5 minute read

Hal

Next Article
Hal

Hal

Gapki Riau, Apkasindo, Aspekpir dan Fomarsi Gelar Bazar 25 Ton Minyak Goreng

Sukses menggelar bazar minyak goreng untuk warga Tuah Karya, Gapki Riau, Apkasindo, Aspekpir dan Fomarsi Indonesia juga menggelar bazar minyak goreng murah di Kelurahan Sidomulyo. Dimana bazar murah ini sendiri tersedia semua 25 ton untuk warga Riau.

Advertisement

Plt Ketua Gapki Riau, Lichwan Hartono kepada wartawan mengatakan, Bazar murah Minyak Goreng Sawit (MGS) curah ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat di tengah mahalnya harga minyak,” Persoalan kelangkaan minyak goreng sudah berjalan sejak Januari 2022 yang disebabkan oleh naiknya harga TBS kelapa sawit yang merupakan dampak dari diberlakukannya program B20 dan B30 sehingga menyebabkan harga CPO melonjak tinggi sampai dengan harga Rp. 16,000,-/kg CPO.” jelasnya.

Lanjut Lichwan Hartono, sebenarnya dengan naiknya harga TBS kelapa sawit ini merupakan anugrah bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat Riau walaupun ada dampak negatifnya, salah satunya adalah dengan naiknya harga minyak goreng. “Kalau kita mau jujur, sebenarnya dengan naiknya harga CPO sebagai bahan baku dari minyak goreng, hal ini merupakan hal yang wajar kalau harga minyak goreng juga naik. Namun tidak semua masyarakat memahami hal ini sehingga dibutuhkan peran pemerintah untuk menetapkan harga minyak goreng

yang dapat dijangkau oleh masyarakat.” paparnya.

GAPKI lanjut Lichwan Hartono, merupakan suatu organisasi gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia yang bergerak di industry hulu kelapa sawit dimana produknya adalah TBS dan CPO. Sedangkan untuk produk minyak goreng ini dipantau oleh organisasi hilir yaitu GIMNI (Gabungan Industri Minyak Nabati Kelapa Sawit).

“Dengan kondisi saat ini dimana harga minyak goreng cukup tinggi, maka GAPKI perlu untuk membantu mengurangi beban masyarakat dengan mengadakan bazar minyak goreng curah yang kita adakan pada hari ini dengan harga Rp. 20,000,/2 liter dan direncanakan tahap pertama ini akan diadakan bazar di 25 titik baik di kota Pekanbaru maupun di kabupatenkabupaten dengan total 25 ton minyak goreng curah. Tentunya untuk kelancaran bazar minyak goeng ini GAPKI Riau tidak bisa bekerja sendiri tetapi dibantu oleh saudara-saudara kami dari ASPEKPIR, APKASINDO, serta FORMASI.” tegasnya.

Seperti diketahui, acara ini dihadiri oleh kepala dinas perkebunan provinsi Riau ir Zulfadli, ketua umum Dpp apkasindo Dr. Gulat Medali Emas Manurung, Mp., C.APO Ketua umum DPW APKASINDO Riau K.H Suher, Perwakilan GAPKI Riau Lichwan Hartono, Perwakilan ASPEKPIR Riau Tri yananta.

Senada dengan itu, Ketua DPW Apkasindo Riau, KH Suher mengatakan, Sebagai organisasi dan lembaga yang bergerak dan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan migor, Apaksindo juta turut andil dalam bazar minyak goreng ini,” Keempat organisasi ini mengerahkan kemampuan mereka sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mendistribusikan migor curah secara langsung ke masyarakat yang membutuhkan di 16 kecamatan terpilih di Pekanbaru. Sedangkan kegiatan ini sudah digelar dari kecamatan Tuah Madani, Sidomulyo dan beberapa lokasi lainnya,” imbuhnya. (lin)

GAPKI Riau Gelar Edukasi Sawit Baik ke Alumni IKA Unilak

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau menggelar sosialisasi sekaligus edukasi tentang praktik budidaya sawit baik berkelanjutan dan segudang manfaatnya terhadap perekonomian bangsa kepada Alumni IKA Unilak.

Langkah itu ditempuh asosiasi yang menaungi para pengusaha kelapa sawit di Bumi Lancang Kuning tersebut guna mengedukasi bagaimana sawit ini bisa menopang ekonomi masyarakat Riau dan bisa menangkis isu isu miring terkait sawit yang selama ini di elu elukan Eropa.

"Ada begitu banyak mitos dan misleading informasi yang beredar terkait sawit. Ini menjadi tugas kita untuk bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi, terutama kepada tenaga pendidik dosen yang membangun generasi muda serta alumni Ika Unilak," kata Plt Ketua GAPKI Cabang Riau, Licwan Hartono. Kata Hartono, misleading ini adalah tanggung jawab seluruh stakeholders kelapa sawit, termasuk para Pengusaha. "Kami tidak menyalahkan siapa siapa, namun kami berkewajiban untuk menyampiakan hal ini kepada anak anak mahasiswa pertanian di Unilak ini, bahwa sawit itu baik dan sawit itu penopang perekonomian kita. Karena itu, kami menghadirkan narasumber yang berpengalaman seperti Tungkot Sipayung yang juga penulis buku Ekonomi agribisnis

minyak sawit," jelasnya.

Di tempat yang sama, Tungkot Sipayung selaku nara sumber yang juga di moderatori langsung oleh Sekretaris Eksekutif Gapki Riau Marianto ini menjelaskan Faktanya tanaman paling rakus dalam mengkonsumsi air dalam bioenergi yang dihasilkan adalah rapeseed, disusul oleh kelapa, ubi kayu, jagung, kedelai, dan bunga matahari. Boros atau tidaknya suatu tanaman dalam menggunakan air harus diukur dengan produktivitas dan bioenergi yang dihasilkannya. Kelapa sawit termasuk tanaman yang paling hemat menggunakan air setelah tebu.

Kemudian, dia juga menerangkan bahwa manusia saat ini tidak dapat lepas dari produk turunan sawit. "Mulai dari bangun tidur hingga kita menjelang tidur kembali, sawit dan turunannya membantu kehidupan manusia. Pakaian, sabun, pasta gigi, deterjen, sampo, kosmetik, margarin, mayonaise, minyak makan, bahkan sampai dengan BBM. Bahkan saat ini, kandungannya dapat menjadi penguat imun tubuh yang sangat berguna di masa pandemi," tegas dia.

Sesuai pula dengan prinsip dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang secara mandatori telah dilaksanakan para pemangku kepentingan minyak sawit.

Kata Tungkot, Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai tudingan negatif terhadap minyak sawit. "Melalui Sawit Fest diharapkan menjadi momentum bagi tumbuhnya generasi muda yang akan menjadi perisai minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Melalui kepedulian millenial ini, maka minyak sawit akan mendapat kekuatan penuh guna menjawab berbagai tudingan negatif selama ini," katanya.

Bahkan dia menyatakan salah satu dampak kelapa sawit yang buruk adalah banyaknya informasi yang salah mengenai kelapa sawit. Oleh karena itu banyak tugas yang harus dikerjakan terkait pembelajaran yang gamblang mengena sawit sesuai fakta kepada generasi muda. "Kita perlu melawan kampanye negatif dengan cara-cara yang intelektual dengan memberikan informasi sesuai fakta," katanya. Untuk mendukung peningkatan literasi sawit bagi masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya guna memberikan gambaran utuh mengenai keberadaan industri minyak sawit.

Selain itu , kegiatan bertema “Ketangguhan Sawit Menumbuhkan Indonesia” yang digelar pada Kamis (23/9) lalu itu bertujuan memberikan pemahaman yang benar mengenai keberadaan dan kontribusi minyak sawit, bagi negara, sosial dan lingkungannya.

"Kegiatan ini diharapkan mampu pula meningkatkan sebaran literasi sawit pada generasi muda Indonesia dan memperluas edukasi sawit, serta membangkitkan semangat generasi muda yang cerdas dan kreatif membangun bangsa," katanya. (lin)

This article is from: