Calvin Institute of Technology
Architecture and Sustainable Design
Giska Raissa, S.T., M.U.P.
![]()
Calvin Institute of Technology
Architecture and Sustainable Design
Giska Raissa, S.T., M.U.P.
Developer : Istana Group
Tahun : 2010
Luas Area 17.000m2
Lokasi: Bandung : Indonesia
Tinggi Bangunan : 16 Lantai
Unit : 900 Unit
Landmark residence merupakan proyek residensial skala besar di pusat Kota Bandung yang bertujuan untuk memberikan hunian yang eksklusif dan nyaman di tengah kepadatan dan keramaian kota Bandung.
Landmark Residence menyediakan berbagai fasilitas yang terintegrasi untuk memudahkan kehidupan penghuninya, seperti ruang perpustakaan, area taman, meeting room, study room, music room, multifunction hall, children playground, dan barbeque area. Berbagai fasilitas tersebut selain menunjang kehidupan sehari-hari juga mampu mendorong penghuni untuk memiliki kehidupan komunitas yang baik.
Fasilitas Halaman yang berada di tengah-tengah taman dirancang dengan tema-tema yang berbeda dengan tujuan memberikan pengalaman yang unik bagi penggunanya. Beberapa tema taman ini antara lain taman tropical garden, zen garden, dan flower garden. Selain itu, terdapat juga edible garden yang dapat dikelola oleh penghuni.
Penambahan berbagai fasilitas penunjang kesehatan seperti pusat kebugaran, kolam renang, trek lari, serta berbagai jenis lapangan mendorong penghuni untuk dapat memiliki gaya hidup yang lebih sehat.
Penggunaan material yang digunakan untuk memberikan kesan mewah harus diimpor dari luar negeri, misalnya marmer dan onix yang terdapat pada lobi dan masing-masing unit yang berasal dari Turki. Seharusnya, perancangan dapat menggunkan material lokal yang dekat dengan area perancangan untuk mengurangi emisi karbon.
Perancang mendedikasikan 75% dari total kawasan perancangan menjadi area hijau. Hal ini bertujuan untuk untuk menciptakan suasana lingkungan apartemen yang sejuk dan sehat bagi penghuninya.
Sistem dinding yang ada pada apatemen ini menggunakan bata ringan yang dilapisi gypsum bolak-balik. Hal ini menghasilkan tembok ruangan yang rapi serta lebih kedap suara dibandingkan tembok apartemen pada umumnya.
Setiap unit pada apartemen difasilitasi dengan jendela floorto-ceiling yang lebar baik pada area ruang keluarga maupun area kamar tidur. Perancangan ini dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan serta memberikan kesan area yang lebih luas.
Proyek ini menunjukkan bahwa apartemen yang baik adalah apartemen yang mampu menunjang kebutuhan penghuninya menyediakan fasilitas yang beragam. Selain itu, proyek ini juga menunjukkan bahwa konsep center courtyard yang masif dapat menjadi salah satu fasilitas yang menarik yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan penghuninya.
Arsitek : Serie Architect, Multiply Architect
Tahun : 2026
Luas Area : 8657m2
Lokasi : Singapura
Tinggi Bangunan : 5 Lantai
Merupakan proyek kerjasama antara arsitek yang berbasis di London, Serie Architect dan arsitek lokal yaitu Multyply Architect yang berusaha untuk menciptakan tempat tinggal yang rendah energi.
Setiap koridor pada komplek apartemen ini ditempatkan secara terbuka. Hal ini memaksimalkan penggunaan cahaya serta ventilasi alami pada tiap bangunan. Dengan kata lain, bangunan ini dapat mengurangi penggunaan energi AC serta cahaya buatan. Selain itu, dengan konsep koridor yang terbuka ini, koridor dapat menjadi komponen interaksi yang baik bagi antara pengguna dengan aktivitas yang ada di lantai dasar.
Perancangan didasarkan pada konsep bunga pohon Sala yang memiliki 7 kelopak bunga yang masing-masingnya merepresentasikan esensi dari kehidupan yang tumbuh dan berkembang pada tiap generasi di komplek apartemen ini. Pada penerapannya, apartemen ini dirancang agar dapat menumbuhkan interaksi yang intim baik antar sesama penghuninya maupun dengan alam untuk mewujudkan visi besar kota Singapura yaitu City in a Garden
Proyek ini merupakan proyek private residential building pertama yang mendapatkan Green Mark Goldplus Super Low Energy Status dari Singapore’s Building Construction Authority. Hal ini dikarenakan beberapa fitur keberlanjutan seperti pemakaian panel surya, roof garden untuk mengurangi panas, serta sistem irigasi air yang mengunakan sensor hujan.
Setiap balkoni pada unit memiliki tanaman hias yang menjadi fasad dari bangunannya. Selain sebagai aspek dekoratif bangunan, beberapa tanaman hias berupa tanaman rambat juga berfungsi sebagai pembayang matahari yang secara pasif mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan.
Dikarenakan area lahan yang terbatas, daerah atap pada komplek apartemen ini dimanfaatkan secara maksimal dengan menjadi area komunal penghuni. Area atap tersebut dibagi menjadi 6 area yang saling terhubung. Di mana setiap areanya merepresentasikan aspek komunitas yang ada di Jervois Mansion, yaitu Family, Sunrise, Wilderness, Junior, Harvest, dan Social
Perancang bekerjasama dengan kurator keberlanjutan dari Mace Studio. Kurator tersebut berperan sebagai penasehat arsitek yang memberikan arahan terhadap jenis tanaman yang cocok untuk ditanam sesuai dengan jenis tanah di lahan ini.
Dikarenakan bangunan yang mengusung tema mengitegrasikan bangunan dengan alam, perlu adanya pertimbangan yang baik terhadap pemeliharaan tanaman yang ada di apartemen ini. Salah satu hal yang dilakukan oleh pihak pengembang adalah menyewa tukang kebun, hal ini tentu saja akan menambah biaya yang akan diterima oleh penghuni apartemen nantinya.
Serie Architect dan Multiply Architect berhasil untuk merancang bangunan residensial yang ramah lingkungan serta berkelanjutan untuk masyarakat Singapura. Proyek ini menunjukan bahwa konsep berkelanjutan pada rumah berkepadatan tinggi adalah hal yang sangat memungkinkan apabila dirancang dan dipertimbangkan dengan mendalam.
Arsitek : Somdoon Architects
Tahun : 2016
Luas Area : 19.900m2
Lokasi : Bangkok, Thailand
Tinggi Bangunan : 7 Lantai
Unit Bangunan : 333 Unit
Hasu Haus merupakan proyek skala besar yang diperuntukkan untuk menciptakan sebuah perumahan berkepadatan tinggi untuk masyarakat pekerja di Bangkok yang dekat dengan area bangunan ini.
Perancang mengunakan bentuk pilotis pada bangunan untuk memberikan lantai dasar yang lebih terkoneksi terhadap lingkungan sekitar. Area residensial yang diangkat ke lantai 2 memungkinkan area parkiran mobil, kolam renang, courtyard, serta kanal lebih terhubung satu sama lain.
ArchDaily, 2016
ArchDaily, 2016
Apartemen ini dirancang dengan menggabungkan 2 massa berbentuk “L” untuk menciptakan couryard pada area tengah kawasan. Selain itu, massa bangunan di arah yang bersebelahan dengan kanal Prakanhong dibuat pilotis untuk memberikan ventilasi udara yang baik serta memberikan pemandangan yang menyatu dengan area courtyard bangunan.
ArchDaily, 2016
Baik material fasad maupun pola pada fasad terinspirasi dari rumah tradisional Thailand yaitu Pha Pa Kon. Pola rumah tradisional yang disebut Kad Taeh menjadi inspirasi dalam berbagai elemen fasad, seperti paviliun pada courtyard serta pada diding pembatas.
Setiap fasilitas yang ada di apartemen ini ditaruh pada lantai dasr bangunan untuk memudahkan interaksi dan aktivitas sosial antar penghuni.
Meskipun sudah ada pertimbangan terhadap aspek penghijauan pada apartemen ini, fitur keberlanjutan lainnya belum diterapkan untuk dapat dikatakan menjadi bangunan yang hijau.
Proyek ini menunjukan bahwa konteks lingkungan sekitar dapat menjadi sebuah komponen yang menarik apabila dapat dimanfaakan dengan baik. Selain itu, proyek ini juga menunjukan bahwa aspek kultural pada suatu daerah dapat dijadikan sebuah referensi yang menarik untuk perancangan.
HASU HAUS / Serie Architect, Multiply Architect
https://www.archdaily.com/883727/hasu-haus-somdoon-architects
https://www.somdoonarchitects.com/hasu-haus
JERVOIS MANSION / Soomdon Architects
https://stackedhomes.com/editorial/jervois-mansion-review/#gs.ug3x8j https://jervoismansion.com.sg/
LANDMARK RESIDENCE / Istana Group
https://www.landmarkresidence.co/ https://www.landmark-residence.com/
https://www.youtube.com/watch?v=_4u2qvy-XXE&t=277s