
3 minute read
BENDUNGAN BODRI
Proyek KPBU Bendungan Bodri adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang temuat dalam PPP Book dan diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019
Advertisement
tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-SemarangSalatiga-Demak-Grobongan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-MagelangTemanggung, dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.
0,497 m3/dt
Proyek KPBU yang diprakrasi pemerintah dengan masa konsesi 18 Th
8,665 ha
Menambah pasokan air irigasi untuk meningkatkan intensitas tanam Daerah
Irigasi Bodri
3,2 MW
Menyuplai kebutuhan air baku untuk
RKI Kabupaten
Kendal
10,23%
64,81 m3/dtl
Memiliki potensi Pembangkit
Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTM)
Mereduksi debit banjir (Q50) di kali
Bodri di Kabupaten Kendal
Exercise penggunaan alat ESG pada proyek KPBU
Bendungan Bodri dapat menjadi masukan dalam merumuskan readiness criteria proyek KPBU sektor sumber daya air dengan mengidentifikasi kekurangan yang terdapat pada readiness criteria proyek KPBU Bendungan Bodri.
Alat 1 Daftar Risiko ESG dan
Alat 2. Potensi Manfaat Sosial-Ekonomi dari
Proyek Infrastruktur terhadap SDG
Alat 1 Daftar risiko
ESG adalah alat yang dapat digunakan

PJPK untuk:
Dalam konteks proyek KPBU Bendungan Bodri, yang merupakan proyek ring-fenced sektor sumber daya air, daftar risiko yang digunakan adalah Daftar Risiko ESG untuk Proyek Infrastruktur Penyediaan Air. Daftar risiko tersebut termasuk aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Exercise Alat 1 Daftar Risiko ESG dilakukan dengan mencermati daftar risiko yang terdapat pada Manual ESG dan membandingkannya dengan upaya mitigasi yang terdapat pada dokumen FBC dan AMDAL Bendungan Bodri.
Risiko ESG yang belum terakomodir pada readiness criteria proyek KPBU Bendungan Bodri di antaranya adalah risiko aspek lingkungan terkait emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) dalam hal penggunaan energi selama pembangunan yang dapat menyebabkan emisi
Memfokuskan perhatian pada isu-isu ESG pada dokumen Studi Pendahuluan dan OBC;
Menjadi referensi pengembangan ToR untuk Konsultan AMDAL; dan
Menjadi acuan pemantuan kinerja
ESG selama pra-konstruksi, konstruksi, dan pengoperasian infrastruktur pada tahap implementasi.
GRK. Identifikasi maupun mitigasi terkait GRK ini tidak terdapat pada AMDAL maupun FBC Bendungan Bodri. Sementara itu, risiko ESG yang sudah terakomodir pada readiness criteria proyek KPBU Bendungan Bodri di antaranya adalah risiko aspek sosial terkait pembebasan lahan, pembatasan penggunaan lahan dan pemukiman kembali secara paksa. Risiko permintaan untuk peningkatan biaya kompensasi dari masyarakat sudah dimitigasi dalam Dokumen AMDAL Bendungan Bodri hal. VII-9 dalam bentuk melakukan musyawarah mufakat dengan pemilik lahan yang dihadiri oleh pemangku kepentingan terkait dengan penentuan nilai kompensasi aset.
Alat 2. Potensi Manfaat
Sosial-Ekonomi dari Proyek Infrastruktur
Bendungan Bodri terhadap SDGs dapat digunakan oleh PJPK untuk:
Menunjukkan potensi pemanfaatan proyek selama pengembangan Studi Pendahuluan dan OBC;
Rp Rp
Acuan untuk menilai dampak positif proyek selama pengembangan dokumen AMDAL; dan Meningkatkan daya tarik proyek selama proses financial close.
Berdasarkan hasil exercise dari Alat 2 tersebut teridentifikasi bahwa proyek KPBU Bendungan Bodri memiliki manfaat SosialEkonomi untuk membantu memenuhi beberapa tujuan SDGs di antaranya yaitu :
Alat 5. Daftar Periksa
Pemilihan Lokasi dapat menjadi pertimbangan pemilihan lokasi proyek berdasarkan identifikasi lokasi terhadap kawasan di sekitarnya.
• Tujuan 1 Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya melalui penyediaan bendungan multiguna yang dapat meningkatkan supply air bersih untuk rumah tangga dan irigasi dan
Pada proyek KPBU Bendungan Bodri, teridentifikasi bahwa lokasi beririsan dengan kawasan hutan lindung, daerah resapan air, dan daerah tepi sungai. Berdasarkan LARAP tahun 2020, pada site proyek KPBU Bendungan Bodri terdapat lahan Perhutani berupa hutan sebesar 16,1% dari total lahan pembangunan bendungan. Selain itu, 20,7% dari total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan berada pada Badan Sungai Bodri yang tergolong sebagai daerah tepi sungai. Lahan proyek KPBU Bendungan Bodri juga berada pada Hulu Sungai Bodri yang mencakup kawasan hutan milik Perhutani dan lahan PTPN IX yang merupakan lahan hijau sebagai daerah resapan air.
Alat 6. Lembaran Data
ESG digunakan sebagai rekapitulasi catatan dari semua materi lingkungan, sosial, dan tata kelola yang terdapat di lokasi proyek
Alat ini mencakup ringkasan, penilaian manfaat lingkungan dan sosial-ekonomi, penilaian risiko lingkungan dan sosial, serta tindakan selanjutnya. Alat 6. dapat digunakan penilai atau pihak ketiga untuk melaksanakan preliminary screening terhadap suatu proyek.
Alat 11. Daftar Periksa
Dokumen Proyek digunakan oleh PJPK pada awal tahap persiapan proyek untuk meninjau dokumen yang sudah tersedia dan mengidentifikasi kelayakan dokumen dalam memenuhi standar nasional dan internasional
Kedua belas dokumen yang diperiksa tersebut di antaranya Environmental Social Impact Assessment (ESIA), Environmental Social Management Plan (ESMP), dan Environmental Social Management System (ESMS) yang belum terdapat pada proyek KPBU Bendungan Bodri. Proyek KPBU Bendungan Bodri telah memiliki 4 dokumen dari 12 daftar periksa dokumen, yaitu dokumen AMDAL dan RKL-RPL serta LARAP. Pada dokumen LARAP tersebut sudah mencakup Mekanisme Pengaduan, Laporan Keterlibatan Pemangku Kepentingan, dan Pembebasan Lahan dan Permukiman Kembali.
Alat 12 yaitu Daftar
Kegiatan Selama
Persiapan FBC dapat digunakan PJPK pada awal tahap persiapan proyek untuk melihat hal yang dapat disiapkan/dilakukan dalam menyusun readiness criteria
Proyek KPBU Bendungan Bodri Telah
Memuat Beberapa Komponen ESG
Saat ini proyek KPBU Bendungan Bodri sudah memasuki tahap pengadaan lahan dan telah memiliki readiness criteria seperti halnya FBC, AMDAL, dan LARAP. Oleh karena itu, exercise ESG untuk alat 1, 2, 5, 6, 11, dan 12 yang dilaksanakan lebih bersifat lesson learned untuk melihat kekurangan pada readiness criteria proyek KPBU Bendungan Bodri dan menjadikannya gap analysis untuk proyek KPBU sektor sumber daya air yang akan menerapkan ESG. Dapat
Berdasarkan hasil exercise, proyek KPBU Bendungan Bodri sudah memenuhi hampir seluruh indikator kegiatan, dan menyisakan perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk perizinan, timeline untuk menerapkan program kepatuhan lingkungan, dan mitigasi terkait kekerasan berbasis gender. Sedangkan, yang belum ada pada readiness criteria proyek KPBU Bendungan Bodri adalah penilaian terkait warisan budaya, pengembangan dokumen ESIA, dan perkiraan kapasitas PJPK untuk membayar kompensasi dan melaksanakan rencana permukiman kembali, disimpulkan bahwa dokumen FBC dan AMDAL Proyek KPBU Bendungan Bodri sudah memuat beberapa komponen ESG seperti identifikasi dan mitigasi risiko, tetapi untuk dapat memenuhi standar sebagaimana termuat dalam Manual ESG dari Kementerian Keuangan, proyek KPBU Bendungan Bodri masih memerlukan penambahan dokumen dan analisis terkait ESG. (ZA)