3 minute read

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

Next Article
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Menurut definisi, isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu kritikal adalah topik yang berhubungan dengan masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran khalayak ramai (publik). Sedangkan isu aktual adalah isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan secara luas, dan memerlukan penanganan sesegera mungkin.

Advertisement

Sebuah isu dapat memiliki dampak jika tidak diselesaikan, suatu isu dapat berkembang menjadi suatu isu yang berkembang, mulai menyebar di ruang publik dan berpotensi memiliki dampak yang lebih luas.

Dalam identifikasi isu pada instansi kerja penulis, ditemukan beberapa masalah perbedaan harapan dan kenyataan selama pelayanan.

3.1.1. Identifikasi Isu :

A. Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif Paviliun Soka pada tahun 2021-2022

Poliklinik eksekutif pada RSPI – SS bertujuan untuk menambah jam pelayanan poliklinik untuk pasien dan memberikan alternatif bagi pasien dengan untuk menggunakan asuransi non-BPJS untuk mendapatkan pelayanan. Jam pelayanan dilakukan dapat bersamaan hingga sore hari. Selama perjalanannya, jumlah pasien yang mendaftar masih belum banyak, pasien menunggu lama untuk pelayanan. Dokter yang bersedia mengisi juga saat ini belum banyak yang berminat dikarenakan masih menggunakan sistem remunerasi untuk kompensasi jasa medis atas pelayanan yang diberikan.

Keberadaan poliklinik eksekutif yang diharapkan dapat dijadikan sebagai potensi pemasukkan tambahan untuk rumah sakit sayangnya belum dikelola secara maksimal.

B. Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022

Terjadi transisi di rumah sakit dengan penggunaan rekam medis elektronik sejak November 2021 hingga saat ini. Penggunaan rekam medis secara elektronik bertujuan untuk memudahkan pelayanan salah satunya dengan cara memastikan terapi yang disampaikan ke pasien sama dengan yang diberikan oleh dokter penanggung jawab pasien. Sayangnya, saat ini penggunaan rekam medis elektronik seutuhnya belum digunakan, masih ada pencatatan manual berupa kartu pemberian obat yang dilakukan oleh perawat dan penggunaan resep manual untuk ke farmasi. Pemberian instruksi dilakukan dengan pencatatan secara elektronik namun langkah berikutnya dilakukan secara manual sehingga terjadi potensi perbedaan pemberian terapi yang terjadi. infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022

Kondisi infeksi pada sistem muskuloskeletal yang tertunda dapat menyebabkan dampak yang fatal bagi pasien. Penilaian kondisi awal pasien di Poliklinik Orthopaedi sering kali menjadi lebih lama dikarenakan keterbatasan pemeriksaan penunjang yang tersedia di rumah sakit.

Kemudian, saat dilakukan perawatan bersama dengan bagian lain dapat perbedaan persepsi pelayanan untuk pasien yang sama. Pelayanan menjadi tumpang tindih dan tidak optimal untuk pasien. Infeksi muskuloskeletal akibat kuman tuberkulosa terjadi dari 10% keseluruhan kasus. Dari jumlah tersebut, komponen tulang ataupun sendi yang terlibat dapat bermacam-macam dengan yang paling sering berupa tulang belakang, panggul, lutut, dan kaki.

Kemudian, karena bagian tubuh ini mempunyai fungsi untuk menahan beban tubuh dan bergerak, maka infeksi pada bagian ini akan membuat pasien untuk tidak produktif, sehingga memiliki dampak yang besar bagi diri dan keluarganya. Kondisi infeksi terus berlangsung berpotensi untuk membuat pasien dapat menularkan penyakitnya ke orang-orang sekitarnya, dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.

Dari isu di atas, penulis akan menjabarkan dampak yang dapat terjadi apabila isu tersebut tidak ditangani.

No .

Isu Dampak apabila isu tidak ditangani

1 Belum optimalnya capaian pasien di poliklinik eksekutif

Paviliun Soka pada tahun

2021-2022

2 Belum sesuainya terapi pada rekam medis elektronik dan catatan perawat pada pasien orthopaedi di RSPI-SS pada tahun 2021-2022

Menurunnya persepsi masyarakat / pasien terhadap pelayanan di rumah sakit

Memperpanjang waktu pelayanan pada pasien

Menurunnya potensi sumber pemasukkan bagi rumah sakit

Pelayanan yang terhambat

Menambahnya lama perawatan pasien

Meningkatnya potensi kejadian morbiditas dan mortalitas pada pasien

3 Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi

M. Tuberculosis rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI – SS tahun 20212022

3.1.2 Memilah / Menapis Isu

Pasien tidak mendapatkan evaluasi dan penanganan yang terbaik

Prognosis pasien menjadi lebih buruk

Memberi dampak negatif pada kondisi sosioekonomi pada pasien dan keluarga

Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit

Teknik Analisis Isu : Matrik penilaian kualitas isu dengan analisis metode aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan (AKPL) akan digunakan untuk menetapkan isu utama yang akan dilakukan pemecahan masalahnya. Teknik AKPL yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

This article is from: