Warta PTM Edisi Juli-Agustus 2019

Page 1

TOPIK UTAMA

WAWANCARA

Kuliah Kerja Nyata PTM: Ujung Tombak Dakwah Muhammadiyah

Prof. H. Sjafri Sairin, Ph.D : KKN Etnografi, Realisasi Peta Dakwah Muhammadiyahh

WARTA PTM

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagi PTM, KKN bukan sekedar ikut-ikutan. KKN hakikatnya sudah melekat dengan Muhammadiyah yang sejak berdiri melakukan kerja nyata, riil, membantu mencerdaskan dan mensejahterakan umat. Bukan sekedar lahiriah, namun juga aspek spiritual, yang memang menjadi misi organisasi ini.

www. diktilitbangmuhammadiyah.org

Edisi Juli-Agustus 2019


2

Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019


WARTA PTM

Asa

Optimalisasi KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para Hal seperti ini tentu tidak kita inginkmahasiswa sudah memiliki sejarah cukup an. Seharusnya, mahasiswa KKN masuk panjang. Secara terbatas sejak awal 1950an dengan program yang memang dibutuhsudah ada PT yang melakukan ini, walau se�kan masyarakat yang didatangi. Jadi, procara terstruktur dan terpola baru dilakukan gram KKN satu desa dengan desa lainnya tahun 1970an, utamanya oleh PTN. Kini bisa beda-beda, sesuai karakteristik dan Program KKN sudah meluas di sebagian kebutuhan masing-masing. Artinya survei besar PT di Indonesia, termasuk Perguruan pendahuluan menjadi wajib sebelum menTinggi Muhammadiyah. erjunkan mahasiswa KKN ke suatu tempat. Dari namanya, sudah tercermin bahMasyarakat sekarang semakin cerwa ini mengajak para calon intelektual das dan kritis. Mereka juga tidak mau diberbuat nyata di masyarakat. Bukan saja Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. anggap sebagai ruang hampa, yang hanya sekedar mempraktikkan ilmunya, melain- Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi menerima saja dijejali program oleh pihak kan juga merasakan kehidupan riil mas- Penelitian dan Pengembangan Pim- luar, termasuk kampus. Untuk itu, para pinan Pusat Muhammadiyah Tahun yarakat yang beragam. Pada masanya, mahasiswa dan pendamping KKN perlu 2015-2020 KKN banyak dilakukan di daerah pedesbekal pengetahuan memadai sebelum maaan, dan relatif tertinggal. Mahasiswa yang suk untuk melakukan karya nyata melalui banyak dari daerah perkotaan, terjun ke daerah seperti KKN ini. itu, sehingga lebih mengenal kehidupan yang nyata. Jadi Tentulah program-program KKN selaras dengan KKN memberikan manfaat positif bagi semua. catur darma PTM. Namun program ini harus dispesifikBagi PTM KKN bukan sekedar ikut-ikutan. KKN kan untuk menjawab persoalan yang ada di daerah yang hakikatnya sudah melekat dengan Muhammadiyah yang dikunjungi. Secara teoritik, ini sebetulnya agak mudah sejak berdiri melakukan kerja nyata, riil, membantu bagi kampus. Persoalan di masyarakat menyangkut banmencerdaskan dan mensejahterakan umat. Bukan seke- yak bidang kehidupan, dan itu sifatnya multi disiplin. dar lahiriah, namun juga aspek spiritual, yang memang Kampus mempunyai potensi dan memiliki berbagai menjadi misi organisasi ini. KKN juga menjadi ajang pengetahuan dari lintas ilmu atau prodi yang bermauntuk mengajak masyarakat untuk ke arah kebaikan dan cam-macam. Hanya saja, sinergisitas harus sudah dibamenjauhi keburukan, amar ma’ruf nahi munkar dalam ngun saat sebelum terjun ke lapangan. arti seluas-luasnya, termasuk mengajak pada kemandiPara mahasiswa KKN ada duta dari kampusnya rian dan meningkatkan harkat hidupnya. masing-masing. Apa yang mereka lakukan akan memDengan posisi seperti itu, KKN PTM memang harus beri dampak pada nama kampus PTM ini. Ini sangat substantif menggerakkan dan membangun masyarakat perlu ditekankan. Jadi aspeknya bukan sekedar mendesagar lebih baik. Jadi, KKN bukan sekedar formalitas iminasi dan mempraktikkan ilmu pengetahuan saja, nakurikulum dan memenuhi persyaratan akademik un- mun juga harus menunjukkan perilaku, etika, tindak tuk lulus saja. Ini perlu kita ingatkan, karena praktik tanduk, dan kepribadian yang baik, yang bisa menjadi dan pandangan seperti itu acapkali muncul. Akibatnya, teladan masyarakat. tidak jarang karena masyarakat yang didatangi seolah KKN jelas masih kita perlukan dan terus dilanjuthanya menjadi obyek, mereka menolak kehadiran ma- kan. Namun formulasi yang baik dan pas dengan situasi hasiswa KKN. Atau menerima dengan setengah hati. saat ini, juga penting untuk dibangun. Semuanya harus Mereka bersemangat menerima manakala mahasiswa tetap sejalan seiring dengan tujuan persyarikatan. KKN membawa bantuan fisik, jadi seolah sebagai pembawa dana.

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM

1


WARTA PTM

Susunan Redaksi

Rapat Redaksi Rapat Redaksi Warta PTM di Yogyakarta, 03/07/2019. Foto depan kiri Muhammad Sayuti, Lincolin Arsyad, Edy Suandi Hamid, Aprilia Sazila Sari, Mohammad Adam Jerusalem, Ahmad Muttaqin

WARTA PTM

Warta PTM diterbitkan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB: Lincolin Arsyad PEMIMPIN UMUM/REDAKSI: Edy Suandi Hamid DEWAN REDAKSI: Muhammad Sayuti I Muhammad Samsudin I Ahmad Muttaqin REDAKTUR PELAKSANA: Edy Suandi Hamid REPORTER: Aprilia Sazila Sari I Gita Madyaning Ratri KEUANGAN: HS Mulyatno ALAMAT REDAKSI: Jln. KHA Dahlan 103 Yogyakarta 55262 Telp. +62-274-389485 Faks. +62-274-376336 Email: redaksiwartaptm@gmail.com Website: www.diktilitbangmuhammadiyah.org Rekening Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Nomor 09-0008-7003 BNI Cabang Yogyakarta a/n Lincolin Arsyad, Prof. Dr. M.Sc. Warta PTM menerima tulisan yang berupa opini, berita panjang, berita singkat, glosarium dan foto seputar perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Redaksi berhak menyunting tulisan. Silakan kirim tulisan dan/atau foto ke email redaksi.

2

Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019


WARTA PTM

Daftar Isi ASA •

TOPIK UTAMA Optimalisasi KKN__1

TOPIK UTAMA • •

Kuliah Kerja Nyata PTM: Ujung Tombak Dakwah Muhammadiyah__4 Langkah Konkret Optimalkan KKN__6

WAWANCARA •

Prof. H. Sjafri Sairin, Ph.D : KKN Etnografi, Realisasi Peta Dakwah Muhammadiyah__8

KINERJA • • • •

• • •

English Teachers Training (ETT) angkatan ke3__10 Sinergisitas PJJ PTM Dimulai__10 Sinergi Guru Besar Muhammadiyah, Tingkatkan Mutu PTMA__11 Leadership Training Pimpinan PTMA Angkatan ke-4: Prof Lincolin Arsyad: Empat Karakteristik Pemimpin yang Baik__11 Pemimpin Berkualitas, Nyawa Perguruan Tinggi_12 Safari ke Empat PTM di Aceh__13 Workshop Pendampingan dan Percepatan Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah PTM__14

inaugurasi •

• • • •

Wisuda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo: Menuju Umsida yang Unggul di Tingkat Asean__15 Wisuda Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan: ITB-AD Kawah Candradimuka Calon Pengusaha__15 Wisuda Universitas Muhammadiyah Semarang: Lulusan Unimus Harus Berkompetensi Unggul_16 Prof Syaiful Bakhri Dilantik Wapres sebagai Ketua BKS PTIS__17 Pelantikan Wakil Rektor UM Palopo: Sinergi Internal dan Eksternal Kampus__17 UMRI Luluskan 245 Mahasiswa_18 Peresmian Universitas Muhammadiyah Kotabumi: Kerja Sama dan Dukungan untuk UM Kotabumi yang Unggul__18 Wisuda ke-68, Unismuh Makassar Jalin Kerjasama 8 Instansi_19

Kuliah Kerja Nyata PTM: Ujung Tombak Dakwah Muhammadiyah Topik edisi ini Warta PTM meminta pendapat dan pandangan dari lima narasumber, yakni Dr Rina Ratih SS., M.Hum selaku Ketua Panitia KKN Muhmamadiyah untuk Negeri, Dr Purwadi MSi selaku Kepala Pusat KKN UAD, Dr Aris Slamet Widodo SP MSc, selaku Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, , Prof H Sjafri Sairin, Ph D selaku salah satu pencetus KKN Etnografi, dan Dr M Nurul Yamin selaku Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). Para narasumber ini diwawancarai secara terpisah.

Wawancara Prof. H. Sjafri Sairin, Ph.D: KKN Etnografi, Realisasi Peta Dakwah Muhammadiyah “Sudah waktunya Indonesia merubah mentalitasnya. Sangat disayangkan ketika kita harus melakukan penelitian ke luar negeri hanya karena di Indonesia tidak ada data yang disimpan. Sejarah tidak hanya menjadi mitos sehingga nantinya dapat menjadi catatan untuk anak cucu kita,” begitulah pemaparan Prof H Sjafri Sairin, Ph D, saat diminta waktunya untuk berbincang lebih dalam mengenai KKN Etnografi.

• • • • •

INOVASI

Bola Koca Asep, Bolpoin Ajaib Pendeteksi Air Zamzam Palsu__20

kronik • • • • • •

Milad ke-56, Unismuh Makassar adakan Jalan Santai__21 The 1st Borneo Global Summer Camp: Ajarkan Mahasiswa Internasional Membatik_21 KKN UM Purwokerto: Menjadi Duta UMP di Masyarakat__22 UM Purwokerto Bangun Pusat Penelitian__23 STIE Muh Jambi Ubah Status Jadi Universitas_23 STKIP Resmi Menjadi Universitas

Muhammadiyah Bulukumba: Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Bulukumba__24 Dosen STIP Muh Sinjai Lakukan Penyuluhan Kelola Urine Kambing Jadi Pupuk Organik_25 UM Gresik Resmikan UMG Monozokuri Center__26 KKNMu, Dukung Kota Bengkulu Jadi Kota Religius dan Bahagia__26 Rapat Koordinasi Hibah Riset-Mu: Ta’awun Antar PTMA, Mencerahkan Peradaban__27 Kerjasama Internasional UMRI dan Internasional Islamic University of Malaysia__28 UM Ponorogo Resmi Tambah Jumlah Prodi__28 UMMI Kolaborasi dengan Management and Science University Malaysia Buka Program Internasional__29 UM Ponorogo Perlu Mendesain sebagai Kampus Terbaik Jatim_29

mUHAMMADIYAH meRGER •

PTM Merger__30

SALINDiA •

Salindia__31

PROFIL PTM •

Universitas Muhamamdiyah Kendari: UMK,

2030 Menuju Virtual University__32 Rektor UM Kendari Amir Mahmud S.IP., M.P.: Bentuk Insan Bertakwa dan Berakhlakul Karimah_34 Universitas Muhamamdiyah Tangerang: Kampus Banten Maju_3

PROFIL DOSEN •

Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D.,: Pentingnya Target dan Support System___38

prestasi mahasiswa • •

UM Banjarmasin Juara 3 KDMI 2019 Tingkat Wilayah_40 Mahasiswa STAIM Paciran Raih Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Internasional_41

BERITA KELUARGA PTM •

Berita Keluarga PTM__41

warta dari ptm •

Warta dari PTM__42

regulasi •

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi__44

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM

3


WARTA PTM

Topik Utama

252 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta KKN di empat negara. dok.Tribunsolo.com

Kuliah Kerja Nyata PTM

Ujung Tombak Dakwah Muhammadiyah

T

opik edisi ini Warta PTM meminta pendapat dan pandangan dari lima narasumber, yakni Dr Rina Ratih SS, MHum selaku Ketua Panitia KKN Muhammadiyah untuk Negeri, Dr Purwadi MSi selaku Kepala Pusat KKN UAD, Dr Aris Slamet Widodo SP MSc, selaku Kepala Pusat KKN UMY, Prof H Sjafri Sairin, Ph D selaku salah satu pencetus KKN Etnografi, dan Dr M Nurul Yamin selaku Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). Para narasumber ini diwawancarai secara terpisah.

Pemberdayaan, Helping People to Help Themselves Apa yang dimaksud pemberdayaan? Dr M Nurul Yamin selaku ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) berpendapat, upaya pem-

4

Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

berdayaan selalu memiliki target mendorong perubahan dengan menempatkan masyarakat sebagai aktor perubahan itu sendiri. Sebagaimana Al Quran Surat Ar-Ra’d ayat 11 yang memiliki arti “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka”. Nurul Yamin menegaskan tujuan pemberdayan adalah helping people to help themselves. “Fasilitator bergerak ke komunitas atau masyarakat lain yang masih memerlukan, sebagaimana slogan MPM,” paparnya. Sesuai dengan slogannya Selama Rakyat Masih Menderita Tidak Ada Kata Istirahat Majelis ini menjadi unsur pembantu pimpinan persyarikatan yang bergerak di bidang

pemberdayaan masyarakat. Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, Aris Wido�do juga menegaskan, proses pemberdayaan adalah pendampingan dan perubahan perilaku. Mengutip pada ayat yang sama (Ar-Ra’d: 11), ia menyimpulkan pemberdayaan juga berpengaruh pada diri seseorang. “Pemberdayaan bukan hanya merubah pengetahuan, pemberdayaan bukan hanya merubah keterampilan, tapi pemberdayaan mengubah perilaku,” pungkasnya. Pemberdayaan dinilai dari proses, menjadi penekanan pada mahasiswa bahwa output dan hasil bukan menjadi hal yang utama. Nurul Yamin juga


Kuliah Kerja Nyata PTM

memaparkan, aktivitas pemberdayaan masyarakat bukanlah hal yang instan. “Hal ini berkaitan dengan cara berfikir berkemajuan, sikap, dan perilaku, sehingga memerlukan konsistensi dan nafas jangka panjang,” lanjutnya. Amar Makruf Nahi Munkar “Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu implementasi darma perguruan tinggi yang memiliki peran strategis. Perguruan tinggi gudangnya segala fasilitas pemberdayaan baik berupa sumber daya, teknologi, dana, dan lainnya,” ungkap Nurul Yamin. Oleh karena itu penyelenggaraan KKN di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dapat disinergikan dengan program pemberdayaan yang dilakukan oleh persyarikatan. Sehingga kegiatan KKN merupakan satu kesatuan dari proses pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan dan berjangka panjang. “Dengan demikian KKN harus bervisi pemberdayaan,” tambahnya. Rina Ratih menambahkan dengan konkret, KKN erat kaitannya dengan pemberdayaan. Baginya, KKN tidak semua berkaitan dengan keilmuwan. Contoh sederhananya mahasiswa dituntut untuk berorganisasi di bidang keagamaan atau program kerja lainnya. “Meskipun keilmuwan ada, tapi KKN menjadi kegiatan yang harus mentransfer knowledge, bukan hanya dari teori kuliah namun kemampuan berorganisasi, keagamaan dan proker lainnya,” jelasnya. Purwadi menambahkan PTM adalah amal usaha Muhammadiyah yang bisa menjadi ujung tombak dakwah Amar Makruf Muhammadiyah untuk mencapai gerakan tajdid. Baginya, purifikasi akidah dapat dilakukan melalui KKN. “KKN menjadi media dakwah kita, hitung saja sekian ribu mahasiswa diterjunkan ke masyarakat dan dengan 166 PTMA yang menembuskan mahasiswa sampai ke pelosok. Kalau tidak melalui KKN, akan melalui jalan

apa?,” papar Purwadi melemparkan pertanyaan.

Manfaat KKN Nurul Yamin percaya bahwa KKN bagi mahasiswa berfungsi sebagai olah pematangan kepribadian secara intelektual, sosial bahkan spiritual. Purwadi pun setuju mengenai hal ini. Adanya perubahan sikap pada mahasiswa setelah menjalani KKN merupakan contoh nyata manfaat dari KKN itu sendiri. Pembelajaran selama di perkuliahan hanya berbasis teori sedangkan ketika turun ke masyarakat permasalahan harus diselesaikan secara pragmatis. “KKN itu perlu, agar mahasiswa melihat pendekatan masyarakat itu tidak cukup dengan teori saja tapi harus melalui pendekatan kultural, negosiasi, komunikasi, termasuk keperluan dakwah Islam,” jelasnya. Sedangkan bagi masyarakat, mereka bisa mendapatkan motivasi dan pencerahan baru yang berkemajuan dalam mengatasi problema kemasyarakatan. Aris menambahkan bahwasanya posisi mahasiswa KKN saat ini lebih kepada penyelesaian masalah-masalah terkait dengan perilaku. “Masyarakat dan pemerintah desa sudah paham bahwa mereka sudah disediakan dana yang cukup untuk membangun fisik desa. Mereka membutuhkan ide-ide sehingga mereka bisa mengoptimalkan dana desa itu. Mereka mengharapkan pendampingan, pembentukan bumdes, pendampingan UMKM, dan masih banyak lagi,” ujarnya. Kemudian Nurul Yamin menambahkan, melalui KKN, institusi akan semakin kuat peran sosialnya sehingga bukan menjadi menara gading yang tercerabut dari akar sosialnya. Kampus memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan adanya KKN ini maka proses atau jalan menuju pendampingan pemberdayaan kampus ke masyarakat itu lebih mudah. Komunikasi menjadi lebih cepat. “Kita ini

negara berkembang. Pemerintah sedang giat-giatnya untuk mencerdaskan bangsa, sedang giat-giatnya memajukan peradaban masyarakat Indonesia. Maka fokus sebenarnya perguruan tinggi adalah bersama dengan pemerintah untuk memajukan masyarakat,” papar Aris.

Indikator Keberhasilan KKN Keberhasilan KKN dapat dilihat pada dua indikator utama, yaitu masyarakat dan mahasiswa. KKN akan berhasil jika tingkat partisipasi mayarakatnya tinggi. Aris mengibaratkan seperti memasang papan nama yang dilakukan tim KKN bersama masyarakat. “Jika bersama masyarakat, itu menjadi hal positif. Tetapi jika hanya mahasiswa yang memotong kayu, mengecat kayu sendiri, menulis sendiri, dipasang sendiri, itu bukan pemberdayaan. Itu namanya pembangunan,” tegas Aris. Purwadi menambahkan, salah satu indikator keberhasilan KKN ialah perubahan pada pola pikir masyarakat untuk maju dan hidup lebih baik. “Sebagai contoh di salah satu lokasi KKN, ada Pak Kades yang bercerita bahwa mahasiswa yang baru datang namun sudah menginspirasi masyarakat karena anak dan orang tua juga bercita-cita untuk menguliahkan anaknya hingga perguruan tinggi,” paparnya. Sementara itu dari sisi mahasiswa dapat dilihat dari perubahan sikap setelah melalui KKN. “Mahasiswa yang pengetahuan dan kematangan kepribadiannya meningkat itu dapat dikatakan indikator yang baik. Dapat kita lihat bagaimana ia sepulang K ­ KN, ”ujar Purwadi. Aris pun sependapat, menurutnya KKN bisa dikatakan bisa berhasil jika mahasiswa bisa berperan aktif dalam masyarakat setelah menjalani KKN. “Mahasiswa yang kita harapkan ialah mahasiswa yang memiliki ide dan pikiran karena dia menguasai konsep dan teori dari pemberdayaan masyarakat. Kemudian dia juga mau melaksanakan secara teknis bersamasama dengan masyarakat.”[]APR, GTA

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM

5


UMM kirim mahasiswanya ikuti KKN Internasional di tujuh negara.. dok. umm.ac.id

Langkah Konkret Optimalkan

KKN

D

alam pelaksanaannya, KKN memiliki urgensi bagi para pihak yang terlibat baik bagi mahasiswa, masyarakat, perguruan tinggi, bahkan pemerintah. Kebermanfaatannya yang nyata memang sudah seharusnya terus dilaksanakan. Hal ini dikarenakan KKN adalah sebuah proses dinamis yang tidak memiliki ujung. Prinsip hari ini lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini harus terus diterapkan. Permasalahannya ialah bagaimana cara agar pengoptimalan KKN dapat dimanifestasikan dengan langkah nyata? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami telah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia KKN dan pemberdayaan masyarakat. Tulisan ini akan memaparkan bagaimana langkah konkret untuk mengoptimalkan pelaksanaan KKN.

6

Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Menawarkan Banyak Pilihan “KKN itu harus dibuat inovasi terus. Menawarkan pilihan-pilihan lokasi dan macam-macam program bagi mahasiswa. Mahasiswa itu kan terdiri dari berbagai macam tipe,” ujar Dr Rina Ratih Sri Sudaryani, M Hum, Ketua Panitia KKN Muhammadiyah untuk Negeri, ditemui di kantornya Kamis (18/7). Menurutnya KKN itu sudah seharusnya dibuat menyenangkan. Pilihan-pilihan tersebut akan menjadi daya tarik sendiri bagi para mahasiswa. “Sebagai contoh mahasiswa yang menyukai tantangan dan pengalaman lebih, bisa ditawarkan dengan KKN 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Mahasiswa yang ingin melakukan kerja sama dan pertukaran budaya dengan mahasiswa Muhammadiyah yang lain

bisa memilih KKN Muhammadiyah untuk Negeri,” tambahnya. Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Rina, Drs Purwadi MSi selaku selaku Kepala Pusat KKNUAD dan Dr Aris Slamet Widodo, SP, MSc selaku Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY memiliki pendapat yang sama. “Di UAD kami menawarkan berbagai macam KKN. Ada KKN reguler, internasional, ramadan, kebencanaan, PPM, dan masih banyak lagi. Bahkan kami memiliki KKN alternatif yang mana mahasiswa tidak harus bermukim namun jangka waktunya harus 2 bulan,” ujar Purwadi. UMY pun tidak jauh berbeda dengan UAD. Tersedianya berbagai macam opsi memberikan


Langkah Konkret Optimalkan KKN

­ebebasan bagi mahasiswa untuk k memilih. Bahkan ada usulan untuk menambah satu jenis KKN lagi. “Kemarin dari arahan Pak Rektor kita diminta untuk pemberdayaan di bidang pendidikan. Jadi bukan hanya tentang kegiatan belajar mengajar tetapi bagaimana membantu untuk memberdayakan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang memiliki keterbatasan sehingga mereka belum berkembang sampai saat ini. Kalau ini sedang kita rumuskan, belum kita jadikan skemanya,” papar Aris.

Peningkatan dan Pembenahan Manajemen Hal lain yang tidak kalah krusial dalam pengoptimalan KKN adalah peningkatan dan pembenahan manajemen. Variatifnya pilihan KKN seharusnya berbanding lurus dengan peningkatan manajemen. “Jangan sampai, kita sudah tawarkan dengan pilihan-pilihan tapi pelayanan kurang bagus atau mungkin administrasi kurang. Nah itu harus disesuaikan, harus sama. Kalau duaduanya klop kan bagus. Kalau salah satu lemah pasti kan akan mengecewakan mahasiswa. Programnya bagus, tapi pelayanan susah dan rumit. Sebaliknya pelayanannya bagus tapi programnya itu-itu saja, itu membuat mahasiswa bosan,” jelas Rina. Untuk mengatasi hal tersebut, UMY sudah mulai menggalakkan administrasi melalui sistem informasi. Melalui sistem informasi diharapkan pelayanan administratif dari awal hingga akhir bisa menjadi lebih efektif dan efisien. “Sejak 2 tahun yang lalu kita sudah membangun sistem informasi SIM KKN. Kalau dulu masih manual sekarang di era sistem informasi bisa dilakukan secara online. Jadi mahasiswa dari mendaftar sampai selesai menggunakan SIM KKN itu. Sistem ini tidak hanya berlaku untuk mahasiswa tapi juga untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),” jelas Aris.

Mahasiswa kelompok 1 KKN Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menyemarakkan program yang ditaja oleh Walikota Pekanbaru Firdaus yakni Maghrib Mengaji melalui program PERBAN (Perbaiki bacaan dan tilawah Al-Qur’an). dok. riaugreen.com

Selaras dengan UMY, Purwadi menyatakan sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi, mahasiswa harus lulus tahap pembekalan yang diberikan kampus. “Ada beberapa sesi pembekalan dan diakhiri dengan tes, jika tidak lulus, mahasiswa akan ditunda keberangkatannya,” papar Purwadi. Mahasiswa wajib memenuhi persyaratan yang terdiri dari lulus Tes Taman Pendidikan AlQur’an (TPQ) dan lulus Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Mahasiswa juga diharuskan survei lokasi satu sampai dua minggu sebelum terjun ke lokasi. Survei nantinya akan memberikan output berupa program kerja yang harus dilakukan nanti. “Program harus dipresentasikan di depan kami (LPPM). Melihat pengalaman kita, mahasiswa UAD lebih siap dengan programnya karena sudah diawali dengan survei dan penilaian terlebih dahulu,” papar Purwadi. Peningkatan dan pembenahan manajemen juga dapat ditingkatkan melalui kerja sama yang dilakukan bersama Majelis di persyarikatan. “Sinergi dengan majelis dan lembaga yang ada di persyarikatan dapat lebih diintensifkan sebagai instrumen orga-

nisasi Muhammadiyah di lapangan,” papar Nurul Yamin.

Pemetaan Dakwah Pengembangan program KKN ke depan dapat diarahkan kepada pemetaan dakwah. Sesuai pemaparan Nurul Yamin, adanya peta dakwah dan peta masalah sosial ekonomi pada program pemberdayaan salah satunya KKN dapat memberikan pijakan ilmiah yang berbasis riset. “Penyusunan peta dakwah dan peta masalah ekonomi secara nasional dapat menjadi tahap pertama mengembangkan KKN,” paparnya. Setuju dengan hal tersebut, Purwadi menambahkan KKN etnografi dapat diimpelentasikan dalam konteks yang luas bukan hanya untuk pendataan namun juga dapat menjadi kepentingan dakwah di suatu daerah. “Mahasiswa diharuskan mendata jumlah masyarakat, non-muslim dan muslim, lansia, anak muda dan lainnya.” Prof Sjafri Sairin juga menambahkan, dengan adanya data yang tertulis dapat digunakan kembali lima tahun ke depan. “Semoga rintisan ini dapat menjadi hal yang berguna bagi Muhammadiyah, sehingga kita dapat mengerti perbedaan 5 tahun akan datang,” ujarnya. []GTA, APR

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM

7


WARTA PTM

Wawancara

Prof. H. Sjafri Sairin, Ph.D

KKN Etnografi, Realisasi Peta Dakwah Muhammadiyah

“

Sudah waktunya Indonesia merubah mentalitasnya. Sangat disayangkan ketika kita harus melakukan penelitian ke luar negeri hanya karena di Indonesia tidak ada data yang disimpan. Sejarah tidak hanya menjadi mitos sehingga nantinya dapat menjadi catatan untuk anak cucu kita,� begitulah pemaparan Prof. H. Sjafri Sairin, Ph D, saat diminta waktunya untuk berbincang lebih dalam mengenai KKN Etnografi. Pria kelahiran Bukit Tinggi, 14 Februari 1945 ini menjelaskan pentingnya data dalam dakwah persyarikatan Muhammadiyah. Baginya, Muhammadiyah memerlukan peta dakwah sebagai catatan tertulis berdasarkan studi etnografi. “Agar dakwah ini ada dasarnya, tidak sekedar masuk saja,� paparnya. Kecintaanya terhadap data dan penelitian juga pernah ia tuangkan dalam karya buku Dari Ancak ke Ancak: Buruh Jawa di Perkebunan Sumatera Utara. Latar belakang penelitian dalam buku mengantarkan pembaca untuk memahami bahwa kumpulan data dapat dikemas menjadi monografi sejarah. Guru Besar Antropologi UGM ini berhasil memperoleh gelar S-2nya di Universitas Nasional Australia (ANU) pada tahun 1981. Tepat 10 tahun kemudian, gelar doktor S-3 ia raih dari Cornell University, Amerika Serikat. Di Usia 74 tahun, beliau pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Riset dan Teknologi Indonesia Bidang Dinamika Masyarakat, setelah dilantik oleh Menristik Indonesia pada tahun 2003. Pengalamannya dibidang penelitian dan data mendasari kami untuk mewawancarai lebih dalam terkait KKN Etnografi.

Apa yang dimaksud dengan KKN 8

Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Etnografi? KKN Etnografi adalah KKN yang berdasarkan pada studi etnografi. Sedangkan studi etnografi merupakan pemetaan dengan mengobservasi kondisi masyarakat secara riil. Sebagai contoh mengenai pendidikan, keadaan umat islam, kehidupan beragama, dan gambaran utuh dari masyarakat desa. Ibarat di suatu desa, ada petani yang sedang bersawah, kita harus tahu siapa yang memiliki sawah tersebut, apakah si petani menjadi pemilik atau hanya sebagai pekerja. Jika pekerja, berapa gaji dan penghasilan yang ia dapat ketika menggarap sawah. Jadi, kita harus melakukan pendataan dan observasi lebih dalam.

Bagaimana Gagasan Awal KKN Etnografi? KKN Etnografi berawal dari pemikiran bagaimana menyusun peta dakwah yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Kebutuhan Muhammadiyah mengenai peta dakwah saya rasa perlu. Hal ini dikarenakan umat Islam dengan jumlah mayoritas namun proporsionalnya masih kurang dalam kekuasaan dikarenakan minimnya pendataan. Ibarat kita bekerja di Kantor PP Muhammadiyah, kita mengetahui berapa jumlah orang yang membawa motor, berapa jumlah mobil dan lainnya. Jadi KKN etnografi merupakan pengabdian yang sekaligus melakukan pendataan secara spesifik di masyarakat tersebut.

Seberapa penting peta dakwah bagi Persyarikan Muhammadiyah? Tentu perlu, Muhammadiyah harus ber-

dasarkan data. Pertanyaanya kenapa kita melakukan dakwah namun tidak ada catatan tertulis yang dapat dijadikan pedoman lima tahun ke depan. Data sosial dapat menunjukan bagaimana pendidikan di sana, dari segi ekonomi kita mengetahui bagaimana tingkat kemiskinan di lokasi. Informasi terakhir, LazisMu membuat sebuah kapal yang dibutuhkan pulau tertentu, itu adalah hasil dari data. Dari data itu kita memahami bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Apakah KKN etnografi menjamin terkumpulnya data? KKN sudah berjalan sudah cukup lama dan sebagian


KKN Etnografi, Realisasi Peta Dakwah Muhammadiyah

besar perguruan tinggi di Muhammadiyah melakukan KKN. Oleh karena itu, KKN kita pakai sebagai wadah yang pas untuk melakukan pendataan tentang kehidupan sosial di situ. Mahasiswa dapat mendata bagaimana keadaan umat Islam di sana, bagaimana kehidupan beragama, dan gambaran utuh dari masyarakat desa. Dari sisi SDM kita masih kurang sedangkan dari sisi keuangan ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Sehingga, saya berpikir KKN Etnografi menjadi wadah yang pas untuk melakukan pengumpulan data.

Bagaimana teknis melakukan Sosialisasi KKN Etnografi di setiap PTM? Hal ini dapat dimulai dengan melakukan training untuk menjelaskan lebih dalam bagaimana keadaan beberapa daerah di Indonesia. Sehingga terbentuklah peta dakwah dengan konsep dan draft yang sudah tersusun. Kemarin kami telah melakukan Training of Trainer (ToT) ke UM Riau mengenai pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi termasuk teori kuantitatif yang kemudian kita realisasikan ke KKN. Selanjutnya, setiap dosen yang telah melakukan KKN bertugas untuk menyosialisasikan program ini kepada mahasiswa. Sehingga dosen dapat menjadi advisor di penempatan KKN etnografi. ToT kedua rencananya akan dilakukan di UM Gorontalo.

KKN Etnografi bermanfaat untuk pemetaan dakwah, lalu menurut anda manfaat apa yang mahasiswa dapatkan melalui KKN Etnografi? Saya kira ini sangat bermanfaat, jika kita petakan keuntungan pada mahasiswa, ia dapat belajar bagaimana cara meneliti dan melakukan observasi mendalam. Ia juga dapat mengenal masyarakat lebih dalam. Kita ambil salah satu contoh di UM Palembang, bahkan mahasiswa non-sosial lebih semangat melakukan penelitian. Sehingga melalui KKN Etnografi ini dapat menciptakan kebiasaan pada diri untuk belajar menulis dan mengingat apa yang dilihat.

Harapan Anda terkait KKN Etnografi? Saya berharap Majelis Diktilitbang dapat mendorong agar PTMA mampu melaksanakan KKN etnografi karena dengan itu dapat melanjutkan pikiran bapak-bapak dulu mengenai peta dakwah. Selain itu LPPM juga bertanggung jawab, misal dari daerah mengirim hasil laporan harus ada yang menangani langsung sehingga ada softcopy berdasarkan daerah dan dapat ditampilkan juga pada saat Muktamar. Sehingga data ini nanti dapat digunakan oleh semua orang Muhammadiyah yang berkepentingan dalam dakwah (berbagai majelis). []APR

Teknologi RI, Bidang Dinamika Sosial 2003 s/d 2005 • Research Fellow di Faculty of Sosiology University of Bielefeld, Jerman 2004 s/d • Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada 2000 s/d 2003 • Research Fellow Sejarah dan Program Politik University of Wollonggong, Australia 2000 s/d • Direktur Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial, Universitas Gadjah Mada 1994 s/d 2000 • Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada 1991 s/d 1994 Non Akademik Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah

PROF. H. SJAFRI SAIRIN, PH.D. Tempat lahir

Bukittinggi, Sumatera Barat, 14 Februari 1945 Nama dan Gelar Prof. Dr. Sjafri Sairin, M.A. Jabatan Fungsional Guru Besar Program Studi Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Alamat Kantor Pascasarjana Lantai 1, Gedung Kasman Singodimedjo, Kampus Terpadu UMY Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul Yogyakarta Email sjafsairin@gmail.com , sjafrisairin@umy.ac.id Pendidikan • Sarjana, Antropologi Universitas Gadjah Mada • Magister Antropologi, Australian National University, Australia, 1981 • Doktor Antropologi, Cornell University, Amerika Serikat, 1991 Kualifikasi Akademis • Fellow, di Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya, Kuala Lumpur 2015 s/d Sekarang • Visiting Professor, Universiti Utara Malaysia 2011 s/d 2013 • Direktur Pusat Kebudayaan Koesnadi Harjasoemantri, Universitas Gadjah Mada 2008 s/d 2010 • Ketua Program Pascasarjana Studi Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada 2007 s/d 2009 • Deputi Menteri Negara Riset dan

Pembicara Dalam Seminar Workshop Pengembangan Peta Dakwah Melalui Program Kuliah Kerja Nyata, 2017 Refleksi Kepahlawanan Prof Lafran Pane, 2017 Karya • Impak Pendidikan terhadap kependudukan (bersama Masri Singarimbun). Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM, 1977. • Javanese Trah: Kin-Based Social Organization. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992 (cetakan kedua) • Membangun Martabat Manusia (ed) bersama M. Alwi Dahlan dan Sofian Effendi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992. • Lika-Lika kehidupan Buruh Perempuan (bersama Masri Singarimbun). Yogyakarta: Pustaka pelajar 1995. • Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2002 • Pengantar Antropologi Ekonomi. (bersama Pujo Semadi dan bambang Hudayana). Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2002 • Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia : Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002 • Riak-Riak pembangunan: Perspektif Antropologi. PSKK UGM (2011) • Dari Ancak Ke Ancak: Buruh Jawa di Perkebunan Sumatera Utara Pada Masa Orde Baru. Gadjah Mada University Press (2014)

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM

9


WARTA PTM

Kinerja

Prof Lincolin Arsyad, Prof Edy Suandi Hamid, Prof Syaiful Bachri, Adam Kilburn bersama peserta ETT angkatan ke-3 di UM Jakarta, Sabtu (29/6).

English Teachers Training (ETT) Angkatan ke-3

E

nglish Teachers Training (ETT) angkatan ke-3 dibuka Prof Lincolin Arsyad, Senin (24/6) di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kegiatan yang akan berlangsung sampai Sabtu (29/6) diadakan Majelis Diktilibang dan Holmesglens Institute

(HGI) Melbourne, diikuti 24 peserta dari PTM, dengan fasilitator Dr Mogan dari HGI. Prof Lincolin meminta agar peserta serius mengikuti acara tersebut, sehingga memberikan nilai tambah bagi para mahasiswanya. Ikut memberikan sam-

butan Rektor UMJ Prof Syaiful Bachri dan Adam Kilburn dari Holmesglen. Sebelumnya telah diadakan pembicaraan dengan pihak HGI dan Majelis untuk kerja sama lanjutan. Diprogramkan ke depan ETT khusus prodi tertentu mengenai workshop penyiapan dosen ke luar negeri. Hadir dari Majelis Diktilitbang Prof Edy Suandi Hamid dan Adam Jerusalem, serta Endang Zakaria dari Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTM. []RED

S

Pembukaan Workshop Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di UM Palembang, 5-7 Juli 2019.

Sinergisitas PJJ PTM Dimulai 10 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

ebagai tindak lanjut workshop Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di UMKT Samarinda, 14 PTM berkumpul di Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) untuk memulai secara terstruktur dan terjadwal mengimplementasikan PJJ berbasis program studi di UM Palembang. Kegiatan yang berlangsung 5-7 Juli ini merupakan tonggak sejarah bagi PTM, yang dengan potensi yang dimiliki bersinergi dalam bentuk konsorsium untuk merespon perubahan yang sangat cepat di era Revolusi Industri 4.0 ini, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Kegiatan dibuka oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr lincolin Arsyad, yang didampingi Wakil Ketua Prof Edy Suandi Hamid, Kepala L2Dik-


ti Wilayah 3 Prof Slampet Widodo, dan Rektor UM Palembang Dr Abid Djazuli. Dalam acara pembukaan, Prof Lincolin mengharapkan pertemuan tersebut secara konkret memberikan hasil nyata, sehingga terformulasikan kurikulum dan modul yang merupakan prasyarat sebelum PJJ dimulai. “Ini merupakan tuntutan zaman, dan bagian untuk mewujudkan PTM yang Unggul, Berdayasaing, dan Berkemajuan,” tutur Prof

Lincolin. Sementara itu Rektor UMP mengemukakan, bagi UMP kegiatan ini sekaligus menstimulus UMP untuk terus berkembang. “UMP sangat sering menjadi tuan rumah acara-acara majelis, dan ini memacu kami untuk meningkatkan mutu dan bisa leading di daerah ini, termasuk dalam penerapan e-learning,” ujar Dr Abid Djazuli. Workshop ini, lanjut Abid, merupakan bagian silaturahmi ses-

ama pengelola PTM sekaligus bersinergi dalam pembelajaran jarak jauh. Sementara Ketua L2DIKTI Wilayah 3, Prof Slamet Widodo, mengapresiasi kegiatan ini di wilayahnya. “Banyak tugas L2Dikti dibantu oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Ini dimaksud mendorong peningkatan mutu dan daya saing PT kita, termasuk dalam hal PJJ ini,” kata Prof Slamet. [] RED

PTMA saat ini telah menjadi pusat unggulan dari catur darma perguruan tinggi, hal ini dapat terlihat dari perkembangan PTMA yang semakin unggul, publikasi serta riset yang semakin bertambah. PTMA sudah menjadi driving force, tempat dilahirkannya pemimpin bangsa serta kader Muhammadiyah yang mumpuni,” ujar Prof Lincolin Arsyad saat membuka acara Silaturahmi Aliansi Guru Besar Muhammadiyah (AGBM) seluruh Indonesia di Gedung AR. Fachrudin A lantai 5 kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (27/07). Bertemakan Merangkai Pemikiran Guru Besar Muhammadiyah Untuk Bangsa, acara yang diikuti 60 Guru Besar dari seluruh Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat jaringan kerjasama para Guru Besar Muhammadiyah di seluruh dunia serta membentuk Organisasi Guru Besar Muhammadiyah. Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan kumpulan pemikiran para Guru Besar Muhammadiyah yang rencananya akan dirangkum menjadi sebuah buku dengan judul “Pemikiran Guru Besar Muhammadiyah”. Dr. Ir. Gunawan Budianto, M.P da-

PTM harus menjadi pemain utama, PTM bukan hanya sekedar ada namun disadari oleh masyarakat keberadaanya, oleh karena itu wajib untuk kita terus maju berdaya saing dan berkemajuan,” ujar Prof Lincolin Arsyad memberikan pembukaan dalam Leadership Training Pimpinan Perguruan Tinggi

Silaturahmi Aliansi Guru Besar Muhammadiyah (AGBM) seluruh Indonesia di Gedung AR. Fachrudin A lantai 5 kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (27/07).

Sinergi Guru Besar Muhammadiyah, Tingkatkan Mutu PTMA lam sambutannya juga menyebutkan, pengelolaan perguruan tinggi Muhammadiyah telah mencapai 166 PTMA dengan jumlah Universitas 54. “Hal ini menjadi sangat penting, dikarenakan Pimpinan Muhammadiyah juga sudah menyadari bahwa PTM telah menjadi pilar gerakan Muhammadiyah, ” tegasnya. Di akhir, Prof Lincolin Arsyad me-

nambahkan perlunya menjalin sinergi untuk meningkatkan kualitas PTMA ke depan, “Persyarikatan masih menunggu kontribusi bapak ibu sekalian, tidak muluk, kita dapat membuat paguyuban atau asosiasi sehingga kita saling bersilaturahmi, terorganisir serta saling bersinergi yang nantinya dapat meningkatkan mutu dan daya saing PTMA,” tutupnya. []APR

Leadership Training Pimpinan PTMA Angkatan ke-4

Prof Lincolin Arsyad: Empat Karakteristik Pemimpin yang Baik Muhammadiyah Angkatan ke-4 yang diadakan Majelis Diktilitbang PPM di Hotel Jayakarta Yogyakarta, Senin (15/07).

Bertemakan “Strategi Perubahan Menghadapi Era Disrupsi” kegiatan ini diikuti 37 peserta yang berasal dari Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 11


WARTA PTM

Kinerja

Pembukaan Leadership Training Angakatan ke-4 di Hotel Jayakarta, Senin (15/7).

PTMA seluruh Indonesia dan dibuka langsung oleh Dr Haedar Nashir selaku ketua PP Muhammadiyah. “Leadership Training menjadi pelatihan yang sangat bermanfaat dan akan berdampak besar bagi pengembangan pendidikan di PTM ke depan, karena partisipasi para pimpinan yang juga memiliki peran besar di PTM masing-masing,” tutur Dr Haedar Nashir. Haedar melanjutkan, pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan Islam modern paparnya mengutip tulisan

Kuntowijoyo yang memadukan antara dimensi iman dan kepribadian satu pihak dengan kemajuan di pihak lain. “Kaum terpelajar muslim yang iman dan kepribadiannya kokoh tetapi berfikiran maju,” jelas Haedar mengenai uraian karya Kuntowijoyo mengenai pendidikan Muhammadiyah. Prof Lincolin menambahkan, empat karaktersitik menjadi pemimpin yang baik yaitu, Pertama adalah Sidiq, pemimpin yang jujur dan berintegritas. Integritas juga dapat mengarah pada

akademik, misalnya kasus plagiarism. “Sebagai pimpinan harus menjadi polisi bagi plagiarism yang terjadi di PTMA,” lanjutnya. Kedua Amanah, yaitu bertanggung jawab mengenai apa yang sudah dilakukan. Amanah di Muhammadiyah menjadi pertanggung jawaban dunia dan akhirat. Ketiga Tabligh, berarti kemampuan berkomunikasi “Seorang pemimpin harus berkomunikasi dengan baik, baik dengan lisan maupun tulisan karena harus mampu menjelaskan kepada timnya untuk memecahkan masalah,” tambahnya. Tidak hanya itu, seorang pemimpin juga wajib untuk mempengaruhi dan mengajak agar ide yang diberikan dapat diterima oleh tim. Keempat Fatonah, berarti cerdas menjadi pilihan terakhir. “Cerdas ini penting, namun harus jadi pimpinan cerdas yang jujur,” jelasnya. Selain memiliki 4 karakteristik itu, pimpinan harus dapat mengasah kemampuan komunikasi dengan baik. Mengutip hasil survei dari sebuah lembaga mengatakan dari 30 soft skills, yang menduduki urutan pertama yang membuat seseorang sukses adalah communication ability, “Komunikasi yang dapat dilakukan pimpinan misalnya menjalin komunikasi dengan PWM, Pemda dll,” tutupnya. []APR

Sambutan Prof Edy Suandi Hamid saat membuka acara Bimbingan Teknis Tata Kelola Perguruan Tinggi L2Dikti Wilayah II Tahun 2019, Kamis-Jumat (4-5/7/2019) di Hotel Horison Bandar Lampung.

Pemimpin Berkualitas, Nyawa Perguruan Tinggi

12 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Pemimpin itu harus memiliki komitmen baik pada kerjanya maupun komitmen dengan waktu, memiliki integritas dan terakhir memiliki kompetensi. Namun kompetensi ini tidak wajib, karena ia bisa dipelajari saat menjadi pemimpin,” papar Prof Edy Suandi Hamid selaku Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Tata Kelola Perguruan Tinggi L2Dikti Wilayah II Tahun 2019, KamisJumat (4-5/7/2019) di Hotel Horison Bandar Lampung. Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) ini juga memaparkan, pemimpin harus menjadikan kampus yang berkualitas. Baginya, penguatan kualitas dapat diawali dengan program studi yang unggul. “Tidak harus unggul di semua prodi, cukup satu atau dua prodi yang dapat menjadi leading agar perguruan tinggi


tersebut memiliki branding yang kuat di mata masyarakat,” ujar Prof Edy. Selaku pemateri, ia juga memaparkan pemimpin yang ideal adalah yang mampu membangun networking. Program Internasionalisasi menjadi syarat perguruan tinggi baik untuk menuju

IAPS 4.0 atau pun IAPT 3.0 nya dengan terakreditasi unggul atau A+. “Akreditasi internasional min 5% dari program studi yang ada. Selanjutnya mahasiswa asing dan dosen tamu asing” ujarnya. Di akhir, ia memaparkan networking menjadi hal penting bagi pemimpin.

“Karena Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang ketika ia menjabat, ia sering meninggalkan kursi kerjanya untuk keluar membangun jaringan baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutup mantan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) ini. []APR

M

emanfaatkan momentum undangan wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lhokseumawe, Sabtu (6/7), Muhammad Sayuti, Ph D dan Dr. Muhammad Samsudin selaku Sekretaris dan Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah melakukan safari ke empat Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Provinsi Aceh. Ke empat PTM tersebut adalah Akademi Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Biruen, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhmmadiyah Aceh Tengah (STIHMAT), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah serta tentu saja ke STIKES Muhammadiyah Lhokseumawe. Sebagaimana namanya, Akper terletak di Kabupaten Biruen, STIHMAT dan STKIP di Kabupaten Aceh Tengah dan STIKES di Kota Lhokseumawe. Perjalanan ke empat PTM tersebut saat ini lebih mudah karena tersedia penerbangan langsung dari bandara Kualanamu Medan ke bandara Malikus Saleh di Lhokseumawe. Demikian pula saat perjalanan kembali ke Yogyakarta, di mana dua unsur sekretaris ini terbang dari bandara Rembele yang terletak di Kabupaten Bener Meriah. Kabupaten yang berbatasan dengan lokasi dua PTM yang terletak di Aceh Tengah. Perjalanan darat dari Lhokseumawe ke Akper Biruen sudah sangat lancar, apalagi dua kota ini terhubung dengan jalan nasional yang menghubungkan Medan dengan Banda Aceh. Transportasi darat dari Lhokseumawe ke Kota Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah juga secara umum baik dan lancar, meski pada beberapa titik terdapat bekas tanah longsor. Perjalanan sekitar tiga jam tidak terlalu melelahkan karena pemandangan alam

Muhammad Sayuti, Ph D dan Muhammad Samsudin selaku Sekretaris dan Wakil Sekretasir Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah di depan STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah.

Safari ke Empat PTM di Aceh serta perbukitan yang asri, rindang dan indah berkelok-kelok. Sesaat setelah mendarat di Lhokseumawe, perjalanan pertama adalah menuju Akper Biruen. Kampus ini sudah sangat lama tidak mendapatkan kunjungan dari Majelis Diktilitbang, oleh karena itu kedatangan kami berdua terasa spesial. Pertemuan dengan pengelola Akper dihadiri oleh unsur direktur dan wakil direktur, Badan Pembina Harian (BPH), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), serta dosen dan karyawan. Pada kesempatan pertama, di depan peserta yang hadir Sekretaris Majelis mengingatkan tentang landasan penting pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang harus dilandasi oleh spirit amal shaleh. Amal shaleh adalah investasi hidup yang penting bagi kehidupan semua orang. Oleh karena itu pengelolaan PTM akan profesional, bertatakelola baik dan tentu saja dapat membawa Akper untuk

menjadi perguruan tinggi yang maju dan diminati masyarakat. Topik kedua yang dipaparkan adalah semangat berlomba-lomba untuk membawa PTM di Biruen untuk maju sebagaimana PTM di belahan pulau yang lain yang telah terakreditasi A serta mendapatkan mahasiswa yang sangat banyak. Dr. Muhsam (nama akrab Wakil Sekretaris Majelis) menambahkan bahwa pengelola Akper harus memiliki motivasi tinggi untuk berubah mejadi lebih baik dengan semboyan: “Biasakan yang benar, jangan membenarkan yang biasa”. Respons peserta yang hadir antusias, banyak yang bertanya serta merasa bersemangat untuk maju setelah mendapatkan motivasi dari dua narasumber tersebut. Gagasan untuk memperkuat empat PTM di wilayah timur Provinsi Aceh dengan cara merger atau penggabungan menjadi satu universitas juga mendapat tanggapan yang antusias. Hal ini tentu saja wajar sebab satu-satunya cara untuk memperbesar Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 13


WARTA PTM

Kinerja jumlah mahasiswa adalah dengan cara menambah program studi baru. Sementara dengan perguruan tinggi berbentuk akademi atau sekolah tinggi, peluang untuk memperluas program studi tidak bervariasi serta kurang memenuhi tuntutan masyarakat yang beragam. Hari kedua safari dan kunjungan fokus di STIKES Lhokseumawe yaitu untuk menghadiri wisuda ke XVI serta pembinaan untuk pimpinan, BPH, PDM, serta dosen dan karyawan. Jumlah wisudawan tahun ini ada 119 yang terdiri atas program profesi keperawatan (Ners.), sarjana (S-1) serta diploma (D-3) keperawatan. Pada upacara wisuda yang dihadiri oleh Walikota, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh serta PDM Kota Lhokseumawe ini gagasan merger untuk menjadi universitas juga digaungkan oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang. Secara umum pengelola STIKES menanggapi positif proposal ini. Sebagaimana pertemuan di Akper Biruen, dialog dengan dua narasumber

yang sama juga dilaksanakan di STIKES dengan mengambil waktu setelah upacara wisuda tuntas. Tidak berbeda jauh dengan pembinaan sebelumnya, tujuan utama pertemuan adalah berbagi pengalaman dalam membangun PTM yang maju serta bagaimana strategi perubahan untuk mempercepat kemajuan PTM. Selepas pembinaan di STIKES Lhokseumawe, Ketua STIKES (Mursal, S.Kp. (Ners.), M.Kep.) mengantarkan bahkan menjadi driver untuk perjalanan yang cukup jauh ke dua PTM yang berlokasi di Takengon Aceh Tengah. Pertemuan untuk pembinaan dilakukan secara gabungan antara dua PTM yang berada dalam satu kompleks termasuk juga panti asuhan ini. Unsur yang hadir juga sama meski dengan jumlah peserta yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan dua PTM ini termasuk dalam kategori mahasiswa sangat kecil. Laporan dari Ketua STIHMAT, Bapak Amirsyam, S.H., M.H. menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa baru tahun 2018 hanya ber-

Workshop Pendampingan dan Percepatan Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah PTM di Swiss Bellhotel Airport Jakarta, Senin-Rabu (22-24/7).

Workshop Pendampingan dan Percepatan Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah PTM

F

orum Jurnal Ilmiah (FJI-PTM) bekerjasama dengan Kemenristek Dikti dan Majelis Diktilitbang PP

14 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Muhamamdiyah mengadakan Workhsop Pendampingan dan Percepatan Penilaian Akreditasi Jurnal Perguruan Tinggi

jumlah 20 mahasiswa, itupun sebagian sudah mengundurkan diri. Lebih banyak dari jumlah mahasiswa STIHMAT, laporan Ketua STKIP Aceh Tengah (Zaenal Abidin, S.Pd., M.Pd.) menyebutkan bahwa mahasiswa masing-masing program studi berjumlah 25 orang, belum termasuk yang sudah mengundurkan diri. Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan, terutama terkait dengan mutu, pendapatan dosen karyawan serta keberlanjutan dua PTM ini. Oleh karena itu sesi pembinaan dan kunjungan yang langka ini menjadi kesempatan bagus untuk memotivasi serta membakar semangat amal saleh melalui PTM. Sebab, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar Ra’d: 11, bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila mereka tidak mengubahnya sendiri. Oleh karena itu, internal motivasi dan semangat pengelola arus terus dibangun untuk mewujudkan perubahan yang terstruktur, sistemik dan massive. (MS)

Muhammadiyah (PTM) tahap 3 di Pesonna Hotel Tugu Yogyakarta, SeninRabu (29-31/7). Kegiatan yang diikuti 53 Peserta ini menyasar pada wilayah tengah Indonesia dengan indeks daerah DIY, Jateng, Kalimantan, dan Mataram. “Dengan pertimbangan efektifitas, efisiensi dan ketepatan sasaran maka koordinasi pendampingan akan dilakukan pada tiga wilayah yaitu, Barat di Jakarta, Tengah di Yogyakarta, dan Timur Makassar,� papar Prof Harun selaku Ketua FJI-PTM dari informasi yang diberikan melalui Whatsapp. Bertujuan untuk merumuskan program strategis pengelolaan dan pengembangan Jurnal Internasional (JI-PTM) secara berkala, kegiatan ini memiliki peran penting dalam mereputasikan sebuah JI-PTM. Sebelumnya, workshop tahap 2 juga telah dilakukan di Swiss Bellhotel Airport Jakarta yang diikuti 50 peserta pada Senin-Rabu (22-24/7). []APR


WARTA PTM

Inaugurasi

Suasana wisuda Umsida ke-XXXIII, Sabtu (22/6)

Wisuda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Menuju Umsida yang Unggul di Tingkat Asean

U

niversitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan wisuda ke-XXXIII pada Sabtu (22/6). Perayaan wisuda kali ini terasa berbeda karena untuk pertama kalinya digelar di auditorium baru yaitu Auditorium K.H Ahmad Dahlan Kampus I Umsida. Wisuda ke-XXXIII tahun akademik 2018/2019 diikuti oleh 416 wisudawan-wisudawati program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana. Prosesi wisuda dimulai pada pukul 08.00 WIB ini diawali dengan pembacaan

laporan oleh Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi. Acara berikutnya sambutan oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umsida, Prof Achmad Jainuri MA, PhD dan dilanjutkan orasi ilmiah oleh Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA. “Umsida telah maju dan berkembang pesat. Sudah banyak prestasi yang diraih. Umsida juga telah memiliki tiga program studi yang terakreditasi A. Meskipun begitu, Umsida akan terus konsisten dalam mengupayakan peningkatan mutu sumber

Wisuda Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

ITB-AD Kawah Candradimuka Calon Pengusaha

K

amis (27/6), Insitut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITBAD) menggelar wisuda di gedung Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Wisuda kali ini merupakan wisuda yang pertama setelah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan berganti men-

jadi ITB AD. Sebanyak 711 mahasiswa dari Program studi (Prodi) Pascasarjana Keuangan ­Syariah, Prodi S-1 Manajemen, Prodi S-1 Akuntansi, Prodi D-3 Keuangan Perbankan, dan Prodi D-4 Akuntansi dikukuhkan di dalam sidang senat terbuka. Dr Mukhaer Pakkanna, selaku ketua

daya manusia. Agar target menjadi universitas unggul di tingkat ASEAN dapat terwujud di tahun 2038,” ujar Dr Hidayatulloh. Sementara itu di dalam sambutan, Prof Achmad Jainuri MA PhD menyampaikan apresiasi terhadap para wali wisudawan yang mempercayakan pendidikan anaknya kepada Umsida. Menurutnya kepercayaan ini menjadi motivasi untuk lebih memfasilitasi dan mengembangkan sumber daya manusia untuk membangun negara ini. Prof Jain juga menyampaikan dukungan atas pembenahan restrukturisasi organisasi dari 9 fakultas yang diringkas menjadi 5 fakultas. Menurutnya hal ini justru menekankan pada efektifitas dan efisiensi yang tepat. []GTA ITB AD menyampaikan pesan, wisuda ini bukanlah sebuah akhir namun justru entry point untuk selalu haus akan ilmu dan keterampilan. Sesuai tagline ITB AD yaitu Socio Technopreneur University, diharapkan ITB AD dapat menjadi kawah candradimuka bagi para calon pengusaha. “Generasi-genarasi lulusan ITB AD seharusnya memiliki sikap kemandirian dan jiwa pengusaha yang berbasis pada teknologi dan nilai-nilai Islam berkemajuan. Sehingga siap menghadapi revolusi industri 4.0,” tambahnya. Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 15


WARTA PTM

Inaugurasi Kepala Bagian Sumber Daya Perguruan Tinggi, Sri Mastuti, mengucapkan selamat kepada para wisudawan wisudawati. “Wisuda ini sebagai tanda resmi akan memasuki lingkungan baru, yaitu lingkungan kerja. Dengan ini diharapkan wisudawan mampu mempertanggungjawabkan ilmu yang didapat, baik secara moral maupun intelektual,” ujarnya. Sri Mastuti menambahkan, ITB AD diharapkan mampu konsisten dalam mejaga sistem manajemen mutu institusi. Hal ini berguna untuk meningkatkan akreditasi institusi serta menciptakan suasana akademik yang nyaman dan berkualitas. Terlebih munculnya era revolusi industri 4.0 akan menjadi tantangan besar dalam persaingan global khusunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. []GTA

Prosesi wisuda ITB-AD, Kamis (27/6).

Wisuda Universitas Muhammadiyah Semarang

Lulusan Unimus Harus Berkompetensi Unggul

Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd memberikan sambutan wisuda Unimus ke-30, Selasa (25/6).

U

niversitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melepas 597 wisudawan-wisudawati di Gedung Serba Guna Unimus, Selasa (25/6). Gelaran wisuda ke-30 ini terdiri dari 164 lulusan Profesi (ners dan dokter), 365 lulusan Program Sarjana, 15 lulusan Program Diploma IV, dan 53 lulusan Program Diploma III. Turut hadir, Prof Dr H Sudarnoto Abdul Hakim, MA (Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Drs M Tafsir, M Ag (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah), 16 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Dr Chusnul Hayati, MA (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah), pengurus Badan Pembina Harian Unimus, dan para tamu undangan. Dalam sambutannya, Rektor Unimus, Prof Dr Masrukhi, M Pd memberikan selamat kepada wisudawan dan wisudawati serta mengucapkan terima kasih kepada para wali yang telah mempercayakan Unimus sebagai institusi bagi anak-anaknya. Beliau juga mengapresiasi prestasi yang telah dicapai oleh Unimus pada tahun 2019. “Unimus tahun 2019 pada perang-

kingan Webmetric berada pada rangking ke-4 dari 177 Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) serta peringkat ke-5 perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri se-Jawa Tengah menurut perangkingan Unirank.” Sebagai tambahan, Prof Masrukhi berpesan kepada lulusan agar memiliki kompetensi unggul, baik karakter sosial, karakter kinerja, dan juga kemampuan literasi dalam membangun jejaring. “Di era 4.0 atau era disruptive ini yang dibutuhkan adalah kompetensi yang unggul. Lulusan Unimus harus memegang peran penting dalam kehidupan bangsa, dengan membiasakan menjadi yang terbaik dan terdepan,” tutupnya. []GTA


M

usyawarah Nasional Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) yang berlangsung 11-12 Juli di kampus UMJ Jakarta secara aklamasi menetapkan Rektor UMJ Prof Syaiful Bakhri sebagai Ketua Umum BKS PTIS 20019-2023. Ia menggantikan ketua terdahulu Prof Masruroch dari Universitas Muslim Indonesia Makassar. “Saya berharap dapat meneruskan program kepemimpinan terdahulu, dan dengan dukungan semua anggota inshaAllah BKSPTIS akan semakin besar dan diperhitungkan,” ujarnya. Usai Munas, kepengurusan ini langsung dilantik di istana Wakil Presiden

Pelantikan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) oleh Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jumat (12/7).

Wapres Lantik Prof Syaiful Bakhri sebagai Ketua BKSPTIS

Jumat (12/7) oleh Wapres HM Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Penasihat organisasi tersebut. Dalam sambutannya wapres mengatakan, perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab mencerdaskan generasi muda sebagai aset bangsa. Perguruan tinggi harus mendesain bagaimana meningkatkan kualitas dan menyiapkan generasi muda sekarang dan untuk ke depan dengan melakukan kajian kebutuhan masa depan dan kekurangan masa kini,

untuk mengukur langkah ke depan. “Perguruan tinggi dituntut mengembangkan berbagai program strategi yang memberikan arah pembinaan skill dan penguasaan teknologi inovatif dalam menjawab tantangan dan merealisasikan peluang, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Wapres Jusuf Kalla. [] RED

Pelantikan Wakil Rektor UM Palopo

Sinergi Internal dan Eksternal Kampus

S

etelah resmi melantik Dr Salju sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo (UM Palopo) pada Senin (15/3) kemarin, UM Palopo kembali melantik tiga wakil rektor (WR) dengan masa jabatan 2019-2023 di lantai 3 Rektorat, Selasa (25/6). Dilantik langsung oleh Pimpinan Wi-

Pelantikan Wakil Rektor UM Palopo, di Universitas Muhammadiyah Palopo, Senin (15/3).

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 17


WARTA PTM

Inaugurasi layah Muhamamdiyah (PWM) Prof Ambo berharap antar pihak saling bersinergi untuk memajukan kampus. “Kalau ada yang menggangu jalannya organisasi, diganti saja,” tegasnya. Prof Ambo juga berpesan internal maupun eksternal harus saling bersinergi untuk memajukan kampus.

Pelantikan wakil rektor berdasarkan SK Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad, tertanggal 13 Mei 2019. Adapun ketiga wakil rektor tersebut yaitu WR 1 Bidang Akademik Al-Islam Kemuhammadiyahan, Sapar Safruddin, WR 2 Bidang SDM Bisnis

Prosesi Wisuda UMRI di Kampus Utama UMRI, Sabtu (29/6).

UMRI Luluskan 245 Mahasiswa

U

niversitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melaksanakan sidang terbuka senat akademik dalam rangka wisuda sarjana dan diploma III ke-16 tahun

T

erbitnya SK dari Kemenristekdikti No. 477/KPT/I/2019 pada hari Rabu (17/6) resmi membuat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kotabumi dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kotabumi bergabung menjadi Universitas Muhammadiyah (UM) Kotabumi. Grand Launching UM Kotabumi kemudian digelar di halaman kampus setempat, Senin (22/7). Acara ini juga diisi oleh pelantikan Rektor UM Kotabumi periode 2019-2023 yakni, Dr Sumarno MPd dengan SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 207/KEP/I.0/D/2019. Dalam sambutannya, Sumarno mengharapkan kerja sama dan dukungan 18 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

ajaran 2018-2019 di Kampus utama UMRI, Sabtu (29/6). Sebanyak 245 sarjana dinyatakan lulus, 6 diantaranya lulus dengan predikat

dan Aset, Hadi Pajarianto, WR 3 Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama, Suhardi M Anwar. Selain itu, di lokasi yang sama, Rektor UM Palopo juga turut melantik tiga dekan dan Direktur Program Pascasarjana (PPS) UM Palopo periode 20192023. []APR cum laude. “Jumlah lulusan UMRI sampai saat ini mencapai 2.828 alumni,” papar Dr Mubarak MSi selaku Rektor. Beliau melanjutkan, tahun ini Umri berhasil memperoleh izin pembukaan program studi yaitu Program Studi Sarjana Farmasi yang berada di bawah Fakultas MIPA dan kesehatan. “Perizinan ini sudah kami upayakan kurang lebih 3 tahun, dan Alhamdulillah Umri sudah memiliki 23 program studi,” tambahnya. Dr H Mubarak berharap, ke depannya UMRI dapat maju dan berkembang dengan baik “Ke depannya UMRI mengupayakan pendirian Program Studi Kesehatan, semoga dapat dimudahkan,” tutupnya. Turut hadir dalam prosesi wisuda, Ketua Senat Akademik Universitas Muhammadiyah Riau Dr H Mubarak MSi, Kepala Bagian Sumber Daya Perguruan Tinggi L2Dikti Wilayah X Febrina Fitri Dwikora SE MSi, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr Widodo Muktiyo, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Prof Dr HM Nazir MA, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Agus Taufiqurrahman M Kes SpS. []APR

Peresmian Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Kerja Sama dan Dukungan untuk UM Kotabumi yang Unggul dari berbagai pihak untuk bisa memajukan UM Kotabumi. “Saya mohon peran Majelis Dikti, PWM, PDM, untuk dapat memajukan UM Kotabumi menjadi salah satu universitas terbaik dan unggul di Lampung. Saya yakin dosen-dosen yang dimiliki UM Kotabumi bertalenta dan profesional sehingga bisa membangun iklim

akademika yang sehat,” tambahnya. Perubahan ini membuat UM Kotabumi kini memiliki empat fakultas. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang terdiri dari Pogram Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan


PGSD, dan Prodi Pendidikan Penjas/Olahraga. Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) terdiri dari Prodi Hukum dan Prodi Ilmu Komunikasi. Kemudian Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) terdiri dari Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak. Sedangkan untuk Fakultas Teknik dan Komputer (FTK) terdiri dari Prodi Sistem dan Teknologi Informasi UM Kotabumi menjadi universitas pertama di Lampung Utara yang memiliki sebelas program studi. Kehadiran UM Kotabumi diharapkan dapat memfasilitasi siswa-siswi yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi tanpa harus keluar Kotabumi lagi. []GTA Prosesi pelantikan Rektor UM Kotabumi, Senin (22/7). Foto : kabarsebelas.com

Wisuda ke-68, Unismuh Makassar Jalin Kerjasama 8 Instansi

U

niversitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) mengadakan prosesi wisuda ke-68 di Balai Sidang kampus setempat, Sabtu (27/7). Sebanyak 743 peserta wisuda yang berasal dari 31 prodi resmi dinyatakan lulus dengan rata-rata IPK 3,45. Turut hadir, Ketua PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, Kepala LLDIKTI IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin, MSi dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Dr Haedar Nashir menyebutkan agar Unismuh Makassar dapat meraih nilai akreditasi A institusi BAN-PT menyusul 6 PTM lainnya. Haedar juga menambahkan agar alumni Unismuh dapat sukses ke depannya serta tetap berkontribusi untuk Muhammadiyah. “Kepada para alumni juga diingat-

Prof Dr H Abd Rahman Rahim, SE, MM saat penandatanganan kerjasama dengan 8 (delapan) instansi pemerintah dan swasta, di Balai Sidang Unismuh Makassar, Sabtu (22/7).

kan, di mana pun kalian berada bantulah Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa,� lanjutnya. Selain prosesi wisuda juga diadakan penandatanganan kerjasama dengan 8 (delapan) instansi pemerintah dan swasta. Penandatangan kerjasama dilakukan Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abd Rahman Rahim, SE, MM dengan pimpinan lembaga tersebut dan disaksikan oleh Dr

Haedar Nashir. Adapun delapan instansi tersebut yakni, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Kabupaten Wajo, Amil Zakat Nunukan, Ikatan Saudagar Muslim se Indonesia Sulsel, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BNI, dan Ujas Tour. []APR

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 19


WARTA PTM

Inovasi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya mendemonstrasikan cara membuat alat pendeteksi air zamzam palsu.

Bola Koca Asep, Bolpoin Ajaib Pendeteksi Air Zamzam Palsu

T

iga mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya berhasil menciptakan alat pendeteksi air zamzam palsu yang dinamakan Bola Koca Asep. Ketiga mahasiswa ini bernama Mita Sri Ambarwati, Agnes Anjani, dan Aris Ahmad Ismail. Alat pendeteksi ini berbentuk bolpoin yang berisikan antiseptik alami hasil campuran kunyit, sirih, dan lidah buaya. Campuran bahanbahan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang dapat menghambat bakteri dan menjadi dasar untuk mendeteksi keaslian air zamzam. Untuk membuat antiseptik, semua bahan dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian masing-masing bahan diberi 20 ml alkohol yang memiliki kandungan 70 persen. Cairan didiamkan selama 10 menit agar bisa tercampur rata setelah itu diekstrak dengan 20 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

disaring kertas saring. “Kemudian, ekstrak bahan dicampur jadi satu dengan perbandingan 2 ml tetes sirih, 1 ml kunyit, dan 1 ml lidah buaya. Dicampur hingga homogen, setelah tercampur rata, campuran antiseptik ditempatkan pada bolpoin,” tambah Mita. Pendeteksian dilakukan dengan meneteskan langsung di air zamzam. Hasil menunjukkan jika air zamzam asli maka air akan tetap bening. Sedangkan air zamzam palsu atau air zamzam campuran akan berubah warna menjadi keruh. Hal ini terjadi karena air zamzam mengandung garam magnesium dan kalsium tinggi. Jika tercampur dengan antiseptic, air zamzam asli justru menjadi netral. Selain itu air zamzam juga mempunyai kondensifitas listrik yang cukup tinggi. “Kalau berubah warnanya itu pasti ada campuran dengan air minum biasa. Karena kandungan air minum

biasa sangat berbeda dengan air zamzam,” paparnya. Kepala biro kemahasiswaan dan alumni UM Surabaya, Junaidi Fery Efendi, mengapresiasi temuan inovasi mahasiswa ini. Rencananya hasil ini akan dipatenkan dan diproduksi secara luas agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. “Alat pendeteksi air zamzam ini bisa diaplikasikan oleh masyarakat sekitar jadi ketika mau beli produk bisa dicek keasliannya sehinga masyarakat tidak terkecoh dengan produk-produk aspal (asli tapi palsu) yang ada di luaran sana,” tutupnya.


WARTA PTM

Kronik

Pembukaan jalan santai oleh Prof Edy Suandi Hamid, Prof. Jasruddin, dan Prof. Rahman Rahim pada Milad Unismuh Makassar, Minggu (21/7).

R

atusan sivitas akademika Unismuh Makassar mengikuti kegiatan jalan santai dalam rangka milad ke-56, Minggu (21/7). Kegiatan dengan tema “Integritas, Profesional, dan Entrepreneurship itu, dilepas dari Kampus Unismuh oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Edy Suandi Hamid, Kepala L2Dikti Wil 9 Prof Jasruddin, dan Rektor Unismuh Prof Rahman Rahim.

Milad ke-56, Unismuh Makassar adakan Jalan Santai “Tema kegiatan sangat baik, dan sejalan dengan tagline Majelis, yakni mewujudkan PTM unggul, berdaya saing, dan berkemajuan. Hanya saja itu bukan sekedar tema yang lantas dilupakan, tetapi harus dilaksanakan,” kata Prof Edy dalam sambutan pembukaannya. Dalam acara ini dibagikan puluhan doorprizes, termasuk paket umroh dari sponsor mitra Unismuh. []RED

The 1st Borneo Global Summer Camp

Ajarkan Mahasiswa Internasional Membatik

U

Seorang mahasiswa asing sedang mempelajari proses pembuatan batik Sasirangan,Sabtu (27/7).

ntuk pertama kalinya Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menyelenggarakan kegiatan The 1st Borneo Global Summer Camp (BGSC). Kegiatan yang bertema “Exploring River Culture” dilaksanakan selama satu minggu (25-31/7). Pengambilan tema tersebut dikarenakan sungai

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 21


WARTA PTM

Kronik merupakan urat nadi bagi kehidupan orang Banjar. Mereka dalam kesehariannya tidak pernah terpisahkan dari air atau sungai. BGSC merupakan kegiatan perkemahan yang dapat diikuti mahasiswa seluruh dunia. Melalui acara ini, peserta akan melakukan pertukaran budaya dengan berinteraksi dan mempelajari langsung kebudayaan orang Banjar. Berbagai macam aktivitas dilakukan, seperti mengunjungi wisata alam, mendatangi museum, melakukan workshop, menyusuri Sungai Martapura, serta masih banyak lagi. Workshop batik Sasirangan menjadi program unggulan karena batik Sasirangan merupakan batik khas dari suku Banjar. “Batik Sasirangan banyak memiliki motif yang unik dan sebagian besar ide-idenya diambil dari inspirasi alam sekitar, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan,” ujar Ori, seniman batik Sasirangan, Sabtu (27/7). Dalam workshop ini, para peserta summer camp menyaksikan secara langsung proses pembuatan batik Sasirangan. Mulai dari menyiapkan kain, menjahit secara jelujur, mewarnai, sampai mengeringkan kain batik. Kegiatan ini mendapat

antusias yang besar dari para peserta. “Proses ini sangat kompleks dan hasil yang didapatkan sangat memuaskan. Terlebih saya semakin menyadari Sasirangan tidak lepas dari budaya sungai orang Banjarmasin,” ujar Elena, peserta dari Italia. BGSC diharapkan dapat memperluas perpektif dalam konteks keragaman budaya. Rencananya kegiatan ini akan dijadikan program reguler tahunan dengan menyuguhkan tema-tema lainnya yang menarik. []GTA

Pelepasan mahasiswa KKN UMP secara simbolis oleh Rektor UMP Dr Anjar Nugroho, Senin (8/7).

S

ebanyak 1.528 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengikuti pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 2019/2020 pada Senin (8/7). Dalam pelepasan ini, 1.466 mahasiswa mengikuti KKN Reguler sedangkan 62 mahasiswa mengikuti KKN Muhammadiyah untuk Negeri (KKNMu). Lokasi penerjunan KKN Reguler berada di lima kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Brebes, dan Wonosobo. Sementara KKNMu akan dilaksanakan di Bengkulu. Ketua LPPM UMP, Dr Surarno MSi, menyatakan bahwa KKN UMP

22 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

KKN UM Purwokerto

Menjadi Duta UMP di Masyarakat memiliki ciri unik tersendiri yang tidak dilakukan oleh perguruan tinggi (PT) lain ketika melakukan KKN. “Kegiatan KKN UMP dimulai pukul 04.00 WIB setiap harinya. Salat subuh berjamaah menjadi program kerja (proker) yang utama,“ ujarnya. Munculnya proker ini dikarenakan seringnya melihat masjid-masjid desa yang tidak memiliki banyak jemaah ketika waktu salat tiba. Penerjunan mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berjamaah di masjid. Selanjutnya Surarno meminta mahasiswa untuk bisa mengangkat potensi yang ada di desa. Terlebih sebelumnya mahasiswa telah diberikan pelatihan mengenai pembuatan selai nanas. “Buatlah inovasi selai dengan potensi yang ditemukan di lokasi KKN kalian,” tambahnya.


Dalam sambutan pelepasan KKN, Rektor UMP Dr Anjar Nugroho, mengapresiasi pencapaian UMP tahun ini. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UMP tahun ini merupakan yang terbanyak di Jawa Tengah, sehingga UMP

bisa menjadi tuan rumah PKM. Selain itu salah satu mahasiswa telah berhasil masuk 15 besar kompetisi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional. “Karena UMP sudah bagus, mahasiswanya harus bisa menyesuaikan diri dalam masyarakat. Jadilah duta-duta UMP di masyarakat. Tampil perwira tunjukan bahwa anda adalah mahasiswa dari perguruan tinggi yang Modern, Terdepan dan Islami,” pungkasnya. []GTA

Peletakan batu pertama oleh Prof DYP Sugiharto didampingi Dr Anjar Nugroho selaku Rektor UM Purwokerto, Senin (24/6).

UM Purwokerto Bangun Pusat Penelitian

U

niversitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali membuat terobosan baru, Mei lalu dosen UMP berhasil menemukan pembibitan kelapa kopyor hibrida dengan kultur jaringan. Sisnundar PhD dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi S-1 UMP, membuktikan keberhasilannya dengan dipanennya kelapa kopyor bersama Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, di Science Techno Park UMP, Rabu (22/5). Tak perlu waktu lama, Juni kemarin UMP melakukan peletakan batu pertama yang diwakili langsung oleh Prof DYP Sugiharto selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah Jawa Tengah di kompleks kampus 1, Senin (24/6). Pusat penelitian yang dibangun di areal sekitar 5 hektar ini sebagian digunakan untuk bangunan asrama dan sebagian lagi digunakan kebun kelapa kopyor

Alhamdulillah, setelah dilakukan visitasi lapangan, keluar SK tentang perubahan bentuk STIEM Jambi menjadi universitas,” papar Nurdin selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM) Jambi, Kamis (27/6). STIEM Jambi resmi berubah status menjadi universitas ditandai dengan

hasil dari penelitian Sisunandar, PhD Sugiharto memberikan dukungan dan respon yang baik pada pembangunan ini, “LLDIKTI sangat mendukung untuk pendirian Coconut Research Central yang dilakukan oleh UMP, ” ujarnya. Sugiharto melanjutkan, rencana UMP menjadi cita-cita besar yang dapat diwujudkan bersama. “Ini bukan untuk kepentingan pribadi, namun sangat membanggakan, sangat kontributif, karyanya jelas, hilirisasinya jelas, sampai ke tahap komersial bahkan penggagasnya juga sampai jenjang akademik Profesor,” pungkasnya. Di tempat yang sama, Dr Anjar Nugroho selaku Rektor UMP mengungkapkan pembangunan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keunggulan UMP. Prinsipnya, adanya produk penelitian harus didukung dengan penyediaan fasilitas yang mumpuni. “Proyek penelitian tidak hanya sekedar pokok penelitian yang hanya selesai di laboratorium tapi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya. Anjar Nugroho melanjutkan, selain membangun penelitian kelapa, UMP juga turut membangun pusat penelitian durian dari dosen UMP. “Pengelolaan dan pemanfaatan, nantinya akan dilakukan bersama-sama antara UMP dengan Cirad – France & University of Queensland Australia,” tutupnya. []APR

STIEM Jambi Ubah Status jadi Universitas terbitnya SK Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Nomor 457/KPT/1/2019 pada Senin, (17/6). Nurdin melanjutkan, syarat berdirinya Universitas yaitu memiliki 5 program studi. “STIEM Jambi memiliki 2 prodi yaitu pembangunan dan manajemen, lalu Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 23


WARTA PTM

Kronik panitia menambah 3 prodi baru yaitu sistem informasi, informatika, dan kehutanan,” lanjutnya. Perubahan status juga menambah infrastuktur kampus diantaranya membangun gedung baru. “Gedung baru 6 lantai ini diharapkan selesai akhir tahun ini,” lanjut Nurdin. Gedung akan dioptimalkan menjadi ruang kuliah, laboratorium, rektorat, parkir, dan ruang penunjang lainnya. Di akhir, Nurdin berharap perubahan bentuk STIEM Jambi dapat diterima oleh masyarakat. “Semoga kehadiran UM Jambi bisa berkembang dan lebih maju ke depannya, serta dapat diterima dan bermanfaat untuk masyarakat Jambi,”tutupnya. []APR

Evaluasi Lapangan Usulan Perubahan Bentuk STIE M Jambi.

Launching Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Minggu (30/6). Foto : bulukumbakab.go.id

STKIP Resmi Menjadi Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Bulukumba

M

inggu (30/6), Prof Jasruddin selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi meresmikan Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) di Auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus II UMB. Perubahan ini berdasarkan SK Menteri Riset dan Dikti Nomor 416/KPT/1/2019. Sebelumnya, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba yang sudah berdiri sejak 20 November 1966 dikenal sebagai lemba�ga pendidikan tenaga kependidikan. Dalam sambutannya, Prof Irwan Akib mengatakan jika peresmian ini bukan 24 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

hanya menjadi kebanggaan warga Muhammadiyah, tetapi menjadi kebanggaan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bulukumba. Pasalnya UMB merupakan universitas pertama di wilayah selatan Sulawesi Selatan dan Universitas Muhammadiyah kelima yang ada di Sulawesi Selatan. Kini Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) memiliki tiga fakultas dan delapan program studi (prodi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Biologi, dan Prodi Pendidikan Non Formal. Fakultas MIPA dan Sains dengan Prodi Kimia, Prodi Ilmu Aktuaria, dan Prodi Peternakan. Sedangkan Fakultas Teknik dengan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Prodi Ilmu Aktuaria menjadi unggulan UMB karena satu-satunya prodi yang ada di Sulawesi Selatan dan salah satu prodi yang cukup jarang ditemukan di universitas-universitas Indonesia. Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas berdirinya Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan berharap perubahan status menjadi universitas ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Bulukumba. “Kami berharap ke depan, kerja-


sama Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan UMB akan lebih ditingkatkan di berbagai bidang, baik di bidang penelitian dan pengembangan keilmuan, maupun

pengabdian kepada masyarakat,” tambahnya. []GTA

Azmi Mangalisu bersama peternak kambing binaan STIP Muh Sinjai.

D

alam rangka mengatasi permasalahan limbah dari peternakan, Kemenristek Dikti melalui Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) mengadakan program pengabdian masyarakat pada kelompok tani atau ternak Sipakainga di Desa Kompang Kecamatan Sinjai tengah Kabupaten Sinjai Senin (29/7). Azmi Mangalisu merupakan salah satu dosen program studi Peternakan STIP Muhammadiyah Sinjai yang berhasil lolos sebagai penerima dana hibah DRPM tahun 2019 setelah melewati proses seleksi proposal. Penyuluhan yang dilakukan Azmi fokus pada pengelolaan urine kambing yang dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Bersama beberapa mahasiswa STIP Muh Sinjai didampingi Kepala Desa Kompang Azmi melakukan survei lokasi dan penyebaran kuesioner untuk melihat pengetahuan awal petani/peternak, pemberian materi melalui metode ceramah mengenai pengolahan limbah cair, dan simulasi langsung cara pembuatan pupuk organik cair. Dihadiri 30 orang petani dan peter-

Dosen STIP Muh Sinjai Lakukan Penyuluhan Kelola Urine Kambing Jadi Pupuk Organik nak, kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai bahaya penggunaan pupuk kimia pada tanamanan dan perkebunan serta pemanfaatan limbah urine kambing menjadi pupuk organik cair sebagai pengganti penggunaan pupuk kimia di Dusun Barugae Desa Kompang, Minggu (14/7). “Kami juga mengenalkan alat dan bahan yang digunakan serta mempraktekkan ke kelompok mitra proses pembuatan pupuk organik cair dari urine kambing,” papar Azmi selaku ketua pelaksana. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memanfaatkan teknologi pengolahan berupa pengolahan urine kambing menjadi pupuk organik cair. “Semoga ilmu dan penerapan yang telah diajarkan kepada kami semua nantinya kami dapat mengaplikasikan dengan para anggota-anggota kelompok kami sehingga hasilnya nanti bisa kami pergunakan juga di bidang pertanian, guna membantu masyarakat dalam memenuhi keperluan seperti pupuk di bidang pertanian,” ujar Amir Ahmad, Ketua Kelompok Tani Sipakaing. Azmi Mangalisu juga menambahkan bahwa pengolahan limbah dari urine kambing diharapkan menjadi pupuk organik cair yang bisa menggantikan pupuk kimia yang banyak mengandung bahaya untuk kesehatan masyarakat apabila mengonsumsi hasil tanaman dari penggunaan pupuk kimia. “Diharapkan, kelompok tani Sipakainga juga menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengolah pupuk organik cair ini, dan menjadikan Desa Kompang sebagai sentra pembuatan POC dari urine kambing ke depannya,” tutupnya. []AZM

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 25


WARTA PTM

Kronik

Peresmian UMG Monozokuri Center di Aula Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik, Kamis (8/8).

UM Gresik Resmikan UMG Monozokuri Center

P

eresmian UMG Monozokuri Center (UMC) di Aula Sang Pencerah Universitas Muhamamdiyah Gresik (UMG) digelar pada Kamis (8/8). Turut hadir Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Mr Masaaki Tani, Ketua BPH UMG Ir Mokhammad Nadjikh, pengusaha Jepang, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, perwakilan Pemerintah Kabupaten Gresik, perwakilan perguruan tinggi, dan

beberapa pelaku usaha. Sebelum grand launching, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor UMG, Prof Dr Ir Setyo Budi, MS, Mr Katsuya Ohno, dari SEIWA F.I Co.Ltd, dan Mr Masahiro Nakamura, LOI dari Lexer Research Inc. Mengusung tema “International Collaboration to Upgrade Products and HRD in Indonesia”, peresmian ini ditandai dengan dibunyikannya sirine oleh Prof Setyo Budi. Kolaborasi yang dilakukan antara UMG dan Indonesia-Japan Business Network (IJB-NET) ditekankan pada asistensi pengembangan bisnis dan industri UMG untuk membantu pengembangan produk, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Menurut Prof Setyo Budi, terdapat tiga tujuan dalam pembentukan UMC ini. “Pertama, ialah menghasilkan lulusan yang kompeten dan professional di bidangnya masingmasing. Kedua, mengaktifkan program magang mahasiswa di perusahaan-perusahaan Jepang. Ketiga, pengembangan pupuk berkualitas untuk peningkatan produktivitas petani,” paparnya. []GTA

K

KN Muhammadiyah untuk Negeri (KKNMu) ke-6 resmi digelar di Bengkulu dari tanggal 1 Agustus hingga 11 September 2019. Pemilihan Kota Bengkulu sebagai tuan rumah merupakan hasil musyawarah Panitia Pusat dan usulan dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu). Pelepasan KKNMu dilakukan langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu, Rabu (31/7). Pelepasan ini ditandai dengan pemasangan jaket kepada peserta KKNMu yang diwakili peserta asal UM Bengkulu, UM Sumatera Utara, UM Sorong, UM Buton, Park Chong Nam (Shally) asal Korea Selatan dari UM Purwokerto, dan Afaf Arlee asal Thailand utusan UM Gresik. Sebelumnya pembukaan pembekalan KKNMu telah diselenggaran pada hari Selasa (30/7) di aula Gedung Hasan Dien, Kampus IV UM Bengkulu. Wakil Walikota Bengkulu sangat 26 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Pelepasan KKNMu ditandai dengan pemasangan jaket kepada peserta KKN, Rabu (31/7).

KKNMu, Dukung Kota Bengkulu Jadi Kota Religius dan Bahagia


mengapresiasi kedatangan mahasiswa KKNMu ke Bengkulu. Menurutnya kegiatan ini selaras dengan moto Kota Bengkulu yaitu menjadi Kota Religius dan Bahagia. Program religius Kota Bengkulu akan semakin maju dengan dukungan dari mahasiswa KKNMu. “Pemerintah Kota Bengkulu baru-baru meluncurkan himbauan masjid dalam wilayah kota Bengkulu untuk buka 24 jam, ini merupakan gerakan pertama di Indonesia,

kehadiran KKNMu dengan basis masjid akan memperkaya dan menambah kesuksesan program pemberdayaan masjid yang digagas walikota," ujar Dedy Wahyudi, SE, MM selaku Wakil Walikota Bengkulu. Sementara itu, ketua Panitia Pusat KKNMu Dr Rina Ratih, SS, M Hum dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang membantu keberhasilannya KKNMu. Tak lupa Rina Ratih mengingatkan para peserta KKN bahwa KKN merupakan bagian dari pengabdian masyarakat. "KKNMu merupakan program nasional dari PP Muhammadiyah untuk merajut nasionalisme, menguatkan akar budaya, kecintaan dan pengenalan pada budaya lokal, sekaligus promosi wisata bagi tuan rumah dan promosi Kampus Muhammadiyah pada umumnya," terang Rani Ratih. []GTA

Rapat Koordinasi Hibah Riset Muhammadiyah di PP Muhammadiyah Cik Ditiro, Selasa (6/8).

Rapat Koordinasi Hibah Riset-Mu

Ta’awun Antar PTMA, Mencerahkan Peradaban

B

erperan sebagai garda terdepan bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), Majelis Diktilitbang PPM mengadakan Rapat Koordinasi Riset Hibah Muhammadiyah di PP Muhammadiyah Cik Ditiro, Selasa (6/7). Turut hadir, Prof Lincolin Arsyad didampingi pimpinan Majelis Diktilitbang berserta 38 peserta perwakilan PTMA di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan budaya riset di lingkungan PTMA. “Ini adalah ta’awun antar PTM,

U

niversitas Muhammadiyah Riau (UMRI) bersama Internasional Islamic University of Malaysia (IIUM) adakan kerja sama dalam rangka pengembangan Intergrasi Al Islam dalam pembelajaran dan riset, di IIUM Malaysia, Kamis (8/9). Penandatanganan Letter of Intens antara UMRI dan IIUM dalam rangka

melihat banyaknya PTMA khususnya PTMA kecil yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan dalam bidang penelitian,” ujar Muhammad Muttaqin. Muttaqin melanjutkan, dalam proses akreditasi, poin penelitian mempunyai item yang banyak, dan beberapa PTMA kecil masih kurang memiliki kemampuan finansial untuk membiayai Riset. Sebagai langkah awal, Majelis Diktilitbang mengandeng beberapa PTMA untuk menyukseskan program penelitian ini. Dalam perkembangannya, antusias para peneliti dari PTMA selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2017, menjadi batch ke-3 dalam Hibah Riset-Mu yang berhasil mengumpulkan sekitar 1000 proposal. “Dari data tersebut kita cukup optimis kelahiran Hibah Riset-Mu sangat ditunggu tidak hanya oleh dosen muda namun dosen senior,” ujarnya. Ke depan, ta’awun antar PTM ini diharapkan bukan sekedar kontribusi dana namun juga merencanakan ada sharing SDM, adanya kerjasama antar PTM dengan Majelis dalam konteks mengangkat hibah riset yang awalnya lokal menjadi nasional. []APR

Kerjasama Internasional UMRI dan Internasional Islamic University of Malaysia pengembangan integrasi Al Islam dalam pembelajaran dan riset serta pengem-

bangan keilmuan bidang psikologi Islam, hukum Islam dan perbankan syariah. Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 27


WARTA PTM

Kronik Direncanakan dalam waktu dekat akan dilakukan penyusunan buku bersama antara dosen Umri dan IIUM yg akan dijadikan buku teks bersama sebagai buku unggulan universitas. Tidak hanya itu UMRI juga menekankan pengembangan pada keilmuan bidang psikologi Islam, hukum Islam dan perbankan syariah. “Umri berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dalam rangka persiapan menuju akreditasi unggul, sehingga terus menjalin kerjasama baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam rangka mewujudkan hal tersebut,” ujar Rektor Dr H Mubarak MSi. Turut hadir, Wakil Rektor I Dr Jebul Suroso SKp, asisten rektor, kepala biro, deputy rektor IIUM, dekan dan kantor urusan internasional. []APR

Rektor UMRI bersama Wakil dan asisten berkunjung ke Internasional Islamic University of Malaysia.

Fakultas Agama Islam UM Ponorogo resmi tambah program studi baru, Senin (9/7).

UM Ponorogo Resmi Tambah Jumlah Prodi

F

akultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo resmi menambah jumlah program studi baru setelah memperoleh izin dari Kementrian Agama RI, Senin (9/7). Ikhtiar selama 2 tahun membuahkan hasil,

28 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

UM Ponorogo berhasil menambah tiga Program Studi yaitu S1 Psikologi Islam dengan SK Nomor : 261 Tahun 2019 ; (2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam dengan SK Nomor: 262 Tahun 2019; dan (3) S1 Ekonomi Syari’ah de-

ngan SK nomor: 275 Tahun 2019. Harapannya, tiga prodi tersebut dapat menjadi pengembangan penting bagi Fakultas Agama Islam UM Ponorogo. “Ketiga prodi tersebut dapat menjadi penguat bagi eksistensi fakultas dan dua prodi yang telah dimiliki sebelumnya yaitu, Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akreditasi A dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan akreditasi B,” ujar Dr. H. Sulton, M.Si selaku Rektor UM Ponorogo melalui rilis yang kami terima. Kampus yang dikenal dengan sebutan The Reog University ini juga tengah melakukan proses pengembangan program unggulan terkait dengan pengembangan bahasa asing, yakni bahasa Arab berstandar internasional bekerjasama dengan Jerman melalui UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai pemegang license di Indonesia. Selama ini Fakultas Agama Islam telah mengembangkan bahasa asing bagi mahasiswa meliputi; bahasa Inggris (English Camp), bahasa Arab (Arabic Camp), dan baris berbaris sebagai bekal keguruan mahasiswa. []APR


M

emasuki tahun akademik 2019/2020 Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) membuka program kelas internasional. Bekerjasama dengan Management and Science University (MSU) program ini direncanakan akan dibuka sampai 14 September 2019 mendatang. Program ini telah mendapatkan izin dari Kemenristek Dikti RI sehingga ijazah yang di keluarkan sudah diakui negara. Pada kelas internasional dibagi menjadi dua sesi yaitu tiga tahun pertama di UMMI dilanjutkan satu tahun di MSU Malaysia. Setelah mendapatkan double degree S-1 UMMI-Malaysia mahasiswa dapat melanjutkan Program Master degree selama satu tahun. Program studi yang akan dibuka diantaranya Teknik Informatika, Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Akuntansi, Perpajakan, Ilmu Hukum, Keperawatan, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. []APR

Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) bersama perwakilan Management and Science University (MSU) pada kerja sama Program Internasional.

UMMI Kolaborasi dengan Management and Science University Malaysia Buka Program Internasional

Pembinaan Kelembagaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah oleh Prof Edy Suandi Hamid di UM Ponorogo, Rabu (14/8).

UM Ponorogo Perlu Mendesain sebagai Kampus Terbaik Jatim

R

ektor UM Ponorogo Dr Sulton menekankan perlunya kader-kader UMP untuk siap dan terus membesarkan UMP. Ini mengingat periodenya hampir berakhir, dan UMP memerlukan kepemimpinan yang lebih baik untuk melanjut-

kan apa yang sudah berhasil dilakukan selama ini. Hal itu disampaikan dalam Pembukaan Pembinaan Kelembagaan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid, Rabu (14/8) di kampus UM Ponorogo. Hadir dalam acara ini Ketua PDM Ponorogo Drs Maftuh Bahrul Ilmy MAg dan Ketua BPH Drs Zainun Sofwan MSI serta pimpinan di lingkungan UMP. "Siapapun yang memimpin UM Ponorogo harus bekerja keras, dan akan menandatangani Pakta Integritas untuk melaksanakan kontrak kerja yang dibuat," kata Prof Edy. Dikatakan, dengan posisi UMP yang strategis di Jawa Timur, harus didesain dan dibuat target dari Kampus terbaik di Keresidenan Madiun, masuk 10 besar Jawa Timur, atau sekian puluh untuk Indonesia. "Ini harus direncanakan, tidak hanya dalam angan-angan. Dimulai dengan menargetkan akreditasi institusi A," ujar Prof Edy Suandi Hamid. []RED Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 29


WARTA PTM

Muhammadiyah Merger

PTM Merger Universitas Muhammadiyah Pringsewu Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) resmi berdiri berdasarkan SK Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: 654/KPT/I/2019 tertanggal 29 Juli 2019. UMPRI berdiri atas penggabungan tiga perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung (STKIP MPL), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Pringsewu Lampung dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pringsewu Lampung. SK diberikan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Bangka Belitung Slamet Widodo, kepada Ketua Penggabungan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Drs. H.A. Wanawir, M.M., M.Pd di ruang pertemuan Hotel Herper Palembang, Jumat (2/8). [] GTA

Universitas Muhammadiyah Palopo Peleburan tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) disetujui oleh Direktorat Perguran Tinggi (Dikti) Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi dengan nomor SK 112/KPT/I/2019. Tiga PTM itu ialah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Palopo, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)) Muhammadiyah Palopo, dan Akademi Kebidanan Muhammadiyah

30 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Palopo. Tiga PTM itu melebur menjadi Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo. Menurut Kepala Bagian Humas UM Palopo, Suparni Sampetan, pertambahan universitas di Kota Palopo akan menambah alternatif bagi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa UM Palopo tidak kalah dengan universitas lainnya. [] GTA

Universitas Muhammadiyah Pekalongan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STikes) Muhammadiyah Pekajangan, STIE Muhammadiyah Pekalongan dan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan resmi bergabung dan berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kemenristek Dikti No. 314/ kpp/1/2019 tentang izin penggabungan sekolah tinggi dalam acara Grand Launching UMPP di Aula STIkes 2 Muhammadiyah Pekajangan Jalan Ambokambang No. 8 Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/6). Prof Lincolin Arsyad menyebutkan, ikhtiar yang dilakukan untuk merubah status menjadi UMPP memang melalui proses yang panjang. “Prosesnya cukup berdarah-darah, setelah sekian lama kini dapat melebur tiga kampus menjadi UMPP,” ujarnya. [] APR

Universitas Muh Sidenreng Rappang Universitas Muhammadiyah Si-

denreng Rappang (UM Sidrap) menjadi universitas ketiga yang berdiri di Sulawesi Selatan setelah Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Muhammadiyah Parepare. Perubahan status menjadi Universitas berdasarkan SK bernomor 113/KPT/1/2019 terkait persetujuan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Rappang. Dr H Jamaluddin Ahmad, selaku Rektor UM Sidrap menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung berdirinya UM Sidrap. “Insya Allah akan menjadi mercusuar pendidikan di Bumi Nene Mallomo,” ujarnya. []APR

Universitas Muhammadiyah Kotabumi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kotabumi dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kotabumi resmi bergabung menjadi Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKB) dengan terbitnya SK dari Kemenristekdikti No. 477/ KPT/I/2019 pada hari Selasa (25/6). Perubahan ini membuat UM Kotabumi memiliki 4 fakultas dan 11 prodi. Dr Sumarmi, M Pd selaku ketua STKIPM Kotabumi mengucapkan terimasih atas kerja keras dan dukungan semua pihak dalam mengusahakan STKIP M dan STIH M Kotabumi menjadi UM Kotabumi.[] GTA


WARTA PTM

Salindia

Penandatanganan Memorandum of Understanding antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bersama Deakin University mengenai kolaborasi dalam pengembangan Publikasi dan Penelitian di PP Muhammadiyah Cik Ditiro, Selasa (6/8).

FGD dan Pembahasan Draft Panduan Pengelolaan Asset Tetap PTM, dikuti oleh TA Bidang Keuangan & Asset, TA Bidang Hukum, APSA PTM, LPPK PPM & wakil pengelola Asset bbrp PTM di Ayaarta Hotel Yogyakarta, Sabtu-Minggu (3-4/8).

Acara Seminar Zero Emisi Lampung di Universitas Muhammadiyah Lampung - Entrepreneur Campus Kampusnya Pengusaha Minggu, (4/8).

Aksi nyata Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Manokwari (BEM & HIMAPRO) di beberapa titik jalan yang ada di Manokwari dan melaksanakan penggalangan dana untuk korban Gempa di Halmahera Selatan Maluku Utara, Minggu (21/7).

Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) PTM kunjungan dan Memorandum of Agreement dengan beberapa Perguruan Tinggi di Malaysia. Beberapa PT antara lain Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Terkinal Malaysia (UTeM), Universiti Teknologi MARA (UiTM), Senin-Jum’at (5-9/8).

Mahasiswa UM Kalimantan Timur lolos PIMNAS bidang PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruktir) Tahun 2019. Bertemakan Beri Minum Bumi dengan Air Bersih (Beriman SIH), UM KT menjadi satusatunya PTS di Kaltim yang berhasil lolos PIMNAS tahun 2019.

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 31


Profil PTM

WARTA PTM

Universitas Muhamamdiyah Kendari

UMK, 2030 Menuju Virtual University

Gedung Universitas Muhammadiyah Kendari

U

niversitas Muhammadiyah Kendari (UMK) berdiri berdasarkan SK. Mendiknas RI No. 149/D/0/2001 pada tanggal 30 Agustus 2001. SK pertama menetapkan 14 prodi, namun dalam perjalanannya terdapat pengurangan dan penambahan prodi. Saat ini UMK telah memiliki 8 fakultas dan 14 program studi. PTS Terbaik di Sulawesi Tenggara UMK telah meraih akreditasi B pada 4 Desember 2018. Peningkatan akreditasi tersebut didukung dengan akreditasi program studinya. Dari 14 prodi yang dimilikinya, hanya empat prodi yang masih terakreditasi C. Akreditasi yang didapatkan ini praktis menjadikan UMK satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah Sulawesi Tenggara yang mendapat akreditasi B. “Yang lainnya masih C, bahkan ada yang belum terakreditasi sampai sekarang,” ujar Amir Mahmud SPi, MP selaku Rektor UM Kendari ketika ditemui di Hotel Jayakarta (19/7). Hal lain yang patut dibanggakan oleh UMK ialah keberhasilannya dalam mendapatkan beberapa dana hibah. Salah satu dana hibah yang didapatkan tahun 2019 ini ialah Program Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) 2019 Skema B.

32 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

PP-PTS Skema B merupakan program bantuan sarana untuk pengembangan institusi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran agar ada peningkatan kualitas perguruan tinggi, mahasiswa, serta lulusannya. PTS yang dapat menerima bantuan ini adalah PTS yang berada di kluster 3 sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti No 2217/C/KEP/VIII/2018 untuk perguruan tinggi yang berbentuk universitas, institut, atau sekolah tinggi, dan No 2189/C/KEP/VIII/2017 untuk perguruan tinggi yang berbentuk politeknik atau akademi. Di Sulawesi wilayah Kopertis IX terdapat 12 PTS yang terakreditasi B serta masuk dalam kluster 3. Setelah melewati persaingan dan seleksi yang ketat, UMK menjadi satu-satu perguruan tinggi yang lolos dan mendapatkan dana hibah PP-PTS. “Untuk skema B memang baru tahun yang pertama untuk ini, kami dapat nilainya 1,2 M. Jadi dana itu untuk peralatan laboratorium teknik dasar, laboratorium pengolahan hasil perikanan, kemudian laboratorium bahasa Inggris, serta laboratorium bahasa. Itu apa yang kami dapatkan,” tutur Amir.


Universitas Muhamamdiyah Kendari: UMK, 2030 Menuju Virtual University

Foto 1. Mahasiswa Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Kendari melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Fakultas Teknik UMY dok.umy.ac.id. Foto 2. Tim Debat Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Kendari Juara II Se-Indonesia Timur. dok. diktilitbangmuhammadiyah.org

Terus Berbenah Amir mengakui begitu dirinya dilantik menjadi rektor, ada beberapa hal yang perlu dirubah. Seperti pada pengelolaan administrasi, keuangan, dan sumber daya. UMK akan berusaha untuk terus mengembangkan dan berbenah diri agar bisa berdaya guna secara efektif dan menghasilkan lulusan yang terbaik. Saat ini UMK sedang menyekolahkan 48 dosen untuk S-3. Sekitar enam hingga sepuluh orang akan kembali tahun ini dan jumlahnya akan terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Ia mengungkapkan bahwa targetnya di akhir kepemimpinannya, 30-40 persen dosen sudah mengenyam pendidikan S-3. Selain itu Amir juga mengungkapkan tentang rencana UMK untuk membuka empat prodi baru yang diminati kondisi lokal. UMK tahun ini telah mengajukan prodi S-1 Rekayasa dan Teknik Pertambangan. “Sementara proses di Dikti, sudah dimasukkan, hasilnya belum tahu, mudah-mudahan tahun ini bisa kami dapatkan ijin itu,” paparnya. Sementara tiga prodi yang lainnya yaitu S-1 Bisnis Digital, Magister Manajemen dan Kewirausahaan, dan Magister Manajemen Pendidikan. UM Kendari juga gencar membangun MoU dengan instansi-instansi luar, seperti dengan Univesitas Muhammadiyah lain, universitas di luar negeri, dan Pemerintahan Daerah Kendari. MoU terakhir yang ditandatangani Amir ialah MoU dengan International Development Program (IDP) untuk penyelenggaraan IELTS. UMK akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara sebagai tempat penyelenggaraan IELTS. Virtual University “Untuk mencapai prestasi ke depan atau untuk mengembangkan Universitas Muhammadiyah Kendari, saya sudah memiliki rancangan yang kita sebut dengan virtual university. Target saya 2030 itu akan tercapai,” jelas Amir. Virtual university adalah sistem pendidikan jarak jauh yang berbasis informasi dan teknologi. Semua aktivitas yang berhubungan dengan pem-

belajaran dan administrasi dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Amir memaparkan bahwa ada keinginan untuk merubah mindset bahwa IT itu penting. Ia ingin menerapkan sistem Universitas Terbuka dengam versi blended. Model pembelajaran akan digabung yaitu pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka. Mahasiswa tidak selalu harus datang ke kampus. Beberapa pembelajaran bisa diakses di mana saja. Untuk mencapai hal tersebut, UMK tidak hanya melakukan pembenahan di aspek-aspek tertentu. UMK akan terus mengikuti road map pengembangan UMK yang mengarah pada tujuh pilar keunggulan. Pilar-pilar ini biasa dikenal dengan sebutan keunggulan ABCDEFG. “A” untuk keunggulan akhlakul karimah atau akuntabilitas moral. “B” untuk keunggulan bilingual proficiency yaitu penguasaan dwi bahasa utamanya bahasa Inggris dan bahasa Arab. “C” untuk keunggulan cyber skill, komponen utama dalam mewujudkan Virtual University. “D” untuk keunggulan discovery ability yaitu kepekaan terhadap masalah dan kemampuan meneliti. Mahasiswa di UMK sejak semester 2 sudah mulai diberikan mata kuliah mengenai riset dan mengikutsertakankan mahasiswa di penelitian-penelitian dosen. Rencananya tahun depan UMK akan merujuk pada kurikulum berbasis riset. Sementara itu “E” adalah entrepreaneurship oriented atau orientasi kewirausahaan. Mata kuliah kewirausahaan di UMK sudah bisa diperoleh mahasiswa sejak semester 2. Lalu “F” itu fastabiqul khairat jadi berlomba-lomba dalam mencari kebaikan. Amir kemudian menambah satu pilar lagi yaitu “G” berasal dari good university governance. “Pergerakan yang luas. Tadi kan cepat, dengan kecepatan itu kita bergerak di level yang lebih luas. Nah itu kami bingkai konsep A-G itu kemudian pada tahun 2030 kita bisa mendapatkan virtual university,” pungkasnya. []GTA

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 33


Profil PTM

WARTA PTM

Rektor UM Kendari Amir Mahmud S.IP., M.P. :

Bentuk Insan Bertakwa dan Berakhlakul Karimah

“

Berkomitmen selamanya� penegasan awal yang terucap oleh Amir Mahmud S.IP MP saat mendapatkan pertanyaan soal motivasi membangun UM Kendari. Rektor yang baru saja dilantik pada Maret 2019 masa bakti 2019-2023 ini dengan lugas menyampaikan kesiapan diri dalam mengabdi untuk persyarikatan Muhammadiyah. Prinsipnya, selama UM Kendari membutuhkan tenaga dan pikirannya, ia siap maju untuk memberikan kontribusi nyata. Pria kelahiran Tadoma 2 Januari 1978 ini berpendapat membesarkan Amal Usaha Muhammadiyah adalah pilihan hidup untuk membangun keikhlasan, kesabaran dan kebahagiaan. Tidak menghabiskan waktu lama, mantan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UMK ini mendapatkan amanah sebagai Rektor UMK di Usia 43 tahun. Jejak pendidikan Amir Mahmud di-

34 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

awali dengan keputusannya melanjutkan perkuliahan Sarjana S-1 tahun 2003 di Universitas Haluleo pada program Perikanan dan Ilmu Kelautan. Berselang 4 tahun setelahnya, Amir berhasil lulus dengan predikat master Teknik Sumber Daya Alam di Universitas Gadjah Mada. Saat ini, pria yang mengidolakan KH. AR. Fahruddin ini tengah menjalani studi lanjut S-3 di Universitas Haluleo pada Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut. Berikut pemaparan Amir Mahmud mengenai rancangan perjalanannya sebagai Nakhoda UM Kendari, serta hambatan dan solusi yang harus ia lalui. Melalui wawancara via Whatsapp dengan reporter Warta PTM, Aprilia Sazila Sari, Minggu (21/7), berikut pemaparannya. Langkah terdekat yang ingin Anda lakukan untuk membangun UM Kendari pada bidang apa?

Sebagai pejabat baru saya diberi amanah 4 tahun ke depan, sehingga membutuhkan tahapan-tahapan prioritas. Sebagai langkah awal atau tahun pertama ini saya memprioritaskan penguatan kapasitas tata kelola manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. Berbagai dokumen perencanaan dan kebijakan operasional harus direvisi sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Bagaimanakah kerja keras serta terobosan yang akan dilakukan UM Kendari dalam mencapai prestasi? Kinerja manajemen akan lebih mudah terukur jika semua unsur bekerja dalam satu sistem yang terencana sehingga perlu manajemen yang adaptif. Strateginya adalah membangun sistem informasi yang komunikatif sehingga semua unit bekerja dan bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsi masing-masing.


Amir Mahmud S.IP., M.P.: Bentuk Insan Bertakwa dan Berakhlakul Karimah

Sistem informasi ini berfungsi memudahkan operasional dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Saya sudah memiliki target dengan menggagas virtual university di tahun 2030. Jadi semua aktivitas pembelajaran, pengelolaan administrasi, itu berbasis IT. Merubah bright university menjadi click university dengan mengganti pembelajaran yang dapat diakses di luar kampus. Adakah hambatan untuk mencapai virtual university tersebut? Saat ini rencana pembangunan tagline virtual university masih sulit kami lakukan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya SDM khususnya di bidang IT. UM Kendari sendiri telah memiliki satu lembaga khusus pengelolaan IT yaitu Pusat Dokumentasi dan Pengelolaan Informasi (PDPI). Meskipun, PDPI masih sebatas unit pelaksana teknis, ke depannya akan kami ubah statusnya setingkat dengan dekan dan menambah jumlah SDM menjadi 5 orang lagi. Kebutuhan IT harus diterapkan di setiap lembaga misalnya akademik, keuangan, dan lembaga lainnya. Membuka recruitment kembali tenaga pendidikan berbasis IT menjadi solusi yang akan kami terapkan ke depannya. Melihat pentingnya SDM dalam sebuah lembaga, seberapa penting peran internal tim dalam membangun UM Kendari? UM Kendari menerapkan sistem yang sama dengan Muhammadiyah. Hal ini menjadi penting dalam peran internal karena Muhammadiyah menganut kepemimpinan kolektif kolegial sehingga tim yang terbentuk mampu bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Idealnya sebuah tim adalah orang yang terpilih dan dianggap tangguh secara pribadi dan mampu bekerja sama dalam tim untuk menjalankan tanggung jawab yang dibebankan. Di Sulawesi tentu banyak perguruan tinggi baik swasta maupun negeri, strategi marketing apa yang dilakukan UM Kendari untuk mempertahankan kualitas dan menambah

jumlah mahasiswa? Salah satu strategi yaitu mempertahankan citra UM Kendari sebagai kampus akhlakul karimah dari segala aktivitas pelayanan. Selain itu saat ini jumlah pendaftar di UM Kendari telah mencapai 1355 mahasiswa dengan target kapasitas 1600 mahasiswa. Kami memiki strategi pemasaran menggunakan media sosial seperti Facebook (FB), Website, Twitter, dan media sosial lainnya milik UM Kendari. Terdapat juga promosi pendaftaran mahasiswa baru melalui peserta KKN/ KKA. KKA itu Kuliah Kerja Amaliyah, kalau istilah di kampus lain itu ada KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa kami sebar di beberapa daerah sekaligus mempromosikan kampus. Kemudian pendekatan di mahasiswa, yaitu mahasiswa kami berikan kesempatan untuk promosi di daerahnya saat mudik. Kami berikan brosur dan pamflet yang bisa dibagikan ke sekolah SMA-nya yang dulu. Cara lain menyebar informasi di daerah yang ramai, seperti di bandara atau tempat strategis. Apakah UM Kendari menerapkan program beasiswa? UM Kendari menyediakan beasiswa berupa beasiswa berprestasi, kemudian hafiz quran, yang lainnya adalah santunan biaya kuliah. Santunan yang kami maksud adalah biaya pendidikan yang ditanggung universitas kepada mahasiswa yang tidak mampu. Rencananya beasiswa ini akan berlaku selama 4 tahun, tapi dengan catatan mahasiswa harus berlatar belakang Muhammadiyah, memiliki keterangan berasal dari keluarga kurang mampu, kemudian setelah masuk harus aktif di IMM, aktif dalam program hibah perguruan tinggi, dan nilai/prestasi akademik tidak menurun. Menjadi Rektor, tentu akan mengalami berbagai tantangan, bagaimana solusi bapak dalam menghadapi tantangan tersebut? UM Kendari adalah amal usaha milik persyarikatan Muhammadiyah bukan milik kelompok orang-orang tertentu.

Untuk membangun persyarikatan Muhammadiyah yang berkemajuan dibutuhkan sinergitas amal usaha Muhammadiyah dengan persyarikat atau yang dikenal dengan maju bersama persyarikatan. UM Kendari akan menjadi garda terdepan dalam pengembangan pendidikan Muhammadiyah di Sulawesi Tenggara. Amir Mahmud S.IP., M.P.

Tantangan bagi saya memberikan bukti bahwa saya bersemangat, maju, kreatif dan inovatif membangun PTM. Untuk itu saya memegang prinsip bahwa dalam mengelola PTM yang berkemajuan diperlukan SDM tangguh dan visioner yang taat dengan persyarikatan Muhammadiyah. Apa saja gagasan serta target UM Kendari kedepannya? Untuk membangun persyarikatan Muhammadiyah yang berkemajuan dibutuhkan sinergitas amal usaha Muhammadiyah dengan persyarikat atau yang dikenal dengan maju bersama persyarikatan. UM Kendari akan menjadi garda terdepan dalam pengembangan pendidikan Muhammadiyah di Sulawesi Tenggara. Selain itu UM Kendari akan menjadi perguruan tinggi unggul dan terbaik di regional Sulawesi 5 tahun mendatang. Hal itu akan terwujud jika terbangun sinergitas dengan berbagai pihak terutama dukungan dari PTM yang sudah maju. []APR Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 35


Profil PTM

WARTA PTM

Universitas Muhamamdiyah Tangerang

Kampus Banten Maju

Gedung Universitas Muhammadiyah Tangerang, Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) langsung melakukan aksi penanaman pohon dok.jakarta.tribunnews.com, Wisuda ke-10, UMT Luluskan 3.811 Mahasiswa, dok. Palapa News

Universitas Muhammadiyah Tangerang Raih Penghargaan Kampus Banten Maju” menjadi judul utama yang terpampang saat membuka portal website UMT pada kolom berita. Tepat 23 Juli 2019 kemarin, kampus yang mengedepankan tagline Smart Choice for Better Future ini berhasil meraih penghargaan sebagai “Kampus Banten Maju” dari Media Merdeka Group, Satelit News, Banten Pos, dan Tangerang Selatan Pos. Anugerah sebagai kampus maju memang patut diacungi jempol, pasalnya jumlah perkembangan mahasiswa di UMT dari tahun ke tahun juga bertambah. Jika divisualisasikan, grafik rata-rata kenaikan mahasiswa di UMT mencapai 15% hingga 30% pertahun dengan student body aktif per 2017 mencapai 13.792. “Dengan jumlah mahasiswa 13.792, UMT menjadi perguruan tinggi terbesar di Provinsi Banten,” jelas Dr Ahmad Amarullah, MPd selaku Rektor UMT. Jaga Kepercayaan Jika prestasi menjadi pintu masuk untuk menarik minat masyarakat, menjaga kepercayaan menjadi dua kata kunci UMT untuk adalah kampus pilihan. Pasalnya, kampus yang terakreditasi B (Baik) ini mampu menjaga komitmen dan ke36 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

sungguhan sebagai kampus yang bermutu, profesional, dan secara finansial terjangkau bagi masyarakat khususnya umat Islam di Banten. “Kami menyediakan berbagai program beasiswa serta menjalin hubungan dengan pemerintah daerah untuk memberikan layanan pendidikan yang terjangkau,” lanjutnya. Tidak hanya pada masyarakat, konsistensi UMT untuk menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Daerah juga gencar dilakukan. Berbuah manis, UMT selalu menjadi bagian yang terlibat dalam berbagai program kemitraan dan pelaksanaan kebijakan dari pemerintah daerah maupun provinsi. “Ke depan, kita akan terus memaksimalkan peran dan fungsi tersebut, agar UMT dapat menjadi center of excellence dan rujukan dalam pengambilan kebijakan pemerintah di tingkat lokal maupun regional,” papar Ahmad optimis. Semangat “Fastabiqul Khairat” Provinsi Banten menjadi kawasan strategis berdirinya perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Semangat “Fastabiqul Khairat” yang menjadi ruh pergerakan warga Muhammadiyah menjadikan UMT terus berupaya semaksimal mungkin, untuk memenangkan hati masyarakat. Branding, menjadi kata yang digadang-gadang agar tetap eksis menghadapi persaingan


Universitas Muhamamdiyah Tangerang: Kampus Banten Maju

antar perguruan tinggi. “Jangan sampai PTM, atau perguruan tinggi swasta di tanah air malah jadi tamu di negerinya sendiri,” papar Rektor UMT bercermin dari perguruan tinggi asing yang gencar melakukan promosi. Empat Strategi branding yang dilakukan UMT yaitu, (1) Akreditasi agar seluruh program studi dapat terakreditasi dengan nilai unggul. (2) Tingkatkan kualitas jasa melalui sistem informasi yang dikemas dengan pelayanan yang serba canggih. UMT menyadari sistem informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan seperti, pelayanan dalam hal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), keakademikan, SDM serta seleksi pegawai, training dan pelatihan, serta sistem penggajian menjadi lebih canggih. Terakhir adalah (3) Chief Marketing Officer dengan membentuk tugas yang berfungsi sebagai pusat marketing kampus, pemasaran sehingga promosi jadi lebih teroganisir dan tertuju pada sasaran yang tepat. Konsep “Fastabiqul Khairat” menjadi semangat yang optimis dalam memenangkan persaingan dan menjadi kampus unggulan yang terus akan diminati masyarakat untuk wilayah Banten dan di bawah Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten. Mahasiswa Berpotensi dan Kerjasama Internasional Bukan tanpa alasan, tagline yang telah berdiri sejak tahun 2009 ini terus kembangkan literasi sebagai fasilitas yang dapat digunakan mahasiswa nantinya. Seperti keterampilan melalui teknik kepemimpinan (leadership) dan siap bekerja dalam tim (team work), kelincahan dan kematangan kebudayaan (cultural agility), memahami bahwa semua mahasiswa beragam dengan berbagai latar belakang mampu bekerja dalam lingkungan yang berbeda (di dalam atau di luar negeri). Serta mental wirausahawan, termasuk di dalamnya adalah jiwa sosial wirausaha. UMT menanamkan social entrepreneurship yang menjadi kapasitas dasar yang dimiliki oleh semua mahasiswa. “Sebab pada akhirnya, para mahasiswa itu yang kelak menjadi pemeran utama dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0,” tegas Ahmad. Harapannya tentu untuk mengembangkan mahasiswa yang berpotensi tidak hanya di bidang akademik namun juga kreativitas dan inovasi. Program internasionalisasi menjadi salah satu jembatan untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa. Tak cukup sampai di situ, internasionalisasi kurikulum, meningkatkan profil internasional lembaga, memacu penelitian dan memperkuat publikasi ilmiah juga gencar dilakukan. Kabar baiknya, saat ini UMT telah membentuk Kantor Urusan Internasional guna mengelola kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri. “Internasionalisasi harus berjalan dengan komitmen internal, karena menjadi fungsi strategi KUI.” Sarana Gedung Jadi Prioritas Saat ditanyakan mengenai hambatan dan tantangan, titik masalah utama justru ada pada keterbatasan lahan. Menampung mahasiswa sebanyak 14.984 membutuhkan sarana dan prasarana yang seimbang demi menunjang pendidikan. Tercatat pada tahun 2013/2014 UMT telah membangun gedung dengan

“Sebab pada akhirnya, para mahasiswa itu yang kelak menjadi pemeran utama dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0,” Dr Ahmad Amarullah, MPd

12 lantai yang terdiri dari 90 ruang belajar. “Dengan kondisi gedung dan jumlah ruang yang ada, saat ini masih kurang nyaman, terutama area parkir kendaraan motor dan mobil yang tersebar di beberapa area jalan-jalan protokol komplek perkantoran di Cikokol,” papar Ahmad. Kemampuan membangun ‘Gedung Lantai 12’ tersebut menerbitkan optimisme untuk kembali melengkapi sarana pembangunan gedung di lokasi yang sama. Disepakati untuk membangun ‘Gedung Lantai 19’, kelak UMT akan mendirikan bangunan Gedung 1912, yaitu perpaduan antara gedung 12 yang sudah selesai dibangun dan gedung 19 yang bersebelahan di lokasi yang sama.

Target UMT ke Depan Lima poin besar yang menjadi fokus utama UMT yaitu (1) Menjadikan UM-Tanggerang Unggul dan Berkemajuan (Prominent and Leading). (2) Menjadikan UM-Tanggerang sebagai Smart University. (3) Menjadikan UM-Tangerang sebagai senter dakwah Islam and Muhammadiyah. (4) Menjadikan UM-Tanggerang Menjadi PTM Memiliki Reputasi Nasional dan Internasional. (5) Menjadikan UM-Tangerang sebagai salah satu penopang gerak persyarikatan dan memberikan warna baik dalam bentuk pemikiran dakwah Muhammadiyah maupun dalam pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah. []APR Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 37


WARTA PTM

Profil Dosen

Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D., Apt di Ruang Dekan Farmasi Kampus III UAD (16/7).

Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D.,

Pentingnya Target dan Support System

P

rof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D., Apt, wanita cerdas dan murah senyum ini berhasil menjadi Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di usianya yang baru 43 tahun. Ditemui di kantornya, Ruang Dekan Farmasi Kampus III UAD (16/7), dengan rendah hati Dyah mengatakan bahwa masih banyak guru besar dari farmasi yang usianya justru di bawah 40 tahun. Sebetulnya, Dyah menargetkan untuk menjadi guru besar di bawah usia 40 tahun. Namun karena ada beberapa hal, target tersebut harus tertunda. “Target saya termasuk meleset. Pada saat pengajuan justru disarankan untuk ditunda. Kemudian mengajukan kembali kemarin umur 41 atau 42 tahun, namun karena proses akhirnya baru jebol di umur 43,” tuturnya. Berkecimpung di Dunia Farmasi Baginya awal mula terjun di dunia farmasi adalah sebuah ketidaksengajaan. 38 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

Bahkan ketika menjatuhkan pilihan pada farmasi, Dyah tidak terlalu mengerti tentang farmasi. Pada saat itu kebetulan sedang ada penyaringan bibit unggul dan dengan sendirinya ia memilih jurusan farmasi. “Awalnya sekitar 25 tahun yang lalu. Saya belum terlalu tahu tentang farmasi. Kalau kedokteran kan sudah tahu tugas-tugasnya apa saja. Jadi ya sudah, tidak tahu kenapa tiba-tiba tergerakan untuk memilih farmasi.” Ternyata pilihannya sangatlah tepat. Dyah pun berhasil masuk dalam penyaringan bibit unggul. Tidak hanya itu, ia justru semakin menggemari dunia farmasi. Belajar membuat dan meracik obat, hingga berkomunikasi dengan pasien, membuatnya jatuh cinta semakin dalam pada bidang ini. Diceritakan bahwa Dyah sempat bekerja di apotek selama dua tahun. Bertemu dengan pasien-pasien secara langsung membuatnya menyadari bahwa apa yang dipelajari selama empat tahun tidaklah cukup. “Ternyata ilmunya

masih dangkal sekali. Kayaknya belum cukup sehingga ingin terus melanjutkan ke S-2.” Lulus S-2 pada tahun 2003, Dyah melanjutkan S-3 di Universitas Gajah Mada. Di tengah-tengah sekolah S-3, ia mengikuti program sandwhich di Leiden University Medical Center Netherlands. Tak disangka ketika melakukan penelitian di sana, ia justru ditawari dosen pembimbing di sana untuk mengambil S-3 di Leiden University Medical Center Netherlands. Meskipun membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha dalam menyelesaikan pendidikan doktor, ia merasa bersyukur karena akhirnya bisa menyelesaikan semuanya baik di Universitas Gajah Mada ataupun di Leiden University. Pendidikan Karakter Sejak Dini Dyah berpikir bahwa pendidikan karakter itu penting dan harus diajarkan sejak dini. Terbiasa tidak tinggal dengan orang tuanya sejak kecil, mandiri dan di-


Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D.: Pentingnya Target dan Support System

siplin sudah menjadi bagian dari hidupnya. “Jadi dari Sekolah Dasar (SD) saya sudah pisah dari orang tua. Bapak Ibu itu masih ada, hanya saja tugasnya pindahpindah dari satu kota ke kota lain. Saya dititipkan sama eyang.” Dyah membenarkan bahwa karakter yang dimilikinya merupakan didikan dari eyangnya. Dari SD ia sudah bisa mencuci baju sendiri, membantu eyang berjualan batik di Pasar Beringharjo, bahkan membuat target-target kecil. Memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA), ia belajar menjadi lebih taat dan tertib. Hal ini dikarenakan ia berhasil masuk ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA yang terkenal sangat disiplin. Ia sudah terpapar dengan berbagai macam peraturan, seperti ukuran panjang rok, tinggi kaos kaki, bahkan ukuran ban sabuk. Jika melanggar tentu saja langsung disuruh pulang. Ia merasa prihatin melihat perbedaan sikap anak-anak zaman sekarang jika dibandingkan zamannya. Orang tua yang terlalu protektif justru membuat anakanak menjadi manja dan terlena dengan kemudahan. Dyah selalu menasehati anaknya ketika mereka mulai mengeluh untuk hal-hal kecil. Tentu saja didikan eyangnya itu ditanamkan kembali ke anak-anaknya. Baginya pendidikan karakter dari eyangnya memang memberikan pengaruh yang nyata. Target dan Support Sytem Dyah mengamini ada kekuatan besar dibalik target. Target yang benar tidak hanya sebatas diucapkan atau dituliskan tapi juga dikejar dengan kemampuan maksimal. Ketika Dyah menargetkan akan menjadi guru besar, secara otomatis ia mulai menata diri. Mengatur pencapaian dari tahun ke tahun. Berapa banyak penelitian yang harus dilakukan dalam setahun, berapa publikasi yang harus diterbitkan, dan masih banyak lagi. Untungnya ia sendiri memang sudah terbiasa membuat target. “Saya buat target seminggu sekali. Kalau sudah selesai saya coret. Rasanya senang aja kalau sudah bisa mencoret. Ini sudah jadi kebiasaan dari jaman SD ketika dulu masih pakai agenda.”

Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D., bersama rekan-rekan.

Menurut Dyah cara tersebut memang tradisional dan kuno. Namun dalam realisasinya justru sangat efektif untuk jadi pengingat bahwa masih ada beberapa urusan yang harus dilakukan. Masih ada pekerjaan dan tanggung jawab yang belum terselesaikan. Jelas tidak semua target bisa terpenuhi. Terkadang waktunya yang meleset dari perkiraan atau di lain kesempatan target justru tidak bisa direalisasikan sama sekali. Evaluasi pun diperlukan. Dicari tahu penyebabnya begitupula dengan cara-cara altenatif untuk menyelesaikannya. Hal lain yang tak kalah penting baginya ialah support system. Dyah sangat bersyukur dikelilingi orang-orang yang sangat mendukungnya. Keluarganya tak pernah mempermasalahkan kesibukannya di dunia akademisi. Ia dan suaminya sudah berkomitmen untuk saling berbagi. “Dulu pada saat saya sekolah, saya sempat cuti karena suami mau meneruskan S-2. Saat itu anak-anak masih kecil. Jadi kalau kita ingin melakukan sesuatu, kita gantian. Kalau suami mau sekolah, saya ngurusi anak-anak total gitu. Ketika saya sekolah di Belanda, suami juga gak mau ikut. Dia yang pegang anak-anak.” Kolega-kolega di sekitarnya juga sangat kooperatif. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika tidak ada asistennya yang selalu siap membantu, ba-

Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari S.Si., M.Si., Apt., PENDIDIKAN • SMA 1 Yogyakarta, 1994 • UGM, Farmasi, Jenjang S-1,1998 • UGM, Farmasi Klinik, Jenjang S-2, 2003 • UGM, Farmakoepidemiologi, Jenjang S-3. 2012 • Leiden University Medical Center Netherlands, Farmakogenetik, 2012 PENGHARGAAN • Dosen Berprestasi Bidang Publikasi, Fakultas Farmasi, UAD, 2019 • Partisipasi Pengisian Kuesioner Advanced Level Framework (AFL), Ikatan Apoteker Indonesia, FIP, dan UCL , 2019 • Pemenang Lomba Penulisan Case Report 2019 Medica Hospitalita : Journal od Clinical Medicine di RSUP, Rumah Sakt Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang, 2019 • Candidate DIES programme (Dialogue on Innovative Higher Education Strategies) Management of Internal, Jerman • Reviewer Jurnal "Kes Mas : Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat", Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD, 2018 • Dosen Berprestasi Bidang Publikasi Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, 2018 • Penulis Paling Produktif Ketiga Versi Kemenristekdikti Tahun 2016 di Lingkungan UAD, UAD, 2016

pak rektor UAD yang selalu mendorongnya untuk terus maju, juga dosen-dosen dan staf lain yang siap berbagi tugas dan saling memfasilitasi. Sekali lagi ia menegaskan bahwa tanpa kehadiran mereka, akan sulit baginya untuk sampai di titik ini. []GTA Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 39


WARTA PTM

Prestasi Mahasiswa

Tim Debat UM Banjarmasin menerima penghargaan, Kamis (4/7).

UM Banjarmasin Juara ke-3 KDMI 2019 Tingkat Wilayah

T

im debat UM Banjarmasin berhasil meraih juara ke-3 dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2019 di tingkat wilayah Kalimantan, Kamis (4/7). Tim debat UM Banjarmasin ini terdiri dari empat orang, dua di antaranya mahasiswa Program Studi S-1 Psikologi, yaitu Hasan Hunafa dan Ayu Pratiwi, serta dua mahasiswi Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, yaitu Salsabila dan Sri Wahyuni. Sebelumnya mereka telah memenangkan juara pertama pada kompetisi di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah serta menyingkirkan 15 tim perguruan tinggi swasta lainnya. Dalam babak semi final, tim debat UM Banjarmasin merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang melawan tiga tim dari perguruan tinggi negeri. Tidak hanya itu, dua pembicara tim debat

40 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

UM Banjarmasin meraih peringkat 10 besar pembicara terbaik. Salsabilla meraih peringkat terbaik 4 sedangkan Ayu Pratiwi meraih peringkat terbaik 6. Hasan Hunafa, pembicara kedua di tim debat, mengatakan butuh waktu paling tidak dua bulan sendiri untuk mempersiapkan kompetesi ini. “Sangat senang, bersyukur sekali. Alhamdulillah bisa membanggakan kampus UM Banjarmasin di kancah provinsi dengan menjadi 3 terbaik di Kalimantan dalam KDMI. Mudah-mudahan dari lomba ini bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswa UM Banjarmasin untuk terus punya jiwa kompetisi dan sanggup bersaing dengan kampus negeri dan swasta lainnya. InsyaAllah tahun depan bisa berangkat nasional,” pungkasnya optimis. Ungkapan rasa bangga dituturkan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemaha-

siswaan, Hj Musphyanti Ch, SST, M Pd. “Meskipun tahun ini tim debat UM Banjarmasin belum berhasil menuju tingkat nasional, namun pencapaian ini merupakan pembuktian yang bisa dicontoh mahasiswa-mahasiswa lain,” ujarnya. KDMI adalah lomba debat tingkat nasional yang menggunakan bahasa Indonesia. Kegiatan tahunan ini merupakan ajang pembuktian siswa untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi. Tidak hanya mendorong mahasiswa untuk menyampaikan ide dalam bahasa Indonesia namun juga membuat mahasiswa harus menguasai pengetahuan umum dan kabar terkini, menganalisis permasalahan, membuat keputusan, dan meyakinkan publik. []GTA


D

ua Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Paciran Lamongan berhasil kantongi medali emas pada kejuaraan pencak silat skala internasional bertajuk Bali Internasional Championship 1 yang digelar di GOR Lila Bhuana Denpasar, (26-28/7). Melibatkan 1.470 pesilat putra dan putri dari tiga negara, yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia. “Kategori atlet berasal dari siswa SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan kalangan umum,” papar Romy Ardiansyah selaku Ketua Pantia Bali Internasional Championshop. Nur Hasinullah Sahidan berhasil membawa pulang medali emas sebagai Juara 1 Tanding Putra Tingkat Mahasiswa/Dewasa. Sedangkan Asrofin berhasil menjadi Juara 1 Kategori Pesilat Solo disusul Ahmad Maflah peraih medali perunggu Juara 3 Kategori Tanding Putera Tingkat Mahasiswa. []APR

Mahasiswa STAIM Paciran

Raih Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Internasional

Finalis dari STAIM Paciran dalam ajang pencak silat skala internasional bertajuk Bali Internasional Championship 1 yang digelar di GOR Lila Bhuana Denpasar, (26-28/7).

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 41


WARTA PTM

Warta dari PTM

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan workshop Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pada Sabtu (13/7) di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana UMY. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dosen UMY. Prof Dr Saryono, sebagai narasumber memaparkan tentang Rencana Anggaran Belanja (RAB) penelitian yang harus dimaksimalkan berdasarkan Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII (Revisi). Pasalnya, pada tahun lalu dana untuk melakukan penelitian tidak bisa terserap maksimal karena kurangnya peneliti yang mengajukan dan banyak proposal penelitian yang tidak layak lolos.

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dr H Ahmad Amarullah, S Pd, M Pd. resmi menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) dengan masa jabatan 2017-2021. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) PP Muhammadiyah Nomor: 179/ KEP/1.0/D/2019 pertanggal 4 Juli 2019. Sebelumnya Ahmad Amarullah menjabat sebagai Wakil Rektor 1 UMT Bidang Akademik. Penetapan Ahmad Amarullah sebagai rektor di tengah periode jabatan untuk menggantikan almarhum Dr H Achmad Badawi S Pd, SE, MM yang meninggal dunia pada Senin (3/6).

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Tapak Suci Putra Muhammadiyah pada tanggal

42 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019

30 Agustus hingga 5 September 2019. Terdapat 18 nomor kategori olahraga (11 putra dan 7 putri) dan 16 nomor kategori seni (8 putra, 7 putri, dan 1 beregu) yang akan dipertandingkan. Kejuaraan ini memperebutkan piala bergilir M Barrie Irsyad. “Ada perwakilan perguruan tapak suci dari 10 negara yang sudah menyatakan keikutsertaannya. Sebelum berlaga di tingkat kejuaaran dunia, mereka menggelar kejuaraan tapak suci di masing-masing Perwil dan Pimwil terlebih dahulu,” ujar Muhammad Afnan Hadikusumo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah pada jumpa pers yang digelar Selasa (16/7) di Ruang Sidang BPH UMS lantai 6.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) meluncurkan buku yang berjudul “99,99 Komik Strip Zaman Now.” Komik karya Rizki Azura Ayu Ningtia, Melily Winni Manik, Nabilah Khalisah br Simamora, dan Dinda Dewi berisi tentang pendidikan karakter yang dikemas dengan pendekatan khas anak milenial. Komik ini menggunakan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Inggris. Dosen Pendamping Mahasiswa, Fatimah Sari Siregar, S Pd, M Hum mengatakan alasan pembuataan komik ini dikarenakan keprihatinan sebagai pendidik melihat perkembangan anak-anak yang mulai cenderung menyukai budaya barat serta menyingkirkan budaya dan bahasa daerah. Penerbitan karya mahasiswa ini dibiayai oleh hibah proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSI-

DA) terus berupaya menjalin kerja sama internasional dalam bidang pendidikan tinggi. Kerjasama terbaru dilaksanakan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak UMSIDA dengan Mahsa University Malaysia di kampus Mahsa University pada hari Selasa (2/7). Kemudian hari Rabu (3/7), mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMSIDA melakukan kegiatan studi banding ke Universitas Malaya Medical Center (UUMC). Di pekan yang sama UMSIDA melakukan kunjungan ke Universiti Utara Malaysia untuk perpanjangan MoU dengan Universiti Utara Malaysia (4/7). “Kami harapkan kedua belah pihak baik UMSIDA maupun UUM bisa mengambil manfaat bagi pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat ke depan yang lebih baik,” tutur Rektor UMSIDA, Dr Hidayatullah.

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan pengabdian tentang pembelajaran Bahasa Inggris dengan judul “Fun English Gate : Metode Pembelajaran bahasa Inggris Berbasis Integrated Education System sebagai Pintu Gerbang Kemajuan Generasi Muda” di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Imam Puro Brenggong, Purworejo. Pembelajaran ini dibawakan dengan konsep dan nuansa yang lebih menyenangkan. Latar belakang pengabdian ini ialah rendahnya level bahasa Inggris masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Tengah menurut hasil survei EF EPI (Englis Proficiency Index) tahun 2018. Dalam pelaksanaannya, pengabdian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Fun English Gate (FEG) 1,2, dan 3. Pada FEG 1 menitikberatkan pada kemampuan kognitif siswa (material&culture) dalam belajar bahasa Inggris. FEG 2 fokus pada kempuan afektif siswa (story telling) untuk melatik kepercayaan


Warta dari PTM

diri dan kreativitas. FEG 3, dipusatkan pada kemampuan psikomotorik (nature trip) dengan mengaplikasikan materi pembelajaran sebelumya dalam permainan.

Universitas Muhammadiyah Semarang

UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengadakan Training of Trainner (ToT) Literasi Informasi pada hari Kamis (11/7). Diikuti oleh Tenaga Perpustakaan atau Pustakawan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) di Jawa Tengah, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pustakawan. Narasumber di ToT ini ialah dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro (UNDIP), Dr Heriyanto, M IM. Dalam sambutannya, Kepala UPT Perpustakaan Unimus, M Firdaus Charis Nursecha, S Hum, menyatakan, pelatihan ToT untuk memajukan institusi melalui jaringan yang ada antar PTMA pustakawan di Wilayah Jawa Tengah. Selain itu, perpustakaan memiliki peranan yang cukup vital dalam insitusi pendidikan yang dapat mempengaruhi keunggulan dari sebuah perguruan tinggi.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Sejumlah 20 mahasiswa asing mengikuti International Summer Course (ISC) 2019 yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI). Bertemakan “Indonesia Medicine and Cosmetic�, peserta terdiri dari sepuluh mahasiswa University of Technology Malaya (UTM), delapan mahasiswa Saint Louis University Phillipine, satu mahasiswa dari Sudan, dan satu mahasiswa dari Turki yang menempuh kuliah di UMP. Dibuka pada hari Senin (15/7), kegiatan ISC dilaksanakan selama 2 pekan dengan berbagai macam kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus dengan dipandu oleh Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Pertanian. Novi Haryanti, M Pd mengakui bahwa ISC kali ini merupakan tahun ke-3 dan masih menggunakan tema yang sama. Hal ini dikarenakan besarnya antusias peserta dan permintaan universitas mitra dengan tema tersebut.

Universitas Muhammadiyah Pontianak Sabtu (6/7), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Pontianak bekerja sama dengan Pemerintahan Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya melaksakan kegiatan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini merupakan program pengembangan dari Desa Mitra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kegiatan berupa edukasi pengolahan hasil alam menjadi Makanan Pendamping (MP) ASI bagi balita. Diikuti oleh 73 orang, peserta merupakan kader posyandu se-Rasau Jaya Satu dan Ibu yang memiliki balita. Kepala Puskesmas Rasau Jaya mengucapkan terima atas pelaksanaan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Selama ini masyarakat Desa Rasau Jaya Satu belum pernah memanfaatkan hasil pangan lokal utamanya jagung manis untuk dijadikan olahan MP ASI dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita dan anak.

Universitas Muhammadiyah Palu

Direct Relief memberikan bantuan dana hibah kepada Universitas Muhammadiyah Palu. Direct Relief adalah organisasi nirlaba non partisipan yang bergerak di bidang kemanusian dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kehidupan orang-orang yang terkena dampak kemiskinan atau situasi darurat. Penandatangan perjanjian hibah dan nota kesepahaman dilakukan pada hari Senin (8/7) di lantai II Gedung Rektorat Unismuh Palu. Bantuan yang diberikan berupa anggaran pembangunan RS Siti Fadilah Supari PKU Muhammadiyah Palu, serta bantuan pembangunan Puskesmas pembantu di dua kabupaten, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Universitas Muhammadiyah Palembang

Sembilan mahasiswa dan satu dosen pembimbing dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUHS) Taiwan mengikuti Summer Exchange Program di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadi-

yah (UM) Palembang. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Juli hingga 11 Agustus 2019. Melalui Summer Exchange Program mereka akan diperkenalkan mengenai sistem kesehatan di Indonesia sehingga nantinya dapat membandingkan dengan negara mereka. Selain itu, pihak kampus juga telah menyiapkan beberapa kegiatan seperti program budaya, akademik, pembelajaran bahasa lokal, dan menjadi turis di Kota Palembang. Program ini juga merupakan salah satu projek untuk memperkuat hubungan antara UM Palembang dan NTUHS.

Universitas Muhammadiyah Buton

Universitas Muhammadiyah (UM) Buton berkolaborasi dengan Universitas Ahmad Dahlan menggelar acara Joint International Community and Cultural Program (JICC). Program JICC dilaksanakan di UM Buton sejak tanggal 8-13 Juli 2019. Mahasiswa asing yang ikut berpartisipasi di JICC berasal dari Arab Saudi, Tajikistan, dan Tiongkok. Dalam sambutan closing ceremony JICC (13/7), apresiasi diberikan oleh Wakil Rektor IV UAD, Prof Sarbiran. Menurutnya program ini bisa menjadi ajang silahturahmi antara UAD dan UM Buton serta berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana pembinaan bagi PTM dalam upaya internasionalisasi. Sementara itu, Rektor UM Buton, Dr Wa Ode Al Zarliani, SP,M M, juga menyampaikan tentang salah satu program Internasionalisasi UM Buton yaitu skema penerimaan mahasiswa asing untuk berkuliah di UM Buton.

Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Tiga atlet dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Atletik Pawbili Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong meraih juara lari di Bhayangkara Run 2019. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (13/7) itu merupakan perlombaan lari 10 Kilometer yang mengambil start dan finish di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong. UKM Atletik Pawbili UNIMUDA Sorong berhasil membawa 2 medali perak dan 1 medali perunggu dari kemenangan juara 2 dan 3 untuk kategori 5K Putri dan juara 1 untuk kategori 10K. Ketiga atlet berbakat itu bernama Tania Manggaprouw, Inry Luspessy dan Yakomina Manggaprouw.

Edisi Juli-Agustus 2019

Warta PTM 43


WARTA PTM

Regulasi

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. 2. Manajemen Inovasi adalah serangkaian aktivitas dalam mendorong dan mengelola inovasi di perguruan tinggi. 3. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. 4. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah Rektor pada Universitas dan Institut, Ketua pada Sekolah Tinggi, Direktur pada Politeknik, Akademi, dan Akademi Komunitas. 5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Inovasi. 6. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi republik Indonesia nomor 26 Tahun 2019 tentang Tata Cara penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

44 Warta PTM

Edisi Juli-Agustus 2019



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.