8 minute read

Hal

Next Article
Hal

Hal

Andi Buchari: Bank Syariah itu Dekat dengan Sektor Riil

Bank Riaukepri berubah kegiatan usaha (konversi) menjadi BRK Syariah. Perubahan yang diinisasi Gubernur Riau Syamsuar dan disetujui secara bulat oleh 21 pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham bulan Apri 2019 merupakan catatan sejarah tersendiri bagi perjalan bank daerah tersebut. Sebab itu artinya para pemimpin daerah di Riau betul-betul melihat bahwa perubahan kegiatan usaha tersebut bermanfaat bagi daerah dan juga bagi masyarakat.

Advertisement

Mengapa BRK yang semula bank konvensional memilih konversi menjadi Bank Syariah? Bagaimana prospeknya ke depan dan apa saja yang akan dilakukan manajemen seiring dengan perubahan tersebut? Berikut petikan wawancara wartawan Majalah Sawit dengan Direktur Utama Bank Riaukperi Syariah, Andi Buchari di kantornya belum lama ini.

BRK berubah kegiatan usahanya menjadi Bank Syariah, siapakah inisatornya?

Inisiatif perubahan kegiatan usaha (konversi) dari bank umum ke bank syariah adalah inisiatif Gubernur Riau pak Syamsuar. Kemudian dilanjutkan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di bulan April 2019.

Pemegang saham setuju?

Alhamdulillah 21 pemegang saham BRK dari kabupaten kota hingga provinsi Kepri menyetujui secara bulat keputusan untuk konversi. Artinya para pemimpin daerah di Riau dan Kepri betul-betul melihat bahwa perubahan kegiatan usaha sesuatu yang amat baik untk daerah dan masyarakat.

Apa alasan utamanya sehingga konversi disetujui secara bulat?

Pertama, setelah memperhatikan dan menyerap aspirasi kedua masyarakat Riau dan Kepri yang menyuarakan sejak lama agar segera konversi menjadi bank syariah. Kedua, Gubernur, walikota, bupati sebagai pemegang saham sependapat dan menyetujui secara bulat dan mengamanahkan kepada kami manajemen untuk melakukan konversi. Ketiga, amanat dari UU Perbankan Syariah tahun 2008.

Apa amanat UU itu?

Amanatnya mengatur bagi semua bank yang memiliki unit syariah wajib setalah 15 tahun dari UU itu diundangkan harus mengkonversi bank induknya menjadi bank syariah atau melakukan spin off (melepaskan) bank induk dengan unit syariahnya untuk berdiri sendiri. Artinya kalau 15 tahun sejak diundangkan yakni tahun 2008+15=2023 maka BRK harus sudah menentukan sikap memilih jadi syariah atau spin off.

Apa kalkusasinya lebih memilih jadi bank syariah daripada Spin Off?

Pemegang saham sepakat memilih pilihan pertama. Setelah dikaji kalau dilakukan spin off banyak ruginya karena bank sendiri itu kecil dan berkurang modal dari bank induknya. Keputusan ini sangat tepat. Setelah menjadi syaraiah kami banyak berbenah. Kami bisa berkolaborasi dengan banyak pihak. Saya saat bergabung dengan BRK Syariah ini sekitar 1 tahun 9 bulan yang lalu itu aset kita antara 3-4 triliun aset syariahnya. Hari ini asetnya sudah mencapai 9,5 triliun. Tumbuh rata-rata 65% setahun.

Apa kelebihan Bank Syariah khususnya di BRK waktu dulu masih menjadi unit?

Saya saat bergabung dengan BRK Syariah ini sekitar 1 tahun 9 bulan yang lalu itu aset kita antara 3-4 triliun aset syariahnya. Hari ini asetnya sudah mencapai 9,5 triliun. Tumbuh rata-rata 65% setahun. Dalam dua tahun ini berlipat dua. Ini luar biasa. Biasanya pertumbuhan perbankan itu cuma 6%-7% setahun. Sementara kita tumbuhnya 65 % ini luar biasa. Itulah mengapa keputusan pemegang saham tepat. Selain itu Provinsi Kepri boleh berpisah

dari Provinsi Riau namun di BRK keduanya tetap menyatu. Ini spirit persatuan yang bagi kami sangat bernilai.

Sejak kapan mulainya jadi Bank Syariah?

Proesesnya sebenarnya sudah sejak dari 2019. Sejak 1,5 tahun terakhir proses berjalan intens. Dari regulasi saja ada 16 hal yang wajib kami penuhi. Yang ‘sunnah’ banyak lagi. Misalnya bagaimana kita melakukan sosisalisasi agar nasabah dapat mengerti bahwa perubahan status ini justru lebih menguntungkan mereka bukan sebaliknya.

Bagaimana dengan nasabah yang statusnya non muslim?

Tidak masalah. Itulah yang saya sosialisasikan bahwa bank dengan konsep syariah ini sudah 30 tahun beroperasi bukan saja di Indonesia tapi di negara-negara lain dengan nasabahnya bersifat umum (dari semua agama). Sebab hal ini muamalah (hubungan antar manusia) jadi tidak ada masalah. Prinsip bank akan menguntungkan nasabah maupun peminjamnya. Bank dengan konsep ini diminati banyak nasabah. Di Malaysia namanya bank Islam. Tapi nasabahnya masyarakat non muslim merasakan manfaat dari bank Islam di Malaysia itu. Prinsip bagi hasil mereka nyaman. Secara bisnis tak ada masalah.

Berapa banyak nasabah non muslim BRK Syariah?

O ya cukup banyak juga. Di BRK cabang tertentu banyak misalnya BRK Syariah

Pekanbaru, Rohil, Kuansing. Tagline BRK adalah berkah untuk semua. Kita jelaskan satu-satu. Jangan sampai ada mispersepsi soal konversi ini. Malah konsepnya lebih adil bagi kedua belah pihak.

Bagaimana dengan istilah-istilah syariah apakah mereka mengerti?

Ya semua istilah kan ada padanannya dalam bahasa kita misalnya murabahah itu jual beli. Mudarabah itu bagi hasil. Musyarakah berbagai hasil tapi keduanya benar-benar berkontribusi secara aktif bersama-sama. Itulah yang kami sosialisasikan agar nasabah dapat gambaran manfaat menjadi nasabah di bank syariah. BRK Syariah itu dekat dengan sektor riil. Sebagai bank syariah, BRK Syariah moneter iya juga tapi sangat dekat dengan sektor riil. Prinsip syariah kolabarasi sharing berbagi.

Lalu apa kelebihan utama bank syariah dibanding bank konvesional misalnya?

Secara prinsip bahwa bank syariah hanya boleh membiayai usaha halal dan baik. Contohnya kita tak boleh membiayai usaha yang ada unsur perjudian, membawa masalah bagi masyarakat misalnya minuman keras. Hal yang spekulatif. Investasi bodong. Regulasi bank syariah ada ketegasan tidak boleh membiayai usaha yang tidak baik.

Apa pandangan BRK soal sektor riil?

BRK Syariah itu

dekat dengan sektor riil. Sebagai bank syariah, BRK Syariah moneter iya juga tapi sangat dekat dengan sektor riil. Prinsip syariah kolabarasi sharing berbagi. Kami mendorong internal kami untuk pro aktif ke pelaku usaha sektor persawitan. Silakan mendatangi kami. Kultur teguh untuk tumbuh tetap kami jaga. Bagaimana kita beri kemanfaatan untuk masayakat. Itu sebab taglinenya BRK Syariah Berkah untuk Semua. Kita dari awal sudah mendorong sektor riil seperti komoditas unggulan daerah seperti sawit. Selama ini pembiayaan KUD, replanting, bahkan KUR BRK ada kaitan dengan usaha sekitar sawit. Ke depan kita dorong lebih kuat supaya lebih besar portofolio kita untuk komoditas unggulan daerah. Juga kelapa, sagu, karet, sektor perikanan darat (sungai) maupun laut.

Sawit adalah komoditas unggulan daerah. Bagaimana BRK membantunya?

Kredit ini bisa dimulai dari calon nasabah saat memulai usaha di bidang persawitan. Misalnya membeli kebun sawit sudah bisa kita biayai baik perorangan maupun kelompok seperti koperasi. Sebentar lagi masuk ke usaha komersil terkait kebun. Usaha yang terkait dengan hal itu misalnya modal kerja pengadaan pupuk, bibit. Termasuk biaya investasi, pengadaan alat-alat angkutnya. Kami sangat welcome pada siapapun yang mau mengembangkan usahanya untuk datang kepada kami. Kami juga siap untuk datang menjumpai.

Pengalaman selama ini apakah pengembalian kredit di BRK tergolong lancar? BIODATA

Secara umum dilihat dari NPL kita termasuk yang cukup baik dibandingkan rata-rata perbankan. Secara gross masih di bawah 3% yakni di sekitaran 2,9% di skala 5%. Kalau netnya di bawah itu lagi. Artinya selama ini pengembalian kredit termanage dengan baik.

Kenapa belum dilaunching juga BRK Syariah?

Secara teknis dan operasional kita dinyatakan siap oleh OJK tapi ada masalah legal yang harus kita tempuh. Misalnya dari 21 pemegang saham tinggal Batam dan pak Gubri yang belum membubuhkan tandatangan. Insya Allah pekan depan sudah tuntas. Setelah itu tandatangan pengesahan anggaran dasar dari Kemenkum HAM oleh notaris. Setelah selesai nanti dokumen hasil pengesahan itu baru kita tujukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin operasional BRK dari OJK. Setelah itu mengurus izin dari otoritas Bank Indonesia terkait izin soal sistem pembayaran. Bulan Juni sudah selesai semua sehingga kita sudah bisa launching. Kesiapan IT, SOP juga sudah oke.(*)

Nama Lengkap : DR. IR. ANDI BUCHARI, MM, CPF, CRP, CPHCM. Jabatan Saat Ini : - Direktur Utama PT. Bank Riau Kepri - Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Prov. Riau - Wakil Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Prov. Riau

PENDIDIKAN

a Doktor (Strategic Finance) - Sekolah Bisnis IPB University a Magister (Finance) - Program Magister Manajemen Atma Jaya University a Sarjana (Marine Product Technology) - IPB University a Certified Banking Risk Management (Level 5) - BSMR/BNSP a Certified Risk Professional/CRP - LSPPM/BNSP a Certified Personal Finance/CPF - FFAI a Certified Professional Human Capital Management/CPHCM - IHRCI

PROFESI

Berpengalaman kerja 33 tahun, diantaranya 28 tahun sebagai praktisi/profesional di Industri Perbankan dan Keuangan, antara lain pernah menjabat: a CFO & Finance and Operational Director – Bank Muamalat Indonesia a Managing Director - First Islamic Investment Bank Limited (Malaysia) a CEO & President Director – Bahana Artha Ventura (BUMN Modal Ventura) a Senior Vice President & Group Head – Bahana Sekuritas (BUMN Sekuritas) a President Commissioner – Sarana Surakarta Ventura (Lembaga Keuangan)

PENGHARGAAN

a Pada Februari 2021, Bank Riau Kepri memperoleh Penghargaan dari Economic Review yaitu GOOD CORPORATE GOVERNANCE AWARDS 2021 untuk kategori BPD Buku 2 dengan Asset diatas Rp. 25 T. a April 2021, Bank Riau Kepri memperoleh TOP CSR AWARDS 2021 3-Stars, dimana DR.

Andi Buchari memperoleh Penghargaan TOP LEADER ON CSR COMMITMENT 2021. a Pada 29 November 2021, DR. Andi Buchari memperoleh Penghargaan dengan

KATEGORI KHUSUS “Achievement Motivation Person” pada acara Pemeringkatan dan Penganugerahan Badan Publik Se-Provinsi Riau yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Riau (KI Award) 2021.

This article is from: