
3 minute read
Jadi Ajang Pembentukan
Karakter Anak
tidak. Dia memperkirakan untuk sepekan hingga dua pekan ke depan, nomornya tersebut masih belum bisa digunakan. Untuk sementara waktu, dirinya juga tidak akan menghidupkan aplikasi WA-nya.
Advertisement
“Ini kejahatan cyber pasti punya motif tertentu. Tapi saya tidak lapor polisi, yang retas doakan segera tobat dengan sendirinya,” katanya.
Giri pun melalui akun instagram @ sugirisancoko26 miliknya membuat pengumuman. “Seduluurr.. Apabila menerima WA link dari no hp saya, mohon tidak diklik atau dibuka, karena nomor hp sementara dalam penguasaan orang lain. Suwun. (+638123554-3988),” tulisnya.
Dalam keterangannya, apabila menerima link WA dari nomor handphone-nya, untuk tidak diklik atau dibuka. Karena HP sementara dalam penguasaan orang lain. Bapak tiga orang anak ini mengaku sudah dua kali nomer HP-nya dibajak orang tak dikenal. Meski begitu, dia tidak berniat melaporkan permasalahan ini ke polisi. “Tidak saya laporkan polisi. Biar tobat sendiri. jat,det

MADIUN (GN) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten (Disdikbud) Madiun menggelar Pekan Seni Pelajar di Pendopo Muda Graha, Senin (29/5/2023). Kegiatan ini sebagai ajang pencarian bakat seni dan pembentukan karakter anak. Sebanyak 41 pelajar tingkat SD-SMP se-Kabupaten Madiun mengikuti lomba Tetembangan yang digelar Disdikbud Madiun ini, merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023. Bupati Madiun H Ahmad Dawami mengatakan, kegiatan ini akan dijadikan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Madiun. Lomba nguri-nguri budaya tetembangan ini merupakan usulan Pemkab. Madiun agar para pelajar bisa mengembangkan bakatnya di bidang seni. “Kegiatan ini menjadi masukan bagi Pemerintah untuk dapat terus diprogramkan. Kepada peserta yang belum berhasil menjadi juara agar tidak patah semangat,” kata Bupati Madiun. Kepala Disdikbud. Kab. Madiun melalui Pamong Budaya Bidang Kebudayaan, Bambang Sigit P menjelaskan, Pekan Seni Pelajar kali ini tidak hanya mencari bibit pelaku seni yang baik, dan berprestasi saja, tapi juga untuk menumbuhkan pendidikan karakter anak. her
Tunda Berhaji, Pilih Hadiri
Pengajian Tujuh Hari Anaknya
Perilaku mengejutkan diperlihatkan salah satu calon jamaah haji
(CJH) asal Kota Kediri, Salami. Perempuan berusia 71 tahun ini tiba-tiba kabur sebelum diberangkatkan ke Bandara Juanda Surabaya menuju Tanah Suci. Bagaimana kisahnya? mengelola pertanian. Sejauh mana perbandingan indeks harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar petani.
“ Semua akan muncul dalam data tersebut,” ungkap Paryoto. Menurut dia, secara statistik kondisi pertanian saat ini terkait produksi dan provitas turun dibandingkan tahun 2021.
Diharapkan, dari sensus ini akan tersedia data struktur pertanian terutama kerangka sampel untuk survey pertanian lanjutan.
Untuk itu, semua masyarakat (petani) hendaknya jujur dalam menyampaikan informasi kepada petugas sensus.
“ Kami berharap masyarakat jujur dalam memberikan informasi.” lanjutnya. Sementara, Sudibyo salah satu pengurus Kelompok Tani Desa Tiron mengaku mendukung program Sensus Pertanian dan optimis pemerintah akan membantu rakyat dari berbagai sektor khususnya pertanian. Namun, dia menyayangkan tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada para petani. “ Karena mayoritas petani kurang paham dengan adanya sensus. Apa yang dit- anyakan dan bagaimana menjawabnya nanti,” kata Sudibyo saat ditemui di rumahnya.
Dia beralasan, apabila data hasil sensus akurat dan ditindaklanjuti oleh pemerintah, hasilnya akan optimal. Namun apabila dilaksanakan hanya sekadar program maka akan percuma. Mengingat, tingkat kemiskinan tersembunyi di petani masih rentan. Seperti pemilik sawah kulen, tiga musim ini cenderung gagal. Dari tingkat kepemilikan dikatakan kaya karena punya sawah. Namun secara pendapatan (ekonomi) menurun karena produksi pertanian mengalami kegagalan.
“ Harapan kami sederhana, petani itu sudah mandiri. Yang penting bagaimana harga jual produksi pertanian stabil, itu saja.” pungkasnya berharap.
Diinformasikan, BPS telah menerjunkan 795 petugas untuk melakukan sensus pertanian di Kabupaten Madiun mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Para petugas tersebut terbagi di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun sebagai pencacah, pendamping, dan koordinator. (adv/her)
Seorang calon jamaah haji (CJH) asal Kota Kediri tiba-tiba membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci, lantaran masih teringat pengajian tujuh hari anaknya yang baru meninggal dunia. Yang menjadi sorotan, pembatalan ini dilakukan sesaat sebelum rombongan berangkat dari Asrama
Haji Embarkasi Surabaya (AHES) menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya.
CJH yang diketahui bernama Salami, warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini, tiba-tiba meminta pulang. Peristiwa tersebut sempat direkam oleh petugas asrama haji hingga akhirnya viral di media sosial. Dalam video tersebut memperlihatkan saat perempuan berusia 71 tahun tersebut, membatalkan keberangkatan dan minta diantar pulang untuk mengikuti pengajian tujuh hari kematian anaknya.
Tampak pula sejumlah petugas asrama haji yang berusaha membujuknya, namun perempuan lansia itu tetap bersikeras meminta pulang. Hal itu dibenarkan anak Salami, Umi Hanafiah. Ia mengatakan, ibunya memang minta pulang ketika akan diberangkatkan ke Bandara Juanda dari Asrama haji Sukolilo Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB. “Ketika bus yang mengangkut CJH akan diberangkatkan dari asrama haji Sukolilo menuju Bandara Juanda, kakak saya (Khoirul) mendapat kabar, bahwa Ibunya “mbrosot” (turun secara diam-diam) dari bus dan menolak berangkat,” kata Umi Hanifah, Selasa (6/6/2023). Perempuan yang akrab disapa Umi ini menyebut, upaya petugas merayu Ibunya agar mau berangkat tidak membuahkan hasil. Ibunya tetap minta pulang. Alasan ibunya meminta pulang karena teringat selamatan tujuh harinya anak perempuannya yang baru meninggal pada 31 Mei 2023.
Dari situ, lanjut Umi, Ibunya dibawa pulang dan tiba di rumah di kediaman sekitar pukul 24.00 WIB. Selain itu, ia mengaku ibunya agak pikun, sehingga sering lupa apa saja yang baru dilakukan. “Alhamdulillah, meski tidak mau berangkat, ibu saya dalam keadaan sehat. Mungkin akan berangkat tahun depan atau menunggu perkembangan selanjutnya,” ujarnya.
Umi menambahkan, saat ini sang kakak bernama Khoirul telah membuat surat pernyataan kepada Kementerian Agama Kota Kediri, bahwa Ibunya bisa ditunda keberangkatannya tahun depan dan menunggu informasi lebih lanjut. Menurut Khoirul, ibunya mengalami pikun sudah sejak dua tahun terakhir. Namun alasan Salami meminta pulang karena teringat acara selamatan tujuh hari anaknya yang meninggal dunia memang benar. “Makanya ngeyel minta pulang,” ujarnya. ine,sua

