UNIS Weekly Edisi 15 Vol II

Page 1

ISSN 2809-2619 Edisi 15 Volume II / 1 - 15 Agustus 2022 TANGERANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang menggelar Kajian Kita Seputar Undang-Undang (Kaki Sedang) di aula Unis Tangerang, Rabu (27/07). Kajian menghadirkan pembicara Dosen FH Universitas Tarumanegara (Untar) Ade Adhari SH., MH, Dosen FH Unis Tangerang M.Amin Nasution SH., MH, dan Wasekjen DPN Peradi Herman Sitompul SH., MH. Kegiatan tersebut dihadiri mahasiswa FH dan sivitas akademika Unis Tangerang. Dalam pemaparannya, Ade Adhari mengatakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang dimiliki Indonesia saat ini bukan wajah dari Indonesia. “RKUHP yang saat ini didebatkan oleh DPR RI itu adalah RKUHP yang sebetulnya secara normatif sudah diamanatkan pada berbagai peraturan perundang-undangan. Jadi kalau kita baca, Mahasiswa Unis Tangerang Kaji RKUHP

banyak peraturan perundang-undangan yang menegaskan agar kita punya RKUHP baru,” ujar Ade.

Ade menjelaskan, dalam aturan peralihan pada Undang-Undang Dasar 1945, jelas tertera bahwa berlakunya KUHP terbatas dan sementara. “Jadi kalau dalam hal ini tementemen tidak setuju dengan RKUHP itu boleh. Tapi ketidaksetujuan harus didasarkan dengan alasan yang jelas. Kalau dibilang RKUHP itu rasa kolonial, harus jelas di mana rasa kolonialnya itu?” kata Ade.

RKUHP menurut Ade, penuh dengan warisan-warisan humanis, seperti permaafan hakim. “Jadi nantinya kasus-kasus kecil seperti kasus Mbok Minah, pencurian semangka dan pencurian sandal jepit yang saat ini dipidana, kelak bisa dimaafkan oleh hakim. Jadi jauh dari kata rasa kolonial,” ungkap Ade.

Ade menambahkan, ada banyak hal yang tidak tertuang dalam KUHP saat ini. “Misalnya

ketentuan tujuan pidana, pedoman pemidanaan, dan aturan pertanggungjawaban pidana korporasi. RKUHP mencoba memberi perhatian ke arah sana,” tandasnya.

Ketua BEM FH Ahmad Saefullah mengatakan, Kaki Sedang dibuat untuk membuka wawasan mahasiswa terkait RKUHP. Serta sebagai wadah aspirasi dan pertanyaanpertanyaan yang belum terjawab mengenai perundang-undangan. “Awalnya acara Kaki Sedang ini sebagai tugas BEM FH, nah terus dari sini mahasiswa juga tau isu-isu mengenai RKUHP jadi bisa menjadi acuan pembelajaran dan pengetahuan,” kata Ahmad. (Dena)

Berita Utama Edisi 6 20 Halaman 2 15 24
Halaman
Pembina : Prof. Dr. Mustofa Kamil, Dip.RSL., M.Pd , Dr. Asep Ferry Bastian, SE., MM. Penanggung Jawab : Rommy Pratama, SH., MH Pemimpin Redaksi : Faisal Tomi Saputra, S.I.Kom., M.Si Redaktur Pelaksana : Ukon Furkon Sukanda, S.Sos., M.I.Kom Editor : Ajeng Pradesti, M.I.Kom Sirkulasi dan Keuangan : Fitri, SH, MH. Marketing : Mad Yoman, M.Ikom Reporter dan Fotografer : Dena Prisila, Nur Musvita Sari Layout dan Desain : Ilham Rahmatulloh Alamat : Jalan Maulana Yusuf No.10, Babakan, Kota Tangerang Email : unisweekly@unis.ac.id Telp : 0811 - 144 - 1966 Penerbit : UPT Humas dan Marketing
3 JAKARTA – Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang melakukan Ujian Akhir Semester (UAS), hunting foto di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu, (24/7/22). Kegiatan tersebut merupakan program Mata Kuliah (MK) Fotografi Jurnalistik, sebagai praktik pengembangan keterampilan mahasiswa pada bidang tulis, foto, audio ataupun audio visual. “Memilih Bunderan HI karena di sana tempat temanteman pewarta foto berkumpul. Jadi mahasiswa juga bisa langsung berdialog dengan praktisi yang ada di sana,” ujar Aulian Khairani, S.I.Kom., M.Si, Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Unis Tangerang. Aulian mengatakan, pada UAS tersebut mahasiswa membuat karya foto saat Car Free Day (CFD). “Karena di sana beragam tidak hanya satu tema, misalnya ada orang yang olahraga, demo, dan yang lainnya. Jadi mereka bisa eksplor lebih banyak di sana,” ucapnya. Sebanyak 22 mahasiswa semester 4 Jurnalistik mengikuti UAS Fotografi Jurnalistik. Praktik Lapangan Menambah Pengalaman Kampus Merdeka Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman
4 Kampus Merdeka Edisi 6 20 Halaman “Harapannya mereka menemukan passionnya sendiri. Kalau di kelas pastinya berbeda dengan lapangan. Ini foto jurnalistik yang tidak hanya sentuhan dengan alat tapi juga dengan manusia, jadi harus ada sosial skillnya,” tambah Aulian. Senior Pewarta F o t o I n d o n e s i a S u t r i s n o J a m b u l m e r a s a s e n a n g melihat mahasiswa a k t i f m e l a k u k a n fotografi di ruang publik. “Memang praktik harus seperti ini dan ilmu itu di jalanan. Jadi mahasiswa bisa agresif dan punya kemauan,” kata Sutrisno. Mencintai fotografi menurut Sutrisno, ibaratkan seseorang patah hati. Karena fotografi jurnalistik ataupun komersial menciptakan foto dengan hati dan kemudian tumbuh. “Misalnya kita memotret demo, ada peluru atau lemparan batu kita harus mendekat. Kalau kebakaran besar, ya kita harus dekat. Kalau kita jurnalis foto kita tidak bisa dapat gambar bagus jika memotretnya jauh. Dan foto itu ada undang-undang hak ciptanya,” jelas Sutrisno. Sutrisno berharap, mahasiswa dapat mencintai profesi yang akan dipilihnya. “Yang penting mereka konsisten. Karena fotografi itu ilmu terapan jadi harus terus praktik,” tuturnya. Helena Mufti Sartika, peserta ujian mengaku antusias melakukan hunting foto di Bundaran HI. Menurutnya, banyak pengalaman yang dapat diambilnya. “Bisa kenal dengan pewarta foto senior dan fotografer seni juga tentunya dapat ilmu di luar kelas. Seru juga hunting foto karena momen jadi butuh waktu yang pas untuk motret,” kata Helena. (Vita) 15 24 Halaman

Kampus Merdeka

Kunjungan Belajar Administrasi Negara Dalami Digital Government

SERANG – Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara (AN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang mengunjungi Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten di S i n d a n g s a r i , K e c a m a t a n P a b u a r a n , Kabupaten Serang, Banten, Senin (18/7/22). “Kegiatan ini praktikum prodi Administrasi Negara dan sebagai pengalaman keilmuan baru kepada mahasiswa. Karena 2 tahun belajar online perlu ada penyegaran wawasan,” ujar Irvan Arif Kurniawan, S.Sos., M.AP, Ketua Program Studi (Prodi) AN.

Sebanyak 235 mahasiswa dari angkatan 2019, 2020 dan 2021 Prodi AN mengikuti program ini untuk mengetahui permasalahan pada bidang fiskal dan moneter, serta digitalisasi keuangan. Menurut Irvan, Prodi AN

pada perkembangannya mendekati arah digitalisasi seperti digital government. “Sekarang ini penggunaan transaksi digital keuangan sudah menjadi tren Sehingga sebagai mahasiswa AN perlu mengetahui lebih dalam fenomena tersebut,” jelas Irvan.

Irvan menjelaskan, terdapat beberapa materi yang disampaikan kepada mahasiswa seperti pengenalan fungsi uang sebagai kedaulatan negara dan keuangan digital. “Di sana dijelaskan uang digital sebagai bentuk menghindari peredaran uang palsu, menekan tingkat inflasi dan untuk mengetahui jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tentunya karena pandemi juga untuk menghindari dari penyebaran virus,” lanjutnya.

Irvan menambahkan, jika dilihat dari Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (Sanri),

5 Edisi 6 20 Halaman
15 24 Halaman

(Sanri), BI masuk ke dalam lembaga tinggi negara dengan fungsi mengatur kebijakan fiskal dan moneter. “Tentunya berkoordinasi dengan lembaga-lembaga tinggi lain seperti DPR atau Kementerian Keuangan,” ucap Irvan.

Kampus Merdeka

Irvan berharap, kunjungan tersebut dapat menambah wawasan mahasiswa terkait administrasi negara dan pelayanan publik. “Mereka harus lebih memahami perkembangan yang ada saat ini. Karena skill kemampuan tidak lagi hanya bahasa asing, tetapi sudah berpengaruh ke digitalisasi,” ucapnya.

Liani Febrianti, mahasiswi Prodi AN mengaku senang dapat berkunjung ke BI Provinsi Banten. “Kegiatan ini merupakan hal positif, dan menambah ilmu Di sana juga dipaparkan tujuan, wewenang, tugas, dan banyak hal yang baru kita tahu saat kunjungan itu,” ujar Liani.

Menurut Irvan, pelayanan administrasi yang baik atau service quality harus mengacu pada 5 dimensi yaitu bukti fisik, kehandalan, respon, jaminan, dan empati. “Setelah kunjungan ini tentu ada tindak lanjut. Alhamdulillah, pihak BI menyampaikan langsung bahwa mereka menerima program magang,” tutur Irvan.

Hasil kunjungan tersebut menurut Liani, akan dibuat sebuah artikel dan dipresentasikan. “Jadi ada output dari hasil kunjungan itu. Nanti ada kunjungan berikutnya seperti ke Kementerian Keuangan atau DPR RI. Apalagi kita dari AN yang mempelajari tentang kebijakan pemerintahan,” kata Liani. (Vita)

6 Edisi 6 20 Halaman
15 24 Halaman

Tri Dharma

membentuk sebuah studi. “Misalkan prodi Ilkom ataupun Administrasi Negara lebih kepada ujian keilmuan yang dipilih berdasarkan dari jurusannya,” ucap Aulian.

Sidang Komprehensif Ilkom kata Aulian, dilakukan secara offline. “Karena ingin melihat mahasiswa sekarang itu bagaimana public speakingnya dan melatih soft skillnya lebih dalam lagi Untuk menghadapi pekerjaan setelah lulus kuliah,” tuturnya.

M. Daffa Irsan, seorang mahasiswa akhir mengaku antusias mengikuti Sidang Komprehensif yang dilakukan secara offline. “Lumayan melatih mental karena untuk jadwal sidang dadakan. Dan saat ditanya secara lisan harus mengolah public speaking,” kata Daffa. (Vita)

T a n g e r a n g m u l a i m e n j a l a n i S i d a n g
TANGERANG – Mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis)
Komprehensif. Sebanyak 6 Fakultas melaksanakan Sidang Komprehensif secara online dan offline. “Sidang Komprehensif pada dasarnya menganalisis keilmuan yang berkaitan dengan Program Studi pilihannya. Dengan harapan berharap mahasiswa memahami keahlian ilmunya masing-masing,” ujar Lina Wati, S.Sos.I., M.I.Kom, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unis Tangerang. Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Unis Tangerang Aulian Khairani, S.I.Kom., M.Si mengatakan, keilmuan dibentuk berdasarkan filsafat teori dan ilmu yang
Sidang Komprehensif Uji Pemahaman Keilmuan Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Mahasiswa Unis Tangerang Ikuti Seminar Internasional

TANGERANG – Mahasiswa Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang mengikuti International Conference on Interdisciplinary Communication, Management, Empowerment, and Psychology (ICICOMEP) 2022. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tersebut digelar secara Dalam Jaringan (Daring), Rabu (20/7/22). Sebanyak 25 peserta dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia, mengikuti presentasi melalui online.

Dosen Fisip Unis Tangerang Ade Irfan Abdurahman, S.Kom.I., M.Si yang menjadi ketua tim menjelaskan, seminar tersebut memiliki luaran berupa jurnal yang terakreditasi Kegiatan tersebut melibatkan 4 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang memberikan pengalaman publikasi jurnal internasional “Partisipasi ini juga akan mendongkrak prodi untuk akreditasi karena keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam riset dan publikasi,” ucap Ade.

Ade berharap, keikutsertaan mereka pada seminar internasional dapat memotivasi dosen dan mahasiswa lain untuk lebih produktif. “Publikasi mengikuti seminar ataupun itu sebuah kewajiban dosen. Dan ini salah satu bentuk usaha saya sebagai dosen untuk melaksanakan kewajiban,” ujarnya.

Dena Prisila, perwakian mahasiswa mengaku senang dan terharu dapat menyampaikan hasil artikel di depan perguruan tinggi lain pada acara seminar internasional. “Lumayan gugup karena persiapan juga singkat, tapi Alhamdulillah berjalan dengan lancar Semoga nanti ada kesempatan lain dan bisa ikut lagi,” imbuh Dena. (Vita)

Publikasi artikel yang diseminarkan berjudul Pengaruh Tontotan Kisah Nyata Indosiar Terhadap Perspektif Ibu Rumah Tangga Dalam Memandang Ketidakharmonisan Keluarga “Penelitian kebetulan sesuai dengan tema seminar yang diadakan. Seminar tersebut meliputi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan interdisiplin ilmu,” kata Ade.

8
Tri Dharma Edisi 6 20 Halaman
15 24 Halaman

Unis Tangerang Kirim Perwakilan Ikuti KKN Tematik

TANGERANG – Lembaga Layanan

Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik sebagai wujud pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Universitas Islam SyekhYusuf (Unis) Tangerang mengikuti program tersebut dengan mengirimkan 6 mahasiswa dari fakultas yang berbeda. “Sebanyak 106 Perguruan Tinggi Swasta tergabung di KKN Tematik. Dengan penempatan seluruh Banten dan Jawa Barat,” ujar Dr. Joko Rianto, SE., MM, Wakil Rektor I Unis Tangerang.

KKN Tematik berlangsung mulai 18 Juli hingga 21 Agustus 2022. Joko mengatakan, mahasiwa yang mewakili KKN Tematik akan disesuaikan dan dikonversi pada matakuliah tertentu sebanyak 4 SKS. “Tidak ada syarat khusus untuk mahasiswa yang ikut KKN Tematik. Yang terpenting mahasiswa aktif dan

semester 6,” tutur Joko.

Menurut Joko, KKN Tematik LLDikti merupakan program yang sangat baik dan perlu didukung oleh semua pihak. “Bagus sekali untuk pengalaman mahasiswa. Kalau seluruh Indonesia lebih baik lagi. KKN ini ilmu kompetensi mahasiswa, sesuai dengan jurusan masing-masing yang dipraktikkan ke lapangan, yaitu masyarakat,” jelasnya.

Joko berharap, mahasiswa Unis Tangerang yang mengikuti KKN Tematik LLDikti dapat

9
Edisi 6 20 Halaman
Dharma 15 24 Halaman
Tri

bersikap sopan dan menjaga diri di setiap daerah. “Semua harus dijaga, seperti bagaimana kita bergaul di masyarakat. Karena setiap daerah memilki kultur yang berbeda,”

Ditambahkan Joko, selain mengikuti program KKN Tematik mahasiswa juga melakukan sebuah penelitian. “Nanti hasilnya akan dilaporkan ke LLDikti dan kami publish ke jurnal. Dan itu akan menjadi manfaat untuk mereka,” kata Joko.

Muhammad Tegar Rayandra, mahasiswa Unis Tangerang yang mewakili KKN Tematik di Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten

Serang, Banten mengaku memiliki pengalaman dan tantangan baru. “Karena di sini bertemu dengan teman-teman dari latar kampus yang berbeda. Banyak hal seru yang didapat, dan warga di sini juga sangat welcome,” ucap Tegar. Tegar menyampaikan, program yang dilakukan pada KKN Tematik adalah budidaya maggot. Dengan mengedukasi dan mengajak warga menerapkan kultur baru memilah sampah. “Membuang sampah ke tempatnya hanya memindahkan bukan memecahkan masalah. Itu artinya kita harus mengedukasi masyarakat untuk dapat memilah sampah. Kita fokus ke sampah organik dan basah yang akan dikelola menjadi pakan maggot itu,” jelasnya.

Tegar berharap, program KKN Tematik dapat diikuti oleh setiap mahasiswa Unis Tangerang “Karena akan banyak manfaat untuk kampus dan diri sendiri, ini angkatan pertama dan akan ada regenerasi selanjutnya,” tutupnya. (Vita)

10
Edisi 6 20 Halaman Tri Dharma 15 24 Halaman

Pengajaran dan Penelitian Harus Terintegrasi

11 TANGERANG – Pengajaran dan penelitian merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dan harus terintegrasi. Upaya proses pengajaran seharusnya terupdate dari hasil analisis yang dilakukan. “Ini sangat penting. Dosen bukan hanya bagaimana siap mengajar tapi bagaimana mengajar yang benar berdasarkan pola akademik. Ada perencanaan yang jelas,” ungkap Drs. H. Hudaya Latuconsina, MM, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unis Tangerang, saat Ngobrol Publikasi Ilmiah (Ngopi) di Lantai 2, Lobby Gedung Muhammad Astary, Rabu (27/7/22). Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Komunitas Dosen Santri Nusantara (Komen) dan LPPM Unis Tangerang dengan tema tips dan trik lolos artikel penelitian kuantitatif terakreditasi Sinta 3. Hudaya menyampaikan, tiga aspek besar pada Tridharma Perguruan Tinggi harus menjadi aktivitas sehari-hari. “Penelitian hadir dengan sajian yang update. Sehingga setiap semester pada materi perkuliahan, ada pertimbangan terhadap kajian penelitian,” kata Hudaya. Menurutnya, penelitian bukan hanya bagaimana menghasilkan laporan penelitian secara sistematis, tetapi juga harus terpublikasi. Koordinator Komen Unis Tangerang Achmad Thorik SH., MH mengatakan, kegiatan tersebut sebagai pembelajaran dan diskusi antar dosen dan mahasiswa Unis. Menurutnya, dosen memiliki kewajiban dalam penelitian dan riset. “Dalam penelitian dan riset ada tingkatannya seperti Sinta 6, Sinta 5 dan terus sampai Scopus. Ternyata dalam urutan seperti itu tidak semua dosen dapat membuat atau banyak yang bilang susah,” kata Thorik. Menurut Thorik, setiap dosen harus berani untuk menunjukkan hasil karya yang lebih tinggi. “Karena tidak hanya mahasiswa yang
Edisi 6 20 Halaman Tri Dharma 15 24 Halaman
12 Edisi 6 20 Halaman Tri Dharma belajar, tapi dosen pun sampai sekarang masih dituntut untuk belajar,” tuturnya. Kegiatan tersebut kata Thorik sudah menjadi agenda rutin setiap bulan. “Nantinya juga tidak hanya pembahasan artikel tapi tentang kewirausahaan dan tema lain,” lanjutnya. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Unis Tangerang yang menjadi pemateri Dadang Saepulloh, S.Pd., M.Pd menyampaikan tips dan trik pada artikel. Yang pertama untuk pemula harus memperhatikan dan mencari jurnal yang sudah terpublish. “Kemudian, lihat juga dari segi publish artikel orang terebut. Publishnya kapan, tanggal, submitnya kapan, k a p a n t e r b i t n y a . I t u d a p a t m e n j a d i pertimbangan kita apakah kita akan lama publish atau tidak dari proses jurnal,” jelas Dadang. Lanjut Dadang, pengiriman naskah harus
t e r s e
u t “
a i m a n a a t u r a n - a t u r a n
15 24 Halaman
mengikuti aturan yang terdapat pada jurnal
b
B a g
pembahasannya, kemudian aturan latar belakangnya. Yang paling penting adalah daftar pustakanya. Karya ilmiah itu daftar pustakanya harus banyak referensi,” tambahnya. Menurut Dadang, kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan artikel adalah minim membaca pada artikel sebelumnya. Sehingga sedikit mengutip pada penelitian terdahulu “Karena itu sangat penting sebab karya ilmiah itu saling mengutip. Melihat dan menentukan riset atau kebaruannya kan dari sana,” kata Dadang. Dadang berharap, semua dosen dan m a h a s i w a d a p a t t e r m o t i va s i u n t u k melaksanakan atau meningkatkan publikasi ilmiah. (Vita)

Almamater

Dere Meriahkan Himafest 2022

TANGERANG – Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Himanis) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang menggelar Himanis Festival (Himafest) tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di Kampus Unis Tangerang selama 2 hari pada Selasa (26/7/22) dan Rabu(27/7/22), dengan dimeriahkan penampilan Dere. “Kami ingin mempererat silaturahmi antar mahasiswa. Karena pandemi jarang ketemu maka kami bikin suatu acara yang melibatkan mahasiswa secara offline,” ungkap Aldisyah Maharani Setyadana, Ketua Pelaksana Himafest 2022.

Aldisyah mengatakan, closing ceremony Himafest 2022 menampilkan mini konser dengan penampilan dari penyanyi Dere dan Daun jatuh. “Puncak closingnya dihadiri sekitar200 orang,” imbuhnya.

Aldisyah berharap, kegiatan tersebut akan menjadi agenda rutin setiap tahun. “Bisa lebih baik untuk tahun selanjutnya dan memberikan manfaat untuk masyarakat,” ucapnya.

Rangkaian acara Himafest di hari pertama diisi Workshop Penulisan Karya Ilmiah dan Lomba Debat antar mahasiswa. “Supaya mahasiwa bisa menghasilkan karya tulis. Salah satunya berbentuk artikel Jadi kita menyediakan wadah dan berpikir kritis dengan melihat keadaan negara,” kata Aldisyah.

Hari ke dua acara diisi diskusi publik dengan tema Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Dilihat dari Perspektif Administrasi Publik. Kegiatan itu menghadirkan pemateri Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lumbung Informasi Rakyat Bidang Keuangan dan Investasi Dani Setiawan, Anggota Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Provinsi Banten A. Jazuli Abdillah, Dosen Unis Tangerang Ibrahim Rantau S.Sy.,

Dere, seorang penyanyi dan bintang tamu mengaku senang dapat tampil di Unis Tangerang. “Teman-teman tadi hafal sama lagunya, dan nanyi bareng juga. Senang banget intinya. Semoga bisa ada terus Himafestnya dan bisa nanyi di Unis lagi,” ujarnya. (Vita)

13
M.I.P dan Pengamat Kebijakan Publik Miftahul Adib. “Kemudian ada talkshow juga tentang mengembangkan potensi diri serta mimpi, dengan pembicaranya Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta Sultan Rivandi,” tutur Aldisyah.
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

pembuatan press release dan event organizer. “Diharapkan ketika berada dalam sebuah pekerjaan yang

Almamater

real, mahasiswa bisa membuat sebuah event atau kegiatan lebih baik dengan sebuah permasalahan yang ada,” ujarnya.

Ketua

Commartfest

Muhamad Rizky Saputra mengatakan, kegiatan tersebut gabungan dari semester 6 dan semester 2. “Seperti acara pentas seni ada go talent, bazar, lomba dance dan vocal juga. Hadiahnya total uang tunai, sertifikat dan trophy,” ucap Rizky.

Rizky menyampaikan, terdapat beberapa kendala selama menggelar Commartfest “Lebih ke pendaftar lomba dan persiapan butuh koordinasi dengan beberapa pihak Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar,” tuturnya. (Vita)

14
TANGERANG – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang melakukan praktik dan penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) dengan menggelar Communication Art Festival (Commartfest). Kegiatan yang merupakan program Mata Kuliah (MK) Management Event dan Digital Marketing Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) konsentrasi Humas tersebut berlangsung di Lapangan Kampus Unis Tangerang, Rabu (20/7/22). Dosen Pengampu MK Mad Yoman S.I.Kom., M I Kom menyampaikan, output yang diharapkan adalah mahasiswa dapat mengelola sebuah organisasi atau sebuah kegiatan pada bidang kehumasan. “Pasti akan selalu ada kendala dalam organisasi Makanya kami membuat kegiatan yang semi besar, karena pasca pandemi. Intinya kami belajar membuat sebuah kegiatan organisasi,” jelas Yoman. Humas menurut Yoman, adalah pekerjaan yang meliputi banyak hal seperti, Pelaksana 2022
Commartfest 2022 Berlangsung Meriah Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

USB Unis Tangerang Kolaborasikan Seni Lukis dan Musik Metal

TANGERANG – Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Budaya (USB) Universitas Islam SyekhYusuf (Unis) Tangerang melakukan kolaborasi seni lukis dan musik metal dalam acara tahunan Sound of Music Exhibition. Acara digelar di Aula kampus Unis Tangerang, Jum’at (22/07) dengan dihadiri mahasiswa dan masyarakat umum.

USB Unis Tangerang turut mengundang band metal lokal Tangerang dan seniman Jabodetabek Acara dimulai dengan workshop seputar seni visual “Jadi workshopnya itu ngejelasin tentang seni visual, jenis-jenisnya, dan ada live painting juga selama acara berlangsung,” ujar Amalia Nur Alhaq, Ketua Pelaksana kegiatan. Amalia mengaku senang dapat berkontribusi dalam acara ini karena pada

tahun-tahun sebelumnya hanya acara music saja. “Saya senang dan antusias selama mempersiapkan acara, meskipun ada beberapa kendala yang terjadi tapi melihat antusias masyarakat Unis Tangerang dan masyarakat umum, saya merasa puas,” kata Amalia.

Ade, vokalis band Panklima Blank yang tampil mengaku bangga bisa tampil pada acara kampus seperti ini. Karena sebelumnya belum pernah tampil di kampus dan ditonton mahasiswa. “Keren banget sih acara kayak gini karena band-band lokal bisa dikenal luas. Semoga Unis Tangerang bisa terus mengadakan acara seperti ini untuk mengapresiasi band-band lokal Tangerang,” kata Ade. (Dena)

Almamater 15
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Himakas Gelar Penyuluhan Anti Korupsi

TANGERANG – Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himakas) Universitas Islam SyekhYusuf (Unis) Tangerang menggelar penyuluhan anti korupsi, Kamis (28/07). Kegiatan berlangsung secara online dan dihadiri oleh anggota aktif Himakas, sivitas akademika, dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unis Tangerang. Dosen akuntansi Unis Tangerang Nela Dharmayanti, SE., MM., menawarkan solusi p e n c e g a h a n k o r u p s i d i l i n g k u n g a n pemerintahan. Dengan menerapkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) untuk mencegah terjadinya tindak korupsi. “Tujuan SPIP tertulis pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008, untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,” katanya.

Menurut Nela, penyampaian informasi juga penting untuk pengambilan keputusan dalam penyelenggaran tugas dan fungsi instansi pemerintah. Nela menambahkan, pencatatan akuntansi harus dilakukan segera agar hasilnya relevan dan berguna bagi pimpinan sebuah intansi dalam mengendalikan kegiatan. Sementara itu, Linda Mulyawati, M.Pd, motivator yang menjadi pembicara mengatakan, korupsi bisa merugikan siapapun yang terlibat. Bukan hanya perorangan namun bisa juga merugikan keluarga “Daripada korupsi lebih baik kita bangun usaha keluarga, jadi semuanya diberdayakan. Bermitra satu keluarga agar mendapat penghasilan baru yang tentunya saling menguntungkan,” ujar Linda. (Dena)

Almamater 16
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Perkenalkan Unis Tangerang Lewat Acara Bertema Jepang

JAKARTA – Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang semester 4 menggelar Japanese Internship Festival di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Minggu (24/07). Acara d i h a d i r i m a s y a r a k a t u m u m s e k i t a r Jabodetabek yang memiliki kesukaan terhadap hal berbau Jepang. Selain seminar internship di Jepang, ada juga cosplayer anime Jepang dan penampilan girl grup lokal yang membawakan lagu Jepang.

Ketua Pelaksana Andi Irwanda mengatakan, acara ini sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Public Relation Management. “Kami diminta untuk langsung terjun ke lapangan agar mengetahui bagaimana cara pembuatan event. Panitia berasal dari mahasiswa Unis Tangerang dan salah satu Event Organizer Jakarta,” kata Andi.

Andi berharap, acara yang diselenggarakan dapat memperkenalkan Unis Tangerang kepada masyarakat di luar Tangerang. “Semoga temen-temen yang lain bisa mengikuti even yang lebih wah lagi. Semoga kita juga bisa memperkenalkan Unis Tangerang secara luas,” kata Andi.

Rini Hardiyanti, SE.Sy., M.I.Kom, dosen Public Relation Management FISIP Unis

Tangerang mengatakan, tugas seperti ini nantinya akan jadi pembelajaran para mahasiswa yang akan bekerja di dunia pembuatan acara. “Saya hanya bilang ke mereka coba buat suatu even yang memang merepresentasikan Unis Tangerang. Kebetulan juga di Unis Tangerang ada internship ke Jepang, jadi mereka ada ide untuk membuat acara seperti ini,” kata Rini.

Tere, seorang cosplayer yang menghadiri acara mengaku antusias dengan acara yang diadakan Unis Tangerang. Karena dirinya bisa mengetahui kiat-kiat untuk magang di Jepang maupun negara lainnya. (Dena)

17
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman
Almamater

Almamater

TANGERANG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Universitas Islam SyekhYusuf (Unis) Tangerang melakukan studi banding dengan UKM Jurnalistik Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Kegiatan tersebut digelar di kampus Unis Tangerang, Sabtu (16/7), sebagai program kerja divisi Hubungan Masyarakat (Humas) UKM Jurnalistik Unis Tangerang.

terjadi. Jika tidak ada pers dari kalangan perempuan maka kasus semacam ini akan dianggap sepele,” katanya.

Korry El Yana, S.I.Kom, M.I.K, dosen UMT mengatakan, kebebasan dunia pers masa kini semakin terancam. Karena mengkritik dianggap sebuah penghinaan, sedangkan pers memang sudah tugasnya menyampaikan aspirasi dan kritik masyarakat melalui tulisan maupun gambar.

Korry juga membahas tentang pasal-pasal karet dalam UU ITE yang merugikan pers. Selain itu Korry membahas tentang pers perempuan yang dianggap penting dalam dunia pers. “Terlebih maraknya kasus pelecehan yang

Korry berharap, Unis Tangerang dan UMT dapat terus saling belajar. “UMT bisa belajar dari Unis Tangerang karena Unis Tangerang ini kan sudah menerbitkan Unis Weekly. Nah UMT perlu banyak belajar soal dunia penerbitan,” kata Korry.

Ketua Umum UKM Jurnalistik Unis Tangerang Helena Mufti berharap, lebih banyak kegiatan yang dilaksanakan bersama UKM Jurnalistik UMT. “Harapannya dari Jurnis dan UMT bisa kerja sama bareng di lapangan, misalnya membuat seminar bersama,” kata Helena. (Dena)

18
UKM Jurnalistik Unis dan UMT Saling Belajar Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

TANGERANG – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang menghibahkan buku-buku karya dosen Unis Tangerang ke Perpustakaan Hamzah Yakub. Total buku yang dihibahkan berjumlah 19 buku. Buku-buku ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para sivitas akademika Unis Tangerang.

Kepala Perpustakaan Hamzah Yakub Unis Tangerang Mimin Minawati S.IP sangat berterima kasih kepada LPM yang sudah menghibahkan buku dan menambah koleksi perpustakaan. “Saya berterima kasih sekali karena memang koleksi di perpus ini belum lengkap. Dengan adanya hibah ini jadi bisa menambah koleksi yang ada,” ujar Mimin.

Mimin mengatakan, akan menambah koleksi buku elektronik di perpustakaan dan mengajak kerja sama ke beberapa perpustakaan terdekat, serta Perpustakaan Nasional. “Semoga bisa

Almamater

kerja sama juga dengan Perpustakaan Nasional, jadi mereka kan punya banyak koleksi digital. Kita juga sudah berbicara dengan pihak Perpusnas, semoga koleksi digital mereka bisa diakses oleh sivitas Unis Tangerang,” kata Mimin.

Mimin berharap Unis Tangerang mendukung penuh kerja sama yang akan dilaksanakan oleh Perpustakaan Hamzah Yakub. Untuk menambah koleksi buku elektronik baik penerbit lokal maupun penerbit luar.

Mimin memberi tips untuk perawatan buku agar tidak mudah berjamur dan menguning. Dengan mengatur suhu ruangan air conditioner dan membersihkan rak tempat buku diletakkan. “Membiarkan cahaya matahari masuk namun tidak terlalu panas agar buku tidak menguning. Bisa juga memberikan kapur anti serangga atau hama tikus,” katanya. (Dena)

19
LPM Hibahkan Buku ke Perpustakaan Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Mantapkan Hati Sebelum Berhaji

TANGERANG – Menunaikan Rukun Islam

yang ke 5 merupakan cita-cita bagi seluruh umat Muslim di dunia. Sebab tidak semua orang diberi kesempatan yang sama untuk pergi ke Tanah Suci Mekkah melihat langsung megahnya Ka’bah. Selain siap secara materil, juga harus siap secara moril.

Dr H Masruri, MM, menceritakan pengalaman Haji yang luar biasa menguras tenaga. Selama di Mekkah, Masruri jarang menggunakan kendaraan untuk pergi ke tempat-tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan. Menurut Masruri akan lebih khidmat jika berjalan kaki. “Di Mekkah banyak sekali kegiatan selain ibadah, seperti berkunjung ke pabrik percetakan Al-Qur’an, berkunjung ke kebun kurma, ke Jabal Uhud, berkunjung ke makam Hamzah dan ke Masjid Quba. Nah itukan memerlukan banyak tenaga karena kita itu banyak berjalan,” ujar Masruri.

M a s r u r i j u g a m e n g a t a k a n s e l a m a berpakaian Ihram, seorang Muslim harus menjaga perkataan, pikiran dan perbuatan. “Saat saya melakukan wukuf di Padang Arafah itu bertepatan dengan Idul Adha Saat

bermalam di Padang Arafah juga kita para umat Muslim yang beribadah tidur di tenda. Tidak ada perbedaan di antara umat muslim, semuanya diperlakukan sama,” kata Masruri. Selama di Mekkah, ibadah yang paling sering dilakukan Masruri adalah berdzikir Semua umat Muslim di sana sering berdzikir untuk menjaga hati dan pikiran selama beribadah. Di Tanah Suci semua Muslim berdo’a dengan bahasa yang sama, memohon dan beribadah dengan cara yang sama. “Di Mekkah itu dari mana pun asal kita, apapun bahasa lahir kita, dan siapapun jabatan kita semua diperlakukan sama dan berdo’a dengan bahasa sama Itu membu bahwa kita semua di hadapan Alla S W T , y a n g m e m b e d a k a n hanya iman dan t a k w a , ” k a t a Masruri. (Dena)

Dakwah 20
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Membahasakan Merdeka dan Memerdekakan Bahasa

Dewasa ini, jagat bahasa turut diramaikan oleh kata merdeka. Selain frasa Indonesia merdeka menjelang 17-an, kata tersebut juga mulai romantis dalam frasa merdeka belajar, merdeka mengajar, kampus merdeka, dan kurikulum merdeka. Begitu banyak esensi yang dibahasakan lewat kata merdeka dan dihidupkan oleh bahasa Indonesia. Akan tetapi, apakah kita sudah memerdekakan bahasa Indonesia?

Pertanyaan itulah yang seyogianya kita teroka lebih jauh. Sebuah jalan menuju sudut kontemplasi, tanpa bermaksud untuk lewah pikir. Kita dapat menengok kembali buku pelajaran berjudul Inilah Bahasa Indonesia yang Benar karya J.S. Badudu pada tahun 1984 silam. Buku itu seharusnya kita pahami kembali sebagai bentuk teriakan terhadap para pemerkosa bahasa Indonesia. Di tengah arus deras budaya dan bahasa asing yang semakin menjalar pada urat nadi kehidupan berbahasa kita.

Biar Rancu yang Penting Laku

Memang tidak dapat dimungkiri, bahasa s e b a g a i a l a t k o m u n i k a s i m e n g a l a m i perkembangan sehingga mengalami variasi bahasa. Hal itu didasari tuturan yang digunakan dalam komunitas tutur membentuk suatu sistem karena mereka terkait dengan seperangkat aspek. Kode-kode linguistik ini terus-menerus bercampur, dipertukarkan dan saling berkaitan dalam penggunaan bahasa suatu masyarakat tutur. Akan tetapi, kenyataan tersebut juga turut memunculkan gejala bahasa, antara lain gejala penyimpangan/kerancuan.

Jika ingin menyerlah hal itu, coba berdiri di tengah kota-kota besar dan tengoklah papan-

papan reklame. Lihatlah bagaimana bahasa Indonesia dan bahasa Inggris disandingkan secara rancu dengan tidak mencermati kaidah kedua bahasa tersebut. Bahasa yang digunakan cenderung memilih istilah-istilah yang sedang digandrungi atau sedang ‘in’ di masyarakat tanpa melihat dampak terhadap bahasa itu sendiri. Alhasil, penggunaan unsur pengingat (catcher) biasanya menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa asing yang ‘gaul’.

Berbicara pencampuran bahasa Indonesia dan bahasa asing versi ‘gaul’, saat ini masih hangat di sebagian kalangan anak muda juga mahasiswa seperti yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan. Senarai kata seperti which is, honestly, literally, mendadak populer. Meskipun penggabungan dua bahasa itu memunculkan kerancuan makna, tetapi penggunaan campur kode (penyisipan unsur asing pada konstruksi kalimat bahasa Indonesia) laris manis manis pada pertuturan langsung ataupun di media sosial. S e b u a h f a k t a m e n a r i k j i k a m o t i f pencampuradukan bahasa tersebut sekadar ikutikutan tanpa merujuk pada komponen peristiwa tutur. Pertanyaannya, apakah bahasa Indonesia sudah merdeka?

Antara Kebutuhan dan Prestise

Dell Hymes memberikan penjelasan mengenai komponen peristiwa tutur, antara lain situasi dan partisipan. Penggunaan variasi bahasa sangat berkaitan erat dengan hal itu. Kita harus dapat menempatkan penggunaan bahasa sesuai kebutuhan situasi dan dengan siapa kita berbicara. Dengan ungkapan lain, variasi bahasa digunakan selaras dengan faktor situasi tutur dan mitra tutur.

Opini 21
Edisi 6 20 Halaman 15 24 Halaman

Akan tetapi, bagaimana jika kita menggunakan bahasa asing pada situasi dan lawan bicara yang tidak menuntut penggunaannya? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita tampaknya harus menyelinap lebih jauh lagi, tentang sikap berbahasa. Umumnya masyarakat lebih banyak menyukai kata-kata asing (bahasa Inggris). Anehnya, mereka berpendapat bahwa penggunaan bahasa asing lebih mengena ke semua golongan masyarakat dan dianggap lebih kreatif, elegan, dan prestise. Masyarakat lebih akrab dengan istilah flyover daripada istilah ‘simpang susun’; istilah download daripada istilah unduh; istilah study tour daripada istilah ‘widyawisata’; istilah list daripada istilah ‘senarai’; istilah briefing daripada istilah ‘santiaji’; dan lainlain. Pertanyaannya, apakah bahasa Indonesia sudah merdeka?

Sikap Berbahasa

Bertolak dari hal itu, sikap berbahasa ini berkaitan dengan mental atau perasaan terhadap bahasa sendiri dan bahasa orang lain. Sikap bahasa menunjukkan senang atau tidaknya seorang penutur bahasa terhadap suatu bahasa. Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia, cenderung akan menerima bahasanya dengan segala kelebihan dan kekurangan secara terbuka, tanpa merasa kurang percaya diri jika dibandingkan dengan bahasa lain. Sebaliknya, sikap negatif terhadap bahasa Indonesia akan menyebabkan seseorang kurang peduli terhadap usaha pembinaan dan pelestariaan bahasa Indonesia. Merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing dengan fasih, sekalipun penguasaan bahasa Indonesianya kurang memadai. Mereka menjadi tidak bangga memakai bahasa sendiri sebagai penanda jati diri, bahkan

lebih ironisnya, mereka merasa malu memakai bahasa Indonesia.

Kenyataan tersebut dapat mengindikasikan bahwa kesetiaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia ini cenderung mengalami ‘peremehan’. Merujuk pada pandangan Abdul Chaer yang menegaskan bahwa sifat suka meremehkan tampak pada perilaku berbahasa yang “pokoknya mengerti”. Padahal, sudah saatnya kita membuka mata lebar-lebar. Mendikbudristek menyatakan bahwa bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah diselenggarakan oleh 428 lembaga, baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia. Selain itu, bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia.

Pada akhirnya, konsensus sikap berbahasa ada pada diri masing-masing. Memilih mengedepankan ego yang semakin melemahkan bahasa Indonesia atau menanamkan dalamdalam kecintaan terhadap bahasa Indonesia yang kita genggam erat di manapun berada. Gelora “Sumpah Pemuda” seyogianya kita lanjutkan hingga ke setiap penjuru dunia Berselimut api kemerdekaan, mari kita merdekakan bahasa kita, bahasa Indonesia. Merdeka!

Redaksi UNIS Weekly menerima tulisan dalam bentuk opini dan artikel populer. Panjang tulisan maksimal 800 kata atau 5000 karakter. Tulisan dikirim melalui email unisweekly@unis.ac.id atau ke redaksi UNIS Weekly, Jl. Maulana Yusuf No.10, Babakan, Kota Tangerang, 15118 dengan menuliskan identitas diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Opini 22 Edisi 6 20
Halaman
15 24 Halaman
*) Dosen FEB Unis Tangerang

TANGERANG – Een Irianti, S.Sos., M.Sos mengawali karir sebagai wartawan dan asisten produser di media lokal Kota Tangerang. Een yang merupakan alumnus Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang tahun 2012, saat ini menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip).

Kecintaannya terhadap dunia pendidikan mengantarkan Een melahirkan sebuah buku. Een mengaku keinginannya menulis buku sudah ada sejak lama. “Karena menurut saya, legacy terbesar seorang akademisi itu ketika karyanya dapat dinikmati dan dibaca oleh orang banyak, salah satunya lewat buku,” kata Een.

Een mengatakan, buku yang dibuatnya berawal dari penelitian tesis pendidikan S2, dengan mengangkat tema politik identitas. “Politik identitas yang sedang trend saat itu, Ahok dijadikan tersangka penistaan agama dan momentumnya pas dengan Pilgub DKI Jakarta,” jelasnya.

Banyak tantangan yang dilalui Een saat melakukan penelitian untuk bukunya. dari menghubungi beberapa media terkait pemberitaan isu politik identitas, hingga menuangkan dalam nas “Untuk melihat sudut pandang meraka. Karena banyak media online yang saya coba wawancara tapi kemudian tidak berhasil. Dan itu menurut saya cukup sulit untuk

memperoleh datanya. Tapi dari segi penulisan tidak terlalu menemukan banyak kesulitan,” ujarnya.

Saat ini, Een berencana untuk melanjutkan beberapa capther buku yang sedang disusun terkait dengan mata kuliah yang diampunya. “Harapannya ketika saya mengajar bukunya tidak menggunakan buku orang lain, tetapi menggunakan buku yang saya tulis sendiri. Jadi mahasiswa baca buku saya, makanya saya ingin menulis tentang komunikasi massa,” ucap Een.

Een merasa komunikasi massa sudah melekat dalam riwayat perjalanan karirnya. Dalam aspek keilmuan sejarah akademik, Een lebih banyak mengarah pada bidang komunikasi massa. “Nantinya bisa menjadi rujukan untuk mahasiswa. Sambil menyelesaikan buku yang saya persiapkan sekaligus mempersiapkan niat untuk melanjutkan S3,” tuturnya. Een juga aktif sebagai penceramah dan mengisi kajian di beberapa majelis taklim. (Vita)

Sosok 23 Een Irianti, S.Sos., M.Sos. Luncurkan Buku Politik Identitas Edisi 6 20 Halaman Nama TTL : Een Irianti, S.Sos.,M.I.Kom : Ujung Pandang, 23 Mei 1989 Pendidikan - S1 Ilmu Komunikasi Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang (2008-2012) - S2 Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-2017) 15 24 Halaman

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.