LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
OPTIMALISASI INTEGRASI PELAYANAN PASIEN
ORTHOPEDI INFEKSI M. TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT
PUSAT INFEKSI SULIANTI SAROSO
DISUSUN OLEH:
RIZKY PRIAMBODO WISNUBAROTO
NIP 198805292022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI INTEGRASI PELAYANAN PASIEN ORTHOPEDI INFEKSI M.
TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PUSAT INFEKSI SULIANTI SAROSO
Telah di seminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Alfred Ariyanto, S.Si. Apt.M.Si
1977161220006041001
Mentor
dr. William Chandra, SpOT (K) 198709302018011001
Penguji
198108312006042003
Ns. Ella Andalusia, S.Kep, M.S.M
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kebaikan dan perlindungan yang terus dilimpahkan kepada penulis. Puji syukur juga disampaikan atas kesempatan dan berkat rahmat-Nya kepada penulis untuk mengikuti dapat mengikuti kegiatan Latsar CPNS Kemenkes RI 2022. Dimana, dikarenakan oleh pandemi Covid-19, kegiatan ini dilakukan secara daring, akan tetapi tidak mengurangi nilai-nilai yang ingin ditanamkan.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu komponen penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022. Penulis berharap bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi modal awal dalam berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar ber-AKHLAK
(berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif), dan akan dibawa nilai ini dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
- dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, selaku direktur utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar CPNS saya sehingga saya dapat mengikuti dan menyelesaikan tugas yang diberikan selama kegiatan ini
- Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
- Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si, selaku coach yang telah membimbing dalam pembuatan rancangan aktualisasi
KATA
PENGANTAR
- dr. William Chandra, Sp.OT (K) selaku Mentor yang telah banyak memberi masukan
- Bapak dan Ibu Fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan
Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
- Koordinator SDM, Pendidikan, dan Penelitian Sulianti Saroso, yang telah membantu memfasilitasi kegiatan ini
- Seluruh teman-teman Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
I tahun 2022 yang telah membantu dalam menyusun rancangan ini
Adapun dalam penyusunan tulisan laporan rancangan aktualisasi ini penulis tidak akan lepas dari kesalahan, oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalamnya. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan datang.
Jakarta, 22 Juni 2022
Penulis
dr. Rizky P. Wisnubaroto, Sp.OT
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 8 1.1 Latar Belakang 8 1.2 Tujuan Aktualisasi 10 1.3 Manfaat Aktualisasi 10 BAB II PROFIL INSTANSI 12 2.1. Gambaran umum dan Sejarah Singkat RSPI Sulianti Saroso 12 2.2 Visi dan Misi RSPI-SS 13 2.3. Nilai-nilai Budaya Organisasi RSPI-SS 13 2.4. Tugas Pokok Organisasi 14 2.5. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta 15 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 17 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 17 3.1.1. Identifikasi Isu : 17 3.1.2 Memilah / Menapis Isu 20 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 22 3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 24 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 25 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 25 4.2. Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah 26 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 43 DAFTAR PUSTAKA 44
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Daftaruraiantugas/jabatanpenulis....................................................................16 Tabel 2.DampakIsu 19 Tabel 3.PenapisanIsuMenggunakanMetodeAPKL...........................................................21 Tabel 4.KegiatandanTahapanPenyelesaianIsu 26 Tabel 5.RencanaJadwalKegiatanAktualisasi....................................................................42 Tabel 6.Parapihakdanperannyadalamaktualisasi 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso 13 Gambar 2. Bagan Fishbone mengenai Analisa penyebab isu utama pasien infeksi orthopedi yang tidak terintegrasi 20
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan warga negara Indonesia yang menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat. Peran PNS meliputi dan tidak terbatas untuk melaksanakan kebijakan publik dan memberikan pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas warna negara Indonesia. Sebagai pelayan publik, seorang ASN juga diharapkan untuk menjadi panutan bagi masyarakat di lingkungannya. Harapanharapan ini sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014, yang menyatakan bahwa seorang pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam menjalankan profesinya, seorang ASN haruslah memiliki nilai atau pedoman dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Nilai tersebut diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga diresapi dan diwujudkan dalam praktik sehari-hari seorang ASN. Dengan modal karakter seorang ASN yang kuat, diharapkan terwujudnya ASN yang profesional dan pelayanan birokrasi tingkat dunia di Indonrsia.
Perkembangan zaman dan teknologi yang Sebagai seorang ASN yang bekerja di bidang kesehatan dan khususnya di sebuah rumah sakit. Maka pelayanan di bidang kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama penulis. Rumah sakit memiliki peran sebagai sarana pelayanan kesehatan dalam menunjang misi pemerintah Indonesia untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik serta meninggikan mutu kesehatan masyarakat pada umumnya.
semakin pesat menuntut kinerja seorang ASN untuk lebih baik lagi. Adanya pandemi COVID – 19, tuntutan publik akan pelayanan yang lebih baik semakin meningkat.
Sebagai seorang ASN dan organisasinya yang berada dalam bidang pelayanan kesehatan, maka penulis harus bisa beradaptasi dalam memberikan pelayanan medis
yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Terlebih, Rumah Sakit Pusat
Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) mempunyai visi “Menjadi Rumah Sakit Unggulan
Penyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik”. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka penulis, sebagai bagian dari RSPI SS harus selalu berusaha untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Dalam fungsi penugasan sebagai bagian dari staf medis fungsional di bidang orthopaedi, ruang lingkup penugasan tidak hanya terbatas pada rawat jalan dan rawat inap saja, tetapi juga mencakup pelayanan di kamar operasi. Penanganan pasien orthopedi cenderung rumit dan membutuhkan kerja sama yang baik lintas disiplin ilmu kedokteran. Terlebih untuk kasus seperti infeksi muskuloskeletal, khususnya yang melibatkan M. tuberculosis (TB) yang membutuhkan penanganan dalam waktu yang cukup lama dan multidisiplin. Penanganan TB di Indonesia juga sudah berlangsung sejak lama, dimana penanganan penyakit ini sudah dimulai sejak prakemerdekaann dengan didirkannya Perkumpulan Centrale Vereniging Voor Tuberculose Bestrijding (CVT) dibentuk pada 1908 dan tahun 1939 didirikan 15 sanatorium untuk perawatan pasien TB paru dan 20 consultatie bureaux yang memberi penyuluhan dan pengobatan. Penanganan TB semakin lama semakin baik diiringi dengan perkembangan zaman, dimana saat ini strategi penanganan TB di Indonesia sudah menuju Eliminasi TB 2030. Walaupun demikian, pada tahun 2017, WHO memperkirakan terdapat sejumlah 442.000 kasus TB di Indonesia dengan 8.600-15.000 kasus resistensi obat (MDR/RR TB), dengan jumlah perkiraan 2,4% dari kasus baru dan 13% dari pasien TB yang diobati sebelumnya, tetapi cakupan yang diobati baru sekitar 27,36%. Pemerintah sendiri memperkirakan terdapat insiden sebesar 842.000 kasus per tahun dan notifikasi kasus TB sebesar 569.899 kasus maka masih ada sekitar 32% yang belum ternotifikasi baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan.
Nilai-nilai ASN yang didapatkan selama pelatihan dasar harus ditanamkan dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai yang didapat harus diimplementasikan untuk pelayanan yang lebih baik dan menunjang visi dan misi RSPI SS.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan rancangan aktualisasi optimalisasi integrasi pelayanan pasien orthopedi dengan infeksi TB di unit tempat penulis bekerja di SMF Orthopedi RSPI Sulianti Saroso. Diharapkan aktualisasi ini
dapat meningkatkan kualitas pelayanan tempat penulis berada dan bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah:
1.2.1 Tujuan Umum
Menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai nilai sehingga
terbentuk karakter diri ideal melalui proses internalisasi dan penerapan di tempat kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan integrasi pelayanan infeksi orthopedi TB di RSPI Sulianti Saroso
2. Sebagai upaya internalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengejawantahkan nilai Ber-AKHLAK
1.3 Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Individu
Penerapan nilai-nilai dasar ASN bagi seorang ASN adalah wujud dari cinta
pada tanah air dan kesungguhan dalam membangun bangsa, sehingga memunculkan nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam kegiatan sehari-hari sesuai
tugas pokok dan fungsi nya
2. Bagi Satuan Kerja
Perwujudan nilai-nilai dasar ASN ke dalam sebuah aktualisasi akan
menunjang peningkatan kualitas mutu pelayanan bagi satuan kerja. Selain itu juga internalisasi nilai- nilai tersebut akan merangsang perubahan pola
perilaku ASN yang terdahulu agar meningkatkan kinerjanya pula untuk
mendukung visi dan misi satuan kerja.
3. Bagi masyarakat
Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal
bagi kemaslahatan masyarakat
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Gambaran umum dan Sejarah Singkat RSPI Sulianti Saroso
Rumah sakit Sulianti Saroso terletak di daerah Sunter, Jakarta Utara. Nama RSPI
Sulianti Saroso berasal dari nama seorang dokter, yaitu dr. Julie Sulianti Saroso.
RSPI Sulianti Saroso berawal dengan didirikannya stasiun karantina di daerah pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1985, yang fungsi utamanya adalah menampung penderita penyakit cacar dari Jakarta dan sekitarnya, dimana di antara tahun 1964 sampai tahun 1970 merawat penderita cacar sekitar 2.358 orang. RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan pada tanggal 21 April 1995 dan berfungsi memberikan pelayanan medis, penunjang medis kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan pelayanan RSPI-SS berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan rawat darurat, pelayanan operasi dan pelayanan ICU serta dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pendidikan tenaga kesehatan.
RSPI Sulianti Saroso adalah pusat infeksi nasonal dengan profil rumah sakit khusus kelas A, terakreditasi KARS Paripurna, rumah sakit Badan Layanan Umum, rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu.
Beberapa peran RSPI Sulianti Saroso dalam penanggulangan penyakit infeksi antara lain : tahun 2003 ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan SARS, tahun 2006 menjadi rumah sakit rujukan dalam menangani KLB flu burung (H5N1), tahun 2021 berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit Mers-CoV (MCoV) atau MERS-COV, tahun 2020 sebagai rumah sakit yang pertama yang menangani kasus COVID-19. Beranjak dari kedudukan dan tugas khusus tersebut, maka sepatutnya RSPI Sulianti Saroso lebih berorientasi kepada keunggulan komparatif daripada keunggulan kompetitif. Penguatan RSPI Sulianti
Saroso harus dilakukan melalui rencana strategis bisnis (RSB) yang spesifik pada periode tahun 2020 – 2024. Dalam menyusun RSB ini, kebijakan RSPI Sulianti
Saroso sejalan dengan arah kebijakan pebangunan kesehatan bangsa Indonesia yang dijabarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) tahun 2020 – 2024.
2.2 Visi dan Misi RSPI-SS
Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Penyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia
Pasifik
Misi Rumah Sakit
1. Mengelola penyakit infeksi secara profesional dan paripurna
2. Terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksi emerging,reemerging dan tropicalmedicine
3. Terselenggaranya Pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi emerging, reemerging dan tropicalmedicine
4. Memperluas jejaring pelayanan Pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi melalui publikasi secara nasional dan internasional
5. Membangun budaya korporat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
1. Responsif
2. Sinergi
3. Profesional
4. Integritas
2.3. Nilai-nilai Budaya Organisasi RSPI-SS
2.4. Tugas Pokok Organisasi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit infeksi.
Berikut adalah gambar struktur organisasi dari RSPI – Sulianti Saroso, dimana penulis merupakan bagian dari staf medik bidang spesialis orthopedi di bawah
kepala bidang bagian dan di bawah Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang.
Gambar 1. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso
2.5. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Penulis merupakan bagian dari staf medik fungsional orthopedi di RSPI Sulianti
Saroso, Jakarta dengan perincian sebagai berikut :
Nama : Rizky Priambodo Wisnubaroto
Golongan : 3b
Angkatan : 1
Kelas : C
Instansi : RSPI Sulianti Saroso
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Pendidikan : Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi
Berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor PER/139/KEP/M.Pam/11/2003 tentang
jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, seorang dokter adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarna kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah bentuk pelaanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.
Adapun, sebagai Dokter Pertama, dalam aspek pelayanan meliputi memberikan pelayanan medik umum – hingga spesialistik, melaksanakan tindakan darurat medik, dan tindakan lainnya.
Berikut adalah sasaran kinerja pegawai (SKP) yang telah disusun oleh RS
Penyakit Infeksi Prof.Dr. Sulianti Saroso dalam bentuk tabel:
Tabel 1. Daftar uraian tugas / jabatan penulis
Uraian Tugas / Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
Melakukan pelayanan
spesialistik rawat jalan
tingkat pertama
Melakukan tindakan
spesialistik tingkat sedang
Belum optimalnya
pelayanan pasien
orthopedi infeksi
Belum optimalnya
pelayanan pasien
orthopedi infeksi
Pelayanan optimal pasien
orthopedi infeksi
Pelayanan optimal pasien
orthopedi infeksi
Melakukan kunjungan
(visite) pada pasien rawat
inap
Melakukan pemulihan fisik
kompleks tingkat I
Telah dilakukan sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai SOP
Membuat catatan medik
pasien rawat inap
Melakukan tugas jaga
panggilan / on call
Mengikuti seminar /
lokakarya di bidang
kesehatan sebagai
peserta
Melayani atau menerima
konsultasi dari luar atau
keluar
Melayani atau menerima
konsultasi dari dalam
Tertundanya tindakan
akibat belum
terintegrasinya alur
pelayanan pasien TB
orthopedi
Telah dilakukan sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai
Tindakan dilakukan sesuai
dengan waktu terbaik
bagi pasien
Telah dilakukan sesuai
Telah dilakukan sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai
Telah dilakukan sesuai SOP
Telah dilakukan sesuai
Telah dilakukan sesuai
Telah dilakukan sesuai
Telah dilakukan sesuai
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Menurut definisi, isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu kritikal adalah topik yang berhubungan dengan masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran khalayak ramai (publik). Sedangkan isu aktual adalah isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan secara luas, dan memerlukan penanganan sesegera mungkin.
Sebuah isu dapat memiliki dampak jika tidak diselesaikan, suatu isu dapat berkembang menjadi suatu isu yang berkembang, mulai menyebar di ruang publik dan berpotensi memiliki dampak yang lebih luas.
Dalam identifikasi isu pada instansi kerja penulis, ditemukan beberapa masalah perbedaan harapan dan kenyataan selama pelayanan.
3.1.1. Identifikasi Isu :
A. Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022
Poliklinik eksekutif pada RSPI – SS bertujuan untuk menambah jam pelayanan poliklinik untuk pasien dan memberikan alternatif bagi pasien dengan untuk menggunakan asuransi non-BPJS untuk mendapatkan pelayanan. Jam pelayanan dilakukan dapat bersamaan hingga sore hari. Selama perjalanannya, jumlah pasien yang mendaftar masih belum banyak, pasien menunggu lama untuk pelayanan. Dokter yang bersedia mengisi juga saat ini belum banyak yang berminat dikarenakan masih menggunakan sistem remunerasi untuk kompensasi jasa medis atas pelayanan yang diberikan.
Keberadaan poliklinik eksekutif yang diharapkan dapat dijadikan sebagai
potensi pemasukkan tambahan untuk rumah sakit sayangnya belum dikelola secara maksimal.
B. Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan
perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022
Terjadi transisi di rumah sakit dengan penggunaan rekam medis elektronik
sejak November 2021 hingga saat ini. Penggunaan rekam medis secara elektronik bertujuan untuk memudahkan pelayanan salah satunya dengan
cara memastikan terapi yang disampaikan ke pasien sama dengan yang
diberikan oleh dokter penanggung jawab pasien. Sayangnya, saat ini penggunaan rekam medis elektronik seutuhnya belum digunakan, masih ada
pencatatan manual berupa kartu pemberian obat yang dilakukan oleh perawat dan penggunaan resep manual untuk ke farmasi. Pemberian instruksi
dilakukan dengan pencatatan secara elektronik namun langkah berikutnya
dilakukan secara manual sehingga terjadi potensi perbedaan pemberian terapi yang terjadi.
infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar
departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022
Kondisi infeksi pada sistem muskuloskeletal yang tertunda dapat
menyebabkan dampak yang fatal bagi pasien. Penilaian kondisi awal pasien di Poliklinik Orthopaedi sering kali menjadi lebih lama dikarenakan
keterbatasan pemeriksaan penunjang yang tersedia di rumah sakit.
Kemudian, saat dilakukan perawatan bersama dengan bagian lain dapat perbedaan persepsi pelayanan untuk pasien yang sama. Pelayanan menjadi
tumpang tindih dan tidak optimal untuk pasien. Infeksi muskuloskeletal akibat
kuman tuberkulosa terjadi dari 10% keseluruhan kasus. Dari jumlah tersebut,
C. Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat
komponen tulang ataupun sendi yang terlibat dapat bermacam-macam
dengan yang paling sering berupa tulang belakang, panggul, lutut, dan kaki.
Kemudian, karena bagian tubuh ini mempunyai fungsi untuk menahan beban
tubuh dan bergerak, maka infeksi pada bagian ini akan membuat pasien untuk
tidak produktif, sehingga memiliki dampak yang besar bagi diri dan keluarganya. Kondisi infeksi terus berlangsung berpotensi untuk membuat
pasien dapat menularkan penyakitnya ke orang-orang sekitarnya, dan jika
tidak ditangani dapat menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.
Dari isu di atas, penulis akan menjabarkan dampak yang dapat terjadi apabila isu tersebut tidak ditangani.
No .
Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
1 Belum optimalnya
capaian pasien di poliklinik eksekutif
Paviliun Soka pada tahun
2021-2022
2 Belum sesuainya terapi pada rekam medis
elektronik dan catatan
perawat pada pasien
orthopaedi di RSPI-SS
pada tahun 2021-2022
Menurunnya persepsi masyarakat / pasien
terhadap pelayanan di rumah sakit
Memperpanjang waktu pelayanan pada pasien
Menurunnya potensi sumber pemasukkan bagi rumah sakit
Pelayanan yang terhambat
Menambahnya lama perawatan pasien
Meningkatnya potensi kejadian morbiditas dan mortalitas pada pasien
Tabel 2. Dampak Isu
3 Belum terintegrasinya
pelayanan pasien infeksi
orthopaedi akibat infeksi
M. Tuberculosis rawat
jalan maupun rawat inap
antar departemen di RSPI – SS tahun 20212022
3.1.2 Memilah / Menapis Isu
Pasien tidak mendapatkan evaluasi dan penanganan yang terbaik
Prognosis pasien menjadi lebih buruk
Memberi dampak negatif pada kondisi sosioekonomi pada pasien dan keluarga
Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada
rumah sakit
Teknik Analisis Isu : Matrik penilaian kualitas isu dengan analisis metode aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan (AKPL) akan digunakan untuk menetapkan isu utama yang akan dilakukan pemecahan masalahnya. Teknik AKPL yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 3. Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL
B Belum sesuainya terapi
C
terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –
Berdasarkan Analisis Penilaian Kualitas Isu dengan Kriteria Aktual-
Kekhalayakan-Problematik-Kelayakan, maka isu yang dipilih untuk diangkat
menjadi isu utama adalah isu “Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi
Kriteria Jumlah Prioritas A K P L A Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022 4 4 3 4 15 3
No. Isu Kontemporer
pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022 4 5 4 4 17 2
SS tahun
5 4 4 5 18 1
Belum
2021-2022
orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022”
Analisis Isu
Untuk menentukan isu utama yang akan penulis angkat, penulis menggunakan metode fishbone dengan pemaparan dari setiap aspek sebagai berikut:
1. Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku
2. Belum adanya media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi
3. Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada
Kami juga menganalisa dampak yang terjadi bila isu itu tidak dapat dicegah diantara lain sebagai berikut:
1. Menimbulkan resiko terjadinya morbiditas dan mortalitas
2. Meningkatkan dampak negatif sosio-ekonomi pada pasien dan keluarga
3. Keterlambatan terapi yang direncanakan untuk diberikan
4. Tidak tercapainya standar mutu pelayanan yang diinginkan
5. Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran
PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopedi di rumah sakit berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN untuk mewujudkan smart governance, di dalamnya termasuk pelayanan publik dan manajemen ASN.
● Dalam aspek Manajemen ASN, terdapat tim medis yang kesulitan untuk bekerja sama menunjukkan kurangnya keinginan untuk melakukan perbaikan pelayanan, yang seharusnya, sebagai abdi masyarakat seorang
ASN seharusnya mempunyai sikap untuk berinovasi dan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
● Nilai Manajemen ASN yang belum optimal, belum adanya alur baku khususnya untuk pasien orthopedi infeksi menunjukkan kurangnya motivasi ASN untuk terus melakukan perbaikan tanpa henti demi pelayanan publik.
● Dalam aspek SMART ASN, terdapat belum optimalnya penggunaan rekam medis elektronik oleh para pengguna ataupun tim pendukung menunjukkan implementasi dari digital skill dan culture masih dapat ditingkatkan.
Berikut gambaran penyebab masalah dengan metode fishbone : FishBoneDiagram
Man Method
Kesulitan antar bidang untuk bekerja sama
Tidak ada media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi
Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku
Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –SS tahun 2021-2022
Material
Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada
Environment
Gambar 2. Bagan Analisis Fishbone penyebab isu utama
3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berikut adalah alternatif penyelesaian masalah berdasarkan penyebab masalah.
Penyebab Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah
Kesulitan antar bidang untuk bekerja
sama
Tidak ada media yang bisa digunakan
untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi
Belum adanya alur pelayanan lintas
bidang yang baku
Kebiasaan melakukan pelayanan dengan
metode yang sudah ada
Daftar rekomendasi penyelesaian masalah :
Belum tersedianya panduan pelayanan
klinis mengenai pasien orthopedi akibat
infeksi TB lintas bidang
Menambahan pencatatan khusus dalam
rekam medis elektronik
Belum tersedianya panduan pelayanan
klinis mengenai pasien orthopedi akibat
infeksi TB lintas bidang
Belum tersedianya panduan pelayanan
klinis mengenai pasien orthopedi akibat
infeksi TB lintas bidang
Sosialisasi alur panduan baru yang
dirancang
1. Membuat alur panduan pelayanan klinis mengenai pasien orthopedi akibat infeksi TB yang melibatkan SMF Orthopedi, Paru, dan Penyakit Dalam
2. Menambahkan pencatatan khusus pasien orthopedi infeksi TB
dalam rekam medis elektronik
3. Sosialisasi alur panduan baru yang dirancang
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Staff medis fungsional bidang Orthopedi
Identifikasi Isu : Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022
Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022
Belum terintegrasinya pelayanan pasien
infeksi orthopaedi rawat jalan maupun
rawat inap akibat infeksi M.
Tuberculosis antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022
Isu yang diangkat : Belum terintegrasinya pelayanan pasien
infeksi orthopaedi akibat infeksi M.
Tuberculosis pada rawat jalan maupun
rawat inap antar departemen di RSPI –SS tahun 2021-2022
Gagasan Pemecahan : Membuat draft pedoman pelayanan
klinis orthopedi infeksi
4.2. Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan
Substansi Mata
Pelatihan Agenda 2
Kontribusi
Terhadap Visi Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1. Pertemuan
dengan staff medis fungsional
(SMF) rumah
sakit pelayanan
bagian
Orthopaedi, Paru, dan Ilmu Penyakit
Dalam.
Menghubungi para staff medis fungsional
untuk meminta
kesediaan para pihak
untuk bertemu dan
berkonsultasi.
Tersedianya
Saya akan bersedia
untuk bekerja
Kegiatan
Kegiatan
Meminta masukkan
dari para pimpinan
dan senior tersebut
terkait usulan kegiatan
absensi kehadiran, notulensi rapat, dan dokumentasi rapat
sama dengan dan
bersinergi dengan
berbagai bidang
keilmuan di rumah
sakit, hal ini
merupakan
perwujudan nilai
Kolaboratif.
Dalam proses
pertemuan ini, saya
akan menyadari dan
pertemuan dengan
anggota SMF
sesuai dengan nilai
Ber-Akhlak dan
akan berkontribusi
terhadap visi
untuk menjadi
Rumah Sakit
Unggulan Penyakit
Infeksi yang
Terdepan
pertemuan dengan anggota
SMF sesuai
dengan nilai BerAkhlak memperkuat nilai
organisasi
professionalism, integrity, satisfaction,
Tabel 4. Kegiatan dan Tahapan Penyelesaian Isu
Memasukkan usulan
yang diberikan dan memberikan
perkembangan secara
berkala secara proses
kegiatan pembuatan
alur pelayanan ini.
menghargai
adanya perbedaan
dalam keilmuan
(harmonis).
Saya juga akan
mengajukan usulan
pembuatan draf alur
pelayanan dengan
jujur dan
bertanggungjawa
b, melakukan
pelaporan berkala
terhadap kemajuan
ataupun kendala
yang dihadapi
selama proses
penyusunan secara
transparan (akuntabel)
Setingkat Asia
Pasifik
responsive,safety dan success.
Berkontribusi
dengan misi
organisasi untuk
mengelola
penyakit infeksi
secara profesional dan paripurna
Kegiatan yang
dilakukan dengan
atasan menunjukkan
dedikasi dan kontribusi, sesuai
dengan nilai loyal.
Saya akan
melaksanakan
pembuatan draf
sesuai dengan
keilmuan yang
terbaru untuk
memberikan kinerja
terbaik dan meningkatkan
kompetensi
(kompeten). Saya
akan melakukan
inovasi dari
masalah serta menerima
masukan dari
Melakukan konsultasi
dengan pasien, tim
perawatan poliklinik
dan ruang rawat, tim
masukan yang
diberikan untuk
menghasilkan
pelayanan dan hasil
yang lebih baik
(adaptif)
Saya akan
menunjukkan
komitmen untuk
meningkatkan
kepuasan
pelayanan di rumah
sakit (berorientasi
pelayanan)
Tersedianya
notulensi dan
dokumentasi kegiatan
Saya akan bekerja
sama dengan dan
bersinergi dengan
tim perawatan di
Kegiatan
penentuan pokok
masalah dan
menerima
Kegiatan
penentuan pokok
masalah dan menerima
2. Penentuan pokok
para pemegang
kepentingan
terkait alur
pelayanan pasien
rekam medis untuk
meminta masukan
terkait hal-hal yang
perlu diatur dalam
draf alur pedoman
pelayanan klinis dan
pencatatan rekam
medis
rumah sakit untuk
meminta masukkan (kolaboratif).
masukan sesuai
dengan nilai BerAkhlak dan turut
serta untuk
masukan sesuai
dengan nilai BerAkhlak dan turut
serta untuk
Saya akan menerima
pendapat atau
masukkan dari rekan
kerja tanpa
memandang latar
membangun
budaya corporate untuk
meningkatkan
produktifitas
memperkuat nilai
organisasi
Mencatat dan
menganalisa apa saja
yang harus
dimasukkan dalam
draf alur pelayanan
belakang dan
menghargai
perbedaan (harmonis).
Dalam proses ini, saya akan
professionalism, integrity, satisfaction, responsive,safety dan success.
Memeriksa panduan
praktik klinis (PPK)
yang sudah ada di
rumah sakit
berkonsultasi dengan
ramah, cekatan, untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
dan kepuasan (berorientasi
pelayanan). Saya
akan mencatat
temuan yang
didapatkan secara
jujur dan transparan
serta konsisten
sesuai dengan nilai
akuntabel. Saya
akan terus belajar
selama proses ini
untuk menghasilkan
kinerja terbaik dalam
unit kerja saya (kompeten). Saya
akan berdedikasi dan
menjaga nama baik
3. Penyusunan draf
alur pelayanan medis
Membuat draf panduan praktik klinis yang terintegrasi
sesuai dengan
masukan dan identifikasi pokok
masalah.
Mengkonsultasikan
dengan para anggota
lembaga dan
pimpinan saat
mendapatkan
informasi saat
melakukan konsultasi
(loyal). Saya akan
terus berinovasi dan
cepat beradaptasi
pada perubahan
(adaptif)
Draf panduan
praktik klinis
Saya akan
merancang draf alur
pelayanan medis
dengan keilmuan
Kegiatan
penyusunan draf
alur pelayanan medis
Kegiatan
penyusunan draf
alur pelayanan medis
Notulensi
masukan dan arahan
terbaru dan kualitas
terbaik
(Kompeten). Saya
akan berkonsultasi
dan merancang draf
berkontribusi
dengan misi
organisasi untuk
mengelola
penyakit infeksi
mengimplementas ikan nilai-nilai Ber-
Akhlak dan dapat
memperkuat nilai
SMF lintas bagian atas
draf panduan praktik
klinik yang sudah saya
buat serta meminta
masukan dan arahan
dari para atasan
Revisi draft panduan praktik klinik
dengan ramah, cekatan, untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
dan kepuasan (berorientasi
pelayanan)
Melakukan revisi
sesuai dengan arahan
dan masukan yang
saya terima
Saya akan
melakukan
penyusunan alur
panduan praktik
klinik dengan
konsisten, jujur
dan berintegritas
(akuntabel)
Saya akan
menyesuaikan draf
terhadap masukkan
secara profesional
dan paripurna organisasi professionalism, safety, dan success.
yang diberikan dan terus berinovasi (adaptif).
Saya akan
melibatkan kegiatan
ini dengan atasan
menunjukkan
dedikasi dan
kontribusi kami
sesuai dengan nilai
loyal. Saya akan
bekerja sama dan bersinergi dengan
semua rekan di rumah sakit sesuai
dengan nilai
kolaboratif.
4. Sosialisasi draf
alur pelayanan medis kepada
para pihak terkait
di rumah sakit
Memilih sasaran
sosialisasi draf
panduan praktik klinik
Catatan target sosialisasi
Saya akan
melakukan konsultasi
dengan rasa peduli
dan menghargai
perbedaan (harmonis)
Saya akan
melakukan sosialisasi
draf panduan untuk
memberikan
Kegiatan
sosialisasi draf alur
pelayanan medis
turut sesuai
Kegiatan
sosialisasi draf
alur pelayanan medis
Membuat materi sosialisasi
Materi
presentasi digital untuk bahan
sosialisasi
pelayanan prima
kepada masyarakat
dan meningkatkan
kepuasan mereka
(berorientasi
pelayanan)
dengan nilai BerAkhlak dan berperan serta
dalam visi rumah
sakit
terselenggaranya
pendidikan dan pelatihan penyakit
berkontribusi dengan mengimplentasika
n nilai Ber-Akhlak
dan memperkuat nilai organisasi professionalism, dan safety.
Melakukan sosialisasi
kepada sasaran
sosialisasi
menggunakan materi
yang dibuat
Dokumentasi
kegiatan
sosialisasi
Saya akan menyusun
materi sosialisasi
yang dapat
dipercaya dan
jujur (akuntabel)
Saya akan
melakukan sosialisasi
dengan
mengembangkan
kapabilitas saya
untuk berbicara di depan umum untuk
dan berbagi
pengetahuan
dengan rekan kerja
di rumah sakit
(kompeten)
infeksi
Saya akan
melakukan sosialisasi
dengan rasa
kepedulian dan
peka terhadap
perbedaan untuk
meningkatkan
rasa kebersamaan
sehingga membuat
suasana kerja yang
kondusif
(Harmonis)
Saya akan
menyesuaikan diri
dengan adanya alur
baru yang dibuat,
proaktif terhadap
5. Penilaian pemahaman dan
uji coba draf
Berkoordinasi dengan para anggota SMF Formulir
kuesioner
perubahan tersebut
(adaptif)
Saya akan menjaga
nama baik instansi
pada saat melakukan
sosialisasi (loyal)
Saya akan bekerja
sama dengan pihak
terkait untuk
memudahkan
kegiatan sosialisasi
draf panduan pelayan klinis
(kolaboratif).
Saya akan
melakukan penilaian
dan uji coba dengan
Kegiatan penilaian
pemahaman dan uji coba draf
Kegiatan penilaian
pemahaman dan uji coba draf
panduan praktik
klinik
Membuat kuesioner
berisi pertanyaan
untuk mengetahui
kemudahan, pengalaman, dan
untuk mengumpulkan
masukan serta saran
dari para pihak
pengguna alur
pelayanan medis
penggunaan
draf alur
pelayanan
medis
menjaga nama
baik pimpinan
satuan kerja (loyal)
Saya akan menyusun
kuesioner yang dapat
dipercaya dan
jujur (akuntabel)
Saya akan
panduan praktik
klinik sesuai
dengan nilai Ber-
Akhlak dan
berperan sesuai
visi organisasi
dalam mengelola
penyakit infeksi
secara profesional
panduan praktik
klinik dengan nilai
Ber-Akhlak dan
memperkuat nilai
organisasi
professionalism, integrity, satisfaction, responsive,safety
Mengumpulkan hasil
kuesioner tersebut
dan membuat analisa
Hasil
kuesioner
membantu rekan
kerja saya untuk
terus belajar
memahami alur
pedoman pelayan
dan paripurna
serta berperan
dalam pengkajian
dan penelitian
dalam bidang
dan success.
Melaporkan kembali
temuan saya kepada
pimpinan saya dan
Laporan hasil
analisa
klinis yang sudah
dibuat (kompeten)
Saya akan
melakukan perbaikan
terhadap draf
penyakit
infeksi emerging, reemerging dan
tropicalmedicine
meminta masukan dan
arahan lanjutan.
tersebut untuk
meningkatkan
kualitasnya dan kepuasan para penggunanya (berorientasi
pelayanan)
Saya akan
melakukan
pengumpulan hasil
kuesioner dengan
rasa kepedulian
dan peka terhadap
perbedaan untuk
meningkatkan
rasa kebersamaan
sehingga membuat
suasana kerja yang
kondusif (harmonis)
Saya akan berusaha
berinovasi terhadap
saran / perubahan
yang didapat dari
hasil kuesioner
(adaptif)
Saya akan bekerja
sama dan menerima
masukkan dan saran
dari berbagai pihak
untuk hasil yang
lebih baik serta
memupuk budaya
kerja sama antar
bidang
(Kolaboratif )
1 Melakukan pertemuan dengan staff medis fungsional
(SMF) rumah sakit pelayanan bagian Orthopaedi, Ilmu
Penyakit Dalam, dan Paru
2 Mengindentifikasi pokok masalah serta menerima
masukan dari para pemegang kepentingan terkait alur
pelayanan pasien
kepada para pihak terkait di rumah sakit
5. Melakukan evaluasi pemahaman dan pelaksanaan
draf alur pelayanan medis
Kegiatan Juni Juli
Tabel 5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No
Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
3 Membuat draf panduan praktik klinik
4 Melakukan sosialisasi draf panduan praktik klinik
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam rancangan
kegiatan ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 6. Para pihak dan perannya dalam aktualisasi
No Para pihak Peran dalam aktualisasi
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan
pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi
2 Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap
identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN
demi terwujudnya smart governance selama
pembuatan rancangan aktualisasi
3 SMF Paru Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik
klinik dan mengujicoba di rawat jalan / rawat inap.
Mengisi hasil survey pasca diberlakukannya uji coba.
4 SMF Penyakit Dalam Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik
klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.
Mengisi hasil survei pasca diberlakukannya uji coba.
5 SMF Orthopedi Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik
klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.
Mengisi hasil survey pasca diberlakukannya uji coba.
6 Perawat Rawat Jalan Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik
klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.
Mengisi hasil survey pasca diber lakukannya uji coba.
7 Rekam Medis
RSPI - SS Memfasilitasi integrasi rancangan aktualisasi ke dalam
Sistem Informasi Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA
1. Kepala LAN. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor
1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan dasar CPNS.
2. Situs resmi TB Indonesia Kementrian kesehatan, diakses pada tanggal 8 Juni
2022 pukul 13.00, melalui https://tbindonesia.or.id/pustakatbc/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia- 2/
3. Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
4. MenPANRB. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi CoreValues dan EmployerBranding ASN.
5. Situs resmi Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, diakses pada tanggal
8 Juni 2022 pukul 13.00, melalui https://rspisuliantisaroso.co.id/id/visi-misinilai-budaya/
6. Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
7. Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara