6 minute read

Budayawan Bantah Carok Budaya Madura

Next Article
SA mbU ng A n

SA mbU ng A n

BANGKALAN (GN)-Carok yang mengakibatkan 1 tewas dan 6 luka luka di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, menyisakan suasana mencekam. Kembali mencuatnya kasus carok ini pun menuai keprihatinan kalangan budayawan Madura.

Carok, yang dalam prakteknya dilakukan oleh dua pria saling bertarung menggunakan senjata celurit, ini dinilai bukan budaya masyarakat Pulau Madura. “Dulu carok memang ada. Tapi ini berlangsung saat nilai-nilai di masyarakat Madura belum berkembang seperti saat ini. Sementara sekarang, orang Madura harus lebih menghargai intelektualitas, lebih maju ke depan, bukan malah mengulangi masa lalu,” terang Budayawan Madura, D Zawawi Imron, Rabu (7/6/2023).

Advertisement

Budayawan yang akrab dengan julukan Si Celurit Emas ini juga menegaskan penggunaan nama budaya yang melekat pada dirinya sebagai simbolisasi bahwa benda celurit ini bukan untuk kekerasan.

“Celurit emas, saya, harus bergerak ke arah perbaikan pendidikan di Pulau Madura, meningkatkan taraf hidup di masyarakat. Celurit emas itu sama bernilainya dengan emas. Harus memiliki gerak yang bernilai, membantu sesama, bukan malah menyusahkan sesama. Jadi, ayo sama-sama menerapkan hal ini dalam kehidupan kita,” papar Zawawi Imron. Secara khusus, Zawawi Imron berharap konflik carok massal di Bangkalan dapat segera selesai dan ditemukan solusinya. “Saran kepada warga yang terlibat konflik, mari kita kembali ke kerukunan. Ada yang terluka, yang meninggal rugi, yang menang masuk penjara. Mari menjadi orang Madura yang lebih rasional,” tambah Zawawi. Zawawi Imron berharap warga Madura dapat mengikuti peribahasa Madura: Jukok bulus macem berna, melle bendeng ka gersek poteh. Oreng se begus tata kramana, mon ependeng macellep athe. “Saat ini, seseorang dipandang baik berdasarkan tata krama sehari-harinya. Dan carok bukan bagian dari nilai yang dianjurkan,” tegasnya. Sorotan akan insiden carok massal juga disampaikan oleh Ibnu Hajar, bu- dayawan Madura lainnya. Ibnu bahkan menegaskan bahwa carok bukanlah budaya asli warga Pulau Madura. “Bukan budaya asli Madura. Orang Madura tidak mengakui bahwa carok merupakan bagian dari budaya. Carok di masa lalu adalah bentuk penyelesaian masalah yang sudah buntu,” kata budayawan Madura Kota Sumenep, ini. Terkait motif terjadinya carok sendiri saat in tengah didalami oleh pihak kepolisian. Pemicu carok bermula dari senggolan di pasar. Dan satu pihak tidak terima saat bersenggolan. “Untuk isu itu (pilkades) masih kami dalami. Namun hal itu bermula dari dua orang yang bersenggolan di pasar dan salah satu pihak tidak terima. Namun, apakah berkaitan dengan pilkades atau tidak, masih kami dalami,” ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya, Rabu (7/6/2023). Pihak kepolisian setempat telah meminta keterangan sejumlah korban. Dari keterangan itu, terdapat sejumlah nama yang diduga merupakan pelaku penganiayaan. “Sekilas kami sudah mengantongi namanama diduga pelaku yang disebutkan para korban. .ins

Demi Rebut Prestasi, Guru Pembina OSN Tingkat SMP Diikutkan TOT

PAMEKASAN (GN)–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan menggelar Training Of Trainer (TOT) pembina Olimpiade Sain Nasional (OSN) bagi guru IPA, Matematika dan IPS tingkat SMP.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari mulai 29-31 Mei 2023, di Hotel Cahaya Berlian Jalan Trunojoyo Pamekasan.

Kepala Bidang SMP Disdikbud

Pamekasan Akhmad Rifai mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 27 orang guru. Masing masing bidang studi pesertanya sebanyak 9 orang guru. Mereka berasal dari guru SMP di Pamekasan, perwakilan dari SMP negeri maupun swasta.

“Kami mendatangkan instruktur dalam TOT ini dari dua Universitas yakni dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk pembinaan TOT bagi guru IPA dan Matematika dan dari Universitas Negeri Surabya (Unesa) Surabaya untuk pembinaan TOT bagi guru

IPS. Latar belakang dan tujuan kegiatan ini, kata Rifai, adalah dalam rangka meningkatkan prestasi siswa SMP khususnya di bidang OSN. Dia mengakui belakangan ini Pamekasan agak jarang berprestasi. Padahal sebelumnya pernah sering berhasil meraih prestasi tingkat nasional.

“Target kami tiap tahun rutin ada prestasinya khususnya bagi mata pelajaran yang di OSN, yang dilombakan ini. Ini bukan berarti kami

Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen, Pamekasan Jadi Supporting System Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

PAMEKASAN (GN)–Bupati

Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan hasil penelitian Badan Pusat Statistik pertumbuhan ekonomi daerahnya mencapai 5,2 %.

Kini Pamekasan tidak jadi beban Indonesia, tapi menjadi supporting system mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah pusat meningkatkan kemakmuran rakyat. Baddrut Tamam mengungkapkan itu saat memberi sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan Pasar Kolpajung, Rabu (31/5/2023) lalu. Pasar yang beralamat di Kelurahan Kolpajung ini akan dibangun menjadi pasar bersih, sehat dan modern dengan bantuan dana Rp 87 miliar dari

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Peletakan batu pertama dihadiri oleh anggota Forkopimda, Wabup

Fattah Jasin dan Sekdakab Masrukin, Kepala OPD terkait, para pengurus paguyuban pedagang pasar dan Kepala Balai Prasarana

Permukiman Wilayah Jawa Timur, M. Reva Sastradiningrat.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan ada empat yang jadi tanda sebuah daerah maju atau tidak. Pertama, kondisi tempat ibadahnya, kantor pemer- intahannya, kondisi pasar dan yang keempat kondisi jalan dan masyarakat pengguna jalannya.

Baddrut Tamam mengungkapkan dari empat syarat majunya sebuah daerah itu telah dimiliki Pamekasan. Kondisi masjid, kantor pemerintah, hingga kondisi jalan dalam keadaan baik dan mendukung terciptanya pembangunan yang akseleratif.

Terkait dengan kantor pemerintahan, Baddrut Tamam mengungkapkan tahun ini Pamekasan ada 800 lebih inovasi yang sudah didaftarkan ke Kemendagri. 500 lebih inovasi Dinas Pendidikan, 100 Dinkes, sisanya OPD lain. Dengan begitu Pamekasan komitmen inovasi kolaborasi dalam memberi layanan yang excellent. Tentang kondisi jalan Baddrut Tamam mengaku tahun ini akan mendapatkan bantuan anggaran Rp 40 miliar untuk pembangunan ruas jalan Waru menuju Sotabar. Manurut dia jalan adalah sarana menuju kesejahteraan dan kemakmuran. Jalan yang sudah diselesaikan di Pamekasan sudah terbaik di Madura.

Tentang kondisi Pasar Kolpajung, Baddrut Tamam menceritakan bahwa pasar ini tahun 2015 terbakar. Pada tahun 2019, awal memimpin Pamekasan, dia mengaku berkonsultasi melaporkan beberapa pasar yang perlu dibangun, termasuk Pasar Kolpajung ke pemerintah pusat.adv,mas menganak tirikan mata pelajaran lain, tapi memang cuma mata pelajaran itu yang dilombakan. Jadi kita memaksimalkan potensi,” jelasnya. Para peserta TOT ini, kata Rifai, nanti dalam jangka panjang akan jadi mentor ke semua sekolah, setelah mereka peserta itu mengikuti beberapa kali TOT. Bagi peserta TOT nanti membutuhkan sekitar tiga kali pelatihan untuk bisa menjadi mentor yang baik pada sekolah sekolah baik negeri maupun swasta. mas

FenoMena

Bantuan Dana Parpol Naik Hampir 200 Persen

PAMEKASAN (GN)–Bantuan dana pada 10 partai politik yang memiliki kursi di DPRD Pamekasan nilainya naik sebesar 200 persen. Penandatanganan berita acara serah terima bantuan tersebut dilakukan oleh ketua dan bendahara masing-masing partai politik dengan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, di ruang peringgitan dalam rumah dinas Bupati Pamekasan, disaksikan oleh Sekdakab Pamekasan Drs Masrukin dan sejumlah pimpinan OPD terkait. Dalam laporannya Kepala Bakesbangpol Cahya Wibaya mengungkapkan bantuan hibah parpol tahun anggaran 2023 ini mengalami penambahan dari tahun sebelumnya. Penambahan yang semula Rp 1.171 per suara, kini menjadi Rp 5.000 per suara.

“Ini sudah mendapat persetujuan dari Gubernur Jatim tanggal 8 November 2022 No. 213/10956/209/2022 perihal persetujuan kenaikan bantuan partai politik, serta diperkuat dengan keputusan Bupati Pamekasan No 188/12/432013/2023 tentang Penetapan Bantuan Keuangan Kepada Parpol tahun anggaran 2023,” katanya.Ada 10 partai politik yang mendapatkan bantuan dana tersebut. Perolehan bantuan terbesar diterima PPP dengan perolehan suara 155.556 dana bantuannya mencapai adalah Rp. 777.883.000. Penerimaan terkecil Perindo dengan suara sebanyak 6.676 dan jumlah bantuan Rp 33.380.000. mas eDUcaTion FesTiVaL

Ajak Siswa ke Pendopo Lihat Cagar Budaya

PAMEKASAN (GN)-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, menggelar Education Festival di Museum Mandilaras, Jalan Raya Cokroatmojo, Barurambat Kota, Senin (5/6/2023).

Dalam acara Education Festival ini menyajikan aneka macam lomba. Mulai dari lomba puisi, cerdas cermat dan menulis esai. Selain itu, Disdikbud Pamekasan juga menampilkan berbagai macam pameran budaya, seperti Manuskrip, cagar budaya dan batik. Tampak hadir Wakil Bupati Pamekasan, RB. Fattah Jassin, Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini, Cabdin Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pamekasan, Slamet Goestiantoko, Wakapolres Pamekasan, Kompol Azi Pratas Guspitu, dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Pamekasan, Ardian Junaedi. Menariknya, pembukaan Education Festival itu diiringi dengan Tari Kembang Keraton sewaktu menyambut kedatangan Wabup Pamekasan, Fattah Jassin berserta rombongannya. trb

Jadi UIN, Kampus IAIN Madura Tersebar di Berbagai Titik Strategis

PAMEKASAN (GN)–

Proses transformasi

IAIN Madura menuju

UIN Madura terus berjalan dinamis. Terakhir

IAIN Madura telah menyampaikan progres report persyaratan administrastif dan luas lahan yang jadi pensyaratan untuk menjadi sebuah universitas.

Janji Bupati Pamekasan Baddrut Tamam untuk membantu lahan 12 hektare telah dipenuhi. Bahkan lahan tersebut ada di sejumlah titik strategis. Hingga kini total luas lahan yang dimiliki IAIN mencapai 17 hektare. Setelah menjadi UIN, kampus akan tersebar di sejumlah titik strategis itu, sehingga bermanfaat bagi ekselerasi perekonomian masyarakat.

“Kami IAIN Madura tinggal melengkapi persyaratan administratif sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Badan Pertanahan Nasional yang ada di Pamekasan untuk proses alih kepemilkannya,” kata Rektor IAIN Madura Dr Syaiful Hadi,

Rabu (31/5/2023).

Syaiful Hadi berharap setelah persyaratan administratif dipenuhi dan disampaikan kepada BPN, percepatan proses menuju UIN Madura ini cepat terselesaikan. Akta tanah yang sudah dihibahkan oleh Pemkab Pamekasan, diharap cepat dibaliknamakan menjadi hak penggunaan IAIN Madura.

Hingga kini, kata dia, sesuai dengan informasi yang disampaikan Biro Ortala Kemenang RI, bahwa IAIN Madura ber - sama IAIN Metro sedang ditunggu oleh Biro Ortala oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam dan Kasubdit Kelembagaan Kementerian agama RI. Semua komponen terkait alih status menuju

UIN Madura, kata Syaiful Hadi, sudah selesai, baik itu terkait dengan sarana, aspek akademis, termasuk program studi, kualifikasi akreditasi, dosen dan guru besar sudah tercukupi semuanya. “Kita hari ini akan punya enam orang guru besar, yang itu lahir dari bumi IAIN Madura sendiri, jumlah mahasiswa sudah terpenuhi. Sudah sesuai dengan apa yang disampaikan pada saat visitasi Kemenang RI beberapa waktu lalu,” jelasnya.

”Setelah akta selesai, IAIN Madura tinggal menyampaikan bukti luas lahan, akta tanah hibah Pemda Pamekasan menjadi milik Kementerian Agama, setelah itu Biro Ortala Kementerian Agama mengantarkan proposal IAIN Madura untuk diproses di Kemenpan RB,” pungkasnya. mas

This article is from: