natal serta perayaan sambut tahun baru dengan makna kembang api.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat
1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta
Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510
Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak
stanley chandra yanuar aZis luluk Friedland
administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter Zhang
Berkat dukungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia dan UCLA Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Dapoer Kita Productions kembali menghadirkan Los Angeles Indonesian Film Festival (LAIFF) tahun ini yang menampilkan film drama kolosal Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Selain pemutaran film, LAIFF 2018 juga menghadirkan forum diskusi dengan pembicara aktor Marthino Lio sebagai pemeran Sultan Agung Muda dan Lukman Sardi sebagai pemeran Tumenggung Notoprodjo dalam karya layar lebar tersebut.
Belajar Dari r aDen
Mas r angsang
Mengawali karirnya sebagai model, nama seorang Marthino Lio mulai dikenal di seantero dunia hiburan Tanah Air sejak menjadi partner duet Melly Goeslaw dalam soundtrack film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) yang berjudul Ratusan Purnama. Dalam film terbarunya yang berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta, sutradara besar Hanung Bramantyo mendaulat aktor bernama lengkap Guiliano Marthino Lio ini untuk memainkan sosok Raden Mas Rangsang alias Sultan Agung muda. Setelah berhasil melalui
proses casting, Lio mengikuti arahan-arahan acting coach melalui serangkaian workshop untuk mempersiapkan karakternya sebagai seorang Raden Mas Rangsang. Saat mendalami karakternya, ia mengaku semakin kagum pada sosok yang diperankannya, terutama saat Sultan Agung dihadapkan pada benturan antara apa yang ditugaskan kepadanya (sebagai Raja) versus apa yang ia cita-citakan (sebagai Ulama). Ketika disinggung mengenai ritual, Lio mengaku tidak ada yang khusus selain mengunjungi Kompleks Pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri untuk berziarah ke makam Sultan Agung Hanyokrokusumo sekaligus memohon restu sebelum
syuting dimulai. Sebagai eksekutif produser sekaligus penulis skenario film Sultan Agung, BRA Mooryati Soedibyo sempat memberi wejangan kepada aktor kelahiran Surabaya itu agar dirinya selalu tampil tegap dan gagah selama memerankan Sang Raja Mataram. Sementara itu, Hanung Bramantyo sebagai sutradara hanya berpesan agar ia ikhlas dalam melakoni segala proses dalam aktingnya.
Dalam film drama kolosal ini, Lio memerankan karakter Sultan Agung muda hingga dimahkotai sebagai Raja Mataram. Selanjutnya, peran Sultan Agung dibawakan oleh aktor Ario Bayu sampai pada penghujung film tersebut. Menurut Lio, ia pada dasarnya memiliki banyak persamaan sifat dan perilaku dengan Bayu selain
juga kemiripan wajah. Aktor berusia 29 tahun itu mengaku tidak ada yang ia persiapkan secara khusus dengan Bayu untuk menyelaraskan karakter Sultan Agung muda dan dewasa dalam film tersebut.
Beranjak dari pengalamannya, ia menilai tantangan terbesar yang dihadapinya dalam projek ini adalah saat dirinya memutuskan untuk tidak mengonsumsi daging selama proses syuting berlangsung demi mengilhami karakter yang diperankannya. “Raden Mas Rangsang itu ingin menjadi seorang Brahmana (alim ulama). Aku sempat baca seorang Brahmana itu tidak membunuh dan tidak makan daging. Hanya makan tumbuh-tumbuhan,” pungkasnya. Ia pun mengaku belajar banyak keterampilan baru dari proses pembuatan film tersebut, seperti halnya berkuda, memanah, menari, menyanyikan lagu Jawa (nembang).
~ MengenAng
DeDDy SutoMo ~
Dalam film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta, Marthino Lio kerap berbagi layar dengan aktor Deddy Sutomo yang berperan sebagai guru Sultan Agung muda yang bernama Ki Jejer. Sebagaimana diberitakan, Deddy meninggal dunia dalam usia 78 tahun sebelum film terakhir yang dibintanginya tersebut sempat tayang di bioskop. Kepada Kabari News, Lio mengaku memiliki pengalaman bekerja yang sangat berkesan dengan Deddy Sutomo. Ia pun bermaksud untuk meneladani jejak sang aktor kawakan yang tidak pernah mengeluh meskipun menghadapi tantangan yang tidak mudah sekalipun.(Kabari1007)
Memerankan tokoh-tokoh besar sejarah
Indonesia dalam film bukan lagi sebuah pekerjaan baru bagi seorang Lukman Sardi. Pada awal dekade ini, Lukman didaulat oleh Hanung Bramantyo untuk memerankan K.H. Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah. Tiga tahun kemudian, ia kembali diberi kepercayaan untuk memerankan seorang tokoh besar dalam perjalanan bangsa Indonesia sebagai Wakil Presiden RI pertama, Drs. Mohammad Hatta, dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka. Selain Hanung, ada juga sutradara Viva Westi yang pernah menunjuknya untuk menjadi tokoh pejuang kemerdekaan Yusuf Ronodipuro dalam film besutannya yang berjudul Jendral Soedirman. Film bernuansa sejarah sering kali berada di persimpangan antara fakta dan fiktif. Publik dan pengamat pun tak segan merespons fenomena tersebut. Menanggapi isu tentang kebenaran sejarah dan kebenaran film, Lukman mengatakan bahwa kebenaran tersebut hakikatnya bersifat relatif dari perspektif mana seorang memandangnya. “Film itu merupakan sebuah interpretasi. Bagaimana seorang Hanung menginterpretasikan sejarah Sultan Agung, tentunya bisa jadi berbeda dengan sutradara lain. Tetapi itu sebuah hal yang sah dalam sebuah film,” ujarnya merespons pro-kontra yang kerap muncul.
Cinta karya Hanung Bramantyo, Lukman mengambil peran sebagai Tumenggung Notoprodjo. Di samping melewati proses reading dan workshop yang lumrah dilakukan, ia melakukan riset yang lebih detail melalui proses membaca buku-buku dan berkonsultasi dengan
Potret seorang Tumenggung notoprodjo
Dalam film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan,
beberapa narasumber. Tumenggung Notoprodjo dikisahkan sebagai paman Sultan Agung. Pada kesempatan wawancara dengan Kabari News di Los Angeles, Lukman mengatakan bahwa karakter yang diperankannya tersebut sebenarnya
terinspirasi dari salah satu tokoh yang dekat dengan Sultan Agung, hanya saja namanya diubah dalam film ini untuk menghindari polemik di kalangan keturunan dan kerabat Kerajaan Mataram. Menurutnya, Notoprodjo merupakan seseorang yang sangat dekat dengan Sultan Agung tetapi di sisi lain ia memiliki perbedaan pendapat dengan Sang Raja. Aktor kelahiran Jakarta 47 tahun silam ini juga sempat berdiskusi dengan Hanung untuk mengetahui lebih jauh tentang visi yang akan dibawa oleh sang sutradara untuk tokoh kontroversial tersebut.
Film Sultan Agung menandakan kesekian kalinya Lukman berkolaborasi dengan sutradara Hanung Bramantyo. Ia menilai Hanung merupakan seorang sutradara yang dapat diajak berdiskusi. “Buat saya, Hanung adalah orang yang sangat brilliant dalam sisi membuat drama. Ia mempunyai kekuatan dalam membuat scene-scene dramatik yang sehingga dalam sebuah film itu menjadi sebuah kekuatan sekaligus mempunyai visi yang kuat dalam pencapaian film itu sendiri,” ujarnya menjelaskan.
Masa Depan Perfilman indonesia…
Sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI), Lukman menilai perkembangan perfilman Indonesia sudah sangat baik secara kuantitas, terbukti dari hampir 200 judul film Indonesia yang dirilis di pasaran tahun ini. “Berbicara Festival Film Indonesia, tentu tujuannya untuk film yang berkualitas. Film berkualitas itu bukan hanya milik orang film tetapi bagaimana dari FFI
ingin masyarakat memahami film yang berkualitas itu seperti apa,” ungkapnya kepada Kabari News. Ia lantas mencontohkan beberapa film Indonesia yang dimaksudnya, seperti Marlina, Sekala Niskala, Sultan Agung, dan Aruna Dan Lidahnya. Lebih jauh, peraih penghargaan FFI 2007 untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik tersebut berharap agar ke depan film Indonesia dapat terus berpacu untuk meningkatkan kualitasnya dan memberi warna pada industri perfilman dunia, terutama melalui potensi kekayaan narasi di Indonesia.
Lukman juga dikenal sebagai putra tunggal dari violinis legendaris Idris Sardi. Pada saat baru memasuki dunia hiburan Tanah Air, ia mengaku hidup di bawah bayang-bayang ayahandanya tidaklah mudah dan cukup menjadi beban bagi dirinya. Ia pun tak jarang dibandingkan dengan sosok sang maestro biola. “Nama besar itu tidak bisa saya hilangkan. Ada hal-hal yang saya bisa terbantu (olehnya) tetapi juga ada hal-hal yang
bisa memotivasi saya untuk menjadi lebih baik. Pada perjalanan saya saat ini, itu sudah tidak menjadi beban tetapi tugas saya tetap menjaga nama baik itu,” jelasnya.
Sebagai seorang anak, Lukman menilai Idris Sardi merupakan sosok ayah yang keras. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa ajaran ayahandanya tentang komitmen, tanggung jawab, dan kedisplinan tersebut tidak saja bermanfaat, melainkan juga membuat dirinya tetap eksis di dunia perfilman Indonesia. Sebagai seniman, Idris Sardi juga meninggalkan pesan kepada putranya untuk selalu rendah hati dan tidak sombong karena ia berpandangan bahwa tidak ada yang nomor satu dalam bidang seni sebab interpretasi setiap orang yang berbeda-beda pada suatu karya. (Kabari1007)
Nara Kreatif merupakan kewirausahaan sosial yang memberdayakan sampah kertas menjadi barang bernilai guna tinggi. Mengubah yang Tidak Bernilai Menjadi Bernilai adalah semangatnya. Tak hanya berfokus pada masalah pengelolaan sampah kertas, tetapi juga berfokus pada permasalahan sosial.
Banyaknya anak-anak jalanan dan anak-anak yang berkebutuhan khusus yang kurang beruntung dan putus sekolah, tercetuslah di benak Nezatullah Ramadhan untuk mendapatkan solusi pada permasalahan sosial tersebut.
Berangkat dari rasa keprihatinan Neza, pada tahun 2012 Nara Kreatif resmi didirikan, yang kala itu Neza masih menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta.
“Pada saat itu kami terpikirkan,
ada rasa keprihatinan dan juga rasa ingin tahu kenapa kok semakin banyak anak-anak jalanan dan anakanak putus sekolah, sedangkan yang kita ketahui pertama di Jakarta sendiri sebagai ibu kota negara mestinya program pendidikan ini sudah menjadi suatu prioritas buat pemerintah dan tapi nyatanya saat ini masih banyak ditemui anak putus sekolah dan juga anak jalanan,” ungkap Neza saat wawancara bersama Kabari di kantor Nara Kreatif di kawasan Jakarta Timur.
Berbekal dari modal program mahasiswa wirausaha di kampusnya, Neza bersama temannya memutuskan untuk melanjutkan program wirausaha tersebut.
“Akhirnya saya putuskan dimana waktu itu saya bersama teman-teman mendapati program mahasiswa wirausaha yang kala itu tetap kami
jalankan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Neza mengatakan, “Dari situlah akhirnya kami terpikirkan bagaimana caranya kami bisa merelokasikan anak-anak di jalan itu dengan kegiatan yang lebih baik lagi yaitu kami tawarkan mereka membuat kertas daur ulang,” katanya.
Tak mudah bagi Neza mendirikan yayasan sosial ini, ia bersama teman-temannya harus berjuang turun ke jalan untuk mendapati anak jalanan dan putus sekolah.
Selain itu, Neza juga mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku ketika memproduksi kertas daur ulang. “Karena yang namanya kertas koran dan kardus biasanya selama ini oleh masyarakat itu dijual, otomatis secara ekonomi itu sudah
menjadi suatu tantangan bagi kami, bagaimana kami bisa membelinya,” ujar Neza.
Menurut dia, tantangan terbesarnya adalah ketika kertas daur ulang hasil karya anak-anak tidak bisa dijual karena masih jauh dari standar.
Saat Nara Kreatif baru berjalan, lanjut dia, belum banyak orang mengenal yang namanya produk recycle atau produk go green. Dengan tantangan tersebut, pada akhirnya, Neza menemukan solusi dengan berkampanye mensosialisasikan mengenai manfaat produk daur ulang.
Fokus mengurangi angka putus sekolah, Nara Kreatif memberikan program sekolah kejar paket yakni kegiatan belajar mengajar yang dibagi dengan tiga kelas yaitu Paket A, B dan C. selain itu, Nara juga memiliki program asrama untuk anak asuh yang jumlahnya kurang
lebih 30 anak.
“Kami juga punya titiktitik dimana memang ingin kami kembangkan dari sisi pemberdayaannya dan selain itu adalah penjualan produk dimana hasil dari project itu untuk menghidupi kegiatan sosial. Kurang lebih ada enam titik kegiatan pendidikan belajar mengajar nara kreatif,” ungkap Neza.
Yayasan sosial ini memiliki kemajuan yang cukup pesat, anak didiknya semakin bertambah hingga 400 orang yang mengikuti sekolah kejar paket di Nara Kreatif. Selain itu, ada 150 anak sudah mendapat ijazah, dan 10 orang telah disalurkan bekerja di mitra Nara, serta ada 10 orang yang sudah mendapat modal dari Nara dan 8 orang masuk perguruan tinggi.
“Untuk perkembangan anak asuh sendiri pastinya untuk anak yang tinggal di sini mereka bisa menjadi panutan buat temantemannya, yang pastinya ini bisa menjadi contoh buat keluarga kecilnya juga,” ujar Nara.
Neza memiliki mimpinya di tahun 2033 bisa memfasilitasi serta mengurangi tiga juta anak putus sekolah.
“Mereka bisa menjadi lulusan ataupun kita bisa mencetak anakanak tersebut yang dimana bisa diterima oleh masyarakat dan pastinya mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang sekiranya bisa membuat kehidupan mereka jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.
Bagi Neza, perjuangan yang telah dicapainya mendirikan Nara Kreatif adalah bisa mendapati keluarga – keluarga baru serta memberi manfaat hidupnya jauh lebih baik. (Kabari1008)
Gaung film ROMA telah terdengar sejak film tersebut diputar di beberapa festival film internasional, terutama setelah berhasil meraih penghargaan utama Golden Lion Award di Venice Film Festival. Perkembangan terakhir bahkan menunjukkan bahwa karya layar lebar yang disutradarai oleh Alfonso Cuaron ini mampu menembus nominasi Golden Globes and Piala Oscar 2019 untuk kategori Film Bahasa Asing Terbaik.
Belum lama ini, tim Netflix mengundang para praktisi Hollywood untuk menghadiri acara ROMA Experience Day. Dalam acara tersebut, hadirin diajak untuk mendengar presentasi Alfonso Cuaron dan timnya sekaligus mengunjungi pameran set film tersebut. Berikut beberapa fakta menarik mengenai ROMA sebagaimana dipaparkan oleh Alfonso pada kesempatan tersebut:
• Italia Meksiko
Judul film tersebut diambil dari nama distrik Colonia Roma di Kota Meksiko, sebuah daerah di mana seorang Alfonso Cuaron berasal. Mengambil latar awal tahun 1970an, karya layar lebar tersebut tidak lain merupakan sebuah semi-autobiografi Alfonso Cuaron.
• untuk Libo
Alfonso mendedikasikan ROMA untuk seorang wanita bernama Libo, seorang penjaga anak dan
pembantu rumah tangga yang menginspirasi sosok Cleo dalam film ini. Oleh karena itu, film tersebut mengikuti kehidupan Cleo selain juga menampilkan perjalanan Alfonso kecil yang tumbuh dewasa di sebuah keluarga kelas menengah dalam komunitas Kota Meksiko.
• Projek Impian
Keinginan Alfonso untuk memproyeksikan idenya tentang ROMA pada sebuah layar lebar telah tercetus sejak 16 tahun silam. Namun demikian, ia terpaksa harus mengubur keinginannya tersebut hingga ia meraih sukses sebagai sutradara kenamaan Hollywood melalui film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Children of Men, dan Gravity. Ia bahkan berhasil membawa pulang Piala Oscar pada tahun 2014 dan menjadi sutradara Latin pertama yang meraih penghargaan tersebut.
• Multi Peran
Begitu spesialnya projek ini, sampai-sampai seorang legenda Hollywood yang bernama Alfonso Cuaron rela turun gunung sebagai produser, sutradara, penulis, editor, sekaligus sinematografer film tersebut.
• Hitam Putih
Berbeda dengan film-filmnya yang terdahulu, ROMA tampil dalam format hitam putih. Dalam presentasinya pada perhelatan ROMA Experience Day di LA baru-baru
ini, Alfonso mengungkapkan bahwa ia menyajikan film hitam putih kontemporer dengan tujuan membuat film moderen tentang sebuah kisah masa lalu.
• tanpa Skenario
Sebelum memulai proses syuting, Alfonso mengambil sebuah keputusan yang tidak lumrah yaitu tidak membagikan naskah skenario kepada siapa pun, termasuk para pemeran dan kru. Sebagai gantinya, ia hanya memberi memo untuk dialog para pemeran dan instruksi verbal untuk memberi konteks pada setiap adegan. Melalui pendekatan tersebut, Alfonso mengaku ingin mendapatkan reaksi autentik dari para pemeran dan melihat sebuah keindahan dalam kekacauan (beauty in chaos).
• tanpa Konsultasi
Selama 25 tahun terakhir, Alfonso selalu memulai
projeknya dengan sebuah ritual, yakni berdiskusi dengan 2 sahabat dekatnya, sesama sutradara Guillermo del Toro dan Alejandro Gonzalez Inarritu. Namun, ia tidak melakukan ritual itu saat menyempurnakan visi untuk film ROMA karena ia tidak mau ada pihak manapun yang mencoba untuk menebak naluri bawah sadarnya dan mengalihkan perhatiannya dari esensi film tersebut.
• tantangan terbesar
Menurut Alfonso, tantangan terbesar yang dihadapinya dalam proses syuting yang memakan waktu selama 108 hari tersebut justru muncul pada adegan yang terlihat sederhana. Ia lantas mencontohkan betapa rumitnya persiapan syuting adegan di mana Cleo tampak mematikan lampu di berbagai sudut rumah. Pihaknya mengaku harus mempersiapkan 45 posisi kamera yang berbeda demi mendapatkan gambar yang sempurna dan tidak terkesan sepotong-sepotong.(Kabari1007)
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Facebook Subscribers:
Ikut Kabari Amerika
Kabari Magazine
Urban Kabari (English)
KabariNews.com in Ranking.com
KabariNews.com in Alexa.com
Berawal dari keprihatinan melihat penderita stroke yang antri untuk berobat dan seringkali penderita stroke harus melewati puluhan kali proses rehabilitasi yang menghabiskan waktu dan tenaga, menjadi inspirasi bagi dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes, dosen Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) meneliti sepatu yang dapat
membantu rehabilitasi penderita stroke dimana dan kapan saja.
Dokter muda berhijab ini, menggandeng Muhammad
Amin Jundi, Tenant alumni dari jurusan Teknik Otomasi PPNS untuk meneliti sebuah alat untuk membantu penderita stroke yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Dari hasil penelitian itulah, terciptalah Safe Work Petrok
(SWP), sepatu yang diklaim pertama kali di dunia dengan Simultan Tens. Prinsip kerja Safe Work Petrok ini, terdapat alat Tens (Trans Electrical Nerve Simulation) yang diletakan di bagian dasar sepatu atau sol sepatu untuk merangsang syaraf secara retmik di telapak kaki dan bagian tendon Achilles di sebelah belakang. Syaraf-syaraf yang dirangsang adalah yang kecil, yang berhubungan dengan otot-otot dan sendi di kaki.
“Di dunia alat ini tidak pernah diproduksi simultan pada satu alat”, ujar dr. Am saat ditemui Kabari di Lobby Poltek PPNS, Kamis (20/12).
Selain penderita stroke, sepatu ini bisa digunakan bagi lansia dan orang yang memiliki masalah otot dan pesendian kaki. Dan bagi penggunanya akan merasakan sensasi kesemutan pada kaki saat menggunakan sepatu ini.
“Dari pemeriksaan dan monitoring penderita yang sudah menggunakan alat ini, ditemukan kenaikan satu level Range of Motion atau ROM dari kaki. Asalkan harus terapi dan latihan setiap hari,” ungkap dr. Am.
Saat ditanya terkait dengan pendanaan, dr. Am menjawab, untuk dana penelitiannya hingga pada tingkat produksi sepatu ini, kami mendapat dana hibah pendanaan
melalui program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan selama 2 tahun berturut-turut melalui inkubator bisnis PPNS.
Produk ini dikembangkan melalui program PPBT, diharapkan menjadi produk komersial yang dibeli dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan proses pengembangan produk terus dilakukan agar makin sesuai kebutuhan.
Sementara itu Muhammad Amin Jundi menambahkan, pada awalnya kami sempat menjumpai beberapa hambatan dalam memproduksi sepatu ini, salah satunya bahan baku yang harus impor dan selain dari pengrajin sepatu itu sendiri. Desain dan hasil produksi tidak sesuai yang diharapkan.
Namun, lanjut Amin sapaan akrabnya, lambat laun bisa kami atasi, dan pengrajin sepatu sudah memahami keinginan kami. Karena kami tidak hanya menonjolkan desain dan teknologi saja, tapi juga kualitas.
“Soal desain sepatu, memang kami lebih banyak ke desain sepatu wanita dengan warna yang sesuai pre order dengan menggunakan tombol auto on off,” tutur Amin.
Jika baterai sepatu habis, maka bisa diisi ulang atau dicharge kembali seperti handphone. Amin menuturkan, sampai saat ini sudah terjual 104 pasang sepatu SWP kulit mulai dari harga Rp. 2,2 juta hingga Rp. 3,5 juta per pasang. (Kabari1003)
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 141 klik http://bit.ly/Kabari141
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Yoshi Sudarso - Malang Melintang di Antara Hollywood dan Dunia Perfilman Indonesia
• Film Buffalo Boys Jadi Utusan Singapura di Piala Oscar 2019
• Sonia Fergina Citra, Wakil Indonesia di Ajang Miss Universe 2018
• Jesica Yap – Calon Komposer Asal Indonesia Raih Penghargaan di HMMA
• Bali: Beats of Paradise – TayangPerdana di Los Angeles
• Berkat Dukungan Julia dan Ken Gouw, Tiga Mahasiswa UCLA Dalami Bahasa dan Budaya di Bali
• Rupiah Mata Uang Ramah Difabel Sejak 2004
• Berlibur di Musim Dingin Pilih Tempat Yang Pas!
• Nikmatnya Rujak Selingkuh Bu Yati dan Soto Khas Sumenep
• Ian’s Bistro Hadirkan Aneka Menu Nusantara dan Western
• Chicken Stuffing Ala Ian’s Bistro
Ibu memiliki peran penting dalam sebuah keluarga untuka menjaga keseimbangan melalui pengasuhan dan pendidikan kepada anak serta sebagai sumber inspirasi dalam membentuk karakter bangsa. Peran itu diwujudkan oleh seorang Ibu melalui kasih sayang, cinta dan perhatian untuk keluarga.
Ibu juga memberikan keteladanan dan dorongan kepada generasi penerus untuk mewujudkan cita-cita melalui perjuangan dan doa kepada Putra Putri untuk tetap memiliki semangat dalam mengisi pembangunan.
Peran Ibu tidak hanya terbatas dalam lingkup keluarga, namun memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa dan negara pada saat masa perjuangan melawan penjajah, dan saat ini Ibu memiliki peran penting dalam pembangunan melalui dedikasi kepada
bangsa dan negara.
Dalam rangka memperingati hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, Titiek Puspa, sebagai wanita inspirasional dan artis legendaris tanah air menyampaikan arti seorang ibu tetap penting dan harus selalu hadir dalam setiap momentum keluarga.
Peran ibu baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita berkarir membantu nafkah keluarga tetap memiliki ruang untuk mengasuh dan merawat anak dalam meraih cita-cita. Dengan demikian ibu bisa menjadi wanita yang menginspirasi seluruh keluarga dan bahkan seluruh bangsa melalui karya nyata dalam berbagai bidang.
“Untuk ibu-ibu semua terutama di Indonesia, selamat hari ibu, cium cinta dan doa saya untuk ibu-ibu semua,
sabar, sadar, yuk, semua sadar agar putra putri bangsa kita ini semua dalam tangan ibu semua dalam keadaan damai penuh cinta karena hanya dari ibulah anak-anak kita akan berbuat yang semestinya, mudah-mudahan ibuibu masih tetep mohon dipeluk sama Tuhan,” tuturnya saat ditemui Kabari di sela acara peringatan hari Ibu di kawasan Jakarta Pusat.
“Bila Tuhan memeluk kita, kita akan selalu mendengar isyaratnya, bisa membaca isyaratnya kita harus bagaimana-bagaimana, Tuhan akan menunjukkan apakah itu, dan kalau kita sadar bahwa Tuhan ada, itu kita akan takut berbuat jahat. Yang namanya iri dengki, keji, jahil, yang nyusahin orang banyak, pokoknya kalau kita sadar bahwa Tuhan ada, kita akan dituntun Tuhan dalam jalan yang paling mulia buat hidup kita,” ungkap Titiek Puspa. (Kabari1008)
Pemilu 2019 akan segera berlangsung, calon Presiden dan calon Wakil Presiden sudah ditetapkan. Untuk memenangkan calon Presiden dan wakilnya, partai politik mulai memperkenalkan para calon legislatifnya di masyarakat dengan dapat memenangkan pemilihan legislatif (Pileg). Hartono, adalah salah satu calon legislatif yang mungkin dapat memenuhi aspirasi masyarakat untuk periode
2019-2024 yang diusung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk daerah pilihan (Dapil 10) Jakarta Barat.
Dirinya bergabung dengan PSI satu tahun yang lalu melalui pendaftaran secara umum di website PSI, alasan Hartono bergabung dengan PSI karena di tubuh Partai yang tergolong masih berani memiliki keterbukaan untuk pemilihan calon legislatif.
“Saya bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sejak setahun yang lalu, jadi pada saat itu memang
PSI membuka pendaftaran secara umum melalui website dan juga dari email, dan saya mencoba mengikuti tes-tes yang ada di PSI,” ujar Hartono saat wawancara bersama Kabari.
Lebih jauh ia mengatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan PSI, “Saya melihat adanya keterbukaan di dalam pemilihan caleg, jadi ada seleksi yang terbuka dinilai oleh publik dan juga juri–jurinya independen,” kata dia yang tertarik terjun ke dunia politik karena berawal dari sering nonton berita di televisi
Hartono mengikuti pemilihan caleg memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan di tanah air, menurut dia, pendidikan itu sangatlah penting, berawal dari keluarga terlebih dahulu ketika membimbing seorang anak. Selain itu, sambung dia, tenaga pengajarnya juga diperhatikan, “Keluarga dan pendidikan itu sangat penting. Indonesia
butuh pendidikan yang lebih baik dan juga diperhatikan bagaimana tenaga pengajarnya,” kata Hartono, mantan pekerja konstruksi PLTU ini.
“Terkadang saya suka merasa sedih juga ketika mendengar gaji seorang guru itu dibawah UMR, dan mereka benar-benar bekerja sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” tutur Hartono.
“Padahal ketika untuk membangun pendidikan Indonesia, ketika pengajar-pengajarnya sudah bagus, sudah dipersiapkan dengan baik, hidup seorang guru juga sejahtera, maka dia bisa bekerja mengajar dengan baik, setiap anak-anaknya akan menjadi generasi penerus masa depan Indonesia, dan itulah yang membuat saya konsen untuk pendidikan di tanah air,” pungkasnya dengan harapan pendidikan di Indonesia bisa lebih maju lagi. (Kabari1008)
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Nominasi penghargaan tahunan Golden Globes yang ke-76 dipadati oleh banyak talenta keturunan Asia di berbagai kategori.
• Crazy Rich Asians berhasil mendapatkan nominasi dalam kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy. Karya layar lebar yang disutradarai oleh Jon M. Chu ini berdasarkan pada novel keluaran tahun 2013 yang ditulis oleg Kevin Kwan. Film bergenre drama-komedi romansa tersebut merupakan film pertama dalam 25 tahun di Hollywood yang semua pemainnya keturunan Asia.
• Peran aktris Constance Wu sebagai Rachel Chu dalam film Crazy Rich Asians berhasil mengantarkannya kepada nominasi dalam kategori Best Actress in a Motion Picture – Musical or Comedy. Hal tersebut menandai pertama kalinya dalam kurun waktu hampir setengah abad seorang aktris keturunan Asia mendapatkan nominasi akting terbaik untuk kategori film di ajang Golden Globe.
• Komite Hollywood Foreign Press Association (HFPA) selaku penyelenggara Golden Globe Awards juga mengakui kepiawaian akting seorang Sandra Oh melalui nominasi dalam kategori Best Performance by an Actress in a Television Series – Drama. Ia mendapat nominasi tersebut untuk perannya sebagai Eve Polastri, seorang agen intelijen Inggris di serial televisi Killing Eve. Pada tahun 2005, Sandra pernah menerima penghargaan Golden Globe untuk peran ikoniknya sebagai Dr. Cristina Yang di serial Grey’s Anatomy. Jika ia berhail memenangkan piala tersebut sekali lagi, Sandra akan menjadi aktor keturunan Asia pertama yang memenangkan beberapa Golden Globes.
• Sementara itu, aktor keturunan Filipina-Amerika Darren Criss masuk dalam nominasi Golden Globes kali ini dalam kategori Best Performance by an Actor in a Limited Series or Motion Picture Made for Television Nominasi tersebut diraihnya atas perannya sebagai pembunuh berdarah dingin Andrew Cunanan dalam serial The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story. Ia mulai dikenal di Hollywood dengan berperan sebagai Blaine Anderson di serial drama musikal Glee.
• Shoplifters yang mewakili Jepang juga mendapat pengakuan dalam kategori Best Foreign Language Film pada ajang Golden Globes 2019 mendatang. Karya layar lebar tersebut berkisah tentang seorang ayah dan anak laki-lakinya yang datang dari keluarga miskin. Mereka menyelamatkan dan membawa pulang seorang gadis kecil yang mereka temukan tengah kedinginan di jalan, setelah mereka mencuri barang di sebuah toko. Sebelumnya, film yang disutradarai oleh Hirokazu Kore-eda ini berhasil memboyong penghargaan utama Palme d’Or di Cannes Film Festival 2018.
• Mirai juga mencetak sejarah baru dalam kategori Best Animated Film. Film karya Mamoru Hosoda tersebut merupakan film animasi buatan studio asal Jepang pertama yang masuk dalam kategori tersebut. Seperti diketahui, mayoritas film animasi yang masuk kategori tersebut sebelumnya merupakan produksi studio Hollywood. Film tersebut berkisah tentang sebuah keluarga yang tinggal di dalam sebuah rumah terpencil di sudut kota, dimana keluarga ini sangat memanjakan anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Kunchan. Saat Kun-chan mendapatkan seorang adik perempuan yang diberi nama Mirai, ia merasa iri dan beranggapan bahwa sang adik mencuri perhatian dan cinta kasih orang tua darinya. Kunchan akhirnya mengalami berbagai pengalaman yang pertama kali dialami dalam kehidupannya. Ia pun bertemu dengan sosok Mirai yang lebih tua, yang datang dari masa depan. (Kabari1007)
Berangkat dari sukses film Black Panther, Marvel Studios bergegas melakukan dobrakan besar berikutnya untuk memastikan keberagaman tokoh superhero di Marvel Cinematic Universe. Konon kabarnya, Marvel tengah mempercepat proses persiapan pembuatan film dengan tokoh protagonis seorang superhero Asia untuk pertama kalinya berdasarkan karakter Shang-Chi.
Studio pimpinan Kevin Feige tersebut bahkan telah menunjuk David Callaham, seorang berkebangsaan Amerika dari keturunan Tionghoa, untuk memulai penulisan skenario film tersebut. Dalam tahapan berikutnya, pihaknya disibukkan dengan proses seleksi sutradara keturunan Asia baik dari industri perfilman Asia maupun Hollywood. Perpaduan tersebut diharapkan mampu menyamai tujuan akhir film Black Panther, dalam hal ini untuk memperkenalkan seorang pahlawan kebajikan baru dengan memadukan tema Asia dan budaya Asia di Amerika, yang dibuat oleh sineas asal Asia dan keturunan Asia di Amerika.
Selain memiliki ikatan batin dan budaya dengan komunitas Asia,
David juga memiliki rekam jejak yang panjang di Hollywood. Belum lama ini, ia ditunjuk untuk menulis naskah film Wonder Woman 1984 (2020) bersama dengan sutradara Patty Jenkins dan komikus legendaris DC Comics Geoff Johns. Selanjutnya, ia juga akan mempersiapkan skenario sekuel film animasi Spider-Man: Into the Spider-Verse, Godzillla, dan juga Zombieland 2.
Sebelumnya, superhero keturunan Tionghoa tersebut tampil perdana dalam komik Marvel edisi khusus karya Steve Englehart dan Jim Starlin pada Desember 1973. Komik tersebut dirilis di tengah meroketnya popularitas global film Enter The Dragon dan bela diri. Dalam komik, Shang-Chi dikisahkan sebagai putra seorang tokoh
sekilas TenTang shang-Chi
terpandang bernama Zhang Zu atau yang lebih dikenal dengan nama Fu Manchu. Ia dibesarkan dan dididik di Tiongkok dalam lingkungan yang tertutup dari pengaruh dunia luar. Dalam perjalanannya, ShangChi berlatih seni bela diri hingga mampu mengembangkan diri dengan keterampilan yang tak tertandingi. Saat mulai mengenal
dan berhubungan dunia luar, ia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa sosok ayah yang dihormatinya bukanlah orang baik sebagaimana yang selama ini dikenalnya. Kebohongan tersebut akhirnya membuat mereka menjadi musuh bebuyutan. (Kabari1007/ Foto: dok. Marvel Comics)
Belum lama ini, Google melalui aplikasi Doodlenya menampilkan sosok Maria Walanda Maramis, seorang tokoh emansipasi dan pejuang hak politik wanita di bumi Nusantara. Doodle sendiri merupakan sebuah fitur yang menampilkan logologo Google yang dimodifikasi sedemikian rupa yang ditampilkan bertepatan dengan peringatan atau ajang tertentu di setiap negara di mana Google berada. Kali ini, Maria Walanda Maramis ditampilkan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahunnya yang ke-146.
Maria Walanda Maramis lahir pada tanggal 1 Desember 1872 di Kema, sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Terlahir dengan nama Maria Josephine Catherine, ia merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Maramis dan Sarah Rotinsulu. Kakak perempuannya bernama Antje, sementara kakak laki-lakinya bernama Andries. Saat berusia enam tahun, kedua orang tuanya meninggal akibat penyakit kolera. Maria pun dibesarkan di Maumbi oleh pamannya yang bernama Enoch Rotinsulu. Oleh
karena adanya diskriminasi gender, ia dan Antje hanya diperbolehkan untuk menamatkan pendidikan tiga tahun di Sekolah Melayu, di mana mereka berdua belajar untuk membaca, menulis, serta juga sedikit ilmu pengetahuan dan sejarah. Meski demikian, ia juga belajar banyak hal dari istri pamannya, seperti halnya tata karma pergaulan, etiket berpakaian, tata boga, dan lain-lain. Pada tahun 1891, Maria mengakhiri masa lajangnya dan menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda, seorang guru bahasa yang baru merampungkan
studinya di Pendidikan Guru di Ambon. Setelah pernikahannya dengan Walanda, ia lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis. Setelah menikah, ia hijrah ke Manado untuk mengikuti suaminya yang bertugas sebagai guru Bahasa Belanda. Di sana, Maria mulai aktif menuliskan buah-buah pemikirannya di sebuah surat kabar lokal Tjahaja Siang. Melalui artikelartikel tulisannya, ia menunjukkan betapa pentingnya peranan ibu dalam keluarga seperti mengasuh, menjaga kesehatan anggota-anggota keluarganya, dan juga memberi pendidikan awal kepada anakanaknya.
Berangkat dari prinsip-prinsip yang ia yakini, Maria bersama beberapa tokoh mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) pada tanggal 8 Juli 1917. Tujuan organisasi ini adalah untuk mendidik kaum wanita yang tamat sekolah dasar dalam halhal kerumahtanggaan seperti memasak, menjahit, merawat bayi, pekerjaan tangan, dan sebagainya. PIKAT mampu berkembang bahkan menyebar ke Pulau Jawa. Ia juga terus berjuang dalam upayanya untuk mewujudkan cita-citanya agar kaum hawa memiliki hak yang sama dengan pria. Ia yakin bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama untuk menuntut ilmu, seperti halnya pria. Selain itu, Maria juga berjuang supaya wanita diberi tempat dalam urusan politik, misalnya hak untuk memilih dan duduk dalam keanggotaan Dewan Kota atau Volksraad. Ia senantiasa aktif dalam PIKAT sampai akhir hayatnya pada 2 April 1924. Atas jasa dan perjuangannya, pemerintah memberikan anugerah Pahlawan Pergerakan Nasional untuk Maria Walanda Maramis pada tanggal 20 Mei 1969. (Kabari1007)
Awalnya tercipta karena salah ramuan, kemudian berubah menjadi alat untuk menakut-nakuti roh jahat, kini menjadi suguhan wajib dalam perayaan besar di berbagai negara. Termasuk perayaan tahun baru.
Tahun baru akan terlihat meriah dengan kembang api, apakah itu kembang api besar yang ditembakan ke udara atau sekedar kembang api kecil untuk anak-anak di rumah. Sekarang ini yang kita lihat adalah keindahannya, padahal dua ribu tahun lalu, kembang api digunakan untuk menakut-nakuti roh jahat. Suaranya yang menggelegar dan percikan apinya diharap dapat melenyapkan mereka.
Saat ditemukan pertama kali, kembang api muncul dari
ketidaksengajaan seorang koki di Cina yang mencampur bahan untuk persiapan memasak tapi salah mencampur arang, sulfur dan potasium nitrat. Akibatnya terjadi ledakan. Sejak itulah muncul kembang api yang kemudian digunakan untuk mengusir roh jahat. Lalu beralih akhirnya mulai digunakan dengan variasi campuran warna sebagai kembang api untuk perayaan ulang tahun, kemerdekaan serta tahun baru. Perayaan tahun baru pertama yang menggunakan kembang api adalah perayaan kemerdekaan Amerika tanggal 4 Juli 1777.
Pembuatan kembang api awalnya sangat sederhana. Bahan mesiu dimasukkan ke dalam bambu lalu dilemparkan ke dalam api sehingga menghasilkan percikan api dan suara
yang keras. Lalu berevolusi membuat dari bahan berupa panah atau roket yang dapat ditembakan dari jarak jauh. Bahan yang berbentuk roket itu sampai sekarang tetap digunakan meski tentu saja bahan dan bentuknya lebih modern dan dapat menghasilkan percikan api yang lebih indah, berwarna-warni dan dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Di Inggris, pertunjukan kembang api pertama diperkirakan pada saat pernikahan Henry VII dengan Elizabeth of York di tahun 1486.
Kalau Cina yang pertama kali menemukan kembang api, selain produsen dan pengekspor kembang api terbesar di dunia, maka Italia merupakan negara pertama yang mengembangkan dan bereksperimen sehingga menghasilkan kembang
api warna-warni. Kini warna kembang api yang biasa digunakan bukan saja putih tapi juga merah, hijau, oranye dan biru. Warna biru merupakan warna yang paling sulit karena mesti ekstra bahan untuk menghasilkannya. Di Amerika, Disney World menghabiskan kembang api terbesar di Amerika per tahunnya. Mereka menggunakan bukan hanya pada perayaan besar tapi juga setiap malam sebagai penutup pertunjukan. Sedangkan negara lain yang pernah masuk ke Guinnes World Record di tahun 2014 karena pertunjukan kembang api terbesarnya di dunia adalah Dubai. Dengan menggunakan 500.000 kembang api untuk perayaan tahun barunya.
Biarpun kembang api terlihat indah, tapi sesungguhnya berbahaya. Campuran bahannya sangat sensitif dapat menimbulkan ledakan serta jika terhirup akan membahayakan paru-paru. Percikan kembang apinya juga berbahaya jika masuk ke mata. Maka sejak tahun 1890-an muncullah peraturan di beberapa negara untuk tidak sembarangan menggunakan kembang api, serta diatur kapan dan dimana tempatnya yang aman untuk menyalakannya. Sampai sekarang pun di beberapa bagian di Amerika tidak memperbolehkan orang-orang menyalakan kembang api dan petasan di halaman rumah. Ada tempat khusus yang ditunjuk untuk perayaan pesta kembang api yang akan dijaga oleh petugas pemadam kebakaran dan paramedis. Kebakaran rumah dan hutan diakibatkan salah satu penyulutnya adalah kembang api. Termasuk mencederai mereka yang bermainmain kembang api. Karena bahayanya itu maka ahli kimia sedang meneliti dan mengembangkan bahan untuk kembang api yang ramah lingkungan. (Kabari1004/ Foto: dok.ist)
Natal telah tiba. Saatnya berkumpul dengan keluarga dan merayakan bersama. Saling mengungkapkan rasa sayang dengan menyiapkan hadiah, menghias pohon Natal, mendekorasi halaman rumah dengan kerlipan lampu hias, serta menghadiri misa Natal. Tentunya tradisi ini tak hanya muncul begitu saja. Ada cerita di baliknya.
Pohon dan Bunga natal
Hari Thanksgiving seperti penanda musim liburan dan dimulainya orang-orang mendekorasi rumah untuk menyambut Natal. Entah mulai kapan tepatnya kebiasaan ini terjadi di Amerika. Tapi tradisi memasang pohon Natal sendiri dimulai pada abad 16. Menurut Wikipedia, yang pertama memasang dan mendekor adalah penduduk di Jerman. Saat mereka berpindah ke negara lain,
tradisi itu dibawa serta sehingga makin menyebar. Di Pennsylvania, orang Jerman yang datang dan pertama kali memajang pohon Natal pada tahun 1830-an. Pohon Natal juga diambil dari jenis pohon Evergreen atau yang kita sebut cemara. Alasannya karena pohon ini tak mengenal musim dan daunnya tidak rontok di musim dingin. Inilah yang dijadikan simbol sebagai kehidupan yang kekal. Saat ini salah
satu pohon Natal terbesar di Amerika adalah di Rockefeller Center, New York.
Selain pohon cemara, bunga Poinsettia juga dikenal sebagai bunga Natal. Bunga ini berasal dari Meksiko. Menurut cerita, dahulu kala ada seorang anak di Meksiko mengumpulkan rumput liar untuk dibawa ke gereja dan terjadilah keajaiban Natal, rumput itu berubah menjadi bunga indah berwarna merah dan hijau. Bunga yang kemudian dinamakan Poinsettia ini menjadi simbol kesucian. Nama Poinsettia diambil dari nama dubes Amerika pertama di Meksiko, Joel Roberts Poinsett, yang merupakan ahli botani dan memperkenalkan bunga ini ke Amerika pada tahun 1825. santa Claus dan reindeer
Santa Claus berasal dari nama St. Nicholas, seorang uskup yang tinggal di Myra yang sekarang adalah Turki pada abad keempat Masehi. St. Nicholas ini sangat dermawan dan selalu memberikan bantuan pada orang-orang
yang membutuhkan serta sangat mencintai dan melindungi anakanak. Setelah beliau meninggal, banyak cerita beredar yang kemudian menjadi legenda sampai sekarang. St. Nicholas menjadi Sinterklas dalam bahasa Belanda dan menjadi Santa Claus dalam bahasa Inggris.
Ceritanya Santa Claus selalu memberikan hadiah pada anak-anak yang baik, sedangkan pada anak-anak yang nakal, beliau akan memberikan potongan batubara yang dimasukkan ke dalam stocking yang digantungkan di dekat perapian. Santa Claus membagikan hadiah dengan terbang menaiki kereta luncur yang ditarik oleh rusa Rudolph yang berkidung merah dengan dibantu rusa-rusa lainnya. Yaitu Blitzen, Cupid, Comet, Dancer, Dasher, Dunder, Prancer dan Vixen. Anak-anak menyambutnya dengan memberikan hadiah pula untuk Santa Claus, yaitu sepiring cookies dan segelas susu di dalam rumah. Sebagai tanda terima kasih.
natal Belum l engkap
Natal rasanya belum lengkap tanpa permen berbentuk tongkat warna merah putih, Candy Cane. Ini bukan permen biasa tapi memiliki arti tersendiri. Sebagian mengartikan Candy Cane sebagai lambang tongkat yang dipakai oleh Yesus dan sebagian mengartikan sebagai huruf J yang mengingatkan nama Jesus. Sedangkan warna putih merupakan warna kesucian dan warna merah melambangkan warna darah. Selain Candy Cane, juga bintang yang biasanya diletakkan di atas pohon Natal dan kerlip lampu hias. Bintang menjadi lambang bintang pertama di Betlehem yang bersinar di hari kelahiran Yesus dan warna-warni lampu merupakan penerang dunia
yang memberikan sinar harapan. Penerang setelah melewati zaman kegelapan.
Bulan Desember akan diwarnai dengan berkumandangnya lagu-lagu Natal. Silent Night merupakan lagu Natal yang paling banyak direkam dalam sejarah dengan lebih dari 700-an versi yang berbeda yang dilindungi oleh hak cipta sejak tahun 1978. Lagu All I Want For Christmas yang dicipta dan dinyanyikan oleh Mariah Carey merupakan lagu paling populer sejak dirilis di tahun 1994 sampai sekarang. Lagu-lagu Natal lainnya yang populer, White Christmas, Winter Wonderland, Rudolph the Red-Nosed Reindeer dan I’ll Be Home for Christmas.
Salah satu tradisi lagi adalah berbagi hadiah di hari Natal. Berbagi hadiah ini merupakan lambang cinta kasih kepada yang kita sayangi, bukan hanya pada keluarga, tapi kita juga berbagi kasih pada mereka yang kurang mampu. Menyumbangkan uang, menyumbangkan mainan, bahkan berbagi kue Natal merupakan tradisi agar semua orang bersuka cita di hari Natal. Tahukah hadiah Natal terbesar dalam sejarah? Patung Liberty yang diberikan oleh Perancis sebagai hadiah Natal untuk Amerika Serikat di tahun 1886. (Kabari1004/Foto: dok.ist)
Konflik dalam keluarga muda menjadi hal biasa dan seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Itulah yang menjadi alasan Ernest Prakasa, komedian, penulis dan sutradara sekaligus aktor untuk mengangkat kehidupan seharisehari dalam filmnya yang berjudul “Milly dan Mamet”.
Tak hanya itu, Ernest sapaan akrabnya kemudian meramu kondisi tersebut dengan adegan komedian ditambah cerita dalam film ini sesuai dengan karakter, sehingga menarik untuk ditonton.
“Biasanya bikin film dimulai dari ide ceritanya dulu. Kemudian karakter, seperti apa yang cocok dengan cerita itu. Tapi dalam film ini, karakternya sudah ada. Jadi, dalam membuat cerita film sesuai dengan karakternya,” tutur Ernest saat meet and great film Milly dan Mamet di Atrium Royal Plaza Surabaya, Kamis (27/12).
Ernest kemudian kembali menjelaskan, ini merupakan film keempatnya dan bagi dirinya merupakan
tantangan yang menarik, karena dalam membuat cerita film ini karakter sudah ada sebelumnya.
Dan di sisi lain lanjut Ernest, tidak mudah memunculkan karakter akting komedi yang bisa membuat penonton tertawa.
“Film ini sebenarnya melanjutkan timeline dari kisah Ada Apa Dengan Cinta. Jadi bagi yang yang sudah melihat film sebelumnya tidak akan bingung,” ungkapnya.
Selain Sissy Precilla yang berperan sebagai Milly dan Dennis Adhiswara sebagai Mamet, film ini juga dibintangi oleh Suryo Saputra, Dinda Kanyadewi. Roy Marten serta Julie Estelle. Dan pemeran film Ada Apa Dengan Cinta (AADC), diantaranya Dian Sastro Wardoyo, Andina Wirasti, dan Titi Kamal.
Film yang mengambil proses syuting selama 20 hari ini, juga diramaikan oleh para komika yang turut ambil bagian, seperti Arafah Rianti, Aci Resti, Ardit Erwandha, Muhadkly Acho, Awwe, dan Bintang Emon.
“Mohon jangan heran saat anda terpingkal-pingkal, adegan berikutnya justru akan membuat air mata menetes”, kata Ernest sambil bercanda.
Di sisi lain, Sissy Precilla menceritakan suka dan dukanya dalam pembuatan film Milly dan Mamet, dirinya memberikan secara tulus dan optimal dalam perannya meskipun harus meninggalkan keluarganya. Tapi demi film ini, Sissy harus korbankan waktu untuk keluarga, yang penting dirinya harus bisa membagi waktu dan perannya dalam film ini salah satu pembelajaran kembali baginya. Dimana, Sissy yang berperan sebagai Milly seorang wanita yang awalnya bekerja kemudian menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya setelah menikah dengan Mamet.
“Saya juga pernah merasakan dan mengalami seperti itu. Ada rasa bosannya juga dan saya hanya tinggal mengaplikasikan karakter dalam film ini, tutur Sissy.
Dennis Adhiswara juga menceritakan perannya sebagai Memet yang memiliki banyak hal, namun tidak yakin pada dirinya sendiri, Dennis menceritakan bahwa peran Memet sebenarnya sudah lama ia kenal dari sejak tahun 2002 dan sekaran peran ketiganya sebagai Mamet. Peran Mamet pada film Ada Apa Dengan Cinta 1 dan 2, kita hanya melihat seorang Mamet dari satu sisi saja, yaitu seorang laki-laki yang culun. Tetapi dari sisi lain, Mamet ini adalah karakter yang unik, yang punya pola pikir berbeda, dan selalu mengejar mimpinya.
Bedanya lanjut Dennis, dalam film Milly dan Mamet ini, kita bisa memiliki waktu yang panjang dengan durasi 101 menit. Nah, di sinilah secara pribadi Dennis bisa mengeksplor lebih dalam lagi karakter seorang Memet. Tentang ketakutannya dan apa tentang cinta dan kasih sayangnya. Jadi Karakter seorang Mamet dalam film ini lebih kompleks lagi.
“Buat saya tantangannya adalah, bagaimana karakter tersebut selain tetap lucu seperti pada film sebelumnya, tapi bisa diterima dengan kelebihan dan kekurangannya dan 50 persennya karakter Mamet ada pada diri saya pribadi,” jelasnya.
Saat diminta tanggapannya terkait dengan seorang suami di Indonesia pada umumnya, Dennis menjawab, ketika saya menggali untuk memperdalam peran Mamet dan bertanya kepada teman-temannya yang sudah menjadi seorang suami, kita selalu ada percakapan mengenai mimpi versus kebutuhan. Keluh-kesah mereka saya coba untuk memasukan dalam karakter Mamet ini.
Selanjutnya ditanya tentang konsep hidup Dennis menjawab, konsep hidup Pancasila saja, tapi secara pribadi saya tidak melakukan hal negatif kepada orang lain supaya tidak kena pada diri saya sendiri.
Sissy menanggapinya dengan serius, bagi saya harus menjalani dengan positif dan jangan berpikiran negatif terus kepada orang lain, karena saya percaya kalau kita memancarkan aura positif, orang lain akan positif juga.
Sementara itu Ernest menanggapi dengan mengutip Al-kitab kepercayaannya, Apapun yang kau lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan manusia.
Satu lagi yang menarik dalam film ini, selain diperankan oleh pemain film AADC dan komika, tiga artis penyanyi juga turut andil yaitu Melly Goeslaw, Isyana Sarasvati, dan Eva Celia. (Kabari1003)
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108