









• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000
Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Maskot Asian Games 2018 Tampilkan Pesona
Menuju Asian Games 2018 - Glenn Victor Sutanto
Menuju Asian Games 2018 - I Gede Siman Sudartawa 18 Asian Games 2018, Energy of Asia: Hadirkan Ragam
Musik Nusantara 22
Indonesian Diaspora National Convention, Remarkable Indonesia Fair, dan 125th Javanese Village
Hak Anak Indonesia di Mata Kak Seto 30 WITT: Bangun Kepedulian Tentang Bahaya Merokok
Achmad Nawir – Kapten Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938
Jersey Nigeria Jadi Fenomena Fashion di Piala Dunia
Nick Pope - Dari Pengantar Susu Keliling Sampai
Berlaga di Piala Dunia 2018 42
Thor Halldorsson - Sutradara Film Yang Menjadi
Penjaga Gawang di Piala Dunia 2018
Beyonce Ikut Kenakan Aksesori Karya Rinaldy
Melahirkan Anak Pintar
Memahami Arti di Balik Idiom 52 Fatin Siapkan Sepuluh Lagu Bergenre POP dalam
Album Barunya
Buffalo Boys: Rakyat Melawan Penjajahan
Indonesia akan menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia, bertepatan jelang Asian Games 2018, Majalah Kabari edisi Juli – Agustus ini akan menghadirkan beragam informasi menarik yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Edisi kali ini Kabari akan mengupas seputar persiapan beserta serba-serbi Asian Games 2018, Jakarta Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018 mendatang. Bertanding semaksimal mungkin untuk meraih sebuah prestasi adalah hal yang tak mudah bagi semua kebanyakan olahragawan, oleh karenanya dibutuhkan latihan ekstra. Pun demikian dengan perenang Glenn Victor Sutanto. Selama kurang lebih 3 bulan, Glenn dan beberapa perenang pelatnas lainnya berada di Los Angeles untuk mempersiapkan diri menjelang Asian Games 2018. Bertempat di kampus USC, ia melakukan sederet latihan intensif di bawah bimbingan pelatih renang kenamaan asal Amerika Serikat, Dave Salo. Jangan lewatkan kisahnya hanya di cover story.
Selain logo, panitia acara juga telah memilih tiga satwa endemic Nusantara sebagai maskot Asian Games tahun ini. Maskot tersebut terdiri dari Burung Cendrawasih yang diberi nama Bhin Bhin, Badak bercula satu yang diberi nama Kaka, dan Rusa Bawean yang diberi nama Atung. Simak ulasannya di halaman utama.
Selain itu, panggung musik Indonesia juga turut memeriahkan perhelatan olahraga Asia tersebut, kehadiran album Asian Games 2018: Energy of Asia adalah bukti tekad para artis dan musisi dalam mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. Baca selengkapnya di lembar halaman Kabari edisi ini.
Selain ulasan jelang Asian Games, di bulan Juli ini yang bertepan dengan hari Anak Nasional, Kabari juga menghadirkan beragam artikel seputar Anak Indonesia. Hak anak Indonesia di mata Kak Seto, Masa anak-anak adalah masa keemasan, dimana masa itu adalah masa tumbuh kembang otak anak-anak untuk membentuk karakter pada dirinya. Simak cerita kak Seto tentang hak anak hanya di halaman khusus.
Selain artikel-artikel di atas, Kabari juga menghadirkan ulasan menarik lainnya, misalnya dunia hiburan musik dari seorang musisi Fatin Shidqia jebolan ajang pencarian bakat X Factor pertama di Indonesia, kemudian dunia hiburan lainnya seperti film Buffalo Boys, film bergenre action fantasi ini mengangkat cerita pada masa penjajahan Belanda di Pulau Jawa. Dan artikel lainnya yang tak kalah menarik yang layak anda simak dan jangan anda lewatkan hanya di Majalah Kabari Edisi 137.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631 Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta
Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510
Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT
LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA
INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK
LIEMALA HELMI
VIDEO
FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
RIANA K LIPTAK
STANLEY CHANDRA
YANUAR AZIS
LULUK FRIEDLAND
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHANG
Pada bulan Agustus mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain logo, panitia acara juga telah memilih tiga satwa endemic Nusantara sebagai maskot Asian Games tahun ini. Maskot tersebut terdiri dari Burung Cendrawasih yang diberi nama Bhin Bhin, Badak bercula satu yang diberi nama Kaka, dan Rusa Bawean yang diberi nama Atung. Nama ketiga karakter yang didesain oleh Feat Studio tersebut diambil dari semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika. Pemilihan maskot tersebut juga dimaksudkan untuk mewakili kekayaan hayati dan keragaman budaya Indonesia bagian barat (Kaka), tengah (Atung), dan timur (Bhin Bhin). Meski dibuat dengan sentuhan modern, tampilan ketiga karakter tersebut tetap memerhatikan unsurunsur kearifan lokal dari masing-masing daerah. Bhin Bhin adalah seekor Burung Cendrawasih (Paradisaea minor) berasal dari Indonesia Timur. Maskot ini melambangan siasat. Bhin Bhin tampil lengkap dengan sebuah rompi berhiaskan motif Asmat asal Papua.
Burung Cendrawasih yang berbulu indah, biasanya adalah pejantan. Bulu indah tersebut
merupakan modal bagi pejantan untuk memikat sang betina. Satwa endemik ini kerap disebut burung surga lantaran keindahan warna bulunya. Seluruh jenis Burung Cendrawasih dilindungi oleh negara melalui UU tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
Atung adalah seekor Rusa Bawean (Axis kuhlil) hanya dapat ditemukan di Pulau Bawean (Jawa Timur). Maskot tersebut melambangkan kecepatan. Atung tampil mengenakan sarung dengan motif tumpal dari DKI Jakarta.
Populasi Rusa Bawean di alam bebas diperkirakan hanya sekitar 300 ekor. Spesies rusa berwarna coklat ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah oleh IUCN. Tinggi rusa tersebut sekitar 60-70 cm dengan panjang ekor 20 cm. Bobot pejantan biasa berkisar antara 50-60 kg. Untuk menjamin kelestariannya, Rusa Bawean dilindungi oleh negara
melalui UU tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
Kaka adalah seekor Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) kini hanya dapat ditemukan di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon. Maskot ini dimaksudkan untuk melambangkan kekuatan. Kaka tampil mengenakan pakaian tradisional bermotif bunga khas Palembang.
Spesies badak ini kini berada di level kritis. Laporan terkini menunjukkan terdapat 40-50 ekor Badak bercula satu yang tersisa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Badak ini pada umumnya memiliki panjang 3,1-3,2 m dan tinggi badan 1,4-1,7 m dengan ukuran cula yang tidak lebih dari 20 cm. Sebagaimana Burung Cendrawasih dan Rusa Bawean, Badak bercula satu juga dilindungi oleh negara melalui UU tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. (Kabari1007)
Berbeda dengan olahragawan pada umumnya, perkenalan atlet nasional Glenn Victor Sutanto pada dunia renang bermula sebagai salah satu terapi untuk mengobati asma yang dideritanya saat kecil. Sejak duduk di bangku kelas 1 SMP, ia memutuskan untuk menekuni olahraga air tersebut secara serius. Namun demikian, tak pernah terbayang olehnya bahwa kelak di kemudian hari dirinya terpilih untuk mewakili tim Merah Putih di berbagai ajang kompetisi internasional.
Di tingkat internasional, Glenn kerap menjadi perenang andalan Indonesia untuk gaya kupu-kupu. Meski demikian, Timnas Indonesia juga tak jarang menerjunkannya di nomor gaya punggung dan bebas. Sejak tahun 2007, ia secara rutin mewakili Indonesia di SEA Games. Melalui partisipasinya di enam SEA Games secara berturut-turut, atlet asal Bandung ini telah berhasil menyabet setidaknya 9 medali emas, 4 medali perak, dan 4 medali perunggu. Pada Olimpiade Rio 2016, ia ditunjuk untuk mewakili Indonesia di cabang olahraga renang putra. Kepada Kabari News, ia menuturkan bahwa keikutsertaannya di ajang Olimpiade Rio 2016 merupakan salah satu momen paling membanggakan bagi dirinya sebagai seorang atlet pelatnas.
Prestasinya di dunia renang membuatnya dikenal oleh masyarakat luas. Beberapa tahun lalu, salah satu majalah olahraga populer di Indonesia pun pernah mendaulatnya untuk tampil di sampul majalah tersebut. Meski demikian, Glenn mengaku ia belum memiliki rencana untuk terjun ke dunia modeling.
Selama kurang lebih 3 bulan, Glenn dan beberapa perenang pelatnas lainnya berada di Los Angeles untuk mempersiapkan diri menjelang Asian Games 2018. Bertempat di kampus USC, ia melakukan sederet latihan
Kabariintensif di bawah bimbingan pelatih renang kenamaan asal Amerika Serikat, Dave Salo.
Meski telah sering mengikuti pelatihan di luar negeri sebelumnya, Glenn menilai ada yang berbeda pada persiapan kali ini. “Di sini lebih banyak sprint, juga lebih pendek jarak-jaraknya,” jelasnya. Sebagai bagian dari persiapan tersebut, perenang kelahiran 7 November 1989 ini juga mengikuti beberapa kejuaraan renang selama berada di LA. Disinggung mengenai targetnya dalam Asian Games 2018, ia mengaku akan berusaha sekuat
tenaga untuk meraih catatan waktu terbaik di nomor 50m dan 100m gaya kupu-kupu. Dengan catatan waktu tersebut, ia juga berharap dapat menyumbangkan medali untuk Indonesia.
Tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games untuk yang kedua kalinya. Menurut Glenn, kapasitas Indonesia sebagai tuan rumah seyogyanya digunakan bukan sebagai beban melainkan motivasi bagi para atlet asal Tanah Air yang kelak akan bertanding. (Kabari1007)
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube)
Webinar
Livestream
Social Media
Facebook Subscribers:
Ikut Kabari Amerika
Kabari Magazine
Urban Kabari (English)
KabariNews.com in Ranking.com
KabariNews.com in Alexa.com
Nama I Gede Siman Sudartawa tentu sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar olahraga renang di Indonesia. Kiprahnya bahkan dikenal membawa angin segar bagi cabang akuatik di Tanah Air. Sejauh ini, kerja keras atlet dengan spesialisasi gaya punggung ini telah berhasil membuahkan 8 medali emas, 5 medali perak, dan 1 medali perunggu di ajang Southeast Asian Games (SEA Games).
Siman mengaku dirinya mulai memiliki ketertarikan pada dunia renang sejak usia 6 tahun, tepatnya setelah mengikuti pelajaran olahraga berenang di sekolahnya. Sejak saat itu, ia menggeluti cabang olahraga tersebut dengan mengikuti kursus-kursus dan kompetisi di berbagai jenjang.
Tahun lalu, Siman menorehkan sejarah baru sebagai perenang Tim Merah Putih pertama yang berhasil lolos ke babak semifinal di kejuaraan dunia FINA sepanjang keikutsertaan Indonesia. Tak berhenti di sana, sebulan kemudian, atlet asal Klungkung (Bali) ini berhasil menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia dari cabang renang di SEA Games 2017 sekaligus memecahkan rekor SEA Games untuk nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan waktu 25,20 detik. Selain memberikan bonus, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPANRB) mengangkat Siman dan 136 atlet Indonesia berprestasi lainnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui formasi khusus untuk menjamin kesejahteraan dan masa depan atlet nasional.
Atas sederet sumbangsihnya untuk Tim Merah Putih, Siman ditunjuk menjadi pembawa bendera Merah Putih saat defile kontingen Indonesia di Upacara Pembukaan Olimpiade London 2012. Ia juga pernah mendapat kehormatan serupa di ajang SEA Games dan Asian Games. Perenang yang mengidolakan Adam Peaty tersebut mengaku sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Ingin rasanya menunjukkan
kepada penonton bahwa ini kita Indonesia dan kita bisa,” ujar Siman mengenang pengalamannya tersebut.
Dalam perjalanan karirnya sebagai perenang, Siman tidak berjuang seorang diri. Ia mengaku berhutang budi kepada sang ibu yang selalu mengantarkannya untuk berlatih renang semasa kanak-kanak. Atlet yang juga hobi bermain basket dan berselancar ini pun tak lupa berterima kasih atas jasa pelatihnya Albert Sutanto.
Masa Persiapan Asian Games 2018
Sejak beberapa bulan terakhir, Siman berada di Los Angeles dalam rangka persiapan menjelang Asian Games 2018. Berdasarkan pertimbangan Federasi Renang Indonesia, kampus University of Southern California (USC) yang berada di jantung kota LA dipilih sebagai pusat latihan kali ini karena telah dikenal berhasil menelurkan banyak atlet-atlet renang internasional untuk kategori sprint. Menurutnya, ada sedikit perbedaan antara mempersiapkan diri untuk ajang Asian Games dan Olimpiade. “Di Asian Games ada nomor 50m untuk gaya punggung, sementara di Olimpiade hanya ada event di 100m dan 200m. Untuk Asian Games lebih di short sprint, untuk Olimpiade itu di middle sprint,” jelasnya.
Selain sederet latihan intensif, perenang kelahiran 8 September 1994 itu juga berkesempatan untuk mengikuti 3 kompetisi selama berada di LA yaitu Speedo Grand Challenge di Irvine, Fran Crippen Memorial Swim Meet of Champions di Mission Viejo, dan juga LA Invitational yang diselenggarakan di kampus USC.
Siman sadar akan adanya tekanan dari banyak pihak untuk mengakhiri paceklik medali bagi Indonesia di cabang renang Asian Games yang berkepanjangan sejak tahun 1990. Ia pun menargetkan untuk menyabet medali di nomor 50m gaya punggung pada Asian Games kali ini. Meskipun Indonesia berlaku sebagai tuan rumah perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut, ia mendapati lebih banyak sisi positif dibandingkan sisi negatif dan tekanan yang ada bagi atlet Indonesia yang berkompetisi. “Benefitnya ya kita tuan rumah. Dengan cuacanya sudah lebih terbiasa, dengan kolamnya juga terbiasa, terus dengan suporternya itu menambah mental kita juga untuk daya juang kita,” tambahnya. (Kabari1007)
Setelah album Asian Games 2018: Energy of Asia resmi diluncurkan dalam format digital, ASIRI dan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 kali ini meluncurkan album resmi lagu-lagu Asian Games 2018 yang didukung oleh artis-artis label partner yang bekerjasama Jagonya Music & Sport Indonesia (JMSI) dalam format CD. Sementara itu kehadiran album ini adalah bukti tekad para artis dan musisi dalam mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 karena pada kenyataannya tidaklah mudah untuk memproduksi 13 lagu dalam album ini dimana artis-artis yang menyanyikannya mempunyai jadwal yang sangat padat dan ketat. Ada yang diproduksi hanya memakan waktu 10 hari dan ada pula yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Dalam album resmi Asian Games 2018 ini terdapat 13 lagu dalam album ini dimana artis-artis yang menyanyikannya mempunyai jadwal yang sangat padat dan ketat. Ada yang diproduksi hanya memakan waktu 10 hari dan ada pula yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Dalam album resmi Asian Games 2018 ini terdapat 13 lagu yang melibatkan penyanyi papan atas Indonesia, di antaranya Ariel NOAH, Afgan, Anji, Armada, Bunga Citra Lestari, Cakra Khan, Dira Sugandi, Dipha Barus, GAC, JFlow, Isyana Sarasvati, Once, Slank, Shakira Jasmin, Via Vallen dan gabungan artis Energy 18.
Lagu di album Asian Games 2018 menunjukkan keragaman musik di Indonesia, dimana terdapat sentuhan genre: pop,
balada, easy listening, reggae, rap, dangdut sampai EDM. Lagu-lagu dalam album ini juga memasukkan sentuhan bunyi instrumen musik tradisional Indonesia dan Asia pada umumnya.
Dari ke-13 lagu yang terdapat dalam album ini, lagu berjudul “Merah Bintang” ciptaan Pay/ Rastamanis yang dinyanyikan oleh Via Vallen, telah dipersiapkan sebagai theme song resmi Asian Games 2018. Erich Thohir sebagai ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 mengatakan bahwa peluncuran album Energy of Asia bertujuan untuk meningkatkan antusiasme masyarakat sehingga masyarakat mau melihat dan berpatisipasi dalam menyukseskan Asian Games 2018.
“Kami sangat berbangga dan terharu bahwa persiapan Asian Games semakin solid dengan
bergabungnya musisi dan seniman papan atas Indonesia. Kolaborasi seperti ini sangat diperlukan guna meningkatkan semarak dan Asian Games dan tentunya dapat memberikan dampak ekonomi yang positif,” ujar Erick saat peluncuran album Asian Games 2018: Energy of Asia di KFC Kemang, Jakarta.
Hal senada juga disampaikan Gumilang Ramadhan selaku Ketua Umum ASIRI, “Kami sangat bangga melihat musisi Indonesia yang berasal dari berbagai genre dapat berkolaborasi dalam album Energy of Asia. Ini bukti bahwa Asian Games bukan hanya ajang berkompetisi saja tapi sebuah instrumen pemersatu bangsa,” ujar Gumilang. Jflow, Rapper yang ikut terlibat dalam album Energy of Asia mengatakan bahwa dirinya ingin lagu-lagu yang terdapat di dalam album tersebut dapat menyuarakan berita baik pada
dunia. ia berkolaborasi dengan Dira Sugandi membawakan lagu berjudul Unbeatable.
“Saat itu saya cuma pengen nulis sesuatu bisa cerita bahwa Indonesia ini negara hebat, negara besar walaupun kita ga punya sejarah gemilang di Asian Games, kita belum pernah juara umum, kali ini mengincar 10 besar, Indonesia adalah negara yang hebat, negara yang besar yang masyarakatnya juga tidak bisa dipecah belah dan itu unbeatable, makanya lagu ini ada,” ujar Jflow.
Once Mekel, seorang musisi yang juga memiliki suara yang sudah familiar di telinga para penikmat musik, di album Energy of Asia ini Once berkolaborasi dengan Shakira Jasmin membawakan lagu berjudul Menaklukan Dunia ciptaan Ryan D’Masiv.
“Semoga lagu ini bisa menyemangati para atlet dan para pecinta olahraga juga penonton yang akan melihat cabang olahraga favoritnya nanti,” kata Once.
“Kami atas nama artis-artis dan pemusik Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 atas terwujudnya kolaborasi ini. Kami sadar bahwa ini adalah acara yang besar yang dapat kita banggakan, maka dari itu kami bahagia dapat memberikan kontribusi untuk menyukseskan Asian Games 2018,” pungkas Gumilang.
Ia menyatakan bahwa dirinya berharap agar album ini dapat menyampaikan pesan yang baik kepada masyarakat, serta dapat memberikan semangat kepada seluruh atlet untuk dapat bersaing di Asian Games 2018. (Kabari1008)
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Oleh: Hamdan Hamedan, Afnan, Lia Hartono, Martino Tangkar.
Danau Michigan yang tenang dengan iklim Chicago yang mulai menghangat, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat dari berbagai penjuru mulai berdatangan dalam rangka penyelenggaraan Indonesian Diaspora National Convention di Navy Pier yang terletak di tengah danau dan dikenal sebagai pusat kegiatan bertaraf mendunia di jantung kota Chicago. Indonesian Diaspora National Convention kali ini diselenggarakan bersamaan dengan Remarkable Indonesia Fair serta peringatan 125 tahun Javanese Village di 1893 World’s Columbian Exposition bertempat di Lakeview Terrace - Navy Pier pada tanggal 7 Juli 2018 berlangsung dengan semarak, konvensi tahun ini bertema “Energizing Nexus of Indonesian Diaspora in Americas” dengan berusaha untuk mengenergize dan empower network secara integral baik internal dan eksternal ke local chapter, Diaspora Indonesia, non-Diaspora Indonesia;
hingga pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat. Program selama sehari penuh ini menarik perhatian dan dihadiri oleh para diaspora dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat mulai dari: New York, Washington, Philadelphia, Ohio, Wisconsin, Minnesota, Indiana, Iowa, California, Texas, Oklahoma, New Jersey, Kentucky, Georgia, Illinois dan masih banyak lagi. Dalam National Convention ini, yang diselenggarakan setiap dua tahunan di Amerika Serikat, Presiden IDN-USA Bp. Martino Tangkar menyampaikan “Perlunya konsolidasi dan updates perkembangan dari setiap Local Chapter melalui paparan publik serta berbagai Task Force; diaspora adalah aset bangsa yang memegang peran penting dalam soft diplomacy di era nasionalisme modern yang mendunia.” Berbagai bahasan mulai dari perjuangan Dwi Kewarganegaraan, IASA Diaspora Peduli Papua di bidang pendidikan, Prospek bisnis restoran di bidang
culinary, Task Force Technology bekerjasama dengan Telin, kerjasama dalam Forum Permias, Launching perdana penjualan raffle ticket untuk fundraising Peduli DK (Dwi Kewarganegaraan), Sosialisasi Pemilu, serta pemberian Diaspora Empowerment Award for Community Service, dan Leadership Appreciation award. Rangkaian acara National Convention ini disertai dengan Indonesian Diaspora Fireworks FunNight di malam harinya sambil menikmati cendol dan teh kotak; dan Indonesian Diaspora Odyssey Cruise keesokan harinya. Indonesian Diaspora National Convention ini dikoordinasi oleh: Bp. Martino Tangkar selaku President IDN-USA, Ibu Mimi Tan selaku Vice President, Ibu Diani Ariesta (Dita) selaku Sekertaris, dan Ibu Arie Quick selaku Bendahara beserta IDN-USA Local Chapters. Presentasi Diaspora Empowerment award diberikan kepada Ibu Evi Yang (IDN-USA Georgia), Ibu Julda Asmara (IDNUSA Northern California), Ibu Ira M.
Sigar, PhD. (IDN-USA Midwest), Ibu Ivonne Soewahjo (IDN-USA Greater New York), Ibu Sinta Penyami Storms (IDN-USA Philadelphia), Ibu Sri Rahayu (IDN-USA TF Dual Citizenship), dan Bp. Silas Hosea (IDN-USA TF Technology); sedangkan Leadership Appreciation Award kepada Bp. Edward Wanandi, Bp. Andi I. Sjamsu, dan Ibu Mimi Tan (ex-officio).
Seperti diketahui, penyelenggaraan Congress Indonesian Diaspora (CID) digelar pertama kali digelar di tahun 2012 di Los Angeles, berikutnya digelar di Jakarta (2013), lalu setiap dua tahun selang seling diadakan di Amerika Serikat. Untuk Indonesian Diaspora National Convention di Amerika Serikat, telah diselenggarakan pertama kali di New Orleans tahun 2014, lalu diadakan kedua kalinya di New Orleans tahun 2016, dan sekarang, diselenggarakan di Chicago. Hadir pula dalam Indonesian Diaspora National Convention adalah Duta Besar RI Bp. Budi Bowoleksono, Konjen RI Chicago Ibu Rosmalawati Chalid, Konjen RI Houston Ibu Nana Yuliana, Direktur ITPC Chicago Bp. Billy Nugraha, Bp. Ilham Habibie, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Bp. Edward Wanandi selaku Chairman of BOD. Sedangkan Bp Herry Utomo selaku President IDNUnited sedang memimpin workshop Pendidikan di Papua. Acara yang komprehensif ini juga melibatkan banyak pihak, Ibu Patricia Endang Sri Agustini (Pensosbud KJRI LA), Ibu Romanna Sirait (Pensosbud KJRI Houston), Ibu Eni Hartati, Bp. Mahendra Yahya, Bp. Fajar Yusuf, Bp. Andri Satria Permana, Sdri Annisa Paramita, Sdri Angela Patria, Sdri. Dewi Sinta Dirga dan banyak
lagi. Acara tersebut dengan sponsor utama: Rustandy Center for Social Sector Innovation-Chicago Booth (University of Chicago), Nicor Gas, dan AS2in1- PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin). Pada kesempatan ini, Gubernur Illinois Bruce Rauner yang diwakili oleh Lieutenant Governor Evelyn Sanguinetti memproklamasikan
sebagai Indonesian Diaspora Day di negara bagian Illinois dalam memperingati cultural heritage Diaspora Indonesia dengan berlangsungnya program selama sehari penuh secara komprehensif di berbagai sektor kehidupan Diaspora secara integral.
Secara bersamaan dan parallel serta overlapping, juga berlangsung
Remarkable Indonesian Fair yang merupakan business event yang diikuti sekitar 50 vendor produk, makanan, minuman, service, perbankan, pariwisata, travel agent, batik, telekomunikasi, kedokteran, pengiriman barang, scuba diving, spa, kopi, teh, dan beragam aneka bisnis yang lain yang diselenggarakan bersama Konsulat Jenderal Republik
Indonesia di Chicago, Indonesian Trade Promotion Center di Chicago, dan Indonesian Diaspora Network di USA. Para vendors tersebut adalah: AllCare Orthodontic, AKAR, Amore Pacific, Bali Kraton Treasures LLC, Banyuwangi Regency Government, Batak Bule, BKPM (IIPC), Blinging Jewelry, BNI 46, BRI, California Pizza Kitchen-Warrenville, Chick
Fil-A-State St & Lake St., CircEsteem & Red Nose Foundation, Collectivo Coffee, D’Arcadia Treasure, Dewa Nusantara, LLC / Pagoda Pastilles, Djawa Tea, Doyan Travel, Fegano LLC, Galerie Waterton, H-Mobile, MetroPCS, Telkom Indonesia / Telin, Nusantara Box, Hueys, IDN-USA Philadelphia, IDN-USA Northern California, IDN-USA TA Dwi Kewarganegaraan, IDNUSA TF Technology / Princeton Institute of Tech , IFG – Indonesian Fashion Gallery, Indo Harvest, Indofood, Indonesia Asia Travel / Tedjo Express, Indonesian Diaspora Foundation, Indonesian Exporter, Jans Food, Jawa Import Inc, Kara Coconut Water, Lady Quaint, Matrix Global, Mayasari Indonesian Grill, MhejaArt, Mitra Kerinci, My Batik Shop, Monchie Promo Shop, More To See, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)-Chicago, Padi House & Grill, Panera Bread, Pakasaan Tombulu, Permias Nasional, Permias Chicago, Permias New York, Permias Urbana Champaign, Scooba Doo, Solar Chapter, Takari, and TripAdvisor.
Juga cooking demo dari para chef kuliner dengan menyajikan hidangan khas Indonesia yang mudah dan cepat saji, mulai dari: Indo Mie / PT. Indofood Cbp Sukses Makmur (Indonesia), Mayasari Indonesian Grill (Greensburg, IN), Padi House & Grill / Padi Incorp. (West Aurora, IL), dan Yono’s Restaurant / dp - An American Brasserie (Albany, NY).
Di samping itu juga menampilkan berbagai acara kebudayaan mulai dari penampilan tarian dan musik oleh pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi, Sanggar tari Bali Lantari dari Urbana-Champaign, Sanggar tari Bhinneka Tunggal
Ika dari Michigan, Chicago Balinese Gamelan (CBG), Friends of The Gamelan (FROG), Indonesian Performing Arts of Chicago (IPAC), Dance Troupe of The Indonesian Consulate General of Chicago, Modero Dance dari Philadelphia, pertunjukan Circus oleh CircEsteem and Red Nose Foundation, Social Circuses. Dalam rangkaian acara kebudayaan ini ditampilkan alunan musik kolintang oleh Pakasaan Tombulu (New Jersey) dan Fegano LLC dalam upaya Indonesia memasukkan Kolintang sebagai warisan cagar budaya (heritage) ke UNESCO. Sedangkan penyanyi profesional Evi Yang dari Atlanta menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Star-Spangled Banner” dalam acara Grand Opening Ceremony. Hadir pula memeriahkan acara tersebut Imelda E. Budiman, Mrs. Global Ambassador’17, Mrs. Indonesia World’14 dan Irena Liza, Mrs. Asia USA California’16-17 sebagai emcee dan juri National Costume Competition bekerja sama dengan Komunitas Pencinta Kaindan H-Mobile, dengan choreographer Nadia Parengkuan.
Di malam hari digelar pula “Grand Cultural Night and Fashion Show Extravaganza” dengan menampilkan para profesional fashion designer: Catherine Njooo (Surabaya, Indonesia), Coreta Louisa Batik (Jakarta, Indonesia), D’Arcadia Treasure (Bogor, Indonesia), Hueys (Chicago, IL), Indonesian Fashion Gallery (IFG, New York, NY), Lady Quaint (Chicago, IL), MhejaArt (Chicago, IL),
More To See (Jakarta, Indonesia), Jessica Febiani (Jakarta, Indonesia), Ning Zulkarnain Hijab (Jakarta, Indonesia), Tampis Lampung By Nasya Collyer (Lampung, Indonesia), dan Vania Couture (Surabaya, Indonesia) dengan choreographer Kartika Widjanta dengan para model profesional antara lain: Imelda E. Budiman, Irena Liza, dan Sabrina Ellison yang diselingi atraksi Yoyoman Champion Kevin Nicholas dan juga dihadiri IL State Treasurer Mike Frerichs dan pejabat pemerintahan lainnya.
Pada kesempatan yang sama digelar pula pameran photo 125 tahun Java Village di 1893 World’s Columbian Exposition dimana pada saat itu diselenggarakan pavilion replika kehidupan di Pulau Jawa pada saat World Fair 1893 di Chicago. Pameran batik dan demo membatik juga mewarnai acara tersebut.
Acara tersebut juga bekerjasama dengan Illinois Bicentennial Celebration dalam memperingati 200 tahun State of Illinois, dan keseluruhan rangkaian acara yang padat tersebut dihadiri lebih dari 2000-3000 pengunjung tersebut memberikan makna positif bagi kerjasama Community to Community (C2C), Community to Government (C2G), dan Government to Government (G2G) dalam memperkaya persepsi positif tentang Indonesia dalam membangun network dan sebagai bagian sumbangsih kecintaan Diaspora kepada tanah air Indonesia. Salam Diaspora!
Masa anak-anak adalah masa keemasan, dimana masa itu adalah masa tumbuh kembang otak anak-anak untuk membentuk karakter pada dirinya. Miris, jika melihat hak hidup anak direnggut begitu saja. Kekerasan dan eksploitasi terhadap anak-anak masih terus terjadi. Ruang berpikir dan berkarya anak-anak pun semakin sempit.
Melihat hal itu, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak , Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal dengan sapaan Kak Seto, mengajak orang tua untuk memposisikan diri sebagai sahabat atau teman anaknya sendiri. Posisi orang tua sebagai sahabat berpengaruh besar pada pembentukan karakter anaknya dan kelangsungan kehidupan keluarga itu sendiri.
“Kadang-kadang orang tua main perintah, main instruksi, main komando sehingga anak kabur dari
rumah”, kata Kak Seto disela-sela peringatan puncak Hari Anak Nasional 2018 di Kebun Raya Puwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (23/07).
Dalam sehari kata Kak Seto kembali, ada 1 hingga 2 anak kabur ke rumah saya untuk minta perlindungan karena di rumahnya terjadi konflik keluarga. Setelah saya tanya kenapa? Mereka menjawab, nyokap gue mulutnya kaya ember, marah-marah melulu.
Kemudian Kak Seto mengimbau, marilah para ibu menjadi sahabat anak, para ayah juga menjadi sahabat anak. Sehingga tidak terjadi kekerasan dan anak tidak merasa tertekan di dalam lingkungan keluarga.
“Kesadaran orang tua untuk memenuhi hak anak itu sangat penting, Yang paling sederhana adalah mendengarkan suara anak saja,” tutur Kak Seto.
Karena menurutnya, hak dasar anak adalah
berpartisipasi termasuk mendengarkan suara anak dengan cara rapat keluarga, bercerita, mendongeng kemudian mendengarkan keluh-kesah anak.
“Anak-anak ketika pulang sekolah kadang-kadang ditanya, dapat nilai berapa? Nakal enggak di sekolah?. Jarang yang menanyakan, senang enggak di sekolah?,” ungkapnya.
Kak Seto kemudian mengambil contoh kasus Jakarta Internasional School (JIS), ibunya baru tahu setelah dua bulan peristiwa terjadi. Kemana saja selama ini?
Kak Seto juga menekankan. Punya anak, harus punya waktu untuk anak.
Selanjutnya pria Kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 ini memberikan alasan, psikolog terbaik di dunia adalah orang tua. Karena psikolog dasarnya adalah observasi, kemudian wawancara dan melakukan tes untuk memperdalam, Semuanya itu untuk mengetahui apa yang ada dalam diri anak.
“Di sini orang tua bertahuntahun melakukan observasi dan melakukan bicara atau ngobrol. Orang tua jangan menjadi bos tapi jadi sahabat”, jelasnya.
Ibaratnya lanjut Kak Seto, reformasi demokratisasi di bidang politik, demikian juga demokratisasi dalam di bidang keluarga. Dialognya penuh kebersamaan. Jadi suasana dalam keluarga suasana yang demokrasi.
“Pada saat orang tua mau menanamkan displin pada anak dalam suasana demokrasi. Berdialog, berbicara, dan mendengarkan pendapat sehingga mudah untuk saling menerima”, ujar Kak Seto.
Perlu kesadaran bersama, bahwa disiplin itu merupakan komitmen
bersama. Bukan sekedar nurut kepada orang tua. Kita jangan mimpi punya anak yang penurut, nanti kita akan frustasi. Tapi kita punya anak yang mandiri dan bisa bekerjasama. Jadi, ada pembagian tugas dalam keluarga tersebut.
Ditanya soal tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, Kak Seto menjawab, dalam Undang-Undang Perlindungan Anak itu sudah jelas dan tegas. Di salah satu pasal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak menyebutkan, barang siapa mengetahui ada tindak kekerasan terhadap anak, namun tidak melapor atau diam saja sanksinya hukuman 5 tahun penjara, sedangkan pelakunya hanya dikenakan hukuman maksimal 3 tahun 3 bulan saja.
“Ini butuh kepedulian kita bersama. Keluarga yang terdekat adalah tetangga, bukan hanya keluarga yang punya hubungan sedarah,” kata Kak Seto.
Selanjutnya bapak dari 4 anak ini mengemukakan, sejak enam tahun yang lalu sudah di bentuk Sparta (Satgas Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga), di setiap Rukun Tetangga (RT) melengkapi organisasinya dengan Sparta dan menjadi salah satu tujuan untuk melindungi hak anak.
Terkait dengan hukuman pelaku tindakan pelecehan seksual terhadap anak Kak Seto berpendapat, sebetulnya tergantung semuanya. Jika sudah pernah melakukan dan melakukan kembali dan sebagainya, memang yang tertinggi harus hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
“Karena itu merusak generasi, sama seperti narkoba. Anak-anak korban pelecehan seksual akan mengalami traumatik yang berat, kemudian mengganggu tumbuh kembangnya, tidak bisa fokus pada pelajaran dan pengembangan potensinya”, ungkap Kak Seto.
Dalam hal ini Kak Seto berharap, agar aparat hukum membuat efek jera pada pelaku maupun kepada calon-calon pelaku pelecehan seksual lainnya. (Kabari 1003)
Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) merupakan organisasi yang peduli kesehatan terutama merokok. Tity Hatta selaku ketua umum WITT mengatakan kegiatan ini dibentuk sebagai pengendalian rokok tehadap generasi muda Indonesia. Mengusung konsep tentang kesehatan anak-anak Indonesia, kegiatan ini memberikan penyuluhan ke berbagai sekolah setiap bulannya.
“Kegiatan setiap bulannya kita adakan penyuluhan ke sekolahsekolah , terutama juga ke komunitas perempuan bagi ibu-ibu,” kata Tity saat bertemu dengan Kabari di kawasan Jakarta Selatan.
WITT dalam hal ini memberikan pemahaman kepada anak-anak generasi Indonesia bagaimana menanggulangi bahaya merokok. “Kita dapat memberikan satu pemahaman kepada anakanak generasi Indonesia untuk penanggulangan terhadap anak-anak pemula bagi yang akan mencoba atau sudah merasakan kecanduannya bahaya terhadap tembakau dan rokok buat generasi muda tentunya.” ujar Tity.
Karena ini sangat mengganggu kesehatan dan ekonomi, lanjut Tity, “Kita akan menciptakan generasi muda, generasi emas untuk bangsa Indonesia jadi kita berharap
semua generasi inilah yang akan memberikan satu impian-impian yang baik terutama untuk menjaga negara dan bangsa,” kata Tity.
Melalui WITT Tity terus berupaya mengampanyekan anti rokok yang menyasar pada anakanak dan orang yang belum terkena rokok untuk tidak merokok.
“Karena kita sangat prihatin sekali, karena rokok itu bukan hanya orang tua aja yang sekarang jadi perokok (kecanduannya terhadap rokok) dan terutama terhadap anak-anak. Karena hasil survei membuktikan 300 persen jumlah perokok meningkat,” terang Tity.
Dengan demikian, menurut Tity, WITT berperan serta dan berperan aktif terhadap anak-anak dan terutama para ibu yang bisa
memberikan pemahaman yang baik terhadap putra-putrinya, keluarganya, serta lingkungan sekitar.
Di era sekarang, rokok sudah menjadi gaya hidup, Tity bersama teman-temanya yang tergabung di WITT terus berupaya dengan berbagai cara untuk mengurangi penggunaan rokok bagi anak-anak dan wanita. WITT sangat serius untuk memperbaiki gaya hidupnya dan kesehatannya bagi masyarakat yang sudah kecanduan akan tembakau.
“Karena kecanduan rokok tidak hanya bagi kalangan menengah ke atas justru sekarang masyarakat menengah ke bawah yang lebih banyak mereka mengonsumsinya,” ujar Tity.
Dari riset yang dilakukan Tity bersama WITT setiap tahunnya
jumlah perokok meningkat, untuk memerangi, menanggulangi, dan mengendalikan hal ini pengendalian rokok harus benar-benar diawasi secara bersama-sama.
Lebih jauh, Tity menjelaskan, “Kita bisa melarang untuk iklaniklan karena di dunia ini Indonesia adalah negara terbesar nomor 3 mengonsumsi rokok. Untuk generasi mudanya untuk anak-anak di usia 10 tahun sudah merokok, SMP rata-rata dia sudah memenuhi zat lainnya lagi, mungkin contohnya dia mencoba dengan narkoba, ganja dan lain-lain,” jelas Tity.
Dengan demikian, WITT sangat berperan aktif untuk anak-anak bahkan pemula memberikan suatu penyuluhan kepada anak-anak generasi muda terutama di sekolah dengan tujuan anak-anak memahami akan bahaya merokok bagi kesehatan serta untuk ekonomi keluarga.
Dengan gerakan tersebut, WITT berharap pemerintah dan semua lapisan masyarakat bergandeng tangan serius memberikan motivasi yang baik. Menurut Tity, untuk penyakit yang diakibatkan oleh rokok tidak ditanggung BPJS.
Selain itu, Tity menjelaskan bahwa untuk mengurangi rokok dapat dipengaruhi oleh harga rokok yang meningkat yang standar dengan harga rokok luar negeri.
“Apabila rokok juga harganya meningkat, harganya juga setara dengan rokok-rokok di luar negeri,
akhirnya masyarakat menengah ke bawah daya beli untuk rokok sehari 2 bungkus dengan rokok yang cukup mahal mungkin dia bisa mengurangi karena dari harga rokok yang cukup mahal sekali mereka tidak terjangkau,” jelas Tity.
“Karena kalau kita biarkan rokok di Indonesia terlalu murah apalagi dengan beli ketengan, anak usia berapa aja dia bisa beli, inilah
yang mengakibatkan anak-anak Indonesia ini sangat rentan dengan tingkat pemakaian rokok yang setiap tahun kita menekan angka kematian, menekan anak-anak untuk memakai rokok, hal inilah yang wajibnya kita bersama-sama dengan pemerintah juga harus dapat menanggulanginya,” pungkas Tity. (Kabari1008/ Foto: dok. WITT)
Edisi bulan ini:
• Shahnaz Haque: Pendidikan Harus Pakai Hati
• Komunitas Jendela, Meningkatkan Minat Baca Pada Anak
• Lewat Angklung, Ajakan Untuk “Ngelmu Pring” Bergaung di Ibukota Amerika
• Supermentor 23 Hadirkan Tokoh-Tokoh Inspiratif di Los Angeles
• Bincang Diplomasi Dengan Dino Patti Djalal
• Menghadapi Isu-Isu Terkini Ala Ridwan Kamil
• Wanita di Dunia Pria
• Masih di SMA, tapi sudah kuliah? Kok bisa?!
• Sambut Ramadan, Windy Ghemary Rilis Single Religi
• Kedubes AS Kenalkan Kuliner Ramadan Indonesia Ala Amerika
Majalah Digital Kabari
daftar di KabariGratis.com
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri…” ~ Ir. Soekarno
Banyak insan Indonesia yang menggandrungi sepak bola terutama di musim Piala Dunia. Akan tetapi, masih belum banyak yang mengetahui rekam jejak bangsa Indonesia di tingkat Piala Dunia tersebut.
Sebelum menjadi bangsa yang merdeka dari kuasa penjajah, Indonesia pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia 1938 yang diselenggarakan di Perancis. Alhasil, sejarah FIFA pun mencatat Indonesia sebagai tim Asia pertama yang berpartisipasi di ajang bola paling bergengsi tersebut. Semasa pemerintahan penjajahan transisi Belanda-Jepang tersebut, para pesepak bola Indonesia bergabung dalam Tim Nasional Hindia Belanda (Dutch East Indies).
Timnas kesebelasan Hindia Belanda tersebut dikapteni oleh Achmad Nawir, seorang pria Minang kelahiran 1 Januari 1911. Dengan demikian, beliau merupakan orang Indonesia pertama dan satu-satunya
yang pernah memimpin sebuah tim nasional di tingkat Piala Dunia. Selain itu, kacamata yang dikenakannya juga menorehkan sejarah tersendiri dalam perjalanan FIFA sebagai pesepak bola pertama yang mengenakan kacamata di ajang Piala Dunia. Timnas Hindia Belanda tersebut harus pulang ke tanah air setelah kalah 6-0 dari Timnas Hungaria pimpinan Georgy Sarosi, yang juga seorang dokter sebagaimana dr. Nawir.
Dibesarkan dalam sebuah keluarga sederhana di daerah Maninjau (Sumatera Barat), pria yang akrab disapa dr. Nawir tersebut tidak pernah menduga akan menjadi pesepak bola berkelas internasional, apalagi tampil di ajang Piala Dunia 1938. Sepulangnya dari Perancis, ia kembali berkecimpung dalam dunia kedokteran yang digelutinya sembari terus memberikan sumbangsihnya dalam dunia persepakbolaan nasional. Di era kemerdekaan Indonesia, beliau sempat menjadi pelatih klub sepakbola Persebaya. Sampai akhir hayatnya di tahun 1995, beliau tetap aktif mengkontribusikan pikiran dan tenaganya untuk kemajuan PSSI dan Persebaya.
Berikut cuplikan wawancara dengan putra tunggal dr. Nawir yang juga merupakan seorang seniman batik di Amerika Serikat, Ferril Nawir. Hasil wawancara tersebut diambil dari arsip percakapan kontributor Kabari News di Los Angeles dengan Ferril Nawir:
Bagaimana riwayat perjalanan Bapak sebagai pemain sepak bola sampai bisa ikut ke ajang
Piala Dunia 1938? Pada tahun 1938, Papa sudah menjadi tokoh sepak bola di Surabaya karena Papa sedang kuliah di Universitas Airlangga. Lewat persepakbolaannya juga, Papa mendapat beasiswa untuk kuliah kedokteran. Waktu itu, Papa sudah merupakan pemain bola andalan di klub HBS Surabaya.
Apakah ada pengalaman menarik yang Bapak ceritakan selama berada di Prancis waktu itu?
Pengalaman waktu itu lebih ramai sebagai orang awam yang tidak pernah ke luar negeri. Cuman, mereka tidak lama di Perancis karena diganyang 6-0 oleh tim Hungaria. Setelah kalah, mereka semua pulang.
Sebagai pesepakbola tenar, apakah pernah Bapak mengarahkan Anda, terutama sebagai putra tunggal beliau, untuk juga menjadi pemain sepak bola? Sebenarnya beliau terserah. Kebetulan saja, saya waktu kecil main sepak bola. Tetapi oleh Bapak tidak pernah diarahkan atau diumbar.
Selain berkecimpung di dunia persepakbolaan nasional, Bapak juga dikenal sebagai seorang dokter pada zaman kemerdekaan Indonesia. Apakah ada cerita dan pengalaman beliau yang menarik selama beliau menjadi dokter pada masa transisi tersebut? Ada banyak sekali. Waktu Jepang masuk Indonesia, kamp-kamp konsentrasi Jepang merajalela di Surabaya. Pendek cerita, Papa saya
mendapat kuasa dari Palang Merah Internasional. Di mana ada korban penganiayaan dan orang meninggal, Papa saya harus memberikan stempel dan mendata mereka. Papa saya juga sering menolong korban perang dan penganiayaan Jepang lalu membawa mereka ke kliniknya di Jalan Raya Darmo 26, Surabaya. Selain itu, Papa saya juga sempat menjadi dokter PSSI setelah sempat juga menjadi pelatih. (Kabari1007)
Ajang Piala Dunia 2018 kembali diramaikan oleh tampilan warna-warni jersey tim nasional (timnas) dari berbagai negara yang berhasil lolos di babak kualifikasi. Bukan hanya pemain timnas, para penggemar sepak bola pun tampil semarak mengenakan seragam timnas idolanya. Melalui kolaborasi dengan berbagai merek produk olahraga, timnas tiap negara pun berlomba-lomba untuk menampilkan jersey dengan desain unik dan tampilan menarik sesuai dengan warna bendera dan simbol dari masing-masing negara.
Di antara 32 negara yang berkompetisi di Piala Dunia kali ini, seragam timnas Nigeria tercatat sebagai jersey yang paling digemari dan banyak mendapat pujian dari kalangan pemerhati industri fashion. Para suporter bahkan rela mengantre selama berjam-jam untuk membeli di beberapa gerai Nike. Pihak Nike mengaku telah menerima sebanyak 3 juta pra-pemesanan khusus untuk jersey tersebut. Angka tersebut bahkan melampaui jumlah penjualan awal beberapa klub terbesar di dunia. Pada tahun 2016, misalnya, Manchester United berhasil menjual jersey terbanyak di dunia dengan volume penjualan mencapai 2,85 juta buah. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi akan kostum tim Nigeria tersebut, Nike pun terpaksa mengubah tanggal rilisnya di pasaran. Jersey tim Nigeria tersebut menampilkan pola garis zigzag yang memadukan warna hijau limau, putih, dan hitam. Di sisi kiri atasnya, terpampang bordiran logo timnas Nigeria yang di kelilingi tulisan Nigeria Football Federation Abuja. Menurut pernyataan yang dilansir oleh pihak Nike, desain kostum tim yang dijuluki Super Eagles ini terinspirasi oleh seragam klasik tim Nigeria pada tahun 1994 dengan ikon sayap elangnya. Jersey ini dibandrol seharga USD 90 atau setara Rp 1,3 juta. Untuk melengkapi koleksi tersebut, Nike juga merilis jaket dan topi dengan motif serupa. (Kabari1007/ Foto: dok. Nike)
Dari Pengantar Susu Keliling Sampai
Berlaga di Piala Dunia 2018
Banyak jalan menuju ke Roma… Itulah peribahasa yang sesuai untuk menggambarkan perjalanan seorang Nick Pope dari menjadi pengantar susu keliling hingga berlaga dengan Timnas Inggris di Piala Dunia 2018.
Pada usia 16 tahun, Nick Pope dilepas oleh akademi sepak bola Ipswich Town karena dianggap tidak cukup bagus. Keputusan tersebut tidaklah mudah bagi Nick lantaran Ipswich merupakan tim favoritnya. Ia pun sempat bermimpi untuk bisa menjadi kiper tim utama klub berjuluk The Tractor Boys itu.
Setelah keluar dari Ipswich, Nick mendapat tawaran dari sebuah klub semi-profesional Bury Town. Tak lama kemudian, ia menjalani debut untuk Bury Town saat kiper utama Marcus Graham absen karena mengalami cedera. Namun, saat Marcus pulih dari cederanya, Nick kembali tersingkir dan ia pun kembali banyak menghabiskan waktu di tim cadangan Bury Town.
Mimpinya untuk menjadi seorang pemain sepakbola mulai sirna. Ia pun memutuskan untuk mengambil mata kuliah Bisnis Marketing di West Suffolk College. Nick juga sempat mengenyam mata kuliah Ilmu Olahraga di
Universitas Nottingham. Untuk menyambung hidup, pria asal Cambridgeshire ini harus bekerja sebagai pengantar susu keliling setiap pagi. Pada sore hari, ia bekerja di sebuah toko retail fashion Next.
Tiga tahun setelah bergabung dengan Bury Town, Nick mendapat tawaran dari Charlton Athletic. Untuk meminangnya, Charlton Athletic juga menawarkan beberapa kompensasi. Beberapa di antaranya adalah menyertakan Nick pada tur pramusim dan membiayai kuliahnya di bidang Ilmu Olahraga di Universitas Reohampton. Sejak saat itulah, Nick berhenti menjadi pengantar susu keliling.
Namun demikian, perjalanan karirnya di Charlton Athletic tidaklah mudah. Sebelum dan sesudah menjalani debutnya di Charlton, Nick kerap kali dipinjamkan ke klub-klub semi profesional, seperti Welling United, Cambridge United, Aldershot Town, hingga York City. Di masa-masa itulah, ia mendapat menit bermain yang banyak.
Pada akhir Musim Panas 2016, sebuah tawaran fantastis tiba-tiba menghampirinya. Burnley yang baru saja mendapatkan promosi di Liga Inggris menyatakan ketertarikan mereka pada Nick Pope dan menawarkan
kontrak berdurasi 3 tahun. Meski mengetahui bahwa ia akan hanya menjadi penjaga gawang cadangan di sana, Nick memutuskan untuk bergabung.
Usai menjalani musim 2016/17 tanpa satu pun kesempatan untuk bermain di Liga Inggris, kesempatan untuknya datang pada awal September 2017 saat Tom Heaton mengalami cedera. Sejak saat itu, pos penjaga gawang nomor satu Burnley menjadi milik Nick Pope. Ia menjalani 35 pertandingan di Liga Inggris pada musim 2017/18 dengan mencatatkan 11 clean sheet, 114 penyelamatan, dan menjadi salah satu kiper terbaik Premier League. Bahkan, kiper berusia 26 tahun itu terpilih menjadi pemain terbaik Burnley musim ini.
Karirnya yang melejit mengundang perhatian banyak pihak. Pada bulan Maret 2018, Nick diundang oleh pelatih Gareth Southgate untuk bergabung ke Timnas Inggris. Bak durian runtuh, dua bulan kemudian, nama Nick Pope muncul dalam daftar final 23 pemain yang diberangkatkan oleh Timnas Inggris ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Di pagelaran sepak bola paling bergengsi tersebut, Timnas Inggris berhasil menduduki peringkat ke-4 di antara 32 negara peserta. (Kabari1007)
Berlaga di Piala Dunia merupakan impian banyak pemain dan pecinta sepak bola, tak terkecuali bagi seorang mantan sutradara film asal Islandia yang bernama Thor Halldorsson.
Perjalanan karir Thor dalam kancah sepak bola profesional tak begitu mulus. Pada usia 20 tahun, ia pernah merasakan frustrasi dalam bermain sepak bola. Bahkan, pria bernama lengkap Hannes Thor Halldorsson ini sempat memiliki keinginan untuk mengakhiri kisahnya sebagai pemain sepak bola lantaran tidak ada klub profesional yang tertarik untuk merekrutnya.
Alhasil, Thor sempat meniti karir sebagai sutradara film selama sembilan tahun. Salah satu karya terbaiknya di dunia hiburan adalah video iklan Coca Cola untuk ajang Piala Dunia 2018.
Semangatnya yang gigih membuat Thor kembali ke dunia sepak bola. Penjaga gawang kelahiran 27 April 1984 ini memulai debutnya bersama Timnas Islandia pada September 2011. Ia memulai kiprahnya sebagai kiper Islandia pada pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2012 menghadapi Siprus.
Tahun ini, perjalanan Thor sebagai pesepakbola mencapai puncaknya saat namanya terpilih di antara 23 pemain yang dikirim oleh Timnas Islandia untuk berlaga di Piala Dunia 2018. Penampilannya
saat Islandia melawan Argentina di Grup D Piala Dunia 2018 menjadi buah bibir di antara khalayak ramai. Kiper berusia 34 tahun ini pun terpilih menjadi pemain terbaik dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu. Thor melakukan penyelamatan sebanyak enam kali dalam pertandingan yang dihelat di Spartak Stadium itu, salah satunya saat menangkis tendangan penalti yang dieksekusi oleh Lionel Messi. (Kabari1007)
Aksesori karya Rinaldy Yunardi kian diminati oleh selebritas papan atas Hollywood. Setelah Madonna, kini giliran Beyonce Knowles yang mengenakan perhiasan karyanya. Tak tanggungtanggung, pahat karya desainer asal Indonesia itupun digunakan untuk syuting video klip terbarunya yang berjudul Apeshit.
Dalam video yang berdurasi 6 menit tersebut, Beyonce tampak duduk bersama Jay Z di sebuah lorong Museum Louvre (Paris). Beyonce tampil anggun mengenakan gaun dan kain penutup kepala yang berwarna kuning keemasan. Pakaian karya desainer Versace tersebut
tampak menyatu dengan anting yang didesain oleh Rinaldy.
Anting tersebut terdiri dari beberapa untaian salib yang menjuntai panjang hingga menyentuh bahu. Aksesori kreasi Rinaldy Yunardi kali ini memadukan bahan logam ukir dan batu Zircon, yang juga dikenal dengan nama batu Yakut. Batu tersebut dikenal lantaran bias sinarnya yang menyerupai batu berlian. Meski terkesan spesial, anting tersebut bukan pesanan khusus Beyonce melainkan koleksi siap pakai yang disiapkan oleh Rinaldy untuk sebuah perusahaan pemasok perhiasan dan aksesori di Hollywood. (Kabari1007/ Foto: dok. Billboard) )
Edisi bulan ini:
• Tanya Dr Ikrar: Diabetes & Kebiasaan Makan
• Ini Gejala Klasik, Anda Terserang Penyakit Diabetes Mellitus
• 3 Hal Ini Harus Diperhatikan Saat Terkena Penyakit Diabetes
• Curcurmin dapat Cegah Diabetes
• Kurang Tidur Perburuk Diabetes
• AIDS Penyakit Akibat Virus yang Menakutkan
• 10 Mitos Tentang /HIV AIDS
• Sunat Mengurangi Resiko Penularan HIV/AIDS
• Beberapa kebiasaan Pasangan Membuat Kita Gemuk
• Kebiasaan yang buat Kita Nampak Tua
Interaktif Majalah Hidup Sehat
Edisi Juli 2018 klik http://bit.ly/HSJuli18
Langganan daftar di KabariGratis.com
Anak pintar bukan lahir begitu saja dari rahim ibu tapi dari hasil cara didikan orang tua. Kalau ada yang bilang anak adalah cermin dari orang tua, tentu saja ada benarnya. Orang
jalan pagi menghirup udara segar sambil mendengarkan suara burungburung atau air yang mengalir. Dengan belajar berkomunikasi seperti itu akan mudah membuat orang tua terus berkomunikasi sampai anak lahir. Otak bayi akan terlatih menyerap hal yang baru terutama ekspresi dan kalimat yang kita ucapkan. Sejak dini mereka belajar mengenal suara, sentuhan, bau dan rasa.
Kenalkan mereka pada suarasuara di sekitarnya. Suara ibu, ayah dan saudara serta suara binatang seperti anjing atau kucing jika ada di rumah. Sebutlah dengan nama yang sebenarnya. Contohnya sebut ‘Anjing’ bukan ‘Gukguk’ atau ‘Kucing’ bukan menyebut ‘Meong’. Kenalkan pada buku dengan cara membacakan buku saat hendak tidur siang atau tidur malam bergantian dengan suara musik. Membiasakan membaca cerita atau menyetel musik untuk pengantar tidur, menemani waktu senggang, dan pengobat saat mereka ngambek. Jangan
biasakan berjam-jam menonton televisi meskipun acara anak-anak. Berkomunikasi dan bermain dengan orang tua adalah lebih baik. Ajaklah mereka belajar memegang dan memainkan bola atau sesuatu yang bergerak dan berwarna sehingga memacu otak untuk berpikir. Juga ajak berjalan-jalan di taman. Lakukan dan kenalkan suara-suara alam seperti yang ibu lakukan saat mereka masih di dalam rahim.
Seiring dengan perkembangan anak, mulailah ajari dengan sesuatu yang lebih menantang. Belajar mengenal dan memainkan alat musik, membaca buku atau mengeluarkan pendapat. Tanpa mereka sadari mengajarkan mereka belajar tantangan serta tanggung jawab. Pujilah jika mereka dapat menyelesaikan sesuatu. Bukan pujian seperti ‘Wah, kamu pintar sekali’ tapi pujilah hasil kerjanya seperti ‘Hebat! Kamu bisa karena kamu belajar!”. Dengan begitu mereka akan terbiasa untuk berpikir dan berusaha agar berhasil.
Akan tetapi jika mereka gagal, ajari mereka mengenal kesalahannya.
Barangkali karena kurang belajar, ingatkan bahwa mereka pasti bisa asal mau berusaha. Satu lagi yang perlu diajarkan adalah bersabar. Sabar untuk terus belajar serta sabar untuk menunggu sesuatu yang mereka inginkan. Contohnya jika ingin membeli mainan, ajak menabung dan bersabar sampai terkumpul uangnya. Sehingga mereka tahu bahwa setiap apa yang mereka inginkan adalah dengan usaha.
Jadikanlah belajar menjadi sesuatu yang fun. Belajar warna, belajar berhitung serta belajar mengingat nama-nama seperti nama binatang, nama tanaman di sekitar rumah juga nama anggota keluarga dan orang-orang terdekat. Tidak perlu harus dengan membeli alat atau sarana yang mahal untuk membuat anak menjadi pintar. Lingkungan rumah yang penuh kasih serta didikannya itu yang terpenting. Orang tua yang sering berkomunikasi dan dekat dengan anak merupakan kunci penting membangun kepercayaan diri anak.
Jangan pula mengekang anak, biarkan mereka berkembang tapi
dengan batas-batas yang kita tentukan. Biarkan mereka belajar mengeluarkan pendapat, kerja keras dan menyelesaikan sesuatu serta bertanggung jawab dengan hasilnya. Anak gemar mencoba, jika kita merasa apa yang akan dia lakukan itu mengkhawatirkan kita, lebih baik jika kita menyarankan daripada melarang. “Jangan naik terlalu tinggi’ akan lebih baik jika kita ubah, ‘Bagaimana kalau naik dari tangga sebelah sini karena lebih aman.’ Terlalu banyak larangan akan membuat anak takut untuk mencoba. (Kabari1004/foto: Unsplash)
Mengulik idiom itu sungguh menarik. Ketika mendengar orang menggunakan idiom saat berbicara, jika kita tidak tahu maka kita hanya menerka kaitan dan artinya. Setiap bahasa di seluruh dunia memilikinya. Menurut Wikipedia Indonesia, idiom adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum.
Dalam bahasa Inggris pun terdapat idiom yang populer dan sering kita temukan di buku, berita atau pengucapan sehari-hari. Dan ini tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain karena akan berubah artinya atau malah tidak ada artinya sama sekali. Kali ini kita ulik idiom yang menyebut jenis binatang karena lebih sering kita baca dan dengar.
www.themommiesreviews.com
Idiom ini merupakan kutipan dari puisi lama penyair Inggris, Henry Vaughan, tahun 1651. Setahun kemudian dipopulerkan kembali oleh dramawan Inggris, Richard Brome. Tidak ada yang tahu pasti idiom itu muncul dari mana dan gambaran apa. Beberapa orang mengatakan dari mitologi Norse, mitologi dari penduduk Skandinavia. Tersebutlah dewa badai Odin yang selalu di kelilingi anjing dan kucing terutama saat menurunkan hujan badai. Atau barangkali mitos zaman pertengahan tentang penyihir yang membawa kucing saat terbang meski hujan. Maka saat hujan deras muncullah idiom bagaikan hujan anjing dan kucing berjatuhan dari langit saking derasnya.
Idiom ini dipopulerkan oleh film-film koboi di Amerika. Mulai kerap dipakai dalam penulisan berita di tahun 1800-an. Para penduduk di bagian barat Amerika yang menggunakan kuda sebagai alat transportasi dan peternakan memakai idiom ini dari arti saat menunggang kuda dan menarik tali untuk menyetop atau memelankan jalan sang kuda. Jadi jika mendengar orang mengucap idiom ini artinya harap sabar, tunggu dulu atau jangan terburu nafsu.
www.teepublic.com
Idiom ini juga sering kita pakai dalam bahasa Indonesia yaitu air mata buaya. Artinya sama, air mata kepalsuan atau tangisan pura-pura dan tidak tulus. Muncul karena buaya itu bisa menangis kapan saja disebabkan buaya memiliki kelenjar air mata yang berfungsi untuk melumasi mata mereka. Bukan berarti cerminan emosinya. Pada abad 16, orang-orang mengartikan idiom ini sebagai air mata untuk memancing mangsa.
Dulunya lebih dikenal sebagai Care Killed The Cat. Entah kapan akhirnya berubah menjadi Curiosity Killed The Cat. Barangkali karena lebih mudah dipahami. Ini artinya rasa keingintahuan kita bisa mengakibatkan bahaya atau hal yang tidak mengenakkan. Idiom ini dipopulerkan oleh William Shakespeare di dalam penulisan skenario drama Much Ado About Nothing, tahun 1599.
www.bahhumpug.com
Rasa gugup saat akan melakukan sesuatu serta cemas biasanya menimbulkan perut terasa tak enak. Seperti ada sesuatu yang bergerakgerak di dalam perut. Inilah yang kemudian digambarkan sebagai kupu-kupu yang berkepak-kepak di dalam perut. Tak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali menyebut. Tapi mulai populer di tahun 1908an. Saat itu ketika orang merasa gugup lalu perut terasa kejang ringan terasa ada yang menggeliat-geliat lalu muncullah istilah ini.
A BIRD IN HAND IS WORTH TWO IN THE BUSH
Jika diartikan harfiah maka berarti satu burung di tangan lebih berarti dibanding mengharap dua yang sembunyi di semak. Ini untuk menunjuk bahwa lebih baik memiliki satu yang sudah jelas ada di genggaman daripada mengharap yang lain yang belum pasti didapat. Idiom ini muncul di sebuah buku di tahun 1600-an yang awalnya menggambarkan tentang seekor anjing hidup lebih berarti dibanding seekor singa yang mati.
www.safaribooksonline.com
Idiom ini artinya malam yang sangat dingin. Tidak ada yang pasti apakah berasal dari pedalaman Australia, Amerika bagian utara atau Eskimo. Zaman dulu mereka mengumpulkan banyak anjing saat temperatur udara turun drastis. Jika malam sangat dingin, maka di kumpulkanlah minimal tiga anjing untuk penghangat saat tidur. Idiom ini bisa ditemukan juga di buku Courage at Indian Deep karangan
Jane Resh Thomas yang dipublikasikan di tahun 1984.
www.teepublic.com
PET PEEVESesuatu yang secara khusus membuat kita terganggu merupakan arti idiom ini. Orang memiliki pet peeve yang berbeda-beda. Tidak suka melihat meja berantakan merupakan pet peeve satu orang tapi tidak bagi orang lain. Pet peeve diperkenalkan oleh komik
The Little Pet Peeve yang digambar oleh Frank King dan dimuat di Chicago Tribune selama kurun tahun 1916-1920. Ceritanya seputar kejadian lucu yang tidak terpikirkan yang dapat membuat beberapa orang terganggu. Biasanya pet peeve menunjuk pada gangguan yang bukan masalah besar.
Jika mengatakan ini maka artinya adalah menggambarkan seseorang yang sangat sibuk tapi dalam artian yang positif. Lebah hilirmudik terbang itu karena mengumpulkan madu maka begitu pulalah gambaran orang yang busy as a bee adalah orang yang sibuk bekerja atau menyelesaikan tugas. Idiom ini muncul di Inggris sekitar tahun 1386 dari buku Squire’s Tale karangan Geoffrey Chaucer. Lalu populer sampai sekarang. (Kabari1004)
Keseriusannya dalam mengembangkan kemampuan dirinya pada dunia tarik suara membuat penyanyi jebolan ajang pencarian bakat X Factor pertama Indonesia, berusaha total untuk mengasah kemampuannya.
Itu terungkap, ketika gadis yang memiliki nama lengkap Fatin Sidqia Lubis (21) bertemu dengan sejumlah awak media saat jumpa pers di Papilo Hotel Surabaya, Sabtu (21.07).
Fatin sapaan akrabnya di samping memastikan ada 10 lagu dalam album barunya, ia berusaha menulis sendiri kesepuluh lagunya yang menurut rencana akan diluncurkan pada bulan September mendatang.
“Semuanya masih bergenre pop,” tutur Fatin.
Fatin juga membeberkan dalam album barunya, tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan musisi dan penyanyi lainnya.
“Jadi nama-nama itu belum bisa aku kasih tau, karena kita masih melakukan workshop-workshop. Tapi ada beberapa nama yang sudah kerja bareng sebelumnya,” kata Fatin.
Dalam album barunya, mahasiswi semester delapan jurusan Performing Arts Communication di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta ini, banyak mencoba hal-hal baru seperti menulis lagu sendiri dan mencoba mengkompose lagu sendiri meski tak mau mebeberkan juduljudul lagunya yang dibuatnya.
“Dalam album baru ini, aku Ingin mencoba hal-hal yang baru. Jadi dalam album ini, aku benerbener kepingin aku banget tapi masih bertemakan seputaran cinta”, ungkap Fatin.
Yang jelas kata Fatin, dalam album ini penuh warna.
Disinggung tentang rencana go internasional, Fatin menanggapi itu adalah impian semua penyanyi. Namun, saat ini dirinya masih ingin fokus pada pendidikannya yang berpusaran pada dunia musik. Makanya, setelah lulus S1 nanti, ia ingin melanjutkan S2 di bidang musik.
“Kalau memang berkahnya dan dikasih go internasional, bagiku itu lebih ke arah tanggung jawab yang lebih besar,” pungkas Fatin.
Ditanya soal konsep hidupnya, Fatin menjawab dengan singkat, konsep hidup saya sederhana yaitu bahagia.
Di samping Kuliah dan menyanyi, saat ini Fatin mencoba terjun ke dunia akting dengan menerima tawaran menjadi bintang iklan merk sampo yang menurut rencana akan di publish dalam waktu dekat ini. (Kabari 1003)
Dunia perfilman Indonesia kembali dihadirkan sebuah karya visual terbaru dengan rasa yang berbeda. Rumah produksi Infinite studios mempersembahkan karya film terbarunya yang berjudul Buffallo Boys, film bergenre action fantasi ini mengangkat cerita pada masa penjajahan Belanda di Pulau Jawa.
Mike Wulan selaku direktur dan produser Buffalo Boys mengatakan, “Kisah dengan latar belakang penjajahan Belanda di Indonesia
ini mengingatkan kita, terutama para Milenials dan Generation Z, bagaimana sejarah kita penuh dengan tantangan dan ketidakadilan serta bagaimana kita sebagai rakyat bisa melawan,” kata Mike saat pemutaran perdana film terbarunya di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
“Bagi saya, cerita yang menggabungkan dua kultur berbeda (Asia dan Barat) merupakan kesempatan yang unik untuk memperkenalkan suatu dunia baru yang penuh dengan opportunities
untuk cerita lainnya,” tambahnya. Berkisah tentang dua anak dari seorang Sultan, yakni Jamar (Ario Bayu) dan Suwo (Yoshi Sudarso), yang ingin membalas dendam pembunuhan ayah mereka yang bertahun-tahun diasingkan di Amerika Serikat pada era wild west. Bersama paman mereka yang bernama Arana (Tio Pakusadewo), Jamar dan suwo pun menemukan satu kampung yang diteror oleh anak buah Van Trach (Reinout Bussemaker) yang merupakan kepala VOC di daerah itu. Kiona (Pevita Pearce) bergabung dengan Trio yang baru kembali dari Amerika ini untuk mendapatkan keadilan bagi keluarganya.
Selain tokoh utama, film ini juga didukung oleh deretan artis papan atas yang sudah memiliki
pengalaman akting yang bisa memukau penonton, di antaranya, Sunny Pang, Mikha Tambayong, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid dan Alex Abad dan masih banyak lagi.
Film ini menceritakan kisah universal tentang cinta, kehormatan, kebencian, balas dendam dan harapan yang ditulis oleh Mike Wulan dan Rayya Makarim ini merupakan peranakan antara sejarah Indonesia dengan genre klasik western dan didukung oleh karakter-karakter yang mampu mengaduk perasaan penonton.
Dengan visual yang memukau serta desain set yang rumit, film ini menggambarkan warna, nada, dan tekstur dari periode kritis dalam sejarah Indonesia secara akurat bagi penonton
di tingkat nasional dan global. Dengan pengambilan gambar yang dilakukan di berbagai lokasi di pulau Jawa dan studio rekaman Infinite Studio di Batam, film ini menampilkan keindahan alam Indonesia sebagai latar belakang kisah cinta.
“Kami berencana membuat lebih banyak lagi film tentang Indonesia untuk penonton tanah air dan juga khalayak Internasional. Cerita-cerita kita sebenarnya bisa bersaing dengan film luar negeri, tapi perlu kerja keras untuk meningkatkan produksi dan kualitas karya-karya kita. Dengan dukungan penonton Indonesia, kita semua akan terus meningkatkan industri perfilman nasional,” pungkas Mike. (Kabari1008)
Email: tastesumatra@yahoo.com - Phone 909-360-8416
Come and Join Us for an authentic Indonesian cuisine from Sumatra
Show this ad /posting and enjoy a 10% discount for food and beverage Valid until June 30th, 2018
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108