
1 minute read
Plaza Bogor Pamit
Direktur Utama Perusahaan
Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya (Perumda PPJ), Muzakkir Abdullah mengatakan, se jak Senin (26/6), pihaknya sudah menutup seluruh akses Plaza Bogor. Para pedagang sudah mengemas seluruh barang jualannya, dan pindah ke Pasar Kebon Kembang Blok F dan Pasar Bogor. Kini, Perumda PPJ tengah bersiap melakukan pembongkaran. Diutarakan Muzakkir, pihaknya sedang berkonsultasi dengan Kementerian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelum melakukan pembongkaran.
“Plaza Bogor lokasinya berdekatan dengan cagar budaya, Vihara Dhanagun, ruko, dan jalan, jadi kami menyusun rencananya, dan konsultasi supaya tidak salah,” ucapnya saat dihubungi Radar Bogor, Selasa (27/6). Dirinya juga menegaskan akan menyaring peserta lelang, dengan klasifikasi memiliki kualifikasi, dan tim ahli. Sehingga proses pembongkaran nantinya tidak merusak bangunan, dan kawasan di sekitarnya.
“Kami tidak lakukan pemagaran karena kondisinya tidak memerlukan itu lagi. Plaza sudah kami tutup semua aksesnya, orang tidak bisa masuk lagi. Setelah konsultasi selesai, baru kami akan buka lelangnya,” terang Muzakkir.
Sembelih Sapi, Pakai Alat Anti Ngamuk
Namun hal berbeda ditunjukkan Masjid Al Muslimun, yang berlokasi di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Penyembelihan hewan kurban di masjid ini, menggunakan alat khusus sehingga meminimalkan kejadian sapi ngamuk.
Alat tersebut berbentuk kandang, yang dipadukan dengan troli. Itu berfungsi untuk merebahkan serta mengikat sapi, sehingga lebih mudah, dan aman saat penyembelihan berlangsung.
Ketua Panitia Sudarmanto menjelaskan, alat tersebut dibuat sendiri oleh pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Muslimun. Alat perebah itu sudah digunakan pihaknya dalam 3 tahun terakhir. “Kami menggunakan ini supaya sapinya tidak memberontak dan ngamuk. Sapi akan diam selama penyembelihan berlangsung sehingga meminimalkan kecelakaan,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor, Kamis (29/6).
Penggunaan alat perebah sapi itu, juga dinilainya cocok untuk lingkungannya yang padat, dan minim ruang terbuka. Sehingga lebih aman bagi masyarakat, dan ramah untuk sang hewan.
Meski harus menyembelih 19 sapi, dan 36 domba, proses kurban berlangsung cepat dan efisien. Seluruh tahapan penyembelihan, dan distribusi selesai dalam satu hari saja. Karena selain menggunakan alat perebah, tahap pencacahan juga dibantu dengan beberapa alat pemotong tulang.
“Di samping itu, kami juga mengutamakan kebersihan dengan terus menyemprot darah hasil penyembelihan menggunakan pompa air,” imbuh Sudarmanto. DKM Al Muslimun turut melibatkan sepuluh tenaga kesehatan hewan dari IPB University. Sehingga hewan yang sudah dikurbankan dipastikan aman dan sehat. Ketua DKM Al Muslimun, Alex Zulkarnaen mengatakan daging kurban tersebut akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan di sekitar Perumahan
Bumi Indraprasta 1. Di antaranya Kampung Kalibata, Kampung Warung Jambu, Kampung Kaum Sari, dan Kampung Kawung Luwuk.
“Selain itu kami bagikan juga ke petugas keamanan, petugas kebersihan, jemaah majelis masjid ini. Serta warga sekitar. Kami targetkan ada 2100 bungkus dengan berat per bungkusnya 1 kilogram,” tuturnya. (fat/c)