1 minute read

IDENTIFIKASI PENERAPAN TOOLS

Next Article
Glosarium

Glosarium

ENVIRONMENTAL, SOCIAL, AND GOVERNANCE (ESG) DALAM PENYIAPAN

Proyek Kpbu Bendungan Bodri

Advertisement

“Penerapan ESG dalam

United National Global Compat,(2018) mendefinisikan life-cycle proyek infrastruktur KPBU diperlukan untuk meningkatkan keberlanjutan proyek dan untuk mengakses potensi pembiayaan hijau seperti green bonds, green loans, dan green funds

Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai faktor-faktor yang dapat digunakan,untuk mengukur dampak sosial dan keberlanjutan dari suatu investasi. ESG berkembang karena adanya isu lingkungan seperti perubahan iklim, degradasi biodiversitas, penggunaan energi tidak terbarukan, dan berbagai isu sosial serta kelembagaan lainnya. Berdasarkan hasil laporan suvei dari EMPEA Global Limited Partners, terdapat kenaikan yang signifikan pada investor yang mendukung investasi ESG dari sebesar 25% pada tahun 2013 menjadi 34% pada tahun 2019.

Di Indonesia penerapan ESG pada proyek infrastruktur dilaksanakan dengan mengikuti pedoman yang diluncurkan pada tahun 2022 berupa

Kerangka Kerja ESG pada Dukungan dan Fasilitas Pemerintah untuk Pembiayaan Infrastruktur dan Manual ESG yang diterbitkan

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan. Pada Manual tersebut terdapat tools (alat) yang dapat digunakan oleh PJPK untuk menerapkan ESG dalam proyek KPBU.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen terhadap Paris Agreements yang bertujuan untuk mereduksi emisi Green House Gas (GHG) melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2050. Penerapan ESG dalam life-cycle proyek infrastruktur KPBU diperlukan untuk meningkatkan keberlanjutan proyek dan untuk mengakses pembiayaan hijau seperti green bonds, green loans, dan green funds.

Beberapa standar ESG yang berlaku secara global di antaranya adalah Standar Performa Manajemen Risiko yang dikembangkan International Finance Corporation (IFC), United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), Equator Principles, dan Green Bond Principles.

Pekerjaan Umum dan Perumahan tengah melaksanakan Pendampingan Teknis dan Pengembangan Kapasitas oleh Tim PricewaterhouseCoopers (Pwc) untuk menerapkan prinsip ESG pada proyek KPBU bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan. Pada Manual ESG tersebut terdapat 20 alat, namun alat yang dijadikan exercise pada sesi Pendampingan Teknis dan Pengembangan Kapasitas oleh Tim Pwc adalah Alat 1, Alat 2, Alat 5, Alat 6, Alat 11, dan Alat 12. Pada KPBU sektor sumber daya air, salah satu proyek yang saat ini sudah menyelesaikan Final Business Case (FBC) adalah Proyek KPBU Bendungan Bodri.

This article is from: