
1 minute read
Tabel 3. Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL
from Optimalisasi Integrasi Pelayanan Pasien Orthopedi Infeksi m. Tuberculosis Di Rumah Sakit Pusat Infek
B Belum sesuainya terapi
C terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –
Advertisement
Berdasarkan Analisis Penilaian Kualitas Isu dengan Kriteria Aktual-
Kekhalayakan-Problematik-Kelayakan, maka isu yang dipilih untuk diangkat menjadi isu utama adalah isu “Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI – SS tahun 2021-2022”
Analisis Isu
Untuk menentukan isu utama yang akan penulis angkat, penulis menggunakan metode fishbone dengan pemaparan dari setiap aspek sebagai berikut:
1. Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku
2. Belum adanya media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi
3. Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada
Kami juga menganalisa dampak yang terjadi bila isu itu tidak dapat dicegah diantara lain sebagai berikut:
1. Menimbulkan resiko terjadinya morbiditas dan mortalitas
2. Meningkatkan dampak negatif sosio-ekonomi pada pasien dan keluarga
3. Keterlambatan terapi yang direncanakan untuk diberikan
4. Tidak tercapainya standar mutu pelayanan yang diinginkan
5. Menurunnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran
PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopedi di rumah sakit berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN untuk mewujudkan smart governance, di dalamnya termasuk pelayanan publik dan manajemen ASN.
● Dalam aspek Manajemen ASN, terdapat tim medis yang kesulitan untuk bekerja sama menunjukkan kurangnya keinginan untuk melakukan perbaikan pelayanan, yang seharusnya, sebagai abdi masyarakat seorang
ASN seharusnya mempunyai sikap untuk berinovasi dan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
● Nilai Manajemen ASN yang belum optimal, belum adanya alur baku khususnya untuk pasien orthopedi infeksi menunjukkan kurangnya motivasi ASN untuk terus melakukan perbaikan tanpa henti demi pelayanan publik.
● Dalam aspek SMART ASN, terdapat belum optimalnya penggunaan rekam medis elektronik oleh para pengguna ataupun tim pendukung menunjukkan implementasi dari digital skill dan culture masih dapat ditingkatkan.
Berikut gambaran penyebab masalah dengan metode fishbone : FishBoneDiagram
Man Method
Kesulitan antar bidang untuk bekerja sama
Tidak ada media yang bisa digunakan untuk memonitor implentasi pelayanan yang terintegrasi
Belum adanya alur pelayanan lintas bidang yang baku
Belum terintegrasinya pelayanan pasien infeksi orthopaedi akibat infeksi M. Tuberculosis pada rawat jalan maupun rawat inap antar departemen di RSPI –SS tahun 2021-2022
Material
Kebiasaan melakukan pelayanan dengan metode yang sudah ada
Environment