Warta PTM Edisi September-Oktober 2017

Page 1

TOPIK UTAMA Pendidikan: Garda Depan Dakwah

PROFIL PTM Stikes Muhammadiyah Palembang: Islami dan Berdaya Saing

WARTA PTM

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peran Dakwah

PTMA

Secara historis, amal usaha Muhammadiyah (AUM) didirikan sebagai instrumen penting untuk dakwah Islam. Sebagai contoh, Tandidz Keputusan Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar menyebut bahwa pengembangan sumber daya manusia di PTM ditujukan untuk “meningkatkan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan SDM, aset, dan infrastruktur PTM sebagai investasi utama dalam dakwah dan kaderisasi secara konsisten dan berkelanjutan�.

Edisi September-Oktober 2017 www. diktilitbangmuhammadiyah.org



Asa

Peran Dakwah PTMA

S Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 2015-2020

ecara historis, amal usaha Muhammadiyah (AUM) didirikan sebagai instrumen penting untuk dakwah Islam. Sebagai contoh, Tandidz Keputusan Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar menyebut bahwa pengembangan sumber daya manusia di PTM ditujukan untuk “meningkatkan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan SDM, aset, dan infrastruktur PTM sebagai investasi utama dalam dakwah dan kaderisasi secara konsisten dan berkelanjutan”. Buku Panduan Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) (2000) menegaskan: “Amal usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan media da’wah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan .... Oleh karenanya, seluruh pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya sebagai misi da’wah.” Dua dokumen di atas menegaskan bahwa PTM sebagai salah satu AUM unggulan memiliki misi dakwah yang sama dengan Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri. Secara kuantitatif, PTMA memiliki potensi besar sebagai wahana Muhammadiyah untuk berdakwah pada satu sisi dan untuk melahirkan para dai atau muballigh bagi perluasan dakwah ke masyarakat luas pada sisi yang lain. Sebaran geografis PTMA cukup mewakili eksistensi dakwah Muhammadiyah di tanah air. PTMA-PTMA menyebar dari Banda Aceh di bagian barat sampai Jayapura di bagian timur. Hampir di seluruh pulau utama Indonesia, PTMA telah hadir untuk mendukung misi dakwah Muhammmadiyah. Jumlah dosen PTMA yang cukup besar, lebih dari 12.000 orang, bisa menjadi potensi strategis apabila mereka mampu berperan ganda, sebagai dosen sekaligus dai. Peran ganda ini menjadikan pekerjaan mengajar sebagai bagian dari misi dakwah dan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Potensi yang paling besar terletak pada jumlah mahasiswa yang mencapai lebih dari 400.000. Kalau setiap tahun seluruh PTMA meluluskan 100.000 sarjana, bisa dikalkulasi potensi dakwah Muhammadiyah melalui alumni pendidikan tingginya. Tantangan yang harus dijawab oleh pengelola PTMA adalah bagaimana optimalisasi potensi kuantitatif di atas sebagai gerakan yang efektif untuk ekstensifikasi dan intensifikasi dakwah Muhammadiyah di tanah air, bahkan di dunia. Pengelola PTMA perlu secara komprehensif merancang bagaimana agar seluruh aktivitas kampus berdimensi Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM

1


Susunan redaksi ganda secara proporsional, yaitu sebagai fungsi pengembangan dan pendidikan SDM profesional sesuai dengan program studi masing-masing dan fungsi perluasan dakwah Muhammadiyah. Pertama, misi dakwah Muhammadiyah perlu muncul secara eksplisit, dari rencana strategis sampai ke jabaran program kerja perguruan tinggi. Kesatuan gerak dari “hulu” sampai “hilir” ini penting untuk menegaskan komitmen peran ganda PTMA sebagaimana disebutkan di atas. Komitmen tersebut pada gilirannya akan tecermin dalam kegiatan dan anggaran yang dibuat oleh PTMA. Kedua, pembinaan dosen dan pegawai dalam implementasi catur darma perguruan tinggi perlu didistribusikan secara seimbang. Kinerja pengajaran tidak boleh melupakan kinerja darma ke empat, yaitu Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Kinerja penelitian dan pengabdian pada masyarakat juga harus selaras dengan kinerja AIK. Ketiga, misi dakwah Muhammadiyah harus terwujud secara nyata dalam pengembangan dan pembinaan SDM. Tidak bisa dimungkiri bahwa regulasi pengelolaan perguruan tinggi menuntut profesionalitas, dan kompetensi dosen harus memenuhi kriteria akademik yang mumpuni. Pada situasi tertentu, SDM yang direkrut oleh PTMA sudah memenuhi peran ganda PTMA. Namun, tidak bisa diingkari bahwa kebutuhan ideal itu tidak selalu terpenuhi. Oleh karena itu, pembinaan SDM PTMA secara terus-menerus agar kompetensi profesional dan kompetensi dalam

WARTA PTM

dakwahnya berjalan seimbang perlu dilakukan dengan intensif. Keempat, misi suci amal usaha Muhammadiyah harus tecermin nyata dalam kurikulum PTMA. Aspek kurikuler ini meliputi kurikulum formal dan informal yang juga dikenal sebagai hidden curriculum. Kurikulum formal di PTMA sudah tegas bahwa mata kuliah AIK di PTMA minimal terdiri atas delapan SKS dengan rincian AIK 1-AIK 4. Termasuk dalam kurikulum ini adalah pembinaan kompetensi mahasiswa dalam hal membaca Al-Qur’an. Pada saat yang sama, nilai strategis hidden curriculum pada misi dakwah dalam arti luas tidak bisa diabaikan. Misalnya, budaya bersih yang ditumbuhkembangkan dan dilestarikan dalam mengelola PTMA adalah wujud dakwah nyata untuk menghasilkan distingsi alumni Muhammadiyah dengan alumni kampus lain. Sebab, kampus PTMA yang bersih tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu artikulasi peran dakwah Muhammadiyah melalui uswah hasanah (teladan yang baik). Implementasi empat hal di atas menjadikan daya tarik luar biasa untuk mengelola PTMA dibandingkan dengan mengelola atau bekerja di kampus lain. Pasalnya, pengabdian dosen dan karyawan PTMA telah berdimensi ganda sejak awal: misi dunia dan akhirat bergerak dalam satu nafas.[]

Warta PTM diterbitkan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB: Lincolin Arsyad PEMIMPIN UMUM/REDAKSI: Edy Suandi Hamid DEWAN REDAKSI: Muhammad Sayuti I Muhammad Samsudin I Ahmad Muttaqin REDAKTUR PELAKSANA: Agung Prihantoro STAF REDAKSI: Iwan Setiawan REPORTER: Nisa Pujiana KEUANGAN: HS Mulyatno IKLAN: Agus Mulyono ISSN: 0853-4756 ALAMAT REDAKSI: Jln. KHA Dahlan 103 Yogyakarta 55262 Telp. +62-274-389485 Faks. +62-274-376336 Email: redaksiwartaptm@gmail.com Rekening Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Nomor 09-0008-7003 BNI Cabang Yogyakarta a/n Lincolin Arsyad, Prof. Dr. M.Sc. Warta PTM menerima tulisan yang berupa opini, berita panjang, berita singkat, glosarium dan foto seputar perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Redaksi berhak menyunting tulisan. Silakan kirim tulisan dan/atau foto ke email redaksi.

2

Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017


daftar isi ASA

TOPIK UTAMA

TOPIK UTAMA

Pendidikan: Garda Depan Dakwah

• • • •

Peran Dakwah PTMA_1 Pendidikan: Garda Depan Dakwah_4 Tiada Lelah Berdakwah di Daerah_7 Hijrah Hingga Sintang & Papua_10 Kisah Dakwah dari Melbourne_13

WAWANCARA

• Bendahara PP Muhammadiyah Drs. Marpuji Ali, M.Si.: Libatkan Diri dalam Dakwah Persyarikatan_16

PROFIL PTM •

Stikes Muhammadiyah Palembang; Islami dan Berdaya Saing_18 • Ketua Stikes MP Sri Yulia S.Kp., M.Kep.: Sehat, Mandiri dan Lulusan yang Berkompeten_21 • Universitas Muhammadiyah Parepare: Islami & Kompetetif dalam IPTEKS_24

KINERJA • • • • • • • • • •

Workshop Internasionalisasi PTMA Strategi: Cini’ Sai’ Bori Bellayya_27 Persyarikatan Sebagai BHP PTMA_28 Rakernas ALPTK PTM: Pionir Perguruan Tinggi Muhammadiyah_29 Pendampingan Persiapan Visitasi AIPT: Supaya Hasilnya Maksimal_30 Sarasehan Masa Depan PTM di Jawa Timur: Sinergi PTM Besar & PTM Kecil_31 Diskusi IFLS & Peta Umat Islam di Indonesia: Pentingnya Data untuk Susun Strategi Dakwah_32 Rapat Koordinasi FK PTM: Perkuat Sinergi Progresif_33 Majelis Diktilitbang Kunjungi Sekolah Mitra di Thailand_34 PTM Gaet Calon Mahasiswa Thailand_36 Lokakarya Pengembangan AIK Bagi Pascasarjana PTMA: Kuliah AIK Berbasis Riset_37

inaugurasi

• Pelantikan Wakil Rektor UM Magelang: Kembangkan Keterampilan Abad Ke-21_38 • Pelantikan Ketua Stikes Muhammadiyah Pekajangan: Antisipasi Disrupsi Pendidikan Tinggi_39 • Wisuda Angkatan XVII UMMU: Melahirkan Cikal Bakal Kemajuan Indonesia Timur_40

“Dakwah dalam pengertian umum adalah mengajak kepada siapa saja untuk hidup menurut cara pandang Islam. Hidup menurut cara pandang Islam bisa berbagai-bagai versi,” kata anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, S.U., kepada Warta PTM, Jumat (28/7).

profil ptm Stikes Muhammadiyah Palembang: Islami dan Berdaya Saing Muhammadiyah masuk ke Kota Palembang sejak 1928 dan berkembang sampai hari ini. Sebelum kedatangan Muhammadiyah, di Palembang, tidak banyak organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial budaya, agama dan ekonomi. Dulu, sekolah yang terdapat di Kota Palembang hanya terbatas bagi anak-anak pegawai pamong praja, siswa-siswi timur asing—khususnya Cina— dan putra-putri bangsawan.

kronik

• Pelepasan KKN Internasional UMSU: Sebarkan Agama ke Mancanegara_41 • Peletakan Batu Pertama Museum Muhammadiyah: Dokumentasi Sejarah Persyarikatan_42 • Milad Unismuh Makassar Ke-54: Harus Jadi Kampus Entrepreneur_43 • KKNMu untuk Negeri Periode IV 2017: Melatih Mahasiswa untuk Bekerja Sama_44 • Agar PTM Tak Jadi Sasaran Empuk_45 • Rakor Konsorsium LPPM di UM Magelang: Perluas Konsorsium ke Level Nasional_46 • Field Trip STIEM Kalianda di Tiga Kota_47 • Seminar Pengabdian Masyarakat KKNMu untuk Negeri: Kembangkan Ekonomi Kreatif_48 • Dua Mahasiswa UM Palembang PKL di KBRI Malaysia_49

warta dari ptm

Inovasi Sabun Cair Weepaya_50

regulasi Regulasi_51

RALAT: Pada Warta PTM edisi Juli-Agustus 2017 halaman 24, terdapat kesalahan pemuatan foto. Foto tersebut adalah foto Dr. Khairil, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu tahun 20102014. Seharusnya, dimuat foto Dr. Ahmad Dasan, S.H., M.A., Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu tahun 2014-2018. Redaksi mohon maaf atas kesalahan ini, dan dengan demikian, kesalahan telah dikoreksi. Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM

3


topik utama

Madrasah pertama Muhammadyah . Dok Persyarikatan Muhamamdiyah.

Pendidikan:

Garda Depan Dakwah “Dakwah dalam pengertian umum adalah mengajak kepada siapa saja untuk hidup menurut cara pandang Islam. Hidup menurut cara pandang Islam bisa berbagai-bagai versi,� kata anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, S.U., kepada Warta PTM, Jumat (28/7).

P

ersyarikatan Muhammadiyah merumuskan cara pandang Islam yang berkemajuan. Islam berkemajuan ini modernized. Hidup menurut cara pandang Islam bisa dijalani oleh kaum Muslim dan juga kaum nonMuslim. Munir Mulkhan mengutip perkataan terkenal Muhammad Abduh (1849-1905) ketika intelektual terkemuka Mesir ini datang ke Prancis bahwa Abduh justru menemukan kehidupan Islam 4

Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

di negara Eropa yang mayoritas penduduknya non-Muslim itu daripada di Mesir yang sebagian besar masyarakatnya Muslim. Dakwah di PTMA (dan juga di sekolah-sekolah Muhammadiyah) menyasar sesiapa saja mahasiswa yang kuliah di PTM, Muslim dan non-Muslim, tentu dengan cara-cara yang berbeda. Mahasiswa Muslim disebut umat ijabah (sudah menerima Islam), sedangkan mahasiswa non-Muslim


Pendidikan: Garda Depan Dakwah

dinamakan umat dakwah (belum menerima Islam). Kepada mahasiswa Muslim, disampaikan ajaran-ajaran Islam. Kepada mahasiswa dan kaum non-Muslim, disampaikan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan Islam yang universal. Lain halnya, sasaran dakwah lewat tabligh di forum pengajian atau majelis tabligh lebih terbatas. Sebab, forum atau majelis tersebut hanya dihadiri oleh kaum Muslim. Kaum non-Muslim tidak mengikuti dakwah dalam forum atau majelis ini. Dengan demikian, pendidikan menjadi garda depan dakwah Muhammadiyah, tegas Prof. Munir Mulkhan yang pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Dahulu, tabligh merupakan andalan, tetapi sekarang, menurutnya, pendidikan yang menjadi garda depan dakwah. Ke depan, peran pendidikan dalam berdakwah akan lebih signifikan.

Secara individual, keberhasilan atau kegagalan pendidikan di PTMA seharusnya bisa diukur. Pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan di PTMA diukur dan dibandingkan. Agar target keberhasilannya realistis, PTMA perlu mengingat bahwa input mahasiswa barunya sangat beragam, dan hanya sebagian kecil dari mereka yang berlatarbelakang Muhammadiyah.

Siapkan Mahasiswa untuk Menerima Hidayah “Dakwah tipis sekali irisannya dengan pendidikan,” lanjut Munir Mulkhan. Dalam ungkapan filosofisnya, dakwah dan pendidikan tidak membuat orang bertaqwa. Menjadikan orang bertaqwa dan membuat orang masuk Islam itu hak Allah. Itu taqdir, wilayah ketuhanan yang tak tersentuh manusia. Sehingga, menurutnya, pendidikan merupakan proses untuk menyiapkan mahasiswa-mahasiswa guna menerima hidayah. “Sayangnya, kita tidak pernah membicarakan apa syarat-syarat untuk menerima hidayah,” imbuh Munir Mulkhan. Lebih luas lagi, pendidikan merupakan proses untuk mengubah perilaku peserta didik. Dalam jangka panjang, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kehidupan bangsa dan dunia yang lebih baik. Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab III Pasal 6, disebutkan bahwa Muhammadiyah bertujuan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarbenarnya”. Untuk mencapai tujuan dakwah ini, seluruh komponen, mekanisme, kegiatan, majelis-majelis dan unit-unit Muhammadiyah berupa dakwah. PTMA sebagai salah satu bentuk amal usahanya juga berdakwah melalui pendidikan.

Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, S.U.. Dok pwmu.co.

Membangun Basis Teori Sendiri Agar pendidikan Islam dan umum di PTMA (dan sekolah-sekolah Muhammadiyah) berhasil, umat Islam dan bangsa Indonesia perlu membangun basis teori sendiri. “Pendidikan Islam di Indonesia tidak akan bisa survive, kecuali punya basis teori sendiri. Teori-teori yang dipakai saat ini second layer. Harus punya basis teori sendiri,” tandas Munir Mulkhan. Teori-teori yang dipelajari tidak berlandaskan pada filsafat-filsafat Islam. Kita berdiri dan menari di atas filsafat Barat. Akibatnya, turunan-turunan teoretis dan praktisnya berkembang tidak dari basis Islam. Lebih jauh, praksis dalam pendidikan dan bidang-bidang lain tidak akan melampaui kemajuan praksis Barat. Untuk membangun teori pendidikan dan teori-teori bidang lain, para ilmuwan di PTMA perlu melakukan penelitian-penelitian dasar, dan PTMA perlu menginvestasikan sumber-sumber dayanya untuk mendukung penelitian-penelitian tersebut dan upaya-upaya lain. PenelitianEdisi September-Oktober 2017

Warta PTM

5


topik utama penelitian filosofis perlu terus digiatkan sampai kita mempunyai filsafat Islam sendiri yang maju terdepan. Di Fakultas Kedokteran PTMA, misalnya, seharusnya dipelajari teori-teori kedokteran yang disusun oleh para ilmuwan Islam. Munir Mulkhan berharap mahasiswa-mahasiswa calon dokter ini membaca dan mendiskusikan buku-buku Ibn Sina (Avicenna) dan ilmuwan-ilmuwan kedokteran Muslim lainnya. Qanun fi Thib (The Canon of Medicine) dan juga Asy-Syifa (The Book of Healing) yang terdiri dari 18 jilid ialah dua kitab klasik kedokteran yang ditulis oleh Ibn Sina. Jadi, dakwah akademis atau dakwah Muhammadiyah dalam bidang ilmu mempunyai dua tugas utama, yakni membangun basis teori sendiri dan juga melahirkan ilmuwan-ilmuwan Muslim. PTMA, selain mengembangkan diri sebagai lembaga bisnis, juga harus memajukan upaya dakwah keilmuwan.

Dakwah Internal dan Eksternal Salah satu tantangan dakwah akademis internal PTMA adalah input dosen-dosennya dan, seperti telah disebutkan di atas, input mahasiswamahasiswanya yang hanya sebagian kecil dengan latar belakang Muhammadiyah. Guru Besar UM Malang dan anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Tobroni, M.Si. menuturkan (28/7), di UM Malang, misalnya, jumlah mahasiswa dengan latar belakang Muhammadiyah hanya 5%.

Prof. Dr. Tobroni, M.Si.

6

Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Untuk melakukan dakwah Muhammadiyah kepada dosen-dosennya, UM Malang melakukan lima langkah. Lima langkah ini menggunakan pendekatan akademis yang mendewasakan, jelas Prof. Tobroni kepada Warta PTM, Jumat (28/7). Dosen-dosennya tidak diceramahi dalam forumforum pelatihan atau semacamnya. Pertama, dosen-dosen tersebut justru diminta untuk membuat makalah tentang keterkaitan Islam dengan disiplin ilmu mereka masing-masing dan kemudian mempresentasikannya. Ini dilakukan secara rutin. Kedua, dosen-dosen UM Malang dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat ranting, cabang, daerah dan wilayah. Setelah berpikir tentang integrasi Islam dan disiplin ilmu, mereka bergiat secara fisik dan emosional dalam aktivitas-aktivitas Muhammadiyah. Ketiga, di tingkat fakultas, juga diselenggarakan kajian-kajian integrasi Islam dan disiplin ilmu. Sehingga, kajian-kajian Islam ini semakin marak dan tidak hanya di level universitas. Keempat, dosen-dosen didorong untuk menulis tentang Islam di buletin Nurani. Buletin ini mempublikasikan tulisan-tulisan yang menyentuh hati dan terbit sebulan sekali. Pembacanya cukup banyak. Dosen-dosen tersebut didekatkan dengan Islam secara kognitif dan afektif. Kelima, UM Malang mendatangkan tokohtokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran tentang Muhammadiyah kepada para dosen dan mahasiswa UM Malang. Secara eksternal, lanjut Tobroni, UM Malang mengundang tokoh-tokoh nasional, seperti Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prof. Pratikno, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Sulit untuk mengukur sejauh mana dakwah Muhammadiyah kepada mereka, ujar Tobroni, tetapi kunjungan tersebut jelas mendekatkan mereka pada Muhammadiyah.[] Agung Prihantoro


Kegitan mengaji dan pendampingan anak-anak STITM Pacitan

Tiada Lelah Berdakwah di Daerah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) Tempurejo Ngawi dan STITM Pacitan menjadi bukti bahwa PTMA tiada lelah berdakwah di daerah. Sekian lama, dua PTM di Jawa Timur ini bertahan meskipun hanya memiliki prodi S-1 PAI. Salah satu alasan mengapa mereka bertahan adalah misi dakwah.

K

ini, STITM Tempurejo telah menambah tiga prodi S-1 baru, yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Manajemen Pendidikan Islam. Bahkan, STITM Tempurejo berencana untuk beralih bentuk jadi institut dengan menambah prodi. STITM Pacitan pun sudah memiliki lima prodi S-1 anyar selain PAI, yakni Pendidikan Bahasa Arab, PGMI, PIAUD, Ekonomi Syariah, dan Pengembangan Masyarakat Islam. Perkembangan positif ini tentu makin menguatkan misi dakwah mereka. Misi dakwah kepada masyarakat sekitar menuju tata kehidupan Islam menjadi api yang terus mengobarkan semangat PTMA-PTMA tersebut. Mereka tiada henti menyebarkan dan

mengajarkan Islam kepada mahasiswa-mahasiswa dan masyarakat luas. Mereka menjaga dan merawat kehidupan Islam di daerah. Api dakwah ini tenty perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi.

Melahirkan Ribuan Guru Agama Anggota Badan Pengurus Harian (BPH) STITM Tempurejo Dr. Ahmad Singgih Basuki, M.A. mengatakan (31/7), peran dakwah utama kampusnya adalah melahirkan ribuan guru agama Islam. PTM yang berdiri sejak 10 April 1995 berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 188 Tahun 1995 ini telah mendidik dan meluluskan ribuan sarjana pendidikan agama Islam. Guru-guru agama Islam ini mengajarkan Islam di sekolah-sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM

7


topik utama Ngawi dan sekitarnya. Boleh dikatakan, Singgih mengimbuhkan, hampir semua guru agama Islam dan sejumlah kepala sekolah di Ngawi merupakan tamatan STITM Tempurejo. Sebab, tiada kampus agama Islam lain di Ngawi, dan tamatantamatan perguruan tinggi-perguruan tinggi seperti di Yogyakarta dan Surabaya jarang sekali bekerja di Ngawi. Dengan perkataan lain, sarjana-sarjana lulusan STITM Tempurejo menjadi ujung tombak dakwah di sekolah-sekolah di Ngawi. Mereka menyampaikan ajaran-ajaran Islam modern kepada anak-anak didik. Mereka mengenalkan Muhammadiyah kepada generasi muda. Sarjana-sarjana agama Islam ini menjaga kawasan “hijau” dari arus “merah”. Kabupaten Ngawi yang berbatasan dengan Kabupaten Madiun tempat meletusnya pemberontakan PKI pada 1948 termasuk daerah “merah”, ujar Singgih. Maka, STITM Tempurejo terus menggodok mahasiswamahasiswa untuk meneruskan peran dakwah para pendahulu mereka.

Emoh Jadi Madrasah Negeri Peran dakwah STITM Tempurejo tak lepas dari madrasah-madrasah dan pondok pesantren Muhammadiyah di Tempurejo. Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Diniyah, pondok pesantren—semuanya berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. STITM sebenarnya ekor dari RA dan madrasah-madrasah tersebut yang lebih dulu ada, tutur Singgih. Sebagian lulusan MA Muhammadiyah di situ melanjutkan kuliah di STITM Tempurejo. PTM ini melanjutkan pendidikan agama siswa-siswa yang telah digodok di madrasah di sana. RA, MI, MTs, MA, Madin dan STIT Muhammadiyah Tempurejo sangat mandiri. Mereka mengandalkan hasil panen sawah-sawah wakaf yang luas untuk mencukupi biaya operasional pendidikannya. Sawah-sawah ini merupakan wakaf dari para pendahulu mereka yang mendirikan 8

Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah di Tempurejo ini. Sebagian gurunya berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak membebani keuangan madrasah. Kemandirian inilah yang menjadikan mereka menolak tawaran berkali-kali untuk mengubah status madrasah-madrasah swasta Muhammadiyah tersebut jadi negeri. Alasan pokok lain mengapa mereka emoh jadi madrasah-madrasah negeri adalah mempertahankan identitas Islam. Jika status madrasah-madrasah mereka jadi negeri, identitas dan pendidikan Islam mereka akan hilang. Uniknya lagi, madrasah-madrasah partikelir ini selalu unggul dan berprestasi dalam berbagai bidang. Ini bukti berikutnya bahwa Muhammadiyah tiada lelah berdakwah di daerah. Dakwah tersebut juga didukung oleh para alumninya yang telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Dukungannya berupa materi dan non-material. Sumbangan material mudah sekali dikumpulkan dari alumni-alumninya, kata Singgih. Dukungan non-materialnya adalah jasa mengajar. Dr. Ahmad Singgih Basuki, M.A. yang


Tiada Lelah Berdakwah di Daerah

Kegiatan mengaji dan pendampingan anak-anak, khitanan masal, bakti sosial STITM Tempurejo dan STITM Pacitan.

lulusan madrasah Muhammadiyah di Tempurejo dan kini dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengajar seminggu sekali di STITM Tempurejo secara cuma-cuma. Prof. Dr. Imam Muchlas yang dulu merupakan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dan sejumlah dosen lain alumni madrasah tersebut senantiasa meluangkan waktu untuk secara rutin berbagi ilmu di PTMA itu tanpa mengharapkan imbalan.

Pengabdian Dosen dan Mahasiswa STITM Pacitan juga menunjukkan upayaupaya serupa yang tak kenal lelah dalam berdakwah. Pembantu Ketua I STITM Pacitan Ahmadi, M.Pd.I. menuturkan (1/8), pengembangan kampus dilakukan secara profesional, tetapi tidak sematamata profit oriented. Institusi, segala administrasi kepangkatan jabatan fungsional dan lain-lain diurus dan dikembangkan, tetapi tidak semuanya diukur dengan uang. Misi dakwah tidak ditinggalkan. “Kami seluruh sivitas akademika berkeyakinan bahwa kampus Muhammadiyah adalah satu-satunya lembaga dakwah amar ma’ruf nahi mungkar melalui

pendidikan. Dalam sejarah nasional, pendidikan Muhammadiyah telah mampu memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Sehingga, meskipun kampus k a m i masih sangat kecil, kami bertekad dan yakin suatu saat nanti Allah pasti membantu kampus kami menjadi lebih maju,” jelas Ahmadi. Dakwah eksternal kepada masyarakat luas dilakukan dengan program-program pengabdian dosen dan mahasiswa. Program yang terstruktur adalah pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa serta pembinaan masyarakat pasca-KKN. Program yang tak terstruktur ialah khotbah Jumat dan pengajianpengajian. Program-program ini didukung sepenuhnya oleh Pemda Pacitan. Para alumni STITM Pacitan juga didorong untuk melakukan dakwah Muhammadiyah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah. Jaringan dan komitmen alumni ini dimanfaatkan untuk menggiatkan dakwah. Senyatanya, di Pacitan, masih banyak masyarakat pedesaan yang belum bisa mengerjakan sholat. Ini menjadi keprihatinan dan mengundang kepedulian STITM Pacitan. “Menurut hemat kami, daripada berdebat panjang lebar tentang sholat subuh pakai qunut atau tidak, mendingan kita mengajak orang yang belum sholat untuk bisa sama-sama mengerjakan sholat,” pungkas Ahmadi. [] AGP

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM

9


topik utama

Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA berkunjung ke STKIP Muhammadiyah Sorong. Dok STKIP Muh. Sorong.

Hijrah Hingga Sintang & Papua Kaum Muslim di desa-desa pelosok di Jawa sangat membutuhkan dai dan mubaligh, terlebihlebih di daerah-daerah terpencil di luar Jawa. Mereka membutuhkan bimbingan, motivasi dan arahan untuk hidup secara Islam dan produktif. Mereka ingin belajar Islam.

P

TMA sebagai amal usaha Muhammadiyah dengan sumber daya manusia yang bagus turun tangan untuk memenuhi kebutuhan kaum Muslim tersebut. UM Yogyakarta menggagas mubaligh hijrah dan program-program pengabdian kepada masyarakat secara lebih komprehensif. STKIP Muhammadiyah Sorong bersemangat untuk membina masyarakat Muslim Papua dan menjadi Muslim teladan di tanah Papua yang mayoritas non-Muslim. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat juga menggarap dakwah lewat pendidikan di sekitar Garis Khatulistiwa.

Mubaligh Hijrah Ketua Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY Dr. Ir.

10 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Gatot Supangkat, M.P. menjelaskan (1/8), awalnya masyarakat Muslim di pelosok-pelosok Daerah Istimewa Yogyakarta meminta bantuan guruguru mengaji baca tulis Al-Qur’an pada bulan Ramadhan tahun 2000. Lantas, PWM dan UMY meresponsnya dengan mengirim mahasiswa-mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) ke desa-desa tersebut untuk mengajari masyarakat baca tulis Al-Qur’an. Pengiriman mahasiswa-mahasiswa ini sekaligus menjadi program KKN selama satu bulan. Lantaran, mahasiswa-mahasiswa KKN tersebut


Hijrah Hingga Sintang & Papua

hijrah dari kampus dan dari daerah asal mereka ke desa-desa pelosok, mereka disebut mubaligh hijrah. Mereka tinggal di desa-desa itu dan memusatkan aktivitas mereka di masjid. Mubaligh hijrah hanyalah sebagian kecil dari program dakwah kampus. Mubaligh hijrah ini sekadar mengajarkan baca tulis Al-Qur’an, lanjut Gatot Supangkat. Padahal, menurutnya, banyak sekali problematika masyarakat yang memerlukan uluran tangan PTMA. Maka, LP3M UMY akan mendesain program dakwah dan pengabdian kepada masyarakat secara lebih komprehensif. Dakwahnya menyangkut tidak sekadar pengajaran baca tulis Al-Qur’an dan Islam secara sempit, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan. Tiada dikotomi antara urusan agama dan urusan umum. Sehingga, bukan hanya mahasiswa-mahasiswa FAI yang terlibat, melainkan juga mahasiswa-mahasiswa dari seluruh fakultas. PHIWK Selain melakukan dakwah eksternal, UMY melalui Badan Pengurus Harian juga menggiatkan dakwah internal, salah satunya dengan menerbitkan dua buku: Pedoman Hidup Islami Warga Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2015) dan Panduan Implementasi Pedoman Hidup Islami Warga Kampus (2016). Buku kedua berisikan target dan tujuan implementasi buku pertama, serta strategi dan struktur pengelolaan implementasinya. Bahkan, buku kedua tersebut memuat aspek pengukuran implementasi, deskripsi, indikator dan unit penanggung jawab implementasi. Penerbitan dua buku ini akan diikuti dengan semacam workshop tentang pengukuran implementasinya. Jikalau semua telah dilakukan, UMY bakal mengetahui tingkat kehidupan Islami

warga kampusnya. Buku PHIWK UMY agak berbeda dengan buku Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (2000). PHWIK dikhususkan bagi sivitas akademika PTMA: dosen, karyawan dan mahasiswa, sedangkan PHWIM diperuntukkan bagi seluruh warga Muhammadiyah secara umum.

Merawat Muslim Papua Sementara itu, STKIP Muhammadiyah Sorong juga aktif melakukan pembinaan terhadap masyarakat Muslim di dua tempat di Papua Barat. Ketuanya, Drs. Rustamadji, M.Si. menuturkan (28/7), kampusnya sudah membangun masjid dan labschool dan telah pula berhasil mengusulkan pembangunan perumahan untuk kaum Muslim Papua kepada pemerintah pusat. Di tempat lain, PTMA ini telah membangun labschool SMP dan SMA. STKIP Muhammadiyah Sorong bekerja sama dengan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) untuk mengadakan kapal dakwah kemanusiaan. Setiap tahun, kapal ini membawa guru-guru agama dan mendatangi 30 titik dakwah di Papua. Kapal tersebut juga mendukung aktivitas-aktivitas pendidikan, penelitian, peningkatan kesehatan masyarakat Muslim, dan perbaikan sarana dan prasarana ibadah. Respons masyarakat Muslim binaan ini luar biasa. “Mereka, kalau saya suruh perang aja, mau,” ujar Rustamadji. Asesor BAN-PT pun merasa bangga dengan program pengabdian masyarakat STKIP Muhammadiyah Sorong ini, lanjut Rustamadji, sehingga AIPT-nya mendapat peringkat “B”. STKIP Muhammadiyah Sorong merupakan perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Papua Barat yang peringkat AIPT-nya “B”. Ma’had Bilal Bin Rabah STKIP Muhammadiyah Sorong menyelenggarakan pendidikan bahasa Arab, studi Islam, dan tahfidz Al-Qur’an untuk menghasilkan dai-dai yang berkompeten. Mereka turut membumikan Islam di kampus, sehingga tercipta kehidupan akademis yang Islami. Di masyarakat non-Muslim yang jumlahnya mayoritas, STKIP Muhammadiyah Sorong Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 11


topik utama

memberikan teladan sebagai Muslim yang baik. Sehingga, harapannya, orang-orang Papua berpandangan positif tentang Muhammadiyah. “Kami sangat perhatikan kearifan lokal sepanjang tidak menyalahi syariat Islam. Kami menjalin hubungan baik dengan seluruh mahasiswa asli Papua, dan terbukti sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik internal maupun eksternal,” jelas Rustamadji.

Perlu PTM Pendamping di Sintang Akan halnya di Kalimantan Barat, Dr. Ikhsanuddin, M.Hum. sebagai Wakil Ketua PWM setempat yang menangani bidang pendidikan mengatakan (1/8), PWM akan mendirikan perguruan tinggi di Sintang untuk menjawab tantangan daerah perbatasan, persaingan dakwah dengan agama lain dan mengentaskan masyarakat dari ketertinggalan di provinsi ini. Sekarang, terdapat tiga PTMA di Kalimantan Barat, yakni UM Pontianak, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak, dan Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Pontianak. Saat ini, UM Pontianak mendapat empat

12 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Kantor PWM Kalimantan Barat (foto atas), dan para Pimpinan Muhammadiyah Kalimantan Barat (foto bawah).

program studi mandat sebagai kelas di luar domisili, lanjut Ikhsanuddin. Dua prodi di antaranya sudah memperoleh izin operasional di Sintang. PWM Kalbar akan mempercepat dua prodi ini jadi PTM tersendiri. Sebab, berat bagi UM Pontianak untuk mengelolanya dengan jarak Pontianak-Sintang 400 km. Akan dibangun gedung yang baik untuk PTM baru ini, ujar Ikhsanuddin. Tanahnya sudah ada di Sintang, dan sebagian dana bisa diusahakan. “Namun, akan sangat lama jika kami bangun sendiri tanpa bantuan PP Muhammadiyah melalui pendampinan PTM besar,” katanya. Perlu PTM pendamping untuk mempercepat pendirian PTM di Sintang. Sementara itu, kekuatan dakwah agama lain tampak nyata dan kemajuannya akseleratif.[] AP


Para Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Australia.

Kisah Dakwah dari Melbourne Dakwah Muhammadiyah melangkah nun jauh sampai Melbourne, Australia. Warga Muhammadiyah yang mukim di benua ini bergiat untuk saling menguatkan Islam mereka. Lantas, mereka membentuk kepengurusan Muhammadiyah di sana.

K

oordinator Bidang Dakwah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia Hamim Jufri menjelaskan dalam wawancara tertulis (2/8), PCIM Australia dibentuk secara resmi pada 2007 di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria. Sejak itu, aktivitas Muhammadiyah secara perlahan mulai menggeliat di bumi kanguru ini dan, pada tahap berikutnya, menyebar ke negara-negara bagian yang lain di Australia. Keanggotaan Muhammadiyah Australia adalah gabungan antara mahasiswa-mahasiswa

Indonesia yang kuliah di Australia dan permanent resident setempat. Mereka berbaur dalam semangat berislam. Sejak terbentuk PCIM ini, lanjut Hamim, Muhammadiyah semakin menemukan perannya dalam berdakwah bil haal di Australia. Di Melbourne, misalnya, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah rutin mengadakan kajian bulanan dan memberikan beasiswa pendidikan bagi siswa-siswa SMP Muhammadiyah di Padang, Indonesia. Juga, banyak anggota Muhammadiyah yang menjadi pengurus berbagai organisasi kemasyarakatan

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 13


Islam setempat. Mereka mengampu banyak kegiatan dakwah pada level negara bagian masingmasing. Meskipun kiprahnya belum seaktif di Melbourne, geliat aktivitas Muhammdiyah sudah mulai terasa di Sydney, Adelaide, Perth dan Brisbane.

Pendirian MAIS Tonggak penting dakwah Muhammadiyah lainnya di Australia adalah pendirian Muhammadiyah Australia Islamic School (MAIS), imbuh Hamim. Saat ini, MAIS masih pada tahap pengurusan izin di lokasi yang sudah dibeli oleh PP Muhammadiyah awal tahun ini. Rencananya, MAIS akan mulai beroperasi pada 2019. MAIS yang berlokasi di Narre Warren East, sekitar 40 km dari Melbourne CBD, merupakan bentuk nyata program internasionalisasi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan dakwah. Lewat sekolah ini, diharapkan Muhammadiyah ikut mewarnai pendidikan dasar dan menengah di Australia dalam membangun citra Islam yang lebih ramah dan baik. Ini menjadi salah satu misi utama pendirian MAIS, sehingga 14 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Kunjungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke PCIM Australia.

akan ada perubahan pandangan khalayak ramai ke arah yang lebih positif bahwa Islam menjunjung tinggi peradaban yang berbasis pengetahuan. Juga, dimungkinkan adanya kerja sama yang erat antara sekolah-sekolah Muhammadiyah di tanah air dan MAIS, baik lewat program sister school, pertukaran guru-guru maupun transfer of knowledge tentang metodologi pendidikan di Australia dan Indonesia.

Respons Masyarakat Australia Sejauh ini, sasaran dakwah Muhammadiyah masih dalam lingkup masyarakat Muslim Indonesia yang berada di Australia. Meskipun demikian, banyak anggota Muhammadiyah berdakwah secara pribadi di kalangan masyarakat luas Australia, kata Hamim. Dakwah Islam di Australia secara keseluruhan bisa dibilang masih menemui banyak kendala. Respons masyarakat Australia kurang bagus. Citra Islam di mata mayoritas penduduk Australia masih kurang baik. Islam identik dengan terorisme, konflik dan pengungsi (refugee). Isu-isu ini saling berkait kelindan sehingga menjadi tantangan yang


Kisah Dakwah dari Melbourne

riil. Namun, seiring dengan semakin matangnya usaha-usaha multikulturalisme pemerintah setempat, sikap toleran dan empati terhadap umat Islam kian tampak nyata. Perlu diperhatikan pula, kultur masyarakat Indonesia dan masyarakat Australia sangat berbeda. Misalnya, dalam mengemukakan pendapat dan menyikapi perbedaan, orang-orang Australia lebih kentara. Oleh karena itu, di sini diperlukan pendekatan dakwah yang berbeda. Masyarakat Indonesia secara umum lebih patuh pada norma-norma budaya timur yang tidak tertulis dan suka bergotong royong. Sementara itu, masyarakat Australia lebih logis, bebas dan cenderung individualistik. Di Indonesia, doktrin agama lebih mudah diterima oleh khalayak umum, karena watak dasar kepatuhan paternal pada pemimpin atau tokoh agama. Namun, di Australia, hal itu agak sulit dilakukan. Karena itu, diperlukan proses dialog yang positif. Para dai harus menunjukkan attitude dan manners yang baik sebagai pencerminan dan implementasi nilainilai dakwah Islam. Dengan menunjukkan sikap mulia ini, barulah mereka didengar dengan baik, semacam walk-the-talk atau teladan uswah hasanah.

Sisa Efek 9/11 Citra Islam di Barat berubah total pasca peristiwa 9/11. Sampai hari ini pun, insiden-insiden Islamophobia di Australia, menurut penelitian terakhir, semakin meningkat, tutur Hamim. Namun, jika kita lihat dari sejarah Islam, dari dulu sampai sekarang, selalu saja ada orang yang membenci Islam dan kaum Muslim. Maka, apa yang krusial adalah respons kita sebagai Muslim. Umat Islam di Barat harus belajar untuk mengenal cara dakwah Nabi Muhammad Saw. Selama tiga belas tahun dakwah Nabi, jumlah pengikutnya tetap minoritas. Tetapi, dakwahnya berakhir dengan gemilang. Perjanjian Hudaibiyah yang kelihatannya merugikan umat Islam diterima oleh Nabi Saw. meskipun ditolak oleh banyak kaum Muslim karena pasal-pasal perjanjian tersebut tidak adil. Namun, justru semuanya berbuah luar biasa manis pada tahun-tahun berikutnya. Ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam Australia, betapa pentingnya untuk mengedepankan akhlaqul

Hamim Jufri (paling kiri), Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Suyatno (nomor empat dari kiri), Rektor UAD Dr. Kasiyarno (nomor lima dari kiri), M.Hum., Ketua PP Muhammadiyah Drs. A. Dahlan Rais, M.Hum. (nomor enam dari kiri) di lokasi tanah untuk MAIS di Narre Warren East, Australia.

karimah dalam berdakwah. Lebih dari itu, tradisi agama (Kristen) di Barat semakin menurun. Di Jerman, Amerika Serikat dan Australia, jumlah pengikut agama-agama tradisional, yaitu Katolik dan Protestan, terus menurun dari tahun ke tahun. “Di dekat rumah saya, sekitar 20 km ke arah utara Melbourne, ada beberapa gereja dengan plakat ‘for sale' karena tidak lagi memiliki jemaat. Tren ini sepertinya akan terus berlanjut mengikuti naiknya grafik ateisme di Australia,� ujar Hamim. Pada saat yang sama, jumlah kaum Muslim di Australia, menurut sensus 2016, meningkat hampir dua kali lipat dalam satu dekade. Jumlahnya menjadi 600.000 orang lebih. Sepuluh tahun lalu, agak sulit menemukan masjid di Melbourne atau kota-kota lain di Australia, tetapi sekarang masjidmasjid ditemukan dengan mudah di Melbourne, Sydney, Brisbane dan lain-lain. Perkembangan ini tentu membawa angin segar bagi dakwah Islam, tetapi sekaligus menyuguhkan tantangan bagi para pemangku dakwah. Muhammadiyah ditantang untuk semakin aktif dalam mengemas dakwah Islam secara lebih baik. Dalam konteks ini, Muhammadiyah memiliki peran luar biasa dalam menyebarkan pesan-pesan Islam di Australia, termasuk lewat pendidikan yang sedang dirintis di Melbourne.[] AP

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 15


wawancara

Drs. Marpuji Ali, M.Si menyampaikan sambutanya dalam Muktamar ke-3 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Surabaya.

Bendahara PP Muhammadiyah Drs. Marpuji Ali, M.Si.:

A

Libatkan Diri dalam Dakwah Persyarikatan

D/ART Muhammadiyah Bab II Pasal 4 Ayat 1 menyatakan “Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Kemudian, Bab III Pasal 6 menyebutkan “Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dan, Bab III Pasal 7 mengatakan “Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melakukan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang dilakukan dalam usaha di segala bidang kehidupan”. Sementara itu, Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/PED/1.0/B/2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah Bab I Pasal 1 Ayat 4 berbunyi “Perguruan tinggi Muhammadiyah berfungsi sebagai center of excellece within the region (uswah hasanah, pusat keunggulan) di bidang pendidikan, 16 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta sebagai driving force (kekuatan penggerak) gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah yang melintasi zaman untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Bab III Pasal 3 menyatakan “Terselenggaranya catur dharma pendidikan tinggi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tinggi Muhammadiyah”. Untuk mengetahui kebijakan Muhammadiyah tentang peran dakwah PTMA, Warta PTM mewawancara salah seorang Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2015-2020, yakni Drs. Marpuji Ali, M.Si. Beliau lahir di Klaten, 21 Agustus 1951 dan aktif mengajar di Fakultas Agama Islam UM Surakarta. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua PWM Jawa Tengah tahun 2005-2010. Marpuji Ali


Libatkan Diri dalam Dakwah Persyarikatan

juga aktif menulis karya-karya ilmiah di bidang keislaman. Bagaimana evaluasi Bapak atas peran dakwah perguruan tinggi Muhammadiyah & ‘Aisyiyah? Jika merujuk pada AD/ART Muhammadiyah dan Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PTMA, secara normatif PTMA, sebagaimana Amal Usaha Muhammadiyah yang lain, merupakan wahana dakwah Muhammadiyah untuk mencerahkan, memajukan dan menggembirakan masyarakat. Dewasa ini, PTMA sebagai wahana dakwah memang sudah berjalan, namun kelihatannya jalannya belum dapat optimal. Indikator belum optimalnya peran dakwah PTMA adalah, pertama, belum seluruh pimpinan, dosen dan karyawan PTMA ikhlas melibatkan diri dalam kegiatan dakwah Persyarikatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Kedua, di sisi yang lain, masih sangat sedikit persentase lulusan PTMA yang mau dan bersedia terlibat dalam aktivitas dakwah Persyarikatan. Apa sajakah masalah dan tantangan dakwah yang dihadapi oleh perguruan tinggi Muhammadiyah & ‘Aisyiyah (PTMA)? Masalahnya, kualitas PTMA sangat bervariasi. Ada yang sudah berkembang dengan sangat baik dan dikelola secara profesional. Indikasinya kepercayaan masyarakat tinggi dan telah mencapai akreditasi institusi dengan peringkat “A”, seperti UMM, UMY, UMS dan UHAMKA. Namun demikian, masih banyak PTMA yang berjalan seadanya, terutama yang lokasinya di daerah. Bagi PTMA yang maju, peran dakwah bisa ditekan ke titik optimal. Sebaliknya bagi yang masih kecil/lemah permasalahan yang dihadapi sangatlah kompleks, terutama bagaimana PTMA ini bisa eksis. Oleh karenanya, peran Majelis Diktilitbang hendaknya berkonsentrasi untuk mendorong PTMA kecil/lemah agar berubah menjadi berkemajuan. Tantangan yang harus diwaspadai adalah mulai munculnya perguruan tinggi swasta yang dikelola dengan manajemen bisnis profesional dan pemiliknya adalah pemodal yang memiliki sumber dana berlimpah. Bahkan, universitas luar negeri sudah mulai membuka cabang di Indonesia. Tantangan eksternal ini cukup serius, maka perlu waspada.

Bagaimana soal tarik-menarik antara kepentingan dakwah dan kepentingan bisnis PTMA? Masalah tarik menarik antara dakwah dan kepentingan bisnis tidak perlu dirisaukan. Lihatlah sebagai sebuah dinamika PTMA. Sebab, kesadaran bahwa PTMA tumbuh dari bawah, lahir dari masyarakat dengan motivasi yang tulus/ikhlas untuk dakwah, insya Allah masih cukup kuat. Hal ini dapat dilihat dari sisi biaya masuk PTMA yang rata-rata masih lebih murah dibandingkan dengan biaya perguruan tinggi swasta lain yang setara. Di luar itu, semua PTMA juga memberi peluang beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu. Bahkan, PTMA tertentu sudah membuka peluang beasiswa Persyarikatan/kader. Bagaimana kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang peran dakwah PTMA? Kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah sangat jelas, yakni merujuk pada AD/ ART Muhammadiyah dan Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Terkait dengan darma PTMA di samping pendidikan, penelitian, dan pengabdian, PTMA diamanati menambahkan dimensi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai penguat dakwah Islamiyah di PTMA. Dimensi inilah yang harus selalu diingatkan dan ditekankan bagi setiap PTMA. Ke depan, apa yang harus dilakukan oleh PTMA untuk memaksimalkan peran dakwahnya? Langkah yang perlu dipertimbangkan untuk PTMA ke depan, antara lain, pertama, manajemen profesional, dengan prinsip “keterbukaan, keberterimaan, keberlanjutan, dan pemecahan masalah”. Kedua, kepemimpinan tangguh dan berwawasan luas, yang mampu memajukan PTMA sekaligus menggerakkan dan menggiatkan dakwah, dan kuncinya adalah keteladanan. Ketiga, menciptakan suasana dan budaya kampus agar senapas dengan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Keempat, selektif dalam rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan yang profesional, kompeten dan juga peduli pada aktivitas dakwah Muhammadiyah.[] AGP

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 17


Stikes Muhammadiyah Palembang

Islami dan Berdaya Saing

Gedung Gerbang Stikes Muhammadiyah Palembang Dok. Stikesmuhammadiyah-plg.ac.id

M

uhammadiyah masuk ke Kota Palembang sejak 1928 dan berkembang sampai hari ini. Sebelum kedatangan Muhammadiyah, di Palembang, tidak banyak organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial budaya, agama dan ekonomi. Dulu, sekolah yang terdapat di Kota Palembang hanya terbatas bagi anak-anak pegawai pamong praja, siswa-siswi timur asing— khususnya Cina—dan putra-putri bangsawan. Lantas, Muhammadiyah datang dan membangun sekolah untuk umum. Atas dorongan ajaran agama dan doktrin

18 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Muhammadiyah tentang ikhlas beramal, banyak warga Pelembang mewakafkan tanah dan hartanya untuk membangun sekolah-sekolah dan masjid-masjid Muhammadiyah. Salah satu lembaga pendidikan Muhammadiyah yang membanggakan di Sumatera Selatan (Sumsel) adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang (Stikes MP) yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 13 Ulu, Palembang. Sejarah Stikes MP dimulai pada 1984 dengan lahirnya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Muhammadiyah Pelembang. Pendirian SPK


Stikes Muhammadiyah Palembang: Islami dan Berdaya Saing

Muhammadiyah Palembang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 162/Diklat/Kes/1984 tanggal 13 September 1984. Pada 1995, namanya berubah jadi Akademi Perawat (AKPER) Muhammadiyah Palembang berdasarkan surat izin penyelengaraan Nomor HK.00.06.1.1.899 tanggal 29 Maret 1995. Lalu, pada 2006, AKPER ini berubah jadi Stikes Muhammadiyah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 214/D/O/2006 tanggal 8 September 2006. Stikes MP ialah satu-satunya Stikes yang peringkat AIPT-nya “B� (Agustus 2014) di Sumsel. Ini merupakan kebangggaan segenap sivitas akademika dan masyarakat Sumsel. Kepercayaan masyarakat terus meningkat dan menjadikan Stikes MP sebagai tempat untuk mendidik dan mengembangkan karakter putra-putri mereka jadi profesional dan Islami. Stikes MP menyadari, tidak cukup dengan berbangga diri, namun harus terus meningkatkan kemampuannya. PTM ini berpikir jauh ke depan untuk menjadikan dirinya sebagai perguruan tinggi yang Islami dan berdaya saing, baik secara nasional maupun international. Untuk mewujudkan cita-citanya, Stikes MP telah menyusun konsep pengembangan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) tahun 20172046. Selanjutnya, RIP ini dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan.

Berlari Agar Lebih Maju Saat ini, Stikes MP memiliki tujuh program studi, yaitu: S-1 Ilmu Keperawatan dan Program Profesi Ners, D-3 Keperawatan, D-3 Kesehatan Lingkungan, D-3 Fisioterapi, dan D-3 Kebidanan. Pada 2016, Stikes MP mendapat izin operasional program studi D-4 Teknologi Laboratorium Medik atau D-4 Analis Kesehatan dari Kemenristekdikti dengan SK Nomor 522/KPT/1/2016 tanggal 7 Desember 2016, dan sekarang sudah menerima mahasiswa baru. Sri Yulia S.Kp., M.Kep., Ketua Stikes MP menjelaskan, jumlah mahasiswanya saat ini 1.230 orang. Mahasiswa-mahasiswa Stikes MP berasal tidak hanya dari Kota Palembang, tetapi juga dari beberapa kota dan kabupaten lain di Provinsi Sumsel, seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Banyuasin, Musi Banyuasin, Lubuk Linggau, Musi Rawas, Prabumulih dan Lahat, dan provinsi-provinsi

Gerbang Stikes Muhammadiyah Palembang Foto Dok. Boru Regar, google.com/maps/contrib

lain, seperti Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur dan Papua Barat. Pada 2013, ada lima orang mahasiswa berasal dari Thailand pada prodi S-1 Ilmu Keperawatan. Stikes MP berdiri di atas tanah total seluas 10.262 m persegi. Gedung kuliah, aula, laboratorium, dan kantor menempati tanah seluas 6.961 meter persegi, sedangkan bangunan gedung asrama mahasiswa lantai empat di atas tanah 3.228 meter persegi. Selebihnya merupakan lahan terbuka untuk tempat parkir dan halaman kampus. Pada 2017, dilakukan pengembangan ruang perkantoran dan gedung asrama mahasiswa empat lantai: tiga lantai untuk tempat tinggal 300 mahasiswa dan satu lantai bawah untuk perkantoran. Sehingga, seluruh asrama menampung 600 orang mahasiswa. Fasilitas prasarana akademis terpusat dalam satu area, sehingga mudah diakses dan sangat menunjang pelaksanaan setiap kegiatan mahasiswa. Prasarananya berupa 27 ruang kuliah dengan luas 1624 meter persegi, dan setiap ruang kuliah dapat menampung 40-50 mahasiswa. Tersedia 6 ruangan tutorial yang masing-masing dapat menampung 10-15 orang mahasiswa dengan fasilitas AC, LCD proyektor, white board, kursi belajar, dan internet. Tersedia laboratorium terpadu untuk praktikum

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 19


DIII Fisioterapi Stikes Muhammadiyah Palembang Gelar Kuliah Tamu, Kegiatan magang di Pertamina, The 7th International Nursing Student Forum (INSF), Segenap Jajaran Stikes MP bersama Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, Menjadi pemateri dalam Pelatihan Darul Arqam Dasar (DAD) Kota Palembang . http://8thinsf-Stikesmp.id

keperawatan, kebidanan, biomedik, kimia dan komputer. Laboratorium terpadu ini terdiri dari Laboratorium Maternitas, Laboratorium Keperawatan Anak, Laboratorium Keperawatan Dasar, Laboratorium Jiwa, Laboratorium Keluarga dan Komunitas, Laboratorium Gawat Darurat, Laboratorium Keperawatan Bedah dan Dalam, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Fisioterapi, Laboratorium Workshop dan Laboratorium Bahasa, serta dua ruangan Laboratorium Komputer dengan 60 unit komputer, internet dan ruang server (3 buah hot spot) untuk Praktikum Komputer dan Uji Kompetensi tingkat nasional untuk prodi Kebidanan, Keperawatan dan Ners. Pemakaian semua fasilitas ini ditata dengan peraturan yang jelas. Namun, rasio ketersediaan fasilitas prasarana pendidikan, khususnya laboratorium, terhadap jumlah mahasiswa dan dosen masih perlu ditingkatkan. Layanan perpustakaan Stikes MP dikembangkan menggunakan sistem terbuka dengan jaringan internet dan lima unit komputer. Koleksi perpustakaan terdiri dari koleksi buku teks (cetak dan elektronik), jurnal ilmiah nasional dan internasional, prosiding, skripsi dan karya tulis ilmiah lain. Perpustakaan Stikes MP bekerka sama 20 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

dengan perpustakaan perguruan tinggi kesehatanperguruan tinggi kesehatan lain. Waktu kunjungan perpustakaan dari pukul 08.00-17.30 WIB. Jumlah pengunjung setiap hari kurang lebih 50 orang. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, perpustakaan ini menyediakan lebih dari 8.000 judul buku teks, 16 jurnal ilmiah nasional, 21 jurnal ilmiah internasional, 36 prosiding, e-book dan e-journal dari Proquest dan Ebsco yang dapat diakses dari ruang perpustakaan. Keberadaan asrama mahasiswa merupakan komponen penting dalam pendidikan tenaga kesehatan, khususnya untuk pembinaan karakter secara komprehensif. Asrama mahasiswa Stikes MP terdiri dari empat blok dan dibangun secara permanen dan representatif. Pada 2012-2013, asrama ini direnovasi jadi Gedung Asrama dan Perkantoran. Setiap kamar a s r a m a d e n g a n l u a s 3 2 m e t e r p e r s e g i d a n k a m a r m a n d i d a l a m dihuni 6-8 orang. Mahasiswa yang tinggal di asrama disediakan transportasi antar-jemput ke tempat praktik (rumah sakit, bidan praktik mandiri, Puskesmas). Asramanya juga dilengkapi fasilitas WIFI dengan free hotspot. Area parkir, fasilitas olahraga dan televisi di lobi tersedia setiap lantai.[] Iwan Setiawan.


Stikes Muhammadiyah Palembang: Islami dan Berdaya Saing

Ketua Stikes MP Sri Yulia S.Kp., M.Kep.:

Sehat, Mandiri dan Lulusan yang Kompeten

K

etua Stikes Muhammadiyah Palembang Sri Yulia, S.Kp., M.Kp. dua periode 2010-2014 dan 2014-2018 memiliki segudang pengalaman dalam pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dakwah dan bergorganisasi. Perempuan kelahiran Palembang 13 Mei 1975 ini menjadi dosen di PTMA tersebut sejak 2007. Alumnus Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia ini telah banyak melakukan penelitian, publikasi ilmiah, presentasi, pengabdian masyarakat dan dakwah Islam. Pengalaman organisasinya luas di pimpinan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah, bidang kesehatan dan asosiasi perguruan tinggi. Pandangannya jauh ke depan untuk

mengembangkan kampus yang berkontribusi bagi umat dan bangsa. Pandangannya disertai dengan langkah-langkah rill yang tertata. Berikut ini wawancara Warta PTM dengan orang nomor wahid di Stikes Muhammadiyah Palembang.

Apa nilai utama yang melandasi Stikes MP? Stikes MP dalam melaksanakan Caturdarma PTM yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam Kemuhammadiyahan. Stikes MP menetapkan nilai dasar untuk mengendalikan dan mengelola Stikes MP sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 21


Ketua Stikes Muhammadiyah Palembang Sri Yulia S.Kp., M.Kep.

akan dicapai masa depan. Nilai dasar Stikes MP dicantumkan dalam Statuta pasal 4 dan pasal 6 yaitu keterpaduan antara nilai pengabdian (Islami) dan nilai keunggulan (profesional). Nilai dasar yang diemban oleh Stikes MP adalah ‘Islami’ dan ‘Profesional’. Islami merupakan perwujudan keselarasan dengan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah yang mencakup ekstraksi kompleks dari akidah, ibadah, akhlak dan muamalah duniawiyah yang mencerminkan daya saing, komitmen, inovasi yang tidak terlepas dari nilai-nilai Islam. Profesional merupakan perwujudan dari segala proses berkemajuan yang harus dilakukan oleh segenap warga Stikes MP dan mencerminkan kompetensi mutlak yang harus dicapai lulusan Stikes MP sebagai tenaga kesehatan. Sejalan dengan nilai dasar tersebut, Stikes MP memiliki komitmen untuk menghasilkan manusia yang berkualitas (ulil albab), yaitu manusia yang berilmu amaliyah, beramal ilmiah serta berakhlakul karimah. Dengan kriteria ini, diharapkan warga Stikes MP mampu melaksanakan fungsinya sebagai khalifatullah fil-‘ardl dan mampu bersaing dalam kehidupan yang mensyaratkan perlunya modal spiritual, intelektual,

22 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

emosional, dan fisik yang prima dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni serta dinamika masyarakat yang terus berkembang dan berubah.

Apa program unggulan Stikes MP? Program unggulan yang dikembangkan meliputi untuk aspek profesional di program studi S-1 Keperawatan berupa kegawatdaruratan, prodi D-3 Kebidanan adalah kegawatdaruratan maternal neonatal, dan prodi D-3 Fisoterapi adalah muskuloskeletal. Untuk program unggulan tersebut, diharapkan lulusan yang dihasilkan nantinya memiliki kesempatan luas dalam berkarier sebagai seorang perawat yang mampu mengatasi masalah dan memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berperan sebagai perawat yang terampil dalam mengatasi pasien kegawatadaruratan. Semua mahasiswa dan lulusan dapat mengembangkan keperawatan unggulan di bidang kegawatdaruratan. Secara keseluruhan, keunggulan dari Stikes MP adalah aspek pembelajaran dalam menyiapkan tenaga kerja kesehatan (Nakes). Kami mengembangkan berbagai metode pembelajaran.


,,

Sehat, Mandiri dan Lulusan yang Berkompeten

Apa kangkah konkret untuk mencapai program unggulan? Untuk mencapai program unggulan, dilakukan berbagai berbagai program. Pertama, mengevaluasi kurikulum mata kuliah yang terkait unggulan dan kompetensi hingga mampu berdaya saing untuk mendapatkan peluang pasar tenaga kerja di luar negeri. Kedua, mahasiswa diberikan pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan penderita gawat darurat kardiovaskuler dan trauma untuk bekerja di IGD, ICU, klinik, Puskesmas dan ambulans gawat darurat. Ketiga, menerapkan nilai-nilai akhlak Islami terutama diaplikasikan dalam mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan pembinaan terhadap aktivitas mahasiswa di asrama yang dapat meningkatkan kopetensi dan daya saing alumni dalam penempatan tenaga kerja di luar negeri. Keempat, melakukan kerja sama kegiatan Labor Market Information System dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang dilakukan bersama, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Apa program kegiatan mahasiswa yang menonjol? Program kemahasiswaan yang menonjol di antaranya adalah keikutsertaan mahasiswa dalam seminar internasional pada International Nursing Student Forum (INSF). Mahasiswa mampu meraih prestasi sejak keikutsertaan pertama kali di INSF pada 2013 di Thailand. Dua orang mahasiswa kami meraih The Best Oral Presentation. Pada INSF 2014di Pontianak, satu mahasiswa Stikes MP meraih The Best Oral Presentation. Pada INSF 2015 di Malaysia, satu orang mahasiswa meraih predikat yang sama. Lalu, pada INSF 2016 di China, mahasiswa kami meraih penghargaan The Best Oral Presentation. Pada 2017 INSF di Palembang, satu mahasiswa meraih penghargaan The Best Oral Presentation. Pada 2-5 Mei 2017, Stikes MP diberi kepercayaan oleh INSF sebagai host untuk menyelenggarakan International Nursing Student Forum 8th dengan Topik “Nursing Innovation to Lead Achieving the Sustainable Developmen Goals” di Palembang Sumatera Selatan. Forum ini dihadiri oleh utusan mahasiswa dari enam negara Di samping kegiatan di atas, setiap tahun organisasi kemahasiswaan, yaitu BEM, IMM, UKM (Ilmiah, Olahraga dan Seni), GEMAN, PIK, Tapak Suci,

Stikes MP akan tetap terus berbenah diri untuk mendapatkan penilaian kinerja Stikes MP melalui akreditasi yang saatnya nanti akan memperoleh Akreditasi Unggul (“A”). dan HW merancang dan menyelenggarakan P2KK, DAD, dan BEM EKSPO. Mahasiswa-mahasiswa juga MAWAPRES, Bujang Gadis Kampus, GENRE, MTQ Mahasiswa Nasional, Festival Quran, seminar mahasiswa, Pengabmas mahasiswa, kejuaraan Tapak Suci, paduan suara, promosi Stikes MP dan lain-lain. PK IMM berperan serta dalam pengontrolan tilawah sebelum perkulihan dimulai dan juga mengingatkan mahasiswa dalam sholat berjamaah serta melaksanakan pengajian mahasiswa dari masingmasing program studi.

Apa cita-cita Stikes MP yang belum terlaksana? Hingga saat ini, Stikes MP terakreditasi “B” dan seluruh program studi telah terakreditasi “B”, belum ada yang terakreditasi A. Stikes MP akan tetap terus berbenah diri untuk mendapatkan penilaian kinerja Stikes MP melalui akreditasi yang saatnya nanti akan memperoleh Akreditasi Unggul (“A”). Stikes MP memiliki peran yang sangat strategis bagi perkembangan masyarakat, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan dalam bidang ilmu Kesehatan. Stikes MP merencanakan dan memperhatikan peningkatan daya saing bangsa (nation competitiveness). Dalam hal ini, Stikes MP perlu mereformasi bentuk dari sekolah tinggi ke institut atau universitas yang dapat menjawab tantangan kebutuhan dalam membangun perguruan tinggi yang sehat, mandiri dan lebih mampu menghasilkan lulusan kompeten. Lulusan yang kompeten memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan daya saing bangsa.[] Iwan Setiawan Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 23


Profil PTM

Universitas Muhammadiyah Parepare

Islami & Kompetitif dalam Ipteks

Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Parepare.

P

ersyarikatan Muhammadiyah telah berusia lebih dari satu abad, lebih tua dari usia Republik Indonesia, dan menyebar ke seluruh nusantara. Dari Jawa, Muhammadiyah menjelajah ke Sulawesi Selatan. Masuknya Muhammadiyah di Sulawesi Selatan diinisiasi oleh Mansyur Al Yamani yang berasal dari Makassar. Ahad 15 Ramadhan 1346 H/30 Maret 1926 M dicatat sebagai tanggal berdirinya Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Dari Makassar, Muhammadiyah masuk ke Kota Parepare

24 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

pada 1935 yang dibawa oleh M. Nur, seorang guru HIS dari Makkassar yang bertugas di Parepare. Jarak Makassar-Parepare sekitar 154 kilometer dan sekarang bisa ditempuh selama tiga jam dengan kendaraan roda empat. Amal usaha Muhammadiyah di Kota Parepare yang membesarkan hati adalah Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR). UMPAR beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 6 Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Embrio UMPAR


UM Parepare: Islami & Kompetitif dalam Ipteks

dimulai pada 9 September 1963 dengan berdirinya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan (STKIP) Muhammadiyah Parepare. Lantas, STKIP Muhammadiyah Parepare berubah jadi UMPAR secara resmi pada 10 Mei 1999 bertepatan dengan tanggal 24 Muharram 1420 H berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Rl Nomor 86/D/0/1999 tanggal 10 Mei 1999. SK ini memandai perubahan bentuk dari STKIP Muhammadiyah Parepare jadi UMPAR. UMPAR memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dan akan senantiasa ditingkatkan, baik fungsi maupun pemanfaatannya. Kompleks Kampus I dengan tanah seluas 5.000 meter persegi dan bangunan 4.500 meter persegi merupakan tempat perkuliahan. Tanah dan bangunan di Kompleks Kampus II seluas 150.000 meter persegi dan 50.000 meter persegi digunakan untuk tempat perkuliahan, perkantoran dan gedung rektorat dan asrama mahasiswa. Saat ini, UMPAR dipimpin oleh Prof. Dr Muhammad Siri Dangnga, M.S untuk masa bakti 2016-2020.

Dua Fase Dalam usia 18 tahun, UMPAR telah menapaki dua fase, yaitu perintisan dan pengembangan. Fase perintisan adalah peralihan dari sekolah tinggi jadi unversitas. Pada awal berdirinya, UMPAR membina empat fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Pertanian. Program studi yang dibina pada pase awal adalah Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Luar Sekolah, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Akuntasi, Teknik Sipil, Teknik Elektronika, Agribisnis, Agroteknologi, Budidaya Perairan, dan Nutrisi Makanan Ternak. Lalu, pada 2000, dibuka Fakultas Agama Islam dengan program studi Pendidikan Agama Islam dan Bimbingan Penyuluhan Islam. Kemudian, pada 2007, dibukalah Fakultas Ilmu Kesehatan yang didukung dengan berbagai konsentrasi keilmuan berdasarkan minat dan bakat mahasiswa. Pada tahun yang sama, dibuka pula Program Pascasarjana S-2 Agribisnis dan, setahun berikutnya, S-2 Pendidikan Bahasa Inggris. Guna memperluas akses pengembangan program pascasarjana sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan minat calon mahasiswa, pada 2010 dibuka lagi

Prof. Dr Muhammad Siri Dangnga, M.S Rektor UMPAR

program studi S-2 Perencanaan dan Pengembangan Wilayah yang kala itu menjadi binaan dari Universitas Hasanuddin. Pada 2016, diselenggarakan Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI). Sampai 2017, UMPAR telah memiliki tujuh fakultas S-1, tiga prodi S-2 dan satu prodi S-3. Jumlah mahasiswanya sebanyak 1.614 orang. Lembaga-lembaga di UMPAR adalah Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Masyarakat, Lembaga Manajemen, Lembaga Penjaminan Mutu, Informasi Komunikasi, Ikatan Alumni, Unit Pengawasan Internal, UMPAR Press, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Islam. Ada pula Pusat Studi Wanita, Pusat Studi Lingkungan Hidup, Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, dan Pusat Studi Keteknikan. Lembaga-lembaga dan pusat-pusat studi ini didukung dengan Laboratorium Kimia dan Fisika, Laboratorium Pertanian, Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Microteaching, Laboratorium IPA Dasar, dan Laboratorium Teknik Ilmu Ukur Tanah.

Peta Jalan Dalam menapak tahun-tahun awal milenium baru ini, UMPAR dihadapkan pada peluang dan sekaligus tantangan global dengan lingkungan dan tatanan yang terus berubah cepat. Di masyarakat masa depan, ilmu pengetahuan diyakini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan merupakan peluang dan tantangan yang memerlukan Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 25


Profil PTM

tanggapan cepat dan strategis. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi inilah yang menjadi peta jalan ke mana UMPAR akan dilabuhkan. Peta jalan ini dirumuskan dalam visi UMPAR “Terwujudnya UMPAR yang Islami dan kompetetif dalam Ipteks”. “Kompetitif dalam Ipteks” dimaksudkan agar lulusan UMPAR memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidang Ipteks yang berdaya saing tinggi di masyakarat dan dunia kerja. Dalam konteks ini, titik utama yang dijadikan andalan adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi agama Islam. Untuk mencapai visi, misi dan tujuannya, disusunlah Rencana Pengembangan Jangka Panjang Perguruan Tinggi (RJPPT). RJPPT dan rencana jangkah menengah lima tahunan merupakan panduan pengembangan UMPAR ke depan.[] Iwan Setiawan

26 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Seminar Job Soft Skills, Suasana masa Ta'aruf Mahasiswa Baru UMPAR, Pelantikan wakil-wakil Rektor masa bakti periode 2016-2020 dan pelatihan fotografi Forum Ilmu Fotografer Universitas Muhammadiyah Parepare. Dok rakyatku.com & seputarmakassar.com.


Kinerja

Kepala KUI Unismuh Makassar Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. menyampaikan sambutan pada acara pembukaan “Workshop Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah” di Karebosi Condotel Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu-Senin (22-24/7).

Workshop Internasionalisasi PTMA

Strategi Cini’ Sai’ Bori Bellayya Cini’ sai bori’ bellayya bellana mamo kamajuanna. (Lihatlah negeri nun jauh di sana, begitu pesat kemajuannya.)

S

epotong lirik lagu daerah Sulawesi Selatan yang berjudul “Sulawesi Pa’rasanganta” ini mendorong program internasionalisasi kampus. Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. mengatakannya ketika menyampaikan sambutan pada acara pembukaan “Workshop Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah” di Karebosi Condotel Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu-Senin (22-24/7). Lagu daerah tersebut dibawakan oleh paduan suara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Unismuh Makassar pada acara itu, demikian bunyi siaran pers yang diterima Warta PTM. Acara workshop ini dibuka oleh Drs. Muhammad Firda, M.Si., Asisten II Gubernur Sulawesi Selatan, dan ditutup oleh Rektor Unismuh Makassar Dr. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. Workshop itu merupakan agenda rutin tahunan

Forum Kantor Urusan Internasional (KUI) PTMA. Kepala KUI Unismuh Makassar Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. mengatakan, workshop ini diikuti oleh perwakilan-perwakilan PTMA yang terdiri dari rektor/ketua/direktur dan kepala KUI. Hadir pula dalam acara ini Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Dr. Muhammad Dimyati, dan beberapa perwakilan dari Universiti Teknologi Petronas Malaysia, Universiti Sains Malaysia, dan Singapore Polytechnic Internasional. Tema yang diangkat dalam workshop ini ialah “Enhancing Partnership among Higher Education Institutions in ASEAN Countries” (Meningkatkan Kerja Sama antara Institusi Pendidikan Tinggi di Negara-negara ASEAN). Narasumber-narasumber dari Kemenristekdikti dan kampus-kampus di ASEAN memaparkan strategi-strategi untuk meningkatkan kerja sama internasional antara institusi-institusi pendidikan tinggi di kawasan ini. Dua strategi internasionalisasi di antaranya Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 27


Kinerja adalah kolaborasi riset dan perluasan sayap-sayap kemitraan. Sementara itu, narasumber-narasumber dari Universiti Teknologi Petronas Malaysia, Universiti Sains Malaysia dan Singapore Polytechnic Internasional menawarkan langkah-langkah kerja sama kepada seluruh PTMA. Dalam sambutannya pada acara penutupan, Dr. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. menyatakan, “Sebagai tuan rumah, kami berharap agar Workshop Internasionalisasi KUI PTMA se-

Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Si.

Persyarikatan Sebagai BHP PTMA

P

impinan Pusat Muhammadiyah menegaskan bahwa badan hukum penyelenggara seluruh PTMA adalah Persyarikatan Muhammadiyah. Penegasan ini tertuang dalam suratnya nomor 271/I.0/B/2017 perihal Badan Hukum Penyelenggara (BHP) tertanggal 2 Dzulqa’dah 1438/26 Juli 2017, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, M.Si. dan Dr. Agung Danarto, M.Ag. Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Direktur

28 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Indonesia ini melahirkan pemikiran-pemikiran dan inovasi. Supaya KUI ini mampu berkiprah dalam kancah pergaulan internasional yang mampu mengantarkan PTMA bersinergi melalui kemitraan yang dibangun dengan berbagai pihak. Sehingga, PTMA akan lebih maju dan sejajar dengan PT ternama yang ada di berbagai negara.” “Kerja samanya dalam bidang pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Begitu pula dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,” pungkasnya.[] AGP Jenderal Kelembagaan Kemenristekdikti pada 5 Juli 2017 di Jakarta. Pertemuan ini membahas siapa penyelenggara perguruan tinggi-perguruan tinggi di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. Surat PP Muhammadiyah ini dimaksudkan untuk menyamakan nama penulisan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai BHP PTMA. Penulisan nama ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU.88.AH.01.07 Tahun 2010 Tanggal 23 Juni 2010, Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor AHU.UM.01.01-637 Tanggal 1 Juli 2016, dan Surat Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/2742/POLPUM Tanggal 30 Juni 2016. Jika ada PTMA yang belum menjadikan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai BHPnya dan hal ini menjadi kendala untuk berbagai keperluan, PTMA tersebut perlu mengubah agar BHP-nya Persyarikatan. UM Kendari, misalnya, menemui kendala dalam mengurus izin operasional program studi baru, karena nama BHP-nya masih PWM Sulawesi Tenggara. Menanggapi kendala ini, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. menjelaskan mekanisme perubahan BHP-nya. “Rektor bersurat ke Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah perihal permohonan perubahan badan penyelenggaranya. Nanti, Majelis yang bersurat ke Kopertis. Terus UM Kendari menindaklanjuti dengan membawa surat Majelis Diktilitbang dan PP Muhammadiyah,” kata Muhammad Sayuti, Selasa (22/8).[] AGP


LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan PAI (Pendidikan Agama Islam) merupakan bidang yang mengawali PTM. Karena itu, sumbangannya sangat besar bagi Persyarikatan,” kata Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Chairil Anwar dalam sambutannya pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi LPTK PTM Ke-8 dan Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The 2nd Progressive and Fun Education Seminar) di Mataram, Rabu (2/8). Rakernas dan seminar ini berlangsung selama tiga hari, 2-4 Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Chairil Anwar memberikan sambutan pada acara pembukaan Agustus 2017. Rakernas ALPTK PTM Ke-8 dan Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan di Mataram, Rabu (2/8). Chairil Anwar menambahkan, Rakernas ALPTK PTM LPTK pernah menjadi sokoguru di beberapa PTM besar di mana 50% mahasiswanya berasal dari program studi di LPTK. LPTK pernah mencapai kejayaan pada saat awalawal adanya sertifikasi guru. Bahkan Sementara itu, Ketua Umum ALPTK PTM sampai saat ini, beberapa prodi masih sangat Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Pd. mengatakan, diminati oleh mahasiswa baru. Rakernas yang bertema “Jati Diri LPTK PTM Namun, menurutnya, belakangan ini minat Berkemajuan & Menggembirakan: Berkinerja mahasiswa untuk kuliah di LPTK menurun, karena untuk Menghasilkan Guru Profesional Sejati dan banyak faktor. Beberapa faktornya adalah sangat Berkarya untuk Mencerdaskan Bangsa” ini diikuti banyaknya prodi yang dibuka di LPTK, rendahnya oleh 121 utusan dari unsur pimpinan LPTK/IKIP/ serapan lulusan, kebijakan zero growth penerimaan FKIP PTM, pimpinan dan pengurus ALPTK PTM. pegawai negeri sipil (PNS) oleh pemerintah, dan ALPTK PTM beranggotakan 62 LPTK/IKIP/ keberhasilan keluarga berencana (KB) yang ditandai FKIP PTM. Seminarnya diikuti oleh lebih dari dengan banyaknya SD Inpres yang kekurangan 110 pemakalah yang berasal bukan saja dari LPTK murid. PTM, tetapi juga dari berbagai LPTK negeri dan Jatuh bangunnya suatu prodi juga dikarenakan swasta di seluruh Indonesia. tekanan lingkungan sosial. Ini hukum alam, Rakernas ini menghasilkan sejumlah poin karenanya menjadi tantangan bagi pengelola. penting, imbuh Prof. Harun, antara lain, (1) Kita harus kembali kepada hukum dasar bahwa penyelenggaraan LPTK PTM yang sudah mengacu masyarakat akan terus mencari perguruan tinggi kurikulum berbasis KKNI-SNPG-SNPT perlu yang berkualitas dan adaptif terhadap dunia yang dibarengi dengan evaluasi dan refleksi secara selalu berubah. ALPTK PTM berperan sangat berkala sesuai dengan standar yang telah ditetapkan strategis untuk membantu para anggotanya agar dalam dokumen kurikulum. (2) Sosialisasi dan terus kreatif menyesuaikan diri dengan permintaan pengunggahan dokumen usulan Prodi Pendidikan masyarakat. Sehingga, Muhammadiyah sebagai Profesi Guru (PPG) Reguler Mandiri bagi LPTK ibu dari PTM dapat memberikan inspirasi, karena PTM yang sudah memenuhi persyaratan wajib terus tegak dan berkembang mengisi abad kedua dilakukan lengkap dengan 26 lampiran. perjalanan Muhammadiyah, pungkas Chairil Anwar. (3) LPTK PTM berkomitmen untuk melakukan

Pionir Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 29


Kinerja inovasi pengelolaan kelembagaan dengan ciri Islami dan reputasi unggul dan profesional. (4) LPTK PTM berkomitmen agar 25% prodinya terakreditasi “A” dan 75% terakreditasi “B” pada 2021. (4) Kualifikasi akademik LPTK PTM doktor berjumlah 30%, dan S-2 berkualifikasi serendah-rendahnya berjabatan fungsional akademik lektor pada 2021. (5) Untuk memandirikan dan mendewasakan

lulusan LPTK PTM, akan dikembangkan Program Magang Terintegrasi KKNDik Luar Negeri dan Daerah Strategis Pengembangan AUM dan/ atau D3T. (6) LPTK PTM berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan analitis kritis lulusannya bertumpu pada pendekatan holistik dan integratif. [] AP

sebagai akreditasi. “Kita memiliki kredo unggul, berdaya saing dan berkemajuan. Tentu butuh upaya yang luar biasa untuk mewujudkannya. Kita harus bersinergi dan dengan matang mempersiapkannya,” ujar Prof. Edy dalam pidato pembukaan acara. Sebagai informasi, acara yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan PTMA ini terdiri dari 22 perguruan tinggi Muhammadiyah, baik dari sekolah tinggi, akademik, dan universitas. Lebih lanjut, Prof. Edy mengatakan bahwa peserta pada acara ini adalah perguruanPara narasumber dalam acara Pendampingan Persiapan Visitasi AIPT, (dari kiri) Daniel Fernandes, M.Si., Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., dan Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. perguruan tinggi yang telah mengajukan penilaian akreditasi Pendampingan Persiapan Visitasi AIPT kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sehingga, diharapkan persiapan yang dilakukan oleh PTMA dapat ajelis Diktilitbang PP Muhammadiyah berjalan maksimal. Akreditasi ini berawal dari menyelenggarakan kegiatan Pendampingan berkembangnya ketentuan BAN-PT yang mengacu Persiapan Visitasi Akreditasi Perguruan Tinggi pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 (AIPT) bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah tentang Pendidikan Tinggi yang memberlakukan 'Aisyiyah (PTMA) di Hotel Arjuna Yogyakarta, sistem akreditasi tidak hanya untuk program studi, Jumat-Ahad (4-6/8). melainkan juga untuk institusi. Dijelaskan oleh Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, “Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan M.Ec., Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kegiatan ini dikhususkan Muhammadiyah secara progresif melakukan untuk persiapan menghadapi visitasi akreditasi pembinaan kepada seluruh Perguruan Tinggi agar kualitas pendidikan di PTMA semakin Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) untuk baik. Menurutnya, indikator keberhasilan suatu melakukan akreditasi. Pembinaan ini akan tetap perguruan tinggi dapat dilihat dari berbagai aspek, dilakukan agar hasilnya dapat minimal B,” terang seperti aspek fisik, aspek pengelolaan, aspek Rektor Universitas Islam Indonesia tahun 2004penelitian, pengabdian dan lain-lain. Kesatuan 2009 dan 2009-2014 ini.[] Nisa Pujiana aspek tersebut akan dinilai secara utuh dengan ketentuan yang berlaku, dan semua itu disebut

Supaya Hasilnya Maksimal

M

30 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017


M

ewujudkan komitmen Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah untuk mendekati dan membina PTM di semua level, Majelis menginisiasi dan menyelenggarakan pertemuan seluruh PTM di Provinsi Jawa Timur. Pertemuan tersebut berlangsung di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Ahad (6/8). Seluruh 25 PTM di Jawa Timur hadir dalam pertemuan yang berlangsung pukul 10.00-16.30 WIB itu. Dalam sarasehan ini, hadir BPH-BPH PTM dan Para peserta Sarasehan Masa Depan PTM di Jawa Timur yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Ahad (6/8). perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di lokasi PTM berada. Hadir pula di Sarasehan Masa Depan PTM di Jawa Timur sini para pengurus Majelis Diktilitbang, yakni Prof. Achmad Jainuri, Ph.D., Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag., Prof. Dr. Tobroni, M.Si., Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. (Sekretaris), Dr. Muhammad Samsudin (Wakil Sekretaris) dan Ahmad Muttaqin, Sebaliknya, Majelis Diktilitbang berharap M.A., Ph.D. (Wakil Bendahara). PTM lebih aktif untuk berkomunikasi dengan Sarasehan ini dimaksudkan untuk Majelis. Sebagai contoh, ada keengganan dari PTM membicarakan nasib PTM-PTM kecil terutama kecil untuk hadir dalam kegiatan ini dengan alasan yang berbasis keagamaan dan menginduk ke kemampuan finansial yang terbatas. Padahal, Kementerian Agama RI. Disampaikan dalam Majelis Diktilitbang akan mengurangi atau bahkan pengantar dari Majelis Diktilitbang, ada tiga skema menghilangkan semua biaya sebagai peserta yang ditawarkan kepada PTM-PTM tersebut. apabila PTM tersebut menyatakan keberatan. Pertama, PTM kecil bergabung dengan PTM lain. Masalah seperti ini dikarenakan komunikasi yang Kedua, PTM beralih bentuk, dan ketiga, menutup kurang intensif. PTM kecil yang sudah tidak marketable. Paling tidak, sarasehan ini bermanfaat untuk Para peserta sarasehan lebih tertarik pada konsolidasi dan mempererat relasi PTM dengan skema sinergi antara PTM besar dan kecil agar Majelis Diktilitbang. Selain itu, pertemuan ini PTM kecil terangkat kualitasnya. Peningkatan memberi ruang bagi PTM-PTM besar dan kecil kualitas PTM kecil akhirnya lebih mewarnai untuk bersinergi dalam membangun kampus acara sarasehan. Peserta juga berharap agar yang berkemajuan. Hasil positif dari sarasehan Majelis Diktilitbang terus meningkatkan kegiatan di UMSIDA ini meyakinkan Majelis Diktilitbang pembinaan sebagaimana yang selama ini telah untuk mengadakan forum-forum yang sama di berjalan. provinsi atau PWM lain di Indonesia.[] MS

Sinergi PTM Besar & PTM Kecil

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 31


Kinerja

Diskusi tentang IFLS dan Peta Umat Islam di Indonesia di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (12/8). Dari kiri: Dr. Elan Satriawan, M.Ec., Ahmad Akbar Susamto, M.Phil., Ph.D., Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., dan Ahmad Muttaqin, M.A., Ph.D.

Diskusi IFLS & Peta Umat Islam di Indonesia

Pentingnya Data untuk Susun Strategi Dakwah

M

ajelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan diskusi terbatas tentang data hasil Indonesia Family Life Survey (IFLS) dalam kaitannya dengan peta umat dan dakwah Islam di Aula Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta, Sabtu (12/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh 40-an peserta yang berasal dari majelis-majelis PP Muhammadiyah dan para akademisi. Sebagai informasi, IFLS yang di Indonesia biasa disebut SAKERTI (Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia) adalah survei rumah tangga panel yang telah dilakukan lima putaran, yaitu pada tahun 1993/1994, 1998, 2000, 2007, dan 2014/2015. IFLS memakai sampel yang jumlahnya lebih dari 30.000 individu di 13 provinsi. Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. mengatakan, kegiatan ini menjadi upaya diskusi dan koordinasi untuk membuat peta

32 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

dakwah di Muhammadiyah yang dikaitkan dengan aspek-aspek IFLS. Diskusi dengan topik “IFLS dan Peta Umat Islam Indonesia” ini diisi dengan paparan dari Dr. Elan Satriawan, M.Ec., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. Elan mengatakan, data menjadi hal penting untuk mengetahui penyusunan strategi, termasuk dalam konteks dakwah. Elan melanjutkan, data yang berguna untuk membantu pemetaan strategi dakwah adalah data mikro. Keaktualan data mikro IFLS sangat kuat sehingga bisa dijadikan bahan untuk menyusun strategi dakwah sesuai dengan kebutuhan. “Pada hakikatnya, dakwah bukan hanya berhenti di ruhiyah saja, namun lebih dari itu juga mencakup hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dakwah punya peran dalam itu. Untuk itu, dalam pemetaan dakwah, kita harus punya data terlebih dahulu” ungkap Elan. Lebih lanjut, Elan menuturkan,


Muhammadiyah bukan sekadar menyerukan dakwah amar makruf nahi munkar, tetapi juga perlu melakukan pemberdayaan dari segi kesehatan, pendidikan dan lain lain. “Karena pembangunan umat bukan menyangkut ruhiyah saja. Kalau berbicara dakwah, itu harus menyentuh seluruh aspek dan umat, karena seluruh aspek bisa dijadikan bahan dakwah,” tambahnya. Salah satu fenomena keluarga Indonesia saat ini adalah stunting atau malnutrisi akut. Hampir 9 juta anak di Indonesia mengalami stunting, dan NTT menjadi provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi, karena angkanya mencapai lebih dari

50%. Angka ini berasal data dari RISKEDAS dan proyeksi populasi BPS. Menurut Elan, Muhammadiyah bisa mengambil peran dalam menangani stunting, misalnya melalui kampanye dengan teknik dakwah. “Muhammadiyah bisa turut serta memberikan solusi karena sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat, bisa melalui dakwah dan kampanye oleh Muhammadiyah, oleh majelis atau lembaga yang bersangkutan dan memiliki kepentingan atau visi yang sama. Ini menunjukan bahwa Muhammadiyah bisa ambil peran dalam bidang apa pun, termasuk kesehatan,” tutup Elan.[] Nisa Pujiana

S

ekarang, akreditasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh perguruan tinggi. Selain sebagai tolak ukur kualitas perguruan tinggi, akreditasi juga menjadi daya tarik dan pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih tempat kuliah. Lantaran urgensi peningkatan akreditasi PTM, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan konsisten melakukan pendampingan agar PTM mendapatkan peringkat akreditasi yang baik. Maka, Majelis Diktilitbang bersama PP Muhammadiyah dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) mengadakan rapat Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Si. dalam rapat Koordinasi FK PTM di Kantor PP koordinasi dengan fakultas-fakultas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (9/8). kedokteran dan ilmu kesehatan yang Rapat Koordinasi FK PTM berada di lingkup PTM di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (9/8). Rapat ini bertujuan untuk menyusun strategi PTM penyelenggara Fakultas Kedokteran. “Fokus utama kita adalah memperkuat sinergi, Pada acara tersebut, Ketua Umum PP sinergi harus dioptimalkan sehingga kita bisa Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Si. di berkembang. Kita akan membuat format sinergi hadapan pimpinan 10 PTM yang didampingi yang memenuhi syarat penguatan, pengembangan masing-masing dekan Fakultas Kedokteran dan dan ekspansi. Jangan hanya sampai sinergi Ilmu Kesehatan menyampaikan, jajaran FK PTM normatif, tapi progresif,” ucap Haedar yang harus menjalin sinergi dalam proses ideologisasi didampingi jajaran PP Muhammadiyah lainnya. kampus. Selain itu, FK PTM mesti bersinergi Kemudian, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang dalam pengembangan dan penguatan kualitas Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. mengatakan, PTM dan dengan program Persyarikatan yang Majelis Diktilitbang akan all out untuk mendorong bersifat khusus.

Perkuat Sinergi Progresif

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 33


Kinerja peningkatan akreditasi FK PTM. “Masyarakat menilai dari akreditasi, maka PTM harus memiliki akreditasi yang maksimal. Pencapaian maksimal akan didapat melalui proses simulasi-simulasi yang bermanfaat bagi keperluan visitasi, Majelis Diktilitbang akan selalu mendampingi,” ujar Prof. Edy. Sementara itu, Wakil Ketua MPKU dr. H. Agus Sukaca, M.Kes. menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas FK PTM, harus ada sinergi yang utuh antara FK dan rumah sakit. Menurutnya, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan harus menyediakan pelayanan kesehatan yang Islami dan unggul, serta mencerminkan nilai-nilai

kemuhammadiyahan. “PKU dan RS Muhammadiyah itu bisa dijadikan lahan efektif untuk pemantapan fungsi dakwah. Sebab, dokter bisa menjadi sosok yang efektif untuk mendakwahi masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatan,” ungkap Agus. Agus menambahkan, penyediaan pelayanan kesehatan dapat mendukung visi Muhammadiyah amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu, Agus mengajak FK PTM untuk turut serta membentuk Gerakan 1000 klinik. Dengan gerakan ini, Muhammadiyah dapat menguasai pasar pelayanan kesehatan di Indonesia.[] Nisa Pujiana

Majelis Diktilitbang Kunjungi Sekolah Mitra di Thailand

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D., (tengah, membawa tas)Endang Zakaria dan beberapa perwakilan KUI PTM lainnya mengunjungi dua sekolah mitra Muhammadiyah di Songkhla, Thailand Selatan

K

etua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. didampingi Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTM, Endang Zakaria dan beberapa perwakilan KUI PTM lainnya mengunjungi dua sekolah mitra Muhammadiyah di Songkhla, Thailand Selatan, Jumat (18/8).

34 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Dua sekolah tersebut adalah Sangkhom Islam Wittaya School dan Darul Mujahidin School. Kedua sekolah ini merupakan lokasi KKN/PPL internasional mahasiswa-mahasiswa PTM. Pada Agustus 2017, lima mahasiswa UM Palembang sedang melakukan KKN/PPL di kedua sekolah tersebut.


Sangkhom Islam Wittaya School salah satu sekolah mitra Muhamadiyah Dok 77jowo.com

Kunjungan Majelis Diktilitbang ini bertujuan untuk melihat langsung lokasi KKN mahasiswa

merupakan integrated school. Selain mahasiswa KKN/PPL, ada juga dua

Muhammadiyah dan juga menawarkan program beasiswa kepada alumni sekolah-sekolah tersebut

mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang sedang magang mengajar bahasa

untuk kuliah di PTM. Prof. Lincolin

Inggris di sana. Kedua sekolah yang dikunjungi itu sangat

menyampaikan,

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam sangat peduli kepada sesama umat Islam di Thailand.

mengharapkan pengiriman guru-guru Universitas Muhammadiyah ke sana.

“Untuk memperkuat hubungan baik ini, sudah saatnya kita menjalin kerja sama yang saling

Delegasi Muhammadiyah melanjutkan kunjungan ke tiga sekolah di Krabi, Sabtu

menguntungkan dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak,� demikian kata Lincolin.

(19/8). Perjalanan darat dari Songkhla ke Krabi membutuhkan waktu lima jam. Tigas sekolah di

Juga hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang,

Krabi tersebut adalah Prateeptham Foundation School, Anuban Muslim Krabi School, dan

Prof. Dr. Indawan Syahri yang dalam kesempatan tersebut ikut menandatangani MoU dengan dua sekolah di Songkhla itu. Manajer Sekolah Sangkhom Islam Wittaya School Dr. Abdulroman Kayem menyampaikan rasa suka citanya atas jalinan kerja sama dengan Muhammadiyah yang mempercayai mereka untuk menjadi lokasi KKN internasional mahasiswa PTM. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolahnya, Mr. Taleb Kayem. Sekolah Sangkhom Islam Wittaya yang memiliki 2.100 siswa ini terlihat sangat luas dan

Arrayan Pittayanusom School. Di tiga sekolah ini, mahasiswa-mahasiswa UM Sumatera Utara melakukan KKN, dan sejumlah alumni UAD mengajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Ketua Asosiasi Sekolah Islam di Krabi dan beberapa kepala sekolah Islam di sana menjamu makan malam delegasi Muhammadiyah. Mereka menginformasikan, jumlah sekolah Islam di Krabi sebanyak 28 dengan murid sejumlah 15.000 orang. Mereka juga minta kepada PTM untuk menambah jumlah mahasiswa KKN dan menambah jumlah guru bahasa Indonesia di Krabi.[] ESH

Edisi September-Oktober 2017

dari

Warta PTM 35


Kinerja

Pembukaan Pameran Pendidikan oleh mantan PM Thailand Chuan Leek Pai di Prince Shongkla University, Hat Yai. Tampak Wakil Ketua PP Muhammadiyah Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (kedua dari kanan).

PTM Gaet Calon Mahasiswa Thailand Saat ini, sudah lebih 300-an mahasiswa Thailand yang kuliah di beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia. Jumlahnya terus meningkat, dan PTM yang dipilih pun semakin banyak, seperti UM Malang, UM Sumatera Utara, UM Palembang, UM Yogyakarta dan lain-lain. Karenanya, sebanyak 10 PTM mengikuti Pameran Pendidikan yang diadakan di Prince Shongkla University, Hat Yai, Thailand (1718/8). Pameran ini dibuka oleh Mantan Perdana Menteri Thailand Chuan Leek Pai. Sepuluh PTM tersebut adalah UM Yogyakarta, UM Surakarta, UM Malang, UM Palembang, UAD, UM Buton, UM Surabaya, UM Jakarta, UM Purwokerto dan Stikes Muhammadiyah Palembang. “Kita akan terus meningkatkan promosi di sini, sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah melalui pendidikan bagi siapa pun,” ujar Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. yang bersama Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. memimpin delegasi Muhammadiyah tersebut. Potensi pasar pendidikan tinggi di Thailand masih sangat besar. “Di wilayah Selatan saja, yang

36 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

berada dalam lingkup Konsul Republik Indonesia di Songkhla, potensinya setiap tahun sekitar 1.700 orang. Namun, baru termanfaatkan sekitar 1.100,” ujar Konsul RI di Songkhla Thailand, Triyogo Jarmiko saat menjamu delegasi Muhammadiyah Kamis malam. Dalam sambutan pada pertemuan tersebut, Prof. Edy menyampaikan terima kasihnya atas dukungan Konjen RI di Songkla yang sangat besar. Bahkan, sebagian besar stand pameran untuk PTM juga mendapat bantuan dari Konjen. “Saat ini, PTM tidak hanya menjaring mahasiswa dari Thailand, tetapi juga mengirimkan mahasiswanya untuk KKN dan praktik lapangan di Thailand Selatan,” ujar Prof. Edy Suandi Hamid. Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional PTM Endang Zakaria menyatakan, pada 2017 lalu PTM menerima sekitar 100 mahasiswa asal Thailand Selatan. “Itu kita seleksi dari ratusan pelamar yang mendaftar melalui Southern Border Province Administration Center dan Moslem Education Development Association of Thailand," ujar Endang yang juga Ketua KUI UM Jakarta ini. [] ESH


Lokakarya Pengembangan AIK Bagi Pascasarjana PTMA

Kuliah AIK Berbasis Riset M

ajelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan AIK Bagi Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Hotel Santika TIMM Jakarta, Rabu-Kamis (23-24/8). Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatan kualitas kuliah AIK di Program Pascasarjana PTMA. Drs. Zamah Sari, M.A. sebagai salah seorang narasumber dan juga peserta lokakarya tersebut menyampaikan lima catatan penting acara itu. Pertama, para utusan dari Program Pascasarjana PTMA menyambut baik upaya Majelis Diktilitbang untuk menyusun panduan AIK bagi pascasarjana PTM. Sebab, masih cukup banyak Program Pascasarjana PTM yang belum memiliki kurikulum AIK dan belum menerapkan dimensi-dimensi AIK lainnya. Kedua, para utusan tersebut meminta agar diperjelas lembaga yang mengelola AIK di Program Pascasarjana PTM. Pasalnya, lembaga

AIK di beberapa PTM hanya mengelola AIK untuk S-1, dan AIK untuk pascasarjana belum dikelola dengan baik. Ketiga, Majelis Diktilitbang mengarahkan draf panduan AIK untuk pascasarjana agar AIK tidak hanya tecermin dalam mata kuliah, tetapi juga dalam pembinaan SDM dan tiga darma lainnya. AIK harus dipahami sebagai basic value di samping sebagai knowledge yang dipelajari melalui perkuliahan. Keempat, kuliah AIK di Program Pascasarjana PTM perlu disesuaikan dengan level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pascasarjana. Untuk itu, perkuliahan AIK-nya harus berbasis riset. Kelima, kuliah AIK di Program Pascasarjana perlu mempertimbangkan ragam latar belakang agama, afiliasi ideologis, dan disiplin ilmu mahasiswa.[] ZS

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 37


INAUGURASI

Para tamu undangan memberikan ucapan selamat kepada tiga Wakil Rektor baru UM Magelang yang baru saja dilantik, Kamis (20/7).

Pelantikan Wakil Rektor UM Magelang

Kembangkan Keterampilan Abad Ke-21

T

iga wakil rektor UM Magelang periode 2017-2020 dilantik oleh Rektor Ir. Eko Muh. Widodo, M.T. di Aula Rektorat Kampus 2, Kamis (20/7). Ketiganya adalah Dr. Purwati, M.Si. Kons. sebagai WR 1 Bidang Akademik, Nuryanto S.T., M.Kom. sebagai WR 2 Bidang Umum dan Keuangan, dan Drs. Mujahidun M.Pd. sebagai WR 3 Bidang Kemahasiswaan. Humas UM Magelang Yudia Setiandini, S.Sos. kepada Warta PTM mengemukakan, ketiganya menjabat untuk kedua kalinya setelah pada periode sebelumnya (2013-2017), mereka juga mengemban amanah yang sama. “UM Magelang tengah melakukan akselerasi di berbagai bidang, sehingga para wakil rektor harus dapat lebih meningkatkan mutu, terutama dalam kancah perguruan tinggi baik sesama PTM maupun perguruan tinggi lain di tingkat nasional,” kata Eko Muh. Widodo dalam sambutannya. Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Bisron Muchtar M.Ag. menyampaikann, UM Magelang sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi referensi bagi warga Muhammadiyah, baik di lingkungan sekitar maupun secara global. Sehingga, PTM ini harus betulbetul menyadari fungsinya untuk menyediakan kaderkader ilmuwan.

38 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Suyanto Ph.D. yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, perguruan tinggi (PT) harus mengikuti kaidah-kaidah global, antara lain dengan melakukan publikasi hasil penelitian di jurnal internasional. Selain itu, PT harus mengembangkan keterampilan abad ke-21 dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kepada para wakil rektor yang baru dilantik, Prof. Suyanto yang pernah menjabat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 1999-2004 dan 2004-2005 dan juga Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2005-2010 berpesan agar mereka sebagai pemimpin dapat menjawab tantangan zaman dan menjadikan momentum pelantikan ini sebagai babak baru untuk meningkatkan kualitas kampus UM Magelang jadi semakin baik dari waktu sebelumnya. Acara ini dihadiri juga oleh pengurus Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota dan Kabupaten Magelang, pejabat struktural pemerintahan, dan mahasiswa dari BEM dan UKM di UM Magelang.[] AP


Proses pelantikan Dr. Nur Izzah Priyogo, M.Kes. sebagai Ketua Stikes Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah, tahun 2017-2021.

Pelantikan Ketua Stikes Muhammadiyah Pekajangan

Antisipasi Disrupsi Pendidikan Tinggi

D

r. Nur Izzah Priyogo, M.Kes. dilantik sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah, tahun 2017-2021 oleh Ahmad Muttaqin, M.A., Ph.D. mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pekalongan, Kamis (3/8). Ketua baru ini menggantikan ketua periode sebelumnya, yakni Moh. Arifin, M.Kep. Ahmad Muttaqin dalam sambutannya mengatakan, “Sangat penting untuk terus investasi SDM bagi PTM, termasuk Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Penting pula untuk melakukan sinergi antara pengelola PTM, BPH dan Persyarikatan setempat.” “PTM perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi higher education disruption yang sudah ada di depan mata,” imbuhnya. Isu disrupsi pendidikan ini dipicu oleh tulisan Terry Eagleton, “The Slow Death of the University” (2015) dan Jim Clifton, “Universities: Disruption Is Coming” (2016). Dua penulis ini berargumen, perguruan tinggi akan mati lantaran tidak lagi bisa memenuhi kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan industri. Mengapa? Sebab, perguruan tinggi abai terhadap darma pendidikan dan beralih fokus pada darma penelitian dan publikasi. Pun, industri

memerlukan tenaga kerja, bukan dengan ijazah dari perguruan tinggi, melainkan dengan kualifikasinya sendiri. Soal disrupsi pendidikan tinggi di Indonesia, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia telah mengkajinya dan menerbitkan buku, Era Disrupsi: Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia (2017). Buku ini menganalisis berbagai faktor yang terkait dengan pendidikan tinggi: lembaga, komponen, peran, disiplinaritas, pengajaran, kurikulum, penelitian, mahasiswa, dan keuangan pendidikan tinggi. Situs Stikes Muhammadiyah Pekajangan menyiarkan, acara pelantikan ini dihadiri oleh para pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota Pekalongan, Camat Kedungwuni, direktur-direktur rumah sakit di Kabupaten dan Kota Pekalongan, dan utusan perguruan tinggi di Pekalongan. Hadir pula PP Muhammadiyah, PDM dan PDA Kabupaten Pekalongan, PCM dan PCA se-Kabupaten Pekalongan, seluruh dosen dan karyawan Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Dari kalangan mahasiswa, utusan dari BEM, IMM, HISDAN, HIMDEKA, IMSAKA dan HIMAFARSI Stikes Muhammadiyah Pekajangan juga turut meramaikan inaugurasi pucuk pimpinan mereka.[] AGP Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 39


INAUGURASI fakultas yang terdiri dari 17 program studi dan 13 di antaranya sudah terakreditasi. Sumbangsih pendidikan Muhammadiyah di kawasan Indonesia Timur ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal pendukung kemajuan Indonesia Timur dalam berbagai bidang. “Kami konsisten untuk memfasilitasi masyarakat kami dalam bidang pendidikan tinggi. Harapannya, UMMU bisa jadi pertimbangan masyarakat, karena kami senantiasa meningkatkan kualitas dan mutu,” tambahnya. Perihal akreditasi institusi, Rektor UMMU mengatakan, pihaknya telah mengajukan borang akreditasi Jajaran pimpinan UMMU dalam acara Wisuda Angkatan XVII 2016/2017 sekaligus Milad UMMU Ke-16 di Room Grand institusi ke Badan Akreditasi Nasional Dafam Hotel Ternate, Maluku Utara, Sabtu (5/8). Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada 30 Juni 2017 dan sekarang sedang menunggu Wisuda Angkatan XVII UMMU visitasi. UMMU terus meningkatkan kemampuan dosen-dosennya yang berjumlah 232 orang: 211 dosen BHP Persyarikatan Muhammadiyah dan 21 dosen PNS (DPK). “Saat ini, ada 48 orang dosen niversitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) UMMU yang sedang menjalani studi lanjut di berbagai Ternate menggelar prosesi Wisuda Angkatan XVII perguruan tinggi di Indonesia. Kami juga mendorong tahun akademik 2016/2017 sekaligus Milad UMMU kesejahteraan dosen lewat sertifikasi dosen. Hingga saat Ke-16 di Room Grand Dafam Hotel Ternate, Maluku ini, jumlah dosen yang telah mendapat sertifikasi tercatat Utara, Sabtu (5/8). Jumlah wisudawan dan wisudawati 78 orang,” terangnya. sebanyak 622 orang dari 10 program studi. Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah Santos Priadi, M.T., Ketua Panitia Wisuda yang juga XII, Dr. Muhammad Bugis menyatakan, wisuda ini Kepala Biro Akademik Administrasi Kemahasiswaan merupakan bukti bahwa UMMU dapat melaksanakan (BAAK) UMMU, mengatakan, predikat terbaik Tridarma perguruan tinggi dengan baik, dari proses wisudawan dan wisudawati diraih oleh Herawati belajar mengajar, penelitian hingga pengabdian kepada Teapon dari Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Ilmu masyarakat. Pendidikan dengan IPK 4.00. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Majelis Selanjutnya, Rektor UMMU Drs. Ishak Djamaludin, Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Chairil Anwar M.Pd. menyampaikan kepada para wisudawan dan mengapresiasi perkembangan UMMU. Di usia institusi wisudawati dalam acara ini, hendaknya para sarjana yang masih belia ini, UMMU selalu progresif melakukan harus bisa mengabdikan ilmunya kepada masyarakat dan peningkatan kualitas. mampu menjaga nama baik almamater. “Ini perkembangan yang patut diapresiasi. UMMU “Sarjana yang baik tentu tidak melakukan hal-hal sudah memiliki banyak fakultas, di antaranya Fakultas yang bertentangan dengan visi dan misi UMMU, dan juga Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Matematika dan IPA, tidak bertentangan dengan Islam. Yang paling penting Teknik, Ilmu Kesehatan, Pertanian, Ekonomi, Hukum adalah bisa menjaga ibadah dan selalu mendekatkan dan Ilmu Pendidikan, serta Program Magister. Ladang diri kepada Allah SWT. Karena UMMU menekankan ilmu ini diharapkan bisa menjadi tempat berproses para mahasiswa untuk selalu taat beragama dan paham para mahasiswa untuk kemudian mengabdi pada tanah organisasi,” ujar Rektor UMMU. Maluku,” tutur Dr. Chairil.[] Nisa Pujiana Lebih lanjut, Ishak Djamaludin memaparkan perkembangan UMMU. Saat ini, UMMU memiliki 9

Melahirkan Cikal Bakal Kemajuan Indonesia Timur

U

40 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017


Kronik

M

ajelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah melepas 81 mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Internasional di Krabi (Thailand), Palembang dan Medan. Pelepasan ini dilakukan oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. di halaman kampus UMSU, Jalan Mukhtar Basri, Medan, Senin (24/7). Dari jumlah mahasiswa tersebut, 42 orang di antaranya melakukan KKN di Krabi, Thailand, 5 orang di Palembang, Sumatera Selatan, dan 34 orang ke Langkat. “Dengan dilaksanakannya KKN Internasional ini, secara tidak langsung UMSU telah memperkenalkan Muhammadiyah ke dunia. Untuk para Pelepasan mahasiswa-mahasiswa KKN Internasional FAI UMSU ke Thailand, Palembang dan Medan di halaman kampus UMSU, Senin (24/7) mahasiswa yang berangkat, luruskan niat kalau kegiatan ini juga untuk menyebarkan Pelepasan KKN Internasional UMSU agama Allah,” pesan Muhammad Sayuti sebagaimana tertulis dalam siaran pers yang diterima Warta PTM. Muhammad Sayuti melanjutkan, ilmu Muhammad Qorib, M.A. juga berharap agar para mahasiswa yang didapatkan para mahasiswa di UMSU harus dapat bisa menjadi duta bangsa dan Provinsi Sumatera Utara. diaplikasikan ke dunia luar. Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Jaga kesehatan. Jagalah nama baik almamater dan menyambut baik kegiatan ini. Kini, UMSU telah menjadi timbalah pengalaman dari kegiatan tersebut, sehingga bisa bagian dari kegiatan internasionalisasi Muhammadiyah. menambah wawasan yang kelak bisa diterapkan di tengah“Kita berterimakasih kepada pimpinan di UMSU yang tengah masyarakat,” pesannya. telah mengapresiasi kegiatan ini, dan semoga ini menjadi KKN internasional, seturut Agussani, merupakan suatu berkah bagi UMSU. Kepada para mahasiswa yang berangkat, upaya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa ini momentum penting bagi hidup Anda untuk bagaimana untuk menimba pengalaman dalam belajar dan bergaul dengan melatih Anda bahwa dakwah Islam itu sangat menantang. masyarakat di lokasi KKN. Mahasiswa juga bisa menerapkan Sampaikan Islam ke mana pun Anda berada, termasuk gagasan kemampuannya berbahasa Inggris dan belajar bahasa lokal, Muhammadiyah. Islam tersebar karena kita mau keluar. Jangan sekaligus mengenal budaya di negara lokasi kegiatan. Sehingga, dianggap beban, tetapi anggap peluang,” ungkap Muhammad mereka lebih siap dalam menghadapi persaingan di era pasar Sayuti. bebas. Sementara itu, Rektor UMSU Dr. Agussani M.A.P. Sebelumnya, para pengurus sekolah Islam di Krabi, dalam sambutannya juga mengapresiasi jajaran pimpinan Thailand, menyambut antusias rencana kedatangan mahasiswa FAI yang telah menyusun kalender akademik dengan baik, UMSU yang dijadwalkan tiba pada 5 Agustus 2017. sehingga program ini bisa diagendakan dengan baik pula. Kedatangan tim UMSU disambut layaknya saudara sendiri, Menurutnya, program KKN Internasional sebenarnya sehingga tidak ada kesan perbedaan negara. sudah lama dilakukan PTMA di Pulau Jawa dan sebagian Kedatangan Tim UMSU disambut oleh Sekretaris PTMA di luar Jawa. “Alhamdulillah tahun ini, UMSU diberi Jenderal Integrated Islamic School Network of Thailand, kepercayaan. Dengan adanya Kantor Urusan Internasional Ustadz Zaki Andaman, juga oleh Ustadz Alawi dan (KUI), UMSU bertekad untuk meningkatkan programYahya, yang mewakili sekolah-sekolah Islam tempat KKN program seperti ini,” ujarnya. akan berlangsung. Sekolah-sekolah Islam tersebut adalah Rektor yang didampingi Wakil Rektor (WR) I Dr. M. Hwittayadat, Uttan Siksak Craby, Pesantren Duankeo, Arifin Gultom, S.H., M.Hum., WR 1 Akrim S.Pd.I., M.Pd., Annuban Muslim Krabi School dan Patherpaam Boarding WR 3 Dr. Rudianto S.Sos., M.Si., Sekretaris Universitas School.[] AGP Gunawan S.Ag., M.Th., dan Dekan FAI UMSU Dr.

Sebarkan Agama ke Mancanegara

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 41


Kronik

Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Museum Muhammadiyah di Kompleks UAD Yogyakarta, Sabtu (22/7).

Peletakan Batu Pertama Museum Muhammadiyah

Dokumentasi Sejarah Persyarikatan

P

residen Republik Indonesia Ir. Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Museum Muhammadiyah di Kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, Sabtu (22/7). Peletakan batu pertama ini menandai dukungan fasilitas pemerintah kepada Muhammadiyah untuk membangun museum sebagai pusat informasi dan dokumentasi sejarah Muhammadiyah. Humas UAD menyampaikan kepada Warta PTM, UAD dan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah menyiapkan pendirian museum ini. UAD menyediakan tanah seluas satu hektare dan bekerja sama dengan MPI untuk merencanakan segala sesuatunya. Tiga tujuan pokok Pendirian Museum Muhammadiyah adalah menjadi pusat dokumentasi dan informasi sejarah gerakan Muhammadiyah, media pendidikan, dan media pariwisata. Pembangunan Museum Muhammadiyah dilatari oleh empat alasan. Pertama, museum ini akan mengabadikan peran serta Persyarikatan Muhammadiyah dalam pergerakan nasional dan pembangunan bangsa. K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Persyarikatan dan tokohtokoh Muhammadiyah lainnya beserta kiprah mereka didokumentasikan di museum ini. Kedua, Muhammadiyah terus berkontribusi dalam bidang-bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial

42 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

bagi umat dan bangsa. Semua ini juga perlu dicatat dan diarsip di museum. Ketiga,museum ini menyelamatkan banyak peninggalan fisik Muhammadiyah yang hilang supaya masyarakat luas mengenalnya. Padahal, peninggalan-peninggalan historis ini merupakan bagian penting dari gerakan Islam di Indonesia. Keempat, museum ini mendokumentasikan karyakarya monumental Muhammadiyah yang selama ini tidak disimpan dengan baik. Dalam acara peletakan baru perdana ini, Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana Joko Widodo didampingi oleh Menristekdikti Prof. Mohammad Nasir, M.Si., Ph.D. Akt., Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno, M.Soc. Sc., Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Sci., Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. Presiden Jokowi, selain melakukan peletakan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah, juga memberikan kuliah umum di Islamic Center UAD. Jokowi menyebut tiga kunci utama untuk memenangi persaingan global, yakni inovasi, kreativitas dan entrepreneurship. “Inovasi harus dilakukan terus-menerus, begitu juga dengan kreativitas, serta harus memiliki sikap entrepreneurship,� kata Jokowi seperti disebutkan dalam situs UAD.[] AGP


U

niversitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menerima kehadiran Wakil Presiden RI Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla di acara Milad ke-54, Jumat (28/7). Dalam siaran yang diterima Warta PTM, disampaikan oleh Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M., bahwa kehadiran Jusuf Kalla juga untuk meresmikan sejumlah proyek pemberdayaan masyarakat yang bernilai pendidikan, ekonomis dan bisnis dengan total nilai proyek mencapai Rp. 77 Miliar. “Kehadiran Pak JK di sini juga untuk melakukan peletakan batu Penyerahan piagam penghargaan di kampus Unismuh Makassar oleh Rektor Dr. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. kepada Wapres Muhammad Jusul Kalla, Jumat (28/7). pertama pembangunan gedung kuliah dan asrama mahasiswa berlantai tiga Milad Unismuh Makassar Ke-54 untuk program pendidikan Islam dan bahasa Arab atas hibah dari AMCF Dubai Unit Emirat Arab senilai Rp 3 Miliar,” terang Abdul Rahman Rahim. semua hasil panen jagung petani dari berbagai desa, Pun, Unismuh Makassar tengah membangun gedung rektorat lantai 16 dan 17 Menara kecamatan atau ranting dan cabang Muhammadiyah Iqra senilai Rp 10 miliar dan membangun Rusunawa se-Sulawesi Selatan akan diolah melalui pabrik untuk pengaderan dan pelatihan kepemimpinan jagung Unismuh untuk dijual di dalam negeri atau mahasiswa dan Angkatan Muda Muhammadiyah. diekspor. Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla dalam Dana ini masih ditambah hibah dari Kementerian berharap Unismuh Makassar Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat RI sambutannya melahirkan sarjana-sarjana yang tidak hanya ingin di Bolangi, Kabupaten Gowa, dengan total proyek menjadi PNS, tetapi juga yang memiliki jiwa senilai Rp 30 Miliar. Proyek lain yang juga diresmikan oleh Jusuf pengusaha. “Pengusaha itu kreatif, berani. Karena itu, Kalla adalah pusat penangkaran bibit tanaman Unismuh (Makassar) harus jadi kampus entrepreneur. jagung unggul dan palawija seluas 13 hektare di Desa Bolangi. Selain itu, Unismuh Makassar juga menjalin Saya juga berharap Unismuh Makassar senantiasa kerja sama dengan Kementerian Pertanian, yakni berinisiatif dan berinovasi agar tetap maju dan lebih budidaya jagung di lahan 20.000 ha dan bawang dikenal dan dicintai oleh masyarakat,” ujar Wapres JK. merah di lahan 10.000 ha. Menurutnya, PTM ini harus terus berupaya “Kami juga mengadakan kegiatan pemberian untuk menunjukkan prestasi yang dicapai agar dapat bibit jagung ke petani dan pendampingan dari mahasiswa pertanian Unismuh Makassar dengan membawa kampus Unismuh Makassar lebih baik. Menyertai Rombongan Wapres RI Jusuf Kalla di total proyek senilai Rp 40 Miliar,” jelas Abdul Unismuh Makassar, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Rahman Rahim. Sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat, Limpo, PP Muhammadiyah, Rektor UIN Alauddin, Unismuh Makassar juga membangun pabrik Walikota Makassar Danny Pamanto, dan sejumlah pengolahan jagung dengan nilai proyek Rp. 15 pejabat lainnya.[] Nisa Pujiana

Harus Jadi Kampus Entrepreneur

miliar di Desa Doja, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dengan kapasitas 150 ton per hari. Nantinya,

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 43


Kronik mahasiswa, “Pentingnya integritas bangsa dan nasionalisme dalam tiga spirit yang saling berintegrasi, yakni moralitas, intelektualitas dan kreativitas.” “Majelis Diktilitbang tahun ini akan menerapkan model KKN Etnografi yang dapat menghimpun data di lapangan, membaca realitas sosial dan keagamaan secara partisipatoris,” tambahnya. Pada keesokan harinya, seluruh mahasiswa ini dilepas dan diberangkatkan menuju lokasi-lokasi KKN dari Pendopo Pemkab Ogan Ilir. Mereka melaksanakan KKN Pembekalan mahasiswa KKNMu di Aula UM Palembang, Senin (31/7). Dari kiri ke kanan, Dr. Robby Habiba Abror, M.Hum, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro, Rektor UM Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Kadin Pemberdayaan Masyarakat selama satu bulan penuh. Desa Pemkab Ogan Ilir Samrowi, S,Sos., M.Si., Ketua PDM Ogan Ilir Sudarta Salman, S.E., M.M. dan panitia KKNMu. Dalam sambutan pada pelepasan tersebut, Sekretaris Majelis KKNMu untuk Negeri Periode IV 2017 Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. menyampaikan, ebanyak 28 PTM (16,97% dari seluruh 165 “Tunjukkan Anda sebagai mahasiswa PTM) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah yang berbeda dengan mahasiswa Muhammadiyah (KKNMu) untuk Negeri Periode lain. NKRI harga mati. Kita (Muhammadiyah) lebih IV secara bersama-sama di Kabupaten Ogan Ilir, tua daripada Indonesia. Sudah seratus tahun lebih, Sumatera Selatan pada 1-30 Agustus 2017. KKNMu kita mengabdi untuk negeri dalam membangun bertujuan untuk melakukan pembelajaran mahasiswa bangsa ini.” dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan “UM Bengkulu, UM Riau dan UM Purwokerto pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian sudah melamar untuk menjadi tuan rumah lokasi kepada masyarakat, dan dakwah amar makruf nahi KKNMu tahun depan,” imbuhnya. munkar. Ketua Panitia KKNMu Dr. Rina Ratih Sri Kepada Warta PTM, Ketua Panitia KKNMu Dr. Sudaryani, M.Hum. menyampaikan, KKNMu Rina Ratih S.S., M.Hum. menjelaskan, tiga periode didasarkan pada lima prinsip, yakni co-creation, KKNMu sebelumnya dilaksanakan di Gorontalo co-financing, flexibility, sustainablity, dan research(Sulawesi Utara), Metro Lampung, dan Bojonegoro based community services. Co-creation berarti bahwa ( Jawa Timur). program-program KKNMu disusun dari gagasanSebelum para mahasiswa diterjunkan ke lokasi gagasan berbagai pihak terkait. Co-financing KKN, mereka mendapatkan pembekalan di Aula mengandung makna bahwa KKN ini didanai UM Palembang dan aula-aula fakultasnya selama oleh sejumlah lembaga. Flexibility bermakna satu hari, Senin (31/7). Pembekalan ini diisi oleh bahwa program-programnya disesuaikan dengan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Ogan Ilir, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ogan masyarakat, pemerintah dan mitra kerja dalam Ilir, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Badan proses pembangunan di daerah. Sustainablity berarti Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga bahwa program-program KKNMu harus merupakan Kerja Indonesia (BNP2TKI), dan dosen-dosen pembangunan/pengembangan yang berkelanjutan. PTM. Research-based community services berarti programDalam sambutan di acara pembekalan itu, Dr. programnya dilandasi dengan kajian ilmiah. Robby Habiba Abror, M.Hum. mengingatkan para “KKNMu ini memiliki nilai lebih karena melatih

S

Melatih Mahasiswa untuk Bekerja Sama

44 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017


mahasiswa untuk bekerja sama dengan mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Keterampilan kerja sama, problem solving, rasa memiliki tanah air Indonesia serta komitmen membangun bangsa secara bersamasama adalah salah satu nilai yang ingin ditanamkan melalui KKNMu,” lanjut Ratih. Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Ogan Ilir melalui Bupati M. Ilyas Panji Alam sangat mendukung program ini. Pemda Ogan Ilir menyediakan dukungan finansial dan non-finansial yang luar biasa untuk menyukseskan programprogram KKNMu. Jumlah total mahasiswa yang mengikuti KKNMu ini sebanyak 433 orang yang ditempatkan di 45 desa di empat kecamatan. Rincian nama PTM dan jumlah mahasiswa peserta KKNMu 2017 adalah sebagai berikut: UM Sumatera Utara (5), UM Riau (18), UM Palembang (100), Stikes Muhammadiyah

Palembang (10), UM Metro Lampung (11), UM Bengkulu (11), UM Tangerang (25), UM Jakarta (19), UHAMKA Jakarta (13), UM Sukabumi (12), UM Purwokerto (36), Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (6), UM Magelang (5), UAD Yogyakarta (49), UM Yogyakarta (7), UM Surakarta (15), UM Ponorogo (11), UM Gresik (3), UM Surabaya (7), UM Sidoarjo (4), UM Malang (5), UM Makassar (14), UM Parepare (6), STISIP Muhammadiyah Rappang (3), UM Luwuk (2), UM Gorontalo (5), UM Kendari (24), dan UM Sorong Papua Barat (7). Panitia mengharapkan dukungan dari lembagalembaga penyandang dana, LAZIS, corporate social responsibility (CSR), pemerintah dan institusiinstitusi lain yang memiliki kepedulian yang sama untuk turut memperluas dampak positif program KKNMu ini.[] AGP

P

impinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengingatkan para pengelola PTM untuk berhati-hati dalam menjalin kerja sama dengan institusi-institusi di luar dan dalam negeri. Sebab, belakangan tersiar kabar miring tentang suatu institusi internasional yang tengah bekerja sama dengan sebuah PTM. Ketua Majelis Diktilitbang Prof. Lincolin Arsyad menegaskan, Ahad (6/8), “Supaya PTM tidak dijadikan sasaran empuk oleh lembaga-lembaga asing yang cuma cari uang.” Wakil Ketua Prof. Edy menambahkan, Selasa (8/8), “Agar PTM berhati-hati dalam kerja sama dan selalu melihat reputasi calon mitra. Saya selalu membuka internet dan tanya-tanya kalau mau kerja sama dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang calon mitra kerja sama.” “Misalnya dengan cross-check ke Pengurus Forum Kantor Urusan Internasional (KUI) PTM,” imbuh Sekretaris Majelis Diktilitbang Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Ahad (6/8). Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Jember Dr. Muhammad Hazmi, DESS. mengatakan dengan nada yang sama, “Kami selalu melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan berhati-hati dalam menjalin kerja sama.” Kehati-hatian ini sangat perlu dilakukan ketika Majelis Diktilitbang dan PTMA sedang

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. sedang memberikan pengarahan tentang kerja sama internasional di UM Jember, Rabu (12/7).

Agar PTM Tak Jadi Sasaran Empuk gencar melakukan internasionalisasi kampus. Internasionalisasi ini berupa kegiatan-kegiatan, antara lain, staff development, joint research, joint publication, joint seminar, student exchange, lecturer exchange, benchmarking, dan pameran pendidikan. Semua kegiatan tersebut menyangkut kredibilitas lembaga dan tentu memerlukan dana, sehingga PTMA harus waspada dan bertindak cermat agar tak jadi sasaran empuk institusi-institusi asing.[] Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 45


Kronik konsorsium pada level nasional,” ungkap Heni. Ketua Konsorsium LPPM PTMA se-Jateng dan DIY, Agus Ullinuha. Ph.D. mengemukakan, walaupun belum ada legalisasi dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Konsorsium LPPM se-Jawa Tengah dan DIY diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pekembangan penelitian di lingkup PTMA di tingkat nasional. Dalam paparannya bertema “Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”, Rapat Koordinasi (Rakor) Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PTMA se-Jawa Tengah Agus mengungkapkan, LPPM (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (22/7). bertanggungjawab atas kualitas luaran Rakor Konsorsium LPPM di UM Magelang penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti atau dosen di lingkungan kampus masing-masing. Direkorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti telah memberikan panduan untuk mereview proposal dalam dua jenis, yakni review konten laporan dan review M Magelang menjadi tuan rumah kegiatan luaran. Reviewer, kata Agus, harus bertanggungjawab Rapat Koordinasi (Rakor) Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada atas pembelanjaan barang dan luaran yang sudah Masyarakat (LPPM) PTMA se-Jawa Tengah disepakati. Agus yang menjabat sebagai ketua LPPM UM ( Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Surakarta juga menjelaskan cara mengecek hasil Sabtu (22/7). Acara yang diadakan di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang ini jurnal yang telah diunggah dalam jurnal internasional dihadiri oleh 31 ketua LPPM PTMA di Jateng yang paling mashyur: Indeks Scopus dan Thomson. dan DIY, demikian siaran pers dari Humas UM Pada akhir paparannya, Agus menegaskan, dosen maupun mahasiswa yang mengadakan kegiatan Magelang. Dr. Heni Setyowati, E.R., S.Kp., M.Kes, Ketua penelitian wajib mengikuti kegiatan Urecol ke-6 LPPM UM Magelang mengatakan, kegiatan tersebut karena akan diunggah di Google Scholar. Selain itu, merupakan pertemuan kedua yang dilakukan setiap kegiatan tersebut akan dilaporkan ke Kopertis VI enam bulan sekali. Agendanya adalah penyamaan sebagai bentuk publikasi kegiatan yang dilakukan persepsi review Penelitian dan Pengabdian pada oleh PTMA di Jateng dan DIY. Para peserta berharap, konsorsium kali ini Masyarakat (PPM) tahun anggaran 2018. Selain itu, pertemuan ini juga membahas persiapan menjadi forum yang akan memberikan manfaat kegiatan University Research Colloqium (Urecol) Ke-6 4T yakni ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling ta’awun (saling membantu), yang akan diadakan tanggal 9 September 2017 di memahami), dan tafakul (saling menanggung) di antara sesama UM Magelang. Ia berharap seluruh PTMA di Jateng dan DIY dapat berpartisipasi dalam kegiatan Urecol PTMA di Jateng dan DIY.[] AP

Perluas Konsorsium ke Level Nasional

U

ke-6 tersebut. “Rakor ini juga diharapkan dapat memperluas 46 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017


S

ekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM) Kalianda, Lampung Selatan menyelenggarakan Kuliah Kerja Produktif (KKP) Study Field Trip ke Yogyakarta, Solo dan Bandung, SabtuSelasa (12-15/8). KKP ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menimba pengalaman ihwal sektor riil dunia usaha, meningkatkan jiwa entrepreneurship, memperkuat softskill dan hardskill yang telah diperoleh mahasiswa selama kuliah, demikian siaran pers yang diterima Warta PTM. Kegiatan ini diikuti oleh 61 mahasiswa yang telah menempuh 110 Para mahasiswa dan dosen STIEM Kalianda dalam Kuliah Kerja Produktif (KKP) Study Field Trip ke Yogyakarta, Solo dan Bandung, Sabtu-Selasa (12-15/8). SKS. Mereka didampingi oleh 10 dosen pembimbing lapangan. Tiga kota tersebut dipilih sebagai lokasi KKP, menurut dosen pembimbing lapangan Zulfahmi Sengaji, S.E., M.M., karena Yogyakarta, Solo dan Bandung berhasil membangun ekonomi kreatif dan edukatif dan memiliki kawasan disertai dengan pelatihan, seminar, kunjungan ke wisata yang dikelola secara profesional. Hal ini sejalan industri kerajinan, kawasan wisata kuliner, pasar Klewer dengan mata kuliah dan masa depan lulusan STIEM Solo, dan Candi Borobudur. “Semua kawasan yang dikunjungi memiliki Kalianda, serta potensi ekonomi di Kalianda. “Belajar langsung ke sana akan memotivasi nuansanya sendiri dan mempunyai stretegi yang mahasiswa lebih giat belajar, dan setelah lulus, mereka spesifik, sehingga menjadi kegiatan ekonomi yang terpacu mengaplikasikan ilmunya dengan cara menjadi menjanjikan. Pengalaman berada di kawasan-kawasan entrepreneur yang mengembangkan perekonomian ini akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa kami. Kalianda. Sebagai gerbang Pulau Sumatera, Kalianda Sehingga setelah lulus, mereka mempunyai banyak memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan alternatif untuk membangun masa depannya di sektor menjadi home industry, ekonomi kreatif dan industri bisnis atau pariwisata,” tambah Maria Anna. Kepada peserta Study Field Trip, Maria Anna pariwisata. Di semua sektor itu, lulusan STIE Muhammadiyah Kalianda dapat berperan banyak,” berpesan, agar pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi yang didapat selama mengunjungi Yogyakarta, Solo papar Zulfahmi. Sementara itu, Ketua Panitia KKP Dra. Hj. dan Bandung ditularkan pula kepada orang lain, Maria Anna ASR, M.M. mengatakan, kegiatan ini khususnya masyarakat Lampung Selatan. Sehingga, merupakan cara mempertemukan mahasiswa yang perekonomian mereka juga berkembang. “STIE Muhammadiyah Kalianda senantiasa kental budaya kampus dengan budaya di dunia usaha. “Dua budaya itu memliki perbedaan. Hal ini menanamkan karakter peduli kepada mahasiswanya. membuat mahasiswa kami dapat melakukan analisis. Dengan demikian, alumni kami, selain menjadi pelaku Sehingga, mereka dapat memahami operasional usaha yang tangguh dan mandiri, juga peduli pada perusahaan, manajamen, SDM, produksi, serta orang lain di sekitarnya. Berbagi softskill dan hardskill merangsang mereka untuk lebih kreatif dan memiliki kepada masyarakat adalah bentuk lain pengabdian mahasiswa kami selaku warga Muhammadiyah untuk sense of bussiness,” kata Maria Anna. Dijelaskan pula oleh Maria Anna, field trip ini bangsa ini,” pungkas Maria Anna.[] AGP

Field Trip

STIEM Kalianda di Tiga Kota

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 47


Kronik

Dua narasumber Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (kedua dari kiri) dan Ilir Ilyas Panji, S.H. (ketiga dari kiri), Ketua Majelis Diktilitbang Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. (tengah), serta Rektor UM Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M. (ketiga dari kanan).

Seminar Pengabdian Masyarakat KKNMu untuk Negeri

Kembangkan Ekonomi Kreatif

E

konomi kreatif perlu dikembangkan dalam masyarakat. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini hanya berkisar lima persen per tahun. Hal itu disampaikan Ketua Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. saat membuka Seminar Pengabdian Masyarakat KKNMu untuk Negeri di kampus UM Palembang, Senin (28/8). Dikemukakan, perkembangan ekonomi kreatif sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga perlu terus didorong untuk memberdayakan masyarakat. “Perguruan tinggi perlu ikut mendorong dan berperan. KKN bisa mengedukasi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif,� kata Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. yang menjadi pembicara dalam forum tersebut bersama Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji, S.H.

48 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Seminar ini diikuti para dosen pembimbing lapangan KKNMu dan juga pengirim makalah dari seluruh tanah air. Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UM Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M. menyatakan terima kasihnya kepada banyak pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara KKNMu untuk Negeri. “Seharusnya, tuan rumahnya UM Riau. Namun, karena belum siap, dialihkan ke kami," ujar Abid. KKNMu untuk Negeri diikuti oleh 343 mahasiswa dari 28 PTM di Indonesia, sedangkan KKN UM Palembang diikuti 646 mahasiswa di 16 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir. KKN tersebut dilaksanakan pada 1-30 Agustus 2017.[] ESH


Dua mahasiswa FH UM Palembang diapit oleh Rektor UM Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M. (kedua dari kiri), Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D. (ketiga dari kiri) dan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (keempat dari kanan).

Dua Mahasiswa UM Palembang PKL di KBRI Malaysia

D

ua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang dilepas untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/8). Pelepasan dilakukan oleh Rektor UM Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M. dan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D., yang didampingi Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI) UM Palembang Soleh Idrus, S.H., M.S. di Ruang Rektor kampus tersebut. Mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah Vandra Baaligho Binjat dan Andrearto Wibisono. Keduanya mengenakan pakaian adat Palembang saat acara pelepasan. Mereka akan melaksanakan PKL selama hampir satu bulan pada 1-26 September 2017. PKL di luar negeri ini merupakan bagian dari program internasionalisasi PTM yang terus didorong oleh Majelis Diktilitbang. PTM-PTM lain pun giat

melakukan internasionalisasi dalam beragam bentuk kegiatan. Pada hari yang sama, Senin (28/8), UM Gresik telah menandatangani MoU dengan Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK) Thailand dan International Institute of Islamic Thought (IIIT) East and South East Asia. Penandatanganan MoU ini disertai dengan seminar internasional “International Conference on Green Entrepreneurship: Innovation for Sustainable Development”. Tiga narasumber hadir dalam acara ini, yakni Prof. Chira Hongladarom (Secretary General of the Foundation for International Human Resource Development APEC), Prof. Shaya’a Othman (Senior Fellow of IIIT East and South East Asia) dan Prof. Dr. Jamal Ahmed Budi dari International Islamic University Malaysia.[] ESH

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 49


warta dari ptm

Inovasi Sabun Cair Weepaya Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kelompok Peneliti Mahasiswa Farmasi UM Purwokerto yang beranggotakan Iqbal Kurniawan, Putri Mayasari Hidayat, Rusli Triawan, Alfathir Dimas Sutansyah, dan Januar Wibawa baru-baru ini menciptakan dan melakukan inovasi produk sabun cair wajah yang terbuat dari limbah biji pepaya. Produk sabun cair tersebut dinamai “Weepaya�. Selain untuk memanfaatkan limbah, upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi biji pepaya. Sebelum produk ini dihasilkan, terlebih dahulu biji pepaya ini diuji di laboratorium selama 5 bulan. Sekarang, tengah dilakukan riset lanjutan untuk mengetahui tingkat keamanannya untuk ibu hamil.

Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran UM Palembang melaksanakan Pengambilan Sumpah Dokter Periode II Tahun 2017 di Aula Kantor Pusat Administrasi UM Palembang, Senin (31/7). Sumpah ini dilakukan terhadap 13 dokter lulusannya. Hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Prof. Sjafri Sairin, Ph.D. yang mewakili Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan Prof. Dr. H. Slamet Widodo, M.S., M.M. mewakili Kopertis Wilayah 2.

Universitas Muhammadiyah Palu

UM Palu menggelar workshop Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) yang berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di kampusnya,

50 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017

Senin-Rabu (31/7-2/8). Workshop tersebut diharapkan dapat menghasillkan kurikulum yang berkualitas di UM Palu, sesuai dengan harapan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

Universitas Muhammadiyah Aceh

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UM Aceh bekerja sama dengan Kopertis Wilayah XIII Aceh menggelar Aceh Global Health Unterbational Conference (AGHIC) di Unmuha Convention Center Ahmad Dahlan pada 18-19 Juli 2017. Dekan FKM Unmuha, Asnawi Abdullah, Ph.D. mengatakan bahwa AGHIC berfungsi sebagai media pertukaran ide, inovasi, kolaborasi dan kemitraan internal untuk mengatasi masalah dan tantangan kesehatan global.

Universitas Muhammadiyah Gresik

UM Gresik dan INHA University Korea melakukan kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan MoU pada 27 Juli 2017. Penandatanganan MoU tersebut diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S. selaku Rektor UM Gresik, Ketua International Relations Office UM Gresik Dr. Yudhi Arifani, M.Pd., dan Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat UM Gresik Dr. Sri Uchtiawati, M.Pd.

Universitas Muhammadiyah Riau

Pada 25 Juli 2017, UM Riau mengadakan kuliah umum khusus dosen. Kegiatan tersebut bertujuan


untuk memotivasi dan memberikan wawasan baru kepada dosen-dosen di UM Riau. Kuliah umum yang bertema “Branding Institute” itu mengundang Prof. Dr. Eng. H. Imam Robandi, M.T. selaku narasumber.

Universitas Muhammadiyah Metro

UM Metro Lampung mendapatkan peringkat ke-2 dari 211 Perguruan Tinggi Swasta Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) terbaik versi Webometrics dan 4Internatinal College Universities pada 2 Agustus 2017. Di tingkat nasional, UM Metro berada di peringkat ke-83 dari 2.194 perguruan tinggi negeri dan swasta. Kepala Humas dan HI UM Metro Fathur Rohman, M.Si. mengatakan bahwa UM Metro saat ini berada di posisi enam besar dari 173 PTMA di seluruh Indonesia. Pencapaian ini membuktikan bahwa UM Metro telah mencapai salah satu visi dan misi institusinya, yakni menjadi sepuluh besar perguruan tinggi Muhammadiyah terbaik pada 2020.

STKIP Muhammadiyah Barru

Setelah menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) nasional selama sebulan di Sleman, Yogyakarta pada 29 Maret-12 April 2017, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Barru berencana melakukan KKN internasional. KKN internasional itu nanti akan terpusat di satu negara, misalnya Malaysia, Jepang, Thailand atau Singapura. Hal tersebut dikatakan oleh Dr. Andi Fiftar Abdi Alam, M.Si., Ketua STKIP Muhammadiyah Barru.

STIE Ahmad Dahlan Jakarta

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan (STIEAD) Jakarta menyelenggarakan tes penerimaan program Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) 2017, Selasa (25/07). Tes akademik dan wawancara dilakukan selama dua hari. Target jumlah penerima Bidikmisi yang direncanakan oleh STIEAD sebanyak 30 orang, baik dari dalam maupun luar Jabodetabek. Wakil Rektor III STIEAD, Sutia Budi, SE., M.Si., berharap

program Bidikmisi ini mampu mendorong generasi muda mendapatkan kesuksesannya di masa depan.

Stikes Muhammadiyah Kudus

Tim LPPM Stikes Muhammdiyah Kudus melakukan kegiatan kelanjutan program hibah tata kelola jurnal dengan mengadakan studi banding ke LP2M Universitas Negeri Semarang (UNNES), Selasa (25/7). Wakil Ketua Bidang Akademik Stikes Muhammadiyah Kudus, Noor Hidayah, A.Kep., M.Kes menerangkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan produktivitas jurnal dosen-dosen hingga ke tahap akreditasi nasional dan internasional.

STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Tanjung Redeb mengadakan pelatihan Blended Learning yang diikuti seluruh dosen, Jumat-Senin (28-31/7). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pada kegiatan itu, peserta dilatih dan didampingi oleh pemateri yang telah mempunyai pengalaman dari Asosiasi Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) Pusat. Sulfikar Sallu, M.Com., ITIL. selaku perwakilan ADRI mengatakan Blended Learning merupakan proses pembelajaran yang menggunakan teknologi dengan menggabungkan semua bahan ajaran seperti video, animasi dan teks. Fungsinya untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar.

Akademi Kebidanan Muhammadiyah Palopo

Akademi Kebidanan (Akbid) Muhammadiyah Kota Palopo merayakan Milad ke-11 di Gedung Serbaguna Muhammadiyah Jln. Jenderal Sudirman, Kelurahan Binturu, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Jumat (4/8). Direktur Akbid Muhammadiyah Palopo Hikma, SKM., M.Kes. mengatakan akan terus meningkatkan kualitas dan mutu anak didiknya dalam kemampuan dan keterampilan sesuai dengan jurusannya, sehingga mereka dapat bersaing setelah tamat dari Akbid Muhammadiyah.[]

Edisi September-Oktober 2017

Warta PTM 51


regulasi

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi. BAB III PENDIDIKAN KHUSUS Pasal 3 (1) Pendidikan Khusus diselenggarakan untuk mahasiswa yang memiliki: a. tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena keterbatasan fisik, emosional, mental, sosial; dan/atau b. potensi kecerdasan dan bakat istimewa. (2) Mahasiswa yang memiliki tingkat kesulitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup: a. tunanetra; b. tunarungu; c. tunadaksa; d. tunagrahita; e. gangguan komunikasi; f. lamban belajar; g. kesulitan belajar spesifik; h. gangguan spektrum autis; dan i. gangguan perhatian dan hiperaktif. Pasal 7 Pemimpin perguruan tinggi memfasilitasi: a. terbentuknya budaya inklusif di kampus; dan b. peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan kepada Mahasiswa Berkebutuhan Khusus. Pasal 8 (1) Perguruan tinggi memfasilitasi pembelajaran dan penilaian sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus tanpa mengurangi mutu hasil pembelajaran. (2) Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk penyesuaian: a. materi; b. alat/media; c. proses pembelajaran; dan/atau d. penilaian.

52 Warta PTM

Edisi September-Oktober 2017




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.