1 minute read

REKOMENDASI KEBIJAKAN

GRK dan perubahan iklim. Lebih lanjut, penggunaan dan pemanfaatan batubara sebagai sumber energi utama dirasa tidak sejalan dengan komitmen yang dituangkan dalam kesepakatan Paris Agreement. Dengan demikian, diperlukan penggunaan teknologi batubara bersih (CCT) dalam pengolahan batubara terutama dalam sektor ketenagalistrikan. Indonesia sudah menerapkan CCT metode USC dalam pembangunan PLTU yang diharapkan dapat mengurangi emisi GRK sebesar 40%. Akan tetapi, berdasarkan perbandingan dari teknologi, kinerja, biaya, dan dampak terhadap lingkungan, metode IGCC dirasa lebih baik meskipun memiliki total biaya yang lebih mahal. Teknologi Batubara Bersih memang dapat dipandang sebagai usaha meminimalisir emisi GRK dari pengolahan dan pemanfaatan batubara. Akan tetapi, perlu diingat bahwa metode CCT hanya berhenti pada usaha meminimalisir dampak lingkungan, bukan sebagai solusi penuh akan kebutuhan energi yang ramah lingkungan. Indonesia harus tetap berfokus pada solusi pasti sumber energi yang bersifat zero emission dan ramah lingkungan, yakni energi terbarukan. Dengan demikian, fokus utama Indonesia haruslah tetap pada pengusahaan sumber energi terbarukan, dengan tetap menggunakan metode CCT sembari memanfaatkan batubara sebagai sumber energi utama.

Berdasarkan hasil analisis di atas, kami memberikan rekomendasi kebijakan sebagai berikut: 1. Indonesia mulai mengurangi penggunaan batubara sebagai sumber energi utama agar sejalan dengan komitmen yang disepakati pada Paris Agreement. 2. Sembari menggunakan batubara sebagai sumber energi utama, Indonesia mensyaratkan penggunaan metode CCT IGCC dalam pengolahan dan pemanfaatan batubara. 3. Metode CCT tidak dianggap sebagai solusi untuk melanggengkan penggunaan batubara. Fokus dan tujuan utama tetap pada transisi menuju energi terbarukan.

Advertisement

This article is from: