Optimalisasi Integrasi Pelayanan Pasien Orthopedi Infeksi m. Tuberculosis Di Rumah Sakit Pusat Infek

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

OPTIMALISASI INTEGRASI PELAYANAN PASIEN

ORTHOPEDI INFEKSI M. TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT

PUSAT INFEKSI SULIANTI SAROSO

DISUSUN OLEH:

RIZKY PRIAMBODO WISNUBAROTO

NIP 198805292022031001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI INTEGRASI PELAYANAN PASIEN ORTHOPEDI INFEKSI M.

TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PUSAT INFEKSI SULIANTI SAROSO

Telah di seminarkan

Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Alfred Ariyanto, S.Si. Apt.M.Si

1977161220006041001

Mentor

dr. William Chandra, SpOT (K) 198709302018011001

Penguji

198108312006042003

Ns. Ella Andalusia, S.Kep, M.S.M

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kebaikan dan perlindungan yang terus dilimpahkan kepada penulis. Puji syukur juga disampaikan atas kesempatan dan berkat rahmat-Nya kepada penulis untuk mengikuti dapat mengikuti kegiatan Latsar CPNS Kemenkes RI 2022. Dimana, dikarenakan oleh pandemi Covid-19, kegiatan ini dilakukan secara daring, akan tetapi tidak mengurangi nilai-nilai yang ingin ditanamkan.

Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu komponen penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS

Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022. Penulis berharap bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi modal awal dalam berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar ber-AKHLAK

(berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif), dan akan dibawa nilai ini dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional.

Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

- dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, selaku direktur utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar CPNS saya sehingga saya dapat mengikuti dan menyelesaikan tugas yang diberikan selama kegiatan ini

- Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

- Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si, selaku coach yang telah membimbing dalam pembuatan rancangan aktualisasi

KATA
PENGANTAR

- dr. William Chandra, Sp.OT (K) selaku Mentor yang telah banyak memberi masukan

- Bapak dan Ibu Fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

- Koordinator SDM, Pendidikan, dan Penelitian Sulianti Saroso, yang telah membantu memfasilitasi kegiatan ini

- Seluruh teman-teman Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

I tahun 2022 yang telah membantu dalam menyusun rancangan ini

Adapun dalam penyusunan tulisan laporan rancangan aktualisasi ini penulis tidak akan lepas dari kesalahan, oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalamnya. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan datang.

Jakarta, 22 Juni 2022

Penulis

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 8 1.1 Latar Belakang 8 1.2 Tujuan Aktualisasi 10 1.3 Manfaat Aktualisasi 10 BAB II PROFIL INSTANSI 12 2.1. Gambaran umum dan Sejarah Singkat RSPI Sulianti Saroso 12 2.2 Visi dan Misi RSPI-SS 13 2.3. Nilai-nilai Budaya Organisasi RSPI-SS 13 2.4. Tugas Pokok Organisasi 14 2.5. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta 15 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 17 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 17 3.1.1. Identifikasi Isu : 17 3.1.2 Memilah / Menapis Isu 20 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 22 3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 24 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 25 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 25 4.2. Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah 26 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 43 DAFTAR PUSTAKA 44

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Daftaruraiantugas/jabatanpenulis....................................................................16 Tabel 2.DampakIsu 19 Tabel 3.PenapisanIsuMenggunakanMetodeAPKL...........................................................21 Tabel 4.KegiatandanTahapanPenyelesaianIsu 26 Tabel 5.RencanaJadwalKegiatanAktualisasi....................................................................42 Tabel 6.Parapihakdanperannyadalamaktualisasi 43

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso 13 Gambar 2. Bagan Fishbone mengenai Analisa penyebab isu utama pasien infeksi orthopedi yang tidak terintegrasi 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan warga negara Indonesia yang menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat. Peran PNS meliputi dan tidak terbatas untuk melaksanakan kebijakan publik dan memberikan pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas warna negara Indonesia. Sebagai pelayan publik, seorang ASN juga diharapkan untuk menjadi panutan bagi masyarakat di lingkungannya. Harapanharapan ini sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014, yang menyatakan bahwa seorang pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam menjalankan profesinya, seorang ASN haruslah memiliki nilai atau pedoman dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Nilai tersebut diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga diresapi dan diwujudkan dalam praktik sehari-hari seorang ASN. Dengan modal karakter seorang ASN yang kuat, diharapkan terwujudnya ASN yang profesional dan pelayanan birokrasi tingkat dunia di Indonrsia.

Perkembangan zaman dan teknologi yang Sebagai seorang ASN yang bekerja di bidang kesehatan dan khususnya di sebuah rumah sakit. Maka pelayanan di bidang kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama penulis. Rumah sakit memiliki peran sebagai sarana pelayanan kesehatan dalam menunjang misi pemerintah Indonesia untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik serta meninggikan mutu kesehatan masyarakat pada umumnya.

semakin pesat menuntut kinerja seorang ASN untuk lebih baik lagi. Adanya pandemi COVID – 19, tuntutan publik akan pelayanan yang lebih baik semakin meningkat.

Sebagai seorang ASN dan organisasinya yang berada dalam bidang pelayanan kesehatan, maka penulis harus bisa beradaptasi dalam memberikan pelayanan medis

yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Terlebih, Rumah Sakit Pusat

Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) mempunyai visi “Menjadi Rumah Sakit Unggulan

Penyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik”. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka penulis, sebagai bagian dari RSPI SS harus selalu berusaha untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Dalam fungsi penugasan sebagai bagian dari staf medis fungsional di bidang orthopaedi, ruang lingkup penugasan tidak hanya terbatas pada rawat jalan dan rawat inap saja, tetapi juga mencakup pelayanan di kamar operasi. Penanganan pasien orthopedi cenderung rumit dan membutuhkan kerja sama yang baik lintas disiplin ilmu kedokteran. Terlebih untuk kasus seperti infeksi muskuloskeletal, khususnya yang melibatkan M. tuberculosis (TB) yang membutuhkan penanganan dalam waktu yang cukup lama dan multidisiplin. Penanganan TB di Indonesia juga sudah berlangsung sejak lama, dimana penanganan penyakit ini sudah dimulai sejak prakemerdekaann dengan didirkannya Perkumpulan Centrale Vereniging Voor Tuberculose Bestrijding (CVT) dibentuk pada 1908 dan tahun 1939 didirikan 15 sanatorium untuk perawatan pasien TB paru dan 20 consultatie bureaux yang memberi penyuluhan dan pengobatan. Penanganan TB semakin lama semakin baik diiringi dengan perkembangan zaman, dimana saat ini strategi penanganan TB di Indonesia sudah menuju Eliminasi TB 2030. Walaupun demikian, pada tahun 2017, WHO memperkirakan terdapat sejumlah 442.000 kasus TB di Indonesia dengan 8.600-15.000 kasus resistensi obat (MDR/RR TB), dengan jumlah perkiraan 2,4% dari kasus baru dan 13% dari pasien TB yang diobati sebelumnya, tetapi cakupan yang diobati baru sekitar 27,36%. Pemerintah sendiri memperkirakan terdapat insiden sebesar 842.000 kasus per tahun dan notifikasi kasus TB sebesar 569.899 kasus maka masih ada sekitar 32% yang belum ternotifikasi baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan.

Nilai-nilai ASN yang didapatkan selama pelatihan dasar harus ditanamkan dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai yang didapat harus diimplementasikan untuk pelayanan yang lebih baik dan menunjang visi dan misi RSPI SS.

Maka dari itu, berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan rancangan aktualisasi optimalisasi integrasi pelayanan pasien orthopedi dengan infeksi TB di unit tempat penulis bekerja di SMF Orthopedi RSPI Sulianti Saroso. Diharapkan aktualisasi ini

dapat meningkatkan kualitas pelayanan tempat penulis berada dan bermanfaat bagi masyarakat secara umum.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah:

1.2.1 Tujuan Umum

Menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai nilai sehingga

terbentuk karakter diri ideal melalui proses internalisasi dan penerapan di tempat kerja.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan integrasi pelayanan infeksi orthopedi TB di RSPI Sulianti Saroso

2. Sebagai upaya internalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengejawantahkan nilai Ber-AKHLAK

1.3 Manfaat Aktualisasi

1. Bagi Individu

Penerapan nilai-nilai dasar ASN bagi seorang ASN adalah wujud dari cinta

pada tanah air dan kesungguhan dalam membangun bangsa, sehingga memunculkan nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam kegiatan sehari-hari sesuai

tugas pokok dan fungsi nya

2. Bagi Satuan Kerja

Perwujudan nilai-nilai dasar ASN ke dalam sebuah aktualisasi akan

menunjang peningkatan kualitas mutu pelayanan bagi satuan kerja. Selain itu juga internalisasi nilai- nilai tersebut akan merangsang perubahan pola

perilaku ASN yang terdahulu agar meningkatkan kinerjanya pula untuk

mendukung visi dan misi satuan kerja.

3. Bagi masyarakat

Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal

bagi kemaslahatan masyarakat

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1. Gambaran umum dan Sejarah Singkat RSPI Sulianti Saroso

Rumah sakit Sulianti Saroso terletak di daerah Sunter, Jakarta Utara. Nama RSPI

Sulianti Saroso berasal dari nama seorang dokter, yaitu dr. Julie Sulianti Saroso.

RSPI Sulianti Saroso berawal dengan didirikannya stasiun karantina di daerah pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1985, yang fungsi utamanya adalah menampung penderita penyakit cacar dari Jakarta dan sekitarnya, dimana di antara tahun 1964 sampai tahun 1970 merawat penderita cacar sekitar 2.358 orang. RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan pada tanggal 21 April 1995 dan berfungsi memberikan pelayanan medis, penunjang medis kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan pelayanan RSPI-SS berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan rawat darurat, pelayanan operasi dan pelayanan ICU serta dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pendidikan tenaga kesehatan.

RSPI Sulianti Saroso adalah pusat infeksi nasonal dengan profil rumah sakit khusus kelas A, terakreditasi KARS Paripurna, rumah sakit Badan Layanan Umum, rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu.

Beberapa peran RSPI Sulianti Saroso dalam penanggulangan penyakit infeksi antara lain : tahun 2003 ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan SARS, tahun 2006 menjadi rumah sakit rujukan dalam menangani KLB flu burung (H5N1), tahun 2021 berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit Mers-CoV (MCoV) atau MERS-COV, tahun 2020 sebagai rumah sakit yang pertama yang menangani kasus COVID-19. Beranjak dari kedudukan dan tugas khusus tersebut, maka sepatutnya RSPI Sulianti Saroso lebih berorientasi kepada keunggulan komparatif daripada keunggulan kompetitif. Penguatan RSPI Sulianti

Saroso harus dilakukan melalui rencana strategis bisnis (RSB) yang spesifik pada periode tahun 2020 – 2024. Dalam menyusun RSB ini, kebijakan RSPI Sulianti

Saroso sejalan dengan arah kebijakan pebangunan kesehatan bangsa Indonesia yang dijabarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) tahun 2020 – 2024.

2.2 Visi dan Misi RSPI-SS

Visi Rumah Sakit

Menjadi Rumah Sakit Unggulan Penyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia

Pasifik

Misi Rumah Sakit

1. Mengelola penyakit infeksi secara profesional dan paripurna

2. Terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksi emerging,reemerging dan tropicalmedicine

3. Terselenggaranya Pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi emerging, reemerging dan tropicalmedicine

4. Memperluas jejaring pelayanan Pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi melalui publikasi secara nasional dan internasional

5. Membangun budaya korporat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan

1. Responsif

2. Sinergi

3. Profesional

4. Integritas

2.3. Nilai-nilai Budaya Organisasi RSPI-SS

2.4. Tugas Pokok Organisasi

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit infeksi.

Berikut adalah gambar struktur organisasi dari RSPI – Sulianti Saroso, dimana penulis merupakan bagian dari staf medik bidang spesialis orthopedi di bawah

kepala bidang bagian dan di bawah Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang.

Gambar 1. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso

2.5. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Penulis merupakan bagian dari staf medik fungsional orthopedi di RSPI Sulianti

Saroso, Jakarta dengan perincian sebagai berikut :

Nama : Rizky Priambodo Wisnubaroto

Golongan : 3b

Angkatan : 1

Kelas : C

Instansi : RSPI Sulianti Saroso

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Pendidikan : Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi

Berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor PER/139/KEP/M.Pam/11/2003 tentang

jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, seorang dokter adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarna kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah bentuk pelaanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.

Adapun, sebagai Dokter Pertama, dalam aspek pelayanan meliputi memberikan pelayanan medik umum – hingga spesialistik, melaksanakan tindakan darurat medik, dan tindakan lainnya.

Berikut adalah sasaran kinerja pegawai (SKP) yang telah disusun oleh RS

Penyakit Infeksi Prof.Dr. Sulianti Saroso dalam bentuk tabel:

Tabel 1. Daftar uraian tugas / jabatan penulis

Uraian Tugas / Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

Melakukan pelayanan

spesialistik rawat jalan

tingkat pertama

Melakukan tindakan

spesialistik tingkat sedang

Belum optimalnya

pelayanan pasien

orthopedi infeksi

Belum optimalnya

pelayanan pasien

orthopedi infeksi

Pelayanan optimal pasien

orthopedi infeksi

Pelayanan optimal pasien

orthopedi infeksi

Melakukan kunjungan

(visite) pada pasien rawat

inap

Melakukan pemulihan fisik

kompleks tingkat I

Telah dilakukan sesuai SOP

Telah dilakukan sesuai SOP

Membuat catatan medik

pasien rawat inap

Melakukan tugas jaga

panggilan / on call

Mengikuti seminar /

lokakarya di bidang

kesehatan sebagai

peserta

Melayani atau menerima

konsultasi dari luar atau

keluar

Melayani atau menerima

konsultasi dari dalam

Tertundanya tindakan

akibat belum

terintegrasinya alur

pelayanan pasien TB

orthopedi

Telah dilakukan sesuai SOP

Telah dilakukan sesuai

Tindakan dilakukan sesuai

dengan waktu terbaik

bagi pasien

Telah dilakukan sesuai

Telah dilakukan sesuai SOP

Telah dilakukan sesuai

Telah dilakukan sesuai SOP

Telah dilakukan sesuai

Telah dilakukan sesuai

Telah dilakukan sesuai

Telah dilakukan sesuai

SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Menurut definisi, isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu kritikal adalah topik yang berhubungan dengan masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran khalayak ramai (publik). Sedangkan isu aktual adalah isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan secara luas, dan memerlukan penanganan sesegera mungkin.

Sebuah isu dapat memiliki dampak jika tidak diselesaikan, suatu isu dapat berkembang menjadi suatu isu yang berkembang, mulai menyebar di ruang publik dan berpotensi memiliki dampak yang lebih luas.

Dalam identifikasi isu pada instansi kerja penulis, ditemukan beberapa masalah perbedaan harapan dan kenyataan selama pelayanan.

3.1.1. Identifikasi Isu :

A. Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022

Poliklinik eksekutif pada RSPI – SS bertujuan untuk menambah jam pelayanan poliklinik untuk pasien dan memberikan alternatif bagi pasien dengan untuk menggunakan asuransi non-BPJS untuk mendapatkan pelayanan. Jam pelayanan dilakukan dapat bersamaan hingga sore hari. Selama perjalanannya, jumlah pasien yang mendaftar masih belum banyak, pasien menunggu lama untuk pelayanan. Dokter yang bersedia mengisi juga saat ini belum banyak yang berminat dikarenakan masih menggunakan sistem remunerasi untuk kompensasi jasa medis atas pelayanan yang diberikan.

Keberadaan poliklinik eksekutif yang diharapkan dapat dijadikan sebagai

potensi pemasukkan tambahan untuk rumah sakit sayangnya belum dikelola secara maksimal.

B. Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan

perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022

Terjadi transisi di rumah sakit dengan penggunaan rekam medis elektronik

sejak November 2021 hingga saat ini. Penggunaan rekam medis secara elektronik bertujuan untuk memudahkan pelayanan salah satunya dengan

cara memastikan terapi yang disampaikan ke pasien sama dengan yang

diberikan oleh dokter penanggung jawab pasien. Sayangnya, saat ini penggunaan rekam medis elektronik seutuhnya belum digunakan, masih ada

pencatatan manual berupa kartu pemberian obat yang dilakukan oleh perawat dan penggunaan resep manual untuk ke farmasi. Pemberian instruksi

dilakukan dengan pencatatan secara elektronik namun langkah berikutnya

dilakukan secara manual sehingga terjadi potensi perbedaan pemberian terapi yang terjadi.

infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar

departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022

Kondisi infeksi pada sistem muskuloskeletal yang tertunda dapat

menyebabkan dampak yang fatal bagi pasien. Penilaian kondisi awal pasien di Poliklinik Orthopaedi sering kali menjadi lebih lama dikarenakan

keterbatasan pemeriksaan penunjang yang tersedia di rumah sakit.

Kemudian, saat dilakukan perawatan bersama dengan bagian lain dapat perbedaan persepsi pelayanan untuk pasien yang sama. Pelayanan menjadi

tumpang tindih dan tidak optimal untuk pasien. Infeksi muskuloskeletal akibat

kuman tuberkulosa terjadi dari 10% keseluruhan kasus. Dari jumlah tersebut,

C. Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat

komponen tulang ataupun sendi yang terlibat dapat bermacam-macam

dengan yang paling sering berupa tulang belakang, panggul, lutut, dan kaki.

Kemudian, karena bagian tubuh ini mempunyai fungsi untuk menahan beban

tubuh dan bergerak, maka infeksi pada bagian ini akan membuat pasien untuk

tidak produktif, sehingga memiliki dampak yang besar bagi diri dan keluarganya. Kondisi infeksi terus berlangsung berpotensi untuk membuat

pasien dapat menularkan penyakitnya ke orang-orang sekitarnya, dan jika

tidak ditangani dapat menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.

Dari isu di atas, penulis akan menjabarkan dampak yang dapat terjadi apabila isu tersebut tidak ditangani.

No .

Isu Dampak apabila isu tidak ditangani

1 Belum optimalnya

capaian pasien di poliklinik eksekutif

Paviliun Soka pada tahun

2021-2022

2 Belum sesuainya terapi pada rekam medis

elektronik dan catatan

perawat pada pasien

orthopaedi di RSPI-SS

pada tahun 2021-2022

Menurunnya persepsi masyarakat / pasien

terhadap pelayanan di rumah sakit

Memperpanjang waktu pelayanan pada pasien

Menurunnya potensi sumber pemasukkan bagi rumah sakit

Pelayanan yang terhambat

Menambahnya lama perawatan pasien

Meningkatnya potensi kejadian morbiditas dan mortalitas pada pasien

Tabel 2. Dampak Isu

3 Belum terintegrasinya

pelayanan pasien infeksi

orthopaedi akibat infeksi

M. Tuberculosis rawat

jalan maupun rawat inap

antar departemen di RSPI – SS tahun 20212022

3.1.2 Memilah / Menapis Isu

Pasien tidak mendapatkan evaluasi dan penanganan yang terbaik

Prognosis pasien menjadi lebih buruk

Memberi dampak negatif pada kondisi sosioekonomi pada pasien dan keluarga

Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada

rumah sakit

Teknik Analisis Isu : Matrik penilaian kualitas isu dengan analisis metode aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan (AKPL) akan digunakan untuk menetapkan isu utama yang akan dilakukan pemecahan masalahnya. Teknik AKPL yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3. Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL

B Belum sesuainya terapi

C

terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –

Berdasarkan Analisis Penilaian Kualitas Isu dengan Kriteria Aktual-

Kekhalayakan-Problematik-Kelayakan, maka isu yang dipilih untuk diangkat

menjadi isu utama adalah isu “Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi

Kriteria Jumlah Prioritas A K P L A Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022 4 4 3 4 15 3
No. Isu Kontemporer
pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022 4 5 4 4 17 2
SS tahun
5 4 4 5 18 1
Belum
2021-2022

orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022”

Analisis Isu

Untuk menentukan isu utama yang akan penulis angkat, penulis menggunakan metode fishbone dengan pemaparan dari setiap aspek sebagai berikut:

1. Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku

2. Belum adanya media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi

3. Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada

Kami juga menganalisa dampak yang terjadi bila isu itu tidak dapat dicegah diantara lain sebagai berikut:

1. Menimbulkan resiko terjadinya morbiditas dan mortalitas

2. Meningkatkan dampak negatif sosio-ekonomi pada pasien dan keluarga

3. Keterlambatan terapi yang direncanakan untuk diberikan

4. Tidak tercapainya standar mutu pelayanan yang diinginkan

5. Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran

PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance

Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopedi di rumah sakit berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN untuk mewujudkan smart governance, di dalamnya termasuk pelayanan publik dan manajemen ASN.

● Dalam aspek Manajemen ASN, terdapat tim medis yang kesulitan untuk bekerja sama menunjukkan kurangnya keinginan untuk melakukan perbaikan pelayanan, yang seharusnya, sebagai abdi masyarakat seorang

ASN seharusnya mempunyai sikap untuk berinovasi dan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

● Nilai Manajemen ASN yang belum optimal, belum adanya alur baku khususnya untuk pasien orthopedi infeksi menunjukkan kurangnya motivasi ASN untuk terus melakukan perbaikan tanpa henti demi pelayanan publik.

● Dalam aspek SMART ASN, terdapat belum optimalnya penggunaan rekam medis elektronik oleh para pengguna ataupun tim pendukung menunjukkan implementasi dari digital skill dan culture masih dapat ditingkatkan.

Berikut gambaran penyebab masalah dengan metode fishbone : FishBoneDiagram

Man Method

Kesulitan antar bidang untuk bekerja sama

Tidak ada media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi

Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku

Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –SS tahun 2021-2022

Material

Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada

Environment

Gambar 2. Bagan Analisis Fishbone penyebab isu utama

3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berikut adalah alternatif penyelesaian masalah berdasarkan penyebab masalah.

Penyebab Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah

Kesulitan antar bidang untuk bekerja

sama

Tidak ada media yang bisa digunakan

untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi

Belum adanya alur pelayanan lintas

bidang yang baku

Kebiasaan melakukan pelayanan dengan

metode yang sudah ada

Daftar rekomendasi penyelesaian masalah :

Belum tersedianya panduan pelayanan

klinis mengenai pasien orthopedi akibat

infeksi TB lintas bidang

Menambahan pencatatan khusus dalam

rekam medis elektronik

Belum tersedianya panduan pelayanan

klinis mengenai pasien orthopedi akibat

infeksi TB lintas bidang

Belum tersedianya panduan pelayanan

klinis mengenai pasien orthopedi akibat

infeksi TB lintas bidang

Sosialisasi alur panduan baru yang

dirancang

1. Membuat alur panduan pelayanan klinis mengenai pasien orthopedi akibat infeksi TB yang melibatkan SMF Orthopedi, Paru, dan Penyakit Dalam

2. Menambahkan pencatatan khusus pasien orthopedi infeksi TB

dalam rekam medis elektronik

3. Sosialisasi alur panduan baru yang dirancang

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Staff medis fungsional bidang Orthopedi

Identifikasi Isu : Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022

Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022

Belum terintegrasinya pelayanan pasien

infeksi orthopaedi rawat jalan maupun

rawat inap akibat infeksi M.

Tuberculosis antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022

Isu yang diangkat : Belum terintegrasinya pelayanan pasien

infeksi orthopaedi akibat infeksi M.

Tuberculosis pada rawat jalan maupun

rawat inap antar departemen di RSPI –SS tahun 2021-2022

Gagasan Pemecahan : Membuat draft pedoman pelayanan

klinis orthopedi infeksi

4.2. Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan

Substansi Mata

Pelatihan Agenda 2

Kontribusi

Terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1. Pertemuan

dengan staff medis fungsional

(SMF) rumah

sakit pelayanan

bagian

Orthopaedi, Paru, dan Ilmu Penyakit

Dalam.

Menghubungi para staff medis fungsional

untuk meminta

kesediaan para pihak

untuk bertemu dan

berkonsultasi.

Tersedianya

Saya akan bersedia

untuk bekerja

Kegiatan

Kegiatan

Meminta masukkan

dari para pimpinan

dan senior tersebut

terkait usulan kegiatan

absensi kehadiran, notulensi rapat, dan dokumentasi rapat

sama dengan dan

bersinergi dengan

berbagai bidang

keilmuan di rumah

sakit, hal ini

merupakan

perwujudan nilai

Kolaboratif.

Dalam proses

pertemuan ini, saya

akan menyadari dan

pertemuan dengan

anggota SMF

sesuai dengan nilai

Ber-Akhlak dan

akan berkontribusi

terhadap visi

untuk menjadi

Rumah Sakit

Unggulan Penyakit

Infeksi yang

Terdepan

pertemuan dengan anggota

SMF sesuai

dengan nilai BerAkhlak memperkuat nilai

organisasi

professionalism, integrity, satisfaction,

Tabel 4. Kegiatan dan Tahapan Penyelesaian Isu

Memasukkan usulan

yang diberikan dan memberikan

perkembangan secara

berkala secara proses

kegiatan pembuatan

alur pelayanan ini.

menghargai

adanya perbedaan

dalam keilmuan

(harmonis).

Saya juga akan

mengajukan usulan

pembuatan draf alur

pelayanan dengan

jujur dan

bertanggungjawa

b, melakukan

pelaporan berkala

terhadap kemajuan

ataupun kendala

yang dihadapi

selama proses

penyusunan secara

transparan (akuntabel)

Setingkat Asia

Pasifik

responsive,safety dan success.

Berkontribusi

dengan misi

organisasi untuk

mengelola

penyakit infeksi

secara profesional dan paripurna

Kegiatan yang

dilakukan dengan

atasan menunjukkan

dedikasi dan kontribusi, sesuai

dengan nilai loyal.

Saya akan

melaksanakan

pembuatan draf

sesuai dengan

keilmuan yang

terbaru untuk

memberikan kinerja

terbaik dan meningkatkan

kompetensi

(kompeten). Saya

akan melakukan

inovasi dari

masalah serta menerima

masukan dari

Melakukan konsultasi

dengan pasien, tim

perawatan poliklinik

dan ruang rawat, tim

masukan yang

diberikan untuk

menghasilkan

pelayanan dan hasil

yang lebih baik

(adaptif)

Saya akan

menunjukkan

komitmen untuk

meningkatkan

kepuasan

pelayanan di rumah

sakit (berorientasi

pelayanan)

Tersedianya

notulensi dan

dokumentasi kegiatan

Saya akan bekerja

sama dengan dan

bersinergi dengan

tim perawatan di

Kegiatan

penentuan pokok

masalah dan

menerima

Kegiatan

penentuan pokok

masalah dan menerima

2. Penentuan pokok

para pemegang

kepentingan

terkait alur

pelayanan pasien

rekam medis untuk

meminta masukan

terkait hal-hal yang

perlu diatur dalam

draf alur pedoman

pelayanan klinis dan

pencatatan rekam

medis

rumah sakit untuk

meminta masukkan (kolaboratif).

masukan sesuai

dengan nilai BerAkhlak dan turut

serta untuk

masukan sesuai

dengan nilai BerAkhlak dan turut

serta untuk

Saya akan menerima

pendapat atau

masukkan dari rekan

kerja tanpa

memandang latar

membangun

budaya corporate untuk

meningkatkan

produktifitas

memperkuat nilai

organisasi

Mencatat dan

menganalisa apa saja

yang harus

dimasukkan dalam

draf alur pelayanan

belakang dan

menghargai

perbedaan (harmonis).

Dalam proses ini, saya akan

professionalism, integrity, satisfaction, responsive,safety dan success.

Memeriksa panduan

praktik klinis (PPK)

yang sudah ada di

rumah sakit

berkonsultasi dengan

ramah, cekatan, untuk

meningkatkan

kualitas pelayanan

dan kepuasan (berorientasi

pelayanan). Saya

akan mencatat

temuan yang

didapatkan secara

jujur dan transparan

serta konsisten

sesuai dengan nilai

akuntabel. Saya

akan terus belajar

selama proses ini

untuk menghasilkan

kinerja terbaik dalam

unit kerja saya (kompeten). Saya

akan berdedikasi dan

menjaga nama baik

3. Penyusunan draf

alur pelayanan medis

Membuat draf panduan praktik klinis yang terintegrasi

sesuai dengan

masukan dan identifikasi pokok

masalah.

Mengkonsultasikan

dengan para anggota

lembaga dan

pimpinan saat

mendapatkan

informasi saat

melakukan konsultasi

(loyal). Saya akan

terus berinovasi dan

cepat beradaptasi

pada perubahan

(adaptif)

Draf panduan

praktik klinis

Saya akan

merancang draf alur

pelayanan medis

dengan keilmuan

Kegiatan

penyusunan draf

alur pelayanan medis

Kegiatan

penyusunan draf

alur pelayanan medis

Notulensi

masukan dan arahan

terbaru dan kualitas

terbaik

(Kompeten). Saya

akan berkonsultasi

dan merancang draf

berkontribusi

dengan misi

organisasi untuk

mengelola

penyakit infeksi

mengimplementas ikan nilai-nilai Ber-

Akhlak dan dapat

memperkuat nilai

SMF lintas bagian atas

draf panduan praktik

klinik yang sudah saya

buat serta meminta

masukan dan arahan

dari para atasan

Revisi draft panduan praktik klinik

dengan ramah, cekatan, untuk

meningkatkan

kualitas pelayanan

dan kepuasan (berorientasi

pelayanan)

Melakukan revisi

sesuai dengan arahan

dan masukan yang

saya terima

Saya akan

melakukan

penyusunan alur

panduan praktik

klinik dengan

konsisten, jujur

dan berintegritas

(akuntabel)

Saya akan

menyesuaikan draf

terhadap masukkan

secara profesional

dan paripurna organisasi professionalism, safety, dan success.

yang diberikan dan terus berinovasi (adaptif).

Saya akan

melibatkan kegiatan

ini dengan atasan

menunjukkan

dedikasi dan

kontribusi kami

sesuai dengan nilai

loyal. Saya akan

bekerja sama dan bersinergi dengan

semua rekan di rumah sakit sesuai

dengan nilai

kolaboratif.

4. Sosialisasi draf

alur pelayanan medis kepada

para pihak terkait

di rumah sakit

Memilih sasaran

sosialisasi draf

panduan praktik klinik

Catatan target sosialisasi

Saya akan

melakukan konsultasi

dengan rasa peduli

dan menghargai

perbedaan (harmonis)

Saya akan

melakukan sosialisasi

draf panduan untuk

memberikan

Kegiatan

sosialisasi draf alur

pelayanan medis

turut sesuai

Kegiatan

sosialisasi draf

alur pelayanan medis

Membuat materi sosialisasi

Materi

presentasi digital untuk bahan

sosialisasi

pelayanan prima

kepada masyarakat

dan meningkatkan

kepuasan mereka

(berorientasi

pelayanan)

dengan nilai BerAkhlak dan berperan serta

dalam visi rumah

sakit

terselenggaranya

pendidikan dan pelatihan penyakit

berkontribusi dengan mengimplentasika

n nilai Ber-Akhlak

dan memperkuat nilai organisasi professionalism, dan safety.

Melakukan sosialisasi

kepada sasaran

sosialisasi

menggunakan materi

yang dibuat

Dokumentasi

kegiatan

sosialisasi

Saya akan menyusun

materi sosialisasi

yang dapat

dipercaya dan

jujur (akuntabel)

Saya akan

melakukan sosialisasi

dengan

mengembangkan

kapabilitas saya

untuk berbicara di depan umum untuk

dan berbagi

pengetahuan

dengan rekan kerja

di rumah sakit

(kompeten)

infeksi

Saya akan

melakukan sosialisasi

dengan rasa

kepedulian dan

peka terhadap

perbedaan untuk

meningkatkan

rasa kebersamaan

sehingga membuat

suasana kerja yang

kondusif

(Harmonis)

Saya akan

menyesuaikan diri

dengan adanya alur

baru yang dibuat,

proaktif terhadap

5. Penilaian pemahaman dan

uji coba draf

Berkoordinasi dengan para anggota SMF Formulir

kuesioner

perubahan tersebut

(adaptif)

Saya akan menjaga

nama baik instansi

pada saat melakukan

sosialisasi (loyal)

Saya akan bekerja

sama dengan pihak

terkait untuk

memudahkan

kegiatan sosialisasi

draf panduan pelayan klinis

(kolaboratif).

Saya akan

melakukan penilaian

dan uji coba dengan

Kegiatan penilaian

pemahaman dan uji coba draf

Kegiatan penilaian

pemahaman dan uji coba draf

panduan praktik

klinik

Membuat kuesioner

berisi pertanyaan

untuk mengetahui

kemudahan, pengalaman, dan

untuk mengumpulkan

masukan serta saran

dari para pihak

pengguna alur

pelayanan medis

penggunaan

draf alur

pelayanan

medis

menjaga nama

baik pimpinan

satuan kerja (loyal)

Saya akan menyusun

kuesioner yang dapat

dipercaya dan

jujur (akuntabel)

Saya akan

panduan praktik

klinik sesuai

dengan nilai Ber-

Akhlak dan

berperan sesuai

visi organisasi

dalam mengelola

penyakit infeksi

secara profesional

panduan praktik

klinik dengan nilai

Ber-Akhlak dan

memperkuat nilai

organisasi

professionalism, integrity, satisfaction, responsive,safety

Mengumpulkan hasil

kuesioner tersebut

dan membuat analisa

Hasil

kuesioner

membantu rekan

kerja saya untuk

terus belajar

memahami alur

pedoman pelayan

dan paripurna

serta berperan

dalam pengkajian

dan penelitian

dalam bidang

dan success.

Melaporkan kembali

temuan saya kepada

pimpinan saya dan

Laporan hasil

analisa

klinis yang sudah

dibuat (kompeten)

Saya akan

melakukan perbaikan

terhadap draf

penyakit

infeksi emerging, reemerging dan

tropicalmedicine

meminta masukan dan

arahan lanjutan.

tersebut untuk

meningkatkan

kualitasnya dan kepuasan para penggunanya (berorientasi

pelayanan)

Saya akan

melakukan

pengumpulan hasil

kuesioner dengan

rasa kepedulian

dan peka terhadap

perbedaan untuk

meningkatkan

rasa kebersamaan

sehingga membuat

suasana kerja yang

kondusif (harmonis)

Saya akan berusaha

berinovasi terhadap

saran / perubahan

yang didapat dari

hasil kuesioner

(adaptif)

Saya akan bekerja

sama dan menerima

masukkan dan saran

dari berbagai pihak

untuk hasil yang

lebih baik serta

memupuk budaya

kerja sama antar

bidang

(Kolaboratif )

1 Melakukan pertemuan dengan staff medis fungsional

(SMF) rumah sakit pelayanan bagian Orthopaedi, Ilmu

Penyakit Dalam, dan Paru

2 Mengindentifikasi pokok masalah serta menerima

masukan dari para pemegang kepentingan terkait alur

pelayanan pasien

kepada para pihak terkait di rumah sakit

5. Melakukan evaluasi pemahaman dan pelaksanaan

draf alur pelayanan medis

Kegiatan Juni Juli
Tabel 5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No
Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 3 Membuat draf panduan praktik klinik 4 Melakukan sosialisasi draf panduan praktik klinik

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam rancangan

kegiatan ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 6. Para pihak dan perannya dalam aktualisasi

No Para pihak Peran dalam aktualisasi

1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan

pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi

2 Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap

identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN

demi terwujudnya smart governance selama

pembuatan rancangan aktualisasi

3 SMF Paru Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik

klinik dan mengujicoba di rawat jalan / rawat inap.

Mengisi hasil survey pasca diberlakukannya uji coba.

4 SMF Penyakit Dalam Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik

klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.

Mengisi hasil survei pasca diberlakukannya uji coba.

5 SMF Orthopedi Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik

klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.

Mengisi hasil survey pasca diberlakukannya uji coba.

6 Perawat Rawat Jalan Memberi masukan terhadap draf pedoman praktik

klinik dan menguji coba di rawat jalan / rawat inap.

Mengisi hasil survey pasca diber lakukannya uji coba.

7 Rekam Medis

RSPI - SS Memfasilitasi integrasi rancangan aktualisasi ke dalam

Sistem Informasi Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

1. Kepala LAN. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun

2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor

1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan dasar CPNS.

2. Situs resmi TB Indonesia Kementrian kesehatan, diakses pada tanggal 8 Juni

2022 pukul 13.00, melalui https://tbindonesia.or.id/pustakatbc/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia- 2/

3. Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

4. MenPANRB. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi CoreValues dan EmployerBranding ASN.

5. Situs resmi Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, diakses pada tanggal

8 Juni 2022 pukul 13.00, melalui https://rspisuliantisaroso.co.id/id/visi-misinilai-budaya/

6. Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

7. Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Optimalisasi Integrasi Pelayanan Pasien Orthopedi Infeksi m. Tuberculosis Di Rumah Sakit Pusat Infek by Repositori Perpustakaan Bapelkes Cikarang - Issuu