
1 minute read
Energi Terbarukan Sebagai Solusi Pasti Energi Ramah Lingkungan
from Studi Penelitian: Clean Coal Technology, Solusi Penggunaan Batubara yang Ramah Lingkungan?
by nieskeari
yang sedang dibangun adalah PLTU batubara di Jawa 9 dan 10 yang berkapasitas 2x1000 MW, PLTU Jawa Tengah (Batang), dan PLTU Jawa 4 (Tanjung Jati B). PLTU tersebut dibangun dengan memasangkan teknologi CCT yaitu Ultra Supercritical (USC). Pemasangan USC diharapkan akan menurunkan emisi GRK di Indonesia dari pengolahan batubara karena memiliki efisiensi sebesar
40% dan menghasilkan emisi GRK yang cukup rendah. Selain itu, pembangunan PLTU USC dilengkapi dengan pengendali pencemaran udara. Dengan teknologi yang dipasang dan nilai efisiensinya, diperkirakan PLTU USC hanya akan menghasilkan emisi CO2 sebesar 820 gr/Kwh dan membutuhkan bahan bakar yang rendah sebesar 320-340 gr/Kwh (Syukra, 2021). Berdasarkan perbandingan dari sektor teknologi, kinerja, biaya, dan dampak terhadap lingkungan, metode IGCC masih lebih baik dan efisien daripada USC. Dengan demikian, strategi pengembangan teknologi pengolahan batubara harus segera diganti. Berdasarkan RUPTL 2021-2030, teknologi IGCC dan Carbon Capture Storage (CCS) masih dipertimbangkan penggunaannya karena perlu pematangan secara komersial. Seperti evaluasi terhadap IGCC, memang metode ini memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan metode lainnya termasuk USC. Akan tetapi, dengan teknologi yang sudah terbukti dapat mengurangi emisi GRK, maka akan lebih bijaksana jika penggunaan IGCC segera diimplementasikan selama Indonesia masih menggunakan batubara sebagai sumber energi utama untuk tenaga listrik.
Advertisement
Energi Terbarukan Sebagai Solusi Pasti Energi Ramah Lingkungan
Teknologi Batubara Bersih (CCT) merupakan upaya pengurangan emisi GRK yang dihasilkan dari pengolahan dan pemanfaatan batubara. Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa metode seperti IGCC dan CCS yang dapat diimplementasikan di Indonesia untuk mengurangi emisi yang ada. Di sisi lain, Indonesia telah menerapkan teknologi USC walau dengan efisiensi yang lebih rendah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ketiga metode ini maupun metode CCT lainnya hanya ditujukan untuk mengurangi emisi yang ditimbulkan dari pengolahan dan pemanfaatan batubara. Dengan kata lain, pengolahan dan pemanfaatan batubara tetap menghasilkan emisi GRK yang berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan perubahan iklim.