2 minute read

Lagi-Lagi, Arus Lalin Berubah

Next Article
Supir Angkot

Supir Angkot

Sambungan dari Hal 12

Kepala Bidang Lalu Lintas

Dinas Perhubungan (Dishub)

Kota Bogor Dimas Tiko menjelaskan, kini Jalan

Suryakencana dan Jalan Siliwangi diberlakukan satu arah menuju Sukasari, atau dikembalikan pada kondisi semulanya. Selanjutnya pada Simpang bundaran Mall BTM, arus lalu lintas dari arah Balaikota, dapat langsung belok kanan menuju Simpang Empang, maupun berbalik arah kembali ke Jalan Ir Juanda.

Begitu pula di Simpang Lawang Surken, arus lalu lintas dari arah Mall BTM dapat langsung belok kanan, menuju Jalan Suryakencana, maupun lurus menuju Jalan Otista.

Kondisi Pohon Berstatus Sehat

Sambungan dari Hal 12

”Karena memang anginya besar banget, dan antisipasi sudah dilakukan tapi yang namanya musibah tiba-tiba,” kata Devi kepada wartawan, Selasa (20/6).

Menurut dia, meski saat ini sudah dapat mengetahui kondisi batang di pohon, namun kelemahan lainnya adalah belum ada teknologi yang bisa mengecek kekuatan akar.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan penanganan pohon yang tumbang. Pertama mensterilkan area jalan dari batang hingga ranting pohon, membersihkan sekaligus merapihkan kembali sisa-sisa pohon yang tumbang. Adapun, terkait pohon yang menimpa kendaraan dan kafe, dijelaskan Devi, Disperumkim Kota Bogor sudah mengantisipasi lewat asuransi pohon. Menurut dia, ada dua kendaraan yang masuk kategori rusak berat.

”Hanya saja asuransinya tidak bisa double, jadi kalau kendaraan ada dua unit yang berat kerusakannya, jadi kalau sudah ditanggung asuransi milik pemilik mobil kita tidak tanggung lagi,” ucap dia. Devi menjelaskan, karena Kota Bogor banyak memiliki pohon yang berukuran tua, pihaknya telah mengantisipasi jika ada kerusakan akibat bencana dan sebagainya, maka ada asuransi perbaikian.

”Termasuk di Jalan Salak, karena kerusakan lebih besar kami butuh tindakan yang lebih panjang, kami nanti lapor dulu ke pak wali,” kata dia.

”Kami akan minta petunjuk seperti apa, tapi nanti kami coba sounding ke pihak asuransi, karena nanti akan mengecek estimasi kerusakannya, kalau tidak tercover sama asuransi terpaksa dengan metode lain,” sambung dia.

Namun, dijelaskan Devi, sejauh ini belum ada yang komplain dari pemilik ken- daraan yang rusak karena tertimpa pohon.

”Mungkin masih mengurus dokumen lainnya, karena harus ada dokumen dari kepolisian, istilahnya surat keterangan tertimpa pohon,” tukas dia.

Pantauan Radar Bogor, sisasisa pohon beringin yang tumbang masih berada di pinggir Jalan Salak. Namun sebagian batang pohon sudah ada yang diangkut petugas Disperumkim. Sejumlah kendaraan juga harus bergantian melintas saat melewati Jalan Salak, lantaran akar pohon beringin yang tumbang sebagian memakan badan jalan.(ded/c)

Penumpang Angkot Kebingungan

Sambungan dari Hal 12

Sejumlah penumpang di kawasan Suryakencana kebingungan dengan perubahan rute yang terjadi. Salah seorang penumpang, Melisa kebingungan angkot 05 yang biasa dinaikinya, ternyata tidak sesuai tujuan.

Ia terpaksa menggunakan angkot 08 yang rutenya sesuai dengan tujuannya. ”Biasanya angkot 05 dan gampang sekali dapatnya, sekarang malah susah,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor di Lawang Suryakencana, Selasa (20/6).

Menurut Melisa, tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat soal perubahan rute angkot, menjadi masalah utamanya. Para penumpang hanya mengandalkan informasi dari penumpang lain, atau supir angkot saja.

Penerapan rekayasa lalu lintas baru ini, memang membuat perubahan signifikan di kawasan Suryakencana. Kendaraan dari arah Balai Kota, kini bisa langsung berbelok kanan menuju Empang dan Suryakencana. Sebaliknya, kendaraan dari Jalan Otista tidak bisa langsung menuju ke Balai Kota, melain kan harus berbelok ke kiri, lalu melewati Jalan Pedati untuk kembali bergabung di Jalan Otista. Imbasnya Jalan Pedati menjadi sangat padat dan kumuh. Pedagang basah, angkot, dan kendaraan pribadi tumpah ruang di jalan sempit itu. Kondisi ini diperburuk dengan kendaraan yang melawan arah, dari Jalan Lawang Seketeng ke Jalan Pedati untuk berbelanja. Selain itu, jalanan yang sempit dan kotor itu juga semakin padat, dengan banyaknya kendaraan motor yang parkir di pinggir jalan. (fat/c)

This article is from: