
3 minute read
Keringanan Pajak untuk Pengusaha
Mereka keberatan atas beban pajak yang masih dikenakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Padahal penghasilannya tengah menurun drastis. Belum lagi, dengan biaya operasional, dan kewajiban membayar gaji karyawan yang masih perlu ditunaikan. Setelah menunggu cukup lama, keluhan yang telah disampaikan pada Wali Kota Bima Arya itu, akhirnya diwujudkan. Para pengusaha akhirnya mendapat keringanan. Pemilik Bebeke Om Aris
Muhammad Iqbal menyebut, dirinya sudah mengajukan keringanan pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Keringanan tersebut berbentuk penundaan pembayaran pajak, dan dibebaskan dari denda. “Pengajuannya itu kami lakukan bulan lalu. Kami bertemu dengan Bapenda setelah ada respons Wali Kota. Kami tetap wajib bayar pajak, tapi bisa ditunda dan tidak dikenakan denda,” ucapnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Kamis (29/6).
Padahal biasanya, kata dia, mereka akan dikenakan denda setiap telat membayar, yang jatuh tempo setiap tanggal 15, dengan besaran 10 persen dari omzet perbulan. Namun kini, mereka bisa mengakumulasi pajak, dan membayarnya setelah Jembatan Otista selesai.
Iqbal mengapresiasi atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, kebijakan tersebut amat berarti bagi para pengu saha. “Ini cukup membantu. Ada bantuan sekecil apapun perhatian dari Pemkot kami apresiasi dari pada angkat tangan,” ucap dia. (fat/c)
Sumbang Sapi Untuk Warga Munjul
Bima berangkat menuju Kampung Munjul, setelah melaksanakan Salat Idul Adha bersama masyarakat, di Alunalun Kota Bogor, Kamis (29/6).
Kedatangan Bima di Kampung Munjul, Kelurahan Kayu Manis disambut ibu-ibu, anakanak, dan panitia penyembelihan hewan qurban. Di sana, Bima menyumbangkan satu ekor sapi untuk dibagikan kepada warga. Sambil menunggu persiapan lokasi pemotongan, Bima juga meninjau penataan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Ketua RT 02/06 Kelurahan Kayumanis Mansur me nga- takan, saat ini ada peningkatan untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitar. Warga bersama pemerintah terus bergotong royong, saling mendukung untuk melakukan penataan.
“Jadi sudah mulai dari beberapa bulan lalu, warganya aktif. Pertaniannya juga sudah ada di sini, nah di lokasi ini sebenarnya akan dibangun taman, tapi karena akan dipakai kurban oleh warga, jadi selesai ini baru kami jalan lagi pembenahan dan perbaikan,” katanya. Di lokasi yang sama, Lurah Kayumanis Johan mengatakan, kedatangan Bima untuk berlebaran bersama warga selain menyerahkan hewan qurban juga meninjau wilayah.
Nantinya, lanjut Johan, daging hewan kurban akan didistribusikan kepada warga yang membutuhkan dan warga yang memiliki kupon. “Untuk pengecekan penataan wilayah ini akan diintervensi oleh dinas, tapi selain dari dinas untuk pembangunan fisiknya, warga juga secara swadaya di sini aktif, karena intinya tidak hanya perubahan infrastruktur tapi mindset dan semangat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” katanya. Dalam suasana lebaran ini Bima Arya juga memborong penjual es krim keliling untuk dibagikan kepada anakanak.
Anak-anak pun terlihat riang gembira menikmati es krim sambil menyaksikan hewan kurban di lokasi.(ded)
ICA Bogor Raya
Live Cooking di Balaikota Bogor
PADA perayaan Hari Pangan Dunia yang digelar Badan
Pangan Nasional di Plaza Balaikota Bogor pada Senin - Selasa
(26-27/6) lalu, diadakan bazar dan berbagai kegiatan dengan melibatkan berbagai komunitas. Satu di antaranya Indonesian


Chef Association (ICA) Bogor Raya.
Di acara tersebut, beberapa chef yang tergabung di ICA Bogor menggelar kegiatan berupa live cooking. Berbeda dengan live cooking yang lain, kali ini menggunakan bahan baku lokal.
Seperti bunga kecombrang, olahan ikan dan olahan daging, daun pepaya dan beberapa bahan lokal lainnya. (mer/c)
PIA Ardhya Garini Ranting 02-3/D.I Skadron 8 Lanud ATS
Trekking, Ajak Anggota Pungut Sampah

KETUA PIA Ardhya Garini Ranting 02-3/D.I Skadron


Udara 8 Ny. Tina Immanuel Simarmata beserta Pengurus melaksanakan kegiatan Puma CARACAL LADIES
Peduli Lingkungan.
Puma Caracal Ladies merupakan para isteri anggota

TNI - AU Lanud ATS, yang bertugas di Skadron 8.
Dengan trekking dan mengumpulkan sampah terutama plastik di sepanjang jalur trekking di Curug Leuwi Hejo, Babakan Madang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian menjaga lingkungan hingga mewujudkan lingkungan hijau dan sehat. Dilakukan pada awal pekan. (mer/b)
Mercedes-Benz Club Indonesia
KOMPAK: Para member MercedesBenz Club Indonesia saat berkumpul di Hotel Ibis Bogor Raya.
Siap Ramaikan Museum Otomotif Indonesia
PRESIDENt Mercedes-Benz Club Indonesia yang baru saja terpilih, I Made Yoga Mahardhika, segera menyusun kepengurusan yang kuat dan profesional.
Sehingga, diharapkan bisa melakukan berbagai terobosan dalam memajukan soliditas dan solidaritas para pecinta Mercedes-Benz Club Indonesia. Dengan anggota Mercedes-Benz Club yang sudah mencapai 112 club, yang beranggotakan 16 ribu orang. Sementara, pecinta kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia mencapai 50 ribuan. Setelah berkiprah 19 tahun dengan menaungi berb agai jenis kendaraan Mercedes-Benz, Mercedes-Benz Club Indonesia juga bisa meramaikan Museum Otomotif Indonesia by Ikatan Motor Indonesia (MOI by IMI) yang sedang dipersiapkan IMI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Perjalanan panjang bangsa Indonesia di dunia otomotif, bahkan dimulai sejak 51 tahun sebelum Indonesia merdeka, yakni kurang lebih sekitar 1894. Ditandai hadirnya Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman, yang dibeli Sultan Kasunanan Sura karta Pakubuwono X. Menempatkannya sebagai orang Indonesia pertama yang membeli mobil.(mer/c)
Anggota DPRD Jawa Barat H Rudi Harsa Tanaya saat podcast bersama Pemred Radar Bogor Ricky Noor Rachman di Graha Pena Radar Bogor.
