
2 minute read
Cinta Lama Balik Lagi
JAKARTA– Marko Simic resmi kembali ke Persija Jakarta. Striker berusia 35 tahun itu comeback ke klub yang membesarkan namanya di Indonesia.
Persija mengumumkan cinta lama bersemi kembali (CLBK) dengan Simic lewat artikel di laman klub, dan unggahan di media sosial (medsos) pada Selasa (20/6).
Simic pernah membela Persija selama empat tahun pada 2018-2022.
Ia mempersembahkan empat gelar untuk Macan Kemayoran, termasuk treble winners pada 2018. Empat trofi yang diberikan Simic kepada Persija itu adalah Piala Presiden 2018, Boost Fix Super Cup 2018, Liga 1 2018, dan Piala Menpora 2021.
Persija mengontrak Simic selama dua musim. Mantan bomber Timnas Kroasia U-21 itu dijadikan pengganti Michael Krmencik dan Abdulla Yusuf
Helal yang kontraknya diputus. “Persija dan Simic akan kembali berjuang bersama-sama lagi,” ujar Presi den Persija, Mohamad Prapanca.
“Simic harus mampu beradaptasi cepat dengan strategi yang diinginkan pelatih Thomas Doll,” katanya menambahkan. Selama empat tahun membela Persija, Simic mencatatkan 111 penampilan. Ia membukukan 73 gol dan enam assist. Marko Simic juga menjadi top skor Liga 1 2019 dengan 28 gol.

“Dia harus menunjukkan kontribusi yang maksimal di musim depan,” tegas Prapanca. Pada 2022, Simic memilih meninggalkan Persija. Ia mengklaim gajinya tidak dibayar Macan Kemayoran. Simic kemudian melaporkan tim Ibu Kota ke FIFA dan memenangkan gugatan.(bol/rur)
Karena Inggris Lagi Lapar

MANCHESTER–Inggris menang 7-0 atas Makedonia Utara di matchday keempat Grup C Kualifikasi Piala Eropa. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Selasa (20/6) dini hari WIB kemarin, Bukayo Saka mencetak hattrick pada menit 38’ , 47’ , dan 51’ . Sementara Harry Kane melesakkan dua gol (29’,73’). Satu gol lainnya dipersembahkan Kalvin Phillips (64’). Manajer Inggris, Gareth Southgate yang berbicara kepada BBC Radio 5 Live mengaku sangat puas dengan kemenangan besar anak asuhnya di Old Trafford yang memastikan mereka kokoh memimpin Grup C dengan poin 12. “Yang paling membuat saya senang adalah bahwa setiap kali kami kehilangan bola, rasa lapar untuk memenangkannya kembali benarbenar mengatur nada untuk performa,” ujarnya.

Ia juga memuji daya ledak barisan penyerangnya. “Kemudian kualitas permainannya bagus dan finishingnya kejam,” ujar Southgate dikutip dari
UEFA.com.
Sementara Pelatih Kepala Makedonia Utara, Blagoja Milevski, menegaskan mereka bermain sangat bagus di awal laga. “Kami memiliki ide taktis sebelum pertandingan dan kami memenuhinya hingga gol pertama. Setelah itu menurun dan kualitas lawan terbukti setelah itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Milevski menegaskan bahwa memang ada perbedaan level kualitas kedua negara. “Kami harus memberi selamat kepada Inggris, lawan kami terlalu kuat,” tegasnya.(amr)
Andai Tidak Juara AS Terbuka
LONDON–Bintang tenis yang tengah mengalami cedera, Emma Raducanu, terkadang berharap kemenangan mengejutkan di US Open 2021 tidak pernah terjadi. Dia berjuang untuk memenuhi tuntutan fisik dan mental yang dibebankan kepadanya.
Petenis Inggris kelahiran Kanada itu baru berusia
18 tahun ketika dia merebut gelar Grand Slam di New York tanpa kehilangan satu set pun sebagai petenis kualifikasi.
Namun, Raducanu gagal mencapai level itu lagi karena cedera dan serangkaian drama pergantian pelatih selama dua tahun terakhir.
Petenis peringkat 128 dunia itu akan absen di Wimbledon bulan depan karena pemulihan operasi pergelangan kaki dan tangan kanan.
“Saat itu di lapangan, ketika saya merayakan (kemenangan US Open), saya seperti, saya benarbenar akan menukar perjuangan apa pun di dunia untuk momen ini,” kata Raducanu, disiarkan AFP, Senin (19/6).
“Apa pun bisa datang dengan cara saya, saya akan menerimanya untuk apa yang saya miliki sekarang karena ini adalah hal terbaik di dunia. Saya berjanji pada diri saya sendiri, di lapangan hari itu.”
“Sejak itu, saya mengalami banyak kemunduran, satu demi satu. Saya ulet, toleransi saya tinggi, tapi itu tidak mudah. Dan, terkadang saya berpikir ‘Saya berharap tidak pernah memenangi US Open, saya berharap itu tidak terjadi’.”
“Lalu saya seperti, ‘ingat perasaan itu, ingat janji itu’ , karena itu benar-benar murni.”
Kemenangan menakjubkan Raducanu membuatnya menjadi salah satu olahragawan wanita paling laris di dunia hampir dalam semalam.
Petenis berusia 20 tahun itu memiliki Nike, Porsche, Vodafone, dan Dior di antara deretan sponsornya. Namun, Raducanu mengatakan dia harus tumbuh dengan cepat di WTA Tour agar tidak digunakan sebagai ‘celengan’ . “Turnya benar-benar brutal,” kata Raducanu. “Apa yang saya sadari dalam dua tahun terakhir, tur dan semua yang menyertainya, itu bukan tempat yang bagus, penuh kepercayaan, dan aman.
”Anda harus waspada karena ada banyak hiu di luar sana. Saya pikir orang-orang di industri ini, terutama saya karena saya berusia 19 tahun, sekarang 20 tahun, mereka melihat saya sebagai celengan,” ujar Raducanu.(jpc)