3 minute read

2023, Sembilan Jembatan Tak Tersentuh Perbaikan

PONOROGO (GN) – Akses jalan di sejumlah desa di Ponorogo tahun ini bakalan terganggu. Ini seiring banyaknya jembatan yang rusak parah dan tidak tercatat dalam perencanaan pembangunan tahun ini.

Ke Sembilan jembatan yang rusak parah tersebut akibat diterjang banjir hingga karena factor usia bangunan yang tergolong sudah lama. “Sembilan jembatan yang rusak tersebut belum masuk dalam anggaran perbaikan yang bersumber dari APBD Kabupaten Ponorogo. Sementara Dana Alokasi Umum (DAU) pusat dan APBD tidak ada perbaikan jembatan,” kata

Advertisement

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Agus Sugiarto, Rabu (15/2/2023). Ia menjelaskan bahwa DAU

Rutan Kelas Iii B

yang berada di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) digunakan untuk kebutuhan infrastruktur prioritas seperti pemeliharaan jalan.

“Memang untuk APBD dan DAU tahun ini untuk prioritas kebutuhan masyarakat, yakni tentang pemeliharaan jalan,” beber Agus.

Kendati demikian, jelas dia, kemungkinan besar anggaran untuk perbaikan sembilan jembatan akan dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) akhir 2023 nanti. “Tapi belum tahu secara pasti berapa nilainya dan jembatan mana yang diperbaiki dulu, karena itu masih nanti,” imbuh Agus.

Sementara itu, Kepala DPUPKP Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo mengakui bahwa DAU prioritas digunakan untuk pemeliharaan jalan.. det,trb

JOMBANG (GN) – Cuaca ekstem diperkirakan masih menghantui wilayah Jombang hingga beberapa hari mendatang. Prediksi BMKG, Kabupaten Jombang masuk dalam wilayah yang perlu diwaspadai terjadinya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, hujan es hingga tanah longsor.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo mengatakan, cuaca ekstrem sebagaimana SE yang dirilis BMKG diprediksi mulai kemarin (11/2) hingga (17/2) mendatang. ”Dan sudah terbukti beberapa hari ini, tiba-tiba hujan, siang panas, sorenya hujan. Ada beberapa faktor pendorong cuaca ekstrem, salah satunya badai La Nina di Samudra Pasifik,’’ ujarnya kemarin.

Dijelaskan, ada sejumlah daerah di Jawa Timur yang masuk dalam kategori waspada. Salah satunya, Jombang. ”Di Kabupaten Jombang yang paling berbahaya adalah potensi bencana angin kencang, hujan deras dan tanah longsor,” tambahnya.

Selain potensi bencana tersebut, ada juga potensi bencana banjir. Ia menyebut, potensi banjir di Jombang akan selalu ada karena beberapa kecamatan dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) besar. ”Namun sebagian besar adalah banjir luapan. Pembuktiannya kemarin di Jombang ada banjir luapan, tapi tidak lama sudah langsung surut,” papar dia. rad

peTernakan

Ponorogo Butuh 85 Ribu Vaksin LSD

PONOROGO (GN) - Kasus suspect Lumpy Skin Disease (LSD) yang muncul di Kabupaten Ponorogo, menjangkiti tiga hewan ternak. Diperkirakan kasus serupa bakal menjangkiti hewan ternak yang lain, sebab hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo belum memiliki vaksin untuk kasus LSD.

Padahal, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo telah mengajukan vaksin kepada pemerintah pusat sebanyak 85 ribu dosis vaksin LSD. Sayangnya, hingga kini permintaan vaksin tersebut belum juga dipenuhi oleh pemerintah pusat. “Jumlah pengajuan vaksin ini sesuai denan jumlah populasi sapi di Ponorogo. Baik itu sapi potong maupun sapi perah,” terang Kepala Dipertahankan, Masun, Rabu (15/2/2023).

Lebih lanjut, Masun mengungkapkan, bahwa sebenarnya Kabupaten Ponorogo sudah menerima vaksin LSD sejumlah 6.000 dosis akhir Desember 2022. Namun jumlah tersebut telah disuntikan kepada sapi di Ponorogo. “Sudah habis, makanya kami ajukan lagi. Baru selesai disuntikan pada akhir Januari lalu,” bebernya.

Pun demikian, dirinya tidak tahu secara pasti kapan dosis kloter kedua tersebut kembali datang di Ponorogo. mem

Trenggalek Bentuk Madin Dan Sekolah Budaya

Datangkan Ustadz, Warga Binaan Diajari Pendidikan Agama

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Trenggalek membentuk Madrasah Diniyah untuk melakukan pembinaan keagamaan terhadap ratusan narapidana dan tahanan. Selain itu, rutan juga membentuk sekolah budaya.

Tepat di hari kasih sayang atau

Valentine Day, Rutan Kelas IIB

Trenggalek meresmikan Sekolah

Budaya dan Madrasah Diniyah untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (14/2/2023).

Peresmian tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari yang didampingi oleh Kepala

Rutan Kelas IIB Trenggalek, I

Kadek Dedy Wirawan Arintama.

Tema pelestarian budaya langsung terasa dengan penampilan

Tari Turangga Kecak dari para WBP. Tarian tersebut merupakan kolaborasi dari Tarian Kecak khas

Pulau Bali yang dikolaborasikan dengan Tari Turangga Yaksa khas

Trenggalek. Selain itu, para WBP juga menampilkan hadrah dengan lagu-lagu selawat.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Jawa

Timur Imam Jauhari mengaku, sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Kepala

Rutan Kelas IIB Trenggalek, I

Kadek Dedy Wirawan Arintama untuk memberikan pembinaan kemandirian rohani kepada WBP.

“Kalau dulu di penjara itu terjadi kekerasan, tapi sekarang justru dilakukan pembinaan. Nah pembinaan tersebut sama dengan melaksanakan sekolah walaupun pelaksanaannya di luar sekolah,” kata Imam, Selasa (14/2/2023).

Pengetahuan budaya dan agama ini, menjadi bekal yang berharga bagi para WBP baik di dalam

Rutan maupun saat sudah keluar nanti. “Setelah keluar nanti, harapannya tidak lagi melakukan pelanggaran pidana, karena sudah memiliki bekal yang diperoleh dan yang kedua mereka bisa diterima oleh masyarakat dan keluarga,” lanjut Imam. Program tersebut, akan dilaksanakan selama tiga bulan, baik untuk Sekolah Budaya maupun

Madrasah Diniyah, dengan pemateri dari Kemenag sebagai penyuluh agama dan SKB atau sanggar kegiatan belajar dari Dinas

Pendididkan Pemuda dan Olahraga

Trenggalek, serta dari Rutan Kelas

IIB Trenggalek sendiri. “Madrasah diniyah itu dilaksanakan di dalam (rutan) karena mereka (warga binaan) juga membutuhkan ilmuilmu yang berhubungan dengan agama tersebut,” kata Imam.

Penyelenggaraan madrasah diniyah tersebut terbagi menjadi tiga kelas yakni ula, wustha dan ulya.

Masing-masing kelas memiliki materi pembelajaran yang berbedabeda yang disesuaikan dengan kurikulum madrasah diniyah. Para napi dan tahanan akan diajarkan berbagai ilmu keagamaan melalui kitab kuning, seperti ilmu tajwid, akidah akhlak hingga ilmu fikih. Bahkan untuk warga binaan yang belum bisa membaca

Al-Qur’an juga disiapkan materi pembelajaran iqra. Imam menambahkan pembinaan warga binaan tidak terbatas pada ilmu agama, pihaknya juga memberikan bekal berbagai ketrampilan. Warga binaan tinggal memilih berbagai fasilitas ketrampilan yang dimiliki rutan, mulai kerajinan tangan, musik, sibori, hingga kesenian tradisional. “Harapannya orang yang sudah masuk sini nantinya bisa berubah 100 persen saat keluar dan tidak lagi melakukan pelanggaran pidana,” pungkasnya. det,trb

This article is from: