3 minute read

LIPUTAN UTAMA

bisa mengajukan proposal terkait pendanaan,” ungkap Zheerlin Larantika, ketua mata lomba K-Pop dance cover.

munitas Fortuna Dance ini sangatlah tinggi.

Advertisement

Lomba yang tergabung dalam FISTCUP 2023 ternyata tidak hanya dari komunitas serta UKM yang berada di FISIP saja, tetapi ada satu mata lomba yang berasal dari luar komunitas ataupun UKM, yaitu lomba e-sport Mobile Legends.

“Lomba ini merupakan usulan langsung dari panitia FISTCUP, dikarenakan banyaknya anak muda zaman sekarang yang sering bermain game online. Maka dari itu, timbulah usulan untuk mengadakan lomba Mobile Legends tersebut,” jelas Standley Leo, ketua mata lomba Mobile Legends.

Oleh karena lomba ini bukan dari UKM maupun komunitas, maka panitia lomba ini adalah para panitia atas FISTCUP yang menjadi koordinator dari lomba-lomba lainnya. Standley pun menjelaskan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu seperti peserta lomba yang hanya terpenuhi setengah dari target awal.

Menurut keterangan Zherlin, rancangan anggaran biaya lomba ternyata melebihi uang kas Fortuna Dance. “Awalnya kami ingin melakukan usaha dana seperti berjualan makanan. Akan tetapi, karena waktu yang cukup sempit serta dikarenakan waktu itu terpotong libur, maka kami langsung mengkomunikasikan hal ini kepada BEM,” ungkap Zheerlin saat dimintai keterangan terkait pendanaan.

Dalam FISTCUP sendiri, tidak semua UKM dan komunitas di FISIP UAJY turut menyelenggarakan mata lomba. Ada masing-masing satu UKM dan komunitas yang tidak mengikutinya yaitu UKM AJ Kine Klub dan komunitas bulu tangkis. Menurut ketua FISTCUP 2023, Sebastian Edward De Millenio, komunitas serta UKM tersebut sudah memiliki acara sendiri, kekurangan dana, serta sumber daya manusianya sehingga memutuskan tidak ikut dalam FISTCUP 2023.

Berdasarkan keterangan tersebut, tim Teras pun telah memverifikasi kebenarannya kepada Nathanael Turangan selaku ketua dari komunitas bulu tangkis. “Iya, alasan kami tidak mengikuti acara FISTCUP tersebut dikarenakan kami kekurangan dana serta sumber daya manusianya kurang memadai.”

Di sisi lain, Fortuna Dance selaku komunitas di FISIP UAJY mendapatkan bantuan dana dari pihak BEM FISIP. BEM membantu FOF karena melihat antusiasme serta persiapan yang dilakukan oleh ko-

“Kami awalnya menargetkan 32 peserta, tetapi hanya mendapat sekitar 17 atau 18 peserta saja,” jelas Standley.

Tidak berhenti di situ, saat hari H lomba pun masih ada kendala pada device yang digunakan untuk menampilkan video dari gim yang dimainkan ke para penonton. Oleh karenanya, para penonton pun akhirnya tertinggal 2 hingga 3 pertandingan.

Kendala lain pun dialami oleh mata lomba musikalisasi puisi. Lomba ini merupakan hasil kolaborasi antara UKM Mustika Maya dan Sastra Apresiasi atau biasa dikenal SPASI. Panitia yang tergabung dalam mata lomba ini pun berasal dari dua UKM tersebut.

“Jadi ada 1 kelompok peserta lagi yang benar-benar mengundurkan diri saat H-1 lomba,” kata Maulana Ano, ketua mata lomba musikalisasi puisi dari Mustika Maya.

Lomba ini pun mengalami kesusahan dalam mencari peserta. “Musikalisasi puisi lebih terkenal di kalangan anak SMP dan SMA. Kemarin target kita memang pada anak SMA. Cuma pada saat itu anak SMA lagi UTS. Jadi kendalanya sebenarnya di peserta sih, nggak sebanyak yang lain,” ungkap Amaradiva Widyadhana, ketua mata lomba dari Sastra Apresiasi.

Kesulitan mencari peserta pun dialami oleh lomba futsal. “Kami itu target awalnya sekitar 16 hingga 20 tim, tapi yang melakukan registrasi hanya 12 tim saja. Kami juga mendapat bantuan dari sponsor, ada tiga sponsor yaitu Mie Ayam Bandung 59, Sonic Apparel dan Rame Raes Futsal. Bantuan yang diberikan pun berupa jersey futsal dan potongan diskon lapangannya,” ujar Daniel Santana Tambunan saat dimintai keterangan.

Lomba basket pun turut mengalami kendala. Yusuf Tegar Sharon selaku ketua mata lomba basket, mengatakan bahwa terdapat beberapa panitia yang kurang paham terkait basket dan perlu diajari lagi karena vakum akibat pandemi. Kemudian, terkait lokasi yang akan digunakan sebagai tempat perlombaan. Awalnya pihak lomba basket telah mengusulkan kepada pihak kampus untuk menggunakan Gedung Slamet Rijadi yang berada di Kampus II UAJY. Namun, oleh karena ring basket tak kunjung dipasang, maka mereka beralih ke Aula Kampus I UAJY sebagai lokasi perlombaan. Dana yang digunakan dalam lomba basket pun diperoleh dari setengah dari kampus dan setengah dari panitia lomba. Yusuf juga memberikan keterangan bahwa ada bantuan dana dari volunteer.

Meski terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh masing-masing panitia mata lomba, para panitia mengungkapkan bahwa FISTCUP telah memberikan mereka wadah untuk semakin berkembang dan memunculkan inovasi baru dalam diri UKM maupun komunitas. Kemudian, panitia mata lomba juga merasa dengan adanya FISTCUP eksistensi UKM dan komunitas semakin meningkat dibanding sebelumnya.

“Sebenarnya dengan adanya lomba FISTCUP kemarin ini, nama futsal FISIP UAJY jadi lebih dikenal oleh orang lain. Seperti waktu kemarin, kampus UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana) membuat event internal gitu, dan tim futsal FISIP UAJY diundang untuk main,” ujar Daniel Santana Tambunan selaku ketua panitia lomba futsal.

Tak hanya UKM Futsal, UKM Basket juga turut merasakan hal yang sama. “Kemarin aku kaget karena dari 20 tim, tim yang internal dari UAJY itu sekitar 5 sampai 8 tim dan sisanya dari eksternal. Ada dari anak-anak SMA juga, dan akhirnya kita bisa mengadakan lomba basket lagi setelah kemarin 2 tahun off,” ujar Yusuf Tegar Sharon, ketua panitia lomba basket.

Begitu pula dengan lomba Mobile Legends yang turut merasakan dampak positif dari diadakannya FISTCUP. “Ada sih, bisa kita lihat di FISIP ini kan pada suka main mobile legends dan kemarin yang daftar lomba juga kebanyakan anak UAJY” ujar Standley Leo Agustinus selaku ketua panitia lomba mobile legends saat ditanya terkait mengembangkan mobile legends menjadi komunitas di FISIP UAJY.

Melihat pernyataan dari UKM dan Komunitas, diadakannya FISTCUP memberikan dampak positif bagi UKM dan Komunitas baik dari segi pengembangan organisasi serta eksistensinya. Semoga FISTCUP kedepannya bisa terus menjadi ajang pengembangan bagi UKM dan Komunitas serta wadah aktualisasi diri baik bagi UKM dan Komunitas maupun peserta lomba yang tergabung didalamnya.

Penulis : Ida Ayu Istri Arimurti dan Stefanus Lukito Adiyanto

Editor : Henrikus Harkrismoyo Vianney

Layouting : Jennifer Kakisina

This article is from: