
1 minute read
Jembatan Darurat Bantu Pembeli Pasar Bogor
sebagai akses semen tara menyebrang Sungai Ciliwung menuju Pasar Bogor. Jembatan itu dibangun Iwan, karena mempertimbangkan kondisi Sungai Ciliwung yang menyusut. Ia menggunakan batu-batu berukuran sedang, yang terdapat di pinggiran Sungai Ciliwung.
Batu-batu tersebut ia kumpulkan, dan dimasukkannya ke dalam karung-karung bekas.
Setelah dirasa cukup, karung berisi batu itu ditumpukknya sedemikian rupa, sehingga membentuk sebuah jembatan yang kemudian dinamainya Jembatan Batu. Ia membutuhkan waktu sekira satu pekan, untuk menyelesaikan jembatan batunya itu.
“Saya dengar banyak keluhan dari warga terutama yang sudah berusia lanjut, yang sering kelelahan saat ingin ke Pasar
Bogor,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor, Senin (14/8).
Karena jalannya yang jauh dan butuh waktu yang lama, akhirnya dia pun berinisiatif membuat jembatan tersebut.
Menurutnya, sebelum ada jembatan batu itu, warga membutuhkan waktu selama 30 menit untuk ke Pasar
Bogor.
Namun sekarang, dengan melintas di jembatan batu, mereka hanya membutuhkan waktu 2-3 menit saja.
Selain para pembeli Pasar Bogor, jembatan ini juga kerap digunakan oleh para pelajar, yang hendak bersekolah di SDN Bangka, dan orang-orang yang berolahraga di lingkar
Kebun Raya Bogor.
“Jembatan ini banyak yang pakai. Apalagi di hari Minggu. Selain itu setiap pagi juga dipakai anak sekolah. Kami awasi mereka dengan dipapah,” tutur Iwan.
Dirinya menyatakan, jembatan batu buatannya tidak dikomer- silkan. Namun dirinya mengakui beberapa warga memberikan uang kepadanya secara sukarela, dan digunakannya untuk membeli karung. Dirinya mengungkapkan, ke depan, ia akan menambah lebar jembatan itu dengan karung berisi batu, sehingga memiliki lebar tiga baris karung. “Supaya lebih nyaman dilalui warganya. Saya juga akan menutup jembatan ini kalau debit airnya naik tidak menyusut lagi. Karena khawstir membahayakan,” tuturnya. Selain digunakan untuk menyebrang, jembatan batu itu juga menjadi pembendung Sungai Ciliwung, karena akan digunakan warga setempat sebagai arena perlombaan macing di momen 17 Agustus nanti.
“Perlombaan itu akan diikuti warga RW 1 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur dan warga RW 12, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah,” terang Iwan. (fat/c)