1 minute read

ekonomi- B i Sni S Kuota Solar Subsidi Berpotensi Jebol

JAKARTA (GN) —Tren pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berada di rentang 5 persen hingga

10 persen tahun ini terus meningkat. Berdasarkan hitung-hitungan

Advertisement

BPH Migas bersama dengan

Kementerian ESDM, skenario pertumbuhan tertinggi konsumsi

Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar pada tahun ini diproyeksikan mencapai 10 persen dari realisasi konsumsi tahun sebelumnya di level 18,08 juta kiloliter (kl).

Anggota Komite BPH Migas

Saleh Abdurrahman mengatakan, tingginya skenario pertumbuhan konsumsi JBT itu tidak diikuti dengan penambahan alokasi kuota untuk tahun ini. Kuota Solar untuk tahun ini diberikan sebesar 17,5 juta kl atau turun 4,47 persen dari alokasi 2022 di level 18,32 juta kl. “Sudah kuotanya turun kemudian kita juga menghadapi pertumbuhan dari realisasi tahun kemarin,” kata Saleh dikutip, Rabu (15/2/2023).

Situasi itu, kata Saleh, turut menimbulkan kekhawatiran berlebihnya konsumsi Solar sebagai penggerak niaga dan industri di dalam negeri tahun ini. Apalagi, geliat ekonomi belakangan makin sibuk di tengah pembukaan aktivitas sosial masyarakat. Sementara itu, dia mengatakan, alokasi kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite rin, beda dengan Solar,” tuturnya. Berdasarkan catatan BPH Migas, hingga 12 Februari 2023, realisasi penyaluran JBT Solar sudah mencapai 1,71 juta kl atau sekitar 10 persen dari total kuota yang diberitakan tahun ini sebesar 17,50 juta kl.

Agustus 2023, QRIS Bisa Digunakan di Malaysia

yang ditambah cukup dapat mengimbangi perkiraan pertumbuhan konsumsi tahun ini. Adapun, pemerintah menetapkan alokasi kuota JBKP Pertalite sebesar 32,56 juta kl untuk kebutuhan 2023. Alokasi itu naik 8,8 persen dari kuota yang ditetapkan pada 2022 di level 29,91 juta kl.

“Untuk Pertalite itu kan kita cukup bersyukur kuota tahun ini juga naik dibanding tahun kema-

This article is from: