Warta PTM Edisi November-Desember 2019

Page 1

TOPIK UTAMA Kampus Sehat Cerminkan Kampus Islami

WAWANCARA dr Anung Sugihantono M Kes: Kampus Sehat Wujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Sehat

WARTA PTM

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketika berbicara tentang “kampus” pasti di benak kita membayangkan suatu lingkungan gedung perkuliahan, perkantoran, asrama mahasiswa, berbagai sarana prasarana pendukung perkuliahan, dan lingkungan kampus sendiri, dengan insan-insan manusia – dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa – yang ada di dalamnya. Ketika di belakang kata “kampus” tersebut menempel kata “sehat”, di benak kita tentu lingkungan kampus tersebut bersih, hijau, bebas asap rokok, tertata, dan dengan orang-orang yang secara fisik dan rohani juga sehat.

www. diktilitbangmuhammadiyah.org

Edisi NovemberDesember 2019


2

Warta PTM

Edisi November-Desember 2019


WARTA PTM

Asa

Mewujudkan Kampus Sehat

K

etika berbicara tentang “kamsecara faktual dari bawah sudah bergerak pus” pasti di benak kita memdan dari atas sudah menstimulus dan mebayangkan suatu lingkungan formalkannya, maka menjadi sesuatu yang gedung perkuliahan, perkantoran, asrama sangat positif kalau setiap kampus PTMA mahasiswa, berbagai sarana prasarana juga mulai mencanangkan secara formal sependukung perkuliahan, dan lingkungan bagai Kampus Sehat. Pencanangan tidak hakampus sendiri, dengan insan-insan manya dilakukan internal kampus, namun juga nusia – dosen, tenaga kependidikan, serta mengajak lingkungannya untuk melakukan mahasiswa – yang ada di dalamnya. Ketika hal yang sama. Ini sesuai peran kampus undi belakang kata “kampus” tersebut metuk peduli lingkungan dan tidak menjadi konempel kata “sehat”, di benak kita tentu munitas eksklusif yang berlindung di balik lingkungan kampus tersebut bersih, himenara gading. jau, bebas asap rokok, tertata, dan dengan Mengapa kita perlu segera implementaorang-orang yang secara fisik dan rohani sikan Kampus Sehat ini? Tentu sebagai kojuga sehat. munitas yang selalu dijadikan teladan masProf. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. Harapan itu pula yang muncul ketika yarakat, maka kampus perlu memberikan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Prof Lincolin Arsyad , selaku Ketua Majelis contoh yang baik, uswah khasanah. Kampus Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Diktilitbang PPM, Dirjen PPP Anung Sugitempat para calon pemimpin dicetak. TenPusat Muhammadiyah Tahun 2015-2020 hantono, dan Rektor UMY Gunawan Butu pemimpin yang diharapkan adalah pemidiyanto mencanangkan gerakan Kampus mpin yang sehat jasmani dan rohani, jiwa Sehat di UMY 2 November 2019 lalu. Dalam posisi sebagai dan raga, sehingga bisa optimal kepemimpinanya. Ketua Majelis, maka pencanangan oleh Ketua Majelis itu PTMA sebagai kampus berbasis ajaran Islam, yang bermakna bahwa kampus-kampus PTMA yang berjumlah sangat menekankan kebersihan dan kesehatan, wajib 164 buah, harus bergerak ke arah sana: mewujudkan diri mengamalkannya. Kebersihan bagian dari iman. Karenanmenjadi Kampus Sehat. Memang untuk pertama, dimulai ya praktik kampus bersih harus ditunjukan oleh PTMA. oleh UMY, yang dipilih sebagai tempat pencanangan. Apapun yang ada di kampus sebaiknya bisa menjadi telSebetulnya, Kampus Sehat memang program yang adan bagi lingkungan dan masyarakat. baru diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun Kampus sehat bisa ditunjukkan dari banyak aspek. 2019 ini. Empat kampus/Lembaga pertama yang melaksa- Kebersihan lingkungan sudah pasti. Kampus sehat perlu nakannya adalah Majelis Diktilitbang PPM, yang direpre�- udara bersih, karenanya sirkulasi ruangan dan alam sekitar sentasikan oleh UMY, UI, UNS, dan Universitas Andalas. juga harus baik dengan taman serta pepohonan rindang, Namun sejatinya, tanpa label Kampus Sehat, beberapa juga desain rapi, menarik, yang menyehatkan mata. FasiliPTMA sudah melakukan gerakan-gerakan ke arah itu, den- tas olahraga perlu disediakan secara memadai. Klinik bahgan kawasan/kampus bebas rokok, kampus bersih, kampus kan rumah sakit bila perlu juga dimiliki kampus, seperti hijau, dan sebutan lainnya, seperti yang dilakukan UMY yang sudah dipunyai oleh PTMA yang memilki prodi-prodi sendiri, UHAMKA, UAD, UMSU, dan beberpa PTMA lain- terkait bidang kesehatan. nya. Apakah itu saja sudah cukup? Tentu belum. Kampus Jadi, program Kampus Sehat ini sebenarnya sudah Sehat juga perlu menyediakan makanan dan minuman sebergerak, dan akan menjadi suatu yang memiliki akseler- hat. Karenanya, kantin-kantin, menu rapat dan berbagai asi di PTMA dengan dukungan dari Kementerian Keseha- forum yang ada di kampus harus menyediakan menu sehat tan dan stimulus Majelis. Ini akan menjadi akselerasi lebih pula. Kampus juga berpikir bagi kesehatan jangka panjang cepat lagi karena ia akan menjadi suatu manakala semua jagad ini dengan tidak merusak lingkungan. Juga, dengan pimpinan PTMA dan segenap sivitas akademikanya me- gerakan-gerakan lingkungan sehat, seperti menggunakan maknainya sebagai suatu gerakan yang merupakan salah seminimal mungkin bahan plastik dalam makan-minum, satu ciri khas Persyarikatan Muhammadiyah. seperti juga sudah dilakukan PTM dengan menggantikan Apa yang harus dilakukan selanjutnya? Mengingat kemasan minuman plastik dengan tumbler. Intinya, banyak Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

1


WARTA PTM

Susunan Redaksi gerakan yang masih harus dilakukan untuk mewujudkan Kampus Sehat. Itu hanya sekedar beberapa contoh. Pencanangan gerakan Kampus Sehat yang lalu, memang hanya simbolik. Namun gerakan substantif untuk melaksanakannya akan terus bergulir. Semua yang diberi

amanah mengelola PTMA di berbagai level, bertanggung jawab untuk mewujudkan itu. Mudah-mudahan ini segera terwujud dan bisa menjadi lokomotif untuk menarik gerbong-gerbong perguruan tinggi lainnya di tanah air.

Rapat Redaksi

Rapat Redaksi Warta PTM di Yogyakarta, 07/11/2019. Foto dari meja kanan, HS Mulyatno, Prof Edy Suandi Hamid, Aprilia Sazila Sari, dan Gita Madyaning Ratri.

WARTA PTM

Warta PTM diterbitkan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB: Lincolin Arsyad PEMIMPIN UMUM/REDAKSI: Edy Suandi Hamid DEWAN REDAKSI: Muhammad Sayuti I Muhammad Samsudin I Ahmad Muttaqin REDAKTUR PELAKSANA: Edy Suandi Hamid REPORTER: Aprilia Sazila Sari I Gita Madyaning Ratri KEUANGAN: HS Mulyatno ALAMAT REDAKSI: Jln. KHA Dahlan 103 Yogyakarta 55262 Telp. +62-274-389485 Faks. +62-274-376336 Email: redaksiwartaptm@gmail.com Website: www.diktilitbangmuhammadiyah.org Rekening Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Nomor 09-0008-7003 BNI Cabang Yogyakarta a/n Lincolin Arsyad, Prof. Dr. M.Sc. Warta PTM menerima tulisan yang berupa opini, berita panjang, berita singkat, glosarium dan foto seputar perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Redaksi berhak menyunting tulisan. Silakan kirim tulisan dan/atau foto ke email redaksi.

2

Warta PTM

Edisi November-Desember 2019


WARTA PTM

Daftar Isi TOPIK UTAMA

ASA •

Mewujudkan Kampus Sehat___ 1

TOPIK UTAMA • •

Kampus Sehat Cerminkan Kampus Islami___ 4 Terapkan Kampus Sehat dengan Dahulukan Kebersihan___6

WAWANCARA •

dr Anung Sugihantono M Kes: Kampus Sehat Wujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Sehat___ 8

KINERJA • • • • • • • • • •

Sosialisasi SPMI Terapkan Budaya Mutu Berkelanjutan___11 PJJ Respon Situasi di Era Revolusi Industri 4.0___11 Kerja Sama dengan Kemenkes, PTMA Siap Realisasikan Kampus Sehat___12 107 Tahun Kiprah Muhammadiyah untuk Umat__13 PI PTMA Wujudkan Kader Muhammadiyah Mumpuni__14 Lulusan Harus Ciptakan Kesempatan Kerja__14 Launching Muhammadiyah Online University__15 Rakornas Bidang Kemahasiswaan di UM Palangkaraya___16 UM Banjarmasin Siapkan Akreditasi Institusi___16 Kemitraan Pendidikan bersama Pemerintahan Turki___17

inaugurasi • • • • • • • • • •

Dr Sakti Alamsyah Dilantik Jadi Rektor UMMI___18 Dr Abid Djazuli: Ditunggu Karya Inovatif Alumni UM Palembang___18 Wisuda XIII STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb__19 UM Surabaya Targetkan APT Unggul 2020___20 Yudisium Perdana STKIP M Kalabahi___20 STKIP M Kuningan Selenggarakan Wisuda Sarjana VII___21 UM Jakarta Wisuda 1770 Mahasiswa___21 Pengurus ALAIK PTMA Dilantik___22 Wisuda dan Milad ke-53 UM Metro___22 Pemda Boalemo akan Bantu UMGO 5 He Lahan___23

INOVASI • •

Swipe Alat Deteksi Jantung dan Paru___24 Smart Tyrender Perpanjang Usia Ban___24

SALINDiA •

Salindia__25

Kampus Sehat Cerminkan Kampus Islami TOPIK pada edisi ini Warta PTM meminta pendapat dan pandangan dari beberapa narasumber di antaranya Prof Lincolin Arsyad, MSc PhD selaku Ketua Majelis Diktilitbang PPM, dr Anung Sugihantono M Kes selaku Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Dr Ir Gunawan selaku Rektor UMY, Haryanto MSN PhD selaku ketua STIK Muh Pontianak, Dr dr Sukadiono MM selaku Rektor UM Surabaya, Warsiti M Kep Sp Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dan drg Bambang Roesmono selaku Ketua STIKES Muh Sidenreng Rappang.

Wawancara dr Anung Sugihantono M Kes: Kampus Sehat Wujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Sehat Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini Indonesia menghadapi kondisi transisi epidemiologi yang mengakibatkan Indonesia mengalami beban ganda penyakit. Terjadi pergeseran pola penyakit, di mana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi dan masih menjadi momok yang menakutkan seperti HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria, DBD, dll. • • • • • • • • • • • • • • •

kronik

• •

IAIM Sinjai Bangun Gedung 5 Lantai___26 UM Surabaya Raih The Best Ten Anugerah Kampus Unggul Se-Jatim___26

Dosen UM Metro Menangkan Anugerah Inovasi Daerah___27 UM Sorong Tuan Rumah Rakornas AST PTM___27 Peresmian BI Corner di UM Purworejo___28 UM Kupang: Pengabdian Masyarakat Tanpa Pandang SARA___28 UM Kudus Dirikan SM Corner___29 Peluang Pasar Industri Jasa Konstruksi___29 Penerbitan PTM Harus Dikelola Profesional___30 Diskusi Buku Dunia Barat dan Islam di UM Surabaya___31 UMRI Gelar Kuliah Terbuka bersama Indonesia Usana Health Science___31 PTMA Gerak Cepat Tingkatkan Akreditasi___32 UM Palangkaraya Siapkan Mutu Berstandar Internasional___32 STKIP M Enrekang Lepas Mahasiswa ke Thailand___33 Mukernas AFEB PTM di Gorontalo___33 UM Palangkaraya Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Palangkaraya___34 STIKES M Ciamis Launching Klinik Pratama___34 Hadapi Era Revolusi Industri, Modal IPK 4 Saja Tidak Cukup___35 Tahun 2020 Tingkatkan Kualitas Jurnal Ilmiah___35

PROFIL PTM • • •

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta: Sehat dengan Terapkan "Diet Plastik"___36 Warsiti, M Kep, Sp Mat: Unggul dalam Kesehatan___38 STIK Muhammadiyah Pontianak: Pusat Rujukan Perawatan Luka__40

PROFIL DOSEN •

Susanti, M.Phil., Apt Dosen UM Purwokerto: Peneliti dan Penyintas Kanker___42

prestasi mahasiswa • •

ITB-AD Juarai Kontes Robot Nusantara___44 Mahasiswi Unimus Kembali Raih Emas Kejuaraan Dunia___44

Resensi •

Jejak-jejak Filsafat Muhamadiyah___45

warta dari ptm •

Warta dari PTM___46

warta dari ptm •

Perpres RI Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan___48

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

3


WARTA PTM

Topik Utama

UMY perguruan tinggi swasta pertama yang terapkan kampus sehat di Indonesia.Foto dok. starjogja.com

Kampus Sehat Cerminkan Kampus Islami

T

opik pada edisi ini Warta PTM meminta pendapat dan pandangan dari beberapa narasumber di antaranya Prof Lincolin Arsyad, MSc PhD selaku Ketua Majelis Diktilitbang PPM, dr Anung Sugihantono M Kes selaku Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Dr Ir Gunawan selaku Rektor UMY, Haryanto MSN PhD selaku ketua STIK Muh Pontianak, Dr dr Sukadiono MM selaku Rektor UM Surabaya, Warsiti M Kep Sp Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dan drg Bambang Roesmono selaku Ketua STIKES Muh Sidenreng Rappang. Para narasumber ini diwawancarai secara terpisah oleh reporter dari Warta PTM. Penyakit Tidak Menular berdampak pada Kelompok Usia Produktif 4

Warta PTM

Tepat pada November lalu, Majelis Diktilitbang PPM bersama Kemenkes Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dalam melakukan penandatanganan kerja sama. Didampingi UMY, MoU memuat Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama Program Kampus Sehat. Dari data yang kami peroleh, penyakit tidak menular saat ini meningkat secara signifikan dan berdampak pada meningkatnya jumlah kematian. Faktanya, jumlah kerugian ekonomi akibat kematian dini dan sakit saat ini mencapai 1/3 Gross Domestic Product (GDP) dan 70%-nya disebabkan oleh PTM. Hasil Tiskesdas 2018 menunjukan bahwa PTM dan faktor resikonya sebagian besar

Edisi November-Desember 2019

terjadi pada kelompok usia produktif, padahal sebagian besar PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya. Faktor resiko utama PTM adalah merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat. Permasalahan tersebut menjadi latar belakang dilakukannya perjanjian kerja sama mengenai kampus sehat. Ketika diwawancarai melalui email, Anung Sugihantono memaparkan adanya program Kampus Sehat bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran dan budaya kampus yang berdampak pada meningkatnya kesehatan dan kualitas masyarakat kampus pula. “Tidak hanya dosen dan mahasiswa namun termasuk pegawai, pekerja, orang-


Kampus Sehat Cerminkan Kampus Islami

orang yang ada di lingkungan kampus bahkan masyarakat sekitar sehingga masing-masing bisa mencapai potensi maksimal sesuai dengan peran yang disandangnya.” Mengapa Harus Kampus Sehat? Perguruan tinggi dipandang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat karena selain sebagai wadah pendidikan dan tempat berkumpulnya kelompok usia produktif, juga memiliki tata aturan yang harus diikuti oleh seluruh pihak yang ada di dalamnya. Melalui hal itu, Kemenkes mengembangkan program untuk kelompok usia produktif melalui terobosan “Program Kampus Sehat” di perguruan tinggi. Berbicara mengenai kampus sehat, Prof Lincolin Arsyad berpendapat, kampus sehat merupakan salah satu aspek dari kampus Islami. “Kampus Islami itu bukan hanya kampus yang penuh dengan kaligrafi Arab, namun kampus Islami adalah kampus yang sehat dan bersih. Karena kebersihan adalah bagian dari iman,” paparnya. Prof Lincolin melanjutkan, sebagai PTMA sudah seharusnya menerapkan kampus Islami yang sehat dan bersih. Baik secara fisik dengan kebersihan lingkungan, sanitasi yang bagus, adanya area hijau atau green campus. “Kampus sehat adalah tempat lahirnya calon-calon pemimpin. Sehingga pemimpin yang sehat harus berasal dari kampus yang menerapkan sehat dan bersih pula.” Menanggapi hal tersebut, drg Bambang Roesmono selaku ketua STIKES Muh Sidrap sependapat. Ia mengatakan pola kampus sehat sangat berpengaruh pada suasana belajar mengajar di kampus. “Dengan adanya kampus sehat, mahasiswa dapat belajar dengan baik dan berdampak pula pada masa studi. Sehingga lulusan dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dan

berdampak pada meningkatnya mutu lulusan kampus pula nantinya,” paparnya. Realisasi Kampus Sehat di PTMA Lantas bagaimana realisasi kampus sehat di PTMA? Beberapa PTMA sudah mulai menerapkan program Kampus Sehat, beberapa lagi bahkan sudah berjalan dengan sangat baik. Bagi UMY, program-program yang berkaitan dengan Kampus Sehat sudah mulai dijalankan sejak tahun 2010. Pada saat itu UMY mulai menerapkan kebijakan pengurangan merokok di kalangan dosen dan mahasiswa. Kini, UMY sudah berani mendeklarasikan diri sebagai Kampus Bebas Rokok. Selain itu, UMY juga giat melaksanakan program Green Campus sehingga terus mendapatkan penghargaan di berbagai kategori. Tahun 2015, UMY mulai merevitalisasi kantin agar menjadi lebih sehat, bersih, dan terjamin kehalalannya. UMY juga memiliki pusat studi disabilitas dan mulai peduli dengan respon becana serta kegawatan medis. “Nah, puncaknya itu saya ingin program-program yang terpecah itu jadi satu. Kebetulan mendapat respon dari dirjen P2P. Maka 3 November kemarin kita launching kampus UMY menjadi kampus senyaman teman. Senyaman teman itu sehat, nyaman, tertib, dan aman,” papar Gunawan Budianto selaku Rektor UMY. Program senyaman teman ini merupakan gabungan dari 1.) Kampus sehat bersih tanpa asap rokok; 2.) Punya kepedulian terhadap disabilitas; 3.) Mempunyai tanggap respon bencana dan kegawatan medis; 4.) Peduli dengan konsep halalan toyyiban. Hal yang serupa pun juga telah

dilakukan oleh UM Surabaya dengan membentuk lembaga MTCC UM Surabaya untuk pengendalian rokok dan zat sejenisnya. Selain itu aturan kawasan tanpa asap rokok di lingkungan kampus sudah diterapkan. Hal ini dilakukan melalui aturan untuk perekrutan dosen dan tenaga pendidikan tidak perokok, kantin kampus tidak boleh menjual rokok, serta aturan tidak menerima sponshorship dari pihak-pihak rokok dan sejenisnya. Mahasiswa baru juga harus melalui tes narkoba terlebih dahulu. “Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menjadi kampus sehat, khususnya dalam hal kesehatan kantin. Millennial Canteen UM Surabaya yang merupakan unit bisnis kampus berupaya terus untuk menjaga hygiene & sanitary dari pelayanan kampus, salah satunya dengan menerapkan SOP agar sesuai dengan prinsip dasar kantin sehat,” jelas dr Sukadiono, Rektor UM Surabaya. Lebih lanjut, dr Sukadiono menegaskan, para penjual dicek secara berkala dan random. Pengecekan ini terintegrasi dengan prodi analis kesehatan untuk menguji kadar bakteri dan zat-zat lain yang membahayakan kesehatan, sehingga kesehatan dan sanitasi dari kantin di UM Surabaya benar-benar terjaga. Sementara itu, Bambang Roesmono mengakui meskipun dalam penerapannya belum maksimal, namun STIKES Muh Sidrap telah mengadakan kegiatan dalam rangka mendukung kampus sehat. Seperti melakukan Kuliah Umum Kampus Sehat Bebas Polusi Rokok serta turut serta dalam Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2019 Kabupaten Sidrap. “Mahasiswa kami melakukan pawai dengan menggunakan busana daur ulang demi kesehatan lingkungan masyarakat". []APR, GTA

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

5


WARTA PTM

Topik Utama

Cegah DBD, Mahasiswa UM Surabaya Tebar Pohon Lavender. Foto dok. Koran Sindo/Ali Masduki

Terapkan Kampus Sehat dengan Dahulukan Kebersihan

D

ipilihnya perguruan tinggi sebagai target dalam program kampus sehat oleh Kemenkes tidak tanpa alasan. Menurut Dirjen P2P, dr Anung Sugihantono, MKes, perguruan tinggi dipandang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Hal ini terlihat dengan besarnya jumlah populasi yang ada. Perguruan tinggi di Indonesia saat ini sekitar 4.500, dengan jumlah mahasiswa 7,5 juta dan 400.000 dosen. Potensi yang besar ini jika dikelola baik dapat menciptakan agen perubahan yang dapat berkontribusi bagi kesehatan masyarakat sekitar. Namun pada praktiknya tentu tidak akan semudah itu. Berbicara tentang kesehatan tidak akan jauh dari topik kebiasaan dan gaya hidup personal. Akan ada berbagai macam tan6

Warta PTM

tangan dan faktor tidak terduga yang mewarnai penerapannya. Pada artikel ini, warta PTM akan mengulik tentang hambatan yang dialami PTMA dalam menerapkan program Kampus Sehat serta mencari solusi bagaimana mengoptimalkan program tersebut. Hambatan dan Tantangan Ketika ditanyai mengenai hambatan dan tantangan dalam menerapkan program Kampus Sehat, semua narasumber sepakat dengan jawaban kesadaran yang masih rendah. Kesadaran personal merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan program ini. Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, Rektor UMY menyadari bahwa pada dasarnya orang tidak

Edisi November-Desember 2019

mau berubah dari zona nyaman. Begitu menemukan kenyamanan, orang cenderung untuk stagnan dan tidak mau lepas. “Memang akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merubah kesadaran itu. Bukankah memang nyaman ketika makan permen kemudian bungkusnya langsung dibuang sembarangan karena tidak ada yang melarang. Mereka butuh waktu untuk berubah kemudian menjadi mengontongi dulu bungkusnya sampai bertemu dengan tempat sampah,� terang Gunawan. Ketua STIK Muh Pontianak, Haryanto, MSN, PhD, lalu menambahkan tantangan lain yang tak kalah vital yaitu komitmen dan konsistensi. Menurutnya meskipun sudah disediakan tempat sampah


Terapkan Kampus Sehat dengan Dahulukan Kebersihan

dan terdapat tulisan himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya, orang cederung mengabaikan jika belum memiliki komitmen dan konsistensi. Oleh karenanya kesadaran saja tidak cukup. Butuh komitmen dan konsistensi agar kebiasaan itu menjadi bagian dari gaya hidup. Faktor Pendorong Ada beberapa faktor yang dapat mendorong penerapan Program Kampus Sehat di PTMA yaitu faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal seluruh narasumber setuju bahwa dengan adanya kebijakan kampus dan infrastruktur yang mendukung dapat mendorong program ini berjalan lebih optimal. Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono, MM, menambahkan kampus juga harus mengikuti isu-isu terbaru yang sejalan dengan SDGs, kebijakan pemerintah, dan regulasi-regulasi lainnya untuk mewujudkan kampus sehat. “Selain itu Universal health coverage bagi seluruh sivitas akademika UM Surabaya menjadi perhatian khusus saya untuk mewujudkan kampus sehat. Karena, jika sivitas akademika UM Surabaya sudah terjamin baik secara jasmani maupun rohaninya sehat, maka saya meyakini bahwa UM Surabaya akan mewujudkan kampus sehat secara komprehensif,” jelas Sukadiono. Sementara itu untuk faktor eksternal, Haryanto berpendapat dengan menjalin kerja sama dan kemitraan dapat menunjang program kampus sehat. Sebagai contohnya dengan dinas kesehatan, Puskesmas terdekat, Balai POM, BNN, dan instansi-instansi lain. “Karena mitra dapat berperan sebagai kontrol dan evaluator,” tutur Haryanto. Langkah-langkah Menerapkan Kampus Sehat Adanya kedua faktor tersebut tentu tidak berdampak apapun jika

Memang akan membutuhkan waktu bertahuntahun untuk merubah kesadaran itu. Bukankah memang nyaman ketika makan permen kemudian bungkusnya langsung dibuang sembarangan karena tidak ada yang melarang. Mereka butuh waktu untuk berubah kemudian menjadi mengontongi dulu bungkusnya sampai bertemu dengan tempat sampah. -- Dr Ir Gunawan

tidak diterapkan dengan langkah nyata. Sama halnya dengan UNISA yang menerapkan program “diet plastik” sebagai salah satu langkah menerapkan kampus sehat. Warsiti menjelaskan, program ini telah diterapkan oleh UNISA sejak April 2019 lalu. “Langkah awal kami menerapkan kampus bebas rokok. Sedangkan program diet plastik ini menjadi langkah berikutnya,” papar Warsiti. Alhasil, program ini dapat mengurangi pengangkutan sampah setiap bulannya yakni dari 3 kali pengangkutan menjadi 2 kali pengangkutan. Berbeda dengan UNISA, setelah menerapkan “Kampus Senyaman Teman” langkah berikut yang diterapkan UMY adalah merubah kesadaran sivitas akademika dalam menerapkan kampus sehat. Menariknya, Gunawan menganalogikan bahwa teguran mengenai gaya hidup sehat nantinya bukan dilakukan oleh dosen, namun oleh mahasiswa atau temannya itu sendiri. “Ini yang kami sebut “Pendidikan Sebaya”, jadi bukan menerapkan aturan yang sangat kaku, namun kita mencoba membentuk generasi yang mengimbangi.” Prinsipnya, Gunawan menggunakan cara yang lebih soft tanpa menerapkan aturan kaku namun tetap dapat merubah sikap dengan mengubah cara hidup. Menyimpulkan hal di atas, Prof

Lincolin Arsyad memaparkan, dalam menerapkan kampus sehat hal pertama yang harus dilakukan adalah menjadi kampus yang bersih. “Kampus sehat dapat dimulai dengan menjaga kebersihan terlebih dahulu, seperti menjaga lingkungannya, toiletnya, tempat wudhu dan mushola dengan bersih.” Ia mengibaratkan orang yang mencerminkan pribadi yang bersih atau tidak dapat diukur dari kebersihan toilet di rumahnya. Percuma jika orang tersebut cantik, ganteng, atau cerdas jika tidak dapat menjaga kebersihan. “Kebersihan ini yang utama, dan perlu adanya pimpinan dan dosen PTMA yang menjadi contoh atau uswatun hasanah untuk penerapan kampus sehat.” Setelah diterapkan kampus yang bersih, langkah selanjutnya dapat menambah fasilitas penujang seperti taman hijau, adanya jogging track dan lainnya. Untuk ke depannya, guna menindaklanjuti adanya perjanjian yang telah dilakukan dengan Kemenkes. Majelis Diktilitbang PPM berencana akan mengeluarkan pedoman mengenai kampus sehat yang sesuai dengan kampus Islami. “Selanjutnya kita juga akan mengadakan workshop bersama pimpinan PTMA untuk membahas seperti apa kriteria kampus sehat itu,” tutupnya. []GTA,APR

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

7


WARTA PTM

Wawancara

Kementerian Kesehatan menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu partner dalam pengembangan Program Kampus Sehat yang mana dengan berkerja sama dengan Muhammadiyah, Kementerian Kesehatan bisa langsung menyasar semua sekolah yang ada di bawah naungan Muhammadiyah dengan menjadikan UMY sebagai percontohan bagi PTMA di seluruh Indonesia. dr Anung Sugihantono M Kes

dr Anung Sugihantono M Kes. Foto dok. .jawapos.com

Wawancara Eksklusif bersama dr Anung Sugihantono M Kes Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Kampus Sehat Wujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Sehat

S

ebagaimana kita ketahui bersama, saat ini Indonesia menghadapi kondisi transisi epidemiologi yang mengakibatkan Indonesia mengalami beban ganda penyakit. Terjadi pergeseran pola penyakit, di mana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi dan masih menjadi momok yang menakutkan seperti HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria, DBD, dll. Begitu, papar Anung Sugihantono ketika ditanyakan mengenai latar belakang adanya penerapan program kampus sehat yang digalakkan Kementerian Kesehatan RI saat ini. Dirjen P2P ini melanjutkan efek dari kondisi tersebut berdampak pada

8

Warta PTM

meningkatnya beban biaya kesehatan yang disebabkan pula oleh jumlah kematian dini dan sakit. “Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa PTM dan faktor resikonya sebagian besar terjadi pada kelompok usia produktif, padahal sebagian besar PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya. Faktor resiko utama PTM adalah merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat,� jelas pria kelahiran Temanggung ini. Kelompok usia produktif menjadi alasan yang kuat diterapkannya “Program Kampus Sehat�. Bersama Reporter Warta PTMA, Anung Sugihantono berbagi informasi lebih dalam mengenai pentingnya perguruan tinggi dalam menerapkan kampus sehat dan bersih. Kementerian Kesehatan melakukan

Edisi November-Desember 2019

terobosan untuk optimalisasi pencegahan dan pengendalian penyakit pada kelompok usia produktif di lingkungan perguruan tinggi. Mengapa memilih kelompok usia produktif menjadi target utama? Tahun 2025-2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi (demographic dividen) karena jumlah kelompok usia produktif meningkat tajam dibandingkan kelompok usia lainnya. Bonus demografi akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengantarkan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas. Bonus demografi akan kita peroleh jika tersedia SDM yang berkualitas dan berdaya saing yaitu SDM yang sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Upaya menciptakan SDM yang sehat dilakukan melalui


Kampus Sehat Wujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Sehat

upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif. Perguruan tinggi dipandang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat karena selain sebagai wadah pendidikan dan tempat berkumpulnya kelompok usia produktif, juga memiliki tata aturan yang harus diikuti oleh seluruh orang yang ada di dalamnya. Melihat potensi yang dimiliki perguruan tinggi ini, kami mengembangkan strategi untuk mengoptimalkan pencegahan dan pengendalian penyakit pada kelompok usia produktif melalui terobosan yang inovatif berupa kegiatan yang terstruktur, massive, dan sistematis melalui “Program Kampus Sehat” di perguruan tinggi. Apakah perguruan tinggi dapat berpotensi baik dalam berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan pada masyarakat? Tentu, perguruan tinggi berperan sebagai salah satu pusat pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan serta pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi juga menjadi tempat pembentukan karakter generasi muda Indonesia. Ini menjadi sasaran yang tepat bagi kemenkes untuk saling berkolaborasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat kampus. Mengacu pada data, potensi perguruan tinggi semakin besar dengan melihat jumlah populasi yang ada, dimana saat ini terdapat kurang lebih 4.500 perguruan tinggi di Indonesia, dengan 7,5 juta mahasiswa dan sekitar 400.000 dosen. Seandainya hal ini bisa dikelola dengan baik maka dapat menciptakan agent of change yang akan berkontribusi pada kesehatan, baik kesehatan orang sekitar dan masyarakat pada umumnya. Pada awal November kemarin, Kemenkes baru saja menandatangani MoU bersama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengenai penerapan “Kampus Sehat”. Apa tujuan

program ini dilaksanakan? Tujuan dari Program Kampus Sehat ini untuk menciptakan lingkungan pembelajaran dan budaya kampus yang dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat kampus. Dalam hal ini tidak hanya dosen dan mahasiswa namun termasuk pegawai, pekerja, orang-orang yang ada di lingkungan kampus bahkan masyarakat sekitar sehingga masing-masing bisa mencapai potensi maksimal sesuai dengan peran yang disandangnya.

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, penyakit menular, kesehatan jiwa, promosi kesehatan penerapan gizi seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan penerapan kawasan zero tolerance. Untuk penilaian program, kita telah menyusun instrumen penilaian “Program Kampus Sehat” dengan teknis penilaian menggunakan scoring. Hasil dari scoring akan menentukan kriteria suatu kampus apakah termasuk ke dalam Kampus Sehat tingkat dasar, madya, atau utama.

Kemenkes melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi salah satunya yaitu UMY. Mengapa memilih UMY dan bekerja sama dengan Muhammadiyah? Muhammadiyah merupakan Organisasai Islam terbesar di Indonesia dan memiliki banyak universitas, perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi, dll yang tersebar di seluruh Indonesia. Organisasi ini sangat open minded, antusias dalam bekerja sama dan fokus pada pengabdian untuk Indonesia. Melihat hal ini maka Kementerian Kesehatan menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu partner dalam pengembangan Program Kampus Sehat yang mana dengan berkerja sama dengan Muhammadiyah, Kementerian Kesehatan bisa langsung menyasar semua sekolah yang ada di bawah naungan Muhammadiyah dengan menjadikan UMY sebagai percontohan bagi PTMA di seluruh Indonesia. Semoga hal in bisa memberikan daya ungkit yang besar dalam perwujudan masyarakat sehat karena menyasar banyak lokus dengan jumlah populasi yang besar.

Hambatan atau masalah apa saja yang dihadapi untuk melaksanakan program Kampus Sehat? Program Kampus Sehat ini menggandeng lintas sektor yaitu sektor pendidikan, tentunya tidak semudah meluncurkan program yang akan dilaksanakan oleh jajaran Kementerian Kesehatan itu sendiri. Tetapi Alhamdulilah program ini disambut baik oleh universitas yang dituju. Kendala yang dialami selama ini terkait dengan susahnya menyesuaikan jadwal kedua belah pihak dalam melakukan pertemuan untuk advokasi, komitmen kerja sama, dan orientasi. Semoga kendalakendala yang dihadapi bisa diminimalisir dan program bisa terlaksana dengan baik.

Bagaimana penilaian program ini dilakukan? Program Kampus Sehat ini terdiri dari tiga pilar yaitu kebijakan institusi, perubahan perilaku, dan pelayanan kesehatan. Meliputi delapan kegiatan pokok yaitu perwujudan lingkungan sehat, aman dan lestari, pelaksanaan

Bagaimana harapan Bapak dalam terwujudnya program ini? Kami sedang berupaya dan berharap adanya koordinasi yang baik dengan Kemendikbud selaku Kementerian Teknis yang membidangi perguruan tinggi, untuk dapat memasukkan program ini sebagai nilai tambah dalam akreditasi BAN PT. Dengan begitu program Kampus Sehat dapat menjadi “gengsi” yang akan diperjuangkan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia. Jika keadaan ini tercapai, maka diharapkan Indonesia akan memiliki generasi muda, ilmuwan-ilmuwan muda sebagai SDM yang unggul yang siap untuk melaksanakan pembangunan menuju Indonesia maju. []APR

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

9


WARTA PTM

Kinerja

Prof Lincolin Arsyad saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rakornas Bidang Akademik dan AIK PTMA di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat (18/10).

Prof Lincolin Arsyad:

9 Tantangan PTMA

Akreditasi baik institusi maupun prodi menjadi indikator terbaik di Indonesia karena berkaitan dengan kualitas perguruan tinggi. Sehingga kita perlu mempersiapkan akreditasi dengan sebaik-baiknya,” papar Prof Lincolin Arsyad saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Akademik dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) PTMA di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat (18/10). Prof Lincolin melanjutkan, ada 9 isu pokok yang menjadi tantangan PTMA ke depannya, “Ini menjadi tantangan yang sangat krusial dan harus kita hadapi bersama di masa yang akan datang,” paparnya. Pertama, adalah sistem akreditasi baik pada Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 maupun Akreditasi Instrumen Perguruan Tinggi (AIPT) 3.0. Ia menegaskan, akreditasi merupakan tanggung jawab seluruh sivitas akademika termasuk pimpinan tertinggi universitas. Sehingga seorang rektor harus selalu berdekatan dengan 10 Warta PTM

tiga kantor yaitu kantor admisi yang berhubungan dengan jumlah mahasiswa, kantor lembaga penjaminan mutu, dan KUI. Kedua, cepatnya perubahan regulasi perguruan tinggi dan pemerintahan terutama bagian otonomi. “Untuk itu kita perlu mempersiapkan diri dan meningkatkan fleksibilitas pada PTMA.” Ke t i g a , p e n g e m b a n g a n branding PTMA pada wilayahnya karena branding dan rebranding dapat mencirikhaskan PTMA. “Branding kita tidak hanya berfokus pada AIK tapi branding dengan pemahaman yang kuat mengenai AIK dengan memiliki ciri khas yang lain pula,” tegasnya. Keempat, adalah kualitas SDM baik dosen maupun tenaga pengajar di PTMA. “Khususnya dosen jenjang pendidikan yang bergelar dokter saat ini jumlahnya kurang lebih 11%, dan ini harus ditingkatkan lagi.” Kelima, perbaikan sistem kelembagaan di struktur organisasi dan tata kelola. “Misalnya dengan jumlah warek dan pembagian kerja yang jelas serta

Edisi November-Desember 2019

perlunya pencetakan kader yang harus dikembangkan.” PTMA menjadi driving force Muhammadiyah, oleh sebab itu pimpinan harus mempunyai jiwa entrepreneur. “Pemimpin itu harus memiliki jiwa dan semangat entrepreneurship yang bukan hanya memiliki jiwa bisnis tetapi juga harus visioner, progresif, inovatif, pandai melihat peluang, dan memiliki semangat fastabiqul khairat.” Keenam, penerapan IT Base dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang harus disiapkan dengan serius. Ketujuh, persaingan yang harus dipandang dengan positif. Ia berpesan sudah seharusnya PTMA melihat maju ke depan tanpa menilai dan memikirkan apa yang ada di belakang. Kedelapan, peningkatan peran PTMA sebagai media dakwah yang dapat direalisasikan melalui Asrama PTMA. “Ini harus didukung oleh rektor dengan memilih pengelola asrama yang berkualitas pula, minimal harus memahami satu bahasa asing,” tutupnya. Dibukanya Rakornas Bidang Akademik dan AIK PTMA ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Prof Lincolin Arsyad selaku Ketua Majelis Diktilitbang PPM. Di akhir acara, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bersama Pengembangan Pimpinan


Pusat Muhammadiyah me-launching dua buku filsafat dengan judul buku Jejak-jejak Filsafat Pendidikan Islam “Menggagas Paradigma Pendidikan Muhammadiyah” dan Jejak-jejak Filsa-

fat Pendidikan Muhammadiyah “Membangun Basis Etis Filosofis bagi Pendidikan”. Turut hadir, Prof Haedar Nasir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah,

pimpinan Majelis Diktilitbang PPM, Majelis Dikti PP ‘Aisyiyah dan Pimpinan PTA, serta Narasumber dan peserta rakornas yang keseluruhannya mencapai kurang lebih 300 peserta. []APR

M

ajelis Diktilitbang PPM mengadakan Sosialisasi Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 & Klinik Pendampingan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta, Selasa (05/11). Dibuka langsung oleh Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Lincolin Arsyad, kegiatan ini diikuti 100 peserta dari PTMA seluruh Indonesia. Diadakan selama tiga hari, pendampingan ini bertujuan untuk mewujudkan PTMA yang unggul dengan menerapkan budaya mutu secara continuous improvement. Dalam sambutannya Prof Lincolin Arsyad memaparkan bahwa penerapan SPMI membutuhkan semangat yang tinggi. “Masalah teknis itu bisa dipelajari, namun spirit dan semangat untuk maju itu harus ditingkatkan untuk memajukan budaya akademik kita pula nantinya.” Prof Lincolin Arsyad mengibaratkan, SPMI berjalan secara bersamaan dengan peningkatan akreditasi. Akreditasi bukan hanya tanggung jawab dari perseorangan atau jabatan tertentu saja. “Tanggung jawab akreditasi melibatkan seluruh sivitas akademika, dan semangatnya harus dijaga.” Ia melanjutkan, tiga kantor yang harus dipantau oleh rektor PTMA, yaitu kantor admisi yang berhubungan dengan naik dan turun jumlah pendaftar. Kedua, kantor penjaminan mutu, memantau mutu dan kualitas PTMA, dan ketiga yaitu

Kegiatan ini adalah bentuk dari respon kita terhadap tuntutan situasi. Di mana sistem PJJ tidak mungkin kita hindarkan. Ini menjadi suatu keniscayaan bagi kita semua untuk memulai,” ujar Prof Edy Suandi Hamid, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM, ketika membuka workshop penyusunan panduan penyelenggaraan dan review modul pembelajaran untuk

Pembukaan Sosialisasi Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 & Klinik Pendampingan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta, Selasa (05/11).

Sosialisasi SPMI Terapkan Budaya Mutu Berkelanjutan Kantor Urusan Internasional (KUI) terkait kerja sama dan kegiatan yang berhubungan dengan internasional. Di lokasi yang sama, Prof Edy Suandi Hamid memaparkan penerapan SPMI membutuhkan adanya pemimpin yang peduli yaitu pemimpin yang berkomitmen dan mempunyai integritas. “Leader itu harus berikan contoh, punya akademik dan pendidikan yang bagus, harus memberikan uswatun hasanah,” tegasnya. Ia juga melanjutkan, penguatan SPMI merupakan kesadar-

an pada publik. “PTMA tidak sekedar banyak mahasiswa yang mendaftar atau lulus. Namun PTMA juga harus mencerahkan dan dibutuhkan oleh publik,” lanjutnya. Di akhir, Prof Lincolin Arsyad berpesan penerapan SPMI harus dibangun dengan kesadaran bersama untuk meningkatkan budaya akademik melalui penerapan SPMI dengan sebaik-baiknya. “Jika SPMI dapat berjalan dengan baik, insyaAllah SPME juga menjadi mudah,” tutupnya. []APR

PJJ Respon Situasi di Era Revolusi Industri 4.0 pengembangan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), Kamis-Jumat (24-25/10). Bertempat di Sahid Raya Hotel & Convention, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan 70 PTMA dari seluruh Indonesia.

Tujuan dari kegiatan ini ialah mendapatkan persepsi yang sama tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), menyusun draf panduan penyelenggaraan PJJ, serta menelaah dan

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 11


WARTA PTM

Kinerja

Hari terakhir workshop PJJ PTM di Sahid Raya Hotel & Convention, Jumat (25/10).

menyelesaikan penyusunan modul atau suplemen belajar PJJ PTM. “Sehingga begitu keluar dari sini kita mempunyai pandangan yang sama,” tambah Prof Edy. Pada tahapan ini Majelis Diktilitbang PPM menggandeng SEAMEO Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) sebagai mitra dalam pengembangan PJJ di PTM. SEAMOLEC adalah sebuah institusi penyelenggara pengembangan kapasitas dalam sistem PJJ. Dalam menjalankan tugas fungsinya, SEAMOLEC bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mengembangkan model PJJ yang efektif dan efisien untuk diimplementasikan di negara-negara anggota SEAMEO. []GTA

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama Program Kampus Sehat Mejelis Diktilitbang PPM didampingi UMY bekerja sama dengan Kemenkes Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sabtu (2/11).

S

abtu (2/11), Majelis Diktilitbang PPM bersama UMY bekerja sama dengan Kemenkes Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dalam melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama Program Kampus Sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit serta meningkatkan derajat kesehatan di seluruh sivitas akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah 12 Warta PTM

Kerja Sama dengan Kemenkes, PTMA Siap Realisasikan Kampus Sehat (PTMA). Dimulai pada pukul 06.00 WIB, acara dibuka dengan senam pagi dan bersepeda keliling kampus bersama Rektor UMY, Dirjen P2P Kemenkes, Ketua Majelis Diktilitbang PPM, Kepala Dinas Kesehatan DIY beserta ja-

Edisi November-Desember 2019

jaran, dan sivitas akademika UMY. Dalam sambutannya, Prof Lincolin Arsyad selaku Ketua Majelis Diktilitbang PPM menyambut baik kerja sama. “InsyaAllah 166 PTMA akan mengikuti program kampus sehat ini. Tidak harus menunggu menjadi besar


untuk jadi kampus yang sehat. Justru kesehatan itu harus dimulai sejak kecil karena kesehatan itu adalah perilaku yang harus dibiasakan,” paparnya. Di lokasi yang sama, Dr Ir Gunawan Budiyanto MP selaku Rektor UMY sependapat, “Kementrian kesehatan datang di tempat yang tepat, InsyaAllah UMY menjadi pintu bagi 165 PTMA lainnya. Agar program kampus sehat ini bisa diinisiasi di PTMA lainnya.” dr Anung Sugihantono M Kes selaku Dirjen P2P Kemenkes RI memaparkan, guna mewujudkan kampus sehat diperlukan tiga pilar yang harus dilaksanakan. “Yaitu pilar Kebijakan Institusi, Perubahan Perilaku Mahasis-

wa, dan Pelayanan Kesehatan.” Pilar pertama pada ranah kebijakan untuk merubah perilaku yang lebih sehat. Pilar kedua yaitu mengupayakan lingkungan lebih sehat dengan menjadikan mahasiswa sebagai bagian dari Jaminan Kesehatan Nasional, lingkungan fisik yang sehat, psikososial, dan lingkungan pembelajaran yang sehat pula. “Pilar ketiga adalah pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan, screening, ciptakan lingkungan sehat,” lanjutnya. Di akhir, Anung berpesan agar mempertemukan 166 PTMA lainnya dengan Dinas Kesehatan di daerah setempat. “Agar program ini dapat kita kelola bersama mendukung kampus

sehat untuk melahirkan pemimpin negara di masa yang akan datang,” tutupnya. Setelah melakukan penandatanganan MoU dan MoA, acara dilanjutkan dengan Launching Kampus Sehat, Kampus Senyaman Teman dengan Parameter Green Campus, Smoke Free Campus, Ramah Disabilitas, dan Halalan Thoyyiban oleh Dirjen, dan Rektor UMY. Selain senam dan jalan sehat, turut diadakan cek kesehatan, sarapan sehat bersama, serta pembagian alat kampanye green campus gratis berupa kotak makan, tumbler, dan tas belanja sebagai alternatif mengurangi pemakaian plastik. []APR

107 tahun telah berlalu dan Muhammadiyah tetap selalu berkiprah untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan. Usaha mencerdaskan tidak mengenal kata berhenti, ribuan sekolah, 20.000 taman kanakkanak Bustanul Athfal, 166 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), dan seluruh AUM adalah bagian gerakan mencerdaskan bangsa,” papar Prof Haedar Nashir dalam pidatonya pada Milad Muhammadiyah ke 107 di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (18/11). Mengangkat tema Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, perhelatan ini turut dihadiri oleh Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Pembangunan, Kemanusiaan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, Gubernur DIY yaitu Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Umum PP 'Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Rektor UMY Ir Gunawan Budianto, dan tamu undangan. Dalam sambutannya, Prof Haedar Nashir juga mengajak untuk melihat sejarah mengenai perjuangan KH Ahmad Dahlan sebagai seorang pembaharu yang mampu menangkap tafsir Al-Manar dan mengkontekskannya dengan zaman. “Dari situlah lahir gerak-

Forum Dekan Fakultas Hukum dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia mengadakan jumpa pers di ruang sidang Fakultas Hukum UMY. sumber foto detik.com

107 Tahun Kiprah Muhammadiyah untuk Umat an pendidikan, pelayanan kesehatan, sosial, gerakan Al-Maun, dan banyak program yang dibawa melalui dakwah dan tajdid yang membawa pembaharuan dalam kehidupan masyarakat.” Sependapat, Sultan Hamengkubuwono X memaparkan sejarah dan peran Muhammadiyah untuk bangsa dan negara. Muhammadiyah selalu hadir mendinginkan suasana dengan memberikan solusi penuh hikmat kebijaksanaan melalui tafsir ajaran Islam

untuk bersatu merajut ukhuwah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dengan begitu diharapkan menjadi kekuatan moral Muhammadiyah dalam memberikan nilai tambah dan akselerasi tercapainya tema gerak lintas zaman dakwah, dan menuju peradaban utama,” lanjutnya. Di akhir Prof Haedar Nashir berharap selama perjalanan 107 tahun Muhammadiyah tetap bersinar menyinari zaman dan membawa kecerdasa-

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 13


WARTA PTM

Kinerja an pada umat. Milad Muhammadiyah ke-107 juga bertepatan dengan Milad 100 tahun TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal.

Dalam rangkaian acara turut diadakan Launching Muhammadiyah Online University (MOU), Launching Sistem

Iuran Anggota, serta Launching Motif Batik dan Lagu Muktamar Muhammadiyah ke-48. []APR

K

amis (7/11), Prof Lincolin Arsyad selaku Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah membuka rangkaian kegiatan Pelatihan Instruktur Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PI PTMA) angkatan V di Pusbang Muhammadiyah, Kaliurang. Bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7-10 November 2019. Tujuan kegiatan ini ialah memperkuat ideologi kader Muhammadiyah serta meningkatkan kompetensi kader sebagai instruktur dalam mengelola dan melaksanakan perkaderan di PTM masing-masing. Hal tersebut diungkapkan juga oleh Ketua MPK PP Muhammadiyah, Dr Ari Anshori, MAg. Menurutnya pengkaderan bertujuan untuk membetuk kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam, berkemajuan, serta mempunyai identitas dan kompetensi untuk bersaing. Kader Muhammadiyah yang siap berperan dalam persyarikatan, kehidupan umat, dinamika bangsa, dan konteks global. “Yang ingin saya beri garis bawah, bahwa kader Muhammadiyah itu berjiwa Islam. Ini tidak mudah berjiwa Islam. Tentu dia harus beriman, berakhlakul karimah, itu semua merupakan trilogi untuk membentuk insan yang bertaqwa,” tambah Dr Ari Anshori. Prof Lincolin dalam amanatnya menyampaikan salah satu latar belakang terselenggaranya kegiatan PI PTMA ialah adanya keresahan akan

Prof Lincolin memberikan amanat di pembukaan PI PTMA, Kamis (7/11).

PI PTMA Wujudkan Kader Muhammadiyah Mumpuni perkembangan kader Muhammadiyah. Prof Lincolin lalu mengajak untuk bangkit bersama dalam menghadapi fenomena ini. Salah satunya ialah dengan memberdayagunakan asrama PTMA. Saat ini sekitar 40 PTMA telah memiliki asrama. Menurutnya, asrama tidak seharusnya hanya menjadi tempat tidur bagi para mahasiswa. Asrama merupakan tempat yang ideal untuk pengkaderan dan juga melatih kepemimpinan. Untuk itu dibentuklah asosiasi pengurus resmi yang disebut dengan ASLAMA (Asosiasi Pengurus Asrama). “Bahkan saya minta untuk

Lulusan Harus Ciptakan Kesempatan Kerja Kesempatan Kerja Praktik kewirausahaan hendaknya sudah dididik sejak dini, termasuk di perguruan tinggi. Salah satu karakteristik wirausaha (entrepreneur) adalah inovasi dan berani 14 Warta PTM

menanggung resiko. “Para mahasiswa UM Parepare, yang suku Bugis dan lain-lain, yang memiliki karakteristik saudagar, seharusnya lebih mudah menjadi entrepreneur,” demikian dikemuka-

Edisi November-Desember 2019

langsung di bawah wakil rektor. Agar bisa dikembangkan sungguh-sungguh,” tambahnya. Di akhir, Prof Lincolin berharap melalui pelatihan ini bisa terlahir instruktur yang dapat mengelola perkaderan di persyarikatan masing-masing kampus. Instruktur yang menghasilkan kader-kader yang mumpuni. Kader yang memiliki ideologi Muhammadiyah kuat sekaligus memiliki kompetensi keilmuan, kader yang dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. []GTA

kan Prof Edy Suandi Hamid dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen FE UM Parepare, Sabtu (9/11) di kampus FE UM Pare. “Sekarang ini pengangguran lulusan perguruan tinggi lebih dari 700 ribu orang. Karena itu jangan sampai saudara menganggur, hanya mencari kerja, tetapi harus menciptakan kesempatan kerja,” ucap Prof Edy. Sementara


Rektor UM Parepare Prof M Siri Danga dalam sambutannya meminta para mahasiswa untuk selalu mengasah ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam era Revolusi Industri 4.0 ini. “Teknologi informasi berkembang pesat dan masuk dalam semua lini kehidupan. Karena itu para mahasiswa harus mengikuti dan menguasai teknologi tersebut untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang pekerjaan,” ungkap Rektor UM Parepare. Di akhir, Prof Edy mengharapkan mata kuliah kewirausahaan dapat menjadi mata kuliah wajib. "Agar mahasiswa dapat menemukan inovasi bisnis di masyarakat," tutupnya. []RED Kuliah Umum oleh Prof Edy Suandi Hamid, di FE UM Parepare, Sabtu (9/11)

Prof Haedar Nashir dan Prof Lincolin Arsyad dalam peresmian MoU, Senin (18/11).

Launching Muhammadiyah Online University

M

uhammadiyah Online University (MOU) resmi diluncurkan pada perhelatan Milad Muhammadiyah ke-107 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (18/11). Peluncuran ini dalam rangka menyambut Revolusi Industri 4.0 dan era baru dalam pembelajaran di pendidikan tinggi. Muhammadiyah menyiapkan PTMA untuk secara

cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tata kehidupan masyarakat. ”MOU ini merupakan satu kesatuan dengan seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yang intinya juga memasuki era baru untuk mengembangkan kuliah tanpa kampus,” ujar Haedar Nashir dalam peluncuran resmi MOU. Menurut press release dari PP

Muhammadiyah, MOU menawarkan fleksibilitas dalam pembelajaran. Akses yang tidak terbatas, tidak mengenal perbedaan geografis dan waktu, serta pembiayaan yang lebih hemat. Tiga program studi yang akan menjadi cikal bakal MOU adalah Teknik Informatika, Kesehatan Masyarakat, dan Manajemen. Puluhan program studi lain dari berbagai strata sedang disiapkan untuk melengkapi Muhammadiyah Online University agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. MOU merupakan ijtihad Muhammadiyah untuk menawarkan pendidik-

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 15


an tinggi yang semakin dekat dengan masyarakat serta upaya antisipatif untuk masa depan. MOU secara fungsio-

nal akan beroperasi bersamaan dengan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2020 di Surakarta.

Situs resmi dapat diakses di www.mou. ac.id. []GTA

M

ajelis Diktilitbang PPM bekerja sama dengan UM Palangkaraya mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemahasiswaan, di UM Palangkaraya, Jumat (22/11). Dibuka dengan pemukulan gong oleh Prof Lincolin Arsyad, kegiatan ini disambut baik oleh Rektor UM Palangkaraya selaku tuan rumah “Selamat datang di UM Palangkaraya, semoga rakornas ini dapat membawa PTMA kita menjadi lebih maju ke depannya sesuai dengan lambang dari Muhammadiyah adalah memberikan sinar bagi semua orang,” paparnya. Mofit Saptono Subagio selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, mewakili Gubernur Kalteng menyambut baik dilaksanakannya rakornas. “Diharapkan dengan diadakannya rakornas ini dapat memberikan ide-ide dan masukan yang konstruktif agar dapat menghasilkan program kemahasiswaan sehingga tujuan pendidikan pada masing-masing universitas sukses dan dapat membantu pemerintahan ke depannya,” paparnya. Di lokasi yang sama Prof Lincolin Arsyad juga memaparkan hal yang serupa. Muhammadiyah akan terus berkontribusi dan membantu pemerintah. Ia melanjutkan bahwa sebenarnya Muhammadiyah telah membantu pemerintah sejak tahun 1912. Berdiri dengan tiga pilar yaitu pendidikan, kesehatan, dan pelayan masyarakat. Lalu pada abad kedua bertambah dua pokok yang terdiri dari pemberdayaan ekonomi dan mitigasi bencana. “ Tanpa diminta

Foto bersama Prof Lincolin Arsyad didampingi Rektor UM Palangkaraya dan tamu undangan.

Rakornas Bidang Kemahasiswaan di UM Palangkaraya Muhammadiyah akan terus membantu pemerintah, karena mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bagian dari ibadah,” paparnya. Mengangkat slogan Indonesia, “SDM Maju Indonesia Unggul” ia menjelaskan bahwa SDM maju memerlukan mahasiswa yang unggul, sehat, berpendidikan, dan berakhlakul kharimah. Sehingga PTMA harus menghasilkan mahasiswa yang memiliki pemahaman kuat mengenai ideologi Muhammadiyah. Diimbangi dengan kemampuan kompetensi mumpuni yang terdiri dari pengetahuan, seni, olahraga, dan ilmu

UM Banjarmasin Siapkan Akreditasi Institusi

P

TMA hendaknya jangan menunda hingga waktu menjelang habis untuk akreditasi atau re-

16 Warta PTM

akreditasi, baik untuk APS maupun APT. "Segera bentuk team dan lakukan simulasi, setelah siap langsung dikirim

Edisi November-Desember 2019

lainnya. Di akhir, Prof Lincolin Arsyad berharap seluruh mahasiswa PTMA yang berjumlah kurang lebih 565.000 mahasiswa dapat menjadi kader bangsa dan kader Muhammadiyah yang baik dan jauh dari aliran radikalisme, narkoba, serta dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik. “Harapannya, mewujudkan mahasiswa yang dapat merajut dan menjalin persatuan kesatuan Indonesia yang tidak rasis, toleran, dan sesuai dengan 10 kepribadian Muhammadiyah,” tutupnya. []APR

ke BAN atau LAM. UM Banjarmasin harus segera melakukan itu, karena di luar PTM yang benar-benar baru, hanya UM Banjarmasin yang belum melakukannya," tegas Prof Edy Suandi Hamid di hadapan pimpinan UMB Senin (25/11) di gedung pusat UMB. Dikemukakan, PTMA jangan


sampai mengorbankan mahasiswa karena grade akreditasi yang rendah, karena itu dapat membatasi alumni yang mencari kerja dan sebagainya. "Di ijazah tertera tingkat akreditasinya. Kalau masih C kan itu sangat rendah, apalagi C-nya tanpa melalui visitasi atau dikenal dengan C anugerah," ujar Prof Edy. Menanggapi hal itu Rektor UMB Prof Khairudin menyatakan akan segera melakukan simulasi dan menyelesaikan akreditasi secepatnya. "Tadinya kita melakukan berbagai pertimbangan, sehingga APT belum kami ajukan," tegas Rektor UM Banjarmasin. []RED

Pendampingan UM Banjarmasin yang baru berusia empat tahun menyiapkan diri untuk Akreditasi Institusi. Pendampingan dilakukan oleh TA Majelis Diktilitbang PPM Munawar Khalil (25-27/11) di Kampus UMB diikuti oleh tim dan pimpinan UMB.

M

uhammadiyah melakukan kunjungan ke Pemerintahan Turki dalam rangka menjalin kerja sama mengenai kemitraan pendidikan, Senin (25/11). Kunjungan dimulai dengan pertemuan dan penandatangan MoU antara Muhammadiyah dan Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanlığı mengenai beasiswa bagi kader Muhammadiyah yang ingin melanjutkan studinya ke Turki. Selain itu, turut dilakukan MoU antara PTM dengan perguruan tinggi yang ada di Turki, yaitu Ankara University, Eciyes University, Middle East Technical University (METU) University dan Bilkent University. Prof Rahmi Turan selaku Presiden T.C Yuksekogretim Kurulu Baskalangi atau Badan Kementerian khusus di bawah Presiden Erdogan menyambut baik dan mendukung adanya kerja sama. “Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki perguruan tinggi yang banyak. Dalam kesempatan ini kami berharap bisa mempercepat kemitraan pendidikan tinggi yang akan kita kembangkan,” paparnya dilansir dari Suara Muhammadiyah. Di lokasi yang sama, Prof Haedar Nasir memaparkan, hubungan antara Turki dan Indonesia perlu dikembangkan. “Turki dan Indonesia memiliki hubungan saudara yang sangat kuat

Prof Haedar Nashir didampingi Prof Lincolin Arsyad bersama Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM , 14 Rektor PTMA, Direktur Mualimat dan Mualimin, serta Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 dan 2 melakukan kunjugan ke Pemerintahan Turki, Senin (25/11).

Kemitraan Pendidikan bersama Pemerintahan Turki dan sudah terjalin lama sekitar 13 abad silam. Sehingga diperlukan pengembangan yang lebih praktis salah satunya melalui pendidikan.” Diwawancarai pada waktu yang berbeda, Muhammad Sayuti selaku sekretaris Majelis Diktilitbang PPM menyampaikan untuk ke depannya mitra yang melakukan kerja sama akan berkunjung ke Indonesia. “Semua

tamu akan kita undang ke Indonesia, dan respon mereka sangat senang untuk melakukan kunjungan balasan,” tutupnya. Turut hadir, Prof Lincolin Arsyad selaku Ketua Majelis Diktilitbang PPM, 14 Rektor PTMA, Direktur Mualimat dan Mualimin, serta Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 dan 2. []APR

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 17


WARTA PTM

Inaugurasi

Pelantikan Rektor UM Sukabumi periode 2019-2023, di kampus setempat, Senin (4/11).

Dr Sakti Alamsyah Dilantik Jadi Rektor UMMI

D

r Sakti Alamsyah MPd dilantik sebagai Rektor UM Sukabumi masa bakti 2019-2023, Senin (4/11). Pelantikan yang berlangsung di kampus UMMI tersebut dilakukan Waket Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid dan dihadiri Walikota Sukabumi Ahmad Fahmi, Ketua PWM Jabar Suhada, dan segenap sivitas akademika UMMI. Dalam sambutannya Prof Edy menegaskan agar rektor yang baru dilantik perlu bekerja keras dan melakukan per-

cepatan dalam semua bidang. Tantangan ke depan kian berat, dan era yang dihadapi juga berbeda, yakni era Revolusi Industri 4.0 yang sangat mengedepankan teknologi informasi dan inovasi. “Karena itu tepat kalau UMMI akan mendesain kurikulum berbasis Revolusi Industri 4.0 dan ke-Islaman,” ujar Edy. Diingatkan, satu hal yang perlu menjadi fokus UMMI adalah penguatan SDM. Ini mengingat jumlah doktor di UMMI baru 14 orang dan belum satu pun dosen yang memiliki jabatan

Dr Abid Djazuli: Ditunggu Karya Inovatif Alumni UM Palembang

B

ertempat di OPI Convention Center, sebanyak 1.241 mahasiswa, D-3, S-1, dan S-2 UM Palembang di wisuda, Kamis (31/10). Wisuda dilakukan oleh Rektor UMP Dr Abid Djazuli, dan dihadiri Waket Majelis Diktilitbang Prof Edy Suandi Hamid, Wagub Sumsel Ir Mawardi Yahya, Ke18 Warta PTM

tua L2Dikti wil 2 Prof Slamet Widodo, serta unsur dari PWM, BPH, dan Senat UMP. Dalam sambutannya Dr Abid mengharapkan agar para lulusan UMP tetap menjaga nama baik UMP yang beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai

Edisi November-Desember 2019

akademik lektor kepala, apalagi guru besar. Sementara Walikota Sukabumi Ahmad Fahmi mengatakan, reputasi UMMI sangat baik di mata Pemda. “Kita berharap kontribusi UMMI bagi pembangunan daerah dan masyarakat makin banyak,” kata Bupati. Sementara itu Rektor Sakti Alamsyah usai dilantik mengatakan tekadnya untuk menggapai akreditasi institusi unggul. “Kami menargetkan itu dapat terwujud tahun 2022. Oleh karena itu, sekarang kami memperbanyak APS yang A dulu. Sekarang sudah ada dua APS yang terakreditasi unggul,” pungkas Dr Sakti Alamsyah. []RED pembangunan fisik dilakukan, dan secara akademik juga terus meningkat dengan berbagai perolehan akreditasi prodi dengan nilai unggul. Ini akan menjadi modal menuju APT Unggul, yang diharapkan terwujud beberapa tahun ke depan. “Kepada saudara–saudara yang hari ini diwisuda, saya ingin mengingatkan bahwa bangsa Indonesia telah menunggu karya-karya inovatif saudara, sebagai alumni UM Palembang saudara harus mampu bersaing dalam


Wisuda UM Palembang di kampus setempat, Kamis (31/10).

tatanan global. Untuk itu Anda harus tetap belajar dan mengembangkan ilmu

pengetahuan yang telah di dapat selama menempuh pendidikan di kampus UM

Wisuda program sarjana XIII STIEM Muhammadiyah Tanjung Redeb, Minggu (17/11)

Wisuda XIII STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

M

inggu (17/11), STIEM Tanjung Redeb menyelenggarakan wisuda XIII di Hotel Makmur. Sebanyak 101 mahasiswa diwisuda pada Rapat Senat Terbuka tersebut. Para wisudawan berasal dari Prodi Manajemen, Akuntansi, dan Studi Pembangunan. Turut hadir dalam acara, Bupati

Berau, Muharram beserta Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD); Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2PT) Wilayah XI Kalimantan, Udiansyah; Wakil Sekretaris Majelis Diktilitibang PPM, Muhammad Syamsuddin; serta tamu undangan lainnya. Ketua STIEM, Syarifuddin, meng-

Palembang, ” ujar Abid Djazuli. Sementara itu Prof Edy Suandi Hamid, mengucapkan selamat dan sukses kepada lulusan alumni Universitas Muhammadiyah Palembang yang telah diwisuda hari ini. “Tantangan saudara yang diwisuda semakin berat, revolusi industri 4.0 menjadikan saudara harus meningkatkan kemampuan mengakses teknologi. Karena semua akses dunia pekerjaan melalui teknologi,” jelasnya. Wagub Sumsel Ir Mawardi juga memberikan motivasi kepada para alumni agar selalu kerja keras. “Saudara sudah sarjana. Harus berani menghentikan segala bantuan dari keluarga. Saudara sudah memiliki modal ilmu pengetahuan, dan harus berani hidup mandiri,” kata Wagub Sumsel ini. []RED himbau para wisudawan untuk tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kompetensi. Para wisudawan diharapkan dapat mengaplikasikan ilmunya yang didapat selama ini. Selain itu Syarifuddin juga mengungkapkan rencana perubahan dari bentuk STIEM menjadi universitas. Saat ini sudah dilakukan verifikasi di L2PT Wilayah XI Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Hanya tinggal menunggu rekomendasi untuk dilanjutkan ke menteri untuk perubahan status menjadi universitas,” tambah Syarifuddin. Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisudawan sebagai generasi milenial sudah seharusnya mampu memanfaatkan teknologi. Di era digitalisasi, utamanya dalam persaingan dunia usaha, cara konvensional akan kalah dengan teknologi. Hal ini dikarenakan teknologi dapat memangkas waktu, biaya operasional, dan sumber daya manusia. Oleh karena itu wisudawan harus siap bersaing bahkan dengan teknologi itu sendiri. “Mahasiswa ekonomi bukan pencari kerja, namun harus mampu membuka lapangan pekerjaan,” tambahnya. []GTA

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 19


WARTA PTM

Inaugurasi

U

M Surabaya menargetkan bisa mewujudkan akreditasi institusi unggul tahun 2020. Untuk itu, dilakukan akselerasi dengan melaksanakan Program Triple “I”, yakni akselerasi inovasi, internasionalisasi, dan integrasi. “Kita sounding-kan sebagai kampus sejuta inovasi. Artinya, inovasi dilakukan dalam segala bidang, seperti riset, SDM, proses belajar mengajar, dan sebagainya,” ungkap Rektor UM Surabaya dr Dr Sukadiono dalam sambutannya pada wisuda ke-45, Selasa (29/10). Sebanyak 783 mahasiswa diwisuda, yang terdiri dari 193 lulusan ahli madya, 579 sarjana, dan 19 magister. Sementara Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid mengatakan, Triple “I” perlu ditambah satu “I” lagi, yakni integritas. “Apapun hebat dan cepatnya akselerasi tiga I itu, akan sia-sia jika tanpa integritas,” kata Prof Edy, yang juga memberikan apresiasi pada pembangunan UM Surabaya yang beberapa

Dr Sukadiono memberikan sambutanpada wisuda UM Surabaya ke-45, Selasa (29/10).

UM Surabaya Targetkan APT Unggul 2020 tahun terakhir telah tumbuh dengan pesat. Prof Edy mengingatkan para wisudawan agar tidak cepat puas dengan kompetensi yang dimiliki. “Kompeten-

si saja tidak cukup untuk bisa sukses, melainkan juga perlu soft skills yang baik,” tutup Prof Edy Suandi Hamid. []RED

S

TKIP M Kalabahi menggelar yudisium perdananya pada hari Rabu, (30/10). Sebanyak 114 sarjana baru terdiri dari 96 mahasiswa Prodi PGSD dan 18 mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika mengikuti prosesi dengan khidmat. Yakin A Asikin, SPdI, MPd selaku BAAK STKIP Muhammadiyah Kalabahi, mewakili Ketua STKIP M Kalabahi menyampaikan ada tanggung jawab yang besar sebagai sebagai sarjana pertama yang lulus dari lembaga masih muda. “Rapor atau ijazahmu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di masyarakat. Karena masyarakat tidak memandang gelarmu, melainkan melihat apa yang kamu lakukan,” tambah Yakin. Yakin juga berpesan agar tidak meragukan kelegalitasan ijazah yang keluar dari STKIP M Kalabahi. “Jangan ragu, ijazahnya bisa digunakan seperti perguruan tinggi resmi lainnya,” tegas Yakin. Pada kesempatan yang sama, Hasrul M Tana, SPd perwakilan dari 20 Warta PTM

Prosesi yudisium perdana STKIP M Kalabahi, Rabu (30/10).

Yudisium Perdana STKIP M Kalabahi Prodi PGSD menyampaikan kalimat perpisahannya. Menurutnya yudisium ini seharusnya dijadikan kado terindah untuk kedua orang tua yang tak pernah lelah bekerja demi anak-anaknya. “Walau hasil pencaharian mereka ha-

Edisi November-Desember 2019

nya menemukan seikat kayu bakar, tapi mimpi mereka sangat besar. Mimpi untuk anak-anak mereka, termasuk kita yang dinyatakan lulus hari ini,” pungkas Hasrul. []GTA


Wisuda Sarjana VII STKIP Muhammadiyah Kuningan di kampus setempat, Sabtu (26/10).

STKIP M Kuningan Selenggarakan Wisuda Sarjana VII

S

TKIP M Kuningan menyelenggarakan Wisuda Sarjana VII yang diikuti 251 mahasiswa di kampus

setempat, Sabtu (26/10). Turut hadir, Bupati Kuningan, Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM, Pimpinan Pusat Mu-

Prof Din Syamsuddin menyampaikan sambutannya dalam acara wisuda UMJ.

UM Jakarta Wisuda 1770 Mahasiswa

R

ektor UMJ Prof Syaiful Bachri mewisuda 1.770 mahasiswa S-3, S-2, S-1, dan diploma, Senin (18/11) di Shantika ICE Tangerang. “Ini merupakan wisuda terbesar sejak

berdirinya UMJ. Tapi kualitas juga tetap ditingkatkan dari waktu ke waktu,” tegas Rektor UMJ. “Saya berharap seluruh yang di-

hammadiyah, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jabar Banten, beserta undangan lainnya. Nanan Abdul Manan MPd selaku Ketua STKIP M Kuningan berpesan, kelulusan bukanlah penutup dalam tugas belajar di kampus namun menjadi pembuka tugas yang baru di masyarakat nantinya. “Publik akan menilai sejauh mana aktualisasi akademiknya yang dapat diimplementasikan manfaatnya untuk umat,” paparnya. Ia melanjutkan, tiga hal yang harus diingat oleh wisudawan dan wisudawati yaitu selalu menghormati orang tua, guru, dan dosen. Kehebatan akademik harus berbanding lurus dengan bermanfaat bagi masyarakat serta selalu membangun networking. Dalam sambutannya, Muhammad Samsudin SAg MPd selaku Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM berpesan untuk perlunya mempertajam visi, motivasi, keinginan yang direalisasikan pada aksi serta agama. []APR wisuda menjadi insan yang unggul dan berdaya saing. Ini menjadi keharusan dalam era kompetisi yang sangat ketat ini,” kata Prof Din Syamsuddin, mewakili BPH UMJ, yang juga mantan Ketua Umum PPM 2005-2015 ini. Hal yang sama juga disampaikan oleh Waket Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid. “Saat ini tidak cukup pintar saja untuk bisa sukses dalam kehidupan. Saudara memang harus terus meningkatkan kompetensi. Namun itu saja tidak cukup, saudara harus mengembangkan soft skills, seperti keterampilan komunikasi, leadership, kemampuan adaptasi, dan sebagainya,” ujar Prof Edy. Dalam kesempatan itu, orasi ilmiah disampaikan Prof Mike Hardy, dari University of Coventry, Inggris. Prof Hardy menyampaikan pidato berjudul “Educating for the Midle Way: Social Capital for Peaceful Relations”. []RED

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 21


WARTA PTM

Inaugurasi

Pelantikan Pengurus ALAIK PTMA pada di Gedung Auditorium Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu (16/11).

Pengurus ALAIK PTMA Dilantik

A

LAIK memiliki peran besar dalam menjaga nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) khususnya di PTMA. Selain itu asosiasi ini juga memiliki tanggung jawab moral terhadap eksistensi Lembaga AIK dalam mewujudkan keunggulan dan kekhasan PTMA. Hal tersebut disampaikan oleh Dr Muh Samsudin M.Pd, Wakil Sekretaris Majelis Dikilitbang PPM pada acara Pelantikan Pengurus ALAIK PTMA di Gedung Auditorium UM Sidoarjo, Sabtu (16/11).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PWM Jawa Timur, Rektor UM Sidoarjo PDM, dan PDA Sidoarjo. Acara dirangkaikan dengan Seminar Nasional AIK putaran ke-2 dengan mengusung tema Islam dan Sains. Pelantikan dan seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa S-1 dan S-2 yang mengambil mata kuliah AIK. Seminar juga dibarengkan dengan Call Paper dosen AIK PTM seluruh Indonesia. Dr Ari Anshori dan M Miftah M A terpilih sebagai Ketua dan Sekreta-

Wisuda dan Milad ke-53 UM Metro

R

abu (20/11), UM Metro menyelenggarakan wisuda dan Milad ke-53 di halaman kampus setempat. Pada periode ini, UM Metro meluluskan 739 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, 22 Warta PTM

Fakultas Ilmu Komputer, dan Program Magister. Dalam sidang terbuka senat Drs Jazim menyebut jika layanan pendidikan institusinya saat ini mengalami peningkatan. Peningkatan itu diukur dari tiga indikator yaitu tingkat produktivitas lulusan, lama studi, indeks prestasi

Edisi November-Desember 2019

ris Asosiasi untuk periode 2019-2023. Sekretaris Asosiasi menjelaskan bahwa ALAIK sudah memiliki program yang telah direncanakan yaitu Seminar Nasional setahun sekali dan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk para Dosen AIK PTMA. Ke depan asosiasi berharap dapat merumuskan kegiatan yang lebih bermakna dan melibatkan Lembaga AIK PTMA pada kegiatan yang lebih besar. Selanjutnya Rektor Umsida memberikan apresiasi atas kegiatan ALAIK yang merupakan sinergi antara Majelis Diktilitbang, ALAIK, dan UMSIDA, serta berharap keberadaan ALAIK dapat mendukung peningkatan kualitas PTMA. (MS)

lulusan. Hal itu terbukti dari salah satu lulusannya saat ini yang telah banyak menorehkan prestasi di berbagai level kejuaraan Judo. Lebih lanjut, rektor juga mengakui bahwa pencapaian ini berkat kontribusi dan integritas semua tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan UM Metro. “UM Metro tidak pernah berhenti dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal itu terbukti dari semakin banyaknya dosen UM Metro yang memperoleh gelar


doktor atau yang sedang menempuh studi doktoral,” tambah Drs Jazim. Pada kesempatan yang sama, Prof Dr H Tobroni MSi, perwakilan dari Majelis Diktilitbang PPM, mengimbau para wisudawan untuk menjadi lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, alumni Muhammadiyah sudah seharusnya menjadi alumni yang hanif, berkemajuan, dan mencerahkan. Prof Tobroni lalu menganjurkan para wisudawan segera melakukan konsolidasi selepas acara wisuda. Berkoordinasi mengenai apa yang saja bisa dilakukan untuk masyarakat. “Namun yang terpenting dari itu semua adalah serahkan semuanya kepada Allah. Baik perihal karir maupun jodoh,” jelas Prof Tobroni. []GTA

Drs Jazim Ahmad, MPd,selaku rektor UM Metro menyampaikan laporan akademik dalam Sidang Terbuka Senat, Rabu (20/11).

Wisuda UM Gorontalo ke-11, di kampus setempat, Kamis (28/11).

Pemda Boalemo akan Bantu UMGO 5 He Lahan

B

upati Kabupaten Boalemo, Gorontalo, akan memberikan bantuan lahan lima hektar untuk UM Gorontalo. "Ini akan diberikan untuk pengembangan UM Gorontalo. Pemberian akan dilakukan bertahap," ujar Bupati dalam sambutan resmi

yang disampaikan Wakil Bupati Anas Yusuf dalam acara wisuda di UMGO, Kamis (28/11). Dikemukakan, Pemda Boalemo melihat bahwa UMGO sudah sangat membantu Pemda dengan mendidik dan menyediakan banyak sumber daya manusia di Boalemo. Pemda ber-

harap ada aktivitas UMGO di ­Boalemo nantinya. Wisuda ke-11 UMGO diikuti 243 wisudawan, dan dihadiri Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid. Prof Edy menyambut baik bantuan Pemda tersebut, dan berharap kerja sama Pemda dan UMGO terus meningkat. Ia juga mengapresiasi kinerja UMGO di bawah Rektor Dr Isman Yusuf yang sudah membawa UMGO naik ke kluster tiga PT, dan kluster madya untuk riset Rektor mengharapkan, para lulusan UMGO yang kini mencapai 2.369 orang, dapat terus mengasah pengetahuannya sehingga dapat mendarmabaktikan ilmunya ke masyarakat. Ia juga memaparkan, UMGO akan terus maju dengan inovasi baru guna meningkatkan kualitas mutu kampus dan sivitas akademika pula. "UMGO sendiri akan terus meningkatkan mutunya, misalnya dengan pengembangan SDM. Dari 154 dosen sudah 10 dosen berkualifikasi doktor, dan 25 sedang menyelesaikan S-3nya," demikian Rektor UMGO Isman Yusuf. []RED

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 23


WARTA PTM

Inovasi

S

Pengecekan alat Swipe temuan mahasiswa kedokteran UM Surabaya.

Swipe Alat Deteksi Jantung dan Paru

Pembuatan ide prorotipe Swipe ini bermula dari pengalaman kami ketika belajar tentang jantung dan pembuluh darah,” papar Ali Mustofa, mahasiswa UM Surabaya, ketika menjelaskan produk temuannya yang dikenal dengan Smart Wireless Stethoscope (Swipe). Menjadi media pembelajaran berbasis teknologi produk ini dapat mendengarkan suara jantung dan paru yang akan membantu mahasiswa dalam menentukan suara jantung normal dan tidak normal. “Karena kami belajar hanya menggunakan stetoskop konvensional,” tambahnya. Keunggulannya, Swipe dapat lebih efisien dalam penghematan waktu. “Swipe menghabiskan waktu 10 menit sedangkan stetoskop konvensional sekitar 30 menit.” Dengan bantuan bluetooth, Swipe dapat digunakan dengan ditempelkan pada dada pasien dan suara detak jantung dapat didengarkan bersama. “Untuk jantung normal detak jantung pertama (S1) dan kedua (S2). Kalau tidak normal bunyi jantung ketiga (S3) dan keempat (S4),” paparnya. Ali menambahkan jika jantung normal, suaranya lebih teratur. Namun berbeda jika jantung mengalami kelainan katup jantung atau jantung koroner suaranya cenderung tidak teratur. “Suara jantung dapat muncul seperti tapak kuda, alat ini juga dapat mendeteksi suara mengi paru-paru,” tutupnya. []APR

mart Tyrender, alat inovasi karya Haryo Widya Darmawan kembali menyabet penghargaan internasional. Jika sebelummya Haryo mendapat bronze medal dan Special Award of Association Polish Inventors and Rationalizer di Seoul International Invention Fair (SIIF) di tahun 2018, kini ia mendapatkankan bronze medal di iENA International Trade Fair Ideas Inventions New Products 2019 pada 31 Oktober - 3 November di Messe Nürnberg, Jerman. Penyematan kata ‘Smart’ ini pun bukan tanpa alasan. Haryo menambahkan fitur pembaca temperatur lingkungan, sehingga saat di Jerman menjadi Smart Tyrender. Pengaplikasian fitur baru tersebut di bawah bimbingan langsung oleh Drs Moh Jufri ST, MT. Diterangkan bahwa Smart Tyrender merupakan sebuah alat penurun temperatur gesekan ban. Alat ini akan menurunkan temperatur berlebih yang timbul karena gesekan ban dengan permukaan jalan. Smart Tyrender secara otomatis akan menyemprotkan air ketika temperatur ban melebihi ambang batas suhu maksimal. Setelah suhu kembali ke batas angka normal, alat ini akan berhenti menyemprotkan air secara otomatis. “Sebagai contoh, pada awal berjalan ban akan memiliki temperatur 30 derajat, lalu saat berjalan naik menjadi 35 derajat, dan saat melaju kencang menjadi 40 derajat. Alat ini akan secara otomatis mengembalikan suhu ban ke 35 derajat. Sehingga fungsi finalnya dapat memperpanjang usia ban,” ujar Haryo. Haryo menambahkan bahwa ada ada banyak faktor yang menyebabkan ban mengalami pengikisan cepat, seperti kondisi permukaan jalan, kecepatan kendaraan, beban yang diterima, dan suhu yang berlebih akibat gesekan. Alat inilah yang akan meminimalisir pengikisan tersebut. []GTA

Haryo Widya Darmawan mendapatkan mendapatkan broze medal di iENA Internasional Trade Fair Ideas Inventions New Products 2019, Ahad (3/11).

Smart Tyrender Perpanjang Usia Ban 24 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019


WARTA PTM

Salindia

Penandatanganan MoU antara Pemerintahan Turki dan Ketua Umum PP Muhammadiyah bersama Majelis Diktilitbang PPM. Juga Penandatanganan kemitraan pendidikan antar PTM dengan Perguruan Tinggi di Turki.

UM Banjarmasin mengadakan Opening of Enginering Camp dengan tema “Membentuk Generasi Baru Berjiwa Kepemimpinan” di kampus setempat, Jumat (29/11)

UM Mataram Gerakan Bersih Lingkungan UMMAT sebagai program Satu Jam Sabtu Bersih mewujudkan kampus sehat di kampus setempat, Sabtu (30/11).

STKIP M Kuningan Dalam rangka Hari Menanam pohon Indonesia, STKIP M Kuningan bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Kuningan mengadakan Kegiatan Peduli Lingkungan dengan tema “Satu Pohon Sejuta Manfaat.” Bertempat di Desa Kalimati Kecamatan Jepara, Kamis (28/11).

Wahyu Aji Putra Mahasiswa UMSIDA Angkatan 2015 Prodi Psikologi FPIP mendapat perunggu cabang menembak dalam SEA GAMES PHILIPPINES 2019.

Penandatanganan kerja sama (MoU) antara ketua STIT M Sibolga Ahmad Hosen Hutagalung MA dengan ketua STAI Bahriatul Ulum H Zainul Arifin Pandan H Ismail, MM Pd, Sabtu (23/11) di Kampus BU.

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 25


WARTA PTM

Kronik

Kunjungan Majelis Diktilitbang PPM diwakili Prof Edy Suandi Hamid untuk memantau pembangunan gedung baru IAIM Sinjai.

T

IAIM Sinjai Bangun Gedung 5 Lantai

erus bertambahnya mahasiswa dan sekaligus untuk mendukung perubahan bentuk dari institut ke universitas, IAIM Sinjai kini berusaha mempercepat pembangunan gedung lima lantai di lokasi kampus Jalan Sultan Hasanuddin Balangnipa. Tapak lahan yang digunakan seluas 15x25m2. “Diperkirakan kampus baru akan selesai November tahun depan,” ujar WR 2

UM Surabaya Raih The Best Ten Anugerah Kampus Unggul Se-Jatim

Kegiatan mahasiswa fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya.

26 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

IAIM Sinjai Ismail kepada Waket Majelis Diktilitbang Prof Edy Suandi Hamid yang melihat pembangunan kampus tersebut, Sabtu (26/9). Dikemukakan, IAIM Sinjai memiliki 10 prodi dengan jumlah mahasiswa saat ini 2.441 orang. “Diharapkan jumlah mahasiswa akan meningkat pesat jika sudah berubah menjadi universitas,” ujar WR 2 Ismail MPd. []RED

P

restasi kembali diraih oleh UM Surabaya, jika tahun 2018 UM Surabaya berada pada peringkat 18. Tahun ini UM Surabaya berhasil menduduki peringkat 10 (The Best Ten) Anugerah Kampus Unggul (AKU) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Wilayah VII Jatim dari 370 PTS di Jawa Timur. Progress ini tentu membanggakan karena menjadi momentum UM Surabaya untuk selalu berbenah diri. Hal ini sesuai dengan pemaparan Rektor UM Surabaya, Dr dr Sukadiono saat dihubungi Reporter Warta PTMA via Whatsapp. “Tiga tahun terakhir secara pasti UM Surabaya mengalami pergerakan posisi yang positif. Ada peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2017 kami berada di posisi 18, tahun 2018 meningkat pada posisi 15 dan tahun 2019 ini kita berada pada posisi 10 besar,” jelasnya.


Bagi UM Surabaya berada di posisi 10 adalah modal untuk bergerak ke posisi yang lebih baik. “Tahun depan target kami bisa masuk dalam 5 besar kampus predikat utama. Berbagai hal sedang kami siapkan untuk menunjang hal tersebut. Kami menyusun strategi dengan nama Akselerasi Triple I,” lanjut Sukadiono. Triple I terdiri dari Inovasi dengan meningkatkan kompetensi mahasiswa

dan dosen yang siap bersaing di kancah internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan inovasi dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat hingga tahun ini mencapai 128 produk, 6 di antaranya berupa paten sederhana. “Berikutnya adalah Internasionalisasi yaitu menjalin kerja sama dengan 60 perguruan tinggi di luar negeri dan Integrasi yaitu mewujudkan mutu pembelajaran salah satunya E-Learning atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ),” paparnya. Sukadiono berharap UM Surabaya dapat mewujudkan target kuantitatif yang sudah ditetapkan dengan komitmen dari seluruh warga kampus. “2020 kita berharap bisa masuk peringkat 5 PTS di Jawa Timur. Selain itu juga, kita sedang bersiap untuk memperoleh akreditasi unggul. Melalui “Triple-I” (Inovasi, Internasionalisasi, dan Integrasi) kami yakin bisa mencapai itu semua. Aamiin,” tutupnya. []APR

Dosen UM Metro Menangkan Anugerah Inovasi Daerah

Penyerahan penghargaan juara ke-3 Lomba Anugerah Inovasi Daerah, Selasa (29/20).

D

osen UM Metro kembali mencetak prestasi dalam Lomba Anugerah Inovasi Daerah 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pemerintah Provinsi Lampung, Selasa (29/10). Mengu-

U

niversitas Muhammadiyah Sorong menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Sains Teknologi (AST) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 2019, Senin (28/10)-Jumat (1/11). AST-PTM adalah wadah berkumpulnya Dekan Sains dan Teknologi seluruh PTM di Indonesia. DIikuti 29 Dekan PTM yang memiliki Fakultas Teknik/Teknologi Industri dan Sains, Rakornas AST PTM dirangkai dengan kegiatan 3rd International Conference on Engineering and Applied Technology (ICEAT), Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT),

sung inovasi agroindustri berkelanjutan yang diberi nama Pumakkal Hijau Lestari (PUHAMITARI), tim yang beranggotakan Dr Agus Sutanto, MSi, Dr Achyani, MSi, Dr Hening Widowati, MSi, Dr Handoko Santoso, MPd, Rasuane Noor, MSc, dan Suharno Zein, MSi berhasil meraih Juara 3. Dr Agus Sutanto, MSi selaku ketua tim mengucapkan syukur atas perolehan timnya ini. Agus memaparkan pada seleksi pertama, timnya berhasil masuk 31 besar dari 133 naskah yang masuk untuk kategori peneliti. “Tahap selanjutnya kami berhasil masuk 16 besar. Setelah itu tim kami mendapat kunjungan lapangan dari penilai lomba dan berhasil masuk 6 besar,” tambah Agus. Tahap terakhir lomba ini presentasi naskah masing-masing tim di depan juri. Agus pun berharap inovasi sederhana ini dapat ikut andil dalam menyelamatkan generasi masa depan. []GTA

UM Sorong Tuan Rumah Rakornas AST- PTM dan Program Kreativitas Mahasiswa Muhammadiyah (PKMM). Bertujuan untuk mensinergikan dan menyatukan fakultas yang berkaitan dengan teknik, sains, dan teknologi di PTM, kegiatan juga diisi dengan diskusi terkait pengelolaan fakultas dengan seluruh kebijakan. Selain itu, dekan juga mengevaluasi perkembangan fakultas, membahas rencana, serta bagaimana strategi ke depannya. “Sehingga bagaimana seluruh keteknikan di PTM bisa bersama-sama dalam ruang kemajuan yang sama,” papar Dekan Fakultas Teknik UM-Sorong, Ir Irman Amri ST MT, dilansir dari laman youtube resmi UM Sorong. Dalam sambutan pembukaan, Rektor UM Sorong, Dr H Hermanto Suaib, MM, berterima kasih kepada AST-PTM yang memilih UM Sorong sebagai tuan rumah.

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 27


WARTA PTM

Kronik Persiapan kegiatan telah direncanakan jauh-jauh hari. Hermanto percaya akan memberikan pelayanan terbaik untuk Rakornas AST-PTM. “Kami bangga mahasiswa di Papua bisa menjadi pelaksana kegiatan Nasional dengan sangat rapi. Akhirnya kami ucapkan selamat mengikuti Rakornas AST-PTM ini, semoga apapun yang dihasilkan senantiasa dalam keridhoan Allah SWT,” pungkas Hermanto. Pembukaan Rakornas AST-PTM ditandai dengan penyerahan Mahkota Kasuari dari Rektor UM Sorong kepada Ketua AST-PTM. []GTA Rektor UM Sorong dan Ketua AST-PTM foto bersama usai penyerahan Mahkota Kasuari sebagai simbol pembukaan kegiatan, Senin (28/10).

P

eresmian Bank Indonesia (BI) Corner di Perpustakaan UM Purworejo dilakukan langsung oleh Deputi Gubernur BI, Dr Sugeng, Kamis (31/10). BI Corner merupakan pojok baca yang menyediakan buku dan referensi seputar BI, buku-buku ekonomi, bisnis, ataupun perbankan. Pojok baca ini merupakan bantuan dari BI dan telah tersebar di perpustakaan Indonesia. Dr Sugeng berpesan kepada UM Purworejo agar BI Corner dapat dijaga keberadaanya. “Diharapkan BI Corner bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperluas pengetahuan,” tambah Dr Sugeng. Ucapan terima kasih disampaikan oleh Dr Rofiq Nurhadi MAg selaku rektor UM Purworejo atas bantuan perpustakaan yang telah diberikan. “Semoga ke depan UM Purworejo dapat mewujudkan kerja sama yang baik dengan BI melalui berbagai program yang sejalan dengan visi misi universitas,” ujar Dr Rofiq. []GTA

Peresmian BI Corner di UM Purworejo

Foto bersama dengan Deputi Gubernur BI di depan BI Corner UM Purworejo, Kamis (31/10).

UM Kupang: Pengabdian Masyarakat Tanpa Pandang SARA

F

akultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UM Kupang melakukan studi lapangan dan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kuanfatu NTT, Sabtu-

28 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

Minggu (9-10/11). Dipimpin oleh Idris SSos MSi selaku Dekan Fisipol kegiatan ini melibatkan 144 mahasiswa dari Program Studi Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Ilmu Politik. Dalam Kegiatan ini juga diserahkan bantuan berupa pakaian layak pakai untuk masyarakat setempat dan semen


sebanyak 65 sak untuk satu masjid, kapela, dan gereja. Idris dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa, “Karena mahasiswa sejati tidak sekedar belajar teori di ruang kuliah, tapi juga harus melakukan pendalaman dengan melakukan studi di lapangan,” paparnya. Lebih lanjut Dekan Fisipol menjelaskan dengan visi besar kampus UM Kupang sebagai kampus multikultural, maka diharapkan kepekaan mahasiswa dalam merespon persoalan yg ada di masyarakat tanpa harus memandang SARA. []APR

UM Kupang adakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Sabtu-Minggu (9-10/11).

D

alam rangka mengembangkan literasi dan mencerdaskan kehidupan bangsa, UM Kudus dirikan Suara Muhammadiyah (SM) Corner yang diresmikan langsung oleh Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (24/10). Bertempat di Jalan Ganesha Raya, SM Corner UM Kudus menduduki urutan ke-49 di Indonesia dan kedua di Jawa Tengah. Berdiri pada 1915, Prof Haedar Nashir menyebutkan SM sebagai salah satu media tertua di Indonesia yang harus terus di pertahankan. “SM berperan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kehidupan umat beragama. Sehingga umat tidak tertinggal dan tidak hanya menjadi objek peradaban.” Sementara itu, juga dilakukan penyerahan izin pembukaan program studi dan pendidikan profesi oleh Sugiharto selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah Jateng dan disaksikan oleh Prof Haedar Nashir. Adapun prodi dan profesi baru terdiri

UM Kudus Dirikan SM Corner

Prof Haedar Nashir bersama Rusnoto SKM M Kes menandatangani Peresmian Suara Muhammadiyah Corner, di kampus setempat, Kamis (24/10).

dari Prodi Gizi, Bisnis Digital, Administrasi Rumah Sakit, Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Kebidanan, dan Pendidikan Profesi Bidan. []APR

Peluang Pasar Industri Jasa Konstruksi

D

alam rangka Temu Wicara Forum Komunikasi, Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Wilayah XV Sulawesi Tenggara, mengadakan workshop dengan tema Pemberdayaan Kompetensi Tenaga Ahli Muda Bidang Jasa Konstruksi. Be-

kerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, kegiatan ini berlangsung selama empat hari (23-26/10) di kampus setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pada mahasiswa mengenai peluang pasar industri jasa konstruksi yang setiap tahun kebutuhannya semakin meningkat. Dalam sambutannya, Wa

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 29


WARTA PTM

Kronik

Workshop dalam rangka Temu Wicara Forum Komunikasi, Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Wilayah XV Sulawesi Tenggara, Rabu (23/11).

Ode Al Zarliani selaku Rektor UM Buton menyampaikan terima kasih kepada pihak yang turut membantu terselenggaranya acara. “Workshop ini menjadi langkah maju

bagi mahasiswa yang menyadari pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” paparnya. Sebagai syarat memperoleh sertifikat, mahasiswa diharuskan mengikuti rangkaian workshop yang terdiri dari perencanaan jasa, konstruksi, pelaksanaan, dan pengawasan. Selain workshop, turut diadakan kunjungan ilmiah di Tambang Aspal PT Wika di Pasarwajo Kabupaten Buton dan Kunjungan Budaya di Keraton Kota Baubau. Turut hadir LPJK Sulawesi Tenggara, Dinas PU Kota Baubau dan didampingi Rektor UM Buton. “Tentunya kegiatan workshop ini akan memberikan manfaat baik kepada para alumni maupun para mahasiswa teknik sipil, terutama untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki,” tambah Rektor Ani. []APR

Prof Edy Suandi Hamid memberikan sambutannya dalam Mukernas APPTIMA, di Tangerang, Jumat (15/11).

L

embaga Penerbitan PTM hendaknya jangan sekedar ada, tetapi harus bermutu, dikelola profesional dan memberikan impact.“ Jadi penerbitan ini harus diisi oleh orang-orang yang kompeten serta serius,” demikian dikemukakan Rektor UM Tangerang DR H Amarullah dalam pembukaan Mukernas Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPTIMA) di Tangerang, Jumat (15/11). APPTIMA mengadakan Mukernas 15-17 diikuti 40-an peserta dari PTM di tanah air, yang sekaligus pe30 Warta PTM

Penerbitan PTM Harus Dikelola Profesional lantikan pengurus APPTIMA oleh Waket Majelis Diktilitbang Prof Edy Suandi Hamid. Dr Amarullah juga berharap, semua PTM yang sudah memiliki penerbitan bisa bergabung dalam APPTIMA. Sementara Prof Edy juga berharap adanya APPTIMA bisa menjadi trigger bagi PTM yang belum memiliki lembaga penerbitan bisa segera mendirikan. “Ini positif untuk mendorong dosen menghasilkan publikasi ilmiah. Kita punya captive market, dan punya sumber penulis naskah yang banyak, tinggal distimulus,” tutup Prof Edy Suandi Hamid. []RED

Edisi November-Desember 2019


D

alam rangka Milad 107 Muhammadiyah, UM Surabaya mengadakan kegiatan Bedah Buku “Dunia Barat dan Islam” yang menghadirkan penulisnya Dr Sudibyo Markus (Kamis, 21/11) di Tower At-tauhid UM Surabaya. Diskusi yang sama juga sudah dilakukan di UM Jakarta (12/11) dan UMKT (29/11). Acara menghadirkan Prof A Jaenuri, Dr Saad Ibrahim (Ketua PWM Jatim), Dr Sigit (UKDW Yogyakarta) dan dibuka Prof Edy Suandi Hamid. Dalam sambutan pembukaannya, Rektor UM Surabaya Dr Sukadiono mengatakan buku ini sesuatu karya yang luar biasa, yang diharapkan menstimulus para dosen untuk menghasilkan karya serupa. “Buku Dunia Barat dan Islam ini sungguh merupakan karya yang berkualitas dan excellent,” ujar Rektor UM Surabaya, seraya menambahkan kegiatan ini bagian dari tradisi akademik yang perlu dilakukan kampus PTM. Sedangkan Dr Sudibyo Markus ber-

Diskusi Buku Dunia Barat dan Islam di UM Surabaya

Diskusi Buku “Dunia Barat dan Islam” di UM Surabaya.

harap buku ini menjadi bagian dari khasanah untuk doalog Islam-Kristen untuk terus meningkatkan saling pengertian dan persaudaraan. []RED

UMRI Gelar Kuliah Terbuka bersama Indonesia Usana Health Science

Kuliah terbuka UMRI bersama Indonesia Usana Health Science, Kamis (31/10).

K

amis (31/10), UMRI mengadakan kuliah terbuka bersama Indonesia Usana Health Science di Aula Kampus Utama UMRI. Kuliah terbuka ini menghadirkan Nathan Mccolough, International Business Coach, Neli Iswari MM, General Manager Coca-cola Distribution Indonesia, Commercial Director AJE In-

donesia, Vice President MPMP, Financial & Relationship Channel, Noviral MM, Wasit Nasional Angkat Berat Indonesia, Pengurus PABBSI, Enterpeuner, dan Pegawai Pemerintah Provinsi Riau. Sementara itu moderator dibawakan oleh Pahmi, SPd, MA selaku Kepala Upt Bahasa. Mengusung tema Self Development & Awareness Toward the Changing of New World, kegiatan diikuti 149 mahasiswa. Kolaborasi kuliah terbuka ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran para mahasiswa untuk mulai menyiapkan diri menghadapi perubahan. Selain itu kuliah terbuka ini juga memberikan pengetahuan baru di dunia industri dan kerja serta kemampuan apa saja yang dibutuhkan agar selalu dapat mengikuti perkembangan yang terus terjadi. Di Era Revolusi Industri 4.0 ini, automasi teknologi di segala bidang pekerjaan telah mengambil alih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh tenaga manusia. Generasi baru harus mulai sadar dan sigap mengembangkan skill sehingga eksistensinya tidak akan tergerus oleh perkembangan teknologi. []GTA

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 31


WARTA PTM

Kronik PTMA Gerak Cepat Tingkatkan Akreditasi

Forum ceramah di Pusdiklat Unismuh, Bollangi, Senin (12/11).

P

TMA merasa sangat beruntung memiliki Majelis Diktilitbang. Ini tidak dimiliki PTS lain. Peran Majelis bukan hanya memotivasi, melainkan membimbing dan membina PTMA yang ada. “Oleh karena itu, keberadaan Majelis perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin,” demikian dikemukakan WR 1 Unismuh Makas-

"

UM Palangkaraya menjadi PTS pertama di Palangkaraya yang mengusulkan akreditasi atau mutu internasional ISO 9001:2015" papar Dr Sonedi MPd saat membuka kegiatan Awareness ISO 9000:2015 di kampus setempat , Jumat (8/11). Bekerja sama dengan Lembaga Akreditasi Sakti Indonesia, UM Palangkaraya menjadi perguruan tinggi pertama di Palangkaraya yang mengadakan persiapan mutu berstandar Internasional. Sonedi memaparkan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan akreditasi perguruan tinggi yang saat ini B menjadi terakreditasi unggul atau A. “Dalam pencapaian akreditasi A tersebut salah satunya kami melaksanakan akreditasi internasional ISO 9000:2015 ini,” jelas Sonedi. Berlangsung selama dua hari, turut hadir Imam Makrup sekalu perwakilan dari Lembaga Akreditasi Sakti Indonesia sebagai narasumber. “Tujuan utama ISO 9001 adalah meningkatkan kepuasan pe-

32 Warta PTM

sar Dr Ir H Abdul Rahim Nanda, MT dalam sambutan pada forum ceramah diadakan di Pusdiklat Unismuh, Bollangi, Senin (12/11). Ceramah yang diikuti PTM se-Sulsel dan Pimpinan Unismuh menghadirkan Prof Edy Suandi Hamid sebagai pembicara. Salah satu contoh yang dikemukakan Dr Rahim adalah tentang akreditasi, yang sangat mendapatkan perhatian dari Majelis. Berbagai pelatihan dan pendampingan dilakukan agar memperoleh akreditasi unggul. “Sekarang kami di Unismuh, bergerak cepat. Hari ini pengumuman terakreditasi B, besok team mulai kerja lagi untuk menyiapkan reakreditasi supaya A,” ungkap WR I Unismuh ini. Dalam kaitan persiapan APT Menuju A bagi Unismuh dikatakan, saat ini sudah 9 APS yang A. “Kita menargetkan paling lambat 2022 kita sudah reakreditasi, dan memperoleh akreditasi unggul,” pungkas Dr Rahim Nanda. []RED

UM Palangkaraya Siapkan Mutu Berstandar Internasional

Pembukaan kegiatan Awareness ISO 9001:2015 UM Palangkaraya, di kampus setempat (8/11).

langgan dan mutu produk,” papar Imam Makrup melalui website resmi UM Palangkaraya. []APR

Edisi November-Desember 2019


S

TKIP M Enrekang melepas mahasiswa untuk menjalani KKN/ Magang Internasional di Thailand, Jumat (8/11). Pemberangkatan kali ini diikuti oleh delapan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan satu mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Acara pelepasan dihadiri oleh Sekretaris BPH, Ketua STKIP M Enrekang, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Pengembangan Bahasa, orangtua mahasiswa, serta dosen dan staf STKIP M Enrekang di Ruangan Microteaching Kampus II. Yunus Busa selaku ketua STKIP M Enrekang mengapresiasi pelepasan ini. Pasalnya antusiasme mahasiswa cukup besar untuk mengikuti kegiatan KKN/ Magang Internasional ini. Terbukti semakin meningkatnya peserta dari tahun lalu. “Tahun lalu hanya tiga orang, tapi tahun ini bisa melepaskan sembilan orang. Saya optimis tahun depan akan lebih banyak. Negara tujuan juga tidak hanya Thailand tetapi juga sudah bisa masuk ke Kamboja dan Malaysia,� papar Yunus.

STKIP M Enrekang Lepas Mahasiswa ke Thailand

STKIP M Enrekang melepas sembilan mahasiswa magang/KKN Internasional ke Thailand, Jumat (8/11). Sumber : www.rakyatsulsel.co

Yunus juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjaga nama baik kampus dan bangsa. Menurutnya mereka yang akan berangkat ke Thailand merupakan duta STKIP M Enrekang sekaligus duta dari Indonesia, sehingga menampilkan representasi dari STKIP M Enrekang dan juga Indonesia. []GTA

Mukernas AFEB PTM di Gorontalo

Rakernas dan Seminar Nasional tentang keuangan syariah di UM Gorontalo, (28-29/11).

A

sosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PTM mengadakan Rakernas dan Seminar Nasional tentang keuangan syariah di UM Gorontalo, (28-29/11).

Acara dibuka oleh Staf Ahli Mendikbud Prof Paulina Panen, dan dihadiri Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid, Rektor UMGo Isman Yusuf, Ketua AFEB Mukhaer Pakkana, dan diikuti 58 PTMA anggota AFEB. Sehari sebelumnya juga diadakan workshop kurikulum dengan menghadirkan pakar kurikulum Rangga Almahendra. Dalam kesempatan yang sama diluncurkan juga journal MIJEB (Muhammadiyah International Journal of Economics and Business) dan informasi tentang penerbitan buku-buku yang ditulis bersama anggota AFEB bekerjasama dengan PT Rajawali sebuah penerbit terkemuka di Indonesia. Dalam sambutannya Rektor UMGo Dr Isman berharap kegiatan ilmiah yang diadakan di UMGo ini bisa lebih menstimulus para dosen UMGo untuk lebih banyak menghasilkan karya-karya akademiknya. []RED

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 33


WARTA PTM

Kronik UM Palangkaraya Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Palangkaraya

Forum ceramah di Pusdiklat Unismuh, Bollangi, Senin (12/11).

U

M Palangkaraya dan Pemerintah Kota Palangka Raya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Kantor Walikota Palangka Raya. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung oleh Walikota Palangka Raya

S

TIKES M Ciamis resmi launching Klinik Pratama di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 20 Ciamis, Kamis (5/12). Ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua STIKES M Ciamis H Dedi Supriadi SSos Skep Ners MMKes, launching tersebut praktis membuat klinik resmi beroperasi sejak hari itu. Ratusan mahasiswa dan masyarakat sekitar turut menghadiri launching tersebut. Beberapa rangkaian acara menarik turut menyemarakkan peresmian tersebut, seperti jalan sehat, khitanan massal, donor darah, tensi gratis, penyuluhan kesehatan, dan bazar. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ciamis H. Iif Taufiq El Haque, SKep MKes menyampaikan Dakwah Muhammadiyah ini sudah menjadi komitmen persyarikatan. “Dakwah itu tidak selalu dengan ceramah namun bisa juga melalui pelayanan kesehatan yang baik dan murah,” ujar Iif. Menurutnya hal ini dapat menjadi penanda tonggak baru dakwah

34 Warta PTM

Fairid Naparin, S.E dan Rektor UM Palangkaeraya Dr. Sonedi, M.Pd. Dalam Nota Kesepahaman tersebut UM Palangkaraya dan Pemko Palangka Raya sepakat mengadakan kerja sama dalam bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui pemanfaatan Kawasan hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang dalam beberapa tahun lalu izinnya diberikan oleh Kementerian Kehutanan kepada UM Palangkaraya dan pemanfaatannya bekerja sama dengan pemerintah Kota Palangka Raya. Menurut Sonedi UM Palangkaraya juga siap membantu menyukseskan visi dan misi Kota Palangkaraya yang ingin memberikan beasiswa kepada masyarakat tidak mampu untuk melanjutkan studi di UM Palangkaraya. sementara itu, Fairid menuturkan dengan ditandatanganinya MoU tersebut bisa membawa angin segar dan berdampak bagi dunia pendidikan di kota Palangkaraya.

STIKES M Ciamis Launching Klinik Pratama

Kunjungan pasien di Klinik Pratama STIKES M Ciamis.

persyarikatan Muhammadiyah pada bidang kesehatan di Ciamis. Sehingga Muhammadiyah bukan hanya berdakwah di bidang pendidikan semata, tapi juga telah merambah di bidang pelayanan kesehatan. []GTA

Edisi November-Desember 2019


U

M Palembang mengadakan kuliah umum dengan tema “Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia” di kampus setempat, Senin (2/12). Menghadirkan Prof Edy Suandi Hamid sebagai pembicara, kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Palembang. Dalam materinya, Prof Edy memaparkan bahwa sudah seharusnya mahasiswa mempersiapkan diri untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. “Hal ini tidak bisa kita sikapi dengan biasa, harus kerja keras dan selalu berinovasi,” jelasnya. Ia menegaskan, persiapan tersebut tidak cukup hanya dengan bermodalkan IPK 4.00, melainkan harus diimbangi dengan soft skill yang dapat diandalkan. “Harus memiliki keahlian yang spesifik dan mampu kemampuan berkomunikasi dengan baik.” ujar Rektor Universitas Widya Mataram ini. Di akhir, Anggota Dewan Pertimbangan Kesultanan Yogyakarta ini berpesan untuk menjadi mahasiswa yang

Hadapi Era Revolusi Industri, Modal IPK 4 Saja Tidak Cukup

Mahasiswa FEB UM Palembang

dapat terus meningkatkan kemampuan dan memiliki softskill plus, terutama kemampuan dalam komunikasi. Turut hadir, Dr Abid Djazuli SE MM selaku Rektor UM Palembang, Dekan dan Wakil Dekan serta dosen FEB. []

Tahun 2020 Tingkatkan Kualitas Jurnal Ilmiah

Koordinasi Pengembangan Jurnal dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik, di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (25/11).

U

M Maluku Utara terima sertifikat jurnal terakreditasi Nasional dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/ BRIN), di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (25/11). Diserahkan langsung oleh Bambang Brojodnegoro selaku Kepala BRIN, ia mengatakan, saat ini publikasi ilmiah memegang peranan penting yang dapat dipertanggungjawabkan secara luas dan global. “Publikasi di jurnal ilmiah saat ini menjadi

suatu kewajiban bagi pejabat fungsional, dosen, peneliti, serta mahasiswa sebagai persyaratan kelulusan,” paparnya. Di lokasi yang sama, Wakil Rektor III UMMU, Dr Ir Herry Djainal mengucapkan rasa syukur atas capaian UMMU selama dua tahun ini. “Alhamdulillah, pada tahun ini kita telah berhasil memiliki 1 jurnal terakreditasi nasional. Prestasi ini sungguh capaian yang luar biasa dan pastinya akan mendukung persiapan akreditasi program ­studi di lingkungan Fakultas Teknik UMMU yang akan kita laksanakan pada tahun 2020,” tutupnya. Turut hadir, Staf Ahli Bidang Akademik Paulina Pannen, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Direktur Pengembangan Teknologi Industri/Plt. Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Hotmatua Daulay, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ocky Karna Radjasa, Sekretaris Deputi Risbang Prakoso, Direktur Utama LPDP Rionald Silaban, serta tamu undangan lainnya. []APR

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 35


Profil PTM

WARTA PTM

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Sehat dengan Terapkan "Diet Plastik"

Gedung Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

D

iawali dengan berdirinya Sekolah Bidan ‘Aisyiyah dan Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat C ‘Aisyiyah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.65 tanggal 10 Juli 1963 menjadi cikal bakal lahirnya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Mengalami proses yang cukup panjang, pada 10 Maret 2016, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta resmi berubah bentuk menjadi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Berada di bidang kesehatan dan berpedoman falsafah profesional-qur’ani, kampus yang genap berusia lebih dari setengah abad ini berdiri dengan visi Menjadi Universitas Berwawasan Kesehatan Pilihan dan Unggul Berbasis Nilai-nilai Islam Berkemajuan.

UNISA dan ‘Aisyiyah “Saya kira ini memang menjadi satu terobosan yang berbeda dengan PTMA lainnya yang ada di Jogja. Berbeda dengan UMY dan UAD, UNISA hadir dengan memberikan warna yang berbeda yaitu berwawasan pada kesehatan,” papar Warsiti, MKep, Sp Mat selaku Rektor UNISA saat diwawancarai Reporter Warta PTM di ruangannya, Rabu (13/11). Beliau memaparkan, UNISA menjadi satu-satunya PTMA

36 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

yang berlokasi di Yogyakarta dan dikelola langsung oleh ‘Aisyiyah yaitu organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang berorientasi pada pemberdayaan kaum perempuan. Kiprah Aisyiyah yang positif dan dinamis, bergerak di berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya di bidang pendidikan yaitu UNISA. Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) Dra Hj Siti Noordjanah Djohantini, M M, MSi memaparkan, PP ‘Aisyiyah yang menaungi UNISA akan terus berikhtiar dan berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami (‘Aisyiyah) akan terus melanjutkan perjuangan bangsa,” tuturnya pada sambutan Milad UNISA ke-28 Kuliah Kebangsaan bersama Jusuf Kalla. Saat ini, UNISA memiliki tiga fakultas yaitu Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHUM). Dengan 19 program studi yaitu S-1 Ilmu Keperawatan, Profesi Ners (Keperawatan), D-3 Kebidanan, Bidan Pendidik D-4, S-1 Fisioterapi, Profesi Fisioterapi, S-2 Kebidanan, D-4 Analis Kesehatan, D-3 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (TRR), S-1 Administrasi Publik, S-1 Ilmu Komunikasi, S-1 Psikologi, S-1 Bioteknologi, S-1 Arsitektur, S-1 Akuntansi, dan S-1


Kampus Sehat Terapkan Diet Plastik

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) kembali meraih prestasi dalam ajang internasional Festival on Innovation of Green Technology (i-FINOG) di Universiti Malaysia Pahang, (21/4) Foto dok. unisayogya.ac.id. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyampaikan Orasi Ilmiah yang bertemakan Mendidik Generasi Unggul Cendekia untuk Kemandirian Ekonomi Bangsa hadir ke Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) dalam rangka Milad ke 28 UNISA, Yogyakarta pada Rabu (2/10). Foto dok. aisyiyah.or.id

Manajemen.

Fasilitas dan Prestasi Mahasiswa “UNISA telah memasuki tahun keempat dengan jumlah 6.200 mahasiswa yang tersebar dari 34 provinsi dan dari luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, Belanda, dan Timor Leste,” jelas Warsiti. Guna mendukung tri darma perguruan tinggi, UNISA turut menyediakan fasilitas belajar mengajar yang terdiri dari laboratorium, perpustakaan, ruang kuliah dan tutorial, teknologi dan informasi, lahan praktek yang terdiri dari rumah sakit, Bidan Praktek Swasta, puskesmas, serta asrama mahasiswa. Tidak hanya fasilitas, UNISA juga memberikan ruang bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan bakatnya di luar kelas. Guna menyediakan wadah tersebut, UNISA memiliki Organisasi Mahasiswa baik di tingkat universitas dan program studi. Dikutip dari laman website resminya, UNISA membagi organisasi mahasiswa dengan tiga kategori yaitu Lembaga Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Kelengkapan fasilitas dan kemudahan dalam meningkatkan potensi mahasiswa menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dalam jangka waktu kurang lebih lima tahun, UNISA tercatat memiliki 200 lebih prestasi mahasiswa baik tingkat regional, nasional, hingga internasional. Data terbaru, pada 7 November 2019 kemarin, Dosen dan Mahasiswi UNISA berhasil mendapatkan penghargaan internasional atas prestasinya menemukan produk sumber gizi pada abon dengan takaran protein yang besar. Peran Internal untuk Kemajuan Kampus Tak bisa dipungkiri, peran internal atau Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor utama kemajuan suatu perguruan tinggi. “Hal yang tidak bisa kita ingkari, yang sangat penting dalam pengembangan perguruan tinggi itu adalah SDM,” jelas Warsiti. Ia menjabarkan untuk mening-

katkan kualitas kampus dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas pengajar pada masing-masing fakultas pula. “Dengan lahirnya universitas ini, satu rumpun saling berkompetisi secara sehat antar fakultas, jadi SDM yang ada di fakultas kita dorong untuk saling berkompetisi dan saling memberikan yang terbaik untuk masing-masing fakultas.” Kultur ini jelasnya senantiasa dibangun guna meningkatkan semangat satu dengan lainnya dalam meraih prestasi. Masing-masing fakultas diberikan porsi yang sesuai dengan kemampuannya untuk menciptakan kompetisi secara sehat. “Contohnya untuk perlombaan A membutuhkan beberapa mahasiswa, nanti kita mencoba membagi ke masingmasing fakultas sesuai dengan porsinya kira-kira fakultas ini harus mengambil peran berapa ," jelas Warsiti.

UNISA Adakan “Diet Plastik” Peran internal saja belum cukup untuk memajukan kualitas perguruan tinggi, diperlukan adanya fasilitas dan suasana kampus yang bersih dan nyaman. Hal itulah yang dijawab oleh Warsiti saat disinggung pertanyaan mengenai kampus sehat. Ia sependapat, guna meningkatkan semangat mahasiswa saat melaksanakan proses belajar mengajar harus menerapkan kampus sehat. “Kampus sehat itu harus menjadi perhatian kita. Tidak hanya bersih, tidak hanya sehat dalam aspek fisik saja, namun harus aman untuk seluruh sivitas akademika pula,” paparnya. Faktanya, selain menerapkan kawasan kampus bebas rokok, UNISA telah menerapkan “Diet Plastik” yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah dan dukungan terhadap penerapan kampus sehat. “UNISA sudah punya kebijakan untuk meminimalkan sampah plastik. Ini sudah kita lakukan dengan kebijakan bahkan sekarang kita sudah tidak menggunakan minuman berplastik,” jelasnya. Ia melanjutkan dari hasil evaluasi terkait program ini, UNISA telah berhasil menghemat pembuangan sampah dari tiga kali pengangkutan menjadi dua kali. []APR Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 37


Profil PTM

WARTA PTM

Warsiti, M Kep, Sp Mat, Rektor UNISA Yogyakarta menyampaikan sambutan dalam wisuda (16/9).

U

niversitas Berwawasan Kesehatan Pilihan dan Unggul berbasis Nilai-nilai Islam Berkemajuan, menjadi visi yang dipegang oleh Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Dipimpin oleh Warsiti, M Kep, Sp Mat, UNISA terus mengembangkan inovasi terbaru guna meningkatkan kualitas dan mutu perguruan tinggi yang diamanahkan padanya. UNISA telah menuai banyak prestasi yang membanggakan. Warsiti berharap, Milad ke-28 ini dapat menjadi momentum segenap sivitas akademika agar terus berkontribusi dalam mewujudkan dan memperkuat UNISA yang unggul dan mencerahkan. Sejak awal berdirinya, kampus berwawasan kesehatan ini tidak dapat dilepaskan kiprahnya dari ‘Aisyiyah. Memiliki cita-cita besar menjadi universitas yang unggul dan pilihan berlandaskan nilai Islam berkemajuan, UNISA membidik fokusnya pada kajian dan pengembangan bidang kesehatan. Berikut pemaparan Warsiti mengenai perjalanannya dalam memimpin UNISA serta pengembangan, hambatan, dan solusi melalui wawancara bersa38 Warta PTM

Warsiti, M Kep, Sp Mat

Unggul dalam Kesehatan ma reporter Warta PTMA, Aprilia Sazila Sari, Rabu (20/11).

Apa yang membedakan UNISA dengan PTMA yang lain? Di usia ke-28 tahun ini, jika dilihat dari awal terbentuknya UNISA tak lepas dari peran organisasi perempuan terbesar yaitu ‘Aisyiyah. Jika ditanya perbedaan dengan PTMA lainnya, Satu yang selalu kami upayakan menjadi universitas yang memiliki keunggulan kampus dengan ciri khas dan unggul dalam kesehatan. Kehadiran UNISA dapat memberikan warna yang berbeda jika dibandingkan dengan PTMA lain yang ada di Yogyakarta. Salah satu yang membedakan adalah UNISA dikelola langsung oleh organisasi yang fokus dalam pemberdayaan perempuan.

Edisi November-Desember 2019

Pengaruh Peran Internal kampus dalam perkembangan UNISA? Hal yang tidak bisa kita ingkari dan sangat penting dalam pengembangan perguruan tinggi adalah SDM yang terdiri dari dosen dan tenaga pendidik. Dengan lahirnya universitas ini, satu rumpun saling berkompetisi antar satu fakultas secara sehat. Jadi, kami mendorong SDM di setiap fakultas untuk saling berkompetisi secara sehat dan memberikan hasil yang terbaik pada masing-masing fakultas. Dengan kultur tersebut, itu akan memberikan motivasi satu sama lain dalam meraih prestasi. Kultur ini juga memberikan impact yang baik, karena terlihat perkembangan dan potensi yang dimiliki masingmasing fakultas. Seperti yang kita ketahui, masing-masing fakultas memiliki kecepatan yang berbeda-beda.


Unggul dalam Kesehatan

Masing-masing kami berikan porsi yang sesuai dengan kemampuan. Untuk mencapai visi dan misi yang sama, jadi dirinci dalam suatu rencana pengembangan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Misalnya terkait prestasi mahasiswa di tingkat internasional membutuhkan 10 prestasi pertahun, dan ini akan kita bagi sesuai dengan porsinya masingmasing. Kemudian di situ akan menimbulkan kompetisi sehat dan saling berlomba dalam memberikan prestasi yang unggul dan baik.

Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan kinerja Internal? Dulu yang saya rasakan UNISA masih mengerjakan satu program secara bersamaan dan ini menimbulkan ketidakefektifan. Sebenarnya ada yang tidak sesuai dengan passion sehingga tidak berjalan semua. Solusinya, kami melakukan identifikasi semua hal termasuk pengembangan, dan identifikasi berdasarkan kebutuhan. Katakanlah untuk program publikasi, kita lihat dosen mana yang akan kita kembangkan untuk program itu. Agar tidak kroyokan bekerjanya dan agar tidak kolektif kolegial sehingga dapat jalan semua. Jadi saat ini bukan lagi dalam aspek pemerataan, karena adil itu bukan berarti sama tetapi sesuai dengan porsi masing-masing.

Dengan lahirnya universitas ini, satu rumpun saling berkompetisi antar satu fakultas secara sehat. Jadi, kami mendorong SDM di setiap fakultas untuk saling berkompetisi secara sehat dan memberikan hasil yang terbaik pada masing-masing fakultas.

Bagaimana UNISA melakukan Strategi Marketing? Di bawah naungan ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim terbesar di Indonesia memudahkan kami melakukan promosi melalui ranting. Jadi strategi marketing kami melalui para penggerak ‘Aisyiyah yang ada di ranting, cabang ‘Aisyiyah. Dalam hal ini, kami tidak melihat perguruan tinggi yang lain sebagai saingan namun menjadi peluang sebagai dorongan untuk bisa menjadi lebih baik dari mereka. Menggunakan proses Plan, Do, Check, Act (PDCA), sebagai evaluasi dan untuk melihat bagaimana positioning UNISA saat ini. Audit Mutu Internal juga akan senantiasa kami lakukan terus. Jika satu strategi belum tercapai maka selalu ada inovasi baru untuk strategi ke depan. Bagaimana UNISA menjalin kerja sama internasional? Kerja sama diawali dengan mapping terlebih dahulu dari setiap fakultas. Misalnya MoU dengan Malaysia, kami melihat prodi apa dan fakultas apa yang sesuai dengan MoU tersebut. Meskipun ada juga MoU yang melibatkan seluruh fakultas namun kita selalu melihat mana yang dominan untuk mengeksekusi agar MoU dapat diimplementasikan dengan baik nantinya. UNISA telah banyak melakukan MoU, namun dari banyaknya MoU tersebut harus dapat diimplementasikan. Ini membutuhkan sumber daya yang kuat, baik SDM maupun sumber daya lain. Karena memperoleh kerja sama dengan pihak luar merupakan hal yang mudah, namun bagaimana kita dapat mempunyai kepentingan dan membesarkan serta meningkatkan kapasitas melalui MoU tersebut bukan hal yang mudah. Bagaimana Langkah UNISA ke depannya? Jika berorientasi pada kualitas perguruan tinggi, kami mengambil proses dari visi dan tahapan untuk pencapaian visi. Sehingga langkah ke depan-

nya merealisasikan program-program tersebut secara bertahap. Dari UNISA tumbuh, berkembang, dan unggul. Itu ada tahapannya dan setiap tahapan akan kita dirinci lagi dalam rencana strategis. Rencana strategis ini bukan sesuatu yang harganya mati, namun fleksibel sesuai dengan regulasi yang ada. Contoh saat ini perguruan tinggi sedang dihebohkan dengan AIPT 9 Standar, itu sesuatu yang baru. Menyikapi itu, kami tidak kaku, dan dengan adanya regulasi yang baru ini kami adaptasikan dengan keadaan sekarang. Kemudian dari situ akan muncul suatu kebijakan baru yang mengakomodir regulasi baru sehingga dijadikan standar capaian yang baru pula. Ke depannya akan ada workshop soal itu, dan workshop untuk seluruh pimpinan UNISA agar dapat menyamakan visi gerak kita dengan adanya regulasi tersebut. []APR

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 39


Profil PTM

WARTA PTM

STIK Muhammadiyah Pontianak

Pusat Rujukan Perawatan Luka

Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak

S

ekolah Tinggi Ilmu keperawatan Muhammadiyah (STIKM) Pontianak resmi berdiri pada 15 Juni 2006 berdasarkan izin dari Mendiknas Nomor: 88/D/0/2006. STIKM Pontianak merupakan konversi dari Akademi Keperawatan Muhammadiyah Pontianak. Didirikan pada 1992 oleh Persyarikatan Muhammadiyah Pontianak dengan Program studi (Prodi) DIII Keperawatan. Kini STIKM Pontianak mempunyai tiga prodi yaitu Prodi Ners Tahap Akademi, Prodi Ners Tahap Profesi Keperawatan, serta Prodi Diploma III Keperawatan. Pada Tahun Akademik 2020/2021 STIKM Pontianak akan memulai perkuliahan prodi Magister Keperawatan yang telah mendapat Surat Keputusan (SK) izin operasional dari Kemenristekdikti.

Unggulkan Perawatan Luka Mengusung visi “Menjadi pusat keunggulan keperawatan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat berlandaskan Al Islam dan Kemuhammadiyahan, berdaya saing nasional dan internasional tahun 2030�, STIKM Pontianak bersungguh-sungguh dalam merealisasikannya. Hal ini terlihat dari bagaimana 40 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

STIKM Pontianak memasukkan langkah-langkah strategis ke dalam renstra dan renov. STIKM Pontianak juga rutin dalam mengevaluasi capaian akhir tahun serta melakukan penguatan fungsi Pusat Penjaminan Mutu dalam melakukan SPMI. Hasilnya kini keunggulan STIKM Pontianak di bidang perawatan luka telah menjadi institution branding baik di kancah nasional maupun Asia Tenggara dan Timur. Mahasiswa-mahasiswa universitas di Asia Tenggara dan Timur bahkan telah sejak lama mengikuti progam perawatan luka di STIKM Pontianak. Beberapa di antaranya adalah Mahasiswa Universitas Malaysia Serawak yang telah mengikuti program selama 9 tahun, mahasiswa Guangzhou University yang telah mengikuti program selama 6 tahun, mahasiswa National Taipei University of Nursing and Health Sciences dan mahasiswa Khon Kaen University (Thailand) yang rutin mengikuti program selama 4 tahun. STIKM Pontianak fokus menjadikan perawatan luka sebagai salah satu unggulan pada roadmap penelitian perguruan tinggi baik bagi dosen dan mahasiswa. Perawatan luka juga didesain menjadi satu mata kuliah pada tahap akademik dan profesi. Kampus tengah mengupayakan pengadaan


Pusat Rujukan Perawatan Luka

STIK Muhammadiyah Pontianak mengirimkan 5 mahasiswa untuk mengikuti The 9 th INSF yang diselenggarakan di Khon Kaen Thailand mulai (22-24/11). Dosen dan Mahasiswa Stik Muhammadiyah Pontianak yang mengelar pengabdian kepada masyarakat. Foto dok. pontianak.tribunnews.com.

sertifikat perawatan luka sebagai SKPI bagi mahasiswa yang telah lulus. Saat ini STIKM Pontianak sedang membangun pusat perawatan luka di atas lahan 19.440 m2. Pusat ini akan digunakan untuk praktik mahasiswa, kegiatan pelatihan skala nasional maupun internasional, serta pengabdian masyarakat. Haryanto, SKep, Ns, MSN, PhD selaku Ketua STIKM Pontianak mengakui bahwa hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mewujudkan keunggulan dalam bidang perawatan luka dan untuk mewujudkan STIKM Pontianak sebagai rujukan perawatan luka di Indonesia.

Role Model Kampus Sehat Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berfokus pada ilmu kesehatan, STIKM Pontianak menyadari bahwa sudah seharusnya mereka menjadi role model kampus sehat. Program-program untuk menuju kampus sehat sudah berjalan. Kawasan Zero Tolerance yaitu kawasan tanpa rokok, napza, dan kekerasan telah terbentuk. Pengupayaan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman juga terus digalakkan. “Misal terdapat pengelolaan sampah dan limbah yang baik, tersedia sarana dan prasarana yang memenuhi standar keamanan, serta terdapat kantin sehat. Saat ini kami sedang merenovasi kantin sehat yang lebih representatif,� tambah Haryanto saat diwawancarai melalui whatsapp. Promosi kesehatan baik secara langsung dalam acara kemahasiswaan, pengabdian masyarakat (baksos), maupun praktik profesi melalui KIE tak lupa disematkan. STIKM Pontianak juga menyediakan meja pingpong, lapangan bulu tangkis, lapangan futsal, dan lapangan voli. Adanya fasilitas-fasilitas ini memudahkan STIKM Pontianak dalam menggiatkan aktivitas fisik. STIKM Pontianak bahkan menyediakan waktu terjadwal pada setiap hari Sabtu untuk olah raga bulu tangkis. Selain itu, STIKM Pontianak menilai kampus sehat tidak hanya dilihat dari lingkungan dan fisik namun juga dari rohani. Oleh karenanya STIKM Pontianak mengagendakan pengajian rutin setiap hari Jumat baik bagi seluruh karyawan

maupun mahasiswa. Terus Bergerak Memiliki 42 tenaga pengajar yang terdiri dari 7 doktoral, 2 kandidiat doktor, dan 33 orang magister, STIKM Pontianak berusaha memberikan pembelajaran yang terbaik dengan menjaga rasio ideal jumlah dosen kepada 697 mahasiswa. Infrastruktur yang memadai pun diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran. Sebagian besar sistem tata kelola di STIKM Pontianak telah berbasis IT. Ruang kelas yang representatif dengan full AC dan LCD, ruang tutorial, ruang kuliah, laboratorium keperawatan, server dan lab multimedia, ruang pelatihan, amphitehater, dan ruangan-ruangan lainnya tersedia untuk memfasilitasi mahasiswa secara maksimal. Tak berhenti di situ, STIKM Pontianak terus melakukan perubahan dan peningkatan demi tercapainya mutu unggul. Salah satunya dengan penataan sistem informasi akademik dan penataan tata kelola dengan regulasi berdasarkan perundang-undangan. Skala prioritas mulai tahun anggaran 2019/2020 ialah pengembangan SDM pada program doktoral. Kerja sama dalam dan luar negeri terus digenjot. Sejauh ini STIKM Pontianak telah melakukan kerja sama dengan 23 instansi dalam negeri. Sedangkan untuk kerja sama luar negeri terdapat 14 universitas luar negeri yang telah melakukan MoU dengan STIKM Pontianak. Sementara itu peningkatan di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi para tenaga kependidikan dan seluruh karyawan dilakukan melalui pengajian mingguan dan baitul arqom setiap tahun. Sedangkan untuk mahasiswa, pengajian dan pembinaan dilakukan oleh tim AIK. Ke depannya, STIKM Pontianak memiliki target merubah kelembagaan menjadi institut. STIKM Pontianak juga ingin membuat bidang perawatan luka STIKM Pontianak terkenal lebih luas lagi dengan mendorong pendirian fasilitas yang mendukung penelitian perawatan luka dan menghasilkan lebih banyak publikasi tentang manajemen luka yang berdasarkan bukti (evidence based). []GTA

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 41


WARTA PTM

Profil Dosen

Sejak kecil saya telah dididik untuk bekerja keras dan tidak bergantung pada kenyamanan yang sudah tersedia. Sifat-sifat inilah yang mungkin menjadikan saya pribadi yang bertekad kuat untuk menggapai tujuan, hingga kadang kala diterjemahkan sebagai sikap yang ambisius. Namun, secara umum, saya berprinsip pada konsep ikhtiar dan tawakal. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha sebaik-baiknya mencari ridho ­Allah, dimulai dengan meluruskan niat,” ujar Susanti ketika diwawancarai oleh Reporter Warta PTM via email. Wanita kelahiran Jambi ini tengah menjalani studi S-3 di Universitas of Nottingham, Inggris. Sebelumnya, ia merupakan lulusan S-2 dari John Curtin School of Medical Research, Australian National University (ANU). Kedua studi tersebut mendapatkan beasiswa. Bukan hanya dua beasiswa, tapi tiga beasiswa. Beasiswa pertama untuk menyelesaikan pendidikan S-2nya didapatkan dari Australian Development Scholarashi (ADS). Sementara untuk S-3, Susanti mendapatkan pilihan beasiswa Australian Prime Minister Endeavour Postgraduate Award dan beasiswa Islamic Development Bank (IsDB) Merit Scholarship Programme for High Technology (MSP).

Dukungan yang Selalu Mengalir Menemukan pendamping hidup yang memahami cita-cita dan kepribadiannya merupakan anugerah tersendiri baginya. Ia bahkan masih ingat pertemuan pertama dengan suaminya. “Saya bertemu pertama kali dengan suami saya ketika sedang menyelesaikan praktek kerja apoteker di sebuah rumah sakit di Jawa Tengah dan tak lama setelahnya kami memutuskan menikah. Sejak itu saya mulai bekerja di Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang merupakan almamater suami saya,” terang Susanti. Ia berterima kasih kepada suaminya yang selalu mendorong dirinya untuk terus mengembangkan bakat dan 42 Warta PTM

Susanti, M.Phil,. Apt bersama suami dan putra semata wayangnya.

Susanti, M.Phil., Apt Dosen UM Purwokerto

Peneliti dan Penyintas Kanker kemampuan akademis. Suaminya juga memahami kecintaannya akan dunia penelitian sehingga ia bisa mendapatkan ridho dan dukungan untuk terus mengenyam pendidikan hingga jenjang doktoral. Tak berhenti di situ, anak semata wayang Susanti juga sangat mendukung dan memahami semangatnya dalam bekerja. Sebagai Ibu, ia sering merasa bersalah karena tidak bisa sepenuhnya menghabiskan waktu di rumah bersama sang anak. Pernah Susanti menanyakan kepada anaknya apakah sebaiknya ia berhenti bekerja sehingga bisa mengurus segala keperluan anaknya setiap saat. Dengan lugas anaknya justru mengatakan Ibunya sudah dikaruniai talenta oleh Allah se-

Edisi November-Desember 2019

hingga harus menggunakannya untuk kepentingan orang banyak. Jawaban ini praktis memompa semangatnya untuk terus maju. “Tentunya dukungan keluarga termasuk orang tua dan sanak saudara terutama lewat doa juga ikut berkontribusi dalam pencapaian saya hingga saat ini. Saya sangat bersyukur bisa berkarir di tempat yang kondusif dan sangat memberi peluang untuk pengembangan diri seperti di Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto”.

Kanker dan NICCRAT Ketertarikan Susanti terhadap kanker sudah muncul sejak studi S-2 di Australia. Penelitiannya kala itu ten-


Peneliti dan Penyintas Kanker

tang angiogenesis, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru yang membantu penyebaran sel-sel kanker ke berbagai organ tubuh. Satu bulan sebelum keberangkatnnya untuk mengambil beasiswa S-3 ke Australia, Susanti divonis mengidap penyakit kanker kolorektal (usus besar) stadium 3. Hal ini mengharuskannya menjalani 3 kali operasi dan 8 siklus kemoterapi dengan segala efek sampingnya. Saat itu pikirannya berkecamuk dalam paradoks. Sebagai peneliti, ia telah membaca berbagai literatur dan melakukan berbagai eksperimen. Susanti berharap kanker ini hanya suatu teori rumit yang dapat dipecahkan melalui pendekatan matematis dan sistematis. Setelah menjalani rangkaian proses dan terapi, ia baru menyadari, perjuangan melawan kanker tidak sama seperti konsep penjumlahan dan pengurangan yang sudah pasti hasilnya. Banyak hal yang ternyata tidak serupa dengan teori yang dipelajari selama ini. Banyak hal yang masih harus diungkap oleh para ilmuwan sehingga suatu saat nanti kanker tidak lagi menjadi penyakit menakutkan yang tidak dapat disembuhkan. Terlebih lagi di Indonesia dengan keterbatasan fasilitas, mahalnya pengobatan, dan jumlah penderita yang jauh lebih banyak dari negara maju. Pengalamannya sebagai peneliti

sekaligus penyintas (survivor) kanker membuat Susanti ingin menggunakan “karunia� yang telah diberikan Allah SWT untuk berkontribusi dalam meningkatkan pengobatan kanker, terutama kanker kolorektal di Indonesia. Susanti kemudian berkeinginan untuk mengembangkan riset dan transfer pengetahuan terkait pengobatan kanker di Indonesia, khususnya lewat pengembangan studi genetika. Hal ini memicu tercetusnya insiatif bersama supervisornya, Professor Mohammad Ilyas dari University of Nottingham, untuk membentuk Nottingham-Indonesia Collaboration for Cancer Research and Training (NICCRAT). NICCRAT dibentuk untuk mewadahi berbagai kegiatan kerja sama University of Nottingham dengan berbagai institusi di Indonesia. Pada saat bersamaan, University of Nottingham juga sedang giat-giatnya mengembangkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya dengan Kemenristekdikti. Melihat peluang yang ada, Susanti melemparkan ide untuk memulai kegiatan pelatihan perdana melalui skema BIMTEK (Bimbingan Teknis) pada bulan Maret 2019 yang didanai oleh Kemenristekdikti dan University of Nottingham. Mengusung tema “Toward Implementation of Precision Medicine in Indonesia�, kegiatan ini berkolaborasi dengan kolega di Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Susanti, M.Phil., Apt bersama rekan-rekan dalam acara TMC course di laboratorium coats

Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM). Kegiatan ini kemudian berlanjut ke kegiatan lain seperti Tailor-Made Course in Molecular Diagnostics diselenggarakan di Nottingham pada September-Oktober 2019 untuk konsorsium peneliti, akademisi, dan klinisi dari Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), UGM dan tentunya UMP. Pada bulan Desember 2019 ini akan dilaksanakan pula Gastrointestinal Pathology Masterclass di Yogyakarta bersamaan dengan peluncuran Indonesia-Nottingham Digital Pathology Network (INDiPath). Melalui NICCRAT, Susanti dan kolega merencanakan untuk melaksanakan beberapa proyek riset bersama, khususnya di bidang genetika kanker disertai pengembangan produk inovasi yang dapat ditranslasikan ke dalam pengunaan klinis. NICCRAT juga akan semakin menggiatkan kegiatan transfer pengetahuan melalui pelatihan dan pertukaran sumber daya manusia. NICCRAT membuka diri mengajak institusi lain baik di Indonesia maupun di luar negeri untuk bergabung guna mencapai visi misi yang sama yaitu mengembangkan bidang genetik dan molekuler medik di Indonesia, khususnya penyakit kanker. Diungkapkan oleh Susanti, ia baru saja menerima hibah penelitian berupa Science, Technology, and Innovation (STI)- Transform Fund dari Islamic Development Bank (IsDB). Proyek yang didanai ini bertujuan mengembangkan kit diagnostic molekuler untuk penanganan kanker kolorektal yang tepat dan terjangkau. Rencananya, inovasi yang dikembangkan dalam dalam proyek ini akan diinkubasikan ke Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Iptek di LIPI. Ke depannya ia berharap NICCRAT dapat berkontribusi untuk meningkatkan pengobatan kanker di Indonesia melalui kontribusi keilmuan baru maupun usulan terkait kebijakan publik yang menunjang penanganan penyakit kanker yang lebih baik. []GTA

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 43


WARTA PTM

Prestasi Mahasiswa

ITB-AD Juarai Kontes Robot Nusantara

Tim robotik ITB AD berfoto bersama usai menjuarai Kontes Robot Nusantara 2019, Selasa (22/10).

A

ries Susanti Rahayu Mahasiswi jurusan Manajemen UNIMUS kembali memperoleh emas dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup yang digelar di Xiamen, China, Sabtu (19/10). Mengalahkan Yi Ling Song dari China, Aries berhasil memecahkan rekor sebagai perempuan pertama dalam sejarah dengan waktu di bawah 7 detik yakni 6,995 detik dalam nomor speed world putri. Sebelumnya, ia juga telah meraih Juara dunia pada kejuaraan IFSC pada 5-6 Mei 2018 di Chongqing, China. Melansir dari kompas.com Aries memulai debut internasionalnya dalam ajang kejuaraan Asia dengan membawa perunggu pada September 2017 silam. Selain itu Aries juga pernah mengikuti ajang internasional lainnya seperti Asian Games 2018. Kini, ia tengah mempersiapkan diri untuk ajang terbesar di dunia yaitu Olimpiade Tokyo 2020. Atas prestasi yang dimilikinya, mahasiswi yang kerap disapa Ayuk ini berhasil dinobatkan sebagai Kader Berprestasi Internasional dan meraih Muhammadiyah Award 2019 pada perhelatan peringatan Milad Muhammadiyah 107. []APR

44 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

M

engusung proyek bertajuk Cleanerbot, tim robotik Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) meraih juara ketiga pada kategori Creative Open Robot di Kontes Robot Nusantara (KRON) 2019, Selasa (22/10). Tim ini terdiri dari mahasiswa S-1 Sistem Informasi dan S-1 Teknologi Informasi, yaitu Abyan Taqy Boynge, Anggita Larassati, Dendi Raihan, Dicky Novrianto, dan Oman Rohman. Ungkapan bangga disampaikan oleh Rektor ITB-AD, Mukhaer Pakkanna, atas pencapaian mahasiswanya. “Kami akan terus mendukung upayaupaya peningkatan prestasi mahasiswa,” tegas Mukhaer. Hal senada diungkapkan oleh WR-1 ITB-AD Bidang Akademik, Sutia Budi. Menurutnya, saat ini kampus tengah fokus pada pengembangan socio technopreneur dan pengembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu, sejak awal mahasiswa sudah diarahkan untuk ikut aktif dalam berinovasi. Setelah menjuarai KRON, tim robotik ITBAD melaju ke kompetensi tahap selanjutnya yang dilaksanakan di Thailand. []GTA

Mahasiswi Unimus Kembali Raih Emas Kejuaraan Dunia


WARTA PTM

Resensi

K

iprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa tidak diragukan lagi. Per Oktober 2019, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan dasar dan menengah mencapai 36.249. Sedangkan jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) sebanyak 166. Tersebar dari Sabang hingga Merauke, Muhammadiyah berusaha memberikan pendidikan yang terbaik dengan berlandaskan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyah. Namun 107 tahun Muhammadiyah berkiprah di dunia pendidikan, tidak ada satu pun buku yang membedah landasan filsafat pendidikan Muhammadiyah. Abdul Munir Mulkhan mengutarakan dalam prolognya bahwa untuk bisa menyusun filsafat pendidikan Muhammadiyah sudah semestinya dilakukan dengan menelusuri butir-butir gagasan dalam filsafat pendidikan Islam. Namun cara ini menjadi sulit dikarenakan filsafat pendidikan Islam sendiri justru belum tersusun secara sistematis, struktural, dan fungsional. Cara yang paling memungkinkan adalah dengan memahami gagasan pendiri atau generasi pendiri Muhammadiyah dalam menyusun filsafat pendidikan Muhammadiyah. Untuk itu akan dikemukakan tiga sumber utama yang bisa dirujuk dalam penyusunan filsafat pendidikan Muhammadiyah. Pertama, pidato Kiai Ahmad Dahlan dalam Kongres Muhammadiyah Desember pada tahun 1922 berjudul “Kesatuan Hidup Manusia� diterbitkan HB Majlis Taman Pustaka di tahun 1923. Kedua, Praedvies HB Muhammadiyah pada Kongres Islam Besar Cirebon tahun 1921. Ketiga, Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 di Yogyakarta tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah, khususnya Bab I Muqadimah dan Bab II Rumusan Filsafat Pendidikan Muhammadiyah. Kiai Ahmad Dahlan dipandang sudah memiliki visi ke depan tentang pentingnya integrasi antara Al Quran dan sunah Nabi Muhammad di satu sisi dan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni di sisi lain (hlm 24). Tidak heran jika salah satu rumusan filsafat pendidikan Muhammadiyah menyatakan bahwa pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dengan kemajuan yang holistik. Mengurai gagasan beberapa tokoh generasi pendiri Muhammadiyah, buku ini menjadi langkah awal dalam memulai kerja besar menyusun filsafat tarbiyah atau filasafat pendidikan Islam yang memenuhi syarat struktural dan fungsional susunan ilmu.

Judul buku: Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah: Membangun Basis Etis Filosofis bagi Pendidikan Penulis: Alim Roswantoro, Sumartono, Aditya Pratama, Mohamad Ali, Subhi Mahmashony Harimurti, Muhammad Sulaiman Editor: Abdul Munir Mulkhan dan Robby Habiba Abror Penerbit: Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Suara Muhammadiyah Cetakan: I, Oktober 2019 Tebal dan Ukuran: xii + 312 hlm, 15 x 23 cm

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 45


WARTA PTM

Warta dari PTM

Warta dari PTM

Universitas Muhammadiyah Bulukumba Tim Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) UM Bulukumba meraih juara II di UIN Makassar, Senin-Rabu (28-30/10). Tim yang diketuai Sadri ini mengusung permasalahan mengenai agraria tanah Ulayat di Kecamatan Kajang beserta solusinya. Tim UM Bulukumba berhasil menyisihkan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta dan masuk final bersama dengan lima tim lainnya.

STIT Muhammadiyah Sibolga STIT M Sibolga Sibolga menjalin kerja sama dalam bidang tri darma perguruan tinggi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al Washliyah Sibolga. Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh ketua STIT M Sibolga, Drs H Ahmad Hosen Hutagalung MA dan Ketua STIE Al Washliyah Sibolga, Drs H Zuberuddin Siregar MM. Kerja sama ini ditujukan untuk pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat antar mahasiswa dan dosen. Nantinya penelitian mahasiswa dan dosen diarahkan kepada peningkatan ekonomi Islam.

46 Warta PTM

Universitas Muhammadiyah Maluku Utara UMMU mengadakan Leadership Training Rapat Koordinasi Pimpinan di Gedung LPMP Tidore, Sabtu (02/11). Mengusung tema Meningkatkan Silahturahmi, Membangun Kampus Islami, Kompetitif, Unggul, dan Berkemajuan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka transformasi kepemimpinan dan pembahasan pra raker. Turut hadir sebagai narasumber perwakilan dari Majelis Diktilitbang PPM yaitu Muhammad Sayuti, Muhammad Samsudin, Taufiqur Rahman, Ahmad Muttaqin, dan Puja Punang Amari.

wardi, M H sebagai wakil rektor I; Dr Irawan Suprapto, M Pd selaku wakil rektor II; dan Irhammudin, S H M H selaku wakil rektor III. Sementara empat dekan yang dilantik yaitu Dr Badawi, MPd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Suwardi, S H, M H sebagai Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial; Adi Wibowo, S T, MTI sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Komputer; serta Ratih Handayani, M Ps sebagai Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan. Diharapkan para wakil rektor dan dekan yang baru dilantik mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab secara amanah.

STIKES Muhammadiyah Gombong STIKES M Gombong melaksanakan Baitul Arqam Dosen dan Karyawan, Ahad-Senin (3-4/11). Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK) PPM. Hadir dalam pembukaan, BPH Stikes Gombong sekaligus Ketua PCM Gombong, Widjiantoro Triatmadji dan Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, Ibnu Herniatun.

STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung Sabtu (9/11), STKIP M Bangka Belitung menggelar pemotongan tumpeng pada puncak acara Milad ke-8 di kampus setempat. Berbagai kegiatan perlombaan, seminar nasional, dan call paper dilaksanakan dalam r­ angakaian peringatan milad ini. Ketua STKIP M Bangka Belitung Asyraf Suryadin mengucapkan selamat kepada para dosen, alumni, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan semua pihak yang telah menjadi mitra STKIP M Bangka Belitung. Dituturkan bahwa saat ini STKIP M Bangka Belitung sedang dalam proses perubahan menjadi Universitas M Bangka Belitung.

Universitas Muhammadiyah Kotabumi Rektor UM Kotabumi melantik tiga wakil rektor dan empat dekan di kampus setempat, Rabu (27/11). Ketiga wakil rektor tersebut adalah Dr Didiek R Ma-

Edisi November-Desember 2019


Warta dari PTM

STIA Muhammadiyah Selong STIA M Selong menggelar latihan gabungan Perguruan Tapak Suci Sekabupaten Lombok Timur, Sabtu (23/11). Latihan gabungan dilaksanakan dalam rangka menjalin silahturahmi, keakraban, dan pengembangan organisasi Muhammadiyah. Lebih lanjut, Pendekar Senior Tapak Suci, Haris Ridwan, menambahkan bahwa latihan gabungan tapak suci ini dapat memperat ukhuwah Islamiah sesama Perguran Tapak Suci dan memajukan kiprah tapak suci. Sementara itu, Ketua STIA M Selong, H Juhad MAP, mengapresiasi para pesilat muda tapak suci. Juhad berpesan ketika menjadi pendekar masa depan, hendaknya menjadi pendekar yang rendah hati menjunjung tinggi akhak dan budi pekerti.

STIE Muhammadiyah Cilacap Wisuda XVI Ahli Madya dan Sarjana STIE M Cilacap digelar di Sentul Waterpark and Hall, Sabtu (16/11). Para wisudawan terdiri dari 16 mahasiswa Prodi D-3 Akuntansi, 21 mahasiswa Prodi S-1 Akuntansi, dan 41 mahasiswa Prodi S-1 Manajemen. Wisuda semakin terasa spesial karena merupakan kali pertama meluluskan tahfidzpreneur. Lima mahasiswa tahfidpreneur lulus tahun ini dengan hasil yang baik. Penghargaan juga diberikan kepada mahasiswa dan wisudawan dengan hafalan terbanyak. Agus Priyono menjadi wisudawan tahfidz hafalan terbanyak dengan 30 juz dan mutaqin 13 juz. Sementara itu untuk kategori mahasiswa diraih oleh Dania Febrana, mahasiswa semester lima, dengan hafalan sebanyak 30 juz dan mutaqin 3 juz.

STKIP Muhammadiyah Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) M Enrekang menggelar kuliah umum internasional di Laboratorium Microteaching Kampus 2 STKIP M Enrekang, Senin (11/11). Kuliah umum ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Daerah Enrekang. Beberapa dosen dan peneliti yang dihadirkan dari luar negeri ialah, Van Hall Larenstain, Dr Loes Witteveen, dan Wageningen dari University Netherland, Dr Rico Lie dan Dr Elske vd Fliert dari Queensland UNiversity

STIKES Muhammadiyah Lhokseumawe STIKES M Lhokseumawe menggelar yudisium di kampus setempat, Rabu (30/10). Sebanyak 116 mahasiswa yang terdiri dari 105 mahasiswa Sarjana Kesehatan dan 11 Diploma Keperawatan dinyatakan lulus pada yudisium tersebut. Ketua STIKES M Lhokseumawe, Ns Mursal MKep, berpesan agar para lulusan diploma segera mempersiapkan diri mengikuti uji kompetensi agar dapat bekerja di tatanan klinik. Sementara, untuk para lulusan sarjana diharapkan untuk segera mengikuti pendidikan profesi.

Universitas Muhammadiyah Kendari UMK menggelar Kuliah Umum dan Pelatihan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi dosen tetap UMK, Rabu (27/11). Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham, acara tersebut dise-

lenggarakan di ruang teleconference gedung baru UMK. Pada kegiatan tersebut dilaksanakan pula penandatanganan nota kesepahaman di bidang kekayaan intelektual antara UMK dan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara, serta penyerahan Surat Pencatatan Ciptaan kepada tiga dosen UMK, Dr Ahmad Muhlis Nuryadi, M Si, Eddy hamka, SP, M Si, dan Murniyati, S Sos, M Si.

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Program studi D-3 Farmasi UM Banjarmasin menggelar seminar produk dan pameran kewirausahaan di aula Ulfah Hidayat kampus setempat, kamis (28/11). Sejumlah produk herbal karya mahasiswa D-3 Farmasi dipamerkan untuk mahasiswa dan umum. Dekan Fakultas Farmasi UM Banjarmasin, Risya Mulya MSc, Apt, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Adanya seminar ini diharapkan membuat lulusan D-3 Farmasi tidak hanya menjadi pencari kerja tapi bisa juga membuka peluang usaha. []GTA Universitas Muhammadiyah Bandung Kontingen Tapak Suci UM Bandung meraih sembilan medali di Kejuaraan nasional Pencak silat Bandung Lautan Api Championship 2 Open. Diselenggarakan pada tanggal 9-10 November 2019, kejuaraan ini diikuti oleh sekitar 2200 atlet dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia hingga Malaysia. Pihak universitas menyatakan perasaan bangga atas apa yang diraih oleh tim tapak suci ini. Rheza Fasya, pelatih UKM tapak suci, turut mengucapkan syukur karena murid-muridnya telah berusaha dengan maksimal. "Alhamdulillah kita mendapat prestasi yang luar biasa, mudahmudahan tapak suci UM Bandung lebih berkembang lagi," ujar Rheza.

Edisi November-Desember 2019

Warta PTM 47


WARTA PTM

Regulasi

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Menteri. Pasal 2 (1) Dalam memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden. (2) Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (3) Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (4) Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri dalam memimpin pelaksanaan tugas Kementerian. (5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi: a. membantu Menteri dalam perLlmusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian; dan b. membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau eselon I atau di lingkungan Kementerian. Pasal 3 Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan unsur pemimpin kementerian. Pasal 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi: 48 Warta PTM

Edisi November-Desember 2019

a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan; b. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang standar kualitas sistem pembelajaran, lembaga pendidikan tinggi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana pendidikan tinggi, dan keterjangkauan layanan pendidikan tinggi; c. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu dan kesejahteraan guru dan pendidik lainnya, serta tenaga kependidikan; d. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan; e. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; f. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di daerah; i. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia; j. pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan; k. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan; dan 1. pelaksanaan dukungan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Edisi November-Desember 2019

Warta PTM

1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.