S T U D I P R E S E D E N



Lokasi: kopenhagen, Denmark
Tahun: 2018
Area: 6800 m²
Jumlah unit: 66 unit
Jumlah lantai: 5 lantai
A T A R B E L A K A N G
Bjarke Ingels Group ditugaskan untuk merancang social housing di kopenhagen yang memiliki visi untuk untuk membangun perumahan terjangkau dan ruang publik yang dibutuhkan masyarakat di lingkungan tersebut sambil mempertahankan jalan pejalan kaki dan ruang terbuka hijau di sekitarnya.

F
A S A D
Banyaknya jendela pada bangunan memungkinkan cahaya lebih banyak masuk sehingga dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan bangunan pada siang hari. Selain itu, jendela ini berfungsi untuk memberikan pemandangan luar ke halaman belakang serta lingkungan sekitar bangunan.
Penyus miliki foyer/te eling (ArchD


Proses pembangunan dengan cara menyusun modul prefabrikasi menciptakan ruang tambahan diantara setiap unit rumah susun yang dijadikan sebagai teras yang bertujuan untuk mengkondisikan rumah susun agar penghuni memiliki area tambahan sehingga memiliki tempat tinggal yang sehat.
Fasad Dortheavej Residence, jendela dan balkon menjadi komponen dominan pada fasad(ArchDaily, 2018)



Perancangan balkoni pada fasad bangunan menunjukan aspek transparansi dan keterbukaan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya. Keterbukaan yang dimaksud dapat terjadi ketika penghuni rumah susun dapat melihat keluar melalui balkon mereka dan masyarakat sekitar dapat melihat aktivitas di dalam rumah susun melalui balkon.
Pencahayaan alami pada tiap unit, pemakaian cahaya buatan pada siang hari dapat direduksi karena jendela yang besar (ArchDaily, 2018)
Penggunaan modul prefabrikasi pada proses pembangunan mengurangi jumlah konsumsi energi dan emisi karbon dibanding proses pembangunan konvensional. Selain itu, instalasi jendela dengan jumlah yang banyak serta memiliki ukuran yang besar memungkinkan konservasi energi khususnya energi cahaya buatan.
Penyusunan setiap modul prefabrikasi dirancang dengan mempertimbangkan area hijau di arah Utara dan jalur pejalan kaki di arah Selatan kawasan. Hasilnya adalah bentuk penyusunan modul prefabrikasi yang linear dengan kelengkungan di dekat area pintu masuk utama bangunan. Bentuk ini ditunjukkan untuk menyediakan area alun-alun bagi masyarakat publik, serta menonjolkan akses masuk ke area ruang hijau kawasan.
COURTYARD
Diagram Dortheavej Residence, sinar matahari yang cukup kuat di Indonesia perlu dipertimbangkan dalam instalasi jendela yang besar (ArchDaily, 2018)


K E L E M A H A N
Jendela yang cukup besar kurang cocok diterapkan di iklim Indonesia yang cenderung memiliki iklim yang panas. Selain itu, aspek privasi juga kurang dipertimbangkan dikarnakan letak bukaan jendela dan balkoni yang berhadapan langsung dengan jalur pejalan kaki serta area publik.
K E S I M P U L A N
PEDESTRIANLANE
PUBLICSQUARE
I N T E R A K S I S O S I A L
Kedua fokus perancangan tersebut bertujuan untuk mendorong interaksi pada area publik di sekitar kawasan sehingga interaksi sosial dapat terjadi, tidak hanya pada individu-individu yang tinggal di rumah susun ini tetapi juga mendorong terjadinya interaksi antara rumah susun dengan masyarakat sekitar.
Proyek ini menunjukan bahwa pembangunan dengan mengunakan modul pracetak dapat menjadi solusi untuk menciptakan bangunan yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, proyek ini juga menekankan pentingnya perancangan dalam menentukan interaksi yang akan terjadi. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana perancang memaksimalkan penggunaan jendela dan balkoni sebagai salah satu sarana interaksi penduduk rumah susun dengan lingkungan sekitarnya.
O C K S E M B T
Lokasi: Madrid, Spanyol
Tahun: 2013
Area: 12568 m²

Jumlah unit: 120 unit
Jumlah lantai: 5-6 lantai
L A T A R B E L A K A N G
Perancangan oleh EMBT pada proyek ini berusaha untuk mengintegrasikan aspek pencahayaan alami, penghawaan alami serta aktivitas luar ruangan dengan rumah susun.
L A M A & B A R U
Proses perancangan berusaha untuk mengkonservasi aspek historis pada bangunan ini. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana perancang mengorganisasikan massa bangunan ini dari koridor terbuka peninggalan corrala yang sudah ada sebelumnya. corrala sendiri adalah sebuah bentuk perumahan khas penduduk Madrid pada zaman dulu yang biasanya disebut juga rumah korirdor. Perancang kemudian mempertahankan elemen historis tersebut dan menambahkan lorong, teras dan alun-alun di tengah sebagai area komunal baru.
Denah rumah susun Barajas, organisasi ruang yang menjadikan alun-alun sebagai zona sentral bagi penghuni rumah susun dan masyarakat umum (ArchDaily, 2014)
Z O N A S I D A N R E L A S I
Dikarenakan zonasi perkotaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, rumah susun ini pada akhirnya dirancang dengan organisasi ruang yang bersifat sentral dengan menjadikan zona tengah sebagai sebuah alun-alun yang dapat dipakai baik oleh penhuni rumah susun maupun masyarakat sekitar kawasan.
P E N C A H A Y A A N , & U D A R A
Perancangan kawasan mempertimbangkan elemen alam khususnya mengenai sirkulasi udara serta arah sinar matahari. Hal tersebut diwujudkan melalui perancangan bukaan yang terletak bersebrangan dengan sisi utama rumah susun yang menyediakan ventilasi silang. Pada aspek pencahayaan, fasad bangunan diorientasikan ke arah selatan dan timur yang mendukung pencahayaan natural yang baik.
Tampak Timur rumah susun Barajas, fasad bangunan menjadi elemen estetika utama bangunan (ArchDaily, 2014)
Perancangan alun-alun pada area sentral kawasan dilakukan dengan merepresentasikan elemen kultural di Madrid yang terkesan hangat dan tenang. Hasilnya adalah penggunaan material beton dan bebatuan untuk merepresentasikan ketenangan, tetapi juga dengan elemen natural pada beberapa area sebagai tempat beristirahat serta tempat aktivitas anak-anak.
instalasi fasad bangunan menggunakan beton pracektak yang memberikan kemudahan pemasangan pada bangunan, serta mempercepat waktu pembangunan. Selain itu, penggunaan beton pracetak yang memiliki yang memiliki beberapa variasi bentuk dan warna memungkinkan setiap unit memiliki fasad yang lebih terpersonalisasi dan unik dari satu sama lain.
Alun-alun rumah susun Barajas, merupakan tempat berkumpul yang merepresentasikan elemen kultural kota Madrid (ArchDaily, 2014)



Fasad Dortheavej Residence, tiap unit diinstalasi dengan fasad pracetak dengan kombinasi warna dan bentuk yang berbeda-beda (ArchDaily, 2014)

Potret koridor rumah susun Barajas, bangunan dirancang untuk dapat menangkap angin, dan sinar matahari secara efisien (ArchDaily, 2014)
A S P E K K E B E R L A N J U T A N
Beberapa aspek keberlanjutan yang sudah diterapkan pada proyek ini adalah penggunaan modul prefabrikasi pada proses pembangunan khsusunya pada elemen fasad bangunan yang dapat mengurangi jumlah konsumsi energi dan emisi karbon. Selain itu, penggunaan konsep bangunan pasif khususnya pada aspek pencahayaan, dan sirkulasi udara juga mengurangi jejak karbon bangunan.
K E L E M A H A N
Meskipun sudah ada pertimbangan terhadap aspek penghijauan pada proyek ini, akan lebih baik apabila terdapat penghijauan menggunakan pepohonan yang berjenis peneduh khususnya pada alun-alun yang mendapat sinar matahari langsung.
K E S I M P U L A N
perancangan proyek ini menunjukan bahwa aspek historis dan kultural di suatu kawasan dapat menjadi arahan atau acuan awal yang baik ketika melakukan perancangan. Melalui hal tersebut, penduduk rumah susun dapat mengapresiasi hal-hal baru yang ada pada tempat tinggal mereka tanpa merasa identitas tempat tinggal mereka diambil. Selain itu, personalisasi tiap unit rumah susun pada fasad menunjukan bahwa perancang dapat merubah pandangan masyarakat mengenai rumah susun yang biasanya menganggap rumah susun bersifat impersonal bagi penghuni.
Barajas Social Housing Blocks



Lokasi: Agmendnagar, India
Tahun: 2022
Area: 1431 m²
Jumlah unit: 33 unit
Jumlah lantai: 3 lantai
Sanjaynagar Slum Redevelopment Project adalah proyek yang dirancang oleh Community Design Agency (CDA) yang bekerja sama dengan Ahmednagar Municipal Corporation (AMC) dan organisasi non-profit lokal Snehalaya.
Proyek ini didukung oleh pemerintah India melalui program Housing for All (PMAYUrban) serta AMC dan Curry Stone Foundation yang berbasis di AS. Selain itu penduduk Sanjaynagar juga berkontribusi dalam hal dan dana. Sumbangan dari pihak luar juga merupakan sumber dana dalam proyek pembangunan kembali pemukiman kumuh Sanjaynagar.

Proyek ini didedikasikan kepada masyarakat Sanjaynagar yang terdiri dari beragam keluarga yang saling terikat dan terhubung secara kuat. Hal ini menjadikan aspek komunitas dan kekeluargaan menjadi kebutuhan yang esensial bagi masyarkat dalam perancangan. Hasilnya adalah perancangan yang menciptakan keseimbangan antara ruang pribadi dan komunal yang dapat meningkatkan ikatan sosial yang ada di komunitas Sanjaynagar
Untuk menonjolkan aspek komunitas yang sudah ada, perancang menempatkan courtyard pada tiap kompleks rumah susun. Courtyard yang didominasi oleh penghijauan ini dirancang dengan harapan dapat menjadi rekreasi luar ruangan yang sehat bagi masyarakat Sanjaynagar. Selain itu, courtyard ini juga diharapkan dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat Sanjaynagar.
Kondisi pemukiman kumuh Sanjaynagar, kurangnya area dedikasi khusus untuk aktivitas sehari-hari menjadikan area publik menjadi ruang aktivitas masyarakt Sanjaynagar (ArchDaily, 2022)


Perancang berusaha mengubah pandangan bahwa "komunitas Sanjaynagar adalah komunitas pemukiman kumuh" melalui transformasi gaya hidup masyarakat. Hal ini direalisasikan melalui berbagai fasilitas esensial yang belum ada di komunitas ini sebelumnya, misalnya perancangan sistem air, sistem drainase, jalanan masyarakat, sistem penerangan, courtyard, perkebunan di atap rumah susun, serta berbagai fasilitas lain yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Site plan rumah susun Sanjaynagar, setiap kompleks rumah susun memiliki courtyard di bagian tengah bangunan sebagai fasilitas penunjang penduduk (ArchDaily, 2022)

Sanjaynagar Slum Redevelopment Project
Rasa kebersamaan yang kuat di komunitas Sanjaynagar mendorong perancang untuk memanfaatkan koridor bukan hanya sebagai akses keluar masuk unit rumah susun, tetapi juga sebagai salah satu area komunal yang vital. Karena dari itu, koridor dirancang dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan pengguna. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan material bambu di sepanjang area koridor sebagai pembayangan koridor serta ukuran koridor yang dibuat dengan ukuran yang lebih besar untuk memfasilitasi interaksi sosial yang dibutuhkan masyarakat.

Penduduk Sanjaynagar berperan aktif dalam proses perancangan dan keputusankeputusan desain rumah susun ini mulai dari skala yang besar berupa lingkungan kawasan sampai ke skala terkecil berupa penyesuaian unit rumah susun. Melalui partisipasi ini perancang berharap bahwa segala rancangan menjadi tepat guna dan efektif dalam upaya pembangunan kembali masyarakat Sanjaynagar.
K E L E M A H A N
Perancangan yang melibatkan penduduk secara intensif dari awal sampai akhir pembangunan akan membuat waktu pembangunan menjadi lebih lama daripada proses pembangunan pada umumnya.
Partisipasi aktif penduduk Sanjaynagar, perancangan melibatkan secara aktif penduduk Sanjaynagar mulai dari skala kawasan sampai skala ruang (ArchDaily, 2022)
A S P E K K E B E R L A N J U T A N
Perancangan memberikan kesempatan kepada masyarakat Sanjaynagar untuk hidup dengan lebih layak khususnya melalui penyediaan air bersih serta sanitasi yang termasuk dalam recana perancangan. Selain itu, Sanjaynagar Slum
Redevelopment Project sendiri adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk transisi masyarakat Sanjaynagar untuk dapat memiliki lingkungan hidup yang layak.
Denah salah satu kompleks rumah susun, merupakan hasil dari upaya bersama arsitek, konsultan, dan masyarakat setempat (ArchDaily, 2022)
K E S I M P U L A N
Kondisi pemukiman Sanjaynagar sebelum proses pembangunan, pemukiman kumuh menjadi gambaran penduduk Sanjaynagar (ArchDaily, 2022)

Sanjaynagar Slum Redevelopment Project

proyek ini menunjukan bahwa pembangunan sebuah rumah susun adalah proyek yang membutuhkan peran bersama-sama semua pihak, bukan hanya sang perancang saja tetapi juga penduduk setempat. Karena dari itu, partisipasi secara aktif oleh penduduk yang akan tinggal pada rumah susun tersebut dapat menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan pada rumah susun sehingga perencanaan pembangunan dapat memenuhi semua kebutuhan penduduk.


Barajas Social Housing Blocks / EMBT
https://www.archdaily.com/479587/barajas-social-housing-blocks-embt
Homes for All - Dortheavej Residence / Bjarke Ingels Group
https://www.archdaily.com/903495/homes-for-all-dortheavej-residence-bjarkeingels-group
Sanjaynagar Slum Redevelopment Project / Community Design Agency
https://www.archdaily.com/982534/sanjaynagar-slum-rehabilitation-projectcommunity-design-agency?ad source=search&ad medium=projects tab