PARADHAMMA
How Fortunate is It on Being A Buddhist?
Oleh: Venessa Chai – FKUI 2019
Pernahkah Anda merasa beruntung terlahir sebagai seorang Buddhis? Lantas, bagaimana cara kita mengoptimalkan hidup yang singkat ini? Apakah ada cara mengontrol diri menuju kesuksesan menurut pandangan Buddha? Lahir sebagai manusia tidaklah mudah, apalagi bisa menjalaninya dengan baik dan bertemu dengan ajaran yang benar. Dalam agama Buddha, kelahiran sebagai manusia diibaratkan sebagai kura-kura di dasar samudra yang muncul ke permukaan setiap 100 tahun sekali, dan kepalanya harus bisa masuk ke tengah lubang di sebuah kayu yang mengapung di samudra. Mereka yang berhasil terlahir sebagai manusia pun belum tentu dilahirkan sempurna. Terdapat 3 jenis manusia menurut patisandhi citta, yaitu ahetuka manussa, dvihetuka manussa, dan tihetuka manussa. Ahetuka manussa merupakan jenis manusia yang dilahirkan cacat sejak lahir, terdiri dari buta tuli, cacat penciuman, bisu, bodoh luar biasa, banci, berkelamin dua, tidak mempunyai kelamin, dan gagap. Dvihetuka manussa merupakan jenis manusia normal yang sulit memahami dan merealisasikan dhamma sehingga hidupnya sulit untuk berbahagia. Tihetuka manussa merupakan jenis manusia yang dilahirkan normal dan mudah memahami BULETIN PARAMITA 56
17